Tumgik
strongestinuniverse · 10 months
Text
Wah luar biasa ada di bawah. Roda berputar, baru sebentar udah ke bawah lagi. Gak di atas banget, emang ngos-ngosan sih, tapi gak di puncak monas juga. Masih di atap rumah lah ya. Emang pemandangan ke langit lebih enak, lebih segar, gak kena polusi. Tapi menurut gw, gak se-wah itu juga sih. Tiba-tiba udah turun lagi aja.
Dan posisi di bawah itu luar biasa ya. Tiba-tiba jadi terhina. Seenaknya aja orang merendahkan. Padahal waktu gw naik sedikit, bukan gw sombong, gua ngasih perbulan 8x lebih banyak dari kalian semua. Zakat/sedekah tiap bulan dua digit, yang mungkin gaji kalian gak sampe segitu. Wow wow wow, mulai ngungkit-ngungkit nih.
Nah gw jabarin lagi. Tiap jumat 100 nasi kotak, sedekah sekian ke pondok yatim piatu, dan ngasih sekian ke saudara yang membutuhkan. Sodara-sodara utang gaada yang gw tagih. Karena gw merasa lebih mampu, jadi gw gak minta apa-apa.
Baru beberapa bulan kondisi gw di bawah, kok nyelekit banget yeh. Acara keluarga gak diundang, gak dikabarin apa-apa, eh seseorang malah nyelekit ngomong ke gw. Katanya rejeki gw dipersulit gara-gara apa yang gw lakukan. WOY, ke emak lu gua gak pernah nggak! Emak lu minta lebih, lu gak bisa, tapi gua bisa ngasih setiap bulannya DELAPAN KALI LIPAT lebih banyak dari pada loe!
Tapi kalian semua sama aja. Ketika gua down, ya udah masa bodo. Emang tabiat kalian seperti itu.
Tapi ikut seneng kan, karena kalian gak dibebanin apa-apa pas gw di atap :) karena cukup dari gw aja.
Tapi mungkin ini udah terbaik sih. Semakin jelas emang nganggep gw nya pas roda kehidupan gw lagi bagus aja.
Ya… dunia emang tempatnya senda gurau sih. Gak bisa diharepin. Bener-bener tempat masalah bertumpuk. Belum selesai masalah satu, udah berbondong-bondong yang lainnya datang.
Sebagaimana dunia berputar, besok gw di atas lagi. Begini-begini mah sementara. Apa yang naik akan turun, apa yang turun akan naik. Hati-hati dengan yang udah keluar dari mulut anda, dari ketikan anda, semua berbalik.
6 juli 2023
2 notes · View notes
strongestinuniverse · 10 months
Text
Rupanya aku baik baik saja. Hidupku penuh nikmat, berkat dan martabat. Tak ada yang kusesali. Kurang yang sedikit-sedikit itu, benar-benar tak berarti. Aku penuh anugerah dan berlimpah. Lebih dari orang-orang, bahagia yang tak terukur. Aku mensyukuri hidup ini. Aku baik-baik saja, sejak dulu sampai sekarang, dan sampai esok dan seterusnya. Aku sungguh baik baik saja.
28 Jun 23
0 notes
strongestinuniverse · 2 years
Text
Awalnya agak sulit untuk menerima bahwa banyak hal berubah. Dulu kecil aku pernah menulis di 100 daftar keinginan, salah satunya; aku ingin punya banyak teman—terkabul, tak disangka-sangka jumlahnya kian meningkat dan aku banyak disukai.
Kemudian aku memasuki hidup baru—benar-benar baru. Wawasan yang pernah kutangkap sebelumnya tak benar-benar dapat mendampingi. Kehidupan setelah menikah menutut banyak adaptasi.
Aku pernah beberapa kali menulis betapa tertekannya diriku. Tidak punya teman, kurang bergairah, merasa tidak cantik, tak tau lagi kemana itu kepercayaan diri, dan hal-hal yang membuatku stuck. Rasanya hidup berhenti berputar dan aku tidak membuat progress apapun.
