Tumgik
#Al-Khatab
mamadkhalik · 3 months
Text
Tumblr media
Al-Faruq
Apa jadinya kalau Umar bin Khatab hidup di zaman sekarang?
Tentu sulit diterima oleh akal sehat. Namun di buku ini Najib Kailani mengalurkan cerita dengan sangat jenius!
Bagaimana ketegasan Beliau terhadap suatu perkara dihadapkan dengan realita umat yang penuh kompromi atau bahkan sangat lemah ketika menghadapi zionis world goverment.
Buku ini begitu banyak mengentakan nurani sebagai seorang muslim. Sang Amirul Mukminin seperti sedang membakar semangat, mengingatkan dengan keras, menasihati dengan lembut, dan menjadi pembeda yang Haq dan bathil, Al-Faruq.
Memang benar, salah satu cara belajar ypaling mudah adalah melihat keteladanan. Mulai dari manusia terbaik Rasulullah Shallalahu alaihi wassalaam dan para sahabat. Mereka-mereka adalah generasi terbaik yang memberikan keteladanan sekaligus peringatan.
***
"𝘛𝘢𝘮𝘱𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘵𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘴𝘢𝘵𝘶 𝘱𝘶𝘯 𝘥𝘶𝘯𝘪𝘢𝘮𝘶 𝘪𝘯𝘪, 𝘬𝘦𝘤𝘶𝘢𝘭𝘪 𝘪𝘯𝘥𝘶𝘴𝘵𝘳𝘪𝘢𝘭𝘪𝘴𝘢𝘴𝘪 𝘣𝘢𝘫𝘢."⁣
"𝘉𝘢𝘫𝘢 𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘥𝘪𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘫𝘢𝘥𝘪 𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘢𝘫𝘢"⁣
"𝘠𝘢, 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳. 𝘗𝘦𝘥𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘶𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘶𝘢𝘵 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘣𝘢𝘫𝘢," Umar diam sejenak,
"𝘛𝘦𝘵𝘢𝘱𝘪 𝘶𝘮𝘢𝘵 𝘐𝘴𝘭𝘢𝘮 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘪𝘮𝘢𝘯𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘱𝘦𝘳𝘬𝘢𝘴𝘢 𝘥𝘢𝘳𝘪 𝘱𝘢𝘥𝘢 𝘣𝘢𝘫𝘢." tambahnya.
60 notes · View notes
lughatul-qurania · 9 months
Text
Weigh your deeds before Allah ﷻ does.
Tumblr media
—Umar Ibn al-Khatab رضي الله عنه
62 notes · View notes
widiyaniahmud · 1 year
Text
Ust dennis lim 03/Maret/2023
Hidup bakal cape kalau hanya ingin di akui orang lain
Jika ingin tenang cukup Allah dihatinya
*Zaman Umar bin Khatab ada pemuda 24 jam dimesjid siapa yg memberi nafkah, kata dia yg memberi sodaranya (pahalanya lebih besar sodaranya dengan catatan sholeh) jd ga selamanya ibadah itu lebih baik
Satu surat yang turunnya full ga kepotong Al Anam total 165 ayat
*Abdullah bin Mashud disaat turun langsung hafal
Hafal Al Quran bagus
Namun amalan banyak jadi harus balance gt
Kan ada yang pengennya hafal quran tp harus kemedan Perang, jadi banyak jalan memperoleh Rahmat Allah, dengan niat benar dan cara yang benar (Sesuai tuntunan Rasulullah)
Amalan yang diterima, amalan yang murni karna Allah SWT
Misal ada imam yang sudah posisi rukuk, pas ruku ngeliat makmum yang baru dateng, dan nungguin. Itu emang kebaikan tapi harusnya fokus ke Allah aja. Pokonya juri Nya Allah ,niatnya aja benerin pokonya
Riya : melakukan amalan tapi tidak untuk Allah
Ada rezeki orang lain lewat rezeki yang dateng ke kita
Niatnya harus Murni
Banyak amalan sesuai bidangnya masing masing, yang penting niatnya karena Allah
Kenapa Allah ga kabulin semua permintaan manusia (?) Biar tercipta amalan amalan misal ada orang sakit biar dokter ada kerjaan gt lah pokonya ada keteraturan dalam hidup
Menjaga lisan : jgn gibah julid
Makin sulit suatu amalan pahalanya makin besar
Allah ingin menjadikan berbeda untuk saling mengenal satu sama lain , bahwa yang paling mulia disisi Allah yang paling betaqwa
8 notes · View notes
undanisa-blog · 10 months
Text
Menelisik Kejayaan dan Kemunduran Daulah Abbasiyah
Tumblr media
Dalam perspektif sejarah, pendidikan Islam pernah mengalami masa kejayaan. Masa kejayaan pendidikan Islam merupakan satu periode dimana pendidikan Islam berkembang pesat yang ditandai dengan berkembangnya lembaga pendidikan Islam dan madrasah (sekolah-sekolah) formal serta universitas-universitas dalam berbagai pusat kebudayaan Islam. Lembaga-lembaga pendidikan sangat dominan pengaruhnya dalam membentuk pola kehidupan dan pola budaya umat Islam.
