Harini saya dapat belajar di sekolah saya. Saya ada kawan (kau ade?) Saya sayang kawan² saya. Cikgu saya sayang saya. Saya sayang cikgu saya. Saya sangat cantik sampai ada orang nak belanjakan saya aiskrim (kau ade?). Saya sayang aiskrim. Saya tak nak sekolah. Tapi saya paksakan diri because tanpa member I takkan gelak cam anjing
Tidak semua orang bisa di ajak deeptalk, bahkan obrolan ringan pun sama...
Tidak semua orang punya level cara berpikir yang sama, meski satu jenjang pendidikan yang sama...
Itulah kenapa bertemu dengan orang yang satu frekuensi adalah sebuah takdir sekaligus previledge yang mahal, tidak semua orang bisa dapatkan, tidak semua orang bisa temui...
Banyak-banyak bersyukur bila bertemu, erat-erat diikat agar tak lepas...
Nyadar ga si guys, kalo tiap pertemuan kita, dengan keluarga-keluarga kita, dengan teman-teman kita, bahkan dengan pasangan kita, itu semua karena Allah. Karena rencananya Allah, dan karena ridha nya Allah.
Trus, pantes ga si, kalo kita merasa bangga hati, bisa memiliki keluarga yang hangat, teman yang baik, pasangan yang setia, dan merasa itu semua karena hasil usaha kita semata??
Lalu, saat satu per satu perpisahan datang, mengambil keluarga kita, teman kita, bahkan pasangan kita, kita malah menyalahkan Allah dan merasa semuanya tak berarti apa-apa??
Astaghfirullaah.. yuk istighfar i diri kita dulu.
Padahal ya, semuanya itu udah diatur loh sama Allah. Kita, manusia mah tinggal terima jadi aja. Dan mengusahakan yang terbaik, menjaga tiap-tiap hubungan, memaknai tiap pertemuan, agar senantiasa berada di jalan yang di ridhaiNya.
Sehingga, saat kelak berpisah, telah kita lengkapkan peran, dengan bermacam ikhtiar yang dicintaiNya. Sehingga, saat kembali pulang esok hari, bukan sesal yang menggantung, namun rasa syukur yang menggema dari lubuk hati.
Jadi, jangan terlalu berbangga hati, jangan terlalu angkuh, dan jangan terlalu arogan, dengan semua pencapaianmu dan semua yang kamu miliki di dunia. Inget, kalau bukan karena ridhanya Allah, kita bahkan ga akan pernah ada.
Sebenarnya aku tak mau sok mengguruimu kali ini.
Hanya saja, seutas tali peduli untuk dirimu masih kusimpan rapi.
Kawan, rasa-rasanya acuhmu kali ini melewati batas.
Saranku, jangan terlalu mati rasa meski dirimu berusaha sedang nyaman dengan sunyi itu.
Siapa tahu, nanti kau menyesal dan susah untuk mengahangatkan hati kembali.
Ingin aku mencoba menghubungi kawanku. Barang dengan sapaan sederhanaku. Inginku mereka mendengarkan cerita-cerita kliseku; atau mungkin cerita tentang kejenuhanku pada hidup.
Ingin aku menanyai kabar mereka, berharap mereka juga ingin tahu kabarku. Aku ingin memberitahu mereka; temanmu yang terbiasa ceria ini sedang tak baik-baik saja.
Ingin ku hanya sekedar ingin, ku letakkan kembali ponselku dengan dalih; aku takut mengganggu. Kembali aku pada kejenuhanku, berharap ada yang mendengarkanku, meski memang tak pernah ada yg ingin mendengarkanku.
Sepuluh aturan tak tertulis yang mestinya kita tahu dan ikuti:
Kalau ada yang kena sapa (tegur, dimarahi) jangan dilihat atau ditatap
Jika ada orang tak mendengar ketika engkau berbicaranya padanya, maka berhentilah berbicaranya padanya
Kalau sudah meminjam barang lebih dari tiga kali, sudah masanya membeli sendiri
Selalu memesan makanan/minuman yang lebih murah apabila ditraktir
Jangan…
Hi... long time no see.
Selain instagram, tumblr ini adalah buku diary-ku. Menjadi media ku menghargai setiap rasa yang tercipta, mencatatkan, lalu menjadikannya abadi, dalam media sosial yang dibilang orang tidak pernah akan hilang. Tapi sudah lama ya aku tidak menulis lagi.
Lama tak bersua, kini aku ingin mengabarkan berita yang tidak begitu indah untuk diceritakan tentang mereka.
Nah ini dia mereka. Foto resolusinya jelek karena ini juga ss dari postingan IG. Kami dulu memanggil "geng" kami dengan sebutan power rangers, kalau sekarang mungkin sedikit malu kalau pakai nama itu. Dewasa itu tidak enak ya.
Masih ingat Dede? Iya Dede Jun Saputra. Lelaki sholeh, berhati lembut, kreatif, jago main gitar, ahli membuat design, dan bersuara merdu.
Semasa hidup, tidak pernah sekalipun aku mendengar dia mengeluh, padahal kisah hidupnya begitu terjal.
Selepas kuliah, dia meneruskan "perjalanannya" ke Kalimantan, bersama wika sebagai tempat barunya. Hubungan kami baik, setidaknya kami sering video call.
Hingga suatu pagi, 3 Desember 2021 kami mendengar kabar yang mengejutkan.
Dia dipanggil Allah.
Dia tidak pandai mengutarakan rasa sakit. Kami baru tahu dia sakit sekitar bulan November. Tidak kami sangka dia akan berpulang secepat ini.