Aku ingin tampil cantik—ngapain, buat siapa? Aku ingin bercanda tawa—kok bisa kamu senang sendirian? Aku ingin bebas menentukan pilihan warna yang kusuka—jangan, ini tidak cocok untukmu. Aku ingin membeli yang ini—buat apa? Mending yang lain. Aku ingin—
Sometimes aku ingin menjadi diriku yang dulu. Tapi rasa syukurku kerap mengiringi. Aku tidak menderita, tidak sengsara, tidak terluka—
—aku suka hidupku sekarang. Ini sangat baik dan besok akan lebih baik lagi.
Baiklah.
Agak sulit awalnya beradaptasi dengan perubahan. Dengan aturan-aturan yang tersirat wajib ditaati. Bahagia yang terang ditampakkan. Sedih yang tak lagi disembunyikan…
Aku ingin mencampurkan semua yang membawa kebahagiaan. Aku ingin seperti dulu, tapi juga seperti sekarang. Aku ingin memilih sendiri baju yang kusuka, aku ingin bersandar di bahumu yang tegap. Aku ingin ceria dan tertawa dengan banyak teman, aku ingin memeluk dadamu yang menghangatkan. Aku ingin menghabiskan banyak uang dan bersenang-senang, aku ingin kembali pulang dan menjalani hari-hari denganmu. Aku ingin menjadi diriku sendiri, aku ingin kamu terus mendukungku seperti dulu.
Aku ingin tak ada batas, aku ingin pikiran kita tidak terbatas. Aku ingin kita berpikir bisa melakukan apa saja—tanpa harus memikirkan uang, waktu, dan apa saja yang menghambat. Aku ingin terus maju. Aku ingin terus berjalan. Aku sudah biasa luka, sudah biasa jadi bodoh—aku ingin dihargai.
Kini, rasanya, aku mulai menerima. Bahwa hidup memang harus begini.
Aku… ingin menjadi apa saja.
Bekasi,
May 6, 2022
01:36 WIB
2 notes · View notes
strongestinuniverse · 2 years
Text
Suatu waktu suamiku pernah berbicara—momen hari itu adalah kita sedang di titik terendah, dengan kejaran tagihan dan telpon-telpon yang tiada habis—“Maaf, ya, sayang, aku belum sukses, aku belum bisa bahagiain kamu.”—dia berkata tidak dengan biasa. Mukanya kusut, rambut berantakan, takut akan hari esok.
Aku?
Aku juga sama. Bukan tempatku untuk menenangkan, karena aku juga sama. Kita di posisi yang sama. Sama-sama dikejar, sama-sama menanggung beban.
Tapi sesuai yang sudah ditakdirkan. Wanita selalu lebih kuat, lebih tegar, lebih gigih.
Aku nangis. Aku bilang padanya, aku sangat bahagia. Kamu mencintai aku. Kamu menghargai aku. Kamu memberikan tempat tinggal. Kamu berjuang. Kamu berusaha sangat keras. Kamu menyayangi aku. Kamu menyayangi rumi. Memberikan kendaraan, memberikan kenyamanan. Kamu cinta, kamu selalu bilang kamu cinta aku, kamu mencintai aku dengan sangat, kamu mendukung aku, kamu selalu bersamaku—
—aku udah dapet segalanya. Di dunia ini, aku nggak ngejar apapun, udah kudapat semuanya dari kamu. Rumah? Kontrakan ini sama sekali nggak kurang. Motor? Skupi ini udah lebih dari cukup. Aku nggak nuntut apapun. Aku cinta kamu. Terima kasih kamu udah berjuang, udah support aku. Terima kasih karena kamu sudah bertahan.
Sayang, jangan khawatir—aku orang paling bahagia di dunia ini. Kamu orangnya, karena kamu yang ada sama aku.
