Tumgik
hasnakh · 7 years
Text
Serendipity
“And all the love songs are about you”
They said.
Bookstore will always be my short getaway. Book’s smell, tidy shelf with tons of books. I always walk confidently while walking into the place. My first sight which always pull me in is always be the best seller corner. Left to right, right to left. I’ve seen them all. And remember that I already read one or two pages of every book lays there. My gaze shifts to that one tiny hard covered-book.
Page one.
Such a good drawing.
Page two.
Wow, I should learn how to paint really soon.
Page three.
Lines.
Ah, gonna be such a long sick love story.
Left to right. Next line. Left to right.
“And all the love quotes are about you”
Smooth lines. Crap! My imagination is too good for this.
I see you, and all the seasons. And all the bads. And all the goods.
Sitting there, writing the plot. While smiling. With me sitting next to you.
“Like we used to”
The end of the book.
The end of the story.
An end.
0 notes
hasnakh · 7 years
Text
Appreciation
(ə-prē′shē-ā′shən) n. Recognition of the quality, value, significance, or magnitude of people and things
“Gila, cantik banget sih”
“Bagi-bagi kek, cantiknya”
“Kapan sih foto yang nggak cantik?”
Percakapan diatas banyak ditemui dalam kolom komentar suatu foto di Instagram. Waktu itu, sempat mikir kayak, “Lah ngapain banget sih muji di medsos, mau banget dikatain ‘ah cantikan kamu, lah’?”.
If we could think about it deeper, appreciation could bring a lot of thing you couldn’t even imagine can save the life of a person. When a friend said to you like, “Hi, you look beautiful today”, even when you simply replied “You’re more”, “Is that even a compliment?” or even “What the heck do you want from me?” can you imagine about the smile you put all day long? On that day, you will pay extra attention on your appearance. Going to the bathroom for mirroring, do the self-praising, and just be happy in a full day.
And how if on the early morning, somebody said like “Oh my God! Your acne is getting bigger”, or “Are you sure you’re not getting more weight?”. Then you’ll just feeling extra cautious of someone looking at yourself. Having a gut if somebody talked behind your back of your appearance. Couldn’t concentrate on class, and needed to go home soon.
“Maybe, it’s just the effect on an introvert one”
Well, it would be. But, according to Schneiders (1964), in the book of “Personal Adjustment and Mental Health” clearly stated that recognition, including appreciation, is one out of four aspects of self adjustment in the term of social approach. This recognition includes acceptance and appreciation of ability, achievement, and personal quality of others. It is about the opinions and evaluations of others as the objective reflection of self regard or well known as pride. See, we do even need acceptance of the appreciation for the sake of our pride. And well, Schneiders do said that people who lacks of recognition will feel inferiority, insufficiency, despair, even the lack of self achievement.
This reminds me of the favorite quotes I’ve ever heard, “Do good, and good will come to you”. So, why would you say no to a good thing like complimenting others, and even yourself? And see, how world will be good to you. Spread happiness, x.
4 notes · View notes
hasnakh · 7 years
Text
Penghujung Cerita
Ada sesuatu yang begitu menggelitik di senja 2016. Kala itu, aku terlalu banyak mencinta. Kata orang cinta itu buta. Iya. Aku bahkan kehilangan penglihatanku atas aku, padahal dulu aku tahu. Si cinta memberikan sebuah tangan, yang kemudian aku sempat ragu-ragu untuk meraihnya. Suara-suara halus itu berkata, katanya aku tak perlu meragu. Walaupun ia tak memberiku alasan kenapa harus seperti itu. Aku sempat menyentuh telunjuknya saat tiba-tiba si cinta melepaskan peganganku. Katanya, tanganku tak enak untuk digenggam. Aku menangis, karena aku sangat cinta dengan si cinta. Aku takut jika memang harus berpisah dengan si cinta.
Aku sejenak terdiam dan sekilas melihat ke belakang, lalu duduk dan berpangku tangan. Seketika si satunya cinta memberikan tangannya kepadaku. Katanya sih sudah sejak lama. Ya benar saja, memang si satunya cinta ini dari dulu tumbuh bersamaku kok. Kala itu aku sadar, tapi toh aku lebih cinta dengan si cinta, jadi ya si satunya cinta ini tidak jadi harapan. Padahal aku tidak tahu kalau ternyata si satunya cinta menjadikanku harapan. Akhirnya aku menggenggamnya. Walaupun masih cinta si cinta, tapi aku ingin berusaha jauh lebih cinta si satunya cinta. Karena aku tahu kemana aku harus pulang, dan aku tahu kalau cinta tak harus selamanya memiliki.
