Tumgik
dismyname · 3 years
Text
Sekotak Nasi
"Moms are the people who know us the best and love us the most.”
Tumblr media
"Klontang.. klontang..." Kebisingan pagi hari yang aku dengar selama 25 tahun ini. "Hacuuu.. Srooot" suara bersin dan lendir hidung yang meronta ingin keluar yang berasal dari mama disebabkan oleh menyengatnya aroma bumbu dapur yang digoreng. Hidungku mau tidak mau tergelitik juga karena aroma menyengatnya. Rumahku sederhana dan tidak begitu luas, sehingga asap hasil masakan mama tentu merebak keseluruh ruangan.
Aku kadang akhirnya terbangun dari tidurku karena rasanya sudah tidak nyaman lagi untuk tidur. Aku melihat mama yang sibuk memasak dengan kondisi belum mandi. Udara sejuk pagi hari tidak dapat menghalangi kucuran keringat mama karena panas yang ditimbulkan dari kompor yang menyala.
Kurang lebih 40 menit, masakan sudah matang dan aromanya membuat perut lapar. Aku yang sudah selesai mandi dan berpakaian kemudian menyiapkan bekal untuk istirahat di Kantor. Nasi, sayur, dan kadang-kadang lengkap dengan lauk, ya kalau beruntung kadang tersedia ayam goreng.
Aku menikmati hidangan sederhana ini kurang lebih 25 tahun. Waktu yang sangat panjang. Aku tidak bisa membayangkan suatu saat akan kehilangan momen ini saat menikah nanti. Aku selalu suka dengan masakan mama. Menunya yang sering kali berulang tidak membuatku bosan. Aku tidak pernah meminta mama membuatkan bekal untukku saat aku masih sekolah sampai sudah dewasa. Nalurinya untuk melindungi dan mencukupi kebutuhan anak tidak terputus.Sekotak nasi bersama lauk pauknya adalah bentuk iringan doa dimanapun dan apapun yang aku usahakan. Ada harapan yang tersematkan disetiap bumbu masakanya, supaya aku tetap semangat menjalani kewajibanku.
0 notes
dismyname · 3 years
Text
Pelita yang Tidak Pernah Padam
"It takes a big heart to help shape little minds."
Tumblr media
Kita beruntung sekali karena sudah mengetahui bahwa setiap orang telah atau akan menikmati sekolah terbaik di dunia dari tulisan sebelumnya. Satu demi satu mata pelajaran atau mata kuliahnya akan kita hadapi. Kita saat ini diajak untuk memberikan kesempatan bagi diri kita memahami satu anugerah lain yang kita patut syukuri.
Apakah diantara kita ada yang masih suka menggunakan lilin? Dahulu kala lilin adalah salah satu alat penerangan utama karena kelangkaan listrik. Lilin menjadi sahabat manusia di malam hari untuk membantu mereka dahulu mengerjakan aktivitas pada malam hari, namun saat ini lilin adalah bagian dari seni, keindahan, hiasan, atau alat bantu disaat kondisi yang darurat.
Fungsi yang bergeser ini tidak mengubah prinsip utama lilin yaitu mengeluarkan pelita atau cahaya ditempat yang gelap. Aku senang sekali bila berkunjung kesebuah tempat yang dipenuhi cahaya temaram dari lilin.
Lilin akan terlihat fungsinya bila ia diletakan ditempat yang gelap. Cahayanya akan masuk ke sudut terkecil sekalipun didalam ruangan atau tempat yang gelap. Ia menuntun langkah kita, dan membuat kita aman berjalan.
Lilin akan habis pada waktunya, karena ia akan meleleh hingga habis batang lilinnya. Pelitanya pun akan mati mengikuti lelehan lilin yang tidak bisa dihentikan.
Pelita didalam kehidupan tidak hanya bisa didapatkan dari lilin. Pelita lain kita dapatkan lebih terang dari lilin dan ia tidak pernah padam. Pelita itu adalah guru.
Kapan kita pertama kali mendengar kata guru dan berkenalan dengan sosok guru? guru sekolah mungkin pertama kali kita temukan disaat kita menikmati pendidikan di Taman Kanak-kanak atau mungkin Sekolah Dasar. Seorang guru akan kita temui sampai kita selesai menempuh pendidikan formal, namun apakahguru sama dengan pelita lilin yang mati disaat batangnya habis meleleh?
Guru menerangi kita dari kegelapan akan ketidaktahuan, tanpa pelita seorang guru sekolah terbaik di dunia tidak akan pernah ada karena dosen terbaik lahir dari peran guru dan mahasiswa yang cerdas selalu berasal dari guru yang hebat.
Aku bukan dosen dari sekolah terbaik, akupun bukan mahasiswa yang cerdas. Kita kilas balik sedikit, sekolah terbaik boleh jadi adalah rumah beserta orang tua Dan boleh jadi kegagalan serta masalah hidup. Orang tua kita tidak lepas dari para pendidik, merekapun sedikit banyak dibentuk oleh guru saat sekolah, begitu juga dengan masalah hidup. Masalah hidup diperkenalkan oleh guru selama di Sekolah. Pekerjaan rumah, ujian sekolah yang sulit, dimarahi guru adalah bagian dari pelatihan masalah hidup yang akan kita hadapi. Pelitanya tidak pernah padam karena pelitanya selalu mengiringi, walaupun semakin hari terlihat semakin temaram namun pelitanya selalu ada di sisi belakang kita.
0 notes
dismyname · 3 years
Text
Sekolah Terbaik Di Dunia
The roots of education are bitter, but the fruit is sweet. – Aristotle
Tumblr media
Sekolah terbaik di dunia bisa kita ketahui dengan mudah melalui internet. Berdasarkan beberapa sumber dari internet, sekolah tinggi atau biasa disebut dengan universitas terbaik di dunia tahun 2020 adalah Harvard University yaitu kampus yang terletak di Amerika Serikat berdiri sejak tahun 1636.
Sebuah sekolah dikatakan terbaik jika semua standard kualitasnya sudah memenuhi yang ditetapkan. Secara umum masyarakat mayoritas mengetahui sekolah terbaik karena reputasinya yang mampu membentuk alumni yang memiliki daya saing yang baik.
Ribuan bahkan jutaan orang berebut kursi pendidikan ditempat terbaik itu. Pengorbanan yang tidak sedikit mau tidak mau harus dilakukan terutama adalah waktu karena harus meluangkan banyak waktu untuk belajar. Banyak orang yang tidak beruntung untuk menikmatinya namun ini bukanlah sebuah akhir harapan karena sekolah terbaik dapat kita temukan dan bahkan sudah kita dapatkan.
Sekolah terbaik di dunia yang bisa kita nikmati bila tidak beruntung menjadi siswa di Harvard University adalah rumah. Pendidikan yang pertama dan terutama berasal dari orang tua. Alangkah beruntung bagi kita yang dapat menerima pendidikan dari kedua orang tua atau salah satu orang tua kita. Orang tua yang menyadari bahwa pendidikan didalam rumah mereka adalah sekolah terbaik di dunia bagi anak-anak akan menghabiskan banyak waktu mendidikan mental, fisik, dan rohani anak yang sedikit banyak akan dipengaruhi oleh kebiasaan turun-temurun. Anak yang siap menghadapi pendidikan di sekolah adalah anak yang telah menikmati pendidikan pertama mereka di rumah bersama orang tua.
Pendidikan di rumah dari orang tua merupakan pendidikan yang lagi-lagi tidak semua orang dapat nikmati. Banyak diantara kita yang mungkin betumbuh di Panti Asuhan atau mungkin mendapatkan pola asuh yang tidak tepat. Kita yang mengalami hal ini wajar saja bila kecewa namun, kita masih punya kesempatan menikmati sekolah terbaik di Dunia. Sekolah ini dinamakan kehidupan, dengan mata kuliah wajibnya yaitu "Masalah dan Kegagalan".
