Tumgik
kawanimajiner · 2 years
Text
malam ini akhirnya tiba!
saatnya aku menuliskan kata demi kata perpisahan pada setiap lembar digital yang kujadikan persembunyian paling manis dari gumpalan rasa yang kadang sulit terlontarkan dan terpecahkan
aku sesungguhnya kesulitan melepaskan jejak digital ini. sungguh sulit kujelaskan bagaimana jejak ribuan jasa yang tersalur pada ujung jari yang menempel pada keypad telepon genggam ini selalu menjadi tempat teraman ketika aku harus menjadi pribadi paling jujur pada logikaku sendiri
aku meninggalkannya bukan karena ingin, tapi karena taat!
ini tak bisa lagi jadi sebuah bahan tawar menawar antara dua nyawa. selebihnya ini seperti harga mati untuk dituruti!
bukan karena ini paksaan yang salah, hanya ini sebuah perintah yang konsekuensinya aku mampu kehilangan ridhaNya
aku sebetulnya belum mampu rela, jika kutilik jasanya dibelakang hari, ini sungguh berat!
sungguh semua tumpah ruah dalam kalimat-kalimat laknat pengandung luka, juga dalam kalimat-kalimat harap yang mengandung doa, serta dalam kalimat-kalimat rindu yang didalamnya mengandung cinta
semua ini hanya kuasa kutuliskan pada lembar digital ini
aku tak akan menghapusmu. tapi aku juga tak akan lagi merawatmu. satu-satunya balasan yang mampu kulakukan adalah membiarkanmu hanya jadi bahan bacaanku saja dalam ruang memori yang kuharap tak lagi diganggu
mungkin aku tak terlalu merasa sendiri jika suatu saat nanti aku rasakan lagi tiap kata yang pernah kutulis disini. atau mungkin aku akan tersenyum malu dengan semua taktis tulisan bagi si pengagum rindu
malam ini begitu banyak tajamnya pisau penonton yang melukaiku. ingin rasanya menulis semua sebab air mataku terjatuh disini. tapi sudah tak boleh. tak lagi lapak ini boleh diisi. hingga aku menahannya setengah mati dalam dada, hingga tetesan demi tetesan meluap jatuh pada wajah si buah hati yang dalam pangkuan
aku menahan tulisanku, karena malam ini adalah malam perpisahan. dimana hanya ada jutaan rasa terima kasih pada setiap kolom yang selalu siap sedia menampung apapun memori kata-kataku!
jadi, disinilah harus ku akhiri basa basi perpisahan paling menyakitkan ..... cukuplah sudut hati dari kawan imajiner yang bisa berempati pada rasa yang menggumpal dan meluap malam ini
mari saling merindu dalam memori,
sebab disana tak ada penonton yang akan mengusir kita seperti saat ini.
7 notes · View notes
kawanimajiner · 2 years
Text
perspektif dalam buku harian pribadiku pun terhentikan. entah sementara waktu atau menjadi permanen. bahkan disaat mengurai rasa lewat kata menjadi satu-satunya penghiburan bagi air mata yang malang, aku dipaksa terdiam.
aku belum marah, hanya kaget terdiam. sedang memproses logika dalam akal dan relasinya dengan ketaatan!
haruskah aku marah?
pantaskan kalau ditangisi?
atau aku tak berhak responsif pada penghentian memilukan ini ...?
dulu aku tidak mengundang, lalu kini tidak pernah mengusir. lantas semburan makna per kata yang tersurat dalam laman-ku menjadi hama bagi penonton yang tak satupun dulu kuajak. ----- oh! -- bahkan mendirikan ruang pribadi saja jelas terlarang dan salah, padahal tak melanggar ...
letak onar-ku dimana?
aku hanya ingin sebentar menepi mewaraskan amarah dan lara, aku pun harus berhenti --- padahal dulu sudah kusampaikan rangkaian sejarahnya, namun ternyata belum mampu dipahami, atau terlalu mahal untuk dimengerti
bolehkan terdiam?
bahkan aku pemilik rasa seketika tak mampu berpikir aku ini apa dan bagaimana ...
lalu, maaf jika aku terbujur diam ..... tak ada yang mampu dan pantas aku lakukan agaknya! --- bahkan dalam mengintervensi ruang hati pada tubuh biologis yang kumiliki ....
0 notes
kawanimajiner · 2 years
Text
kalau akhirnya aku akan dijuluki egois,
harusnya dari dulu aku rajin mencecar dengan ribuan keinginan, kebutuhan dan segala apapun yang aku mau.
nyatanya dari dulu --- bahkan hingga detik ini, saat air mata tak mampu tertampung karena merasa runtuh
aku masih saja mengedepankan apa yang dipikirkan dan dirasakan olehnya .... 
lalu apakah aku patut berkenalan dengan egois mulai hari ini?
sekiranya kau bisa menjawab, ...... 
0 notes
kawanimajiner · 2 years
Text
harus ya sekejam itu berkata?
sesulit itu ya aku untuk dipahami?
meski sudah diusahakan untuk kujelaskan dengan sederhana.
0 notes
kawanimajiner · 2 years
Text
alangkah elok jika aku sedang dijunjung ego, engkau mampu merangkul pundakku seraya berkata:
"mari biarkan ego menang sesekali! ia butuh ruang untuk unjuk diri, sebab selama ini ia terhimpit diantara celah sepi .... "
lantas kukira, ego akan menjadi penurut ... sebab ia tak dituntut, dan dia menjadi patut!
0 notes
kawanimajiner · 2 years
Text
paksain senyum aja, nanti juga terbiasa!
