aridayantii-blog

[aridayantii-blog]

"Bagiku,,, Cinta tumbuh layaknya do'a,,, Tenang, tak berlebihan,,, dan semakin kuat saat kita pinta berulang-ulang... . . Cinta sebenarnya adalah sosok yang membuat kita semakin dekat kepadaNya... . . Jika bukan denganMu,,, harus dengan apalagi yang menjadi penyejuk hatiku,,, Wahai Rabb Sang penguasa Hatiku... . . Hal terindah dalam Cinta,,, adalah mempertahankan kesetiaan dalam iman dan taqwa... . . WANITA YANG BAIK UNTUK YANG BAIK, YANG BURUK UNTUK YANG BURUK PULA . . JANJI ALLAH itu PASTI . . Repost @fm.anambas

[aridayantii-blog]

Saya suka dengan setiap gelak tawa yang kau beri… 🙂☺️

Karena itu cukup untuk meningkatkan Hormon serotonin dalam diri 😊

Saya suka dengan setiap sapaan hangat yang kau beri

Karena itu cukup sebagai ATP yang aku butuh untuk memulai hari….

#TerimaKasihUkhti❤️

[aridayantii-blog]

Benarkah jodoh di dunia adalah cerminan diri kita?

[aridayantii-blog]

[aridayantii-blog]

Tips menghapalkan Al Qur-an ala Ustadz Adi Hidayat.

Sudah mau berlalu lagi satu tahun, mungkin juga kamu tahun lalu berjanji ke diri sendiri untuk bisa menghapalkan Al Qur-an, kali ini kuatkan dan mantapkan niat ya.

Jangan kasih kendor :D

#disclaimer ini bukan tulisanku ya :) semoga pemilik tulisan ini berlimpah pahalanya Aamiiin

[aridayantii-blog]

Menikah itu mudah , maka Niatkan lah karena Lillah

Banyak laki-laki yang takut melamar karena dirasa mahar wanita terlalu tinggi dan mahal , ini hoax .Faktanya banyak wanita yang mau merendahkan dan memurahkan mahar demi memudahkan laki-laki untuk meminangnya,tapi justru lelaki banyak yang terlalu takut melangkah menuju keseriusan hanya perihal ekonomi yang dirasa belum siap 🙄 Padahal wanita masih banyak yang mau diajak berjuang bersama dari nol , selama kamu mampu bertanggung jawab atas lahir dan batinnya 😄 wanita tak pernah banyak menuntut apalagi jika sudah mencintai laki-laki yang didambanya - yang wanita ingin hanya keseriusan tidak lebih dari itu Sayang nya laki-laki sulit percaya 🙄 Dari sisi laki-laki Ia merasa wanita jg perlu materi untuk dibahagiakan karena menikah bukan hanya soal cinta. Apalagi jika orangtua wanita trlalu banyak tuntutan , tentu akan memberatkan langkahnya. Padahal keduanya sama-sama ingin bersamaTapi jarang diantaranya keduanya yang sama-sama paham Seolah materi selalu jadi tolak ukur , padahal menuju pernikahan lebih pantas persiapkan perihal agama Karena barang siapa yang yakin akan janjiNya Persoalan Rezeki sudah Allah jamin Dan bagi yang sama-sama paham agama Akan lebih memudahkan dalam segala urusan yang dianggap rumit demi membangun ibadah seumur hidup

Karena kelak ketaatan tetaplah yang menentramkan rumah tangga

Susah senang akan dipikul bersama

Maka jika saat ini kamu sedang menunggu

Atau bagi yang akan datang melamar wanitamu

Bukan soalan materi yang harus kau bawa

Tapi sedalam apa pengetahuan dan amalan ilmu agama yang kau punya

Sebab bagi yang yakin padaNya

Akan dengan mudah menepis segala keraguan

Jangankan mahar yang tak seberapa

Bahkan tuntutan sang mertua kau akan sanggup memenuhinya

Sekali lagi - - ini bukan tentang nilai materinya

Tapi tentang seberapa kamu bisa meyakinkan makhluk dengan melibatkanNya

Jika saat ini menunggu siapkan kepantasanmu Jangan persulit dengan berbagai syarat

Dan Jika saat ini kau akan menuju rumah wanitamu

Jangan terlalu takut dengan syarat , selama kau menyiapkan kesiapanmu sesuai dengan syariat ☺️

[aridayantii-blog]

Sesekali terpikir

Mungkin kamu telah mengubah niatmu yang dulu...

