Tumgik
duniacleopatra · 9 months
Text
Tadi sempat mengintip buku catatan Syekh Ali Mahfudz, rupanya beliau punya manhaj yang sama seperti saya dalam “mengikat buruannya”*; menulis catatan ilmu dengan dua warna tinta berbeda (merah dan biru).
*Meminjam istilah Imam Syafi’i dalam sebait syairnya:
“Ilmu bagaikan binatang buruan, sedang pena ialah pengikatnya.
Ikat binatang buruanmu dengan tali yang kuat”.
#FaidahMasyayikh
2 notes · View notes
duniacleopatra · 10 months
Text
Halo! Udah lama yah nggak nulis di sini.
Liburan musim panas, saatnya kembali menghidupkan tumblr lagi🥳
2 notes · View notes
duniacleopatra · 1 year
Text
Tumblr media
الرحلة الثقافية إلى الاسكندرية للطلاب الوافدين المقيدين على منحة بيت الزكاة الكويتي وبالتعاون مع وزارة الأوقاف المصرية.
لقد سعدت بهذه الذكريات الجميلة التي لن تنسى أبدا في حياتي، وسوف أحكي عنها إلى أولادي في يوم الغد.
وكان بجانبي هو الدكتور محمد عزت، أمين عام مجلس الأعلى للشؤون الإسلامية، وبجانبي الآخر هو الأستاذ وائل عبد العزيز، مدير مكتب بيت الزكاة الكويتي بمصر. جزاهم الله أحسن الجزاء وجزاهم الله الجنة.
Alhamdulillah tiga hari ini ikut jalan-jalan gratis ke Alexandria bareng Bait Zakat Al-Kuwaity bekerja sama dengan Majelis A’la Mesir yang berada di bawah Kementrian Wakaf.
Bait Zakat Al-Kuwaity adalah salah satu lembaga pemberi beasiswa berupa uang saku gratis bagi pelajar asing Al-Azhar.
Di samping kiri saya adalah Duktur Muhammad ‘Izzat, beliau merupakan Kepala Majelis A’la Mesir. Di samping kanan saya adalah Ustadz Wael Abdul Aziz, Kepala Kantor Bait Zakat Al-Kuwaity di Mesir.
Tiga hari yang penuh dengan pengalaman & kenangan indah selama di Mesir, sangat cukup jadi cerita untuk anak-anak nanti.
#الأزهر_الشريف #منحة_دراسية #منحة_مجانية #منحة_بيت_الزكاة_الكويتي #الاسكندرية
#alexandria #alazharuniversity #beasiswa #baitzakat_alkuwaitiy #egyptphotography #egypteveryday
6 notes · View notes
duniacleopatra · 1 year
Text
Ada, Selalu.
Akan selalu ada lelaki sepertimu
Yang gagah, namun tak selalu soal jasmani
Yang terang, memberi warna untuk yang lain
Tuturnya seirama dengan akalnya, berjalan layaknya harmoni
Ia pandai mengolah sikap, buah dari sebuah iman yang begitu murni
Akan selalu ada perempuan sepertimu
Yang ayu, lewat kedalaman pikirannya
Yang anggun dengan kekuatan karakternya
Perkasa dalam mengambil langkah seribu mil dari peta
Ia sanggup mendobrak fasad-fasad yang membelenggu kaumnya dari kebebasan dunia
Dan akan selalu ada hari dimana mereka akhirnya bertemu
Saling melengkapi, saling menjadi rumah bagi masing-masing
Kalau sudah begini, paras tak lagi jadi problema
Selalu, seperti itu.
1 note · View note
duniacleopatra · 1 year
Text
Di atas podium suaramu lantang
Piala emas kau tenteng
Pertemuan diam-diam di ruang kelas
Suara nyanyian mars dan botol mineral
Semua gambaran masih terlihat jelas di kepalaku
Naskah putih yang kita coret
Senyum remaja yang kita tebar
Tekadmu yang menggebu dan harapanku yang melambung
Semua gambaran masih terlihat jelas di kepalaku
Meski lima tahun telah berlalu
Dan kala namaku tak masuk, kau berlalu sambil berujar: “kalahkan aku di lomba Desember”
Kau tak sadar hari itu kesempatan terakhirku memenangkan waktu
Dan bertemu denganmu
Ini jelas tentangmu
Kalau bukan, lantas tentang siapa lagi puisi ini terbuat?
0 notes
duniacleopatra · 1 year
Text
Konon katanya, kalau kita sibuk dengan banyak hal, waktu akan berjalan begitu cepat. Saya mengalaminya selama satu pekan yang cukup padat ini.
