Tumgik
#ceritasaya
amandayures-blog · 4 months
Text
Celana jeans
Celana jeans yang dibeli di toko oren sudah datang. Barang, ukuran yang diterima sesuai, bahkan saya mendapatkan voucher untuk pembelanjaan berikutnya.
Tapi ada yang sangat disayangkan, ternyata modelnya tidak cocok dengan postur tubuh saya, haha. Padahal modelnya cukup tren untuk jaman sekarang.
Dari kejadian ini saya belajar apa yang sedang tren kadang gak sesuai dengan diri kita. Jadi diri sendiri saja sudah cukup.
0 notes
intanlanggeng · 10 months
Text
Duka Ibu Sinaga
Dek umur berapa? 25 bu. PNS? Bukan bu, saya karyawan swasta. Kita udah kontekan tapi baru sekali ini ketemu ya. Hehhe iya bu. Maaf ya sebulan saya harus karantina mandiri karena covid. Adeknya ada turunan? Turunan apa ya pak? Saya warga biasa sih pak bukan yang raden-raden gitu. Nama cinanya siapa? Engga pak. Saya jawa. Mungkin ada darah manado nya pa. Iya bisa jadi ma. Percakapan akward saya dengan pasangan suami istri batak. Di lobby kantor notaris daerah cibubur. Mereka ibu sinaga dan bapak aritonang. Pemilik yang rumahnya hendak saya beli. Kalau ibu batak tulen dek. Bapak ada cinanya dikit. Liat kan matanya sipit. Hahahha. Eh iya bu. Ibu sama bapak kesini sama siapa? Dianter itu sama keponakan. Maaf ya nunggu lama hampir 1 jam. Macet di depan tadi. Iya bu gapapa. Itu bapak bawa apa? Oh ini titipan cucu. Biasa kalau main atau keluar rumah dia selalu nitip oleh-oleh. Tadi mampir dulu sebentar. Oalah iya bu. Mereka berdua adalah pasangan yang romantis. Sesekali saya melihat mereka, tangannya selalu berpegangan satu sama lain. Ibu sinaga keliatan memang jauh lebih muda dari bapak aritonang suaminya. Mungkin jarak usia mereka 8-10 tahun. Sang suami memang tak sebanyak omongan istrinya. Dia lebih banyak diam dan memperhatikan saja. Tapi dari raut wajah dan tangannya, saya bisa menjamin dia seorang pekerja keras. Sangat keras. Setelah urusan kami selesai, mereka langsung pergi dengan mengucap semoga nyaman ya dek, kami senang jadi perantara rumah itu ke adek. Berkah ya. Kata-kata yang langsung saya respon dengan terima kasih berkah dan sehat selalu ibu dan bapak. Melihat mereka berjalan keluar dengan bergandeng tangan mesra membuat saya dalam hati berkata, saya akan jadikan kalian salah satu contoh saya dalam berumah tangga. Beberapa hari lalu, ibu sinaga membuat status di kontak whatsapp nya. Seperti biasa mungkin dia membagi cerita perjalanan dia bersama suami dan cucunya. Memang mereka sering jalan-jalan dan menghabiskan waktu beribur dan sesekali kegiatan ibadahnya. Akan tetapi unggahan ini berbeda. Beliau berada di depan makam. Makam baru dengan bunga segar membentuk salib. Bertuliskan bapak aritonang. Yaallah beliau pulang duluan kesisi Tuhan. Pasti ibu sinaga sedih dan sangat merasa kehilangan. Hal itu terlihat dari sorot mata dan kondisi badan beliau yang terlihat lebih kurus dibanding waktu bertemu setahun lalu. Saya yang melihatnya ikut larut dalam kesedihan. Bagaimana tidak, saya saja yang usia pernikahan baru 1 tahun enggan sekali untuk terpisah jarak, apalagi mereka yang usia pernikahannya sudah sangat lama. Kehilangan adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pertemuan. Mereka ibarat dua sisi mata koin. Memang tidak selalu terlihat tapi kehilangan pasti datang. Yang bisa kita lakukan adalah menjalani takdir yang sudah digariskan. Menjalani dengan sepenuh hati, live the moment sebaik mungkin. Dengan pasangan, orang tua, sahabat, teman dan lain sebagainya.
