Tumgik
#bahasa
guratpena · 1 month
Text
merasa mampu
beberapa manusia menghidupi rasa angkuhnya. merasa mampu menerka jalan hidup, kemudian memberi tuduhan berkedok nasihat.
beberapa manusia menghidupi rasa angkuhnya. merasa mampu menghasilkan banyak benda, kemudian memberi sebagian diiringi hinaan.
beberapa manusia menghidupi rasa angkuhnya. merasa mampu mengatur langkah, kemudian memberi aturan meski menyakiti.
padahal manusia punya apa?
62 notes · View notes
insomnishnik · 4 days
Text
I feel like Jason Todd would love it so much if you call him "cintaku" or "sayangku" Unprovoked.
19 notes · View notes
sastrasa · 26 days
Text
Tulisan ini sengaja dibuat sebagai sebuah ikrar bahwa aku mengakui kekalahanku; untukmu, aku mengaku kalah. Aku kalah karena telah jatuh hati tanpa hati-hati. Aku kalah karena telah menyayangimu padahal kamu masih menyayangkan yang lalu. Aku kalah telak. Dan biarkanku kalah telak agar aku bisa mencintaimu sampai meledak. Agar aku dapat mencintaimu dalam gelap menjadi gemerlap. Agar aku tetap mencintaimu walau tanpa tatap.
- Sastrasa
19 notes · View notes
wordsinbahasa · 7 days
Text
Tumblr media
Hi everyone!
As Words in Bahasa returns from the dead (literally), we decided to start fresh while reliving our old times here on Tumblr! We will return with a new face, new energy, and surely, new words in Bahasa Indonesia, just for you!
Thank you for staying in here, it's quiet for a while, but we'll make sure you'll get more notifications from us henceforth ;)
Stay tuned!
9 notes · View notes
lembarkertas · 1 year
Text
لست أحبك بقوة الدعاء
بل بقوة الشوق
لست أحبك بقوة الإيمان
بل بقوة الذاكرة
لست أحبك بقوة الفكر
بل بقوة الروح
أحبك بطريقة لا يستطيع التعبير عنها بالكلمات
ولا يستطيع قبولها العقل
ولا يستطيع رفضها الفكر
ولا يستطيع إزالتها الزمن
ولا يستطيع قتلها الموت
"Aku tidak mencintaimu dengan kekuatan doa tetapi dengan kekuatan kerinduan.
Aku tidak mencintaimu dengan kekuatan iman tetapi dengan kekuatan ingatan.
Aku tidak mencintaimu dengan kekuatan pikiran tetapi dengan kekuatan jiwa.
Aku mencintaimu dengan cara yang tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata, dengan cara yang tidak dapat diterima oleh akal, dengan cara yang tidak dapat ditolak oleh pikiran, dengan cara yang tidak dapat dihilangkan oleh waktu, dengan cara yang tidak dapat dibunuh oleh kematian."
Nizar Qabbani
54 notes · View notes
nerveilleux · 1 year
Text
another day of grief another day of cheer
yang datang mungkin pergi yang pergi mungkin pulang yang dekat jadi asing yang asing jadi rumah
and that is fucking life
44 notes · View notes
itsmalay · 8 months
Text
Perarakan Hari Kemerdekaan Malaysia Yang ke-66
8 notes · View notes
antasmira · 2 months
Text
Manusia Yang Lebih Akrab Dengan Luka
Aku dulunya adalah gadis kecil yang tumbuh dewasa bersama dengan luka. Bukan berarti aku tidak pernah memiliki momen bahagia ketika aku kecil, aku yakin aku memilikinya. Tapi ketika aku dewasa dan mencoba mengingatnya secara spontan, aku tak dapat menyebutnya satupun. Justru aku lebih fasih mengingat luka dan kesakitan yang kata orang dewasa akan membuatku lebih kuat, demikian orang tua menyayangi dan mendidik anaknya.