Beberapa waktu lalu usia saya bertambah, sama seperti tahun-tahun sebelumnya, hari tersebut berjalan sangat biasa sekali, hari ulang tahun tak pernah jadi yang spesial bagi saya. Tapi yang tak pernah saya sangka, hanya dalam jangka waktu beberapa jam setelah momen ulang tahun, secara spontan Allah beri saya beberapa ujian yang detik ini hal tersebut justru semakin saya cintai.
Ujian pertama adalah ketika saya diminta untuk jadi ketua dalam suatu acara. Jujur saja saat itu saya berat hati, sebab ada banyak target pribadi yang sudah menanti di bulan kelahiran saya ini.
Tapi kemudian saya ingat nasehat guru di SMA yang bilang bahwa menolak ketika diminta mengurusi urusan umat adalah sebuah sikap takabbur, membuat saya seketika terkesiap.
Singkat cerita, saya jalani ujian pertama tersebut dengan usaha yang totalitas, dan tentu saja dengan bantuan anggota panitia lainnya yang luar biasa.
Hasilnya?
Cukup membuat banyak orang puas dan memberikan acungan jempol😁 saya angkat topi untuk seluruh teman-teman panitia!
Dari ujian pertama usai bertambah usia ini, saya belajar melatih diri supaya tidak gampang sakit hati dan tetap profesional di depan orang yang mengecewakan saya. Apapun itu, inilah yang namanya organisasi, kalau meladeni kondisi hatimu yang mudah baper dan emosimu yang suka tidak karuan itu, kapal besar ini tidak akan pernah bisa berjalan.
Tumblr media Tumblr media
Belum selesai mengistirahatkan punggung, saya sudah dijejali lagi dengan beberapa tugas di depan layar laptop. Tahun ini, PCIM Mesir bakal merayakan dua dekadenya, salah satu wujud kesyukuran dua dekade adalah mengagendakan acara kolaborasi dengan saudara afiliatif sebelah.
Bagi saya, hal ini bukan sesuatu yang berat, sebab tugas ini memang bidang saya, komunikasi dalam rapat dengan anggota afiliatif sebelah pun sangat mudah sekali, saya kerap berkawan dengan teman-teman dengan background tersebut, ini bukan hal baru bagi saya.
Yang berat adalah karena ketua umum kami pulang ke tanah air demi menghadiri Muktamar Muhammadiyah di Solo.
Tumblr media Tumblr media
Usai menyiapkan tugas-tugas untuk acara besar kolaboratif tersebut, ada panggilan masuk di handphone saya, meminta saya segera ke Markaz untuk menemui tiga tamu utusan Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah Pusat.
Sekedar informasi, di dalam persyarikatan Muhammadiyah, kepengurusan punya hierarki-nya sendiri. Tingkatan kepengurusan paling bawah berada di ranah ranting, biasanya berupa sekolah atau instansi. Kemudian naik di ranah cabang, ia mencakup antar kecamatan. Kemudian di atasnya ranah daerah, ini sudah masuk antar kabupaten atau kota. Ketiga ranah kepengurusan ini biasa kami sebut sebagai akar rumput persyarikatan.
Di atas ranah daerah, ada ranah wilayah, orang-orang dalam kepengurusan wilayah di persyarikatan Muhammadiyah biasanya sudah bukan orang sembarangan lagi, minimal mereka punya gelar master atau doktor. Setelah itu barulah kepengurusan tertinggi ada di pusat, para pengurus di ranah pusat adalah para tokoh hebat nasional, mereka punya nama dan jasa mentereng dalam bidangnya masing-masing.
Uniknya, para manusia keren yang menduduki kursi tertinggi persyarikatan Muhammadiyah tak pernah gila jabatan, sebab apa yang mau mereka gilai kalau dedikasi dan kerja keras mereka di Muhammadiyah tak pernah ada gajinya. Selain itu persyarikatan ini juga terkenal dengan pendiriannya yang kuat untuk tidak memihak dalam aksi politik apapun. Muhammadiyah murni gerakan dakwah untuk islam yang berkemajuan.
Tumblr media
Tiga tamu yang datang tersebut adalah Ibu Hening Parlan, anggota LLHPB (Lembaga Lingkungan Hidup & Penanggulangan Bencana) ‘Aisyiyah Pusat, beliau juga pendiri MDMC* (Muhammadiyah Disaster Management Center).
*saat pandemi 2020 silam, MDMC yang berada di bawah Muhammadiyah sukses menggelontorkan 1 Triliun Rupiah untuk Indonesia, suatu nominal yang bahkan Pemerintah Indonesia pun tak mampu mengeluarkannya.