0 notes
Text
Rock bottom
2019 almost end.. and perhaps this year thaught me so many things that can forever changing who i am and who i was.. heartbreak, mental issues, family bullshit. 
not only about how love and betrayal. but its about how i discover that i have a serious mental ilness. 
Dari dulu ga pernah percaya sama yang namanya mental health atau semacam nya, tapi di tahun ini merasa di tampar karena ternyata selama ini saya punya penyakit mental yang namanya depression dan social anxiety disorder. stress? JELAS. bingung? JELAS. 
Tahun yang berat saya bilang. di tengah2 meradang nya saya dengan pergumulan mental ilness, dikelilingi orang2 toxic dan body shaming. keluarga yang tidak suportif, saya pikir orang yang ada disamping saya sebagai pasangan ini bisa menjadi satu2nya harapan, satu2nya jalan saya buat bisa bertahan di dunia yang saya sendiri sudah merasa gak sanggup lagi untuk jalanin. Turns out? he’s the reason i losed my world, my entire world perharps.
And this is my story about how mental ilness change me.. 
1 note · View note
auntumnsummer · 3 years
Text
Ga semua orang punya kesempatan untuk bisa hidup bersama dgn orang tua, setelah menikah terkadang ada yang hrs meninggalkan orang tua nya karena satu dan berbagai hal, tapi ada juga yang diberi kesempatan untuk bisa menemani, hidup bersama dalam satu atap.
Saya ada di sisi yang ke dua, tidak dapat dipungkiri banyak sekali kesalah- pahaman yang terjadi antara saya dan ibu saya. banyak juga derai air mata, emosi yang datang menghampiri. Dirasa saya yang tidak sabaran menurut beliau atau Beliau yang tidak mengerti dengan keadaan saya. Sampai saat ini kami belum menemukan titik tengah, karena kesalah-pahaman ini selalu terjadi dan terjadi lagi.
Tapi dibalik itu semua, dibalik semua kesalah-pahaman yang terjadi, karena sifat dan sikap yang berbeda. Ada yang lebih besar dari itu, ada rasa cinta dan sayang dalam hati kita masing-masing.
Semoga Ibu mau memaafkan kesalahan saya, dan semoga saya bisa menjadi anak yang ibu impikan ..
0 notes
mubarokahrizki · 6 years
Text
Cerita Hujan 2 : Istikhoroh
Istikhoroh berasal dari fiil madhi istakhyaro yang berarti memilih.
Saya memang tidak seharusnya melakukan sholat ini, toh tidak ada pilihan lain. Tapi saya tetap melakukannya. Meminta petunjuk. Toh, pada akhirnya separuh agama ini harus diperjuangkan. Bahkan dari awal perjalanan, apalagi dengan riwayat beberapa orang tidak suka jika kami bersama.
Entah tanda apa yang dikirimkan oleh Allah setelah beberapa kali saya memohon petunjuk. Saya hanya merasa yakin saja. Pun juga dengan orang tua saya. Saya hanya berpikir, apapun yang terjadi dan dengan siapapun saya kelak, pasti juga cobaan itu selalu ada. Begitu saya meyakinkan diri.
