Tumgik
mbak-gal · 2 months
Text
Budhe mah, templatenya mah udah begitu..
Misal hari ini tidurnya naek motor, kalo nggak ketauan, besoknya dibangunin pagi atau enggak..
Biar dikira tidur sore, kalo ditinggal tinggal titipin kakaknya, ayahnya plgnya jam 4 sore. Kalo kakaknya berangkat les alibinya disuruh sholat di masjid maghrib dan isya.
Biar dikira tidur sore, biasanya ayahnya jalan kaki kemana/naek motor kmn trus ntar dititipin dimana gitu.. Biar plg2 doi nggak tidur 😅😂☺
Lucu sih... Masih dengan sandiwara yg sama..
Tengsin kalo ketauan...
0 notes
mbak-gal · 2 months
Text
Ya Allah pertemukan kami dengan jodoh tanah kami aamiin
0 notes
mbak-gal · 5 months
Text
Yang membuat tidak tenang karena kita sedang membuat jarak pada pencipta ketenangan itu sendiri. Ayo kembali, menguat, bertaut..
466 notes · View notes
mbak-gal · 5 months
Text
Ya Allah segera pertemukan kami dengan jodoh tanah tempat tinggal kami, yang kami butuhkan, yang aman, tenang, asri, dekat masjid, tempat kami beribadah sehari padaMu dan alam sekitar. Aamiin..
- November 2023
0 notes
mbak-gal · 6 months
Text
Ketika Rasul ﷺ Ngajak Deep Talk Tentang Makanan
Ayat itu singkat, hanya satu hembusan napas saja untuk membacanya; tapi maknanya dalam dan meringkas banyak hal, "Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya." (QS 80:24)
Pernah mentadabburi bagaimana jauhnya proses makanan itu hingga sampai di hadapan kita?
Ikan yang beberapa hari lalu masih berenang-renang di lautan lepas, sayuran yang sebelumnya masih menyatu di kebun ranum entah pegunungan mana.
Dan itu semua, sampai ke hadapan kita dan siap disantap. Prosesnya, jalannya, lika-liku rezeki itu hingga sampai pada kita; memesona.
Ibnu Katsir menguraikan dengan tadabbur yang mendalam, dalam makanan itu, "ada bukti: Allah Mahakuasa menumbuhkan tanaman dari tanah yang hitam, maka Dia pun Mahakuasa membangkitkan jasad yang tadinya telah jadi tanah usang dan debu yang berserakan"
masyaAllah...
Suatu hari Rasul pernah bertanya pada seorang sahabat, Adh Dhahhak bin Sufyan namanya, "wahai Dhahhak, apa yang suka kau makan?"
"Aku suka daging dan susu", jawab sahabat itu. Rasul bertanya lagi, "lalu, pada akhirnya makanan itu jadi apa?"
"Ia, akan jadi sesuatu yang engkau pun telah tahu, wahai Rasul...", Jawab Dhahhak dengan sopan.
Ini tanya jawab tentang makanan. Tapi uraian Rasul begitu dalam setelahnya, "Sesungguhnya, Allah menggambarkan dunia ini adalah seperti apa yang keluar dari tubuh Bani Adam..."
Manisnya, asinnya, pahitnya, getirnya; pada akhirnya akan berakhir jadi "sesuatu yang engkau pun tahu."
Dunia pun begitu, kan? Kayanya, kurangnya, tinggi kedudukannya, mapan dan bangkrutnya, kuat dan lemahnya: semua berakhir di liang lahat.
537 notes · View notes
mbak-gal · 2 years
Text
Setelah berapa purnama tak pernah menyapa dalam malam-malam hening nan sunyi. Bulir-bulir air mata yang kurindukan dalam berapa pekan akhirnya rintik, syahdu dan hangat. Aku sedang menikmati suasana heningku yang dulu.
Sajadah yang tak hanya sekadar sajadah, takbir yang tak hanya sekadar takbir, sujud yang tak hanya sekadar sujud, doa yang tak hanya sekadar doa.
Bibir terdiam, tangan menengadah, hati meminta untuk diberi keampunanNya, memohon doa segala hajat dimudahkanNya. Memohon kesehatan, kekuatan, keridhoan, keikhlasan untukku suamiku anak-anakku bapak dan ibuku. Serta doa-doa baik yang sedang menanti di pematang takdir
Semoga segalanya selalu Allah jaga......