Masalah dan kegagalan biasanya datang sepaket. Beberapa juga ada masalah namun diakhiri dengan keberhasilan. Keduanya silih berganti dikehidupan kita karena mereka adalah kurikulum yang terbaik supaya kita dapat hadapi dan pelajari. Kurikulumnya memang susah dan suka berganti-ganti. Perubahannya bahkan membuat murid bingung, kecewa, marah,sedih,atau bahkan lelah. Kurikulumnya setiap hari bisa berubah, atau perubahan bisa jadi bagian dari rencana yang tidak sesuai dengan harapan.
Masalah dan kegagalan adalah keuntungan bagi setiap orang yang bersedia melaluinya. Ujiannya tidak mudah, namun bila dihindari dampaknya bahkan lebih parah dari putus sekolah formal. Alangkah baiknya bila kesempatan menghadapi masalah dan kegagalan kita gunakan sebagai tangga menuju kelas yang lebih tinggi. Percayalah, tidak semua orang memiliki kesempatan untuk menghadapi permasalahan dan kegagalan yang saat ini kita hadapai. Tidak ada yang dapat menjamin apakah hidup akan lebih baik bila lulus dari mata kuliah ini. Kita hanya bisa memastikan bahwa diri kita adalah orang yang tangguh dan hari demi hari langkah kita semakin kuat. Garis finish kelulusannya tidak pernah diberi tahu, namun bila kita mampu melewatinya dan belajar terus -menerus, kita sudah mewariskan mata pelajaran untuk sekolah yang terbaik di dunia bagi orang lain yang kita sayangi dinamakan "Pengalaman".
0 notes
dismyname · 3 years
Text
Satu Atap Tiga Bahasa
"Demikianlah tinggal ketiga hal ini, yaitu iman, pengharapan dan kasih, dan yang paling besar di antaranya ialah kasih." - 1 Korintus 13:13
Tumblr media
Papa sebelum berangkat ke kantor, selalu menyempatkan waktu singkat untuk memberikan salam perpisahan saat aku dan kakak masih tidur. Papa berangkat ke kantor sebelum jam bangun kami. Papa selalu usap kepala kakak sedangkan aku diusap bagian kaki. Perbedaan itu terjadi karena aku menolak papa menyentuh kepalaku. Aku merasa risih, entahlah mengapa.
Aku senang sekali bila mama atau papa membantuku mengerjakan sesuatu misalnya membantuku mengerjakan (Pekerjaan Rumah) pr seni rupa. Mama sangat bersemangat bila datang waktunya ada pr seni rupa. Kami akan mengerjakan bersama-sama dan berbincang tentang banyak hal. Akupun sebaliknya senang mengerjakan pekerjaan rumah, rasanya puas bila mama nyaman dengan bantuan yang aku berikan. Aku yakin jika anggota keluarga saling membantu maka pekerjaan apapun dapat diselesaikan dengan lebih cepat.
Mama berbeda dengan aku. Mama senang bila papaku membawa sesuatu ke rumah sepulang kerja. Waktu Terbaik bagi mama adalah menikmati makanan yang dibawakan papa atau minimal mama bisa melihat anak-anaknya menikmati apa yang dibawa oleh papa.
Kakak berbeda dengan aku dan mama. Kakak senang bila berpelukan dengan kami. Kakak sering tiba-tiba mendekati aku dan mendaratkan sebuah pelukan. Aku tidak nyaman dengan sentuhan fisik yang terlalu banyak, makanya aku sering marah kalau kakak tiba-tiba mendekat dan memberikan pelukan.
Papa sama dengan aku. Papa senang sekali bila dilayani dalam bentuk sesederhana apapun. Aku dan kakak selalu membantu papa melepaskan sepatu dan kaos kakinya sepulang kerja. Aku punya sebuah tugas unik dalam misi melayani papa. Aku adalah petugas khusus pebersih telinga papa. Aku senang sekali bila diminta membersihkan telinga papa menggunakan cotton bud.
Kami berempat punya pemahaman tentang kasih dan perhatian dengan cara yang berbeda. Kami harus menguasai tiga bahasa kasih sayang supaya rumah kami tetap hangat.
Dr. Gary Chapman dalam buku the five love languages menyebutkan ada lima bahasa kasih yaitu kata cinta, waktu berkualitas, menerima hadiah, melayani, dan sentuhan fisik. Bahasa kasih diantara lima jenis ini, tidak ada yang betul dan salah. Semuanya baik dan menyenangkan.
Rumah dan keluarga adalah sebuah lukisan dengan warna yang lembut dan hangat, namun bisa menjadi kaku dan dingin tergantung dari keterikatan emosi antara suami istri, orang tua kepada anak, dan antar saudara. Keterikatan emosi dapat terjadi setiap hari bila setiap anggota keluarga merasa disayangi dan dibutuhkan. Bahasa kasih yang tidak tepat akan menimbulkan ketidakpahaman dan kasih sayang yang ingin diutarakan tidak tersampaikan dengan baik. Bahasa kasih ini menyederhanakan kita untuk memahami orang yang kita kasihi.
0 notes
dismyname · 3 years
Text
Waktu Terbaik untuk Memulai Harapan
Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu!
Tumblr media
"Besarlah ya Tuhan, kasih setiaMu. Setiap pagi rahmatMu baru, Kau penuhi segala keperluanku. Besar setiaMu kepadaku". Satu bait reff lagu yang sering aku nyanyikan disaat ibadah pagi. Lagu ini menjadi salah satu favorit karena kata demi katanya membuat pagiku menjadi menenangkan. Lagu yang menceritakan bahwa Tuhan memiliki kasih yang terlalu besar dan selalu setia mengiringi langkah manusia yang penuh dengan kelemahan.
Aku dilahirkan sebagai Kristen Advent yang tidak terlalu taat. Kami sekeluarga menjalankan ibadah biasa-biasa saja. Kami kadang melanggar tata ibadah atau peraturan Gereja namun kami tetap berusaha menjadi seorang Kristen yang baik. Ibadah yang kami lakukan ditengah-tengah keluargapun tidak secara konsisten kami jalankan.
Ibadah yang penting dilakukan setiap hari bagi orang Kristen Advent adalah ibadah pagi atau kami sebut sebagai renungan pagi dan ibadah malam atau kami sebut sebagai renungan malam. Renungan pagi kami laksanakan seharusnya sebelum matahari terbit dan renungan malam kami lakukan setelah terbenam matahari, sedangkan untuk renungan malam ditandai dengan Adzan Maghrib sedangkan renungan pagi ditandai dengan Adzan Sholat Subuh.
Renungan pagi adalah ibadah yang sebetulnya wajib dilakukan bagi aku dan kelauarga. Renungan pagi diyakini oleh Gereja adalah waktu yang terbaik untuk berdoa. Suasana yang tenang dan udara sejuk membantu kita lebih fokus saat berdoa dan memuji Tuhan.
Aku adalah orang yang sulit sekali bangun subuh, bahkan ketika aku tidur lebih awal pada malam harinya. Aku akan tetap merasa tidak berdaya bangun pada saat subuh, tidak terpengaruh dengan banyaknya waktu yang sudah aku nikmati untuk tidur.
Aku orang yang sangat merugi karena baru menyadari bahwa doa dan pujian yang disampaikan saat subuh akan membuat hariku menjadi lebih baik. Pandanganku jernih menghadapi apapun disepanjang hari. Hati yang berserah sepenuhnya dipagi hari, membuatku tidak mudah tersinggung.
