Tumgik
#berjuang
mudabercerita · 10 months
Text
Tidak semua jatuh itu adalah akhir dari segalanya, bukankah jatuhnya air hujan adalah permulaan yang sangat indah bagi mereka yang tandus di muka bumi?
Tidak semua gagal itu buruk, sebab gagal yang menjadikanmu dewasa itu adalah kebaikan.
-Adzkia N
Banjarmasin, 22 Juni 2023 pukul 20.42 WITA.
175 notes · View notes
uuoia · 5 months
Text
248
Dalam dakwah ini setiap orang memiliki perannya masing-masing.
Ada yang menjadi wajah yang selalu nampak oleh khalayak, ada juga yang menjadi kaki yang mengupayakan setiap tapak, ada yang jadi tangan, telinga, mata, hingga organ yang tak terlihat namun terasa kerjanya seperti paru-paru, jantung, hingga sistem pencernaan, dll.
Jangan pernah remehkan setiap kontribusi karena semua berharga dalam perjuangan panjang ini. Semua punya amanah berbeda yang tidak bisa dibanding-bandingkan antara satu dan lainnya. Bagaimana mau membandingkan, bila mata tugasnya melihat sedang telinga mendengar? Keduanya memiliki indikator kehebatannya sendiri-sendiri bukan?
Jangan memaksa kaki untuk menjadi tangan ataupun sebaliknya. Tangan tak sekuat kaki untuk menopang seluruh tubuh organisasi dan kaki tak selues tangan dalam menggenggam. Semua punya kapabilitasnya sendiri-sendiri.
Lalu bagaimana jika ada bagian yang tidak ada?
Berarti kondisinya istimewa.
Layaknya manusia, tidak semuanya diciptakan sempurna. Namun kita sudah melihatnya sendiri bahwa kekurangan sering kali menjadi kelebihan. Allah ﷻ sudah mengukurnya dengan bijak, bahwa bisa saja satu pejuang bisa memikul lebih dari satu peran. Walaupun kesulitan, tapi inilah indahnya perjuangan yang selalu menuntut pengorbanan. Dan dalam pengorbanan itu juga... sering kali kita mendapat banyak pelajaran dan keberkahan.
54 notes · View notes
ismidi · 3 months
Text
"Bersyukurlah maka akan Allah tambahkan nikmatnya untukmu"
Suatu hari aku pernah ingat entah dimana membaca kata-kata diatas. Mensyukuri nikmat sebagai salah satu bentuk penghambaan paling genuine ketika kita sudah berusaha mengupayakan segalanya tapi belum kunjung berhasil atas apa yang kita inginkan.
Maka saat semuanya terasa berat dan merasa semua jalan seakan-akan buntu, jalan satu-satunya adalah kembali. Kembali untuk mengadu dengan cara mensyukuri nikmat atas segala kapasitas yang telah Dia serahkan untuk kita.
Hal paling menenangkan adalah ketika perjuangan terasa memberatkan, tetapi masih diberikan kesempatan untuk bisa mengidentifikasi segala nikmat. Berdialog saat dini hari dengan suasana yang tenang dan gelap malam.
Nikmati saja semua kesulitan, karena percaya you'll passed it!
14 notes · View notes
pendongeng · 1 year
Text
Tahap Dunia
Capek? Ya emang dunia tempat berjuang bukan istirahat. Sedih? Hm wajar dong kalau pernah sedih beberapa kali. Kecewa? Duh, fase hidup emang selalu banyak kerikilnya.
Ngomongin soal duka di dunia, gak akan ada habisnya sih. Tapi simplenya, kalau kita punya tujuan, semua fase hidup bisa aja mudah kita terima. Karena ya dalam hidup selalu ada naik turun, laut aja ada pasang surutnya kan??
Sepertinya, kita perlu berpikir lebih simple dan smart, dengan tetap rasional dan memasang standar yang realistis, agar lebih positif pada diri dan lingkungan kita.
Ketika memasuki 2023, aku cukup banyak disambut sama hal yang kurang bagus. Tapi ketika aku benturkan dengan hal yang lebih positif, ternyata gak serumit yang ada di kepala, malah biasa aja dan justru jadi mudah dijalani.
Yes, aku tertinggal dalam menyadari pelajaran satu ini. Kemudian ketika aku menyadarinya, aku memakai itu untuk bekal hidupku di hari-hari mendatang. Harapannya semoga kedepan, standar bahagianya disederhanakan.
Dan ada kata-kata menarik : boleh jadi sesuatu itu tidak datang padamu karena Allah yang melindungimu.