5 notes · View notes
mbak-gal · 4 years
Text
Halo, apa kabar trisemester kedua?
Halo, iya kabar aku baik aja.
Menyambung cerita kehamilan pertama, memasuki trisemester kedua aku sudah merasa baik-baik saja. Gejala morning sickness itu perlahan menghilang begitu adanya. Makan enak masak enak sudah kembali seperti semula meski rebahan masih menjadi hobi utama hehehe.
Sebagai bentuk syukur memasuki bulan ke 4 si jabang bayi ini, kami keluarga menggelar hajatan, melangitkan doa agar kelak ia menjadi anak yang baik budi pekertinya, adabnya, ibadahnya, anak yang sholih/sholihah dan tak lupa yang terpenting menjadi penyejuk kedua orang tuanya.
Minggu terakhir di ke 4 bulan, menuju bulan ke 5, bahagia makin bertambah. Tendangan pertama yang aku rasa, semakin hari semakin aktif gerakannya. "Bahagia ya nak" lalu mengkidungkan liriknya mbah Sudjiwo Tejo "Anakku, anakku sing manis mbesok gedhe dadi wong sing sugih pangapuro" (anakku, anakku yang manis besok kalo sudah besar jadi nak yang kaya pemaaf). Sambil mengelus elusnya.
Disisi lain kecemasan juga bertambah, bagaimana dalam waktu dekat predikat istri akan bergeser menjadi orang tua, menjadi ibu layaknya. Kegelisahan dan kekhawatiran apakah aku bisa menjadi ibu yang baik untuknya, menjadi tauladan yang baik baginya dan yang pasti mencengangkan adalah ketakutan saat proses persalinan.
Oh iya lupa, dari awal hamil punggung akan terasa pegal semua, diawal masuk bulan ke 4 mencoba rajin untuk renang dan ditantang oleh dokter kandungan selama dua minggu harus renang sebanyak 4-8 kali karna setiap datang kontrol yang di eluh eluhkan ya itu iu aja.
Lalu pernah nyoba sekali Yoga, euuuh mantap bok rasanya yoga pas hamil apalagi dipose berdiri kaki ditekuk separo badan harus tegap tangan menggunung diatas. Langsung kapok abis gitu milih renang dan jalan kaki aja wkwkwk
Begitulah rasa cemasnya, bahagianya, syukurnya, sedihnya hingga di 6 bulan.
Nanti berlanjut di trisemester ketiga dan persalinan ya......
0 notes
mbak-gal · 4 years
Text
Pulang menuju padaNya
Dalam bacaan doa iftitah ada kata "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan seluruh alam."
Dalam surah Al Fatihah : "hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan"
Hingga sampailah pada bacaan duduk diantara dua sujud, "Ya Allah, ampunilah dosaku. Belas kasihanilah aku, cukupkanlah segala kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah rezeki kepadaku, berilah aku petunjuk, berilah aku kesehatan, ampunilah aku"
Begitulah pada akhirnya, ketika kehilangan arah, ibadah sebagai bentuk menyambung syukur atas nikmat padaNya.
1 note · View note
mbak-gal · 4 years
Text
Menuju kembali pada diriku
Pernah suatu ketika, seseorang pernah bertanya pada saya.
"Bagaimana kamu memulai hijrahmu?"
Saya menjawab "saat itu karna Tuhan, Tuhan telah berulangkali menegur saya. Sepertihalnya bagaimana Tuhan dengan mudahnya telah membolak balikkan hati manusia, kadang Tuhan kerap kali cemburu pada saya tapi saya terlalu abai, hingga pada saatnya saya bertanya pada apa yang ada didalam diri saya. Saya ini siapa? Untuk apa saya hidup didunia? Kemana lagi saya harus bertanya? Kemana nanti saya harus berpulang? Dosa apa saja yang telah saya lalukan?" Pertanyaan yang berulang ulang memenuhi pikiran dan bergejolak didalam hati saya, tiap menit detik bahkan pagi siang sore dan malam. Penuh dan kacau.
