Tumgik
nishabila · 23 days
Text
Sudah satu paket, maka berbesar hatilah
Ketika kita memilih pasangan kemudian memutuskan menikah, maka harus selalu sadar bahwa dia akan membawa bahagia, tapi juga membawa ujian -satu paket-
Ada suami yang perhatian, ringan membantu pekerjaan rumah, dll. Tapi kurang bisa bekerja keras dalam hal pekerjaan.
Ada suami yang pekerja keras, tanggung jawab, bisa diandalkan dalam keuangan. Tapi tidak mampu mengekspresikan rasa sayang, terkesan cuek dan dingin
Ada yang pekerja keras juga perhatian, tapi kurang bisa nyambung ketika diajak ngobrol, kurang bisa membaca situasi dan ekspresi lawan bicara.
Ada istri yang tidak terlalu cantik, tapi begitu teduh dalam kesederhanaan
Ada yang mampu bekerja selevel laki-laki, mandiri dalam finansial tapi kurang rapi dalam mengerjakan pekerjaan rumah
Ada yang pintar dalam pekerjaan rumah, tapi belum mampu mandiri dalam finansial.
Ada yang pintar bekerja juga dalam pekerjaan rumah, tapi mudah mengomel dan marah.
Kelebihannya adalah sumber bahagiamu, kekurangannya adalah ujian kesabaran untuk kamu taklukan. Satu paket.
Jangan terlalu berekspektasi tentang perubahan, cobalah berbesar hati menerima kekuranganya sembari pelan-pelan saling memberi saran (dengan cara yang baik), lalu tumbuh mendewasa bersama.
Sabar, sabar, sabar. Saling memaafkan.
Dia membawa begitu banyak hari-hari tenang dan bahagia, sepaket bersama ujiannya (yang sebenarnya kalau mau dipikirkan lebih dalam tidak sebanyak hari bahagia yang dia berikan)
Berharap bahagia selamanya di dunia adalah sebuah kemustahilan.
Merauke, 24 Februari 2024
432 notes · View notes
nishabila · 23 days
Text
Akan ada hari di mana solat kita hanya berisi dengan air mata dan permintaan maaf. Tak lagi dipenuhi berbagai macam keinginan duniawi. Karena satu-satunya pinta kita kini ialah, bagaimana agar Allah mau memaafkan kita, dan ridho atas diri kita.
Akan ada hari di mana kita berandai agar diciptakan dalam rupa yang bukan manusia saja. Kita teringin menjadi berbagai bentuk lain. Apa saja. Sebuah tumbuhan, semut yang berjalan. Ataupun batu yang cuman diam. Asal bukan manusia. Karena menjadi manusia memang semelelahkan itu. Beban pertanggungjawaban yang menanti kita kelak di akhirat selalu membuat kita was-was, apakah kita bisa selamat darinya?
Akan ada hari di mana, mata kita kini tak lagi mengeluarkan air mata. Bukan karena kita tak lagi merasa sedih, ataupun terluka. Kita hanya telah merasa bahwa kepada tangis pun, hati kita tak lagi terasa lega. Hati kita menjadi mati rasa, karena dengan begitu, semua hal terasa menjadi lebih mudah & biasa-biasa saja untuk kita.
Akan ada hari di mana, kita tidak lagi berselera melakukan apa-apa. Hidup kita memang masih berjalan seperti biasa. Namun tanpa gairah di dalamnya. Kita hanya melakukan semuanya semampu dan sebisa kita. Mencoba untuk tetap waras, sembari menunggu waktu jadwal kepulangan.
Akan ada hari di mana, kita akhirnya mengerti, mengapa Allah menciptakan dunia semelelahkan ini. Karena Allah tidak mau kita ingin hidup lama di dalamnya. Karena Allah tak ingin kita menjadikan dunia sebagai tujuan segalanya. Karena Allah tak ingin membuat kita lupa bahwa kita tak selamanya. Karena Allah tak ingin kita terlena dan terlarut dengan apa yang ada di dalamnya. Karena Allah tak ingin kita melupakan tempat kita kembali.