Ingat, tujuan akhir kita surga, murah tapi gak mudah!
Stay positif thinking ya, sama keputusan Allah :)
77 notes · View notes
sepertibumi · 1 year
Text
[NGELUH]
Kalo punya goals itu fokus sama goalsnya, bukan sama susahnya. Karena kalo fokus sama susahnya, bisa dipastiin isinya cuman ngeluh dan ngeluh aja. Dan proses itu bukan buat dikeluhin. Tapi dinikmatin.
Proses emang ga pernah gampang. Dia berat, sakit, tapi di sanalah pokok pembelajarannya.
Ketika kita berhasil mencapai suatu target, jelas kita bahagia. Tapi yang akan selalu kita ingat pasti prosesnya. Kenapa? karena di situ kita menderita.
Manusia ga bisa tertawa dengan hal yang sama berkali-kali, tapi sangat mampu buat menangis dengan alasan yang sama ribuan kali. Hematnya, karena perasaan sakit itu abadi. Kita bisa memaafkan siapapun, mencoba melupakan hal-hal buruk yang pernah terjadi, tapi rasa dan lukanya pasti meninggalkan bekas.
Gapapa buat ngerasa berat. Gapapa buat ngerasa ga baik-baik aja. Tapi harus yakin betul, bahwa kamu memang sedang memperjuangkan hal-hal baik. Hal-hal yang emang pantas buat diperjuangkan.
Usaha aja terus. Doa aja terus. Sampai usaha dan doa itu sendiri yang bosen sama kamu.
Semangat, Pribumi!
45 notes · View notes
duniapetualangkata · 4 months
Text
Aku sedang mencoba berjuang sejauh ini
Bukan luka atau patah hati ini
Aku sedang mencoba berjuang di awal tahun ini
Dari harapan harapan yang belum terwujud di tahun lalu
Di hari hari terlelahku di malam malam istirahat ku
Doa doa di butanya malam ku panjatkan
Aku seperti dirimu tidak memiliki jeda
Perihal bagaimana hari hari ku
Yang berserak tak tertata.
8 notes · View notes
helloebby12 · 10 months
Text
Teruntuk Calon Suamiku
Akhir-akhir ini terasa berat ya .. ☺️
Tiba-tiba banyak hal terjadi, perihal pekerjaan sosial, keuangan dan sebagainya. Tapi semoga tulisan ini bisa menjadi penyejuk untuk burnout yang mulai terasa saat ini. Semoga saja.
Aku hanya ingin menuliskan beberapa kesyukuranku atas kehadiranmu. Aku ucapkan.
Terimakasih karena telah memilihku di antara banyaknya perempuan di luar sana yang lebih baik, lebih cantik, lebih cerdas dan lebih segalanya dibandingkan aku.
Terimakasih karena telah mengorbankan banyak hal dalam hidupmu agar kebersamaan kita bisa menjadi nyata. Mengorbankan karir dan masa depan yang mungkin saja telah kamu bangun satu per satu, namun maaf bila karena kehadiranku, mimpi-mimpi itu harus terurungkan dulu.
Terimakasih karena telah menyegerakan niat baik ini, meski kamu mungkin punya banyak alasan untuk menundanya.
Terimakasih karena telah dengan tulus menerima kekurangan-kekuranganku yang belum kamu ketahui, keburukan-keburukanku yang masih tersembunyi. Dengan tulusnya kamu bersedia untuk menerima aku apa adanya besertakan tanggung jawab untuk membimbing diri ini. Tentu tidak mudah.
Terimakasih atas perjuanganmu baik yang aku ketahui maupun yang lebih banyak aku tidak tahu. Yang pernah kamu usahakan, sedang diusahakan maupun yang akan kamu usahakan kedepannya.
Lelahnya, pusingnya, capeknya, bosannya, stressnya, semuaaaanya. Hanya bisa aku doakan agar Allah catat sebagai kebaikan yang akan terus mengalir dan akan menyebabkan kebaikan-kebaikan lainnya.
Atas malam-malam tanpa tidur, perut lapar yang harus tertunda mengisinya, badan yang mulai remuk karena begitu sibuknya bekerja. Semua ketidaknyamanan itu semoga Allah jadikan sebagai peluruh dosa-dosa, tabungan pahala dan bukti bahwa kamu bertanggungjawab atas pekerjaanmu...
Untuk itu. Terimakasih ya. Terimakasih yang tak akan pernah cukup atas apa-apa kebaikan yang kamu usahakan.