Lalu saya pergi berkelana, entah kemana saja kotanya, menunjungi tiap tiap masjid entah sekedar singgah atau sekalian beribadah. Hingga entah ada seseorang yang pernah berpesan pada saya. "Jika hendak memperbaiki diri, mulailah dari wudhu dan sholatmu"
Deg
Seperti ada yang membangunkan, seolah-olah saya dipegangi agar tidak terlalu jauh kehilangan arah.
Lalu sesampainya dirumah, saya buka laman pencarian, saya baca soal perwudhuan, bacaan tiap tiap membasuh bagian anggota tubuh saat hendak wudhu, bacaan setelah subuh. Lalu saya tulis semua bacaan shalat, dari awal doa iftitah, alfatihah hingga takhiyat dan salam. Semua, beserta artinya.
Saya baca artinya pelan pelan, saya resapi hingga mata tak terasa berkaca-kaca. Betapa ArRahmannya Tuhan memeluk saya dengan ArRahimnya. Betapa jauhnya saya abai pada yang menciptakan saya.
Kini saya rindu, rindu kembali pada Rahman dan RahiimNya...
0 notes
mbak-gal · 4 years
Text
Trisemester Pertama
Setelah menuju garis dua, kini dalam tubuhku ada dua nyawa. Kehamilan pertama tepat dengan bulan puasa, aku hanya mampu sehari puasa, sisanya bolong semua hehe.
Mual muntah jadi sarapanku setiap hari harinya, adaptasi tubuhku pada janin yang mendiami kantong rahimku sementara. Porsi makanku berubah yang awalnya setengah menjadi seperempat saja. Lemas, tapi aku menikmatinya. Rebahan dan tiduran kala itu adalah satu-satunya hobi baruku, gadget satu-satunya temanku, game dan instagram penghilang penatku, murotal al-quran kadang jadi teman tidurku.
Ku unduh beberapa aplikasi ibu hamil agar setidaknya tau sejauh mana perkembangan bayiku, minggu ke minggu notifikasi muncul di layar popup ku, bertanya kesana kemari pada yang lebih dulu tahu.
Masuk minggu-minggu ke sepuluh tubuhku dan punggungku mulai merasakan linu dan ngilu, buang air kecil di jam-jam dini hari tertentu itu juga aku suka dan menikmatinya sebab jam itu waktu mustajab bagiku dan untuk anak bayiku.
Bersyukurnya, aku masih sehat dan baik baik sahaja, rumah sakit tak menjadi tempat bermalamku mengawali kehamilan pertama. Dokter kandunganku juga baik sabar dan ceria, perawat disana juga ramah-ramah.
Semenjak itu, setiap dua minggu sekali kami berjumpa mengontrol perkembangan berat badan, lingkar kepala, detak jantung bayi dan ibunya.
Masih bersambung . . . . . .
0 notes
mbak-gal · 5 years
Text
Doa ibumu nak
Ya Allah, peliharalah anakku selama dia berada di dalam perutku,dan sihatkanlah dia, Engkaulah yang menyembuhkan, tidak ada penyembuhan selain penyembuhan Mu, penyembuhan yang tidak meningalkan penyakit. Ya Allah rupakanlah atau bentukkanlah dia yang ada diperutku dengan rupa yang baik, dan tetapkanlah ke dalam hatinya iman kepada Engkau dan kepada rasulMu.
Ya Allah, keluarkanlah dia dari perutku dengan mudah dan selamat. Ya Allah jadikanlah dia sihat yang sempurna berakal dan pandai, alim dan beramal. Ya Allah panjangkanlah umurnya sihatkanlah badannya, dan baikkanlah akhlaknya, fasihkanlah lisannya, baguskanlah suaranya untuk mebaca Al-Quran dan hadis dengan berkat Nabi Muhammad SAW, dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.