Istimewanya lagi, Bu Hening ternyata pelopor 8 poin dari 10 poin isu strategis yang akan dibahas di panggung Muktamar Muhammadiyah-‘Aisyiyah di Universitas Muhammadiyah Solo nanti.
(1/2)
Tumblr media Tumblr media
0 notes
duniacleopatra · 2 years
Text
Pelarian
Setengah malam menengadah
Di antara wajah-wajah yang kuingat dan matamu yang diam kutemukan
Pelarian
Cerita tamat tak mungkin kembali
Denganku yang tak tahu arah
Petikan gitar dan kacamata yang khas
Merangsek masuk menuju ruang imajiner
Dunia yang penuh kepastian dengan kebisuan mematikan atau hidup penuh teka-teki hingga kami bernyanyi sampai mati
Mana yang jadi takdirku?
Mana yang hanya khayali?
0 notes
duniacleopatra · 2 years
Text
Tumblr media
Poirot dan Detektif Waktu
Atas nama segala do’a yang tak mampu menembus pintu langit
Atas nama semua mimpi yang musti mati
Atas nama perasaan-perasaan yang tak pernah sampai
Atas nama cinta yang mustahil terjadi
Atas nama semua kegagalan yang kita alami
Waktu berpilin sampai kita alpa kapan tengah malam berdenting
Menit-menit tersisa hanyalah tembang bagi jiwa yang merana
Kita selalu sibuk dengan kegagalan dan air mata
Hingga tak percaya magis itu nyata adanya
Mungkin saja dua puluh lelaki datang saat aku mengawang duka
Dari satu pria yang sorot acuhnya begitu jelas
Mungkin saja sang Jibril membuka luas
Saat aku lebih memilih tenggelam dalam pulas
Kita adalah anak-anak waktu
Bersembahyang sampai payah
Lantas menguber hikmah-hikmah
Kita bukan Hercule Poirot dalam dunia Agatha
Kita cuma pengesan cerita
Radar-radar Tuhan yang berserak
Tala-tala kitab suci
Aku siap mencari jati diri
Di surgaMu yang abadi
0 notes
duniacleopatra · 2 years
Text
Tumblr media
24 Jam Menjadi Wanita
Terlahir sebagai wanita adalah sebuah berkat, tapi dalam perjalanannya kadang berkat itu berubah menjadi petaka. Banyak hal di dunia ini yang tidak bisa dijamah oleh kaum wanita, banyak hal di dunia ini yang tak ramah bagi perempuan.
Lucunya, di tengah malapetaka yang mengerumuni kaum wanita, mereka malah makin dijajah oleh keleluasaan yang bebas dirasakan kaum lelaki. Konsep “qawwam” semakin dipelintir hingga masuk ke jurang makna perbudakan, peran melindungi yang menjadi kewajiban para lelaki seolah hilang tak berbekas. Kaum pria dewasa ini bukan lagi sosok superman atau ksatria penunggang kuda.
24 jam menjadi wanita adalah sebuah berkat, tapi ia tak lagi menjadi berkat tatkala kemerdekaan memilih tak bisa ia dapatkan, sesederhana memilih apakah ia suka memanjangkan rambut atau lebih suka memangkasnya.
Teman saya tak punya kemerdekaan kecil tersebut, ayahnya melarang ibu dan semua anak gadisnya memotong rambut, ayahnya tak peduli jika anak gadisnya akan kepanasan dengan rambut panjang yang sepinggul itu.
24 jam menjadi wanita adalah sebuah berkat, tapi ia tak lagi menjadi berkat tatkala independensi seorang perempuan disangsikan.
Kultur daerah yang masih kental unsur patriarki-nya akan mempengaruhi corak berpikir masyarakatnya, seperti banyak di antara para wanita yang -secara sadar ataupun tidak- mencurigai kematangan independensinya sendiri, sehingga tertanam dalam kepalanya sikap terlalu menggantungkan.
Kita pasti sering mendengar para wanita mengatakan:
“Pengen dapet suami yang kaya”,
“Pengen dapet suami hafidz qur’an”,
“Pengen dapet suami pewaris sanad qiro’at”,
“Pengen dapet suami yang punya mobil”.
Model berpikir seperti ini kalau sudah terlanjur radic (mengakar dalam) ia akan susah dicabut. Padahal kemandirian ibarat jantung bagi gerak kehidupan, ia harus jadi sebuah kemampuan lazim bagi setiap insan.