Berbagai ilmu pengetahuan yang berkembang melalui lembaga pendidikan itu menghasilkan pembentukan dan pengembangan berbagai macam aspek budaya umat Islam. Pada masa kejayaan ini, pendidikan Islam merupakan jawaban terhadap tantangan perkembangan dan kemajuan kebudayaan Islam. kebudayaan Islam telah berkembang dengan cepat sehingga mengungguli dan bahkan menjadi puncak budaya umat manusia pada masa itu.
Bila ditelisik ke belakang, Peradaban Islam mulai dibangun oleh Nabi Muhammad, ketika berhasil merumuskan piagam Madinah.  Kemudian dilanjutkan oleh Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar bin Khatab, Ustman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib) sistem yang dikembangkan pada saat itu adalah sistem demokrasi, dimana pucuk pimpinan dipilih musyawarah oleh beberapa orang yang ditunjuk oleh kaum muslimin atau khalifah sebelumnya. Pada masa itu umat islam telah mencapai pusat kemuliaan. Baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, peradaban dan kekuasaan.
Dinasti Abbasiyah merupakan dinasti islam yang paling berhasil dalam mengembangkan peradaban islam. Pemerintah dinasti ini sangat peduli dalam upaya pengembangan fasilitas untuk kepentingan tersebut, pengembangan pusa-pusat riset dan terjemah seperti baitul hikam, majelis munadzarah, dan pusat studi lainnya.   
Tak   heran   jika   dinasti   ini   dikenang   sebagai   dinasti   yangmembawa peran penting dalam peradaban agama Islam. Dalam makalah ini akan dibahas tentang sejarah berdirinya Abbasiyah, pemerintah dinasti Abbasiyah, masa kejayaan dinasti Abbasiyah.
A. Sejarah Dinasti Abbasiyah
Setelah Dinasti Umayyah runtuh, pada tahun 1300 Hijriyah, mulailah Abu Al Abbasiyah bergelar As Saffah mendirikan negara lslam di Khurasan yang merupakan batu pertama berdirinya Khilafah lslamiyah terbesar, yaitu Dinasti Abbasiyah. Karakteristik pemerintahan yang diwarnai corak keislaman tersebut menorehkan prestasi luar biasa yang dicatat oleh tinta emas sepanjang sejarah manusia.
Abbasiyah ini diambil dari nenek moyangnya Al Abbas bin ‘Abdul Mutalib bin Hasyim, paman Rasulullah.  Dinasti Abbasiyah didirikan oleh Abu Al Abbas As Saffah dan sekaligus sebagai khalifah pertama. As Saffah artinya sang penumpah darah, yang kemudian menjadi julukannya. Julukan itu merupakan pertanda buruk karena dinasti yang baru muncul ini mengisyaratkan bahwa mereka lebih mengutamakan kekuatan dalam menjalankan kebajikannya. Dari 750 M hingga 1258 M, penerus Abu Al Abbas memegang pemerintahan meskipun mereka tidak selalu berkuasa. Orang Abbasiyah mengklaim dirinya sebagai pengusung konsep sejati kekhalifahan, yaitu gagasan negara teokrasi, yang menggantikan pemerintahan sekuler (mulk) dinasti Umayyah. 
 Sebagai ciri khas keagamaan dalam istana kerajaannya, dalam berbagai kesempatan seremonial, seperti ketika dinobatkan sebagai khalifah dan pada shalat Jum’at, khalifah mengenakan jubah (burdah) yang pernah dikenakan oleh saudara sepupunya, Nabi Muhammad. Akan tetapi, masa pemerintahannya begitu singkat. As Saffah meninggal karena penyakit cacar air keika berusia 30 tahun.