Kata jam dinding, “aku sekarang pukul 11.10 malam”.
Penghujung tahun 2016.
20 tahun, setelah aku pertama kali bernafas.
Tahun yang begitu banyak rintangan, bahkan lupa sudah berapa kali “this too shall pass” menjadi penenang hati yang sedang tak karuan.
Tahun 2016 mengajarkan begitu banyak pelajaran.
Tentang berjuang, tentang mengabdi, tentang tanggung jawab, tentang beban moral, tentang lelah, tentang kenikmatan, tentang mencinta, tentang merelakan, tentang kehidupan.
Banyak hal yang dapat diceritakan. Tentang aku yang sering mengeluh di penghujung hari. Yang kemudian ingat kalau selama ini aku lupa berbangga diri.
Aku sudah bertransformasi.
(Kemudian anaknya udah berubah jadi Power Ranger pink) 
(Nggak deng, maunya berubah jadi Princess Elsa, kalo nggak Raisa)
Tumblr media
0 notes
hasnakh · 8 years
Quote
And it's just about the memories, the one that kills us
0 notes
hasnakh · 8 years
Quote
Pernahkah kamu merasa waktu mendadak lenyap tapi bumi ttp berputar? -iya, aku tahu maksudmu. Bumi yg kamu pijak berputar tapi waktu di benakmu beku. Pernahkah kamu merasa tidak dimana mana sekaligus berada dimana mana? -aku jg tahu itu. Perasaan lebur total yg tak terperih indahnya Dan pernahkah kamu tidak berkata kata tp kamu berbicara? -bukankah ini yg sedang kita lakukan, re? Segalanya ada padamu, di dalam dirimu, termasuk aku.
Supernova- ksatria, putri, dan bintang jatuh.
1 note · View note
hasnakh · 8 years
Text
Sedang lelah dan ingin menjeda
Diulangi lagi, sedang lelah dan ingin menjeda. Padahal belum apa-apa. Seakan lupa sama masa. Dulu aku berkata iya, eh apa iya “iya”-ku hanya mengada? Kalau iya “iya”-ku mengada kenapa kini aku merasa lelahku ini salah? Pun terbayang akan terjatuh kalah. Sekali lagi, padahal belum apa-apa. Aku ingin menghilang, tapi tertahan. Kalau kata aktivis sih terhalang prinsip. Anggapku ingin ku menjeda, eh ternyata hanya mengarang ini pikiran! Lha-da-lha, ternyata aku ini inginnya tetap berlari. Tapi ragu tentang diri. Padahal diri penuh motivasi. Ini konspirasi! (Eh bukan, ini kontroversi). Antara si penakluk dan peragu. Huh, padahal asalnya pun sama-sama dari satu hulu. Ingin kuusir yang satu, tapi ku takut jiwaku malah mengabu. Bolehlah, ku jaga si dua, tapi nanti bakal tetap meradang. Jadi, aku harus apa?
0 notes
hasnakh · 9 years
Photo
Tumblr media Tumblr media
You jumped like there will be no tomorrow. You shouted as loud as the klakson of the bus kota yg demen bgt ngeklakson orang yg ga bersalah😑 you danced, you laughed, you guys had so much fun with the concert—‘til your mom sent you a chat, not to join those stuffs, karena bisa ngejauhin kamu sama Tuhan. Then you felt so guilty, wanted to go home, but it just you cant miss that gold chance😧 Thanks for the free pass, thanks for the joy #charityproject2015 #maliq&d'essentials
0 notes
hasnakh · 9 years
Photo
Tumblr media
Light will guide you home
0 notes
hasnakh · 9 years
Text
“Dek, Kamu itu Bunglon”
“Aku itu orang yang selalu pake topeng kemanapun aku pergi. Aku bisa jadi aku yang lain dimana aku bisa jadi orang yang berbeda dari aku yang sebenernya” -kata si Mbak sebelah kamar yang sukses bikin aku mikir berkali-kali karena ngerasa kaya ada yang nggak srek di kalimat itu
Hari itu malam Jum’at, ntah Kliwon, ntah Pon, ntah Legi, ntah Wage, serem. Gak kok sebenernya nggak serem. Jadi, malam Jum’at (23/04/15) teranggap sebagai malam bebas tugas dan akhirnya mengusung niat buat baca buku Perkembangan yang dilanjutin sama nonton film. Fix, nyetting schedule selesai. Eh baru baca satu halaman, si Mbak sebelah kamar ngajak ngobrol yang awalnya ntah ngobrolin apa. Perlu diketahui cara kita berkomunikasi selama ini adalah via wall-to-wall, mirip facebook, tapi yang ini wall (dinding) beneran.