1 note · View note
mbak-gal · 5 years
Text
(Menuju) garis dua
Empat hari sudah jadwal haid tertunda, Sempat cemas sembari harap-harap berdoa. Sebelum itu, perut memang sedikit gaduh. Tiba-tiba suka mual dan nyeri di uluh. Suhu tubuh mendadak lebih syumuk. Tiba-tiba suka lelah dan berujung kantuk. Tepat hari kelima, Garis dua samar samar di depan mata Antara percaya dan setengah bahagia Tiba-tiba saja tangis air mata memecahkan empat pasang mata yang saling bertatapan, kemudian mendaratkan beberapa kali ciuman diakhiri dengan hangat pelukan. Dan di hari berikutnya, dokter telah menyatakan bahwa garis dua akurat nyatanya. Puji syukur Allhamdulillah, Allah mengabulkan doa, memberi kado terindah untuk suami yang bertambah usia. Amanah yang semoga senantiasa Allah jaga hingga akhir usianya. Penghujung April, menutup bulan April dengan rahim di naungi si kecil 💛
0 notes
mbak-gal · 5 years
Text
Tumblr media
From my book, She Dreams When She Bleeds: Poems About Periods to be released on Amazon on May 4, 2019. Free Kindle eBook from May 4th to May 8th.
Words by Nikki Tajiri @nikkitajiri on Tumblr and Instagram
215 notes · View notes
mbak-gal · 5 years
Text
Rasanya...
Saat Tumblr kembali dibuka oleh kominfo, rasanya sebahagia itu. Sebahagia menelusur kembali tempat penuh kenangan. Kita hafal sekali aromanya, nuansanya, bahkan seperti ada getaran tersendiri saat kita datang lagi.
Menginjakkan kaki di lantainya, memandangi langit-langitnya, meraba dindingnya yang dingin, menikmati segala ornamen yang dipasang di sudut-sudut ruangnya. 
Tumblr, hati ini pernah begitu membuncah saat mengunjungimu. Pun aku pernah menggugu sambil menyesap paragraf demi paragraf yang tertuang di cangkirmu. Aku tetap datang kala itu, sekacau apapun perasaanku. 
Dan beberapa saat lalu aku merantau. Kau tahu kan merantau? Pergi sebentar. Mengunjungimu harus menempuh upaya tersendiri, takbisa sesering itu lagi. Tapi kini aku pulang! Dan tak ada yang lebih membahagiakan ketika mendapati bahwa waktu yang kupilih untuk pulang–ternyata bebarengan dengan kerabat dan sahabat. 
“Asik bisa main lagi!” Benakku langsung membayang saat kita menerobos hujan maupun terik dan pergi ke tempat ini bersamaan. Ya, ke layar biru ini.
Dan rasanya, kenangan-kenangan itu terputar kembali…bedanya kini kita sama-sama lagi, dalam layar biru yang sama. Halo teman-teman, aku ketinggalan cerita apa? Main yuk!
687 notes · View notes
mbak-gal · 5 years
Text
Sepulangnya ke Tumblr Lagi
Perpisahan Tumblr kemarin mirip seperti perpisahan karena restu orang tua. Bukan karena kemauan dari kedua belah pihak. Tiba-tiba dipaksa lepas, dan dia pergi jauh entah ke mana tak bisa dihubungi lagi.
Kita dibuat penasaran, dibuat kebingungan. Masalahnya, banyak yang belum tuntas, banyak tulisan yang belum disimpan, banyak karya-karya bahagia yang tak bisa lagi dijalani bersama. Banyak kenangan yang terpaksa dikubur tanpa dipendam. Ruang yang dulu penuh warna tiba-tiba berubah menjadi biru tua temaram. Beberapa kawan berbincang hilang tak bisa dihubungi. Tak ada lagi kabar-kabar yang bisa didengar.
Ketika sedang jatuh-jatuhnya, tak ada lagi tempat yang bisa mendengar dengan bebas. Becerita tanpa batas. Menjadi orang lain ketika benci akan diri sendiri. Melepaskan sisi yang selama ini selalu terpendam dalam-dalam. Setelah bertahun-tahun bersama, ternyata ditinggal tanpa pesan itu rasanya rindu setengah mati.
Perasaan itu masih sama. Masih tetap. 
Hingga kemudian datang berita bahagia. Dia kembali hadir dengan restu yang pada akhirnya sudah ada di tangan. Awal untuk memulai lagi, rasanya begitu canggung. Seperti sudah kenal lama, tapi terasa baru. Sesekali mulai menelusuri yang dulu-dulu, di mana kenangan pahit dan bahagia pernah ada di situ. Memaksa brangkas kenangan terhempas mengisi seluruh relung udara. Ada cerita di mana aku masih dengan seseorang, ada cerita di mana aku begitu kehilangan, ada foto-foto lucu, ada foto-foto sudut rumah yang aku reblog karena siapa tau suatu saat aku bisa mempunyai rumah seperti itu.
