Tumgik
#puisiindonesia
ulvafdillah · 1 month
Text
Menikahlah dengan ia yang tidak hanya mampu mendengar cerita-ceritamu, namun juga mampu memberi respon positif atas apa yang kamu kisahkan.
Menikahlah dengan ia yang tidak hanya mampu menemani dirimu, namun juga paham dan mampu terkait apa yang kamu butuhkan saat itu.
Menikahlah dengan ia yang telah selesai dengan dirinya, dengan kesenangannya. Sehingga tanpa kamu minta pun, ia sudah paham dan tahu bahwa kamu adalah tanggung jawabnya, prioritasnya.
Menikahlah dengan ia yang mampu melihat keletihan-keletihan dari sudut matamu, yang paham perihal lelahmu meski hanya lewat embusan napas. Sehingga tanpa kau minta, ia menjadi lebih peka untuk mengulurkan bantuan.
Menikahlah dengan ia yang ketika kakinya melangkah memasuki pintu rumah, semua urusan yang ia miliki di luar sana, ia tanggalkan di depan pintu.
Menikahlah dengan ia yang banyak bercerita. Dengan dia yang lebih senang bercengkrama denganmu dibanding dengan rekan sejawatnya, dibanding dengan ponsel miliknya.
Karena seumur hidup itu sangat panjang, begitu lama. Maka kau perlu dibersamai dengan seseorang yang paham dan mengerti caranya membangun kehangatan rumah tangga.
Sepanjang usia itu terlalu jauh. Maka kamu perlu menemukan pasangan yang tidak hanya hangat di luar rumah, saat orang-orang melihat dengan mata kepala mereka, namun juga hangat di dalam rumah. Ketika kamu dan dia hanya berdua.
Sebab berbuat baik di depan khalayak ramai adalah mudah. Namun tetap keukeh dengan sikap yang sama adalah kesulitan yang tidak semua orang bisa.
Maka menikahlah. Dengan dia yang tidak hanya mampu memelukmu kala kau sedih dan terjatuh. Namun menikahlah dengan dia yang paham dan mampu menenangkan risaumu.
Karena menikah adalah pengorbanan. Maka menikahlah dengan ia yang rela menanggalkan segala senangnya, demi menyenangkanmu.
10.13 p.m || 06 Maret 2024
532 notes · View notes
surat-pendek · 8 months
Text
Memang, aku bukan lagi orang nomor satu yang paling mengenalmu.
Tetapi untuk beberapa saat, aku pernah menjadi juaranya.
Andira Wu
117 notes · View notes
arvsee · 2 months
Text
Seperti yang pernah aku katakan padamu dahulu. Sampai kapan pun, kamu akan memiliki tempat tersendiri dalam ruang amigdala ku. Meskipun kini kita memilih jalan untuk sendiri. Kamu tetaplah menjadi tokoh favorit pada setiap bait sajak ceritaku.
12 notes · View notes
jeritmalam · 2 months
Text
Terjadi lagi, hampa terasa hidup tak lagi berelegi, bernafas hari ini saja sudah cukup beresensi, kenapa sulit menggambar tragedi yang sebenarnya fantasi.
12 notes · View notes
arsualas · 8 days
Text
Perihal Abaimu
Aku bukanlah sejenis manusia yang menyukai basa-basi atas nama apapun itu. Berbincang dengan orang yang tidak memiliki kedekatan denganku adalah sesuatu yang nyaris tidak pernah kulakukan, lebih-lebih jika topik perbincangannya jauh dari topik yang kusuka; aku akan menghindarinya. Untuk sekedar menanyakan kabar pun hanya akan kulakukan kepada dia yang memiliki tempat khusus di hatiku.
Maka, ketika aku telah memutuskan untuk tidak lagi mencari tahu dan menanyakan bagaimana keadaanmu, di mana pijakmu, dan pertanyaan-pertanyaan lain sebagai bentuk perhatian kecilku itu, artinya kamu sudah tidak memiliki tempat itu lagi. Bukan sebab apa, aku bukanlah sejenis orang yang mudah sekali memalingkan mukaku dari apapun yang menjadi prioritas; tetapi jika itu terjadi, itu bukanlah semata-mata timbul dari rasa bosanku, melainkan sebagai bentuk reaksi atas pengabaian yang selama ini kuterima.
Pada akhirnya, setiap upaya akan berhenti pada titik akhir, entah itu pencapaian ataupun kegagalan, dan aku memandangmu sebagai kegagalan upayaku untuk tetap bersamamu. Aku akan berhenti mencari tahu dan menanyakan semua hal tentangmu.
Aku akan mengenyampingkanmu, sebagaimana kamu juga telah melakukannya kepadaku.