 Abu Ja’far, yang mendapat julukan Al Manshur adalah khalifah terbesar dinasti Abbasiyah, meskipun bukan seorang muslim yang saleh. Dialah sebenarnya, bukan As Saffah, yang benar-benar membangun dinasti baru itu. Seluruh khalifah yang berjumlah 35 orang berasal dari garis keturunannya.
 Kekuasaan dinasti Abbasiyah berlangsung dalam rentang waktu yang panjang, yaitu selama lima abad. Selama dinasti ini berkuasa, pola pemerintahan yang diterapkan berbeda-beda sesuai dengan perubahan politik, sosial dan budaya. Berdasarkan perubahan pola pemerintahan dan politik itu, para sejarawan biasanya membagi masa pemerintah Bani Abbasiyah menjadi lima periode.
1. Periode pertama (132 H/750 M s/d 232 H/847 M), disebut periode pengaruh Persia Pertama.
2. Periode kedua (232 H/847 M s/d 334 H/945 M), disebut periode pengaruh Turki pertama.
3. Periode ketiga (334 H/945 M s/d 447 H/1105 M), masa kekuasaan dinasti Buwaihi dalam pemerintah Khalifah Abbasiyah. Periode ini disebut pengaruh periode kedua.
4. Periode keempat (447 H/1105 M s/d 590 H/1195 M), masa kekuasaan dinasti Saljuk yang biasa disebut dengan masa pengaruh Turki kedua.
5. Periode kelima (590 H/1195 M s/d 656 H/1258 M), masa khalifah bebas dari pegaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di Baghdad. 
Dinasti Abbasiyah, seperti halnya dengan dinasti lain dalam sejarah Islam, mencapai masa kejayaan politik dan intelektual mereka setelah didirikan. Kekhalifahan Baghdad yang didirikan oleh As Saffah dan Al Manshur mencapai masa keemasannya antara masa khalifah ketiga, Al Mahdi dan khalifah kesembilan, Al Wastiq, dan lebih khusus lagi pada masa Harun Ar Rasyid dan anaknya, Al Ma’mun. Hal ini karena pada masa kedua khalifah yang hebat itulah, dinasti Abbasiyah memiliki kesan baik dalam ingatan politik, dan menjadi dinasti paling terkenal dalam sejarah Islam. Seorang penulis antologi, Ats Tsa’alabi menyatakan, dari para khalifah Abbasiyah, “Sang Pembuka” adalah Al Manshur, “Sang Penengah” adalah Al Ma’mun, dan “Sang Penutup” adalah Al Mu’tadhid adalah benar. 
B. Pemerintahan pada Masa Dinasti Abbasiyah
Dalam pemerintahan dinasti Abbasiyah, kepala negara adalah khalifah, yang setidaknya dalam teori memegang semua kekuasaan. Ia dapat melimpahkan otoritas sipilnya kepada seorang wazir, otoritas pengadilan kepada seorang hakim (qadhi), dan otoritas militer kepada seorang jendral (amir), namun khalifah tetap menjadi pengambil keputusan akhir dalam semua urusan pemerintah. Dalam melaksanakan fungsi dan tugas pemerintahnya khalifah Baghdad mengikuti pola administrasi persia. Penolakan masyarakat terhadap pemerintah sekuler Umayyah dimanfaatkan Abbasiyah dengan menampilkan diri sebagai pemerintahan imamah, yang menekankan karakteristik dan kewajiban religius. 
 Pemerintah kepemimpinan secara turun-menurun seperti yang dilakukan pada masa Umayyah yang diikuti oleh dinasti Abbasiyah, beserta dampak buruknya. Khalifah yang sedang berkuasa akan menunjuk penggantinya seorang anak, atau saudaranya yang menurutnya paling tepat. Khalifah dibantu oleh pejabat rumah tangga istana yang bertugas memperkenalkan utusan dan pejabat yang akan mengunjungi khalifah. Ada juga seorang eksekutor yang menjadi tokoh penting istana yang bertugas dibawah tanah istana, yakni tempat penyiksaan.
Ada beberapa biro dalam pemerintahan Abbasiyah, biro pajak, biro arsib menagani semua surat-surat resmi, dokumen politik serta instruksi dan ketetapan khalifah, dewan penyelidik atau semacam pengadilan tingkat banding pengadilan tinggi, departemen kepolisian dan pos. 
Kekuatan militer dinasti Abbasiyah terdiri atas pasukan infantri yang bersenjata tembok, pedang dan persisai, pasukan panah dan pasukan kavaleri yang mengenakan pelindung kepala dan dada serta bersenjatakan tembok panjang. Peradaban dan kebudayaan islam tumbuh karean dinasti Abbasiyah lebih menekankan pembinaan peradaban dan kebudayaan islam dari pada pelunasan wilayah. 