Ada beberapa foto yang aku kirim dan caption di bawahnya yang membuatku tertawa sedikit meski ada perasaan terluka. Kenangan-kenangan ketika aku masih bahagia dengan seseorang, yang kini aku baca dengan terluka karena sudah tak lagi bersama. Juga macam-macam bincang dengan teman-teman yang entah siapa namun terasa begitu akrab di kepala.
Lebih jauh lagi, aku melihat begitu banyak perkembangan dari aku yang dulu. Ternyata aku tak menyadari, ditinggalkanmu dulu, aku sudah seperti ini. Beberapa ada yang jadi jauh lebih dewasa, ada yang sudah menemukan bahagia, atau ada juga yang malah makin terluka– Berharap bisa kembali ke masa-masa awal ketika masih bisa berjumpa dengan biasa.
Namun pada akhirnya, di sinilah kita sekarang. Mau tidak mau. Dengan keadaan yang kita harapkan maupun yang tidak.
Jadi…
Selamat datang lagi, Tumblr.
Tolong jangan pergi lagi.
851 notes · View notes
mbak-gal · 6 years
Text
Perjumpaan #1
Rencana sowan yang sempat tertunda akhirnya bisa terlaksana.
Tepat diminggu ketiga bulan Agustus tiba, ini adalah kali pertama aku pulang dibersamai dengan seorang laki-laki dewasa dan memperkenalkannya dengan orang-orang rumah. Aku pulang tidak sendirian, aku dikawal oleh adikku.
Ketertundaan waktu itu, sebab musibah yang sudah menjadi kehendakNya, merasa beruntung bahwa dirinya masih baik-baik saja. Meski menyisakan bekas luka di pelipis mata dan telinga serta jari telunjuknya yang patah. Beruntunglah dia masih terjaga.
Diperjalanan, aku merasa aneh dan sempat terheran-heran, ingin mengeluarkan air mata tapi senyum tak henti-hentinya sumringah, pulang kali ini banyak bersyukurnya, doaku dan pintaku seakan-akan diijabah, istikharahku seakan-akan dijawab dan dimantapkanNya.
Aku mencoba mereka ulang kejadian sebelumnya, perihal kami berdua ; Kami hanya dua orang asing biasa saja, Kami ada karena semesta disebuah acara, Kami bertemu 365 hari belum ada, Kami berta'aruf ±120 harian saja, Kepulangan pertama dimaksudkan untuk mengenal siapa saya dan keluarga, Sebelum ada pertemuan dan kepulangan selanjutnya.
Terhitung empat hari, dari Kamis menuju Minggu, Ayah dan Ibu menyambut baik laki-laki ini. Laki-laki yang tidak pernah aku ceritakan awal mulanya, tiba-tiba aku ngendika kalo ada yang mau silaturahmi kerumah.
Hari pertama, teh hangat yang akan menjadi andalan, waktu Maghrib yang sedikit duluan, dilanjut dengan Isya'an dan makan malam dimeja belakang dengan nasi kuning, tempe kering, perkedel khas tirakatan malam tujuh belasan.
Hari kedua, selepas subuh menjajaki jalanan dengan membeli jajanan pasar. Malamnya kuliner khas tahu campur lamongan.
Hari ketiga, kami banyak menghabiskan waktu dirumah, dengan banyak obrolan dengan dua pasang orang tua paruh baya dan melempat candaan antara kami berlima. Hangat sekali.... Hari keempatnya kami berpulang via Surabaya. Ibu dan adik mengantar kami berdua. Desir-desir air mata terpendam dibalik mata. Tak bisa tercurah, tapi dalam hati separuh haru dan sumringah. Laki-laki yang membersamai saya, baik lebih dari yang saya kira. Setiba di Jogja, kami pulang dengan sendiri-sendirinya...... #bersambung.........
0 notes
mbak-gal · 6 years
Photo
Tumblr media
1 note · View note