...cont
Jogja, Januari 2018
1 note · View note
thoriqalayubi-blog · 5 years
Photo
Tumblr media
PMII KOMFAKKES 💙💛 Ada banyak hal yang akan kita temui dalam dunia "MAHASISWA". sebagian adalah yang tanggal ketika kita wisuda, dan sebagian yang lain akan tinggal dalam diri kita. Ini versi saya mengenai salah satu warna. pergerakan mahasiswa islam indonesia (PMII) adalah salah satu dari sekian banyak wadah eksternal yang mampu menampung kawan-kawan sekalian selama menjalani masa sebagai mahasiswa. Disini saya tak membuat batasan antara mana yang saya rekomendasikan dan mana yang 'jangan'. Sebagai organisasi eksternal kampus, tentu seperti halnya organisasi serupa lainnya, cakupan PMII merupakan cakupan yang mendasar, semisal pola pikir, liberalisasi dan toleransi, sosial budaya nadhliyin dan hal-hal semacam geo-politik lainnya. Umum bukan? Lantas kenapa di fakultas ilmu kesehatan, PMII itu memiliki komisariatnya sendiri? Disini letak kearifan kawan-kawan. Komisariat yang ada tentu tak semena-mena kita hilangkan dampaknya. Komisariat kita adalah arah kita sesungguhnya. Apabila dasar-dasar PMII secara umum menjadi personalitas kita, maka komisariat kita adalah adalah cara tempuh, refleksinya adalah sudut pandang. Harapannya apa? Pengalaman dan pengayaan. Aspek pemikiran adalah aspek yang sentral dalam kehidupan. Contoh kecil, secara keseluruhan, perbedaan-perbedaan dan perselisihan hasil dari perbedaan sudut pandang yang berasal dari kebiasaan berpikir kita bukan? Kembali, bahwa berorganisasi adalah kegiatan mencari penghidupan dan mencari tempat tinggal, personalitas kita. Masa akan melaju dan lantas kemudian kita akan berlalu. Kemudian apa? Regenerasi mengambil alih perannya. Dan kita? Mendalami peran baru dalam kehidupan yang baru, mempelajari profesionalitas yang baru, mengenal loyalitas yang baru. Berarti kita akan lupa dengan yang lama? Tentu tak sepenuhnya salah, karena yang lama pun tak harus sirna, tergantung dimana kita meletakkannya bukan? Dan PMII adalah personalitas saya, sudah dan akan selalu diupayakan. Hanya amnesia yang dapat menghilang personalitas kita bukan? Tabik! 📷 : @sofiamardianti Dalam event RTK KOMFAKKES 2019 #PMII #kesehatan #tanganterkepal #mahasiswa #indonesia #islam #pergerakan #anakuin #ceritasaya #2019 #toleran #kesmas (di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia) https://www.instagram.com/p/B3Q8iwMFvZ6/?igshid=tf7iss10fdz6
0 notes
anitastyn-blog1 · 5 years
Text
Tumblr media
0 notes
selepas-hujan · 7 years
Text
Kehidupan Pasca Kelulusan
Lulus-Bekerja-Mewujudkan daftar mimpi yg sudah tersusun rapi.
Ku pikir, kehidupan pasca kelulusanku akan sedatar itu, namun ternyata tidak.
Memenuhi Permintaan Bapak-Ibu untuk Pulang Aku suka di rumah, tetapi bertualang pergi jauh dari rumah tentu lebih menyenangkan. Meski begitu, orang tuaku-terutama ibu-nampaknya sudah tidak ingin lagi berkompromi. Terpisah jauh dari keluarga dicukupkan sampai studi apotekerku selesai. "Pokoknya pulang, titik."
Banyak orang mengira aku adalah anak bungsu atau anak perempuan satu-satunya, padahal tidak demikian. Aku tidak pernah mengerti kemauan Ibu. "Kenapa aku harus terkurung di tempat ini? Aku bisa pergi kemanapun aku ingin!" protesku. Tetapi, perdebatan-perdebatan itu selalu berakhir dengan air muka ibu yang murung dan perasaan 'aku anak pembangkang'. Pada akhirnya, aku mencoba untuk mendengar dan berusaha mengerti bahwa pulang adalah salah satu cara untuk meringankan beban di hati ibuku.
