Tumgik
Text
Tunai Sudah Janji Bakti
written by Syabrina P.N.D.
Beberapa hari terakhir mendengar kabar duka secara beruntun. Satu per satu ada sejawat yang harus kembali menghadap-Nya dalam menjalankan tugas di tengah pandemi Covid-19. Ada seorang ayah, seorang suami, seorang istri, seorang Ibu, seorang anak yang pergi meninggalkan orang-orang yang dicintai. Di saat seperti ini, bolehkah kami memilih? Boleh... tapi hati nurani kami terikat, akan sumpah yang kami lafalkan bukan di hadapan orang tua atau teman-teman kami. Tapi sumpah yang kami lafalkan di hadapan Tuhan kami. Bohong jika saya bilang saat sumpah saya tidak menitikkan air mata.  Kalimat yang dibuka dengan syahadat diikuti kalimat “Wallahi (Demi Allah)”... “Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan...”
Dan sesaat saya melafalkan kalimat terakhir dalam sumpah saya... “Saya ikrarkan bai’at ini dengan sungguh-sungguh dengan mempertaruhkan kehormatan diri saya sebagai dokter muslim yang berpedoman pada firman Allah..: Bahwa sesungguhnya Sholatku, Pengabdianku, Kehidupanku dan Kematianku karena Allah Pemelihara Alam Semesta”
Rasanya seperti ada tanggung jawab besar yang kelak kami bawa sepanjang hidup kami seusai kami melafalkan sumpah tersebut. Tidak peduli akan jadi dokter apa nantinya, memilih jalan yang mana, kita membawa sumpah yang sama.
Pandemi ini masih jauh jalannya. Masih harus berjuang. Tapi satu per satu sejawat berguguran. Masih banyak semangat yang harus tetap hidup. Untuk sejawat yang telah gugur, semoga syahid, semoga apa-apa yang telah diusahakan dalam melawan pandemi ini menjadi sebuah pahala yang berbuah manis di surga nanti (aaamiiiin). Selamat jalan sejawat, tunai sudah janji bakti. Tugas kami disini masih menanti.
1 note · View note