Kalau ungkapan semacam itu merupakan sebuah doa, tentu boleh-boleh saja. Tapi saya yakin maksud dari banyak perkataan mereka yang serupa adalah bentuk mengandalkan pihak lain.
Sebab kekayaan, kemampuan menghafal kitab suci, mendapat sanad qiro’at-nya, dan membeli mobil adalah sesuatu yang juga bisa diraih kaum wanita.
Kenapa seolah begitu susah bagi kaum wanita untuk memulai dari diri mereka sendiri, tanpa mengandalkan pihak lain! Se-lemah itukah kita?Se-tak berdaya itukah kita?
Seharusnya menjadi seorang wanita adalah berkat, tapi kita malah secara tidak sadar kerap menjadikannya sebuah petaka bagi diri kita sendiri, dengan cara-cara konyol yang makin merendahkan martabat seorang wanita.
0 notes
duniacleopatra · 2 years
Text
Sepotong aku adalah banyak hal yang belum kau tahu
Sisi-sisi potongan tersembunyi
Penuh citra dan tipu
Kau tak perlu tahu, sebab kau bukan pelengkap potonganku
Sepotong kamu adalah semua hasrat berilmuku
Sepotong kamu yang jadi terang di perjalananku sejak tahun 2019
Bersinar, adikodrati yang kutemui di awal waktu
Sepotong kamu adalah kesempurnaan bagi mata yang mau menyaksikannya
Mata yang sudah jatuh di kedalaman potongan-potongan hidupmu, ia tak akan pernah sangsi
Sayangnya, mata itu tak akan kau temui dalam diriku, sebab kau bukan pelengkap potonganku
Tapi sepotong yang ku tahu darimu selalu membuatku kagum
Jangan berubah hanya karena aku bukan potonganmu
6 tahun adalah hitungan yang jauh, aku mungkin tak akan sanggup
Hatiku selalu mencari mereka yang satu masa, mataku selalu mencintai mereka yang sejarak denganku
Tapi sepotong yang ku tahu darimu selalu membuatku terpesona
Jangan berubah hanya karena kau tak bisa jadi pelengkap potonganku
0 notes
duniacleopatra · 2 years
Text
Menemukan jalan pulang adalah menemukan rumah
Jalan pulangku panjang, terjal, curam
Ia kadang naik sampai ke langit
Menembus sarang merpati, meroket ke angkasa raya
Sampai mataku tak mampu menggapai
Ia kadang menjelma jalanan penuh melati nan landai
Harumnya semerbak hingga hidungku tak lagi kenal wangimu yang khas
Aku menemukan jalan panjang yang tak bertepi, tapi onaknya tajam dan tinggi
Kadang kala, aku temui jalan lain yang ramah, mata-mata memikat dan senyum yang tak pernah lekas
“Banyak jalan, berarti akan ada banyak pilihan”,
Katamu dulu seperti itu
Jalan pulangku panjang
Denganmu atau tanpamu, aku tetap akan pulang
1 note · View note
duniacleopatra · 2 years
Text
HARUT MARUT YANG TERSESAT DI KEJORA
(Bagian II)
Alasan Zuhrah sangat sederhana, yaitu sebab Harut dan Marut berbeda tauhid dengannya, Zuhrah adalah penyembah berhala. Meski begitu mereka berdua terus mengejar wanita jelita ini, Zuhrah tak kehabisan akal, ia memberikan tawaran cerdik kepada mereka.
“Tinggalkan ketauhidanmu, ikuti agama nenek moyang kami, maka kalian akan mendapatkanku!”, kata wanita itu diikuti gelengan kuat dari Harut dan Marut, mustahil bagi mereka meninggalkan Tuhan. Zuhrah masih tak kehabisan akal, ia memberi tawaran sekali lagi.
“Kalau begitu pilihlah antara ketiga hal ini: menyembah berhala, membunuh seseorang, atau meminum khamr”, Harut dan Marut terdiam. Di antara ketiga dosa ini yang paling ringan kadar maksiatnya adalah meminum khamr, maka mereka memilih itu.
Harut dan Marut mulai meminum khamr, mereka mabuk berat hingga berhasil berzina dengan Zuhrah. Sialnya, di tengah kemaksiatan tersebut, seseorang melewati mereka dan menyaksikan apa yang mereka lakukan. Harut dan Marut kelimpungan, mereka takut apabila ada orang lain yang mengetahui perbuatan mereka, maka dibunuhlah manusia tak berdosa ini.
Hingga tatkala mereka telah bangun dari mabuknya, Harut dan Marut menyadari dosa yang sudah dilakukan, mereka seketika kalut dan berusaha menaiki langit, mereka ingin kembali ke alam malaikat yang suci tanpa dosa.