Foto ini diambil ketika kami main ke rumahku. Kami wisata ke air tejun. Seperti yang kalian lihat. Dia membawa gitar, lelaki bersuara merdu ini mengajak kami bernyanyi kemanapun kami pergi.
Belum juga tuntans tangisan kami, 18 Mei 2022 kawan kami lainnya berpulang. Haniah.
Perempuan kuat, yang semasa hidupnya seperti diary berjalanku. Perempuan sholiha, hebat, pekerja keras dan sabarnya seluas lautan itu di uji Allah dengan sakit juga. Selama 1 tahun dia berusaha sekuat mungkin untuk melawan dan bertahan. Tanpa seharipun dia meninggalkan kewajiban dia sebagai istri dan ibu.
Dialah manusia yang tiada lelah menjadi supporter agar aku segera menikah, meski dia tau dengan persis seperti apa my love story. Terlampau sering dia berujar ingin datang ke nikahanku. Bahkan sebelum dia tiada, dia sudah memberiku doa. Doa tentang kehidupan pernikahan. Maaf ya, belum bisa merealisasikan keingainanmu.
Foto ini adalah foto ketika dia nikahan. Kami tidak bisa datang karena pernikahan dia dilangsungkan ketika pandemi baru saja diumumkan. Semua perjalanan luar kota tidak diperbolehkan.
Aku tahu, selama 10 tahun ini kita selalu ada dalam senang dan sedih, dalam senyum dan tangisan.
Saat kita satu sama lain dengan cerianya mengantar sidang, wisuda, menikah, bahkan punya anak.
Tidak terbayang bahwa tangisan itu sampai dengan kita akan mengantar kawan berpulang.
Aku pikir cukup sampai dengan dengarkan hancurnya hatimu karena kisah cinta, dosen yang mempersulit, nilai yang tak bagus, organisasi yang berantakan, keuangan yang sedang tidak baik, tetangga julid, di-gibah-i, atau adanya orang-orang jahat yang sengaja menyakiti.
Ternyata itu semua bukan apa-apa dibandingkan tangisan kehilangan untuk selamanya.
Setelah kehilangan dua sahabat dalam waktu yang berdekatan, aku tersadar. Ternyata kematian itu bukan sesuatu yang jauh, tidak menunggu sampai punya uban, tidak harus punya anak dan cucu. Dia begitu dekat.
Pernah dengar ini?
“Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati besok pagi." - Shahabat Rosul, Abdullah.
Atau ayat ini
"Wahai kaumku! Sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara) dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal." - Q.S Gafir : 39
Ayat dan ungkapan seperti itu dulu seperti bacaan saja, namun sekarang jauh lebih bermakna.
Bahwa benar kita di dunia mencari bekal untuk hidup yang sesungguhnya. Maka ambil dan persiapkan sebaik mungkin, sebanyak mungkin. Karena kita tidak ada yang tahu tentang ambang waktu yang diberikan kepada kita.
Terlepas dari segala evaluasi diri.
Sekali lagi aku ingin menuliskan betapa bersyukurnya kalian pernah ada di hidupku.
Sebagai manusia yang Allah kirimkan sebagai sahabat yang luar biasa baik. Persahabatan yang tidak bisa dibeli atau ditukar.
Yang selalu mengingatkan dalam kebaikan, menjauhkan dari dosa, yang selalu ada, yang menerima apa adanya, yang menjadi support system satu sama lain. Terimakasih.
Diriwayatkan dalam HR. Muslim no 183 bahwa kita bisa menolong sahabat kita dan mengajak ke surga. One of us ya, jika tidak kau temukan aku atau teman yang lain di surga, tolong bilang ke malaikat sesuai dengan apa yang ada di hadist itu.
Selamat menempuh hidup baru di dunia yang kekal ya de, han. Biarkan kami di dunia yang fana ini menjalani ujiannya masing-masing. Percayalah, kalian tetap hidup dalam ingatan kami.
Kado terakhirku, Al Fatihah.
seorang kawan tiba-tiba bertanya, lagi apa? rasanya lucu karena satu dan lain hal, tapi saya jawab jujur, "lagi kerja," pakai titik dua buka kurung karena mengira mau diajak main tapi sayanya gabisa.
ga tahunya dia bilang, "owww:(( apakah senang?"
freezing...
salah satu sebab mengapa saya ga suka pertanyaan basa-basi, karena saya cenderung menjawab jujur. apalagi kalau yang bertanya seorang yang dekat dan saya percaya, saya sayang dan sayang saya.. mana bisa dijawab sekenanya.
hati saya berdebar-debar. lalu menanyakannya ulang kepada diri sendiri, apakah aku senang?
hening...
entah tak berani menjawab, entah tak punya atau belum punya jawaban. sesenggukan kemudian.
dalam ilmu psikologi, hal ini bisa dikategorikan sebagai teknik probing, yaitu teknik yang biasa digunakan dalam konseling atau interview, screening, untuk menggali informasi dari klien.
mirip-miriplah, ya, sama yang dilakukan kawan saya. walaupun dilakukan secara nggak sadar, walaupun dilakukan secara daring, walaupun nggak tatap muka atau dengar suara apalagi memberi dan membaca gestur.
makasih PR-nya, kawan. semoga bisa lekas kukerjakan.
Aku memang tak boleh betul dengan janna nick ni, body die mmng idaman aku, puas laki dia doggy dia hari2 bergegar2 bontot dia, kalau aku dapat la main dgn janna ni mmng lubang anal sekali aku jolok lepas tu pancut dlm lubang bontot dia 🤤🤤🤤🤤❤️ fuckkk janna nick