Tumgik
Text
(Jangan) Mati Dibunuh Harapan
Barangkali, satu-satunya hal yg dapat membunuh kita secara perlahan adalah harapan yang terlalu tinggi yang kita sematkan kepada diri kita sendiri. Jika orang bilang berharap pada sesama manusia itu mengecewakan, ternyata hal yang sama bisa terjadi ketika kita berharap dan bersandar pada diri sendiri, yang ternyata (lebih) mengecewakan, penuh dengan kekeliruan, juga berkali-kali melakukan kesalahan meski kita sudah terbekali informasi mengenai apa yang seharusnya dipilih atau dilakukan.
Kau tahu bagian mana yang paling menyakitkan? Ialah ketika apa yang terjadi tak sesuai dengan harapan. Kita berharap bisa menjadi atau melakukan ABC, tapi yang terjadi adalah DEF. Jauh, bagai pungguk merindukan bulan. Saat hal itu terjadi, kita mungkin jadi bertanya-tanya, “Mengapa bisa begini? Mengapa serapuh ini? Mengapa pilihanku tidak masuk akal? Mengapa …” dan seterusnya. Satu hal yang luput kita sadari adalah bahwa kita manusia, selemah itulah, serapuh itulah, dan se-tidak-ideal itulah kita tanpa pertolongan-Nya.
Kabar baiknya, melakukan kesalahan itu niscaya, gagal itu tak mengapa, dan keliru itu adalah bukti nyata bahwa kita manusia. Tak ada yang bilang bahwa kita harus ideal. Tak ada yang menuntut kita untuk menjadi sempurna. Tak ada pula yang memaksa kita untuk selalu baik-baik saja. Tak ada, kan?
Tumblr media
Satu hal, kita hanya diminta untuk berproses dan menjadi lebih baik setiap harinya. Kalau hari ini gagal, besok coba lagi. Kalau hari ini keliru, besok belajar lagi. Kalau hari ini salah, maka perbaiki.
Lalu bagaimana dengan harapan yang kita sematkan pada diri kita sendiri itu? Jadikan itu sebagai cermin yang menyemangati, bukan untuk menghakimi diri. Jangan sedih ketika gagal atau melakukan kesalahan, namun jadikan itu sebagai sebaik-baik dialog yang kita ceritakan kepada-Nya, berharap dia mengampuni dosa-dosa dan menuntun kita untuk senantiasa memperbaikinya.
Bertumbuh memang tidak mudah, bukan? Bersabarlah, kelak kita akan menikmati hasil terbaiknya.
__
Picture: Nurmaretha Maharani
277 notes · View notes
Text
babling
Gue ketawa sampe keselek gegara ngobrolin buku barunya Mark Manson yang judulnya :
Everything Is F*cked : A Book About Hope
Gue ngira om Manson ini udah tobat nulis sarkas. Lah ternyata pas dibuka isinya, dia bilang
Hope is damn.
Ok, Thanks to Lord Manson dan Lady Kondo yang sudah mengajarkan gue banyak hal. Bahwa setiap kenyataan itu harus dihadapi dengan cara yang realistis. Tanpa overthink dan kurang-kurangin bunga-bunga glorifikasi agar kita dapat melihat masalah dengan jernih.
Mencari hikmah itu penting. Memiliki persepsi yang jernih tentang suatu masalah lebih penting. Dulu gue hampir nulis tentang Quarter Life Crisis. In the end, gue menyadari bahwa krisis itu hampir terjadi di setiap masa hidup kita. Bukan di umur 25 sampe 30 doang.
We have no choice selain embrace apapun yang ada di hadapan kita. Yup. Kadang kita butuh menangis atau menghibur diri. Tapi jangan sampai langkah yang harusnya kita gunakan untuk mengisi energi malah membuat kita tertahan begitu lama.
di usia sekarang, gue menyadari bahwa semakin hari gue semakin pelit bicara. Bukan semakin ansos. Cuman gue ngerasa ga punya kewajiban apapun ke orang lain buat menjelaskan tentang apa yang gue alami, mengapa gue memutuskan sesuatu, etc…etc…
setiap orang punya kehidupan masing-masing. Ketika kita punya problem, solusi yang bekerja di kita belum tentu berlaku di kehidupan orang lain. Begitupun sebaliknya. Then, ga ada gunanya banget membandingkan hidup kita dengan orang lain kemudian kita berbuih-buih menjelaskan kenapa di umur yang sama, achievement yang dicapai bisa beda.