Namun ketika mereka mencoba memasuki pintu langit, para penjaga menghadangnya, Harut dan Marut tak layak memasuki langit sebab mereka bukan lagi makhluk Allah yang suci. Kemudian ketika Allah hendak mengazab mereka, Allah memberi pilihan antara azab di dunia atau azab di akhirat, mereka memilih azab di dunia.
Harut dan Marut kembali ke dunia dalam keadaan berdosa, mereka kembali ke Babilonia dengan kaki terikat di negeri tersebut hingga ajal menjemput. Dalam riwayat lain disebutkan, mereka kembali ke Babilonia dengan kewajiban mengajari Zuhrah ilmu dan hikmah.
Hingga tatkala wanita jelita ini kembali pada fitrahnya, menjadi hamba Allah yang taat dan beriman, ia diberi hikmah supaya mampu mengembalikan Harut dan Marut ke langit, kemudian Allah mengekalkan Zuhrah di langit. Konon ia menjelma menjadi gemintang paling terang di angkasa, kelak kita mengenalnya sebagai bintang venus, atau bintang kejora*.
*Bintang kejora atau bintang venus sebenarnya bukan bagian dari keluarga bintang, ia merupakan planet venus yang kerap dijumpai di langit dengan ciri khas cahayanya yang paling terang menjelang matahari terbit.
0 notes
duniacleopatra · 2 years
Text
HARUT MARUT YANG TERSESAT DI KEJORA
(Bagian I)
Kalau anda kerap membaca qur’an surah Al-Baqarah, tentu nama Harut dan Marut tak lagi asing di telinga. Harut dan Marut adalah dua nama malaikat yang disebutkan dalam ayat 102 surah Al-Baqarah.
Dalam ayat tersebut, tema besar yang tengah dibicarakan adalah soal sihir, tentang pembelaan Allah atas tuduhan kafirnya Nabi Sulaiman, dan tentang Harut dan Marut, dua nama asing yang konon mengajari manusia ilmu sihir.
Siapakah sebenarnya Harut dan Marut ini? Apakah benar mereka adalah dua sosok malaikat yang turun dari alam keabadian nan suci?
Dalam menjawab berbagai pertanyaan tersebut, banyak kitab tafsir klasik yang menjelaskan identitas asli dua sosok misterius ini, lengkap dengan alasan mengapa mereka bisa turun ke bumi dan mengajari manusia ilmu sihir. Sayangnya, hampir semua penjelasan tersebut mengandung unsur israiliyat dan tak mampu dibuktikan dengan dalil yang sahih.
Israiliyat jamak dari kata Israiliyah, ia bentuk penisbatan terhadap sesuatu, dalam hal ini adalah Bani Israil. Israil sendiri sejatinya nama lain dari Nabi Ya’qub alaihissalam, maka Bani Israil bermakna anak-anak dari Nabi Ya’qub dan keturunan-keturunannya.
Israiliyat adalah kumpulan dari berbagai wahyu yang turun dalam Taurat, Zabur ataupun Talmud. Israiliyat juga terdiri dari banyak dongeng, legenda atau bahkan penjelasan tafsir dari kitab kaum Yahudi. Israiliyat terus diturunkan dari mulut ke mulut, dari generasi ke generasi, hingga ia melekat dalam kehidupan kaum Yahudi. Saking begitu menjamurnya, ia jadi sama kuatnya dengan wahyu.
Hingga nubuwat Rasulullah SAW datang, Israiliyat masih saja hadir menggerogoti kesucian wahyu. Ia sulit dihilangkan sebab tiap kali seorang yahudi masuk agama islam pada masa itu, ia tetap membawa keyakinan-keyakinan ilusi ala kaum Yahudi ke dalam ketauhidannya. Sialnya, oknum mantan yahudi yang kini menjadi muslim ini turut menyebarkan khayalan Israiliyat ke tengah kaum muslimin.
Tak main-main, Israiliyat dan hadits-hadits maudhu’ ini bahkan disandarkan rantai sanadnya secara dusta kepada selusin sahabat mulia yang kualitas keilmuan dan keimanannya tak terbantahkan. Sebut saja Abdullah Ibn Abbas, Ibnu Umar, Ibnu Mas’ud, Ali Ibn Abi Thalib dan masih banyak lagi.