Dunia Islam pada waktu itu dalam keadaan maju, jaya, makmur, sebaliknya, dunia Barat masih dalam keadaan gelap gulita dan primitif. Dunia Islam telah sibuk mengadakan penyelidikan di laboratorium dan observator, dunia Barat masih dengan jampi-jampi dan dewa-dewa. Hal ini disebabkan agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad telah menimbulkan dorongan untuk menumbuhkan suatu kebudayaan baru yakni kebudayaan Islam. 
 Dalam sejarah pemerintahan Bani Abbasiyah tercatat ada 38 khalifah yang menjabat, salah satu diantranya yaitu Khalifah Al Wastiq. Pada pemerintahan dinasti Abbasiyah di atas, masa keemasan hanya berlangsung sampai khalifah Al Wastiq. Para khalifah benar-benar tokoh yang sangat kuat dan merupakan pusat kekuasaan politik dan agama sekaligus. Kemakmuran masyarakat mencapai tingkat tertinggi. Periode ini juga berhasil menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu pengetahuan dalam Islam. Namun, setelah periode ini berakhir, pemerintah bani Abbasiyah mulai menurun dalam bidang politik, meskipun filsafat dan ilmu pengetahuan terus berkembang. 
 C. Kemajuan pada Masa dinasti Abbasiyah
Sebagai sebuah dinasti, kekhalifahan Bani Abbasiyah yang berkuasa lebih dari lima abad, telah banyak memberikan sumbangan positif bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam. Dari sekitar 37 orang khalifah yang pernah berkuasa, terdapat beberapa orang khalifah yang benar-benar memiliki kepedulian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam, serta berbagai bidang lainnya, sebagai berikut:
1. BIDANG SOSIAL BUDAYA
Kemajuan dalam bidang sosial budaya diantaranya adalah terjadinya proses akulturasi dan asimilasi masyarakat. Keadaan sosial masyarakat yang majemuk itu membawa dampak positif dalam perkembangan dan kemajuan peradaban Islam pada masa ini. Karena dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki, dapat dipergunakan untuk memajukan bidang-bidang sosial budaya lainnya yang kemudian menjadi lambang bagi kemajuan bidang sosial budaya dan ilmu pengetahuan lainnya.
Dalam kemajuan ilmu pengetahuan sosial budaya yang ada pada masa kekhalifahan dinasti Abbasiyah adalah seni bangunan dan arsitektur, baik untuk bangunan istana, masjid, bangunan kota dan lain sebagainya. Seni asitektur yang dipakai dalam pembangunan istana dan kota-kota, seperti pada istana Qashrul Dzahabi, dan Qashrul Khuldi, sementara bangunan kota seperti pembangunan kota Baghdad, Samarra dan lain-lainnya.
Kemajuan juga terjadi pada bidang sastra bahasa dan seni musik. Pada masa inilah lahir seorang sastrawan dan budayawan terkenal, seperti Abu Nawas, Abu Athahiyah, Al Mutanabby, Abdullah bin Muqaffa dan lain-lainnya. Karya buah pikiran mereka masih dapat dibaca hingga kini, seperti kitab Kalilah wa Dimna dan lain sebagainya. Sementara tokoh terkenal dalam bidang musik yang kini karyanya juga masih dipakai adalah Yunus bin Sulaiman, Khalil bin Ahmad, pencipta teori musik Islam, Al farabi dan lain-lainnya.
2. BIDANG POLITIK DAN MILITER
Di antara perbedaan karakteristik yang sangat mancolok antara pemerintahan dinasti Umayyah dengan dinasti Abbasiyah, terletak pada orientasi kebijakan yang dikeluarkannya. Pemerintahan dinasti Umayyah orientasi kebijakan yang dikeluarkannya selalu pada upaya perluasan wilayah kekuasaan. Sementara pemerintahan dinasti Bani Abbasiyah, lebih memfokuskan diri pada upaya pengembangan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam, sehingga masa pemerintahan ini dikenal sebagai masa keemasan peradaban Islam. Meskipun begitu, usaha untuk mempertahankan wilayah kekuasaan tetap merupakan hal penting yang harus dilakukan. Untuk itu, pemerintahan dinasti Bani Abbasiyah memperbaharui sistem politik pemerintahan dan tatanan kemiliteran. Agar semua kebijakan militer terkoordinasi dan berjalan dengan baik, maka pemerintah dinasti Abbasiyah membentuk departemen pertahanan dan keamanan, yang disebut Diwanul Jundi. Departemen inilah yamg mengatur semua yang berkaitan dengan kemiliteran dan pertahanan keamanan.
