Tumgik
#wkwkwkw
recursive360 · 8 months
Photo
Tumblr media
(via GIPHY)
Tumblr media
3 notes · View notes
shine-share · 8 months
Text
Senyam senyum sendiri sambil chat-an dengan doi 🙅🏻‍♀️❎
Senyam senyum sendiri chat-an sama chat GPT 🙆🏻‍♀️✅
1 note · View note
birdaboos · 2 years
Text
Tumblr media
its been so long since i doodled a head so... here we go :,D im so rusty but also u can see how my current painting style influences the strokes i use WHEEZE but here's a tiny doodle of philza Minecraft while i worried about my requirements
455 notes · View notes
clearlitebergaming · 7 months
Text
when you are trained as xiv telemarketer to your friends and now using that skills to advertise gw2 instead
7 notes · View notes
kue-rangi · 9 months
Note
A lot of Human Red & Robo Axl
Hope that Human Axl doesn't get jealous
Yup yup ! Been wanting to draw Hunter and Barista Au ( n o • )9 a whole lott!!
Pfftt hopefully he isn’t 😂😂, maybe just a bit lah , since his parent are hanging out alot with his other version
11 notes · View notes
handsome-kakigori · 2 years
Note
mau nanya ajaa, kamu gasuka grimmjow kenapaa? asli gaada maksud apa2 cuma kepo aja awowkwkwk
Okay *cracks hand* backstory time 👁🫦👁💅✨
Jadi gini gaes, dahulu kala ada seorang bocil bernama Sei, dia suka sekali dengan Bleach dan Ichigo.
Suatu hari ia ingin memamerkan istrinya yang bernama Ichigo itu kepada kakak lelakinya.
Kebetulan waktu itu di animax sedang tayang episode di mana si anjing kampung itu dateng ke Karakura. Ichigo dengan songongnya bilang “woi jancok, balikin Inoue. Aku tebas kau sekali juga palingan koid kau” setelah ngomong begitu dia langsung jd samsak, digebuk berulang2, trs pingsan. Alhasil kakaknya bersabda “wah lemah ya istrimu”, Sei malu sekali. Dan karena tidak tega menyalahkan Ichigo yg sok pede pdhl masih letoy, ia menyalahkan semuanya ke si anjing kampung 👍. Tapi sayangnya meski sudah sekian tahun berlalu, dendam itu masih sulit dihapuskan dari hatinya 😔.
Tumblr media Tumblr media
Sekian dan terima kasih 🙏🏼✨
13 notes · View notes
insoulcities · 2 years
Text
Cerita Cinta
cw // harsh words , kissing
Tumblr media
“What was the question, Baby?”
Sial, there he goes again, batin Nina. Perempuan itu mengalihkan pandangannya yang semula berkutat pada layar laptopnya seraya mengerjakan tugas akhir semester ini — perempuan itu melihat Nino dengan santai meregangkan otot kakinya di atas sofa sembari mengutak-ngatik rubik yang lelaki itu beli tempo hari lalu.
Nina tidak langsung menjawab pertanyaan Nino. Perempuan itu melihat lelakinya dengan kacamata yang sudah duduk manis di atas batang hidungnya. Nino terlihat begitu santai, terlewat santai setelah embel-embel ‘baby’ terlontar dari mulut lelaki itu. Nina menggeleng kepalanya dan kembali memilih untuk menatap layar laptopnya yang dipenuhi oleh ribuan rangkaian kata.
“What was the question, My Baby?” ulang Nino singkat.
“Would you please stop calling me that? What’s with you today, Kak?” 
Dua rentet pertanyaan Nino berhasil membuat Nino terkekeh. Lantas lelaki itu bangun dari posisinya dan melangkah mendekati Nina yang sudah terlihat frustasi. “Tadi kamu nanya soal apa? How can I help you?”
Jelas pertanyaan Nino tidak membuahkan jawaban dari Nina. Perempuan itu memang sempat mengeluh sedang kesulitan dalam mengolah data yang harus ia jabarkan, lantas Nina dengan instingnya meminta Nino untuk membantunya. Namun, buru-buru perempuan itu mengurungkan niatnya saat ia teringat bahwa ini adalah tugas akhirnya.
“Nggak … udah kamu sana! Ngapain gitu!”