Mencari Titik Temu Sejujurnya, aku belum benar-benar menerima permintaan ibu. Ku lihat teman-temanku mendapatkan pekerjaan dalam waktu yang singkat, di tempat yang baik pula. Aku pun kembali terusik untuk menjajal pengalaman di tempat baru. Ibu mengizinkan, tentu dengan persyaratan. Tidak lebih jauh dari Balikpapan, begitu syaratnya. Aku pun mulai melamar beberapa pekerjaan. Namun dari sekian upaya yang ku lakukan, tidak ada pekerjaan yang berhasil ku dapatkan. Mulai dari tidak cocok, tidak berhasil melalui tes, sampai dengan cv yang sekedar lalu di meja hrd, selalu ada saja halangannya.
Apa yang salah? Nilai? Pengalaman? ("Apa ipeka-ku harus empat? Apa pengalamanku harus sebanyak tujuh lembar cv?" gerutuku)
Ternyata karena ibu, belakangan ku dapati ibu mengaku tidak rela jika aku pergi. Satu waktu ibu berkata, "Nak, mau kemana? Ibu tidak pernah menuntutmu, yang ibu mau manfaatmu terasa dekat. Cuma itu." Kalimat itu seperti menampar egoku. Sial, nampaknya aku terlupa. Aku sudah tersihir ilusi kampus ternama. "Sudah lupa ya alasan dulu menceburkan diri di ranah ini?" kata si hati kecil.
Meminjam "Kacamata" Ibu Tak lama setelah kepulanganku dari Bandung, bapak jatuh sakit. Dua bulan terakhir ku habiskan untuk mondar-mandir ke rumah sakit. Sebuah pukulan yang cukup berat untuk kami sekeluarga, juga untukku. Bahkan berkali-kali aku mempertanyakan "Kenapa kami? Kenapa sekarang?" Sejak itu pula, istana harapanku serasa runtuh. Aku memunguti harapanku yang berserakan sembari berkontemplasi habis-habisan. Tak terhitung senandikaku untuk berdamai dengan diri sendiri. Beberapa kali sesak di dadaku kian menjadi. Bahkan obat penenang tidak bisa meredakan kekhawatiranku saat itu.
Semua kondisi itu sempat menyudutkan situasiku. Semua pintu rasanya tertutup, semua jalan rasanya sulit. Aku pun sempat bertengkar dengan ibu. Cekcok antara aku dan ibu berarti perang dingin. Lebih sulit didamaikan bila dibanding adu argumen aku dan adikku. Sampai suatu malam, ibu berbicara di balik punggungku--yang berpura-pura tidur, meminta maaf. Aku diam, air mataku tak terbendung lagi.
Lagi dan lagi, aku mencoba memunguti harapanku yang berserakan. Hingga aku sadar tak akan ku biarkan ibu melalui ini sendirian.
Jawaban Doaku (mungkin) adalah Keyakinan Ibu selalu berpesan, "Jangan pernah berprasangka buruk pada ketetapan Allah". Aku mencoba meyakini itu, tetapi hatiku serasa mati. Bahkan untuk menangis saja tidak bisa. Lebih menyedihkan dari kesedihan itu sendiri.
Ini ujian atau hukuman?
Seperti sebuah kebiasaan--buruk. Aku selalu menjauhkan diri dari orang lain ketika memiliki masalah. Dan celaka, aku pun menjauh dari Allah. Aku sempat terlupa menjadikan ujian sebagai sebuah nikmat yang Allah berikan. Agar sholatku lebih khusyu, munajatku lebih panjang, dan harapanku hanya pada-Nya semata-mata digantungkan.
"Ya Allah, saya minta dipilihkan pilihan yang terbaik, atas pengetahuanMu.. bukan pengetahuanku."
Akhirnya, saya yakin untuk menjalani hidup saya saat ini. Tidak khawatir dengan apa-apa yang masih dalam angan, tidak pula dengan masa depan.