3. BIDANG ILMU PENGETAHUAN
Keberahasilan umat Islam pada masa pemerintahan dinasti Abbasiyah dalam pengembangan ilmu pengetahuan sains dan peradaban Islam secara menyeluruh, tidak terlepas dari berbagai faktor yang mendukung. Di antaranya adalah kebijakan politik pemerintah Bani Abbasiyah terhadap masyarakat non Arab (Mawali), yang memiliki tradisi intelektual dan budaya riset yang sudah lama melingkupi kehidupan mereka. Mereka diberikan fasilitas berupa materi atau finansial dan tempat untuk terus melakukan berbagai kajian ilmu pengetahuan malalui bahan-bahan rujukan yang pernah ditulis atau dikaji oleh masyarakat sebelumnya.
Dengan demikian, banyak bermunculan banyak ahli dalam bidang ilmu pengetahaun, seperti Filsafat,filusuf yang terkenal saat itu antara lain adalah Al Kindi (185-260 H/ 801-873 M). Abu Nasr al-faraby, (258-339 H / 870-950 M) dan lain-lain. Kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban islam juga terjadi pada bidangilmu sejarah, ilmu bumi, astronomi dan sebagainya. Diantara sejarawan muslim yang pertama yang terkenal yang hidup pada masa ini adalah Muhammad bin Ishaq (152 H / 768 M)
4. BIDANG KEAGAMAAN
Kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban Islam ini, khususnya kemajuan dalam bidang ilmu agama, tidak lepas dari peran serta para ulama dan pemerintah yang memberi dukungan kuat, baik dukungan moral, material dan finansial, kepada para ulama. Perhatian yang serius dari pemerintah ini membuat para ulama yang ingin mengembangkan ilmu ini mendapat motivasi yang kuat, sehingga mereka berusaha keras untuk mengembangkan dan memajukan ilmu pengetahuan dan perdaban Islam. Diantara ilmu pengetahuan agama Islam yang berkembang dan maju adalah ilmu hadist, ilmu tafsir, ilmu fiqih dan tasawuf.
D. Kemunduran Dinasti  Abbasiyah
Banyak para ahli sejarah mengungkapkan teori-teori mereka mengenai faktor-faktor kemunduran dinasti Abbasiyah, dalam tulisan ini penulis mengambil dua tokoh yaitu, William Montgomery Watt dan Badri Yatim. Menurut William Montgomery Watt, ada beberapa faktor yang menyebabkan kemunduran Islam pada masa Abbasiyah, yaitu: luasnya wilayah kekuasaan Dinasti Abbasiyah, ketergantungan dengan tentara bayaran, dan kemerosotan ekonomi.
 Sedangkan menurut Badri Yatim, penyebab kemunduran dinasti Abbasiyah meliputi dua faktor, yakni faktor internal dan faktor eksternal. Dari segi faktor internal yaitu: Pertama, persaingan antar bangsa. Kedua, kemunduran di bidang ekonomi bersamaan dengan kemunduran di bidang politik. Ketiga, konflflik keagamaan. Sementara faktor eksternal yang menyebabkan Dinasti Abbasiyah lemah dan akhirnya hancur. Faktor-faktor eksternal itu, yakni: Pertama, terjadinya Perang Salib. Perang Salib yang berlangsung beberapa gelombang banyak menelan korban. Konsentrasi dan perhatian pemerintahan Abbasiyah terpecah belah untuk menghadapi tentara Salib, sehingga memunculkan kelemahan-kelemahan. Kedua, serangan tentara Mongol ke wilayah kekuasaan Islam menyebabkan kekuatan Islam menjadi lemah.