Dan… yah. Aku nggak bisa bilang apapun lagi. Nggak tau bagaimana menghiburnya, cuma kubilang dengan sangat jujur… aku mencintainya. Dan semua yang sudah dia perjuangkan, bagaimana dia mencintaiku, memperlakukanku dengan sangat baik—
Ah… aku bener-bener orang yang sangat berbahagia.
.
Bekasi, 18/03/2022
01:32 WIB
0 notes
strongestinuniverse · 3 years
Text
Rasanya semua percuma. Setelah semua yang gua hadapi. Hal-hal yang sudah terlewati. 
Rasanya semua percuma kalau gua nggak masuk surga. 
Harapan gua saat ini... gua cuma pengen masuk surga. Capek banget ngejalanin semua ini. Gua mesti masuk surga. Segala-galanya yang terjadi biarlah, sini gua hadapin satu-satu. Tapi, setelah itu, gua cuma pengen masuk surga aja. 
Dahla. Pengen masuk surga. Bersama suami, anak dan keluarga, dan orang-orang yang gua sayang. Gua mau masuk surgaaaaaaaaaa!!! 6/10/2021 seteeeerrreeesssssss
0 notes
strongestinuniverse · 3 years
Photo
Tumblr media
Met Lebaran 1442H❤️ (at Bekasi) https://www.instagram.com/p/COz0IIUNp3m/?igshid=16t66l99flzb
0 notes
strongestinuniverse · 3 years
Photo
Tumblr media
Nak, kelak kau akan kecewa. Pada mainan favorit yang tak dibeli, pada makanan kesukaan yang dilarang, pada momen girang yang terhalang. Lalu kau bertekad mencari orangtua kandung sejati—memanjai sepenuh hati— Maka saksikanlah; kau dilahirkan penuh cinta, dengan seluruh nyawa, dengan kasih yang tak pernah cacat, sayang melebihi segala. Suatu hari kau akan mencari-cari—bukti dan apa saja: maka bukalah highlights instagram ini. Akan kau temukan segala jawaban. Bahwa kau bukan anak tiri hanya karena tak dibelikan mainan 😌 (at Hati Yg Kesel Pngin Makan Orang) https://www.instagram.com/p/COW6sk-gPt5/?igshid=1399qln3zwqji
0 notes
strongestinuniverse · 3 years
Text
Aku rasa ini tidak sepadan.
Beban-beban yang sengaja harus dipikul, dipaksa sukarela sebab segala mengandung hikmah—aku kelelahan. Ingin kupuja air terjun dan merenungi alam. Ingin aku terhanyut pada debur ombak yang berlomba memukul karang. Sepoi angin di puncak menara lalu menjerit suka tatkala wahananya ditarik gaya.
Tapi aku tak mampu. Tetes keringatku tak membawa ke satu tempat apa pun. Untuk sekadar berpikir maupun bersenang-senang. Semua habis. Habis.
Pada tagihan menggunung, bulanan yang tak pernah kunanti tapi terjadi, kewajiban-kewajiban yang tak kunjung tertunai.
Aku kelelahan. Jiwaku merintih kesakitan. Berkali-kali diminta mensyukuri segala nikmat tapi lagi-lagi terluka. Memang dasarnya jauh dari agama, jadi segala keluh tentang dunia.
Kepalaku habis dibuat berpikir bagaimana mencari tambahan. Telingaku habis mendengarkan curhat derita orang-orang. Hatiku, habis, tak mudah lagi bersimpati—aku kehabisan. Aku mati dalam kehidupan. Jiwaku sekarat teronggok dalam raga berkarat. Tak tahu bagaimana bertahan, tapi tak pernah menyerah, meski mataku berat dan sembab, langkahku tak sekalipun goyah.
Tapi, aku, ingin sejenak melepas segala resah. Beban dan tanggungjawab, aku ingin kembali menjadi anak-anak. Tanpa tuntutan kecuali pulang sebelum tiba senja. Makanan harus habis sebab tak ingin masuk neraka. Tawa yang murni, duka yang sebentar, semua tentang suka.