[aridayantii-blog]

Entah kenapa sebagai perempuan aku rasa sebak dengan video ni. Semoga Allah jaga hati hati kita dan berika yang terbaik 😢

[aridayantii-blog]

💌 Teruntuk sebuah nama, yang entah siapa. Tapi aku senantiasa menantimu sampai batas waktu yang ditentukan-Nya tiba. Tak usah khawatir dan jangan terburu-buru, Datanglah saat kau siap, karena aku pun tengah sibuk menata hati memantaskan diri. Mari saling bertemu di dalam doa, Mari saling menemukan dengan ikhtiar, lalu saat waktunya tiba kita akan bertemu walau diujung jalan yang begitu jauh. Entah siapa namamu juga bagaimana rupamu. Tapi aku yakin indahnya pertemuan akan kita miliki, karena kesabaran yang akan membawa kita ke persinggahan terakhir yang Allah ridhoi. InsyaAllah. . 📝 @nennyfitrialubis 👉 @celotehsahabatpena . Kontribusi oleh @celotehsahabatpena #duniajilbab #celotehsahabatpeba

[aridayantii-blog]

Saya iri kepada mereka yg mengamalkan Al-Qur'an, layaknya Al-Quran berjalan. Yang perbuatan dan lisannya terjaga.

[aridayantii-blog]

Terima kasih untuk wanita-wanita muslimah yang diberikan kelebihan, namun memilih untuk tetap tersembunyi.

Entah siapapun dirimu, saya percaya.. apa yang kamu lakukan adalah tidak mudah. Namun dirimu lebih memilih untuk tetap tersembunyi, semata karena tahu makna Allah memintamu memakai hijab adalah agar dirimu tidak terlihat sembarang mata. Sebagai jalan ikhtiar ketaatanmu kepada-Nya.

Juga menyadari bahwa menjaga iman lelaki juga bagian dari rasa pedulimu yang begitu besar.

Tentu saja dirimu nyata, saya percaya, dan saya tidak butuh pembuktian bahwa dirimu ada.. cukup orang-orang yang mengenali dirimu saja yang tahu.

Sekali lagi, terima kasih tak terhingga untuk wanita-wanita muslimah yang memilih untuk tetap tersembunyi. Yang hanya menuliskan kebermanfaatan untuk siapapun yang membaca tulisanmu.

Semoga hatimu pun tetap senantiasa terjaga. Berat memang, saya sangat mengerti. Bukankah surga untuk orang-orang pilihan?

Rasa lelah karena menaati Allah dan Rasul-Nya akan hilang menyisakan kenikmatan abadi di surga-Nya. Sedangkan nikmatnya mengikuti hawa nafsu akan lenyap menyisakan sesal dan azab.

Ada banyak do'a kebaikan untukmu, begitulah caraku berpikir sederhana tentangmu.

Semoga kamipun demikian, karena gadhul bashar bukan kewajibanmu saja.

[aridayantii-blog]

Aku selalu memegang keyakinan ini. Bahwa pada masanya nanti, aku akan bisa mencintaimu sepenuh engkau mencintaiku karena Nya. Kumohon tetaplah bersabar dan jangan berubah. Sebab akupun tengah berusaha, meski yang kau tau aku hanya diam saja.

Rashifa (via faarashifa)

[aridayantii-blog]

Apa kabar perjalananmu menuju-Nya? Masihkah kau setia pada janji yang telah kau ucapkan lirih dengan tekad penuh pada dirimu sendiri kala itu?

Berulang kali kau mengatakan bahwa kakimu gontai setiap kali kau memutuskan beranjak. Berulangkali kau mengatakan lelah setiap kali kau melanjutkan perjalananmu. Lantas, jika sudah sejauh ini kau berjalan, apa kau akan memutuskan berhenti dan berbalik lagi?