“Kamu masih lama ngerjainnya?” Nino membawa wajahnya mendekat ke hadapan Nina. Batang hidung lelaki itu sedikit lagi sudah bisa menyentuh permukaan wajah Nina yang mulus. Dari lain sisi, Nina sudah tidak bergetar saat Nino bertingkah semaunya seperti sekarang. Perempuan itu rasanya sudah tuntas melewati naik turunnya berada di dalam hubungan dengan Nino. Jauh dari benak Nina, sungguhan. Awalnya perempuan itu berpikir Nino adalah lelaki yang akan membawa flow permainan dalam hubungannya dengan santai, namun silih waktu berganti, Nino tak tanggung-tanggung untuk mengecup pipi atau bahkan melumat bibir perempuan yang dia cintai, yaitu Kanina Layali.
Kedatangan Nino di rumah Nina sebenarnya bukan sebuah rencana yang mereka jadwalkan dari jauh hari. Nina sengaja meminta Nino untuk datang ke rumahnya lantaran perempuan itu sudah begitu muak dengan tugas yang tak selesai-selesai. Melihat Nino dari layar ponselnya saja tidak cukup. Nina butuh Nino berada di depannya agar perempuan itu bisa kembali menggunakan otaknya dengan encer.
“Bentar lagi, Kak, kamu kalo laper pesen Gofood aja or Shopee food. They have plenty of discounts,” tawar Nina seraya membawa bola matanya menatap wajah Nino yang begitu dekat dengan wajahnya.
Lantas Nino menggeleng. Lelaki itu membawa wajahnya menjauh dan menarik kursi Malskar Loberget yang sedang diduduki oleh Nina ke arah sofa — tempat Nino meluruskan kedua kakinya.
Lelaki itu sekarang sudah duduk di atas sofa dengan Nina di hadapan Nino yang sudah terkekeh di atas kursi Malskar Lobergetnya.
“I know, you’re going to recite your famous line. I want you, not the food, Nina, I want you,” goda Nina seraya perempuan itu bangun dari kursinya dan mendorong beda berwarna putih hitam itu menjauh darinya.
Sontak Nino terbahak. Kini matanya yang bulat dan besar sudah berubah menjadi satu garis yang berpadu dengan senyum yang kian mengembang di wajahnya. Lelaki itu buru-buru melepaskan kacamata dari wajahnya.
Nino menarik pinggang Nina cukup erat hingga perempuan itu mengubah fungsi paha Nino menjadi tempat duduknya. Dua lengan Nino melingkar di pinggang Nina, lelaki itu semakin menarik tubuh Nina mendekat ke arahnya.
“May I kiss you, My Woman? I have three spots today. In your cheeks, forehead, and last but not least, your strawberry lips.”
Bajingan, batin Nina. Sempat-sempatnya Nino bertanya di saat posisi tubuhnya sudah berada di atas paha lelaki itu. Kini tangan Nina bergerak melingkari leher Nino, membuat Nina menjadi lebih mudah untuk menarik wajah lelaki itu mendekat ke wajahnya.
Manik bola mata Nina yang bertemu bola mata Nino tak jauh berbeda, keduanya sama-sama dibakar api cinta. Detik berikutnya Nino sudah mengecup pipi Nina dengan begitu lembut. Perempuan itu pun mampu merasakan satu benda tebal yang empuk dan hangat mendarat di permukaan wajahnya. Selanjutnya Nino sedikit menarik kepala Nina hingga lelaki berhasil mengecup dahi perempuan itu. Lagi-lagi Nina hanya bisa terkekeh. Entah, ia tahu tidak ada yang lucu dari yang Nino lakukan. Nina hanya tidak habis pikir bahwa perempuan itu sudah sekali lagi jatuh cinta kepada Nino.
“Lips?” sela Nina sebelum Nino melanjutkan aksinya. “Is it okay to kiss at my home though?” Nina sama sekali tidak memiliki maksud lain dari pertanyaannya. Perempuan itu hanya benar-benar ingin bertanya kepada Nino walaupun Nina sedikit menyumpahi dirinya atas pertanyaan bodoh yang baru saja perempuan itu lontarkan.
