Tumgik
gloomynovembre · 2 years
Text
Takut
Kata “TAKUT” bisa menjadi senjata bumerang, berlindung dibalik kata TAKUT dan menyerang dengan apa yang diTAKUTkan.
Kalimat diatas ini menggambarkan posisiku bersamanya, aku takut jika suatu saat nanti dia sudah bosan dan tak mau lagi bersama, aku takut kalau semua yang aku lakukan tidak bisa membuatnya senang dan masih banyak ketakutan lainnya yang menghantui. Dia mengetahui segala ketakutanku yang kurasakan, dan terlihat dari bagaimana dia bersikap membuat “TAKUT” tersebut jadi senjatanya untuk melakukan apa yang dia inginkan.
Apa salah jika aku terlalu terbuka mengungkapkan ketakutanku? apa salah jika aku terus bertahan seperti ini? atau ini semua hanya hasil pemikiran dan tidak nyata? padahal yang terlihat dan yang dialami itu yang membuatku jadi bisa berpikiran seperti ini yang menjadikan sebuah tulisan.
0 notes
gloomynovembre · 2 years
Text
Apa ini karma?
terkadang hal-hal kecil buatmu yang dianggap sepele, bisa jadi masalah besar buat orang lain, begitupun sebaliknya.
itu pelajaran penting buatku selama aku menjalani hubungan dengan orang lain, aku mungkin tidak sadar pernah melakukan hal yang tidak baik buatnya tapi bagiku biasa saja dan voila aku sekarang mendapatkan hal yang sebaliknya dari orang lain.
0 notes
gloomynovembre · 2 years
Text
Mengawali kembali
Saat beban pikiran sedang menumpuk,lalu beban tersebut tidak bisa diceritakan kepada siapa-siapa. Dibukalah blog ini kembali untuk menuangkan curahan beban tersebut. Entah kenapa akhir-akhir ini komunikasi dengan dia makin memburuk(kembali), setiap kali aku ingin mengetahui kondisinya hanya dibalas dengan kata:
“iya” “hmm” “gapapa” “Lom”
tanpa ada pertanyaan kembali yang ingin dia ketahui dari kondisiku,apa yang sedang aku lakukan atau beban apa yang aku alami. Seperti dia tidak ingin peduli apa yang terjadi, ketika aku mencoba untuk membicarakan permasalahan ini dia hanya balas:
“ya kalo mau ngasih tau sih tinggal kasih tau aja ngapain aku mesti nanya”
aku hanya bisa diam dan tidak tahu untuk membalas apalagi, seperti di skakmat. Padahal belum lama ini aku sengaja ke kotanya hanya untuk bertemu setelah 9 bulan tidak bertemu ingin mengobrol secara langsung dan membicarakan hal-hal yang jadi permasalahan kita selama ini. Yak betul kami menjalani hubungan jarak jauh atau biasa disebut LDR akibat pandemi COVID-19. Kukira permasalahan tersebut selesai saat itu sampai pada saat kemarin ini aku membuat kesalahan yang bisa dibilang fatal buatnya marah mungkin kecewa karena aku tidak bisa membantunya dengan maksimal, lalu membuatnya cuek seharian. Kucoba buat menghubunginya namun selalu tidak diangkat atau direject. Sampai dia akhirnya membalas pesanku:
“udah gausah ganggu” 
kupikir okey dia tidak ingin diganggu namun yang membuatku sedikit kecewa bukannya menyelesaikan masalah dia malah membuat tweet seperti ini:
“Masih dibawelin aja dah malem kek gini. Stress dah”
padahal pesan terakhirku hanya ingin tahu kabarnya kenapa tidak diangkat telpon ku, tidak dibalas pesanku karena perasaan khawatir namun hanya dibalas seperti itu. 
Semua hal tersebut membuatku berpikir salah aku dimana lagi? apa yang aku lakukan mencontohi dia agar ditiru itu salah? apa aku terlalu berekspektasi kepadanya? kenapa aku tidak bisa berkomunikasi dengan baik sama dia? sampai dimana aku berpikir apa harus melakukan apa yang dia lakukan kepadaku? karena pasti tidak akan ada habisnya ketika aku melakukan hal itu yang ada malah memperburuk keadaan.
satu-satunya penyelesaian masalah semua ini adalah KOMUNIKASI namun jika dia terus melakukan hal tersebut dan selalu menjunjung egonya, ya aku sudah kehabisan akal untuk memperbaiki hubungan ini.
0 notes
gloomynovembre · 3 years
Text
bagaimana bisa tenang, bagaimana bisa bertahan dan bagaimana cars untuk ikhlas menjalaninya? bagaimana kawan?
0 notes
gloomynovembre · 3 years
Text
harus berapa lama lagi saya harus bertahan? rumah sudah lagi rumah yang baik untuk ditinggali
0 notes
gloomynovembre · 3 years
Text
Selasa, 23 November 2020
ga ada pun kayaknya ga akan pengaruh juga, berasa jadi berjuang sendiri.
paling ujung-ujungnya cuma jadi sasaran amarah, lalu tidak dipedulikan gimana rasanya jadi samsak.