Tidak sayang, tidak. Kau tidak boleh melakukan itu. Jika kau lelah berlari menuju-Nya maka berjalanlah. Jika berjalan kau pun masih lelah maka rehatlah sejenak dan ingat kembali keputusanmu saat dulu. Saat semua orang menentang jalanmu, saat semua orang mencemooh keputusanmu, dan saat semua orang pergi dari hidupmu.

Tak apa sayang, tak apa. Menangislah jika memang kau rasakan pahit yang begitu menyedihkan.

Bukankah demikian hidup? Bukankah berulangkali kau menyadarkan dirimu bahwa hidup adalah serangkaian kebahagiaan dan kepahitan yang selalu beriringan?

Kau ingat? Dulu kau pernah mengatakannya dengan menepuk-nepuk dadamu yang terasa begitu sesak. Kau pahamkan dirimu sendiri bahwa yang menjadi takdirmu tak akan pernah tertukar sampai kapanpun.

Kau masih ingat?

Jika dulu kau bisa melaluinya meski dengan berdarah-darah. Lantas, ketika dihadapkan kembali mengapa serasa kau ingin menyerah?

Tidak, sayang. Kau tidak boleh menyerah. Apa kabar mimpi yang telah kau pahat? Apa kabar perasaan orang-orang yang mencintaimu?

Ada bagian tersedih atas nama perjalanan kali ini. Ini bukan tentang cerita yang sengaja ditangisi bahkan diratapi karna kepergian yang amat menyakitkan. Namun ini perihal syukur.

Ku ucapkan terimakasih untukmu. Terimakasih telah menerimaku dengan lapang dari sekian banyak kisah yang terbentang.

Terimakasih untuk tetap bersamaku dalam kurun waktu yang panjang. Terimakasih telah sudi menitip harap, menabur pahit dan membangun yakin dalam taat yang harus tetap diupayakan.

Perjalanan ini indah, tetaplah bersamaku. Sampai nanti setiap mimpi-mimpi kita menjadi nyata.

Katamu, hatimu boleh patah. Tapi mimpimu, jangan.. Selamat mengulang september, nona. Bahagialah selalu..

Diriku || 19.29

(via andromedanisa)

[aridayantii-blog]

:")

19. kebaikan laki-laki

kalau kita lihat, di dunia ini ada banyak sekali laki-laki yang baik. laki-laki yang rajin sekali ke masjid dan tekun sekali beribadah. laki-laki yang gigih sekali belajar dan giat sekali bersekolah. laki-laki yang begitu sungguh-sungguh bekerja dan menjemput nafkah. laki-laki yang sangat setia dan taat kepada kedua orang tuanya. laki-laki yang nyaris tidak punya catatan keburukan. kalau beruntung, kebaikan-kebaikan itu berkumpul di satu orang.

kalau kita pikir-pikir dan rasakan, mungkin ada laki-laki baik yang berbuat baik kepada kita (perempuan). menjadi sahabat dan mendengarkan seluruh keluh kesah kita. memberikan semangat setiap hari. mengantarkan kita pulang atau pergi. membelikan makanan saat kita sakit. mengirimi kita berbagai kado. menjadi orang pertama yang panik saat sesuatu tak baik terjadi kepada kita. menjadi yang paling penasaran atas tulisan kita atau karya kita. mungkin ada, laki-laki yang menyayangi kita.

tapi taukah kamu? sesungguhnya kebaikan laki-laki yang bisa terhitung oleh (ayah ibu) seorang perempuan hanyalah satu: melamarnya. kalau ada laki-laki yang mengaku memperjuangkanmu tapi tidak melamarmu, tidak menikahimu, percayalah bahwa perjuangannya belum penuh. sebaliknya, pun begitu. dia yang tidak (belum) berbuat apa-apa tetapi melamarmu, sesungguhnya dia telah melakukan segalanya.