Nino mengangkat kedua alisnya. Untuk beberapa saat Nino terlihat sedikit tertegun mendengar pertanyaan Nina. Kini raut wajah lelaki itu semakin sulit untuk ditebak. Kadang berubah datar, namun bola matanya tidak bisa berbohong bahwa lelaki itu sedang dalam situasi mabuk kepayang. Lantas Nino langsung mengangkat tubuh Nina dengan gaya bridal yang sempat membuat perempuan itu terlonjak dan semakin mengeratkan lingkaran tangannya di leher Nino.
Tubuh Nina yang Nino bawa tidak sekalipun membuat lelaki itu kesulitan untuk meraih kunci mobilnya yang berada di atas meja. Langsung Nino membuka pintu rumah Nina — membawa tubuh perempuan itu dengan sedikit menyerong agar tubuhnya tidak berbenturan dengan pintu kayu. Nino pun langsung membuka pintu penumpang depan dan membawa Nina kabur dari rumahnya.
Sore itu Nino mengemudikan mobilnya dengan cukup kencang. Lelaki itu tidak tahu kemana ia akan membawa Nina, namun tangannya masih erat menggenggam tangan kanan perempuan itu. Mengelus dan menciumnya dengan lembut.
Nino masih mengendalikan setir mobilnya sampai lelaki itu menemukan satu spot bagus untuknya dan Nina. Tidak begitu jauh dari rumah Nina, lelaki itu menemukan satu konser musik yang membawa tema penonton cukup menikmati acara dari dalam mobil. Entah bagaimana, Nino bisa membawa mobilnya masuk tanpa harus melakukan reservasi jauh-jauh hari.
Sorot lampu warna-warni yang menghiasi panggung pun Nino abaikan. Wajah lelaki itu kembali melihat Nina. Sorot bola mata kedua pun seperti mengerti hal yang harus mereka lakukan selanjutnya.
Secepat kilat Nino dan Nina membuka pintu mobilnya dan berpindah ke bangku mobil belakang yang akan membuat mereka lebih leluasa. Saat semuanya sudah dirasa aman, Nino langsung menjalankan aksinya. Lelaki itu menarik wajah Nina mendekat ke arahnya. Lantas Nino melumat bibir perempuan di hadapannya dengan penuh gairah. Nina pun tidak mau kalah, perempuan itu menggigit dengan sangat pelan bibir bawah Nino.
Tangan lelaki itu kini tidak lagi melingkar di pinggang Nina. Kedua tangannya sudah menjamah wajah dan leher perempuan itu, membuat Nino semakin mudah untuk mengeluarkan semua emosi dan gairahnya. Bibirnya yang semula hanya bermain dengan bibir Nina pun kini beralih menelusuri pipi perempuan itu hingga Nino turun membawa kedua bibirnya ke batang leher Nina. Wangi parfum Nina yang menusuk hidung Nino tidak membuat lelaki itu melepaskannya, malah dengan matanya yang tertutup, Nino semakin larut dalam gairahnya. Bibirnya mengecup batang leher Nina berkali-kali. His tongue were all over the place.
“Kak, fuckhh you! Wha — ” kalimat Nina berhenti saat bibir Nino kembali bersua dengan bibirnya. Lagi-lagi perempuan itu kembali membalas lumatan Nino yang semakin menjadi. Tangan Nina melingkari leher Nino, membawa lelaki itu semakin menekan fitur wajahnya. Napas Nina yang terdengar sedikit lelah membuat Nino melepaskan ciumannya. Lelaki itu melihat perempuan di depannya dengan penuh cinta. Rambut-rambut Nina yang menghalangi wajah sempurna perempuan itu Nino bawa ke balik daun telinga perempuan itu.
“I love you.”
“I love you, Kanina Eer Layali, with all my heart. I promise to give you my world too.”
“I love you.”
“I love you.”
“Fuck you, Nina. I love you so much. What did you do to me?”
Nina hanya terkekeh melihat Nino yang sudah kehabisan kata-kata. Perempuan itu langsung menarik wajah lelakinya mendekat. Kini Nina yang mengawali pergerakannya. Perempuan itu bermain begitu lembut sampai berhasil mengontrol alur permainan Nino yang tadinya cukup bringas.
“Kanina, never change your lip balm please. It suits you, it tastes good when I eat you,” ujar Nino seraya menggigit bawah bibir lelaki itu.
“Goddamn, fuck you Markiano Iskandar.”