“ya kalo orang nanya kenapa lo belum nikah, lo kudu PD jawab bahwa bagi wanita mandiri, pernikahan itu bukan tujuan hidup”
“Yes. Buat gue, nikah itu salah satu fase kehidupan. Bukan tujuan hidup gue sendiri. Tapi gue ga ngerasa perlu declare itu ke semua orang. Karena yang perlu tau persepsi gue tentang pernikahan ya pasangan gue sama orang tua gue doang. Gue ga berhutang penjelasan apapun ke orang lain”
Di umur gue ini permasalahan yang kita hadapi pasti banyak banget. Pernikahan, having new born baby, nyicil rumah, memperbaiki hubungan dengan orang tua, sandwich generation, etc…etc….
Bergantung pada agama yang kita anut dan bergantung pada struktur sosial yang melingkupi kita. Plus banyak hal yang kadang kita perhitungkan dan kadang tidak.
Kapan hari gue ngobrol sama temen tentang fenomena sandwich generation. Gue tau, berjuang untuk menghidupi diri sendiri plus ngebantu keuangan orang tua itu butuh perjuangan banget. Tapi kalau berujung keluh lalu ngebandingin budaya kita dengan budaya barat, rasanya bukan malah menyelesaikan masalah. Yang ada malah nyesek dan nyalahin budaya sendiri.
Setiap budaya itu punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Gue dibesarkan dalam keluarga jawa dan muslim. Jadi birrul-walidain itu memang jadi kewajiban buat anak. Titik. Gue ga bakal bikin ortu gue kaget dengan ngedobrak budaya tadi sambil bilang:
“Di luar tuh orang tua punya asuransi bla bla bla jadi nggak ngeribetin anak”
Simply karena dari awal, orang tua gue juga ga dididik buat seperti itu. Ngajakin Bapak gue buat daftar BPJS aja pertamanya susah banget. Alhamdulillah sekarang beliau sudah punya. Intinya masalah apapun yang kita temui, kita memang harus mau menghadapi dengan cara less dramatic. Mencari constraint apa yang ga mungkin dilanggar, constraint apa yang masih mungkin dinego, baru merumuskan how to solve-nya.
Urusan ditagih nikahpun, sebenernya solusi utamanyapun bukan buru-buru nyari calon. Karena jodoh itu memang Allah yang ngatur. Kita ga tau datengnya kapan. Ikhtiar itu pasti. Tapi kita ga pernah tau kan, ikhtiarnya bakal berhasil kapan?
Gue ga lagi curhat kondisi gue. Cuman cerita tentang apa yang gue lihat di sekitar gue. Mostly wanita di usia menjelang 30 yang belum menikah akan melewati fase “bertengkar” dengan orang tua karena persepsi yang berbeda tentang pernikahan.
Misalnya orang tua gue dididik bahwa menikah itu ga butuh cinta. Yang penting niat baik dan komitmen. Sementara orang kayak gue dengan segala asam garam yang gue lewatin, gue jelas butuh orang yang bisa bikin gue nyaman. Ga mungkin banget dong kita hidup tiap hari sama orang yang kalau mau jawab pesennya aja kudu ngatur mood dulu ~XD Ini satu contoh kecil. 
Habis gitu ortu bilang:
“Kamu pilih-pilih sih”
Kira-kira kalo itu yang ngomong ortu, apaqah mungkin kita bakal nerima random orang yang disodorin ortu hanya karena takut dibilang durhaka dan manut ke ortu yang nggak ngebolehin kita buat pilih-pilih? Jelas enggak dong. Yang perlu kita lakuin ya berdiskusi sama ortu biar bisa saling menghargai persepsi masing-masing tentang pernikahan plus sama-sama memahami bahwa jodoh itu hanya Allah yang tau datangnya. 