Pembicaraan kita (yang beneran) dimulai dari pencarian Tuhan, agak berat sih, berlanjut kepada (aku) yang bahasa lebaynya kehilangan identitas. Bukan KTP / SIM. Ok. Abis itu ngomongin background seorang “Alda” dan seorang “Mbak sebelah kamar kost Alda”. Ok, well mbak ini backgroundnya adalah anak sasindo UNS yang kalo ngomong puitis banget. Kita sama-sama klop banget kalo cerita. Kata dia energi aku sama dia sama-sama kuat. Skip.
Selama kuliah ini emang aku ngerasa kayak kehilangan suatu identitas yang dulunya melekat banget di aku selama SMA. Aku yang bertingkah sebagai anak cerewet, anak yang suka main, anak yang kadang bertingkah sebagai pemimpin, dan banyak lagi yang bikin aku sendiri ngebenerin fakta bahwa SMA adalah masa-masa terindah. Kebalikannya, sekarang aku lebih sering mengambil inisiatif untuk diam daripada memberikan suatu pernyataan, saran, atau apapun itu, lebih menyukai pembicaraan person-to-person, spending much time for doing me time, dan masih banyak lagi lah. Aku sadar seorang “aku” yang ada di SMA, bukan “aku” saat ini. Dari situ mulai ada kegalauan tentang ‘aku itu sebenarnya siapa’. Dan well, pertanyaan terbesar adalah ‘apakah aku telat puber?’ -_- 
Setelah dapet materi-materi perkembangan, kepribadian, blablabla, aku mengambil kesimpulan bahwa aku adalah anak dengan latar belakang introversi yang sangat tinggi, yang kehidupannya direkayasa oleh orangtuaku menjadi anak yang (harus) tumbuh dengan sikap ekstrovert. Ini sebenernya suatu hal yang baik sih menurutku. Kalaupun aku nanti jadi orangtua dan menemui kasus bahwa anakku bersifat introvert, aku juga bakal mengkondisikan bagaimana caranya anak tersebut tumbuh untuk (tidak) menjadi introvert, walaupun tidak ada manusia satupun yang benar-benar introvert / ekstrovert. Tapi hal ini cukup mengganggu juga sih, since aku mulai merasa hidup bukan dengan diri aku lagi dan ingin mengembalikan sosok “aku” yang dulu.
Balik ke mbak sebelah kamar. Dia dengerin semua ceritaku dan mulai ngerasa tertarik. Dia bilang “Ceritamu itu nggak jauh beda sama aku”. Setelah cerita banyak dia bilang kalau aku bukan seperti yang ia tebak pas awal ketemu. Dia tanya tentang apakah aku melakukan hal itu di setiap kali pertemuan walaupun bukan dengan dia. Dia mulai menceritakan tentang “topeng-topengnya” lagi. Dengan kesok-tahuan seorang aku, aku jawab “Mbak, kayaknya kok aku lebih setuju memandang “topeng-topeng”mu itu suatu peran yang kita ambil di setiap kondisinya. Setiap orang pasti ingin membuat kesan ideal di awal kali pertemuannya agar bisa diterima oleh lingkungan. Ada peran dimana aku menjadi seorang mahasiswa, menjadi seorang anak, menjadi seorang pendengar, menjadi orang-orang lain yang harus aku bedakan caraku untuk melakukan peran-peran tersebut. Mbak, aku selalu mengambil peran yang berbeda-beda disetiap situasinya ntah itu baik apa buruk, tapi aku sendiri nggak merasa bahwa itu adalah hal yang mengganggu buat aku”
Dia cuma bilang, “Dek, kamu itu bunglon”. Aku kaget. Nggak sih, cuma agak kaget. “Dengan kebunglonan kamu, kamu seharusnya bisa mengatasi krisis identitas yang bisa aku bilang kamu ‘buat-buat’ sendiri. Berperanlah sebagaimana kamu seharusnya berperan”. Aku kicep.