Dan karena Allah menginginkan kita selalu mengingat bahwa hanya kepada-Nya lah ketenangan itu didapatkan, bahwa hanya kepada surga-Nya lah tempat segala kenikmatan.
@milaalkhansah
185 notes · View notes
nishabila · 23 days
Text
Dan hujan pun turun, begitu pula dengan air mataku di malam ini. Mengapa begitu susah rasanya tuk menerima perasaanku sekali saja, rasa gelisahku, rasa sedihku. Aku hanya ingin bercerita tanpa perlu solusi, aku hanya ingin diterima tanpa perlu dihakimi atau disamakan dengan yang lalu. Aku hanya.... Ah sudahlah. Kali ini lelah 😔
0 notes
nishabila · 23 days
Text
Berharap kepada manusia adalah kesalahan terbesar, kamu tidak akan mampu merubah siapapun, sedekat apapun hubungan yang telah terjalin. Tak ada harapan, yang ada hanyalah pelampiasan. Tidak, janganlah berharap kepada manusia. Mohon ampunlah kepada Allah.
0 notes
nishabila · 26 days
Text
Ramadan #3
Kebutuhan kita saat dewasa sebeda itu dengan saat kita masih remaja tanggung. Dulu mungkin berpikir bahwa cinta itu cukup dengan label paling populer di sekolah, ketua OSIS, perhatian, dan lain sebagainya yang melekat sebagai label yang disepakati oleh lingkungan. Kini, kebutuhan akan cinta itu sangat berbeda.
Karena kita akan membawa dimensi cinta sebagai bagian dari ibadah panjang yang akan kita jalani seumur hidup. Memilih labuhan yang tepat untuk menambatkan komitmen yang panjang sebelum berlayar bersama.
Kemudahan-kemudahan dalam menjalani ibadah panjang ini menjadi sangat penting untuk diperhatikan saat memilih pasangan. Agar dari kemudahan itu, melahirkan banyak sekali kebaikan yang menumbuhkan ketenangan dalam hidup. Rasa tenang yang kemudian menciptakan kepribadian yang baik dalam kehidupan sehari-hari.
Maka, jika kita mendengarkan nasihat orang lain untuk hati-hati memilih pasangan. Pilih sebaik-sebaiknya, karena satu-satunya keluarga yang bisa kita pilih untuk masuk ke dalam kehidupan kita adalah pasangan. Kita tidak bisa memilih anak, tidak juga bisa memilih orang tua. Pasangan adalah satu-satunya yang bisa kamu pilih. Maka pilihlah yang benar-benar bisa memudahkan ibadah-ibadah nantinya.
Tumblr media
286 notes · View notes
nishabila · 29 days
Text
Ramadan yang Berbeda
Hidup selalu saja menyajikan berita-berita tak terduga dengan silih berganti. Di awal tahun ini dan akhir tahun lalu, aku baru saja kehilangan dua sosok yang aku cinta meski dengan bentuk yang berbeda. Yangkung, dan Ayah, mereka terlalu cepat untuk pergi meninggalkanku. Meskipun begitu Allah juga memberikan sosok baru dalam hidupku yang akan menggantikan peran mereka nantinya. Ramadan tahun ini tidak ada lagi mudik ke Tuban, karena keluaga ayahku berasal dari sana. Rumah yang dulu hangat dan penuh keceriaan saat lebaran, kini telah usang. Rumah yang cukup besar itu kosong, meninggalkan kenangannya saja.
Rumah itu mungkin sangat berarti untuk ayahku dan juga saudara-saudaranya. Namun, kini Yangti, Kung dan Ayah sudah bersemayam dengan makam yang saling berdekatan satu sama lain. Do'aku tak akan pernah putus dan usai untuk mendoakan mereka. Semoga Allah memberikan pengampunan atas kesalahab-kesalahan mereka dan juga menerima segala amal dan kebaikan mereka sekalipun hanya sebiji dzarrah.