Kadang, aku benci untuk mengatakan ini, bagaimanapun juga, aku tahu mereka mencintaiku, itu cara mereka mencintaiku, sayangnya cara mereka tidaklah tepat. Bahkan ketika aku boleh saja mengatakan, apapun dasarnya, aku terluka oleh sikap dan perlakuan mereka. Dan cinta tak seharusnya berbentuk luka.
©antasmira
3 notes · View notes
rizkamelialf · 4 days
Text
Kompetisi Penderitaan
Vers.2
Tumblr media
2 notes · View notes
guratpena · 7 months
Text
khawatir
aku sedang khawatir tentang banyak hal. tentang peluang keberhasilan diantara deretan kegagalan.
aku sedang khawatir tentang banyak hal. tentang peluang datangnya cobaan diantara banyaknya karunia.
aku sedang khawatir tentang banyak hal. tentang peluang bersedih diantara sejumlah kebahagiaan.
lalu aku tenggelam dalam kekhawatiran,
38 notes · View notes
polyglot-thought · 6 months
Text
[Indonesian→English] @rakawtma May 11th 2023 Instagram Post — Color Coded Translation
Link to original post
Tumblr media
di dalam tubuh orang yang punya trust issues
in the body of a person who has trust issues
terdapat jiwa yang di-love bombing malah curiga
there is a soul who is instead suspicious when love bombed
Please correct me if I made a mistake
Translated November 2023
5 notes · View notes
misfitrambles · 1 year
Text
Have I already told you that I'm a total language freak? 😅
Since March 2021, I'm learning Spanish on Duolingo daily, and I have some Spanish-speaking friends with whom I can practice my language skills, which is very helpful.
In 2022, I decided to brush up on my French as well. I studied it in Business College about ten years ago, but didn't really have the opportunity to practice it afterward, so I forgot a lot. 😟
Since my French seems to be better than I thought, and I'm making progress with my Spanish as well, I've started with Indonesian now. It's the language I want to learn most of all because I have a weakness for all things Indonesia.
And when I have a bit of time left, I dabble in Chinese and Dutch. But just for fun. I tried to learn them before but forgot the most.
As I said, I'm a total language freak ... 😂 PS: English is my second language, btw. My first is German.
PPS: In case you wanna be friends on Duolingo, my handle is queerintrovert 😊
10 notes · View notes
chakapriambudi · 8 months
Text
Ngejazz di rumah dengan lagu berbahasa prancis
Imelda Rosalin n Friends mengisi acara di Rumah pak Hidayat, di daerah Senayan. kami bermusik untuk mengiringi makan siang bersama sekaligus acara peringatan atas berpulangnya salah satu anggota jazz club Indonesia bapak Nugroho wisnumurti.
Tumblr media
View On WordPress
2 notes · View notes
ubaylukis · 9 months
Text
Tumblr media
Di langit yang kau tatap, ada rindu yang ku titip.
8 notes · View notes
negarajiv · 1 year
Text
Ironi Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Tumblr media
Saat ini aku tengah menggarap skripsi salah seorang mahasiswi perguruan tinggi Islam di Jakarta. Sebagaimana biasanya penggarapan suatu skripsi di perguruan tinggi, tersedia panduan penulisan yang memuat segala macam ketentuan yang berlaku di perguruan tinggi tersebut.
Perguruan tinggi Islam yang satu ini juga begitu. Sebagai penggarap, aku tentu mendapatkan salinan panduannya. Namun aku tersentak sekaligus tergelitik saat membuka panduan tersebut.
Panduan tersebut memuat ironi yang menggelikan. Namanya panduan penulisan, namun berisi hal-hal konyol yang tidak efektif diterapkan dalam penulisan. Hal yang paling lucu adalah, penulisan panduan itu sendiri tidak berbasis panduan tersebut. Sehingga sejak semula, panduan itu sudah mengkhianati dirinya sendiri.