- ya, terbiasa mati rasa ....
aneh aja, tiba-tiba teringat wasiat populer di kalangan si penasihat curhat yang kala itu dengan bodohnya aku dengarkan. nyatanya nasihat sampah ini jadi pribumi didalam hati hingga saat ini. (ya, ... senyumin aja, meski dibalik pintu nyatanya menangis! - pun kemudian aku telah terbiasa)
0 notes
kawanimajiner · 2 years
Text
perlu mencuci muka, agar segar ....
juga perlu memudar untuk tawa yang telah kalah perang dengan kata, agar tidak kentara bahwa aku telah gentar!
0 notes
kawanimajiner · 2 years
Text
ego adalah sang juara dari ranah permusuhan, ....
perlukah aku mengakui kemenangannya, atau senyap pergi dari tanah perang dengan rasa kalah?
perang-ai.
0 notes
kawanimajiner · 2 years
Text
it's actually wrong if you need your time to #socialize ?
ohh ........
0 notes
kawanimajiner · 2 years
Text
saat kamu tidak sendirian, tapi selalu terancam oleh sepi ... ini adalah siksaan yang berat menghantam dada -
kamu butuh teman bukan hanya sebatas raga, tapi dalam diskusi yang tak berkesudahan. sebab dalam permainan kata, bosan kerap tak miliki ruang sebagai pengganggu. maka sepi tak mungkin berlabuh dimanapun ia ingin.
0 notes
kawanimajiner · 2 years
Text
i need to know that you need me, because that's how love works for me.
so when you dissapear like ... (everyday) ... i feel i'm not your priority!
that you didn't need me, remember me or just miss me
love is a luxurious things for me, so treat my love like irreplaceable thing!
because the feeling that i have, it's beyond that you can imagine and understand it.
0 notes
kawanimajiner · 2 years
Text
yang paling kutakutkan adalah sebuah kabar, ... tentang mereka yang tiba-tiba menepi dalam baktinya terhadap pencipta di pertemuan yang tak terelakan, sebuah kematian.
aku atau mereka, hanyalah sebuah antrian. dan kami sama-sama berdegup dan gugup bergantian sebab ini adalah kepastian.
aku yang jauh darinya, selalu memegang cemas dan bersandar pada pilu tentang sebuah kabar yang belum datang, ... nanti ... akan, ... suatu hari .....
(celoteh malam dari yang tak sanggup ditinggal dan meninggalkan)
0 notes
kawanimajiner · 2 years
Text
nyatanya, luka lama bersemayam. menjadi sebuah keniscayaan untuk sekedar pergi atau menepi. bukankah elok jika ia pamit pergi?
tapi nyatanya ia menjadi tragedi karena berhasil menemukan tempat tak terganti, ... sebuah ruang paling sepi di sudut hati!
apa kabar bahagia, masihkah ia menjauh pergi?
0 notes
kawanimajiner · 2 years
Text
Sunyi datang tiba-tiba. Masuk menggeledah perasaan yang menjadi kian berantakan. “Kurang ajar!” kataku. Aku sedang dimakan keramaian, tapi ia permisi pun tidak.
Di bawah tumpukan ketakutan, sunyi menemukan tempat yang dicarinya.
21 notes · View notes
kawanimajiner · 2 years
Text
i just hope, that word never stay for long at the bottom of my heart ....
0 notes
kawanimajiner · 2 years
Text
hukuman adalah yang paling ditakutkan. jika ia bisa hilang dalam satu kali sujud saja, betapa lega dan ringan hati ini.
namun tak akan pernah begitu bukan?
karena jika iya, sungguh malang arti Tuhan! karena ia bisa tertukar dengan murahnya dalam satu kali penghambaan.
Tuhan tidak semurah itu, harapan kita yang nyatanya murah dan murahan. mengharap maaf untuk jutaan khianat yang terlangitkan untuknya. untuk itu butuh ratusan miliar sujud untuk menebus arti Tuhan!
dalam ratusan miliar sujud, Tuhan sampaikan Maha PengasihNya .... hingga kita paham bahwa dalam ratusan miliar sujud dalam penghambaannya bukan untuk tahu arti diriNya, melainkan menghitung dengan nalar aksi penyelamatan dan pertolongannya juga lembut belai pengampunannya untuk siapa saja yang menempatkan diriNya dalam hati dan ingatannya
apakah aku telah mencapai ratusan miliar sujud? ... inginku, ...
0 notes
kawanimajiner · 2 years
Text
pada 2 garis merah yang hadir dalam senja itu, aku berterima kasih
pada 2 garis merah yang hadir dalam senja itu, aku kini memulai
pada 2 garis merah yang hadir dalam senja itu, aku kini berjuang
pada 2 garis merah yang hadir dalam senja itu, aku kini bertahan
pada 2 garis merah yang hadir dalam senja itu, aku kini belajar
pada 2 garis merah yang hadir dalam senja itu, aku kini baru mengerti
pada 2 garis merah yang hadir dalam senja itu, aku kini bertanggung jawab
dan pada Tuhan Yang Maha Agung, aku bersimpuh memohon ampun
dan pada Tuhan Yang Maha Kuasa, aku bersimpuh memohon pertolongan
dan pada Tuhan Yang Maha Pemurah, aku bersimpuh memohon keberkahan
tuk jadikan ia yang bertumbuh pada tubuhku menjadi penyejuk hati, penguat taat dan perekat rindu pada Engkau yang Maha Pencipta
jaga ia, lindungi ia, selamatkan ia,
dari apa apa yang menjadi dosa orang tuanya ......
-Haru Biru Dari Abba & Umma-
0 notes