sebab bukanlah perkara kecil bagi seorang laki-laki untuk meminta perempuan dari orang tuanya. tidak dua atau tiga kali dia bergelut dengan dirinya sendiri (terlebih dahulu). ada banyak risiko yang dia putuskan untuk ambil. ada sebongkah tanggung jawab besar yang tiba-tiba diangkatnya sendiri, hendak diletakkannya di pundaknya sendiri.

maka janganlah kita perempuan, yang belum menikah, terhanyut dalam kebaikan-kebaikan yang (masih) semu. maka tak perlu jugalah kalian laki-laki berbuat baik yang semu-semu itu. salah-salah malah ada harapan tidak perlu yang ikut tumbuh. pada suatu titik semua itu tidak penting. semua itu akan kalah dengan dia yang melangkahkan kaki kepada ayah.

maka janganlah kita perempuan, yang sudah menikah, iri dengan kebaikan-kebaikan yang dilakukan para laki-laki lain kepada pasangannya. apalagi tergoyahkan kesetiannya karena ada laki-laki yang baik kepada kita. semua itu kalah dengan dia yang telah melangkahkan kaki kepada ayah.

karena ada banyak laki-laki baik, tetapi kebaikan laki-laki hanyalah satu. maka, hitunglah kebaikan yang satu itu–hitung baik-baik. :)

[aridayantii-blog]

Sebab laki-laki yang baik itu tahu, bagaimana cara memuliakan seorang wanita yang akan bertahta menjadi permaisuri dihatinya. Memintanya dari kedua orangtuanya dengan cara baik-baik untuk menikahinya adalah cara seorang laki-laki yang baik untuk memuliakan seorang wanita.

Dan wanita yang baik, akan menerimanya dengan cara yang baik pula. Sekalipun nantinya tidak diterima, barangkali ada pertimbangan syar'i yang hanya wanita itu sendiri tahu apa alasannya. Baiknya akhlak dan agama misalnya, sebagai pertimbangannya.

Maka sesiapun yang sedang menempuh jalan kebaikan. Semoga Allah memudahkan langkah-langkah itu. Yang sedang menunggu, semoga menunggu dalam kebaikan. Yang sedang memperbaiki diri, semoga perubahan itu adalah berubah menuju kebaikan. Dan yang sedang tidak dijalan kebaikan, maka kembalilah. Jalan kebaikan itu baik dan membahagiakan. Sebab Dia menuntun hati yang baik yang ingin menyegerakan kebaikan dengan cara yang baik tentunya.

Maka sesiapun kita detik ini, janganlah menjadi penghalang jodoh seseorang, jangan menjadi penghambat jodoh orang baik dengan menggantungkan perasaannya tanpa kejelasan. Jangan menjadi jalan keburukan bagi orang lain. Jadilah jalan kebaikan yang mudah untuk orang lain, jika tidak bisa maka jadilah jalan kebaikan untuk dirimu sendiri

Adakah yang tergadaikan perasaannya? Semoga tidak. Jikapun harus ada, maka ubahlah ia dengan perbanyak doa pada-Nya.

©Ibn Syams

(via quraners)

[aridayantii-blog]

Seorang kawan pernah berkata, “Bila perjalananmu dengannya tidak membuatmu lebih mengenal Allah, pulang saja. Bila pencapain bersamanya membuatmu jauh dari Allah, lepaskan saja. Bila mencintainya hanya membuatmu tidak taat kepada Allah, maka tinggalkan dia.”

Sebab, bukan cinta namanya jika semakin menjauhkan diri dengan sang Maha pemilik cinta.

Ini perihal mencintai dengan sebaik-baik cinta. Cinta yang tidak membuat luka, cinta yang tidak meninggalkan lara. Sebab bukan cinta jika rasanya bak laksana menggenggam bara.

Cinta yang baik adalah cinta yang menenangkan. Cinta yang menyembuhkan. Cinta yang membahagiakan. Bukan tangisan lara yang menghujam batin seorang anak adam.

Lantas ketika mencintai membuat kita semakin jauh dariNya. Maka tanyakan pada diri, cinta macam apa yang kini bertahta hingga mencintai makhluknya lebih indah dibandingkan mencintaiNya..