Sorot lampu yang kian berganti warna bahkan tidak mampu menghacurkan momen mereka. Nina semakin menarik wajah Nino maju untuk menekan fitur wajahnya. Wajah Nino yang sudah jatuh di bahu Nina membuat perempuan itu berkali-kali juga mengecup leher Nino. Rather than only kissed his neck, She managed to suck it.
2 notes · View notes
clearlite · 1 year
Photo
Tumblr media
this is also art to celebrate 2020 new year, brite and two of his four adoptive kids, meg n shodik. i miss drawing them ngl
1 note · View note
recursive360 · 8 months
Photo
Tumblr media
(via GIPHY)
Tumblr media
2 notes · View notes
sudahpindahan · 2 years
Text
HELP literally just laughed "sksksksksk" aloud irl. 💀💀💀
0 notes
flowery-draws · 8 months
Text
Tumblr media Tumblr media
(Me thinking how to tag this cuz there's so many people....) Bapak-bapak main voli pake daster wkwkwkw
eng ver
Tumblr media Tumblr media
close up:
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
this will get so many tags....
776 notes · View notes
manifestasi-rasa · 9 months
Text
Know the Boundaries
Akhir-akhir ini cukup sering denger cerita tentang gimana perempuan gampang sekali terbawa perasaan ke pria. Dibaikin sedikit, mikirnya sudah kemana-mana. Kalo ngomongin 'yaa kan perempuan emang pakenya perasaan' yaa bener si, ttaapi kan ga semua hal-apalagi yg datang dr lawan jenis- harus ditanggapi dengan perasaan. Sesepele ada cowok ngajak foto bareng berdua, buat cowo ini mungkin 'yh cuma fotbar', tapi buat perempuan bisa ngartiin macem" dah (dan aku pernah liat di depan mata kasus ini wkw).
Bagi laki-laki yg friendly dan humble, mungkin aksi-reaksi ini agak ngga make sense, niatnya berteman tapi justru lawannya mengartikan lebih. Kepada teman laki-lakiku yg berkriteria ini, aku bilang "hati-hati kalo ngasih perhatian/apapun ke perempuan, perempuan itu perasaannya tinggi. Maksudmu mungkin ngga ke arah sana, tapi dia bisa ngira kalau dia satu satunya, padahal kan cuma salah satunya, alias kamu baik kayak gitu ke semua perempuan."
Lalu aku bilang, sebenere kuncinya itu tau batasan. Laki-laki harus tau batasan seberapa jauh dia memperlakukan perempuan yang bukan siapa-siapanya, para puan ini juga kudu tau batasan dia memakai perasaan buat menanggapi segala tindakan laki-laki ini. Mungkin utk beberapa agak sulit, tapi bukan berarti ga mungkin.
Tetiba inget pesan Abi "nduk, hati-hati ya. Laki-laki itu ngga cuma buaya. Ada juga kadal, biawak, ular" wkwkwkw. Kupikir pikir, cowok friendly tuh emg cocoknya jadi teman jalan dan ngobrol saja, ngga jadi teman hidup. Monmaap hamba cemburuan soalnya, xixixi.
117 notes · View notes
milaalkhansah · 3 months
Text
Update Kabar
Ditidurkan oleh rasa lelah, dibangunkan oleh rasa tanggung jawab dan disemangati oleh cicilan.
Dulu sekali, waktu aku masih berada dalam masa-masa depresi karena berbagai permasalahan yang menghimpit kala itu. Aku ingat pernah doa sambil nangis-nangis ke Allah minta dikasih kesibukan. Sibuk yang benar-benar sibuk. Sampai nggak dikasih waktu tidur pun nggak papa. Pintaku waktu itu. Alasannya? Supaya aku gak ada lagi waktu buat bersedih, supaya pikiranku hanya fokus mikirin pekerjaan, gak fokus mikirin permasalahan yang bikin aku seperti kehilangan kewarasan apalagi mikirin seseorang yang cuman bisa menaruh kekecewaan.