Ramadhan kali ini benar-benar baru bagiku. Karena aku memulai kehidupan baru di dunia yang selama ini bukan seperti lingkungan sebagaimana aku tumbuh. Sedikit banyak berbeda, namun bagaimanapun juga Allah memberikan keberkahan ramadhan bagi semua umat muslim. Aku mendatangi kajian-kajian di masjid yang sudah lama aku ingin datangi sekaligus menunaikan salat tarawih di sana. Mungkin, sebagai bentuk healing, karena sudah cukup lama aku merasa tidak mendapatkan siraman rohani untuk menyirami jiwaku yang kering ini. Ya Allah, lindungilah aku dari kejahatan syaitan dan dunawi yang fana ini, perkumpulkanlah aku dengan orang-orang baik dan shaleh selalu hingga nanti setelah menikah.
Pernikahanku akan berlangsung beberapa bulan lagi, dan semakin hari semakin ada saja ujian yang datang untuk menggoyahkan. Dulu aku berpikiran dan mendapatkan cerita bahwa ada saja yang terjadi menjelang hari pernikahan itu tiba. Rasanya aku ingin beristighfar memohon ampun sebanyak-banyaknya terhadapa Allah, atas kesalahan yang aku perbuat selama ini. Do'aku agar proses perjalanan menuju ibadah panjang ini semoga senantiasa diberkahi dan juga dimudahkan. Ya Allah, tetapkanlah hatiku dan juga calon agar tetap berpegang teguh kepada tali agama Mu ini. kuatkanlah kami menghadapai aral yang melintang hingga tiba waktu dimana calonku mengucap janji kepadaMu ya Allah.
Ampunilah segala dosa kami, aaamiin
2 notes · View notes
nishabila · 30 days
Text
Beruntunglah ia yang selalu bisa melihat celah untuk berbuat baik di segala keadaan. Yang bahkan ketika ia melakukan kebaikan, ia gak merasa telah berbuat baik, tapi meyakini sepenuhnya bahwa Allah-lah yang baik dan izinin dia untuk berbuat demikian. Memandang bahwa ia gak bisa berbuat baik apapun tanpa izin dan kebaikan dari Allah.
@terusberanjak
187 notes · View notes
nishabila · 1 month
Text
Perempuan Milik Orang Tuanya
Perempuan itu harus manut sama orang tua. Orang yang membesarkan, merawat, menjaga, memastikan Ia tumbuh dengan baik. Walau terkadang ada batasan atas apa yang kamu inginkan, tapi mereka memberikan apa yang kamu butuhkan.
Anak perempuan itu milik orang tuanya. Segala apapun tanpa restu darinya kemungkinan akan jadi bahaya. Apalagi tentang pendamping hidup. Maka meminta pendapatnya sangat penting, dengan cara yang baik.
Anak perempuan milik orang tuanya. Memindahkan tanggung jawab penjagaan orang tua kepada 'orang asing' itu sangat berat. Tidak mudah, tidak boleh salah, khawatir 'orang asing' itu hanya baik penampilannya, tapi tidak baik sebenarnya.
Jadi, siapapun yang akan meminangnya pastikan beri penawaran terbaik. Penawaran itu bukan tentang harta benda, tapi tentang karakter yang telah dilatih, kata-kata yang tidak menyakiti, pikiran yang matang, hati yang lapang, wawasan yang luas, dan ilmu agama yang lebih dari cukup.
Anak perempuan milik orang tuanya. Bila kamu ingin datang, maka persiapkan sebaik-baiknya.
Kang Islah | Jaga Diri Baik-baik
Bogor, 9 Maret 2024
233 notes · View notes
nishabila · 2 months
Text
Pernah Gak Terpikir Kenapa Rumah Tangga Itu Dinamain ‘Rumah Tangga’?