Aku bergumul dengan sebuah masalah dalam pekerjaan di tahun 2018. Aku merasa kacau dan kecewa. Aku merasa sangat lemah pada saat itu, dan di bulan Desember aku bertekad untuk memulai kebiasaan baru yaitu berdoa dan memuji Tuhan. Aku memulainya dibulan Januari tahun 2019. Kehidupanku berjalan seperti biasa, namun aku merasakan, ada yang berbeda dari diriku. Entah mengapa aku merasa hari demi hari aku lalui dengan lebih beruntung dari pada sebelumnya.
Aku merenungkan perubahan apa yang sebetulnya terjadi sehingga hari-hariku dilewati dengan lebih baik. Hari-hariku tidak berubah, tantangan semakin sulit namun ternyata hatiku yang diubahkan. Aku memulai hari dengan optimis dan gembira. Aku berusaha lebih banyak, menggunakan waktu lebih banyak untuk belajar lebih baik. Aku mulai berhenti mengeluh dan bersedia menerima lelah yang sewajarnya terjadi. Aku berharap kondisinya diubahkan, namun ternyata akulah yang harus berubah. Harapanku dijawab berkat doa dan pujian diwaktu yang terbaik, yaitu sebelum matahari terbit.
0 notes
dismyname · 3 years
Text
Kesempatan yang Datang Berulangkali
"Chance never helps those who do not help themselves." - Sophocles
Tumblr media
Mama adalah seorang single parent. Kami, yaitu aku, kakak, dan mama berpisah dari papa sejak 12 tahun yang lalu. Usiaku waktu itu 13 tahun. Usia yang menurut ku sangat belia untuk menghadapi tantangan hidup menjadi seorang yatim. Aku mengalami penyesalan yang cukup dalam ketika papa meninggal. Andaikan aku diberi kesempatan memperbaiki keadaan. 13 tahun di rumah bersama-sama namun sepertinya aku menghilangkan banyak kesempatan untuk bahagia bersama papa.
Kesempatan adalah bagian dari kehidupan setiap orang. Kesempatan sering kali dikaitkan dengan kesuksesan, atau perkembangan hidup yang lebih baik. Kesempatan menjadi sesuatu yang ajaib karena datangnya tidak bisa pastikan walaupun kadang bisa diprediksi.
Kalimat yang biasa kita dengar tentang kesempatan yaitu misalnya "kesempatan tidak datang dua kali". Kalimat ini menjadi bagian di konsep berpikir beberapa orang bahwa kehidupan bisa menjadi lebih baik salah satunya disebabkan karena adanya kesempatan. Konsep berpikir ini sebetulnya bisa membahayakan, karena kesempatan dianggap sebuah hal yang datangnya tiba-tiba dan harusnya berbeda dengan hal yang biasanya dijalani.
Berapa banyak orang yang belum menyadari bahwa sebetulnya kesempatan tidak datang hanya sekali atau dua kali? Kesempatan tidak datang hanya sekali kesempatan datang bahkan berulangkali di dalam kehidupan kita. Mengapa demikian? Kesempatan terlalu sederhana bila dianggap sesuatu yang datang tiba-tiba dan dalam satu malam memutar kehidupan kita 180 derajat lebih baik dari sebelumnya.
Kesempatan kita dapatkan setiap pagi. Bangun dari tidur dan memulai aktivitas pergi dari rumah dan pulang kembali ke rumah atau mungkin bagi kita yang bekerja dirumah, maka kesempatan selalu terjadi di dalam rumah kita masing-masing. Setiap hari kita punya pilihan atas kesempatan 24 jam yang diberikan sama bagi semua orang. Hari ini kita gunakan kesempatan ini menjadi hari yang bermanfaat atau sia-sia?
Kesempatan tidak hanya sebatas tentang kesuksesan finansial. Bersama dengan orang-orang yang kita kasihi adalah kesempatan yang berharga yang nilainya bahkan tidak bisa diukur dari pencapaian finansial yang kita dapatkan. Terlebih lagi kesempatan menghirup udara pagi dan menikmati cahaya matahari adalah anugerah yang mungkin esok hari kita tidak jumpai.
Kesempatan datang berulangkali. Bersiaplah menerimanya setiap hari dengan ucapan syukur dan giatlah memanfaatkan kesempatan yang selalu datang bagi kita.
0 notes
dismyname · 3 years
Text
Catatan Kebodohan Manusia
"Look deep into nature, and then you will understand everything better." — Albert Einstein
Tumblr media
Bogor, tepatnya Puncak menjadi destinasi favorit liburan warga Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (JADETABEK). liburan ke Puncak bagi sebagian warga Jadetabek adalah agenda wajib setiap tahun. Aku dalam satu tahun pasti menyempatkan diri liburan ke Puncak.
Puncak, adalah tujuan wisata alam yang efektif dan cukup terjangkau. Udaranya yang sejuk, pepohonan yang masih rindang menjadi pemandangan wisata di Puncak. Menikmati alam membawa dampak psikologis yang baik karena menimbulkan efek relaksasi bagi panca indera.
Kondisi padat dan riuhnya aktivitas di perkotaan menyebabkan tubuh mengalami kelelahan. Menikmati alam adalah salah satu cara melarikan diri sejenak dari tekanan yang dihadapi sehari-hari.
Manusia dengan alam, mereka saling membutuhkan seumur kehidupan mereka. Sayang sekali, aku melihat kenyataan yang memiliukan bahwa manusia adalah makhluk yang rakus. Manusia menginginkan nikmatnya alam namun disisi lain hidup bermusuhan dengan alam.
Eksplotasi hutan menjadi sebuah fakta yang menyedihkan. Satu-satunya penghasil oksigen yang alami adalah pohon, namun sudah berapa banyak hektar hutan di bumi ini yang telah dieksploitasi? Hasil hutan ini tentu saja digunakan untuk memenuhi keinginan manusia.
Pencemaran alam yang lain adalah pencemaran air yang disebabkan oleh limbah detergent atau sabun. Pelakunya tentu saja manusia, padahal secara sadar manusia tidak dapat hidup tanpa air.
Manusia adalah bagian dari alam, dan kita perlahan-lahan meleyapkan bagian terpenting didalam hidup kita. Manusia terlena dengan kebaikan alam, sampai suatu hari akan menyadari bahwa kita semua adalah pelaku atas kejahatan yang tidak pernah bisa lagi diperbaiki. Sampai kapan kita tetap berjalan dalam kebodohan ini?
0 notes
dismyname · 3 years
Text
Bersama untuk Berpisah
“Rangkaian kisah masa depan manusia bermula dari masa lalu nenek moyang"
Tumblr media
Berdua lebih baik daripada seorang diri. Kata-kata yang sering didengungkan oleh pembicara di Gereja. Jargon andalan untuk mendorong anak muda mencari jodohnya. Aku membayangkan mudah sekali hidup Adam dan hawa waktu itu. Adam adalah satu-satunya , begitpun Hawa. Mereka dipertemukan karena memang diciptakan untuk bersama, namun mengapa Tuhan tidak menciptakan manusia langsung berpasangan seperti makhluk hidup lainnya waktu penciptaan manusia? Memang jalan cerita di kitab suci kalau dipikir dengan logika seperti dongeng namun aku percaya Tuhan memang penulis dan sutradara terbaik sepanjang masa.
Mengulik kisah Adam dan Hawa, boleh dikatakan bahwa Adam pada mulanya sendirian. Hawa adalah bagian dari masa depannya. Hawa juga yang menyebabkan kehidupan Adam tidak sederhana. Rangkaian cerita yang tidak pernah diketahui oleh Adam. Cerita yang mungkin akan ditolak oleh Adam bila ia tahu ternyata tidak begitu menyenangkan atau bisa jadi dia akan menolak Hawa mentah-mentah.