Kuat-kuat dan sehat-sehat yaaah. Waktu yang krusial untuk sama-sama kita jaga. Semoga Allah mudahkan segala prosesnya. Semoga Allah ridhoi keputusan-keputusan kita. Semoga Allah jaga kita di jalan-Nya
Aamiin Allahumma Aamiin
Dari perempuan yang boleh kamu sebut
"Calon Isteri"
19 notes · View notes
inikumi · 5 months
Text
Konsistensi itu berat. Apalagi lawannya adalah diri sendiri. Ditambah lagi tidak ada dukungan.
Udah melangkah, tapi stuck gitu aja. Lama kelamaan, ngerasa mundur. Bahkan memang nggak ada kemajuan.
Mencoba Struggling sana-sini, tapi terkadang tidak ada hasil yang memuaskan.
Pas lagi capek-capek nya, malah nemu quote ini;
Tumblr media
Semangat naik lagi. Tapi kadang buntu. Kira-kira kanan atau kiri ya? Kira-kira kalau nambah satu step lagi hasilnya sama ngga ya kayak yang terakhir?
Atau jangan-jangan, salah ambil tindakan?
Ngomong sendiri, jawab sendiri. MasyaAllaah senikmat itu.
8 notes · View notes
aledisini · 10 days
Text
Hilang Arah?
Apa sih sebenernya yang dicari? Berkali-kali gue dibilangin, jangan terlalu tinggi buat kriteria. Iya ini prolog nya perkara jodoh emang. Di umur 26 ini yang temen-temen gue udah banyak punya anak 2😂 rasa nya udah kebal kalau ditanya kapan nikah. Senyam senyum aja minta doain, Allah yang tau, gue juga sendiri bingung. Kalo jodoh nya udah keliatan juga mau nya cepet gasi wkwk.
Sampai seminggu yang lalu, gue merasa kriteria yang gue masukin cv itu adalah bentuk minimal dari wujud calon suami. Dibanding waktu lulus kuliah kriteria gue udh jauh lebih mending padahal, tapi tetep aja, kata umi gue 1 banding 1000 laki-laki kaya gitu di Indonesia. Dibilangin sama umi kaya gitu jawaban gue sama, "aku cuma satu juga di dunia kok". Nah minggu lalu, gue dibilangin, apa yang kita cari di masa nyari jodoh itu ya yang akan jadi ujian di perjalanan pernikahan. Gue gatau ya asli nya gimana, tapi karena yang ngomong orang soleh jadi shohih dong.
Kata beliau, "maka itulah cari yang paling baik agamanya, karena ujian agama itu lebih mudah dilalui dibanding ujian dari faktor lain yang berat dunia nya". Ihiy, apa tidak telak wkwk. Poin utama nya, ya perbaiki dulu niat nya. Sebelum melangkah lebih jauh lagi.
Kenapa jodoh harus sekufu? Ya supaya fiid dunya wal akhirati hasanah. Tapi menggapai kufu yang sama, perlu proses panjang. Gue langsung ngerunut, apa-apa yang gue sebutkan jadi kriteria nyatanya akhir-akhir ini di gue sendiri abai. Terutama sunnah-sunnah yang sering banget kelewat. Poin utama itu jelas lurusin niat, tapi gue bener-bener lupa sama sekufu agama yang perlu gue usahakan saat ini. Ustadzah nya teh bilang, perbaiki dulu ibadah nya. Klise kan, tapi ya emang makin kesini bukan makin bener ibadah gue malah ngalor ngidul. Tilawah ramadhan aja ga sampe setengah capaian tahun kemarin, what a shame😂
Siapa yang hilang arah? Gue. Punya banyak pinta dan harapan tapi lupa mengetuk pintu langit. Merasa cukup karena hidup ini tidak sejungkir balik tahun-tahun kemarin. Ngga bersyukur banget kan? Tahun ini Allah uji dari sisi yang jauh berbeda dari sebelum-sebelumnya.
Most of part of this notes emang curhat sih wkwk. Ini gue kasih aji-aji dari ustadzah supaya tulisan ini ada berkah nya yakan. Beliau bilang, perhatikan 4 waktu. Apa aja tuh, solat kan 5 bukan 4. Iya ini baru juga buat gue, dan waktu searching susah nyari pembahasan nya. So here's the details :
Sebelum subuh
Setelah subuh sampai terbit matahari
Sebelum maghrib
Maghrib ke isya
Kata nya, manusia cuma diminta waras di 4 waktu itu aja. Waras in terms of kodrat manusia sebagai hamba Allah yang diciptakan untuk beribadah ya. Sisa nya sak karepmu, mau kejar dunia, sok mangga kejar. 4 waktu itu penting karena menandai pembuka dan penutup hari. Dibuka dengan yang baik, ditutup dengan yang baik. Sebelum subuh diisi dengan sholat tahajud dan perbanyak istighfar. Setelah subuh jangan tidur, tilawah plus baca arrahman alwaqiah. Sebelum maghrib banyakin memuji Allah. Rentang maghrib ke isya, mengusahakan untuk sholat isya dengan baik sebagai tanda sudah menutup hari ini dengan baik.