Memetik hikmah dari sekolah alam raya Berat memang. Menerima segala ketetapan-Nya, meskipun kita belum mengetahui alasan dan hikmah di baliknya.
"Yaudah.. mungkin Allah mau kasih kesempatan saya mengabdi ke bapak, ibadah dengan tenang di bulan ramadan, dan kebaikan-kebaikan lainnya. Allah itu ar-rahman lagi ar-rahim, kasih sayang-Nya tak terhingga saat ini (sekarang juga) dan nanti. Allah jamin itu, masa nggak percaya?" satu dari sekian senandikaku.
Pilihan yang dipilihkan (oleh-Nya) Aku belajar untuk memahami, kadang Allah tutup pintu-pintu menuju sebuah pilihan bukan tanpa maksud. Boleh jadi untuk mengarahkan pandangan kita pada satu jalan yang benar. "Lewat sini.." mungkin begitu maksudnya. Supaya kita tidak terjatuh ke pilihan yang salah, yang tidak baik. Allah sudah buat skenario yang sempurna untuk pentas hidup kita. Jadi, sebagai pemeran di 'panggung sandiwara hidup' kita tidak perlu khawatir.
Maktub; sudah tertulis.
:) Nikmat perjuangan memang lebih terasa setelah lama penantian dan kesabaran. Hari ini Allah mengizinkanku untuk semakin yakin pada hal itu. Dan senyumku semakin mengembang kala Allah sampaikan pesan-Nya lewat ayat terakhir bacaanku..
"Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar."
"Ya Allah.. ini pisan!" :'D
Bismillah, semoga menjalani pilihan--yang dipilihkan-Nya--ini akan mengingatkan jika kelak segala sesuatunya menjadi sulit, ada Allah yang telah menunjukkan jalan dan ada Allah yang akan memberikan bantuan.
1 note · View note
langitlaut · 7 years
Photo
Tumblr media
Blilu tau, pinter durung nglakoni. (blilu: bodoh, tau: pernah, pinter: pintar, durung: belum, nglakoni: melakukan) - Wong bodho nanging kerep nglakoni, luwih pinter tinimbang wong pinter nanging durung tau nglakoni. - Orang bodoh akan tetapi sering melakukan, lebih pintar daripada orang pintar yang belum pernah melakukan. . . . Practice makes perfect. Kepintaran seseorang terjebak di dalam angka-angka dan abjad sesuai urutan alfabet. Karena layaknya makhluk hidup, kepintaran yang dimiliki seseorang pun juga beranekaragam. Percaya saja bahwa di dunia ini tidak ada yang diciptakan tanpa guna, cuma gunanya belum tentu secara gamblang bisa dilihat begitu saja agar manusia senantiasa berpikir. Menimba ilmu ibaratkan sebuah perjalanan panjang yang tiada akhir. Ilmu ada di mana saja bagi yang membuka mata dan melebarkan pikiran. Bahwa tempat kita berguru hanyalah persinggahan dan suatu ketika perjalanan akan dimulai kembali. Jalan yang dilalui bisa saja berbatu, berlumpur, penuh duri, atau juga sudah mulus diaspal. Semua itu ada dinamikanya. Memang pengalaman adalah guru terbaik. Berani mencoba berarti berani pula mengambil resiko. Tapi saya sendiri seringkali mendapati banyak kekhawatiran saat memutuskan akan mencoba atau tidak. Kemudian hal itu sirna ketika saya berpikir, kalau tidak sekarang mau kapan lagi? Kesempatan demi kesempatan yang datang sudah ada yang mengatur, tinggal dimanfaatkan sebaik-baiknya. Meski di tengah jalan muncul keluhan dan amarah, itu wajar. Yang tak wajar adalah setelah mengeluh dan marah, setelah itu pergi. Saya, menanti dan mencari seseorang untuk bersama mendekat ke sumber ilmu. Saya harap itu kamu, iyaaa kamu... . . . Selamat pagi semuanya. . . . #ilmu #kata-kata #paribasan #ceritasaya (at Pusat Inovasi Agro Teknologi - PIAT Universitas Gadjah Mada)
1 note · View note
mrsgemblung · 4 years
Text
Halo gaezzz.