Jodoh manusia di masa depan menjadi salah satu bagian yang paling menarik untuk dicari tahu. Kisah cinta manusia adalah salah satu krisis kehidupan yang paling asyik dan dinikmati walaupun faktanya tidak semudah yang dibayangkan.
Manusia sejak mengalami masa pubertas menghadapi perkembangan yang dramatis. Kisah-kisah cinta biasanya akan dimulai, bahkan ada yang sudah memulainya sebelum mengalami pubertas. Uniknya, cerita cinta dengan seseorang menjadi bagian yang selalu ada disetiap fase kehidupan manusia, yaitu dimulai dari masa remaja hingga lanjut usia.
Berpuluh tahun manusia berkutat dengan urusan cinta. Beberapa orang ada yang memutuskan untuk tidak terlibat dalam drama cinta ini, namun selama siklus hidup mereka pasti setidaknya satu kali mereka pernah jatuh cinta.
Jodoh dicari-cari dan dipertemukan supaya hidup bersama, namun tentu tidak selamanya. Kita sama seperti Adam. Hakikatnya manusia hidup terlahir sendiri, dan matipun dalam kondisi sendiri. Mengapa perjalanan mencari jodoh menjadi menarik di seluruh bagian bumi ini kalau sebetulnya masa depan manusia adalah seorang diri?
Kebersamaan manusia dengan pasangannya saat ini atau di masa yang akan datang adalah seperti uap karena sebentar saja sebetulnya kehidupan manusia, kemudian berakhir.
Bertemu dengan jodoh, semestinya bukan menitik beratkan pada kebersamaan yang fana karena perpisahan selalu menanti didepan pintu. Manusia bertemu dengan jodohnya untuk menuliskan kisah yang harus dibagikan bagi generasi selanjutnya, sama seperti kisah Para Nabi Allah dengan istri mereka. Mereka berpisah pada waktunya, namun kisah mereka abadi hingga saat ini. Setiap kebersamaan mereka, menghasilkan jalan kehidupan bagi masa depan. Anak-anak yang dilahirkan menjadi sejarah saat ini dan menjadi pelajaran bagi jutaan manusia.
Kebersamaan manusia bukan hanya sekedar menjadi tua bersama dan menikmati waktu demi waktu, namun kebersamaan manusia adalah merangkai dan merajut masa depan.
0 notes
dismyname · 3 years
Text
Ada Dimana Level "Kegilaan"mu? - Jiwa yang Luka = Manusia
“What mental health needs is more sunlight, more candor, and more unashamed conversation.” – Glenn Close
Tumblr media
Sumber : https://www.mentalhealthcarersnsw.org
Aku dengan temanku, Budi berkeliling RSJ (Rumah Sakit Jiwa) dan kami berbincang santai. Aku menikmati udara sejuk Lawang yang hampir tidak pernah aku rasakan selama di Surabaya. Cuacanya cerah namun sinar mataharinya tidak menyengat. Suasana Lawang memang cocok sekali dijadikan RSJ karena kondisi udara yang baik dan sinar matahari yang cukup akan membantu pasien ODGJ dalam proses pemulihan mereka. Sinar matahari bermanfaat untuk meningkatkan kadar serotonin dalam tubuh. Serotonin membantu tubuh dalam meningkatkan suasana hati, sedangkan udara yang penuh dengan oksigen akan membantu meningkatkan kesempatan paru-paru menangkap oksigen lebih banyak untuk darah supaya dapat dialirkan ke seluruh bagian tubuh sehingga suplay oksigen untuk jantung dan otak tercukupi.
ODGJ yang dirawat disini, setiap pagi harus berolahraga sebelum sarapan. Mereka dibiasakan untuk selalu beraktivitas dari pagi hingga sebelum jam makan malam. Mereka tidak diperlalukan seperti makhluk yang aneh atau asing. Aku melihat perspektif yang sangat berbeda disini. Mereka justru adalah membawa pelajaran bagi siapapun yang datang kesana.
Aku yakin manusia didalam kehidupannya tidak pernah tidak terluka. Pandangan masyarakat saat ini tentang si gila dan si sehat harus segera berubah karena sebetulnya kita semua pernah mengalami luka jiwa. Manusia tidak hanya terdiri dari sepaket organ tubuh, tapi manusia juga terdiri atas keberadaan jiwa. Tubuh dan jiwa manusia sama kompleksnya hanya saja tubuh bisa dilihat oleh mata bentuknya sedangkan jiwa bisa dipahami melalaui perilaku.
Luka-luka kecil pasti manusia alami sejak bayi, misalnya bayi yang menangis karena cemas ibunya tidak ada saat ia terbangun. Luka yang sedikit dalam pasti pernah juga kita alami, contohnya dimarahi orangtua karena tidak mudah paham mengerjakan sesuatu. Luka yang dalam juga pernah dialami manusia. Semakin dirasa sakit dan membekas maka luka jiwa ini semakin dalam. Luka fisik yang dibiarkan, kemungkinannya adalah bila luka ringan hanya berbekas karena dapat sembuh dengan sendirinya, atau bisa semakin parah karena infeksi. Luka jiwapun begitu. Kesembuhannya tergantung dari goresan yang dialaminya dan tindakan penyembuhannya.
Wajar saja bila saat ini, atau dimasa yang akan datang kita dilanda luka jiwa. Kita perlu peduli dengan luka jiwa ini. Ukur sendiri sudah di level mana luka jiwa kita berada? Tidak perlu takut dengan stigma gila karena setiap orang berada di level "kegilaannya" masing-masing. Percayalah, setiap orang sedang membalut luka mereka masing-masing atau sedang menuju luka jiwa mereka masing-masing. Luka jiwa tidak akan pernah bisa dihindari. Selama manusia hidup, maka luka fisik dan luka jiwa akan terus menjadi resiko yang bisa kita alami kapan dan dimana saja.
Luka jiwa bukan tanda orang lemah, bukan tanda orang yang kurang iman. Hal ini sama dengan luka fisik, dokter atau binaragawan sekalipun akan mengalami sakit atau luka fisik. Luka jiwa adalah tanda bahwa kita hidup dan menjalani kehidupan sebagai manusia.
Berdoa adalah pertolongan pertama bagi luka jiwa, namun bukan berarti berdoa cukup ampuh mengobati luka jiwa yang dalam. Luka yang dalam tidak bisa diobati sendiri karena harus dengan ahlinya. Luka dalam yang dibiarkan dan ditutup akan menjadi bernanah dan bau. Luka jiwa yang dibiarkan pun sama, ia akan menjadi kronis.
Luka jiwa menandakan kita manusia. Tidak perlu khawatir, kita hanya perlu obati dengan tepat.
0 notes
dismyname · 3 years
Text
Harmonis dengan Tuhan adalah yang Pertama
"Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." - Matius 6:6
Tumblr media
Setiap orang pada dasarnya harus hidup berdampingan dengan aktivitas melayani. Pelayanan yang kita lakukan sehari-hari memang kadang terlihat sepele namun setiap orang punya peran masing-masing dalam melayani. Ibu Rumah tangga dan kepala keluarga saling membantu berperan dalam pelayanan yang penting untuk menyiapkan kebutuhan anggota rumah tangga, menjadi sumber kasih sayang bagi keluarga, memenuhi kebutuhan keluarga dan melindungi keluarga dengan pekerjaannya. Anak-anak berperan bagi keluarga untuk membantu pekerjaan dirumah dan menjadi teladan yang baik disekolah.
Bila aktivitas sehari-hari ini kita tempatkan sebagai bentuk pelayanan bagi Tuhan, maka bekerja bagi keluarga, belajar, saling mendengarkan dan mengasihi antar anggota keluarga akan terasa ringan karena kita berjalan dengan dan bersama Tuhan.