“Dek, harimau itu memang kuat, tapi kamu tau siapa yang selalu menang?”. Aku diem bingung. “Bunglon” (Ima, 2015)
1 note · View note
hasnakh · 9 years
Quote
Senjata pengubah dunia yang elegan tapi ampuh itu menulis
said many ppl out there yang aku simpulin kemudian jadi beginian. sincerely, me, penulis amatir yang terobsesi jadi professional padahal cuma nulis kalo pas niat doang.
0 notes
hasnakh · 9 years
Photo
Tumblr media
The most elegant thing which shows beauty and intelligence in this world is music.
And the worst mistake is, i don’t do music anymore
2 notes · View notes
hasnakh · 9 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
No need to go abroad just for watching these adorable stuffs. Festival lampion Solo, yay! And still looking forward for the other Solo cultural calendar event. Katanya sih bakal ada 59 event di tahun 2015 ini. Still doubt to proud of being an Indonesian? Aku sih no :D
( sayang banget pas kesana lampion kanan kiri yang kaya tirainya lagi dimatiin, padahal kalo lagi nyala kece bgt u,u )
1 note · View note
hasnakh · 9 years
Photo
Tumblr media
Just like what Beenzino (on Epik High's Born Hater) has said, "Stop talking shit, like you know this shit".
And I just really don't know why I love those (dirty-swag-cool) lyrics on this song /shrugs;
1 note · View note
hasnakh · 9 years
Text
Dan bahagialah kalian wahai anak perantauan. Setidaknya mereka tidak bisa merasakan bagaimana hidup berlintas puluhan, ratusan, bahkan ribuan kilometer. Mereka tidak bisa merasakan bagaimana sesaknya hati ini saat merindukan siapapun yang berbatas jarak dengan kita, bagaimana rasanya harus menunggu berhari-hari untuk kembali merasakan dekapan kasih sayang orang yang menyayangi kita namun kita tak bisa merengkuhnya karena kenyataan mengatakan bahwa kita harus berjalan beribu-ribu mil hanya untuk melihat wajahnya, mereka juga tidak bisa merasakan bagaimana sangat bahagianya kita saat bertemu dengan orang yang sangat sulit untuk kita temui. Mungkin mereka tahu, tapi mereka tidak tahu rasanya merasa. Saat rindu itu datang kami berusaha tegar. Mengingat segala perjuangan (kita dan mereka yang selalu mendukung) yang telah kita lalui, mengingat segala asa yang berusaha kita capai, mengingat dekapan segala dukungan dan kasih sayang mereka walau raga saling terpisah. Ingatlah kawan, kalian sangat beruntung. Semua rasa yang telah kau pendam itu harus menjadikanmu untuk semakin terpacu. Yakinlah bahwa semua peluh kerja kerasmu itu tidak akan mengkhianatimu. Hingga nanti semua tangis baik lelah maupun rindumu, akan dibalas dengan tangisan bangga mereka yang kau kasihi terhadapmu. Kau hebat, kawan. 
#edisihomesick 
#mamalemmegohome 
#shutupgirlyou'restrong
(cryin' a rainbow #getsomepunches)
0 notes
hasnakh · 9 years
Link
Orang yang selama ini kita hindari, paling takut untuk kita temui, paling kita harap semoga tidak ada lagi, mungkin adalah diri kita sendiri. Sisi gelap dari diri kita yang terus menerus mengisi hari-hari kita dengan keresahan dan ketakutan. Kita takut diketahui orang lain, kita takut orang lain...
573 notes · View notes
hasnakh · 9 years
Quote
Ketika kamu pernah kehilangan seseorang, kamu akan bekerja lebih keras untuk memperjuangkan seseorang yang lain untuk terus bersamamu
0 notes
hasnakh · 9 years
Photo
Tumblr media
"When you say there's no tomorrow, there won't really be a tomorrow"
0 notes