Saya lagi niy!
Kenalin, nama saya Jo. Saya suka menulis apa saja yang ada dikepala. Saya heran, kepala saya itu kecil. Otaknya juga nggak gede-gede amat, iq juga nggak tinggi-tinggi amat tapi pikirannya kok nggak habis habis ya. Otak segitu tapi isinya nggak habis-habis.
Oh iya, disini saya pengen berbagi cerita tentang apa saja mengenai kehidupan saya. Kisah asmara, hidup, passion, mengenai kerjaan di kantor atau sekedar remeh temeh yang lain. Oh ya, saya bukan lagi anak-anak lho. Saya ini lebih tepatnya tante-tante. Saya tante bukan sembarang tante. Meskipun umur saya ini seharusnya sudah beranak pinak, bodi saya kayak masih kepala dua. Nggak tau kenapa bisa gitu. Makanya orang-orang suka bercanda kurang ajar sama saya. Mereka nggak tau saya udah tuirr... tapi yaaah... gitu deh. Saya sendiri juga suka usil. Saya kadang jadi tante-tante belang! Emang oom-oom aja yang bisa jadi belang. Jadilah saya tante giyang. Nggak ding, becanda. Saya tante-tante, tapi nggak gitu juga kali... kadang kalo pingin ajaaa.. wakakaakka
Sebagai orang yang sudah tua, kadang juga pengen berlaku yang baik-baik supaya bisa jadi contoh generasi berikutnya. Menjadi wanita yang benar-benar lemah lembut, berprilaku sopan santun, dan menjadi idaman pria.Tapi bagis aya sulit setengah mati. Saya nggak bisa basa-basi lemah lembut, saya lebih senang berlaku apa adanya.Ngalir sesuai perasaan ini. Kalo lagi bete ya, rasanya pengen ngamuk, kalo lagi bahagia, ya sok positive vibes, kalo lagi pengen mbangsat, ya mbangsat aja. Soalnya jadi baik standar manusia masa kini ruwet. Tante nggak tahannn! Masak kalo baik nggak boleh marah? Kalo disakiti mesti memaafkan dan menerima kembali ? Uhlalalalaaa... buat saya sih nggak bisa. Menerima kembali itu kan cuma wacana, kenyataannya ya sori-sori aja...
Ya, memang begitulah tante ini naaakkk. Sekiranya saya sudah terlihat berbahaya, jangan di follow lo ya... nanti menyesal. Follow kok tante-tante yang ngomongnya urakkan.. wes jangan...
Tapi ya begitulah saya. Mau gimana lagi.
Harap Maklum!