Hal penting lainnya yang mungkin kita kadang lupakan dalam pelayanan adalah pelayanan merupakan kebutuhan bagi diri kita sendiri, ini bukan kewajiban. Artinya bahwa pelayanan adalah bagian yang tidak bisa lepas dari diri kita sendiri bahkan satu haripun. Saya kemudian bertanya-tanya bagaimana caranya Yesus melayani Ribuan orang didalam pelayanannya, menjawab satu demi satu pertanyaan dan keluh kesah orang-orang dari satu kota ke kota lainnya. Ellen G. White, salah satu tokoh agama Kristen menjadi contoh lain. Ia tidak lelah melakukan pelayanannya. Ellen G. White melakukan pelayanannya dengan tidak pernah berhenti sehingga hasil pekerjaannya menjadi kekuatan bagi umat Kristen.
Apakah rahasia dari kekuatan tersebut karena Saya pribadi kadang merasa saya tidak selalu kuat, menjalani kehidupan sehari-hari kemudian disamping itu juga melayani.
Arti melayani adalah memenuhi kebutuhan, merawat, meladeni, menyambut. Hal pertama yang perlu kita siapkan bagi diri kita sendiri adalah kita harus mampu melayani diri kita dahulu sebelum kita melayani orang lain. Hal ini tidak berkaitan dengan kemampuan dan kelayakan karena kita berdosa, Hal ini tidak berkaitan dengan apakah kita layak melayani karena banyak dosa yang Kita lalukan. namun berkaitan dengan apakah kita sudah meluangkan waktu kita dengan Tuhan? Kita boleh belajar dari kisah Maria dan Martha di dalam Alkitab waktu Tuhan Yesus berkunjung ke rumah Marta (Lukas 10:38-42). Dikisah itu Marta sibuk mempersiapkan banyak hal, dan dia bahkan mengeluh kepada Tuhan mengapa Maria tidak membantunya. Tuhan Yesus malah menjawab bahwa Marta terlalu khawatir dan menyibukkan dirinya sendiri sebaliknya Maria sudah memilih bagian yang terbaik yaitu dengan bersedia duduk dekat Yesus dan menikmati waktu bersama Yesus.
Di dalam 10 Hukum Tuhan pun kita tahu bahwa 4 hukum yang pertama adalah tentang hubungan manusia secara pribadi dengan Allah. Betapa Tuhan ingin kita menyadari sepenuhnya bahwa Tuhan benar-benar ingin kita tidak hanya sibuk dengan pelayanan kita namun yang pertama adalah menikmati hubungan bersama dengan Tuhan.
Hubungan yang harmonis dengan Tuhan Saya yakini menjadi obat bagi segala kelelahan dan kepenatan yang kita rasakan. Pelayanan kita akan terasa ringan dan menyenangkan bila kita sepenuhnya menyadari bahwa apa yang kita lakukan ini adalah pekerjaan Tuhan yang diperantarai oleh kita.
Maka tidak heran bila beberapa orang menjadi seperti Marta dan mungkin saya pribadi pernah berada diposisi seperti Marta. Sibuk dengan diri sendiri,mengeluh kepada Tuhan dan menunjuk orang lain mengapa mereka tidak melakukan hal yang sama atau melakukan hal sebaik dirinya. Marta melakukan kesibukannya yang dikiranya adalah pelayanan ternyata menurut Tuhan adalah hanya menyibukkan dirinya sendiri. Celaka sekali bila selama kehidupan kita, Kita dianggap hanya menyibukkan diri karena kita abaikan kehadiran Tuhan dalam pelayanan atau pekerjaan kita. Saya pun pernah dalam posisi ini. Bekerja sebaik mungkin kemudian saya mengeluh mengapa saya harus seletih ini sedangkan dia tidak. Saya menyadari kemudian, bahwa Saya lupa menempatkan Tuhan didalam kesibukan saya sehingga Saya merasa lelah. Namun Saya berusaha mencari Tuhan dalam kelelahan Saya.
Habakuk 3:19 "Allah Tuhanku itu kekuatanku: Ia membuat kakiku seperti rusa, Ia membiarkan aku berjejak dibukit-bukitku". Jadi, bila kita saat ini kita merasa lelah karena pelayanan kita bersama dengan keluarga, dengan orang sekitar, atau pekerjaan rohani, marilah kita datang kepada Tuhan dan menikmati waktu yang harmonis bersama Tuhan.
1 note · View note
dismyname · 3 years
Text
Aku Yakin Bisa - Tiga Kata Mujarab
The most important thing for success is self belief and confidence. Believing you deserve it, believing you can do it, and you will get it - Anil Sinha
Tumblr media
"Halo, kamu lagi apa?" Suara laki-laki yang setiap hari aku dengar dari sambungan telepon. "Aku lagi belajar, mumpung hari jumat istirahatnya kan panjang jadi bisa ada waktu yang lumayan banyak. Aku lagian belajar rumus Microsoft Excel" jawabku. Oh gitu, ya sudah lanjutkan saja tapi teleponnya tidak perlu dimatiakan ya". Aku diam saja mendengar celotehannya, karena Aku fokus pada permasalahanku. Si doi memang senang sekali menemaniku melalukan sesuatu lewat telepon dan kami tidak berbincang. Kesenangan yang aneh tapi aku mencoba selalu terima.
Aku punya pekerjaan yang terjeda cukup lama karena aku perlu cara lain supaya pekerjaan ini cepat selesai dan tidak membosankan. Aku tahu ini bisa cepat dengan rumus Microsoft Excel. Jujur saja, aku tidak begitu pandai menggunakan Excel jika dibandingkan dengan managerku di kantor. Aku minder karena aku sudah pernah mencoba tapi rumus ini tetap gagal aku pahami.
Aku kali ini bertekad, aku harus bisa mengerjakan tugas ini dengan lebih cepat. Aku hanya punya waktu saat istirahat karena saat jam kerja banyak hal lainnya yang mengantri untuk diselesaikan dan kalau dirumah, aku harus berbincang dengan mama dan tentu saja si doi. Mereka secara bergantian selalu sempatkan berbincang denganku, namun tidak jarang kalau aku sangat lelah aku akan menyendiri dikamar dan istirahat.
Waktunya hanya satu jam, sambil mendengar celotehan si doi yang tidak aku tanggapi mata dan tanganku fokus membaca sumber informasi dari internet dan mencoba memahaminya satu per satu. Aku coba berulang kali dan tetap saja gagal. Aku bingung apa yang salah. Aku perbaiki logika berpikirku dan aku teliti satu per satu penyebab kegagalannya.
Sekian kali kegagalan yang aku alami ini akhirnya membuat aku sedikit frustrasi sampai akhirnya aku berbicara dalam hati "Tuhan apa harus aku menangis karena rumus Microsoft Excel, aku ingin bersantai tapi aku berusaha untuk ini. Aku harus bisa, aku yakin bisa". Aku dengungkan kata-kata itu sambil tangan dan mataku sibuk bekerja. Aku lirik jam yang ada ditangan kiriku, waktu istirahat tinggal 20 menit dan tidak lama kemudian di layar laptopku keluar hasil hitungan seperti yang seharusnya. Aku rasanya senang sekali, sampai ingin buat selamatan tapi sepertinya berlebihan.
Aku menghargai pencapaian sederhana ini dengan ucapan syukur. Pekerjaanku selesai dengan cara yang menyenangkan dan aku sudah berhasil mengalahkan diriku sendiri yang sudah bertahun-tahun membuat diriku tidak berdaya menghadapi Microsoft Excel.