7 notes · View notes
karbonklorida · 19 days
Text
Banyak Tanya
Mereka sibuk bertanya-tanya; Bagaimana rasanya dicintai oleh perempuan sepertiku? Yang meriah tawanya Yang lebar senyumnya Yang banyak katanya
Sayangnya mereka enggan bertanya; Bagaimana rasanya menjadi perempuan sepertiku. Sebab aku tahu persis rasanya Bukan diam memperbaiki diri, ada yang sibuk berkemas untuk pergi Bukan mendengar untuk mengerti, malah bersiap untuk mengkhianati
Mereka tetap sibuk bertanya-tanya; Siapa gerangan yang akan menggenapkan perempuan sepertiku? Yang keras kepalanya Yang banyak kurangnya Yang rumit pikirnya
Sayangnya mereka tak pernah tau; Bagaimana rasanya dicintai sebegitunya Sebab aku tahu persis rasanya Diberi ratusan bunga matahari tanpa pamrih Menjadi tamengku tanpa pernah ingin diketahui
Kelak, akan datang hari dimana semua tanya itu menemukan jawabannya. Akan ada waktu dimana semua tanda tanya itu menjadi titik. Karena selesai sudah. Perempuan sepertiku akhirnya menemukan lelakinya. Kemudian, lembar cerita baru akan dimulai.
{Ccl}
12 notes · View notes
ibadahkata-kata · 1 month
Text
Sisa kopi semalam, mengendapkan semua keluh, juga hal² yang enggan tersentuh, pagi ini hangat, bahkan tanpa pelukmu kekasih, seperti yang sudah², di mulutku sisa pahit masih tergigit, tak apa, rinduku sudah terlampau biasa, untuk mengendap sendirian, bersama sisa ampas kopi semalam. -dew-
Solo
19122020
7 notes · View notes
aksaraazzahra · 2 months
Text
Langit yang Kehilangan Bintang
Tuan, sekarang semuanya berbeda. Langit malam sudah tidak lagi sama. Sudah tidak ada lagi gemerlap bintang yang dulu begitu indah. Kini, langit terlihat kosong dan gelap gulita. Seperti hatiku yang terasa hampa, kehilangan cahaya dan kehangatan yang dulu pernah ada.
@aksaraazzahra Bekasi, 23-02-2024
9 notes · View notes
bangsawantinta · 3 months
Text
Asrar
Tumblr media
i. Saya tak kuasa berlagak rela,  Pada semesta yang merenggut arti “cinta” di relung dada,  Kepada jiwa manusia yang sama sekali tak punya kuasa,  Untuk berlari atau bahkan ingkari takdir.  ii. Saya memilih mencengkeram kasih yang nyatanya tak dapat diraih,  Menolak beralih pada atma cantik yang menunggu di ujung hari,  Menepis raga menjamah tubuhnya yang kalis.  Saya belum siap berserah; Pada dunia, derana, atau rengkuhan sang gadis dewasa.  Saya bahkan tak memikirkan rencana,  Untuk merakit bahtera yang membawa asa jauh ke dasar andala.  iii. Saya belum mendengar suara alam raya, atau pepatah teman setia; Melepas bayangmu di sela - sela dera.  Saya juga tak punya tenaga,  Mengabulkan harapan buana untuk berdusta; Pada siapa saya masih mencinta.  iv. Saya menaruh gelora,  Atas daksa sang gadis jelita, Empunya nayanika, juga bijaksana.  Namun bisakah saya lupa; Tentang kita yang pernah bahagia,  Tentang rindu yang ‘kan lama pudar?
© arsaka bintang d, 4 Februari 2024
Palangka Raya, 02.50
10 notes · View notes
seperduaarutala · 11 months
Text
Menjadi Sepasang Asing
Tumblr media
Sc: Pinterest
Buram sang malam melambai pasrah di hadapan pertanda kisah harus berakhir antara celah harap dan sadar Lewat senyap kepergian dua manusia memaknai asing tanpa sempat berbagi kata tentang awal mata bertemu Keduanya terus bungkam sekalipun sesak menikam karna kita bukanlah bayang 'tuk lengkapi kurang masing-masing
Leonny Eudia La Jemi, 2023
40 notes · View notes
rsintiyaaa · 4 months
Text
Tuhan
Aku tau tak semua orang menghubungi-Mu
Aku tau tak semua orang datang kepada-Mu
Aku tau tak semua orang percaya kepada-Mu
Tapi aku tau semua orang membutuhkan-Mu
Maaf Tuhan
Ketika datang kepada-Mu hidupku banyak lubangnya
Ketika datang kepada-Mu hidupku banyak masalahnya
Ketika datang kepada-Mu hidupku sedang tidak baik-baik saja
Dan ketika itu pula Engkau selalu ada
Selalu hadir memelukku
Selalu hadir merangkulku
Dan selalu mengangkat panggilanku
✍️:@rsintiyaaa
9 notes · View notes
ulvafdillah · 13 days
Text
Rumah tangga adalah privasi. Maka ia tidak boleh diisi oleh selain suami dan istri. Serta anak-anak yang menjadi buah cinta dari keduanya.