Batinku kerap merintih minta pertolongan. Tapi memang akunya saja yang tak peka, melihat hanya yang kurang, sehingga tak berbekas segala baik dan lebih; bahwa aku senilai semesta dan penuh cinta.
Bekasi, 27 April 2021
Mataku sakit
6 notes · View notes
strongestinuniverse · 3 years
Photo
Tumblr media
/ aku ingin mencintaimu dengan sempurna lewat bait-bait pelengkap suka baris-baris penuh makna Sajak yang tenggelam pada bilangan asa prosa-prosa terpapar bara cinta / aku ingin mencintaimu dengan sempurna menyatukan kepingan hati yang terlanjur patah serpih memoar luka di palung mariana terseret udara, menggelepar di jalan raya diselimuti malam paling kelam / aku ingin mencintaimu dengan sempurna dengan segala kurang yang tak kunjung penuh pecahan gelas kaca yang tersisip di balik buku-buku usang bentang lara pembalut luka horizontal mengikis, mengikir, menghimpit / aku ingin mencintaimu dengan sempurna senyuman-senyuman yang tak pernah berarti semu nihil jemu dan berbagai sinonimnya fana, tapi semua bahagia satu-satunya cinta yang dibicara / aku ingin mencintaimu dengan sempurna // #puisi #prosa #sajak #puisimalam #puisicinta https://www.instagram.com/p/CN5W5a0AVZS/?igshid=1f4rgjmkjxhqb
1 note · View note
strongestinuniverse · 3 years
Text
Aku cuma mau cerita aja sih, haha. Belakangan ini aku perhatiin, mungkin sebenarnya udah dari dulu begini tapi aku baru nyadar sekarang.
Suamiku ini lucu. Dia bener-bener nggak bisa kalau nggak ada aku 🤣 jadi sejak punya anak, aku harus terus bersama anak kami (rumi nggak suka dot botol, menyusui harus langsung, tidur harus sama aku, kalau lagi rewel nggak bisa digendong orang lain).
Nah, seringkali aku perhatikan. Misal aku lagi nyusuin rumi, nanti suamiku diam aja nungguin di deket kami. Entah sambil ngeliatin aja, gabut terus main hp, atau ngeliat plafond-dinding-entah apa ajalah.
Aku lagi masak, atau cuci piring di dapur. Nanti suamiku sandaran di dinding sambil nungguin aku. Kalau lagi kutitahkan untuk jaga anak, dia nungguin sambil gendong. Kalau rumi lagi tidur, dia nungguin aja, kadang sambil bantu sih kalau lagi nggak pegang rumi.
Lucu kan 😂 aku (dari dulu emang) merasa suamiku ini nggak bisa kalau nggak ada aku. Bahkan kalau ke al*fa atau in*doma*ret sendirian pun, dia suka refleks ngomong, “Kamu mau apa, sayang?” Padahal aku nggak ada di sana. Sejak melahirkan, aku nggak selalu bisa nemenin suami kemana-mana. Dia yang terbiasa gandengan sama aku dimanapun, jadiii sendirian 🤣
Pas lagi kerja pun, dia suka nelpon atau chat tentang apa yang saat itu sedang terjadi. Sebenarnya bisa diceritain di rumah, tapi emang dasarnya dia butuh teman (dulu kan aku selalu bersama, kerja bareng ngawas bareng, jadi bisa cerita saat itu juga). Kadang kalau lagi makan di luar pun sambil nelpon, butuh temen aja untuk cerita. Ya begitulah, suami pergi kerja, aku diceritain gimana yang terjadi lewat chat maupun call. 🤣 nanti pas pulang, ada lagi ceritanya, lain lagi. Jadi seharian kita pasti ngobrolin apa aja.