Aku yakin bisa. Kata-kata super power yang aku coba dengungkan ternyata membuatku tetap fokus memecahkan persoalan. Aku bukan lagi memikirkan kesulitannya dan seketika aku lupa, aku pernah menghindarinya karena gagal. Rupanya sedikit lagi aku berusaha, aku sudah tiba pada jawabannya.
Aku yakin bisa kata super power yang tidak sembarangan. Efeknya luar biasa bila diiringi usaha dan berdoa. Aku yakin bisa bukan quote yang seharusnya hanya ditulis namun harus dilakukan. Aku yakin bisa karena berusaha. Aku yakin bisa karena aku mengorbankan sedikit waktu istirahatku dan aku yakin bisa karena aku bersedia belajar.
0 notes
dismyname · 3 years
Text
How to Win From Toxic People
Janganlah kamu sesat: Pergaulan yang buruk merusakkan kebiasaan yang baik. – 1 Korintus 15:33
Tumblr media
Mama setiap sore menjelang malam, biasanya menikmati siaran televisi dari sebuah stasiun televisi yang fenomenal. Bagaimana tidak fenomenal? Cuplikan-cuplikan acara mereka sering menjadi sorotan netizen di media sosial karena adegan di acara mereka banyak yang tidak masuk akal. Contohnya saja menggunakan perban dirambut, atau contoh lainnya adegan orang yang sekarat hanya diperiksa dengan stetoskop.
Ada sebuah acara yang cukup viral dari stasiun televisi ini. Judul serialnya adalah "Suara Hati Istri" dan "Kisah Nyata". Jalan cerita dari setiap serial dramanya sangat bisa ditebak oleh penontonnya. Ada yang menjadi peran antagonis dan protagonis. Si antagonis adalah peran yang selalu menindas atau kita sebut sebagai Toxic person, sebaliknya protagonis adalah orang yang ditindas.
Peran antagonis ini kadang kita temukan dikehidupan sehari-hari. Kenyataannya sedikit berbeda karena antagonis tidak selalu terlihat sering marah atau enosional. Orang-orang yang manipulatif juga salah satu jenis dari toxic person. Orang yang manipulatif adalah orang yang cenderung terlihat baik atau bahkan alim namun sebetulnya kebaikan mereka memiliki tujuan untuk menguntungkan diri sendiri.
Kita akan bahas bagaimana cara dapat "menang" menghadapi toxic person, kita perlu merenungkan diri dahulu apakah selama ini kita pernah beradegan menindas orang lain entah itu dengan kebaikan kita ataupun perilaku buruk kita.
Menghadapi toxic person kuncinya adalah pada diri sendiri. Pertama, kita harus belajar memahami diri sendiri. Berani membuat pilihan atas diri sendiri dan menolak apa yang tidak kita inginkan. Kita harus belajar untuk memahami diri kita sendiri atas apa yang kita sukai dan kita tidak sukai. Kita harus mampu mengenali apa yang bisa kita lakukan, dan apa yang diluar dari kendali kita. Kedua, menghargai diri dan mencintai diri. Beberapa orang yang menjadi korban toxic person menjadi sangat rendah diri, marah dan kecewa dengan diri sendiri karena dipojokan menjadi orang yang bersalah atas keadaan yang terjadi dengan cara yang halus maupun kasar. Sadari bahwa setiap orang tidak bisa menjadi sempurna dan memuaskan keinginan semua orang. Setiap orang bertanggung jawab atas kebahagiaannya masing-masing, jadi kalau kita dituntut untuk selalu memahami dan memenuhi ekspetasi orang lain jelas saja tidak akan pernah bisa. Ketiga, berani katakan kesalahan orang lain dan ketidaksukaan kita. Usaha memahami diri sendiri dan menghargai diri sendiri akan sia-sia bila kita tidak mengatakan apa yang seharusnya kita katakan sesuai dengan perasaan kita. Katakan bila kita tidak nyaman diperlalukan sesuka hati, katakan bila kita tidak setuju dengan cara mereka.
Kita layak untuk bahagia, kita layak menjadi terlihat. Diam memang emas, namun emas tidak akan bernilai jika tidak lebur dalam api, dipoles hingga mengkilat dan menjadi perhiasan yang indah. Emas tidak akan menjadi indah bila hanya tertimbun dalam tanah.
0 notes
dismyname · 3 years
Text
The Power of Pause - Berhenti Sejenak Sebelum Merespon Sesuatu
Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah - Yakobus 1:19
Tumblr media
Triiiing, triiing, nguiiing,nguiiing.. alarm telepon genggamku berbunyi. Aku bergerak sedikit dan jam dilayar telepon menunjukan pukul 06.00 pagi. Badanku rasanya dipeluk erat oleh tempat tidur dan gulingku. Rasanya nyaman sekali, namun aku harus bangun dan bersiap bekerja.
Aku berdoa, mandi, berpakaian, menyiapkan bekal makan siang dan berangkat. Tiba dikantor, moodku secara otomatis meningkat dan move on dari bayangan tempat tidur. Aku bersiap untuk bekerja. Pukul 17.00 tiba, aku belum bersiap pulang karena masih ada pekerjaan. Pukul 19.00 aku pulang kemudian istirahat, tidur dan tentu saja aku akan mengulangi aktivitasku seperti kemarin walaupun setiap hari ada banyak pelajaran baru yang selalu aku dapatkan
Hari ini aku melihat ada dua orang rekan kerjaku. Mereka saling adu pendapat terhadap sesuatu dengan nada tinggi. Aku hanya mendengarkan dan membayangkan betapa mereka membuatkan simpati. Mereka bukan hanya saling melukai, namun juga melukai diri mereka sendiri.
24 jam yang kita lalui memang tidak selalu mudah. Ada kalanya kita menerima pengalaman yang tidak menyenangkan. Pengalaman tidak menyenangkan ini disebabkan oleh beberapa hal. Pertama, terjadi sesuatu yang tidak sesuai harapan. Kedua, melakukan sesuatu yang tidak kita sukai. Ketiga, kehilangan sesuatu contohnya kenyamanan. Keempat, kita harus melakukan hal yang diluar dari kebiasaan. Hal-hal ini pasti membuat kita merespon pengalaman tidak menyenangkan itu, biasanya dengan emosi yang negatif. Emosi negatif contohnya, marah, sedih, kecewa.
Apakah respon itu negatif terhadap pengalaman yang tidak menyenangkan adalah hal yang wajar? Tentu saja wajar. Apakah manusia memiliki pilihan atas respon terhadap pengalaman buruk? Tentu saja manusia punya pilihan.
9 dari 10 penyakit yang diderita manusia, disebabkan oleh pikiran. Pikiran manusia yang mengalami masalah yang berkepanjangan disebabkan oleh stress berkepanjangan yang tidak terselesaikan. Respon negatif terhadap sesuatu adalah sumber dari stress yang buruk dan akan menurunkan imunitas tubuh.
Manusia pada umumnya merespon dengan segera bila ada sesuatu yang membuat dirinya terancam atau tidak nyaman. Secara biologispun, manusia memiliki kemampuan untuk melindungi diri.
Wajar bila kita marah saat anak nakal. Wajar bila kita marah saat orang lain menyela barian antrian kita. Wajar bila kita sedih bila seseorang yang kita percaya, ingkar janji. Masalahnya adalah, ketika manusia dalam kondisi marah, sedih, kecewa, atau bahkan bahagia sekalipun manusia dalam kondisi yang hanya cukup mampu berfokus pada apa yang dirasakannya. Kesadaran manusia saat mengalami satu emosi yang dominan menjadi berkurang karena proses berpikirnya sedang dikuasai oleh Amygdala (bagian otak yang mengatur emosi).