Pernikahan itu seumur hidup. Harus dilakukan dengan tulus ~XD
Krisis kedua kalau misal setelah menikah diuji dengan lama banget nggak punya anak. Apakah solusinya harus buru-buru bayi tabung etc etc? Mungkin pertama kali yang harus kita pahami lagi-lagi adalah takdir itu selalu di luar kendali kita. Wilayah kita cuma ikhtiar. Ada ikhtiar yang ditakdirkan berhasil. Ada yang enggak. Itu yang harus dipahami. Agar kita sendiri juga mampu mengerem diri untuk tidak saling menyalahkan. Kalau sampai ada yang sulit punya anak karena rahim isteri bermasalah, yang salah bukan isterinya. Tapi lebih karena Allah mentakdirkan demikian.
Dulu banyak orang yang bilang bahwa solusi untuk permasalahan seperti ini adalah poligami. Sementara dalam sudut pandang gue, syarat poligami adalah adil. Ketika ada orang berpoligami dengan alasan isteri sebelumnya punya kekurangan, apakah dia mampu berbuat adil?
Ada bacaan menarik dari Buya Hamka tentang ini. Beliau menulis novel Merantau ke Deli dengan sangat apik. 
Lewat novelnya Buya Hamka gue memahami bahwa hanya karena poligami itu ada dalam Alquran, bukan berarti poligami dianjurkan untuk semua laki-laki. Dalam merantau ke Deli, Leman diminta keluarganya untuk menikah dengan isteri kedua yang berdarah minang karena isteri pertama Leman turunan Jawa. Cerita pun berjalan dan ketidakmampuan Leman mengelola keluarga membuat semua usaha yang dirintis bersama isteri pertama berantakan. 
*
Pada dasarnya, ketika kita punya masalah, kita cendering mencari objek untuk blaming. Kita cenderung mencari hikmah hanya untuk menenangkan diri saja. It’s okay. Tiap orang punya cara masing-masing untuk mencari rasa nyaman. 
Tapi, yang perlu kita catat adalah
Blaming dan menye-menye mencari hikmah padahal dalam hati masih denial tidak akan membuat kita keluar dari masalah.
Hal yang benar-benar membuat kita dapat menyelesaikan masalah adalah ketika kita berani menghadapi masalah itu dengan jujur, tidak denial, menata persepsi agar lurus hingga kita bisa mendapatkan gambaran yang jernih tentang masalah kita. Lalu kita dapat merumuskan ikhtiar dengan niat yang lurus dan pengetahuan yang baik.
114 notes · View notes
Text
Aku dengan keambiguanku
Wkwkwkwk
Maslaahnya, aku sendiri bingung apa itu ambigu ?
Whats ???!!!!
Makanya, skip dan abaikan aja
0 notes
Text
Alhamdulillah, aku tidak jelas
Aku sarkas yang hanya bisa berkata tanpa berbuat
Aku pengecut yang hanya berani di kesendirian
Aku iblis yang hanya mendekam dalam jiwa
Aku penjahat yang bertalbis dalam palsunya senyum
Aku .....
Dan ketika jari ini tidak bisa meneruskan walau kata telah terbayang
Aku sadar
Bahwa aku masih punya hati
Hati, yang masih bisa berpikir jernih dan menyuarakan kebenaran
Yang masih sayang denganku walau digempur kekuatan hawa nafsu
Akhirnya...
Walau aku jahat
Dan parahnya aku mentalbiskan itu semua...
Aku tetap berupaya untuk menjaga hati ini masih suci
Setidaknya senoktah cahaya kebenaran masih bisa memancar
Dan moga cahaya itu yang bisa menguasai diri ini
0 notes
Text
No Action
Simply aja, semua planning itu kalo gak direalisasikan ya hanya jadi planning aja...
Cuma masalahnya, sudah tahu tinggal eksekusi planningnya, malah malas. Waduh, gimana dong ?
Dan parahnya, semua ini terus berulang. Levelnya sudah bukan siklus lagi. Sudah menjelma menjadi lingkaran setan.
What can i do ?
0 notes
Text
Menjemput Hikmah di Tengah Kesulitan
Hikmah tak selamanya berada dalam hal-hal yang menyenangkan
.
Adakalanya ia muncul di tengah-tengah kesulitan
.
Menjelma menjadi penenang bagi para pemberani yang ketakutan,
Mewujud menjadi penguat bagi para pejuang yang kelelahan,
Menampakkan diri menjadi penggembira bagi penghibur yang berduka
.
Dan, hakikatnya ia adalah petunjuk bagi para peniti jalan yang kebingungan dan tersesat
.