Yang lucu memang saat dia berdiri di belakang, nungguin aku sambil sandaran, seolah pengen terus bicara tapi takut ganggu aku yang lagi ada kerjaan. 😂
Kalau malem juga gitu. Dia udah tidur nih, udah nyenyak, aku belum. Biasanya malem emang waktu aku untuk me time ataupun produktip. Jadi dia tidur duluan biasanya. Nah suamiku ini suka nggak sadar / ngelindur kali ya istilahnya, “Sayang, aku cinta kamu.” / “Aku sayang banget sama kamu.” / dan semacamnya. Ngomongnya pelan, nengok ke aku tapi matanya merem. Besok kalau ditanya, jawabnya nggak tau semalam dia ngomong apa—karena emang nggak sadar 😁
Dia juga suka marah kalau aku pilih posisi tidur di ujung (rumi di tengah), katanya, “Kamu nggak mau tidur sama aku!” Padahal aku tidur begitu biar enak posisi nyusuin rumi nya 😌 tapi ya karena cinta, ya sudah rumi dipojok, aku di tengah, baru suamiku dipinggir.
😂😂😂 lopyu deh suamiku
0 notes
strongestinuniverse · 3 years
Text
Beribu angka melayang menuju awang, miliar nilai cuma berujung jadi bayang. Peluh tercecer di lantai, habis dipel, lalu mengalir lagi keringat darah. Terpaksa tak menyerah atau kehidupan yang akan pasrah.
Ah, pekerjaan, kawan, apalah yang tertinggal selain patahan dan harapan? Perut lapar dan kemungkinan deal di depan, lalu berputar dan balik lagi,
begitu terus.
Menggerus ingin yang terbawa arus. Meniti serpih-serpih perjuangan yang melebur jadi abu. Visualisasi semangat menggebu, berubah kelam tapi tak berdebu—sebab, berulang lagi, perjuangan yang katanya tidak sia-sia itu, mengulang gagal—tidak, gagal kalau berhenti, dan tidak selama masih merotasi juang tanpa pasti.
Haaah... apa yang tersisa selain bertahan dan repetisi penuh pelajaran?
Tak adakah keajaiban?
Bekasi,
8/4/21
Ya; begini lagi
1 note · View note
strongestinuniverse · 3 years
Photo
Tumblr media
Rupanya takdir memusuhi angan, berseteru, tak ingin bersatu. Campur yang enggan dibersamai. Menjauhi ingin, menikam segala rupa mimpi. Berkali-kali kupanggil sampai teriak. Menyisakan riak dahak tapi jawabannya malah terbahak. Jalan setapak serupa jembatan di atas jemala. Jatuh pada pikiran berlebih atau terbang bebas bak cendrawasih. Tak ada yang dipilih. Semua berlalu begitu saja. Bohong kalau kukata semua bahagia, tapi pasti kufur kalau kuucap banyakan derita. Ah, dunia, bisakah kau berhenti sejenak saja? Aku ingin beristirahat dari pergulatan fana. Tak ingin lagi memikirkan besok harus apa. Aku ingin melarikan diri menyusuri abadi tapi bukan mati. Yang kekal tapi masih masuk akal. Jauh dari semrawut dan carut marut. Bisakah? #puisi #poetry #prosa #sajak https://www.instagram.com/p/CMeG2ZCA_CO/?igshid=1ow2ibwczzbqr
1 note · View note
strongestinuniverse · 3 years
Photo
Tumblr media
Aku mati. Telah lama kusadari tapi terus membela diri. Nyalaku sekarat, gelap menguap bersama mimpi yang berkarat. Harapanku kering, asaku kerontang. Situasi carut paling marut tapi tak kutau karena terlalu menurut. Hasratku lenyap, tak kenal lagi ambisi, juga hal-hal serupa seperti kognisi. Aku mati. Cahayaku terlampau lawas redup. Ilalang dan rawa-rawa telah rata dikeruk dan tak menyisakan satu pun sinar kunang-kunang. Kealpaan nyanyi jangkrik mengiringi gersang. Binar mataku lenyap. Entah bagaimana harus kupaksa lagi goresan senyum dan pikiran baik di kepala. Nyatanya segala yang ada hanya kicau kedok belaka. Aku mati. Yakinku dirampas. Tawaku dihempas. Tak lagi dipercaya, aku kehilangan kata-kata. Bisuku menjawab segala, tak terperi, diam yang dingin mengisi kosong paling gosong. Aku mati. Napasku kentara, kuat jiwa raga, tapi tak lagi mampu mendobrak cakrawala. Serpihan mimpi yang terlanjur dilangitkan ke angkasa melebur, berjatuhan dan dalam-dalam terkubur. Bersamaan dengan eksistensi yang kehilangan arti. Hadir tak berarti. Menggali luka sendiri. Aku mati. https://www.instagram.com/p/CL6-sNzgbyo/?igshid=md24venn3bkc
1 note · View note
strongestinuniverse · 3 years
Text
Aku tidak tahu apakah ambisi memenangkan semua begitu buruk atau sebaliknya?