Rumah + tangga
Rumah itu berarti setelah menikah kamu dan pasangan ‘punya’ rumah yang kalian pegang kendali penuh di situ. Rumah di sini tak selalu dimaknai rumah fisik, melainkan juga bangunan abstrak bernama keluarga yang terbentuk setelah sahnya pernikahan.
Sedangkan tangga itu berarti tahapan. Bayangkan tangga darurat sebuah gedung pencakar langit. Seperti itulah ‘tangga’ dalam rumah tangga. Harus dilalui selangkan demi selangkah, dan rasanya lebih berat daripada berjalan di bidang datar.
Tangga inilah yang harus dilalui jika ingin rumahmu tumbuh jadi rumah yang besar, aman, dan nyaman.
Ingat, ini rumah tangga, bukan rumah eskalator atau rumah elevator. Gak ada jalan pintas untuk naik dari satu tahapan ke tahapan berikutnya. Setiap anak tangga harus dilalui satu demi satu. Harus ada effort. Harus ‘capek’ seperti naik tangga yang bikin kita ngos-ngosan. Tidak seperti orang naik eskalator yang hanya perlu melangkah satu kali, lalu dalam satu menit kurang lebih sudah sampai di lantai berikutnya.
Jadi apa artinya? Artinya jangan cuma bayangkan bagian enaknya berumah tangga. Sadari pula bahwa begitu detik pertama kamu menikah, peran dan tanggung jawab lebih besar sudah dipikul. Kamu bukan hanya kamu sendiri, tapi kamu adalah penghuni sebuah rumah yang harus terus kamu jaga, rawat, dan terus bangun sampai akhir hayat.
Jangan bayangkan bahwa tangga yang harus dilalui itu hanya yang sifatnya materil saja seperti punya anak, punya kendaraan, punya rumah, menyekolahlan anak, dan punya uang banyal, melainkan juga tangga-tangga kualitas seperti kebahagiaan dan kedewasaan kita yang harus terus naik nilainya.
Semakin lama kamu menikah kamu akan merasa cinta itu semakin abstrak, sedangkan yang kongkrit adalah tanggung jawab. Dan pada akhirnya kita akan jatuh cinta sekali lagi kepada kesungguhan dan tanggung jawab pasangan kita dalam menjalani perannya dengan sebaik-baiknya. Dari sini, keutuhan rumah tangga itu dipertahankan bukan dengan cinta, tapi dengan kesungguhan dalam menjaga tanggung jawab.
Berangkat dari kesadaran ini saya menyadari bahwa sangat mungkin rumah tangga ini kelak akan dihadapkan pada situasi-situasi yang tidak ideal. Karena itu, ikhtiar paling logis yang bisa saya lakukan untuk menjaga keutuhan rumah tangga ini adalah dengan mengisi peran saya sebagai suami, kepala keluarga, dan ayah sebaik-baiknya.
Meski kadang rasanya lelah juga, sering patah juga—ekspektasinya, tapi menyempurnakan ikhtiar dalam mengisi peran setidaknya akan memperkecil probabilitas datangnya penyesalan di kemudian hari.
@taufikaulia
333 notes · View notes
nishabila · 2 months
Text
Bulan Februari
Rasanya ini baru permulaan pada tahun 2024, namun pada bulan kedua ini banyak sekali momen-momen yang tidak pernah aku duga sebelumnya. Mulai dari senyuman bahagia hingga pada senyuman keikhlasan yang sangat mendadak. Rasanya baru awal bulan kemarin, aku dan keluarga merayakan kecil-kecilan acara syukuran akan bersatunya dua keluarga, tak lama setelah acara itu selesai, datanglah kabar yang aku sendiri seperti tak sadarkan diri mendengar berita itu. Ayahku harus menjalani operasi amputasi kaki kirinya secara tiba-tiba, lagi dan lagi aku tak pernah tahu menahu bagaimana kabar dan kondisi ayahku akhir-akhir kemarin karena memang tidak ada alat komunikasi diantara kita. Terakhir berjumpa saat aku pulang karena yangkung (kakek dari ayah) telah tiada. Waktu itu ayah masih dalam kondisi yang baik-baik saja walaupun sebenernya sudah tidak baik-baik saja aku yakin, namun aku juga tak bisa berbuat lebih.