0 notes
gloomynovembre · 4 years
Text
aku tau hal-hal yang terjadi saat ini semakin buat keadaanku memburuk, lelah rasanya hanya bisa menunggu kabar dan saat ditanya "bagaimana keadaannya?" hanya dijawab sekenanya. memang maksudnya agar aku bisa fokus pada apa yang sedang kukerjakan, namun yang seperti itu malah menjadi menambah beban pikiran.
tidak mungkin aku melakukan sejauh bukan tanpa alasan, tapi rasanya masih saja jauh dari kata cukup untukku sendiri apalagi tuk membantu.
semoga dengan segera bisa keluar dari permasalahan rumit ini agar aku bisa setidaknya mengerjakan permasalahan yang lain, amin.
1 note · View note
gloomynovembre · 4 years
Text
beberapa hari kebelakang, aku kembali menulis di blog ini. ternyata dampaknya lumayan meringankan beban pikiran yang biasa hanya dipendam sendiri. dimana saat tulisan ini dibuat, aku sedang merantau dari kota kelahiran untuk bekerja dan sedang mengalami permasalahan yang cukup berat. sehingga sangat berdampak pada fisik dan mentalku dipekerjaan yang sedang kujalani.
mungkin kedepannya kalau terus berdampak baik, aku akan jadikan kebiasaan dan lagi sepertinya harus sering-sering belajar cara menulis yang baik dan yang benar agar tidak jadi sebuah tulisan yang ambigu dan bikin malu.
1 note · View note
gloomynovembre · 4 years
Text
setelah aku berusaha menceritakan kenapa kemarin bisa sampai terjadi seperti, dengan tenangnya dia menjawab:
"gapapa kok udah, kan udah lalu juga. ada aku disini, gausah overthinking lagi ya?"
ibarat orang sakit dikasih obat, rasanya tenang banget. gatau lagi sama orang ini kayak ada zat adiktifnya, and from that moment i promise to myself i wont make the same mistake.
0 notes
gloomynovembre · 4 years
Text
ketika kamu tau seharusnya kamu bisa beristirahat dengan tenang saat weekend tiba. namun pada kenyataannya malah sebaliknya, dan membuatmu tidak tidur selama hampir 2 hari.
belum pernah selama ini aku tidak tidur apalagi karena hal sepele, menonton stories instagram mu sedang berjalan dan terlihat sangat mesra dengan pria yang ku tak kenal.
tiba-tiba tersadar dari pikiranku yang sedang overthinking teringat akan sepenggal kalimat khotbah jum'at lalu yang aku dengarkan,
"pada sejatinya arti ikhlas itu memang bukan melupakan, namun merelakan apa yang sudah seharusnya bukan milik kita."
mungkin ini saatnya aku menaikan tingkatan sabar menjadi ikhlas, bukan hanya ikhlas hanya manis dibibir tapi ikhlas yang bisa merelakan yang bukan punyamu.
1 note · View note
gloomynovembre · 4 years
Text
"BODO AMAT!"
itulah kata yang keluar dari mulutku sangat lantang setelah melihat keadaannya sekarang, namun pikiran bertentangan dengan apa yang diucapkan.
tak apa namanya sedang proses penyembuhan yang tidak perlu orang lain tahu kenapa dan mengapa, biarlah proses yang berbicara dan hasil yang menjawab segala pertanyaan.
2 notes · View notes
gloomynovembre · 4 years
Text
membuat kesalahan adalah kebiasaan burukku yang susah dihilangkan, karena itu pula jadi hilang kesempatanku untuk memperbaiki diri.
satu hal yang agak membuatku jadi makin kacau ketika ada orang baik datang untuk diriku dan menyianyiakan itu. lalu berakhir dengan penyesalan yang berkepanjangan.
tapi hidup tidak berhenti saat itu juga kan? so life must goes on
1 note · View note
gloomynovembre · 8 years
Text
tidak apa
tidak apa, ditinggalkan tanpa jejak hingga tiada yang tersisa.
tidak apa, dibiarkan membusuk hingga tercium baunya sampai 50 Kilometer.
tidak apa, diperlakukan seperti budak tanpa mengenal ampun.
yang terpenting, aku tahu diri dan tidak memperlakukanmu seperti itu.
3 notes · View notes
gloomynovembre · 8 years
Photo
Tumblr media Tumblr media
:’)
12 notes · View notes
gloomynovembre · 8 years
Quote
Mengalihkan peristiwa, Menampilkan kenyataan, Yang tak kunjung usai Sampai ujung waktu tiba Hingga ku terjatuh tenggelam Dalam keresahan
Danilla Riyadi
0 notes
gloomynovembre · 8 years
Photo
Tumblr media
0 notes
gloomynovembre · 9 years
Text
Namun
Di sore itu kita bersanda gurau bersama, menghabiskan waktu dengan membicarakan hal-hal yang lucu hingga tidak ada satu orangpun yang tak kuat menahan tawa.
Namun,
dibalik itu semua rasanya ada yang kurang, mungkin itu hanya perasaan saja atau memang karena semua telah berubah. 
dan benar saja semua telah berubah, karena waktu terus berjalan yang entah kapan menunjukan dia berhenti. 
apalagi,
untuk memintamu kembali.
0 notes