Tahun kemarin, aku memang cukup sibuk berhubung tahun kemarin aku menerbitkan buku pertamaku. Jadi emang butuh penyesuaian yang banyak dalam belajar sebagai penulis yang mulai dikenal dan dibaca bukunya. Tetapi setidaknya waktu itu aku masih bisa menyisihkan waktu untuk naik sepeda di hari Minggu, ngobrol random sama teman-temanku, gabung dan aktif dalam beberapa komunitas, dan sesekali juga sering bikin deeptalk dan ngebanyol di story wa. (Teman Whatsappku banyak yang nyariin aku semenjak aku udah gak pernah lagi bikin ginian huhuhu!!)
Sedangkan awal tahun 2024 ini, aku mendapatkan tawaran menjadi fulltime content writer & copywriter di sebuah brand milik kenalan temanku. Kebetulan temanku jadi freelance di sana, dan satu anggotanya izin karena keperluan, jadi beliau nawarin apa aku bisa membantu tugas-tugasnya.
Jujur di awal aku ragu menerima, karena mikirin apa aku sanggup dan layak untuk mendapatkan tawaran ini (aku masih belum cukup percaya diri dengan skill nulisku saat ini ><) tetapi aku mikir lagi, gimana mau tau sanggup apa enggak kalau gak dijalani? Dan soal kelayakan, aku pernah baca ada seseorang yang mengatakan bahwa setiap kesempatan yang datang kepada kita itu sudah merupakan kelayakan jadi gak usah bertanya lagi, kita layak apa enggak mendapatkan kesempatan tersebut.
Dengan menguatkan niat aku akhirnya mengambil tawaran tersebut.
Ngaji yang ditawarkan sebenarnya gak lebih besar dari gaji pekerjaan tetapku saat ini sebagai karyawan. Tetapi karena di awal ambil tawaran ini niatku untuk mencari pengalaman—aku bahkan sempat bilang ke temanku gak digaji juga nggak papa (karena aku merasa keahlianku belum cukup layak buat dibayar, yaa aku sangat kurang percaya diri sekali!!)—aku gak masalah sama hal tersebut. Tetapi temanku bilang gak boleh gitu, karena dengan adanya bayaran bisa jadi motivasi juga buat aku bekerja lebih baik katanya.
Jujur aku capek banget wkwk, karena pas tidur pun aku mimpi soal kerjaan ckck. Tetapi kalau mau pencapaian banyak harus banyak capeknya juga, kata postingan yang aku baca di Instagram. Aku juga kangen banget sama teman-temanku dan agak merasa bersalah karena semakin lambat balas pesan mereka. Aku bahkan memutuskan untuk keluar dari beberapa komunitas karena merasa gak sanggup lagi membagi fokus ><. Tetapi dalam hidup emang tentang memilih prioritas bukan? Dan prioritasku saat ini bukan ada dalam pertemanan...
Sebenarnya, sama seperti yang sudah aku pernah cerita di tulisan sebelumnya kalau aku tuh berencana untuk kerja WFH as freelancer writer beberapa tahun mendatang. Karena aku udah capek ketemu sama manusia tiap hari wkwkwkw (si anak introvert akut) selain itu, aku kasihan liat Mama yang cuman tinggal berdua sama adek di rumah dan belio juga udah sering curhat kalau beliau pengen tinggal sama anak-anaknya tetapi kan kondisi kami nggak memungkinkan untuk seperti itu. Jadi, aku harap dalam beberapa tahun ke depan, aku bisa mewujudkan keinginan beliau itu.
Tahun lalu aku belajar banyak sekali hal, dan salah satu pelajaran yang paling membekas ada pada pertemanan. Tahun lalu membuatku belajar lebih memprioritaskan diriku di bandingkan orang lain, dan betul-betul memilah apa yang perlu aku tidak pedulikan lagi, dan aku ingin mempraktekkan apa yang udah aku pelajari itu di tahun ini.
Em, mungkin itu aja update kabar dari aku untuk kali ini (*geer amat ada yang nyariin wqwqwq)
Doain ya, semoga kesempatan yang aku dapatkan kali ini bisa membawaku lebih dekat dengan tujuan dan mimpi-mimpiku selama ini. Dan buat teman-teman yang baca tulisan ini, aku berharap apa pun yang sedang kalian kerjakan semoga dilancarkan ya^^
Salam sayang @milaalkhansah
26 notes · View notes
clearlitebergaming · 9 months
Text
Tumblr media
im stealing this from facebook for y’all trammander shippers 
also gonna tag @saclarclay​
5 notes · View notes