Tengoklah saat ini tentang mimpi yang masih menggantung, tentang perasaan yang tergadaikan dan tentang luka yang belum sembuh. Untuk menata ulang kembali agar perasaan yang salah segera dibenahi oleh-Nya.

Ini bukan perihal patah hati yang tidak berkesudahan. Namun ini perihal mencintai dengan ikhlas. Ikhlas mendapatkan atau barangkali ikhlas mengikhlaskan.

Cinta yang hakiki adalah cinta yang didalamnya seseorang bisa tumbuh bersama dalam kebaikan, memberi maaf meski salah dan memberikan ruang untuk berteduh. Tentunya surga-Nya adalah tujuan akhir dari semua perjalanan ini.

Duhai diri yang sedang ditumbuhi cinta. Jadikanlah dirimu dan cintamu menumbuh dengan cinta yang baik, yang selalu paham perihal hakikat mencintai dengan benar. Mencintai-Nya, mencintai karna-Nya, dan dicintai-Nya. Jadikan ia laksana oase kebaikan bagi siapapun, penuntun kebaikan untuk sipapun. Bukankah Rahmatan lil alamin adalah semboyan terbaik agama ini?

Maka mencintailah dengan lembut, dengan penuh rahmat dan kasih sayang. Jikapun perasaanmu ditumbuhi cinta oleh-Nya, jangan jadikan Ia cemburu atas perasaan fitrah itu. Bukankah kau lebih paham atas perasaanmu sendiri?

Mencintailah dengan baik, duhai anak adam. Yang setiap kebaikannya laksana Al-Qur’an yang mencintai seseorang yang mau membersamainya. Laksana Rasulullah yang mencintai umatnya. Laksana Allah yang selalu mencintai hambanya.

Napak tilaslah kembali perjalanan kisahmu.. dengan muhasabah atas kisah yang telah lalu. Ia laksana pembelajar terbaik untuk dirimu. berbaiklah, melembutlah..

©Ibn Syams (self reminder)

[aridayantii-blog]

~* 33 hari . Tentang.. . . Sebab menikah adalah tentang bagaimana engkau harus mengeja a.. ba.. ta.. tsa.. agar kelak keluarga yang engkau bangun adalah keluarga yang dinaungi cahaya Al-Qur'an. .

Sebab menikah adalah tentang bagaimana engkau harus berpayah-paya masuk ke dapur, lantas bersahabat dengan segala pernak-pernik didalamnya agar kelak engkau bisa memberikan nutrisi terbaik untuk mereka para penerus peradaban. .

Sebab menikah adalah tentang ilmu, tentang bagaimana engkau harus membolak-balik buku tentang psikologi lelaki dan perempuan, tentang perkembangan pada anak tentang rumah tangga para Sahabat dan Sahabiyah. .

Sebab menikah adalah tentang bagaimana engkau menyembunyikan keluhan dan menutupi kelemahan, pada mereka yang perlu penguatanmu. Itulah mengapa, seorang Habibie membutuhkan Ainun untuk menciptakan sebongkah pesawat terbang pertama di Indonesia. Itulah mengapa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam membutuhkan Khadijah radhiyallahu'anha untuk mengemban dakwah yang tidaklah mudah. Itulah mengapa dibalik lelaki yang hebat selalu ada perempuan yang kuat. .

Sebab menikah adalah tentang bagaimana engkau belajar untuk menjadi ibu, untuk menjadi istri, untuk menjadi menantu, untuk menjadi kakak ipar, adik ipar, dan menjadi… .

Sebab menikah tak sekadar penyatuan dua insan, melainkan penyatuan dua keluarga besar.. . Maka mari bermunajat dalam hening penuh kesyahduan.. “Tenggalamkan hamba dalam lautan cinta-Mu ya Rabb, agar tak ada cinta lain yang mengisi hatiku, kecuali menambah kecintaan pada-Mu.” . . ((Yang berserakan; 1 dari 2)) . Merapikan kenangan || 19.57 . . #40harimenulis #40harimerindu

Pict: @akhwatsurabaya96