Itu hanya bisa diraih oleh mereka yang sabar dan tabah mengulik pelajaran dari tiap kejadian, peristiwa, dan momen dalam hidup
.
.
Selamat berjuang meniti jalan kebaikan menuju tujuan yang diimpikan
Tumblr media
Cairo, 23 Januari. 2019
3 notes · View notes
Text
#ResolusiLembaranBaru
Assalamualaikum
Alhamdulillah, setelah sekian lama, bisa aktif kembali di Tumblr.
Sesuai judulnya, in syaa Allah diri ini akan berusaha merealisasikan #ResolusiLembaranBaru yang telah dicanangkan.
Semoga dapat terwujud
Bismillah....
3 notes · View notes
Text
Assalamu'alaikum
4 notes · View notes
Text
Ternyata, begini rasanya....
Ya Allah
Hambamu ini barulah tersadar
Ternyata
Begini rasanya rindu
Betapa berdebarnya hati
Disaat mengingatnya
Dan
Betapa ngilunya hati
Ketika meninggalkannya
Tetapi
Aku pun tersadar
Kalau kepada sesama makhluk-Mu
Rasanya sudah seperti ini
Apalagi jika rindu kepada-Mu
Rindu akan pertolongan-Mu
Rindu akan maghfirah-Mu
Rindu akan Rahman dan Rahim-Mu
Terkadang
Aku masih lupa akan keberadaan-Mu
Dan terkadang
Aku terlalu sibuk dengan dunia ini
Sampai terabaikan dengan seruan-Mu
Astaghfirullah Al Azhim
Ya Allah
Ampunilah hamba ini
Yang masih lalai
Dalam mengingat-Mu
Dan
Yang masih abai
Dengan muraqabah-Mu
Aamiin ya rabbal aalamiin
Pasuruan - Probolinggo
Sabtu, 3 Maret 2018
0 notes
Photo
Terkadang, orang hanya menilai dari yang dia lihat. Padahal, banyak yang belum kita ketahui sebenarnya
Tumblr media
SIFAT ⠀ “Ih, tahu enggak? Dia itu aslinya gini gini gini loh."⠀ "oh iya? Padahal kelihatannya baik banget. Serem yah.” ⠀ Sifat setiap manusia itu, keluar tergandung kondisi serta orang yang sedang ia hadapi. ⠀ Ada sifat yang hanya keluar terhadap teman-temannya, sahabatnya, orangtuanya, keluarganya atau juga pasangannya. ⠀ Ada sifat yang keluar ketika ia dalam kondisi bahagia, kondisi tertekan, dan kondisi sangat sangat sangat tertekan hingga ingin menyerah. ⠀ Semua orang memiliki semua sifat. Hanya saja, ada yang diredam, ada pula yang dimunculkan. Orang-orang yang nampak baik, ialah yang mampu meredam segala sifat buruknya, begitu pula sebaliknya. ⠀ Bagi saya, tidak ada istilah “sifat asli seseorang”. Setiap sifat yang kita lihat, itu adalah sifat aslinya. Hanya kita tidak tahu saja, karena kita mungkin tak pernah melihat orang tersebut pada semua kondisi. ⠀ Bagaimana menurutmu? Apakah begitu juga?
251 notes · View notes
Text
Darimana Kita Memulai Untuk Mentadabburi Sejarah Islam?
@edgarhamas
Beberapa waktu lalu, saya membuat Instagram Story tentang “3 Hal yang Menjadikan Sejarah Islam Inspirasi Hidupmu”, dan banyak teman-teman yang kemudian menanyakan, bukan bermaksud apa-apa, namun mereka merasa nyaman dengan sajian tadabbur sejarah yang sering kami tulis. Alhamdulillah.
Saya ingin sampaikan kepada teman-teman, mentadabburi sejarah itu seperti nonton film atau membaca novel. Bedanya, yang ini kenyataan, dan lebih menginspirasi. Permasalahannya adalah, masih sedikit sejarawan muslim yang menyajikan konten-konten sejarah dengan bahasa yang mudah dimengerti.