Tanggal 10 Februari 2024, lalu ayah memasuki ruang operasi pukul 08.00 WIB. Tak lama setelah itu operasi berjalan lancar dan Alhamdulillah ayah masih sadar 100%. Siangnya aku baru sampai karena perjalanan dari Batu membutuhkan waktu 4 jam, cukup lama namun tak terlalu lama juga. Aku memasuki ruangan kamar tempat ayah dirawat. Saat ayah melihatku beliau langsung menangis, tak tahu atas sebab apa, karena selama operasi dan ditunggu oleh adeku ayah baik-baik saja. Air matanya jatuh saat menatapku bersama seseorang yang ada disampingku. "GOOD JOB AM" tukas ayahku sambil menangis tak henti. berkali-kali ia mengucapkan kalimat itu dengan air mata yang terus berjatuhan. "2 bulan..... (sambil terisak) dalam dua bulan kamu tepati apa yang ayah sampaikan. GOOD JOB AM. Kamu laki-laki yang memegang komitmen Am, TOP" lalu menangis sejadi-jadinya. Aku masih bingung dan tak bisa merespon apa apa dengan apa yang terjadi di depan mataku saat itu, seakan-akan aku belum percaya bahwa ayah sakit, dan kaki kirinya sudah tidak ada :'(
Mungkin aku akan menceritakannya dilain waktu, singkat cerita aku membatu ayahku untuk membersihkan tubuhnya yang masih ada sisa sisa darah di badan dan juga kakinya, sementara "dia" menyuapi ayahku memakan snack yang diberikan oleh RS. Aku senang, ayah memakan snack itu dengan lahap dan meminta tambah. Setiap aku hendak keluar kamar untuk membuang sampah, ayah selalu khawatir " Mau kemana mbak, disini aja jangan kemana-mana" katanya sambil memegang tanganku erat. Aku pun mengiyakan dan berhenti, aku duduk dan berada disampingnya. Namun jarak yang jauh membuat aku harus segera bergegas kembali ke perantauan. Sebelum aku pulang, ayah berpesan, "Kalau besok punya anak tolong dikasih nama Alif.... " lalu ayahku menangis lagi entah untuk kesekian kalinya. Aku mengiyakan pesan tersebut. Aku hanya berpesan "Yah habis ini sehat-sehat ya, biar bisa jadi wali nikahku" kataku berkaca-kaca. Namun ayahku menjawab seakan tak bisa "Lama banget mb, ayah gatau masih bisa apa nggak" jawabnya sambil menangis. Tak kusangka, hari itu adalah hari terakhir aku bertemu dengan ayah.
Tanggal 14 Februari, sekitar pukul 12.00 WIB aku mendapat kabar bahwa ayah telah tiada. Saat itu juga aku tidak bisa menangis, aku hanya termenung diam tak tahu harus berbuat apa. Rasanya seperti tak ada tenaga. Aku bingung, tak kusangka ayah akan pergi secepat itu. Hatiku sedih, disaat terakhirnya tak mampu mendampingi ayah. Tatapanku kosong untuk beberapa saat. Terlepas dengan apa yang telah terjadi selama ini, ayah tetaplah seorang ayah dan aku adalah anaknya, darah dagingnya sampai kapanpun. Mungkin ini adalah takdir terbaik untuk semuanya. Yah, semoga ayah husnul khatimah yaaa. <3
Terimakaisih telah menjadi ayah, meski tak sempurna namun aku akan selalu mendo'akan agar menjadi amalan untuk orang tua yang tak pernah terputus. Terimakasih yah, sudah meridhoi dan merestui laki-laki yang aku pilih untuk menjadi calon imamku nantinya.