Israiliyat yang menjadi racun dalam banyak penafsiran Harut dan Marut menjadi salah satu contoh kuatnya pengaruh dongeng dusta tersebut dalam kabar yang dikalamkan Allah. Dalam banyak kitab tafsir klasik seperti Ad-Durar Al-Mantsur milik Imam Suyuthi atau Ath-Thabariy yang juga kepunyaan Imam Thabari, kita akan dengan mudah menemukan riwayat-riwayat menakjubkan soal Harut dan Marut, lengkap dengan sanad periwayatannya, yang sekilas cukup amat meyakinkan.
Di sana disebutkan bahwa Harut dan Marut adalah dua malaikat yang jadi imbas atas gumaman ngawur para malaikat kepada Rabb mereka tatkala mereka menyaksikan manusia saling bermaksiat dan menyekutukan Allah.
“Wahai Tuhan!”, kata mereka sebagaimana termaktub dalam Al-Israiliyat Wal-Maudhu’at karya Syaikh Abu Syahbah, “Semesta ini sesungguhnya tercipta agar mereka menyembahMu, menaatiMu, bersujud kepadaMu. Akan tetapi, Yaa Rabb! Mereka malah kafir terhadapMu, saling membunuh, saling berzina.”
“Mereka berbuat seperti itu sebab mereka tak bisa melihat Allah”, demikian suatu suara menjawab. Dalam beberapa riwayat disebutkan Allah berkata: “andai kalian berada di posisi mereka, niscaya kalian akan bermaksiat pula”.
“Maha suci Engkau, tak patut bagi kami berlaku demikian”, sahut para malaikat. Dalam riwayat lain dikatakan malaikat menyangsikannya, kemudian mereka diperintah memilih dua malaikat guna membuktikan kebenaran kalam Allah, hingga nama Harut dan Marut pun keluar sebagai korban uji coba dari gumaman ngawur para malaikat tadi.
Harut dan Marut diturunkan ke bumi dengan perintah yang masih sama; tetap bertauhid, tak boleh bermaksiat, tak boleh membunuh, tak boleh berlaku keji. Hanya saja, kali ini syahwat ditiupkan ke dalam diri mereka, sesuatu yang tak pernah dialami oleh kaum malaikat sebelumnya.
Mula-mula, Harut dan Marut tetap berada di jalan ketaqwaan selama di bumi, namun semua berubah tatkala mereka bertemu dengan seorang wanita jelita bernama Zuhrah, saking cantiknya, ia disamakan layaknya gemintang di angkasa raya.
Tak menunggu waktu lama sampai akhirnya Harut dan Marut jatuh hati kepada Zuhrah, mereka begitu menginginkan Zuhrah. Sayangnya, Zuhrah tidak menginginkan mereka.
0 notes
duniacleopatra · 2 years
Text
Seorang Wanita Dalam Bus
Ia duduk di tepi
Matanya melempar jauh
Gedung-gedung coklat dan asap
Mesin-mesin tua beratap
Seorang wanita dalam bus
Wajahnya jatuh di jalanan aspal
Ia merapal banyak ayat
Namun tak satupun dari ayat-ayat itu yang mampu melekat
Wanita itu
Hilir-mudik tiap pagi
Sepekan ia mengejar bus lima kali
Minggu hingga bertemu minggu
Sampai ia kehabisan waktu
Cinta, uang, cita-cita
Dan segala hal yang tak pernah selesai dalam dirinya
Hanyalah kepulan hitam di dalam bus
Baginya, hari-hari tampak begitu sama
Selalu menyisakan duka
Atau setidaknya tanda tanya
Wanita dalam bus mulai bangkit
Berlari kecil memasuki gerbang
Menyingsing sendal
Menyimpulkan sebuah senyum
Bersembahyang
Ia tak pandai berdoa
Ia hanya pandai merapal mantra
Seorang wanita dalam bus
Pulang menuju rumah
Di dalam bus, wajah-wajah letih ada di seluruh dinding
Peluh di kemeja yang kusut
Makian di ujung telepon genggam
Adalah nyanyian baginya
Esok, ia akan mengulang kegiatan yang sama
Wanita dalam bus itu
Ia bukan berlari mengejar
Sebetulnya,
Ia sedang lari menghindar
1 note · View note
duniacleopatra · 2 years
Text
Tumblr media
RANTAI DO'A
Dulu saat masih di bangku pelajar, beliau pernah duduk di salah satu majelis ilmu syaikh Salih Al-Ja'fari rahimahullah.
Tiba-tiba syaikh Salih Al-Ja'fari menunjuk beliau dan bertanya: "siapa namamu?"
"Namaku Fathi Abdurrahman Hijazi", jawab beliau.