Tumblr media
Pun, banyak sekali sejarawan ini yang berfokus tentang hal yang bertele-tele, seperti tanggal dan tahun yang begitu banyak, tokoh yang begitu rumit dikenali, dan pemilihan bahasan yang terlalu berat, seperti konflik kerajaan, politik, silsilah, dan banyak lagi; walaupun sebenarnya itu penting, namun takutnya, kita malah kehilangan hikmahnya.
Maka dari itu, izinkan dalam tulisan ini, saya ingin mengusulkan poin-poin, yang saya menikmatinya, tentang bagaimana dan darimana kita akan asyik mentadabburi sejarah.
Pertama, Mulailah dari Rasulullah ﷺ
Perjalanan hidup Rasulullah ﷺ itu, cool banget. Sangat menginspirasi. Hanya dalam waktu 22 tahun, seorang lelaki di kota tengah padang pasir Arabia, menjadi tokoh yang dikagumi oleh bangsa-bangsa di penjuru bumi.
Bacalah karakter Rasulullah ﷺ, kehebatannya, sifat-sifat beliau ﷺ yang diabadikan dalam Al Qur'an dan hadits. Penting: bacalah dengan sudut pandang kamu ingin mengenal seseorang yang kamu sangat menggemarinya. Buku-buku karya Ust Salim A Fillah akan menemanimu mengenal Rasulullah ﷺ dengan lebih bersahabat.
Kedua, kenali 10 Shahabat yang Dijamin Masuk Surga
Generasi Shahabat itu ada 100 ribu. Semuanya hebat-hebat, semuanya keren-keren, semuanya menggugah. Namun, ringkasannya bisa kamu dapatkan pada 10 sahabat yang dijamin masuk Surga. Mereka bukan nabi, bukan juga rasul, namun karakter dan perjalanan hidupnya akan mengilhami siapapun yang membacanya.
Seorang bisnisman akan nge-fans dengan Utsman bin Affan atau Abdurrahman bin Auf. Seorang aktivis pasti suka dengan gaya Umar yang jenius dan Abu Bakar yang prestatif. Seorang ilmuwan pasti akan jatuh cinta pada kehebatan Ali menganalisa dan menghasilkan fatwa. Dan masih banyak lagi.
Saya jatuh cinta pada 10 Shahabat ini ketika buku “10 Sahabat yang Dijamin Masuk Surga” yang ditulis oleh Muhammad Ahmad Isa. Tidak tebal, tapi bagus sekali penyampaiannya.
Ketiga, generasi sahabat pada umumnya.
Selain 10 sahabat yang dijamin masuk surga, masih sangat banyak sahabat-sahabat Rasulullah yang membuat saya pribadi tergugah untuk selalu menjadi pribadi yang hebat. Salman Al Farisi misalnya, sang pencari kebenaran. Bilal misalnya, seorang yang kokoh dalam keyakinan. Khalid bin Walid, The Warrior. Amr bin Ash, sang diplomat ulung.
Untuk membacanya, selalu, buku yang saya usulkan ke teman-teman adalah Biografi 60 Shahabat Rasulullah ﷺ karya Khalid Muhammad Khalid.
Keempat, tentang Pahlawan-pahlawan Islam sepeninggal Rasulullah.
Ini dia, yang masih harus banyak digarap oleh para sejarawan muslim. Generasi emas umat Islam tidak hanya menjadi gelar sahabat saja. Nyatanya, para pahlawan yang hidup di zaman keemasan Islam adalah tokoh-tokoh yang sangat enerjik dan mengagumkan. Seperti Imam Syafi'i, Nizamul Mulk, Shalahuddin Al Ayyubi, Muhammad Al Fatih, dan banyak lagi.
Ada banyak buku-buku yang membahas tentang pahlawan Islam ini, saya tidak bisa memilihkan salah satunya, sebab saya masih jatuh cinta pada buku “Miah Udzama Ummatil Islam Ghayyaru Majra At Tarikh” (100 Tokoh Umat Islam yang Mengubah Sejarah) karya Jihad Turbani.
Entah, sampai sekarang belum ada yang menerjemahkan, atau apa saya yang tidak tahu. Sebenarnya ada penerbit yang sudah menerjemahkan, namun belakangan diketahui belum minta izin ke Jihad Turbani. Ah, sayang sekali.
Teman-teman tapi masih bisa melihat terjemahan video-video Jihad Turbani dalam channel YouTube beliau, (جهاد الترباني) insyallah ada yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia walaupun belum semuanya.