2 notes · View notes
nishabila · 3 months
Text
Bahagia itu sederhana.
Bahagia itu sederhana memang benar adanya. Ketika makan dia memberiku kabar bahwa dia tidak masuk dalam daftar staff dan karyawan yang berlibur di --------
"Alhamdulillaah, aku nggak jadi ikut berlibur bareng anak-anak kantor."
Melihatnya mengatakan Alhamdulillaah sambil tersenyum entah mengapa hatiku merasa haru dan damai sekali. Hal sederhana namun aku merasa begitu diupayakan olehnya.
"jadi nanti kita bisa jalan-jalan sendiri, ya? Tanyaku kepadanya.
"iya, aku memang berencana ngajak kamu berlibur ke ------, kita touring pakai motor aja ya." Jawabnya sambil tersenyum
Semoga Allaah memberikan banyak kebaikan untuk siapapun yang berupaya memberikan kebahagiaan kepada diri kita meski mungkin tampak kecil dan sepele bagi orang lain. Semoga Allaah mengkarunia kitabhati yang selalu mudah bersyukur pada hal-hal upaya orang lain untuk membuat kita tersenyum bahagia meski dengan upaya yang sederhana.
Rupanya benar, semakin kesini hanya semakin ingin tenang. Tidak perlu menjelaskan seperti apa diri kita kepada orang lain. Tidak perlu menceritakan seberapa besar kita berbahagia. Tidak perlu mengabarkan seberapa beruntungnya kita ketika diupayakan dengan upaya yang tulus.
Aku pernahembaca sebuah tulisan yang kurang lebih seperti ini, semoga Allaah merahmati penulisnya.
"air laut itu pasang dan surut. Namun air laut tidak pernah berubah rasa."
Rumah tangga memang adakalanya pasang dan surut. Ujian datang silih berganti. Namun semoga perasaan untuk terus ingin membersamai sehidup sesurga tidak pernah berubah. Kehidupan tenang dalam berumah tangga itu penting ya, kayak mau sejauh apapun kita melangkah selalu dia yang menjadi ujung untuk kita kembali pulang dan meletakkan segala kekhawatiran tentang dunia.
Kehidupan tenang memang perlu terus diupayakan dan dijaga hingga akhir. Agar keduanya merasa bahagia telah diupayakan dan dimiliki bagi satu sama lain. Dan ketenangan diperoleh salah satu utamanya adalah dengan berdoa, meminta pertolongan Allaah agar dikarunia rumah tangga yang sakinah mawadah warohmah.
Sebab sebesar apapun upaya dilakukan jika tanpa meminta pertolongan Allaah maka itu semua tiada artinya. Karena hanya Allaah lah yang mempersatukan hati keduanya bukan hanya salah satunya saja.
Untuk suami semoga Allaah membalas kebaikan kalian dan lelah kalian dengan Surga Firdaus.
Untuk istri semoga Allaah menyatukan kita kembali dengan para suami kita di Surga Firdaus.
Karena sehidup semati terlalu singkat. Bukankah akan lebih membahagiakan bila kita melihat orang-orang yang kita cintai berkumpul kembali ditempat yang tidak ada lagi rasa sakit dan sedih? Sehidup sesurga bersama semoga Allaah menolong kita demikian. Dan aku mengaamiinkan..
56 notes · View notes
nishabila · 3 months
Text
SELAMAT DATANG :)
Jika saja selama ini tulisan yang ada di tumblr ku adalah tentang seseorang yang tak pernah berganti, dan pernah ada sedikit ruang di hatiku selama bertahun-tahun, kini aku ucapkan selamat tinggal kepadanya. Terima kasih telah memberikan berbagai perasaan dalam hidupku yang tentu saja menjadi pembelajaran dan media untuk aku bertumbuh, hingga kini aku menemukan seseorang yang melihatku dengan kepercayaan dan juga mimpi-mimpi masa depan.