Terakhir, ditambah dengan total rakaat sunnah 40 rakaat, ustadzah bilang insyaAllah khawatir nya hilang. Lho bukan jodoh nya dateng? Iya bukan. Khawatir nya yang hilang. Keraguan akan masa depan dan berbagai kekhawatiran urusan dunia yang sudah digariskan.
At last, semoga yang hilang arah kembali ke jalan yang lurus dan diberkahi Allah. Semoga dijauhkan dari apa-apa yang buruk dan selalu didekatkan kepada kebaikan. Barakallah fiikunna😊😊
6 notes · View notes
zaarahk · 7 months
Text
Tumblr media
Datang pagi, dinas sampai 14.00, pembacaan tugas setelahnya, berakhir pulang malam. Semangat stase anak, setidaknya masih bisa bernapas
11 notes · View notes
ruanguntukku · 3 months
Text
Ada sebuah kehangatan dari pertanyaan-pertanyaan sederhana.
Sesederhana menanyakan kabar, menanyakan apakah kondisi kita baik-baik saja melewati kehidupan.
Ya, kadang usaha yang kuat untuk berusaha terlihat kuat menjadi lebur tatkala muncul pertanyaan tulus dan sederhana dari orang yang menyayangi kita.
Seakan rasa lelah, takut dan asingnya dunia ini kembali menjadi hangat.
Seakan tiba saatnya kita untuk beristirahat dari sikap berpura-pura kuat, berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja.
Ketika mengalami momen itu aku jadi tersadar, bahwa aku harus lebih lapang dan berprasangka baik di dalam berkasih sayang.
Ada kalanya seseorang itu butuh waktu untuk meregulasi permasalahannya sendiri. Mungkin dia tidak mau membebani orang yang dia sayangi, mungkin keengganannya bercerita untuk melindungi hati orang yang dia sayang.
Ketika saat yang tepat itu datang, maka kita harus menyiapkan hati yang lapang. Mencoba memahami sudut pandangnya dan mencoba mengerti alasan kenapa selama ini dia berubah.
Jangan menjadi pihak yang selalu memburu dengan berbagai prasangka. Merasa dilupakan dan diremehkan karena tidak menjadi ruang pertama dan utama sebagai sandaran. Seharusnya kita bangga pada proses juang dari orang yang kita sayangi.
Ketika mereka memilih untuk menghadapi permasalahannya sendiri, bukan artinya mereka melupakan kita, melainkan mereka betul-betul sadar bahwa bukan kepada makhluklah tempat berkeluh kesah. Mereka butuh waktu untuk merenungi, menghadapi dan melewati badainya sendiri, karena mereka sadar bahwa masing-masing manusia memiliki ujian dan perjuangannya masing-masing.
Ketika kisah itu sampai dengan berbagai macam kekurangannya, maka rangkullah.
Terkadang seseorang mungkin mengambil langkah dan keputusan yang keliru, akan tetapi bisa jadi kekeliruan itu adalah sebuah guru yang akan terus menjadi pelajaran sepanjang masa untuknya.
Karena memang sebagai seorang pendengar kita terkadang merasa lebih tau mana jalan yang harus dipilih, kita merasa lebih paham harus bersikap seperti apa di dalam menghadapinya.
Padahal kita bukanlah pelaku utama dalam hidup orang lain. Setiap situasi dan kondisi mereka pun tidak kita alami secara nyata. Maka lebih baik kita merangkul seseorang yang mengamanahkan kisahnya kepada kita. Jangan langsung dihakimi apalagi dijadikan tempat pembuangan atas prasangka-prasangka yang memenuhi kepala kita.
—SNA, Ruang Untukku #131
Kamis, 25-01-2024 | 00.54
Venetie Van Java,
Ketika momen munculnya impostor baru terasa menggelikan dan sudah tidak begitu mengagetkan lagi.