Tumblr media
Kelima, tentang Peradaban Islam
Teman-teman, kamu mungkin belum sepenuhnya percaya, dulu itu orang-orang Eropa disebut gaul kalo mereka pake bahasa Arab. Dulu itu, mata uang Islam jadi mata uang internasional, kapal-kapal kita ada di pelabuhan Italia, Inggris dan Perancis. Amerika Serikat pernah membayar pajak pada negeri Islam 70 tahun lamanya.
Darimana kita mengetahui itu? Dari bacaan-bacaan kita tentang peradaban Islam. Sejauh ini, pembahasan ini sangatlah sedikit dan masih perlu dikembangkan. Saya bertekad bisa mewujudkannya. Doakan yaa.
Namun, sebagai pembuka, teman-teman bisa membaca buku “Lost Islamic History” karya Firas Al Khateeb yang sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Banyak juha channel-channel YouTube yang membahas tentang peradaban Islam yang hebat ini. Search saja dengan keyword yang tepat.
Masih sangat banyak, fakta-fakta hebat Sejarah Islam yang jika kita mentadabburinya, akan membuat kita benar-benar bangga menjadi muslim, membuat kita bangun dari amnesia 500 tahun ini, dan kembali merebut takdir kemenangan kita.
2K notes · View notes
Text
Taufik-Nya
Kebahagiaan itu hadir begitu saja tatkala Allah menyelimuti kita dengan taufik-Nya.
Mampu melakukan amal baik sekecil apa pun, itu adalah taufik dari Allah.
Tanpa taufik-Nya, bahkan membaca basmalah pun kita tak akan bisa.
Semoga tetap dalam kerendahan hati, dan terus membersamai sahaja.
242 notes · View notes
Text
Tetaplah berbuat baik....
Tetaplah berbuat baik....
Apapun yang terjadi......
Sekeras dan sesulit apapun itu.....
Karena
Allah telah menjanjikan balasan
Bagi hambanya yang berbuat baik
Dengan balasan yang baik dan indah
Di sisi Allah SWT
In syaa Allah
Tetaplah berbuat baik
Karena
Yang baik akan dipertemukan dengan yang baik
Yang buruk akan dipertemukan dengan yang buruk
Sebagai garis ketetapan dari Allah SWT
Maka,
tetaplah berbuat baik
Kalaupun kita tidak merasakan kebaikannya
Di dunia yang fana ini
Kan kita rasakan nanti kebaikannya
Di surga yang abadi kelak
In syaa Allah....
Bismillah......
0 notes
Text
Samudera
Berada di atas kapal ini..
Aku berlayar menuju tujuan.....
Terombang ambing gelombang samudera....
Sekilas mengingatkanku...
Dengan kisah kehidupan.....
Tak pasti alurnya......
Terkadang maju, mundur, stagnan.....
Terkadang mulus, bergolak......
Tak adalah yang pasti.......
Dalam riuh ricuh *ombak*
Kuselipkan sebait doa
Bersama sejuta warna senja
Tak kunjung datang
Meski sudah pasti arahnya
Credits to : Raniya al-Attas, Sugab, Muhammad Jundullah Haris Amin
0 notes
Text
خير جالس في الزمان كتاب
المحفوظة العربية
1 note · View note
Text
Tentang Kesuksesan
Sebenarnya, semua orang itu sedang meniti jalan kesuksesannya masing-masing. Dan, masing-masing orang berada dalam tingkatan atau level yang berbeda-beda.
Maka, kalau kita melihat kita sendiri diberi amanah atau tugas yang kita sendiri merasa tidak mampu, yakinlah bahwa Allah telah menetapkan itu semua sebagai jalan kesuksesan kita masing-masing. Allah tahu kita mampu untuk itu. Allah tahu, kita pasti dapat melakukannya.
Maka, jalani saja apa yang telah Allah tetapkan pada kita. In syaa Allah, Allah tahu apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Tetaplah semangat. Jalani semua dengan riang. Maka, in syaa Allah kesuksesan akan engkau raih......
#curhatanhati #masihnewbie #pokoknyanulis
0 notes
Text
Tujuan Hidup Ini....
Hidup ini hanya untuk beribadah dan ta'at kepada Allah SWT.....
0 notes