Dengan hasil kecewa atau pasrah dan tak ada yang lain, apakah salah?
Butir-butir peluang mengeras, kita hantam dengan palu harapan, menaruh pinta agar remahannya jadi kemenangan. Apa menuntut diri berjuang sampai dini hari dicap jelek dan tak patut diusahakan?
Hasil yang tak sesuai dan jauh dari perkiraan, tidak benarkah jika membuat ekspektasi? Alih-alih menyerah dan merelakan, tapi malah sungguh-sungguh menyegerakan.
I have no idea about what coming, but, isn’t that’s all are wrong?
Bekasi, 27/02/2021
22:01
Penuh tanya yang tahu jawabnya
0 notes
strongestinuniverse · 3 years
Text
Rupanya takdir memusuhi angan, berseteru, tak ingin bersatu. Campur yang enggan dibersamai. Menjauhi ingin, menikam segala rupa mimpi. Berkali-kali kupanggil sampai teriak. Menyisakan riak dahak tapi jawabannya malah terbahak.
Jalan setapak serupa jembatan di atas jemala. Jatuh pada pikiran berlebih atau terbang bebas bak cendrawasih. Tak ada yang dipilih. Semua berlalu begitu saja. Bohong kalau kukata semua bahagia, tapi pasti kufur kalau kuucap banyakan derita.
Ah, dunia, bisakah kau berhenti sejenak saja?
Aku ingin beristirahat dari pergulatan fana. Tak ingin lagi memikirkan besok harus apa.
Aku ingin melarikan diri menyusuri abadi tapi bukan mati. Yang kekal tapi masih masuk akal. Jauh dari semrawut dan carut marut.
Bisakah?
.
.
Bekasi, 27 februari 2021
02:31 WIB
0 notes
strongestinuniverse · 3 years
Photo
Tumblr media
“Betapa kejamnya aku ketika hidup memberiku emas dan aku memberimu perak lalu menganggap diriku murah hati.” -Khalil Gibran #filusuf #quotes https://www.instagram.com/p/CLLQ_96gGVC/?igshid=1r67afdz3hd0z
0 notes
strongestinuniverse · 3 years
Photo
Tumblr media
Aku melihatnya, jelas sekali. Bukan lagi puncak pohon-pohon yang mengisi jurang, atau tebing berpondasi karang. Sebuah jalan, lurus, agak sedikit menikung di ujung. Latarnya langit yang bersih dari gumpal-gumpal kecemasan. Terangnya memberi harapan, sebuah cahaya kebenaran. Sangat jelas, jelas sekali. Maukah kau ikut denganku menyusuri jalan itu? Sayapku patah, kakiku tak mampu berjalan cepat. Jari-jariku kaku, leherku keberatan menopang isi kepala. Ragaku lemah, tapi hatiku—sekuat badai lautan—memberiku visualisasi tentang kuatnya perwujudan mimpi di depan. Maukah kau jalan bersamaku? #30haribercerita #30hbc2105 https://www.instagram.com/p/CJqwJsFAFLf/?igshid=1trltt99t1meh
0 notes