0 notes
ciklashahril82-blog · 6 years
Photo
Tumblr media
Ada budak excited nak sekolah.. Senyum sampai ke telinga. Hehe.... #haripertamasekolah #firstdaygotoschool #abangammardahsekolah #kakakmiamemangseriussokmo #mykidstory #myfamily #ceritasaya #iamsupermom #malaysianlifestyleblogger #ciklapunyabelogdotblogspotdotmy
0 notes
ellenmalifa-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
Tak Kasih tau yaaa dan Jangan pesimis! Orang yg rajin dan patuh belum tentu cerdas mengambil kesempatan karena ia terlalu sepaneng. tapi Orang yg nakal & break the rules malah bisa lebih cerdas mengambil kesempatan karena ia terlalu nyeleneh. Aku begitu. Nakal ora nyeleneh iyo, makannya cerdas ambil kesempatan. Contohnyaa?ya begini👀 #initeoriku #sukasukague #ceritasaya #pengalaman #eh #sorimas #dontbeserious #dagelan #art 🎨👅 (di Batu (city))
0 notes
haimasa · 7 years
Text
SAHABAT
Aku tau pasti kalian semua memiliki sahabat. Entah yang sudah bertahun tahun atau yang baru bertemu kemarin sore. Aku ingat, saat pertama kali aku sadar bahwa aku memiliki sahabat, itu sekitar 3 tahun lalu. Saat itu aku merasa dunia ini begitu berwarna jika dilalui bersama mereka. Banyak kejadian yang tak pernah bisa dilupakan. Satu yg akan aku ceritakan. Saat itu kita kelas XI. Tugas matematika selalu menjadi tugas akhir untuk menutup akhir semester kami. Dan yang aku ingat, kita diberi tugas sebanyak 100 soal dalam jangka waktu 1 bulan. Hari pengumpulan pun tiba. Kita semua telah menyelesaikan tugas tersebut. Dan kami menumpuknya di meja guru di kelas kami. Kemudian kami pergi ke kantin untuk memenuhi panggilan perut. Saat kami kembali, ketua kelas mengingatkan bahwa tugas MTK kurang satu anak yg belum mengumpulkan. Kami berinisiatif untuk mengecek tugas kami. Dan ternyata tugas milik F tidak ada. Saat itu F panik. Bisa dibayangkan tugas 100 soal matematika hilang begitu saja. Kami ikut mencari dari mulai mengecek tumpukan tugas, menengok semua laci meja, bertanya pada kelas sebelah apakah ada yg meminjamnya atau tidak. Namun hasilnya nihil. Waktu itu jam menunjukan pukul 11.30 kurang lebih. Dan batas pengumpulan tugas pukul 13.00. Kita cuma memiliki waktu 1 jam setengah. F menangis karena tugas miliknya hilang. Kami ber 5 pun tetap mencari kemana tugas itu. Sampai akhirnya aku membuka tas dan ada kertas folio. Aku menyarankan untuk menulis kembali tugas itu. F kembali berfikir menulis 100 jabawan matematika dalam 1 setengah jam. Bukankah itu mustahil?? Tik.. Tok.. Tik.. Tok.. Jam terus bergerak. Akhirnya setelah memikirkan F memutuskan untuk menulis kembali. Aku berikan kertas folio seadanya. Lalu kami membagi tugas. ada sekitar 6 orang. 1 orang membantu F untuk menulis 15 soal. Dan aku mengusulkan untuk menulis 20 soal. Dengah langkah cepat aku berlari keruang guru dan mengambil tugasku. Untuk disalin ketugas F. Akhirnya Dengan kerja sama itu, pas pukul 13.00 tugas itu telah berbaring di meja guru. Betapa indahnya kebersamaan dan kerjasama 😊 Aku berharap kalian memiliki masa indah bersama sahabat
0 notes
hitamkariting · 7 years
Photo
Tumblr media
#sayadanfreeportindonesia #ceritasaya #ceritafreeportindonesia Ini adalah foto saya bersama teman-teman sekolah saya saat kami sedang magang di PT Freeport Indonesia. Kami adalah anak-anak karyawan PT Freeport Indonesia yang saat itu sedang kuliah di berbagai kota di Indonesia bahkan diluar negeri. Foto ini mengingatkan saya bagaimana saya sangat beruntung menjadi bagian dari PT Feeport Indonesia. Ini hanya salah satu bagian dari cerita #sayadanfreeportindonesia… Saya bersyukur karena tempat dimana orang tua saya harus mencari nafkah, memberikan fasilitas pendidikan yang sangat bagus. Sehingga walaupun kami tinggal dipedalaman Papua yang jauh dari kota-kota besar, saya diberikan kesempatan untuk menuntun ilmu, bukan hanya itu tetapi dengan fasilitas yang sangat amat Bagus, dan tanpa biaya apapun. Setelah SMP, saya sempat melanjutkan 1 tahun SMA dipulau Jawa kemudian berkesempatan untuk mendapat beasiswa dari PT Freeport Indonesia untuk belajar ke luar negeri. Saya tidak pernah membayangkan bisa bersekolah keluar negeri. Amerika saat itu sepertinya jauh sekali dan hanya seperti negeri dongeng yang tidak mungkin saya lihat langsung. Sebelum saya pindah ke Tembagapura, sebelum papa menjadi bagian dari PT Freeport Indonesia, saya pernah berjualan kacang goreng, keripik singkong, juga berjualan sayur dipasar, supaya saya punya uang jajan dan sedikit uang untuk membayar angkutan umum supaya sata tidak perlu jalan kaki 8km dari sekolah- berpayungkan terik matahari – sampai ke rumah. Saya sangat-sangat bersyukur dapat menjadi bagian dari Perusahaan yang memperhatikan kesejateraan karyawan dan keluarganya. Saya percaya semua ini karena Tuhan bekerja melalui tangan dan hati orang-orang pemilik perusahaan ini, untuk make a difference – melakukan sesuatu, untuk tanah ini. Tuhan Berkati PT Freeport Indonesia Ini sa pu cerita #sayadanfreeportindonesia ko punya mana?