Cara yang dapat kita gunakan untuk membantu pikirannya supaya dapat bekerja dengan maksimal saat mengalami pengalaman yang tidak menyenangkan adalah memberikan kesempatan pada diri kita untuk memahami apa yang terjadi dan memberikan waktu pada pikiran kita untuk mempertimbangkan respon yang tepat.
Kita hanya butuh waktu 5-10 detik untuk menunda "pause" respon terhadap sesuatu. Orang yang mudah mengatur emosinya dengan baik, boleh saja menggunakan waktunya 5 detik. Waktu yang singkat ini memberikan banyak manfaat bagi diri kita sendiri dan orang lain. Waktu 5-10 detik mungkin waktu yang terlalu singkat untuk memahami orang lain, namun paling tidak jeda waktu ini memberikan ruang bagi pikiran kita untuk memilah tindakan yang seharusnya dilakukan.
The power of pause. 5-10 detik yang singat ini, bisa mencegah hubungan menjadi renggang, mencegah kita melukai orang lain, mencegah banyak trauma yang bisa terjadi seumur hidup, mencegah kita menderita penyakit fisik dan mental.
Apa yang kita pilih sekarang?
0 notes
dismyname · 3 years
Text
Aha! Momen - Wangsit Sederhana yang Mengawali Sejarah
"It is difficult to appreciate the complexity of the brain because the numbers are so huge. The average brain consists of 100 billion neurons." - Daniel J. Levitin
Tumblr media
Aha! Momen atau disebut juga dengan eureka effect adalah sebuah peristiwa seseorang secara tiba-tiba memahami sesuatu dan menghubungkan berbagai fenomena menjadi sebuah jawaban. Eureka adalah kata seruan yang digunakan untuk melambangkan penemuan suatu hal. Kata ini berasal dari bahasa Yunani Εὕρηκα/Ηὕρηκα - Heurēka/Hēurēka yang berarti "Aku telah menemukannya."
Seruan ini terkenal karena digunakan oleh Archimedes. Ia mengucapkan kata "Eureka!" ketika ia masuk kedalam bak mandi dan menyadari bahwa permukaan air naik, sehingga ia menemukan bahwa berat (dalam Newton) air yang tumpah sama dengan gaya yang diterima tubuhnya. Ia dikatakan gencar untuk membagi penemuannya hingga ia berlari telanjang di Syracuse.
Alkisah sebuah mahkota untuk Raja Hiero II dipesan oleh sang raja dengan bahan baku yang disuplai dari sang raja yakni emas murni. Sang raja menduga adanya kecurangan yang dilakukan oleh si pembuat mahkota setelah mahkota itu sudah jadi. Archimedes diperintahkan oleh raja untuk menemukan kebenaran akan kemurnian emas mahkota tersebut.
Archimedes harus memecahkan masalah tersebut tanpa merusak mahkota raja tersebut, artinya dia tidak boleh mencairkan mahkotanya untuk kemudian dicetak menjadi bentuk yang rata agar dapat dihitung massanya. Ketika ia sedang berendam di bak mandinya, dia menyadari bahwa ketinggian air pada bak mandi bertambah seiring tubuhnya masuk ke dalam air. Archimedes menyadari bahwa efek ini dapat digunakan untuk menentukan volume mahkota raja.
Air dianggap fluida yang tidak mampu mampat, jadi mahkota yang dicelupkan ke air akan memindahkan volume air sebanyak volume mahkota tersebut. Dengan membagi massa mahkota dengan volume air yang dipindahkan maka didapatkan massa jenis mahkota (massa jenis emas lebih berat dari massa jenis perak, dan nilanya telah diketahui). 
Hukum fisika yang ditemuan oleh Archimedes menjadi permulaan berkembang nya pembuatan kapal. Kapal selam menjadi salah satu maha karya manusia yang menggunakan hasil dari Aha! Momen Archimedes. Fenomena yang terjadi sekilas dan cepat tidak diduga menjadi jawaban atas persoalan rumit Archimedes.
Aha! Momen adalah hal yang setiap orang inginkan. Anak muda sekarang sering menyebutnya sebagai inspirasi atau kadang dibuat humor sebagai wangsit. Biasanya wangsit diterima mendadak saat tidak diduga, justru bukan pada saat kita memegang pena dan buku. Pengalaman Archimedes membuat kita setuju bahwa kamar mandi bisa menjadi salah satu tempat yang baik mencari Aha! Momen.
Beberapa penemu di dunia mengawali keberhasilan mereka melalui fenomena sederhana ini. Sebut saja penemu lainnya adalah Isaac Newton, teori Gravitasi ia temukan setelah melihat buah apel yang jatuh dari pohonnya.
Bagaimana Aha! momen bisa menjadi sesuatu yang powerful?
Kita kembali ke Sejarah penemuan Hukum Archimedes. Pertama, Archimedes bertemu dengan Aha! momennya bukan tanpa sebab. Ia dalam kondisi yang sedang menghadapi tantangan. Hari-harinya penuh dengan pertanyaan dan mencari jawaban. Kedua, Archimedes peka dengan lingkungan sekitarnya. Air yang jatuh menjadi bahan perhatiannya dan tidak berhenti disitu. Archimedes mencoba untuk memahami mengapa permukaan air bisa naik seiring dengan tubuhnya masuk ke dalam air. Ketiga, Archimedes menulis dan mencari kebenaran hipotesisnya. Archimedes dengan teliti menulis apa yang menjadi buah pikirnya dan menghitungnya. Archimedes tidak membiarkan Aha! Momennya berlalu begitu saja. Keempat, Archimedes berani mengungkapkan gagasan pikirannya. Andaikan Archimedes ragu-ragu dengan hasil pekerjaannya maka bisa saja saat ini tidak ada kapal selam atau penemu hukum ini bukan Archimedes, dan ia menjadi seorang rakyat biasa.
Proses bertemunya Aha! momen sampai dengan hasil akhirnya ternyata bukan hanya sekedar rejeki jatuh dari langit. Wangsit tidak datang hanya dengan berdoa. Wangsit datang ketika pikiran kita aktif memecahkan persoalan tertentu, tubuh kita aktif bergerak mengerjakan sesuatu. Wangsit datang bukan dari lamunan, namun proses berpikir yang mendalam dan kesadaran pikiran yang sepenuhnya dengan lingkungan sekitar kita.
Seringkali kita berada dikondisi segala hal terlihat sulit dan tidak ada jalan keluar. Kita merasa bahwa segala cara sudah dilakukan namun gagal. Belajarlah dari Archimedes. Bisa jadi jawabannya dekat dengan sekitar kita, hanya saja pikiran kita belum sadar benar dengan hal itu. Waktunya akan tiba, pertanyaan kita dijawab oleh cara sederhana yang tidak pernah terpikirkan oleh kita. Kapan waktunya tiba? Jawabannya tergantung pada bagaimana kita mampu melihat sesuatu yang sederhana menjadi bermakna.
0 notes
dismyname · 3 years
Text
Hujan Tidak Pernah Berubah
“Let the rain kiss you. Let the rain beat upon your head with silver liquid drops. Let the rain sing you a lullaby. " - Langston Hughes
Tumblr media
Aku mendengar suara cempreng anak-anak melalui tembok rumahku. Hari ini turun hujan dan tidak biasanya anak-anak dibiarkan ramai diluar rumah. Aku penasaran, apakah mereka betul main hujan. Betul saja, banyak anak-anak bermain hujan.
Pemandangan disebelah kiri dari gerbang rumahku ada 2 anak perempuan yang sedang menikmati tiap tetesan air hujan yang menyentuh kulit mereka. Lala dan Ani adalah kakak adik. Lala senang sekali bisa bermain hujan, Ani juga senang tapi dia sedikit bingung bagaimana caranya menikmati hujan.