Lalu syaikh Salih Al-Ja'fari mendoakan beliau dengan mengucapkan: "Allahu yuftah 'alaik". (semoga Allah bukakan untukmu pintu ilmu)
Kiranya do'a imam Salih Al-Ja'fari ini jadi nyata, Syaikh Fathi muda tumbuh menjadi satu dari sekian ulama besar Al-Azhar. Allah benar-benar telah membukakan pintu pemahaman kepada beliau.
Ahamdulillah, kemarin dapet kesempatan minta doa ke beliau langsung, usai beliau memberi tanda tangan di kertas ijazah sanad hadits "Arba'un Ar-Rifa'i" yang tersambung hingga ke Rasulullah SAW.
Berharap rantai doa mustajab ini masih terus tersambung.
(Tulisan 17 Januari 2022)
0 notes
duniacleopatra · 2 years
Text
Anak Sensing
Karena saya anak sensing yang terkenal "perhitungan sama duit", urusan bolak-balik Hay Asheer – Darasah sering jadi beban kepala.
Bolak-balik dari asrama ke sana tiap hari hanya untuk setoran, dan duduk dars yang kadang tak sampai sejam itu jelas bikin capek, baik di badan maupun di ongkos.
Perjalanan dalam bis yang memakan waktu satu jam juga ikut menambah kalut, saya cuma tak rela umur saya habis di Mesir hanya berada di mesin bergerak ini.
Apalagi saat beasiswa lagi mandek tanpa kejelasan kapan turunnya, entah sudah berapa kali satpam setempat menatap saya memasukkan kartu ATM ke mesin tanpa satu peser uang keluar.
Masa-masa dilematis, sensing ini selain populer jadi tukang perhitungan, ia juga dikenal jaim-nya luar biasa. Mau minta tambahan uang ke orang tua malu, tidak minta bingung membayar ongkos bis dengan apa.
Kalau dihitung-hitung jelas rugi, banyak pengeluaran, banyak tenaga yang musti diupayakan. Belum lagi serba-serbi kejadian dalam bis yang kerap bikin emosi.
Hal-hal itu terus berkelindan di otak saya, hingga sampai pada titik dimana saya mulai belajar, bahwa segala sesuatu tidak harus dihitung menggunakan hitungan dunia, sebab jelas ruginya.
Kalau hitungan dunia tidak menghasilkan sebuah keuntungan, coba hitung menggunakan hitungan akherat, semua akan berubah menjadi untung.
Memang benar diksi-diksi itu, ilmu mahal harganya, baik dari segi harfiah maupun metafora.
Sebab ada banyak hal di dunia ini yang tak bisa di-uang-kan, saking begitu mahalnya.
Seperti saat-saat kita duduk di "taman surga", atau kala kita berhasil sisihkan uang jajan untuk membeli kitab di Maktabah, atau perasaan membuncah usai mendapat syahadah sanad.
Berada di titik tak punya apa-apa nyatanya tak selalu terdengar buruk, ia justru banyak mengingatkan bahwa sebenarnya kita memang tak pernah memiliki apapun.
"Semuanya hanya pinjaman dari Tuhan", memang sudah terlalu klise di telinga, tapi tatkala merasakannya langsung, kalimat itu jadi begitu bermakna.
Semoga Yang Maha Kaya selalu berkenan melimpahkan secuil kekayaan-Nya untuk kita, supaya bisa terus mampu bermadu ilmu, hingga kapanpun kita mau.
2 notes · View notes
duniacleopatra · 2 years
Text
Debu Surga
Bagian I
Sekira dua minggu yang lalu, NASA merilis foto luar biasa hasil jepretan Telescope James Webb kepada dunia. Foto sepetak bagian kecil dari langit tersebut mengundang jutaan decak kagum semua yang melihat.
Ibarat mata, Telescope James Webb mampu memberi kita gambaran-gambaran nyata alam semesta, ia jadi mata panjang setiap penduduk bumi dalam menjelajahi dan menguak misteri luar angkasa.
Foto yang dirilis NASA tersebut menunjukan jutaan, atau bahkan lebih, gemerlap terang di tengah samudera kegelapan luar angkasa. Tiap cahaya dalam gambar tersebut mewakili gugus-gugus galaksi. Mencengangkannya lagi, gambar tersebut bukanlah kondisi paling update semesta kita saat ini, melainkan kondisi yang ada 4,6 miliar tahun yang lalu.
Gampangnya, setiap cahaya kerlap-kerlip yang kita lihat detik ini di langit hanyalah bintang mati di langit nan gelap sana, sebab cahaya bintang tersebut baru sampai di kita saat ini, hal ini menunjukan betapa posisi bintang tersebut jauh dari bumi tempat kita berpijak saat ini, padahal kecepatan paling cepat yang ada di semesta adalah kecepatan cahaya.