4 notes · View notes
mudabercerita · 8 days
Text
"Sedih yang berlarut tidak akan mengembalikan apa yang hilang. Rasa takut yang berlebihan tidak akan memperbaiki masa depan. Dan rasa cemas yang berlebihan pun juga tidak bisa mengantarkan keberhasilan."
"Namun, jiwa yang taat, tulus, serta hati yang ridho lah yang akan mampu menjadi dua sayap untuk menggapai keberhasilan."
-Alfiana U
Banjarbaru, 18 April 2024 pukul 00.03 WITA.
16 notes · View notes
esbatubulet · 1 month
Text
Aku tak tahu akan seperti apa endingnya, tapi aku hanya ingin memperjuangkan perasaan ini untukmu; sesuatu yg seharusnya sejak dulu kulakukan..
3 notes · View notes
lintangauliia · 1 year
Text
PilihanNya yang Terbaik
Siap atau tidak siap roda kehidupan ini akan terus berputar. Tidak selamanya kita ada di posisi yang Allah gariskan saat ini. Roda akan terus melaju, tidak peduli kita dapat mengikuti ritme atau tidak.
Sering aku berharap bahwa Allah akan memberikan takdir yang sesuai dengan rencanaku. Berharap bahwa hal-hal yang aku inginkan akan berjalan dengan sebagaimana mestinya.
Tetapi pada hari itu, ada perasaan begitu menyesakkan dada ketika harapan yang diinginkan tidak sesuai dengan realita yang seharusnya. Untuk kesekian kalinya aku dijatuhkan oleh ekspektasi yang tak sesuai. Sesak, kecewa dengan diri sendiri, menyalahkan takdir, padahal merasa sudah berusaha semaksimalnya usaha. Namun takdir menuntunku untuk berhenti dari pengharapan tersebut. Yah memang, terkadang dibutuhkan air mata untuk melewati episode takdir yang Allah gariskan.
Aku sering lupa bahwa takdir ini milik Allah. Perkara aku akan mendapatkan apa yang ingin aku tuju atau tidak bukan menjadi kendaliku, aku lupa bahwa hasil ini milik Allah. Aku sering kali lupa bahwa yang tertakar tidak akan tertukar. Hari ini ataupun besok tetaplah yang tertulis di Lauhul Mahfudz Allah. Aku sering kali lupa bahwa apa-apa yang aku perjuangkan haruslah berlandasan keinginan Allah bukan hanya keinginanku.
Dan kini, aku masih mencoba ikhlas bahwa seberat apapun takdir, pasti yang terbaik menurut-Nya. Barangkali Allah memutar takdir lain untukku karena akan digantikan yang jauh lebih baik atau maksud Allah ingin menghindarkan diriku dari hal-hal yang sebenarnya tidak baik untukku namun belum ku ketahui.
Aku percaya bahwa segala peluh juang tidak akan Allah sia-siakan. Bila belum terbalas saat ini, mungkin esok hari. Dan pada semua pengharapan yang belum berjalan semestinya, sebab itu bukan yang terbaik. Karena yang terbaik tidak pernah ada dalam takaran manusia. Semoga kita bisa menerima setiap ketetapan takdir-Nya. Semangat berjuang kembali dan menjaga keberkahan di setiap usaha yang kita lakukan.
Barokallahu fiikum..
31 notes · View notes
Text
2/366
Assalamualaikum bagaimana kabar hari pertamamu di tahun 2024 ini?
Semoga berkah yah apapun yang sedang kalian perjuangkan.
Bicara tentang perjuangan, kita hidup ini apa memang diperuntukan untuk terus berjuang? Atau kita memang terlahir sebagai pejuang?
Dari sebelum kita lahir kita memang ditakdirkan punya mental pejuangnya yah, dari ribuan sel sperma yg mampu menembus dinding sel telur hanya satu sel saja, dan akhirnya terbentuklah kita yg sekarang ini hingga terlahir ke dunia.
Aku tahu banyak hal yang sedang kalian perjuangkan, dari hal hal kecil seperti membelikan hadiah ke orangtua atau keluarga, sampai pengen bisa umroh dan haji bersama keluarga, atau sedang berjuang untuk menyempurnakan separuh Agama..
Apapun itu tetap semngat saja, terus berprasangka baik ke Allah yah
Dan memang Kita memang trus berjuang, berjuang hingga bisa mendapatkan JannahNya di Akhirat nanti aamiin
3 notes · View notes
dhon-romadhon · 6 months
Text
Mengaku 'Salah' adalah tindakan yang benar, lalu dengan mengaku benar apa itu tindakan yg 'Salah?'.
4 notes · View notes