Rumah tangga adalah hak permanen antara dua manusia yang terikat oleh perjanjian di hadapan Tuhan. Ia tidak boleh diganggu gugat oleh keluarga dari kedua belah pihak. Maka seorang suami yang tetap taat kepadanya ibunya, serta tahu cara memuliakan istrinya adalah baik. Karena ia mampu menjaga dua perasaan wanita secara bersamaan.
Seorang istri yang mampu taat kepada suaminya dan tidak menjadi penghalang bagi suaminya untuk berbakti kepada ibunya adalah baik. Sebab ia paham bahwa selamanya suaminya adalah milik ibunya.
Untuk itulah mengapa rumah tangga di dalam Islam, tidak boleh dicampur baurkan antara menantu dan mertua. Karena dua perempuan di dalam rumah tidak akan pernah habis masa berseterunya. Begitu pun jika di dalam rumah terdapat dua kepala keluarga, tidak akan habis masa bertikai antara keduanya.
Oleh karena itu, ketika telah menikah, sebaik-baik tempat bagi perempuan adalah rumahnya sendiri. Walau harus berbayar, walau harus hidup seadaanya. Namun itulah sebaik-baik tempat bagi perempuan.
Karena di dalam rumahnya, perempuan bisa mengekspresikan banyak hal. Perempuan bisa melakukan banyak hal tanpa perlu menghadirkan rasa sungkan dan tidak enak hati.
Maka lelaki, buatlah dinding terpisah antara istri dan ibumu. Sebab dua perempuan ini sangat rentan menghadapi miskomunikasi.
Maka perempuan, keluarlah dari rumah ibu-bapakmu. Ikutlah dan pergilah dengan suamimu. Karena pasca menikah, kau bukan lagi tanggung jawab dari kedua orang tuamu. Tanggung jawab itu berpindah di atas tangan lelaki yang memintamu dalam sucinya akad nikah.
Tak perlu ada yang saling tuntut. Karena memahami kewajiban adalah sebaik-baik pemikiran, dibanding menuntut hak yang mesti ditunaikan oleh pasangan.
11.29 p.m || 06 April 2024
182 notes · View notes
surat-pendek · 10 months
Text
Meski langkahku semakin lama semakin menjauh, aku kerap menengok ke belakang. Sia-sia saja memang. Karena walaupun langkahku kuperlambat atau kuhentikan sekalipun, aku tahu tidak akan ada kamu yang akan berlari mengejarku.
Andira Wu
03 Juli 2023
143 notes · View notes
individu-malam · 1 year
Text
Sejatinya, yang paling dekat denganmu, belum tentu yang paling mengerti kamu.
Yang paling sering bertemu denganmu, belum tentu yang paling peduli denganmu.
Sakit memang, mengetahui kalau tidak semua hal di dunia ini, berjalan sinkron sesuai poros mereka. Ada juga yang beraturan, tapi tak searah.
31 notes · View notes
jeritmalam · 15 days
Text
Apalah arti hujan deras bagi pohon yang sudah mati.
Jeritmalam
9 notes · View notes
ifeginia · 1 month
Text
Sebuah Surat
Ketika nyaris terlambat melakukan apa pun, barangkali baru menyadari sesuatu itu berharga.
Ini sengaja tertulis, untuk yang diakui sebagai yang di cintai. Alangkah baiknya tenggelamkan diri lebih dulu pada satu-per-satu kata yang tertuang.
1.
Seharusnya sebuah surat sudah sampai di tanganmu, malam ini. Setelah dentang piano mengakhiri telinga, seorang pria tak dikenal memberikan amplop putih —lengkap dengan cap pengenal. Secarik kertas masih tersimpan rapih didalamnya. “Kali ini, apa tertulis?,” katamu.
Sudah tengah malam. Kamu sendiri sedikit menepi dari keramaian para pengunjung pesta. Dentang piano kembali terdengar, dalam sorotan cahaya ungu, seperti menyimpan kematian dalam lipatan kertas.
[Ungu : Menunjukkan pengaruh, pandangan ketiga, aspirasi yang tinggi, misteri, arogan, intuisi, ambisi, magic atau harga diri.]
2.
Kamu masih bercerita, padaku, dengan tema-tema menggigil setiap kalimat. Seperti ada luka yang terdapat dalam setiap kata. Suratmu masih aku baca. Seperti kekhawatiran yang akan membawamu, kesebuah kota hujan dan malam yang kini jadi benda-benda, yang pada tanganmu penuh cerita.
3.
Ketika tiba dalam perjumpaan. Aku bersalaman! Burung berita telah terbang memeluk sayapnya sendiri.
“Aku pandai merangkai kalimat, seharunya aku mampu mengabadikan kamu” kataku.
Sekarang berhenti, angkatlah matamu. Lihatlah malam yang mengelilingi kita bergerak tanpa suara.
Rasanya seperti berlarian berputar-putar dalam benakku.
–IFEGINIÆ
3 notes · View notes