Selamat Datang :) dalam hidupku. Terima kasih telah menerimaku dengan segala luka dan juga ketidakutuhan yang ada pada diri ini. Kesabaranmu yang entah tak berbatas itu, keteguhanmu untuk meyakinkanku agar kita bisa berjalan bersama, seiya dan juga sekata. Meski saat melaui tahap demi tahap ada saja yang membuat gusar. Namun tetap saja, kesungguhanmu tak kunjung pudar, keyakinanmu semakin teguh. Bahkan saat aku tak tau lagi dan putus asa, menghadapi kegagalan demi kegagalan yang telah aku lalui. Kamu selalu melihat itu sebagai evaluasi, bukan malah rendah diri ataupun depresi.
Terima kasih, maafkan aku yang selalu saja tidak sabar, saat menghadapi berbagai situasi. Maafkan aku yang sering lalai dan juga abai dengan hal hal kecil, yang mungkin bagimu semua itu sangat berarti.
Aku memilihmu dengan sadar, mari melanjutkan hidup dan juga mimpi-mimpi kita bersama, secara perlahan dan juga tepat.
3 notes · View notes
nishabila · 3 months
Text
Relationship is not easy ☹️
1 note · View note
nishabila · 3 months
Text
Jangan jadikan uang sebagai orientasi/tujuan. Nasihat yang dulu kujawab dengan bebal ini berangsur bisa kupahami. Seiring waktu berjalan, dari yang dulu single dan sekarang berkeluarga. Kalau dihitung sekali jalan perlu 4 tiket jika pakai pesawat / kereta. Sekali menginap langsung booking 2 kamar. Rasanya kalau kekhawatiran soal uang dan materi apalagi jadi tujuan / orientasi. Aku akan diselimuti kegelisahan sepanjang waktu karena takut kekurangan, berpikir bahwa uang/materi adalah satu-satunya pembebas biar leluasa ke sana kemari dan ngapa2in. Lupa bahwa rezeki itu sudah diatur, sudah dialokasikan sama Yang Maha Pengasih. Apalagi setelah berkeluarga, saat kebutuhan tak lagi soal diri tapi sudah merambat ke biaya pendidikan, properti, dsb. Pasti ada jalannya, ada rezekinya, yang penting terus berikhtiar sebaik mungkin.
Belajar lebih tawakal. Stres di tahun 2023 dipikir-pikir karena ingin sekali mengendalikan banyak hal. Ingin semua hal bisa berjalan dengan baik, tapi ternyata tidak. Ada hal yang akhirnya eror, tidak berjalan sesuai rencana, tidak bisa kukendalikan. Akhirnya stress. Belajar utk lebih berserah pada hasil setelah berusaha. Ada Allah yang mengatur segalanya, kita tidak perlu pusing untuk memikirkan semuanya. Apalagi terus berharap bahwa apa yang kita usahakan, selalu berhasil sesuai yang direncana. Nanti jadi mudah kecewa.
Komunikasi adalah kunci dari kelanggengan relasi. Baik itu dalam pertemanan, pernikahan, pekerjaan, dsb. Belajar untuk lebih komunikatif, lebih banyak mendengar, dan juga belajar untuk berkata yang baik-baik. Berhati-hati dengan lidah yang tak bertulang, yang berpotensi menyakiti orang lain - fitnah - dan berbagai hal yang bisa jadi keluar darinya karena tak mampu dikendalikan. Yang berakhir pada hilangnya kepercayaan, kesempatan, bahkan hubungan.
Jangan ragu untuk memutus pertemanan yang tidak sehat. Belajar untuk lebih dekat dengan lingkaran-lingkaran kebaikan, yang mengajak pada hal-hal baik, yang mengingatkan pada hal-hal baik, yang semakin dewasa ini sangat dibutuhkan banyak sekali nasihat ketimbang haha-hihi. Apalagi lingkaran-lingkaran salih yang membuat kita lebih dekat dengan Sang Pencipta.