1 note · View note
auntumnsummer · 4 years
Text
Ada surga dalam sabar ..
pernah ga denger kalimat itu? ada surga dalam sabar, sabarnya kamu akan berbuah surga dan lain lain nya ... kalimat penenang disaat kita lagi terpuruk, lagi lelah dan kadang gatau mau berpegang kemana lagi selain kepada Tuhan nya semesta Allah swt .. Semua kesabaran kita menghadapi rintangan kehidupan yg memilukan, kecewa karena apa yang terjadi tidak sesuai harapan, berharap pada sesuatu yang tak kunjung terjadi akan menjadi buah yang kita petik nanti setelah kematian menjadi amalan .. Hidup hanya sementara, akhirat selamanya dan di dalam sabar ada surga. Di dalam surga ada sabar :’) 
Ternyata bukan hanya surga di akhirat kelak, tapi surga di dunia dengan sabar kita akan tenang, dengan sabar kita bisa melihat segala sesuatu dengan kacamata berbeda yang lebih positif, dengan sabar kita bs meraih cita-cita kita dengan sukacita ..
wallahualam ..
0 notes
mubarokahrizki · 6 years
Text
Cerita Hujan 1 : bertemu kembali
Assalamualaikum.
Di tengah bridezilla syndrome ini, saya mencoba menulis untuk memulihkan jiwa (karena sampai saat ini saya masih percaya, menulis itu proses pemulihan jiwa).
Saya akan memuali cerita hujan ini dengan pertemuan saya yang sesungguhnya bukan bertemu karena sebelumnya belum bertemu. Saya kenal Mas N sejak kecil. Dia tetangga saya, hanya beda RT. Kami jarang berinteraksi sebelumnya. Waktu kecil dia ikut belajar mengaji di rumah saya, tapi saya malah belajar mengaji di tempat lain. Saat usia sekolah, dia sekolah di sekolah dekat rumah, tapi saya sekolah di pesantren. Saat dia mulai bekerja, saya malah sekolah di luar kota.
Sampai akhirnya saya kembali ke rumah setelah lulus. Saat itu saya bertemu dengan Mas N, dan masih biasa. Hingga suatu saat entah apa yang membuat kami menjadi tidak biasa.
Sejak awal, Mas N bukan tipe orang yang sembrono. Dia serius dengan segala yang dikatakannya. Itu yang saya suka. Dia sopan. Dia bisa ngemong. Dia insya Allah orang yang sholeh. Dia dekat dengan banyak orang. Dan dia lumayan menyenangkan.
Dua bulan kami dekat, dia sudah datang kepada orang tua saya.
Berbagai kegalauan mulai kami rasakan, dari beberapa yang tidak menyukai jika kami bersama, sampai masalah-masalah kecil yang malah membuat kami mudah sekali bertengkar.
...cont
Jogja, Januari 2018
0 notes