Jepretan Telescope James Webb, teori kecepatan cahaya, bintang mati, dan ribuan galaksi mungkin jadi satu di antara banyak bukti betapa alam semesta kita ini maha luas. Di sisi lain, fakta bahwa kita hanya secuil bagian dari besarnya semesta kadang menimbulkan banyak pertanyaan.
“Apakah hanya manusia yang tinggal di luasnya jagad raya ini?”
Pertanyaan itu mungkin jadi satu dari sekian tanda tanya yang muncul begitu melihat foto jepretan Telescope James Webb.
Tapi menjabarkan teori dan kemungkinan-kemungkinan adanya penghuni lain di jagad semesta ini bukan ruang yang bisa saya masuki, biar para ilmuwan dengan segala kapasitas mereka yang berhak memasukinya, selama hal itu tidak bertentangan dengan kabar-kabar yang telah dikalamkan dalam Al-Qur’an.
Meski ilmu pengetahuan dan Al-Qur’an tak boleh dikomparasikan, masih banyak di antara kita yang mencari dalih pembenaran, atau sekedar penguat untuk jadi sangsi atas pendapat yang lain.
“Terimalah suatu pengetahuan atas nama pengetahuan, dan tolaklah ia atas nama pengetahuan pula. Jangan membawa nama Al-Qur’an untuk sesuatu yang dibawa oleh manusia (ilmu pengetahuan).” -Prof. Quraish Shihab.
Salah satu contoh yang tak pernah luput dari perdebatan antara ilmu pengetahuan dan Al-Qur’an adalah teori manusia kera milik Charles Darwin.
Abi Quraish Shihab mengatakan boleh jadi itu benar, boleh jadi pula itu tak benar. Sebab ilmu pengetahuan, sekali lagi, tak bisa dikomparasikan dengan Al-Qur’an.
Kalau memang di kitab suci tak ditemukan ayat yang bisa mendukung teori manusia kera, maka ada tiga kemungkinan; pertama: teori manusia kera memang salah, kedua: akal manusia yang tak mampu menjamah kedalaman ilmu Allah dalam ayat-ayatNya, ketiga: Al-Qur’an memang tidak menjelaskannya.
Untuk poin yang ketiga cukup menarik, sebab beliau menyampaikan bahwa Al-Qur’an dalam mengabarkan proses penciptaan manusia ibarat huruf alphabet, ia hanya menyebut huruf A dan huruf Z saja. Maka boleh jadi teori Charles Darwin tersebut masuk dalam kejadian-kejadian di urutan huruf B, atau huruf C, atau huruf D, dan seterusnya.
Hal ini semakin masuk akal bagi saya setelah belajar mata kuliah Tafsir Maudhu’i di kampus. Dalam bab Istikhlaf Adam, dijabarkan sekian pendapat ulama mengenai makna dari kata Istikhlaf. “Menjadikan seorang khalifah (pemimpin)” mungkin jadi makna yang paling populer di telinga kita dari kata tersebut, pendapat ini juga yang paling rajih.
Meski begitu, ada satu pendapat yang cukup membuat saya bergidik, ulama pemilik pendapat ini mengatakan bahwa makna istikhlaf adalah menggantikan. Kata “menggantikan” ini perlu objek, maka di situ harus ada sesuatu yang digantikan.
Singkatnya, pendapat ini meyakini sebelum diciptakannya nabi Adam, bumi sesungguhnya sudah dihuni oleh suatu kaum, kaum ini tentu bukan dari kalangan manusia. Karena kedurhakaan mereka, Allah membinasakan kaum tersebut hingga tiada lagi yang tersisa di muka bumi.
Pendapat ini dikuatkan dengan pernyataan para malaikat tatkala Allah mengabarkan akan menciptakan khalifah yang kelak memakmurkan dan mengurusi bumi. Perhatikan bagaimana tanggapan mereka:
“Akankan Engkau hendak menciptakan orang yang akan berbuat kerusakan dan menumpahkan darah di sana?”
Perkataan ini menyiratkan makna bahwa para malaikat memang sebelumnya menyaksikan adanya penduduk bumi yang berbuat kerusakan dan saling membunuh satu sama lain.
Meski sekali lagi, ini bukan pendapat yang paling rajih, setidaknya ini cukup masuk akal apabila dikaitkan dengan teori milik Charles Darwin.
Namun kalau boleh berandai-andai, katakanlah di alam semesta ini tak ada makhluk lain yang menghuni selain manusia,...
Bersambung.
0 notes