Lebih banyak menerima feedback. Meski terdengar tidak nyaman, tapi kita sangat memerlukan kritik dari orang lain. Alih-alih denial, coba resapi bahwa bisa jadi ketidakpekaan kita selama inilah yang menghambat diri untuk berkembang. Karena diri menolak untuk dinilai dan dikritik. Tidak mendapatkan evaluasi, tidak mendapatkan saran untuk hal-hal yang perlu dibenahi, bersembunyi dibalik kata-kata mutiara "Aku memang seperti ini, kalau gak suka ya gak apa-apa, aku mau jadi diri sendiri." Apakah benar menjadi diri sendiri itu artinya tidak mau berubah lebih baik lagi atas sifat-sifat buruk yang dimiliki?
POV Orang Tua, anak-anak di masa kecilnya hanya akan terjadi sekali. Jangan sampai lalai dengan urusan pekerjaan dsb yang menyita waktu hingga tidak ada waktu untuk menjadi orang tua yang utuh, yang hadir, yang dengan segala keadaan yang nanti terjadi, tetaplah hadir sebagai orang tua bagi anak-anak.
Jangan memelihara rasa benci. Jangan memelihara pikiran yang picik. Jangan terus menerus berpikir buruk tentang orang lain dan juga diri sendiri. Apalagi memiliki sekeciiilll apapun buruk sangka kepada Allah - jangan sampai terjadi.
537 notes · View notes
nishabila · 4 months
Text
Agar kamu tidak semakin kecewa dan sakit hati, mulailah berhenti bercerita pada banyak manusia. Sebab terlalu banyak yang tahu itu menjadikanmu semakin harus memberi penjelasan dan kembali menceritakan, dan tidak semua orang ada niat ingin membantu, kebanyakan hanya mau tahu dan kemudian dijadikan cerita untuk orang lain.
Lebih baik diam, atau menceritakan pada orang yang tepat. Agar ceritamu tidak menyebar dan bisa mendapatkan solusi dan saran.
@jndmmsyhd
790 notes · View notes
nishabila · 4 months
Text
"Hidup ini akan menjadi menyenangkan ketika kita mampu melihat sesuatu pada sudut pandang yang tepat."
Misalnya, ketika seseorang dilanda ujian, pada sebagian banyak orang yang menganggap ujian adalah masalah besar yang menganggu harmonisme kehidupan. Ada sebagian mereka yang menganggap bahwa ujian adalah cara terbaik Tuhan dalam memberi pelajaran baru pada hidupnya, yang dengannya akan menaikkan derajat hidupnya.
Maka tiadalah keluh kesah yang mendominasi sikap dan rasa di dalam dirinya, yang ada hanya prasangka baik, menerima dengan lapang dada dan optimis di dalam menjalaninya. Kenapa demikian? Ya karena dia yakin bahwa Tuhannya Maha Tahu, dan Maha Bijaksana.
Atau pada capaian-capaian hidupnya yang tertunda, barangkali Tuhan memintanya untuk sedikit lebih bersabar, karena Dia Maha Tahu bahwa jika hal itu diberikan saat ini juga, belum tentu dia mampu mengelolanya, malahan justru terbuai olehnya, dan melupakan Tuhannya.
Ya, ini semua hanya tentang bagaimana cara yang tepat dalam melihat, memaknai dan bersikap pada kehidupan. Jika kehidupan adalah soal mengambil satu sudut pandang dan bersikap, maka salah dalam memilih sudut pandang maka akan berakibat fatal pada sikap yang kita jalankan.
Semoga kita selalu mampu mengedepankan prasangka-prasangka baik dalam segala keadaan.
325 notes · View notes
nishabila · 5 months
Text
Ya Allah, if I have hurt others, give me the courage to apologize. And if people have hurt me, give me the strength to forgive.  
147 notes · View notes