Mulai dari persoalan tata letak hingga referensi, panduan ini tampak sekadar terisi oleh seseorang yang menulisnya secara terburu-buru tanpa tahu betul, dan bahkan tanpa pernah menerapkan, bagaimana penulisan berdasarkan panduan tersebut sebenar-benarnya.
Lebih lucunya lagi, pada bagian akhir panduan, penulis atau penyuntingnya malah lupa menghapus notulen rapat terkait panduan tersebut yang sepertinya berbasis suatu percakapan di grup WhatsApp. Notulen rapatnya juga lucu, sebab partisipan saling menggugat suatu unsur panduan namun tanpa ada keterangan apa-apa bagaimana gugatan tersebut terselesaikan.
Berhadapan dengan fenomena ini aku jadi memaklumi mengapa kita suka dipandang sebagai bangsa berliterasi rendah. Karena memang ternyata literasi kita rendah. Persoalan penulisan panduan seperti ini dengan konyolnya terjadi di ruang perguruan tinggi, yang seharusnya menjadi pucuk tertinggi untuk urusan penulisan yang baik dan benar. Kalau para akademisi sendiri masih menulis secara asal-asalan, bagaimana dengan mereka yang bukan akademisi. Kalau para dosen sendiri tidak mampu memahami dan menerapkan penulisan yang baik dan benar, bagaimana mereka berharap para mahasiswa ngerti?
Kenyataan lain menunjukkan bahwa banyak dosen hingga profesor tersebut sampai kepada posisi tersebut dengan jalan-jalan sabotase. Belum lama berselang ada berita mengenai seorang rektor perguruan tinggi negeri, yang masuk jajaran sepuluh besar Indonesia, ternyata seorang plagiator yang mencomot karya tulis ilmiah orang lain dan merekanya menjadi milik sendiri demi bisa mencapai pangkat tertinggi di perguruan tinggi. Kegilaan macam apa ini?
Aku juga suka menjumpai fenomena seorang guru besar tapi pola pikirnya kecil. Ketika dia berbicara dan beradu argumentasi, sama sekali tidak tampak bahwa dia rajin membaca dan menulis. Ini aneh dan ironis. Guru besar di Indonesia lebih tampak dan suka menampilkan dirinya sebagai aristokrat, pejabat, atau selebiriti, daripada sebagai seorang "guru besar" yang seharusnya tugas utama mereka adalah menulis dan meneliti.
Kadang kalau direnungkan, sungguh sangat miris. Bagaimana para orang tua menggelontorkan biaya puluhan juta untuk anak-anak mereka mengenyam perguruan tinggi yang pada akhirnya hanya menghasilkan lulusan yang bahkan belum mampu menulis? Bagaimana pula perguruan tinggi memasang tarif tinggi untuk biaya pendidikan tapi gagal menghidupkan budaya dasar akademisi; membaca dan menulis?
Perguruan tinggi tersebar di mana-mana, tapi semuanya dikelola selayaknya suatu perusahaan semata. Sebagai suatu bisnis kapitalis. Orientasi utamanya adalah uang dan keuntungan. Ketika ada dua pilihan antara progres peradaban tapi tidak punya prospek, dengan proyek medioker namun menghasilkan keuntungan, yang pasti menjadi pilihan, yang selalu menjadi pilihan adalah yang kedua. Maka tidak perlu heran kalau para pejabat perguruan tinggi tak ubahnya komisaris perusahaan dengan harta milyaran.
Mereka duduk nyaman dengan perut kekenyangan sembari melupakan dua dari tiga Tri Dharma; penelitian dan pengembangan, serta pengabdian masyarakat. Sebab keduanya tidak menghasilkan keuntungan sebesar pendidikan dan pengajaran yang berbasis bisnis dan bisa begitu menggiurkan pundi-pundi uangnya.
11 notes · View notes
nerveilleux · 13 days
Text
rupanya diri lupa, bahwa diri bisa jatuh lagi, sama atau lebih dalamnya
13 April 2024
3 notes · View notes