Disebelah kanan dari gerbang rumahku ada sekelompok anak laki-laki. Mereka bermain kejar-kejaran. Asyik sekali aktivitas mereka saat itu. Aku rasanya ingin sekali ikut bergabung bermain hujan, tapi rasanya seperti tidak pantas.
Hujan datang cukup rajin sepanjang bulan ini. Aku suka dengan hujan tapi tidak selalu. Hujan terkadang membuatku kesal. Hujan datang selalu dengan bentuk air, tidak berubah namun respon terhadap hujan bisa berubah-ubah. Hujan akan sangat menyebalkan kalau datangnya saat kita sedang ke pantai, atau saat kita meninggalkan jemuran pakaian dan kita sedang tidak dirumah. Hujan bisa sangat menyenangkan kalau kita sedang tidur, atau bersantai tapi dengan syarat tempat yang kita singgahi tidak bocor.
Hujan bisa diibaratkan dengan sebuah nasihat. Nasihat selalu datang dengan bentuk kata-kata entah itu dalam bentuk tulisan ataupun suara. Nasihat yang kita dengar membuat semangat dan membawa kedamaian, namun kadangkala nasihat mambuat kita malah menjadi marah, tersinggung, sedih.
Nasihat bukanlah sesuatu yang boleh digunakan sembarangan. Nasihat itu obat bagi jiwa. Obat boleh digunakan sesuai dengan keluhannya dan dosisnya. Menentukan obat yang tepat bukanlah hal yang mudah. Perlu ilmu dan belajarnya terus -menerus, sama dengan memberikan nasihat. Orang yang datang ke dokter belum tentu butuh obat, barangkali dia butuh rujukan ke Rumah Sakit untuk dilakukan CT Scan atau hal lainnya. Orang yang datang ke kita bercerita belum tentu butuh nasihat, bisa jadi mereka hanya butuh didengarkan.
Nasihat akan besar manfaatnya bila digunakan dengan benar. Nasihat bisa mengubahkan kehidupan orang lain entah itu menjadi lebih baik atau lebih buruk. Diam itu emas, mendengarkan itu permata, namun yang terpenting adalah memahami. Nasihat yang baik, akan datang disaat yang diharapkan. Kedatangannya membawa sukacita bagi yang mendengarkan.
Mulai sekarang. Hati-hati memberikan nasihat, awas malpraktek.
0 notes
dismyname · 3 years
Text
Pembalut untuk Luka Kasat Mata - Bagian III
“The strongest people are those who win battles we know nothing about.” 
Tumblr media
Aku, Budi, dan teman-teman lainnya sarapan diruang makan yang luas. Disana kami bertemu dengan puluhan mahasiswa lain yang sedang PKL juga. Aku dan Budi menyelesaikan sarapan kami dan bergegas ke Bangsal Cucakrowo.
Aku dan Budi tiba di Bangsal dan seperti biasa kami observasi pasien yang ada disana. Hari ini kami harus berhasil mendapatkan subjek penelitian kami, karena waktu kami tidak banyak. Si Eko seperti biasa menyapaku dengan sangat ramah. Aku dan Budi menyapanya kembali dan kami melakukan diskusi ringan. Eko sepertinya tepat dijadikan subjek penelitian karena dia cukup kooperatif dan kebetulan dia sangat tertarik dengan keberadaanku.
Aku, dan Budi mengajak Eko berbincang ringan. Aku bersyukur sekali Eko lancar sekali berbahasa Indonesia karena kalau beliau hanya bisa bahasa Jawa maka nasibku sungguh akan kesulitan. Aku tidak lancar berbahasa jawa. Aku hanya paham bahasa-bahasa obrolan sehari-hari, contohnya yang paling sering aku dengar, Jancuk hahaha..
Eko secara fisik, diantara pasien lainnya dia cukup rapi dan bersih. Kosa katanya baik, dan beliau mampu memperkenalkan dirinya dengan baik. Eko berasal dari Jawa Timur, usianya masih muda belum mencapai 40 tahun.
Aku sebetulnya belum yakin sampai detik ini, apakah bisa menjadikan obrolan dengan pasien ODGJ menjadi sebuah laporan ilmiah. Kami, mahasiswa yang memilih penjurusan PKL di bidang psikologi klinis harus membuat laporan hasil penelitian dengan subjek penelitiannya adalah pasien ODGJ. Penelitian itu mencakup profile pribadi pasien, hasil wawancara, gejala-gejala psikosis yang muncul, dinamika psikologis, penjelasan teori, kesimpulan, dan rekomendasi.
Aku hari ini mulai mendengarkan apa yang Eko ceritakan tentang hidupnya. Beliau sangat terbuka. Apa yang Eko bicarakan kami rekam dengan menggunakan telepon genggam. Kami yakini setiap kata dan gerakan Eko adalah sumber data yang penting. Oh iya, hari pertamaku berbincang dengan Eko membuka sedikit pemahaman. Kunci pertama untuk memahami pasien ODGJ adalah mata dan telingaku. Kunci kedua adalah empati. Mata dan telingaku akan tidak berguna bila dari kata pertama Eko menceritakan tentang dirinya aku hanya ingin penelitianku selesai karena penelitianku tidak akan pernah selesai jika aku tidak mendengarkan Eko dengan seksama dan menghadirkan kesadaran pikiran sepenuhnya didalam perbincangan tersebut. Aku ingin mengenal Eko lebih dalam.
0 notes
dismyname · 3 years
Text
Pembalut untuk Luka Kasat Mata - Bagian II
Tumblr media
Hari pertama aku PKL dengan Budi, hari yang menurutku serba bingung. Aku pribadi sejujurnya ini pertama kalinya aku berbaur begitu dekat dengan  ODGJ. Pasien ODGJ memiliki ciri fisik yang unik. Punggung mereka bungkuk seperti ada beban puluhan Kilo dipundak mereka, mata mereka sayu seperti begadang 4 hari 4 malam dan tatapannya kosong, melihat namun menunjukan fokus ke objek manapun. Kondisi psikologis yang semakin buruk akan semakin menunjukan Ciri fisik ini, dan jika kondisi psikologis mereka membaik, maka ciri fisik tersebut perlahan akan terlihat samar. 
Aku dulu waktu SD punya pengalaman buruk dengan ODGJ yang berkeliaran dijalan. Pengalaman itu membuatku sedikit bergidik saat harus sangat dekat dengan pasien ODGJ. 1 jam kira-kira aku menghabiskan waktu dengan Budi hanya untuk menyapa para pasien dan melakukan observasi sederhana terhadap perilaku mereka. 
Beberapa dari mereka ada yang sudah terlihat sehat. Cara jalan mereka cukup tegap, wajahnya ekspresif dan bersosialisasi dengan pasien lain. Pasien lainnya ada juga yang tampak sendirian dengan wajah muram dan ada juga yang sibuk berbicara sendiri sambil melakukan aktivitas yang tidak bertujuan. 
Aku dan Budi diijinkan memilih salah satu pasien untuk di observasi dan di wawancarai dengan syarat mereka sudah cukup kooperatif diajak berbicara. Pasien yang sudah mampu diajak wawancara dipisahkan dengan pasien yang belum stabil. Hari pertama kami tidak berhasil mendapatkan apa-apa, namun ada yang unik. Pasien di bangsal ini, ada beberapa yang terlihat “tertarik” dengan kehadiranku, ya mungkin karena mereka laki-laki. Salah satu mereka yang tertarik denganku sering sekali melemparkan senyum kepadaku. Senyumnya ramah, nada suaranya lembut. Tubuhnya cukup tegap dan badannya proposional, kulitnya juga bersih. Aku sama sekali tidak terganggu dengan ketertarikannya kepadaku, siapa tahu ini bisa jadi jalan keberhasilan PKL aku dan Budi?
0 notes