2 notes · View notes
fftlina-posts · 1 year
Text
Kesholehan yang diwariskan
surah Al-Jasiyah : 06
تِلْكَ اٰيٰتُ اللّٰهِ نَتْلُوْهَا عَلَيْكَ بِالْحَقِّۚ فَبِاَيِّ حَدِيْثٍۢ بَعْدَ اللّٰهِ وَاٰيٰتِهٖ يُؤْمِنُوْنَ
tilka āyātullāhi natlụhā 'alaika bil-ḥaqq, fa bi`ayyi ḥadīṡim ba'dallāhi wa āyātihī yu`minụn
Itulah ayat-ayat Allah yang Kami bacakan kepadamu dengan sebenarnya; maka dengan perkataan mana lagi mereka akan beriman setelah Allah dan ayat-ayat-Nya.
ayat tersebut adalah salah satu ayat penguat sahabat-sahabat Rasulullah untuk selalu berada dalam keteguhan ImanNya karena sesungguhnya dengan jelas Allah turunkan dalam Al-Quran.
disini kita akan menjelaskan sedikit secita mengenai kesholehan dari sahabat-sahabat Rasulullah. menjadi pelajaran bagi kami sebagai umatnya bahwasannya kesolahan dan keimanan itu dapat diwariskan dengan Rahmat Allah.
Hadist Rasulullah
"Berbaktilah kamu kepada orang tuamu, niscaya anak-anakmu berbakti kepadamu -  Imam ath-Thabrani
selain itu jaga pula kemaluan kalian, tidak berhubungan dengan yang bukan makhramnya tidak berselingkuh, tidak berzina. maka Allah akan menjaga kesucian kalian, pasangan kalian serta keluarga kalian.
...
berikut beberapa cerita mengenai kesholehan orang tua yang kemudian oleh Allah diwariskan kepada keturunannya.
saat itu Umar bin Khatab selalu berkeliling Madinah mencari apakah ada Masyarakat yang butuh atau tidak, suatu hari beliau melewati rumah seorang penjual susu, lalu umar berhenti di dekat dinding rumah tesebut dan mendengar perbincangan si penjual susu tersebut dengan cucunya.
“cucuku, pesanan susu saat ini begitu meningkat apakah kita campur dengan air saja” - tanya neneknya
“jangan nek, jika nenek mencampur itu dan amir mukminiin Umar tau kita akan dihukum”
“ ini tengah malam tidak ada yang tau”
lalu cucunya menangis terisak-isak seperti kesakitan, neneknya kaget apa yang terjadi kepada cucunya.
“kalau seandainya Umar tidak tau lalu bagaimana dengan Tuhannya Umar”
lalu umar pulang kerumahnya membangunkan anaknya laki-laki dan ditawarkan menikah malam itu juga kepada anak-anaknya. lalu semuanya diam. lalu umar menawarkan sampai 3 kali tidak ada yang menyauti, sampai akhirnya umar berkata “kalau tidak ada yang menyauti saya yang akan menikahi.
maka Ashim berkata “saya, saya akan menikahinya demi berbakti kepada ayah”
lalu mereka menikah dan memiliki anak bernama Abdul Azis, lalu Abdul Azis memiliki anak bernama Umar bin Abdul Azis menjadi khalifah Bani Umayyah, sampai dimasa itu tidak ada yang menerima zakat, sudah sangat makmur.
MasyaAllah Tabarakallah.
secara alami, seorang anak akan diturunkan secara fisik melalui keturunan ayahnya (lebih dominan) dan karakter (dominan) melalui ibunya. wallahualama bisawab.
...
yang kemudian kisah nabi Zakaria yang sudah 
dalam Surah Maryam 03-07
اِذْ نَادٰى رَبَّهٗ نِدَاۤءً خَفِيًّا
iż nādā rabbahu nida`an khafiyyā
(yaitu) ketika dia berdoa kepada Tuhannya dengan suara yang lembut.
قَالَ رَبِّ اِنِّيْ وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّيْ وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَّلَمْ اَكُنْۢ بِدُعَاۤىِٕكَ رَبِّ شَقِيًّا
qāla rabbi innī wahanal-'aẓmu minnī wasyta'alar-ra`su syaibaw wa lam akum bidu'a`ika rabbi syaqiyyā
Dia (Zakaria) berkata, “Ya Tuhanku, sungguh tulangku telah lemah dan kepalaku telah dipenuhi uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada-Mu, ya Tuhanku.
وَاِنِّيْ خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَّرَاۤءِيْ وَكَانَتِ امْرَاَتِيْ عَاقِر��ا فَهَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ وَلِيًّا ۙ
wa innī khiftul-mawāliya miw wara`ī wa kānatimra`atī 'āqiran fa hab lī mil ladungka waliyyā
Dan sungguh, aku khawatir terhadap kerabatku sepeninggalku, padahal istriku seorang yang mandul, maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu,
يَّرِثُنِيْ وَيَرِثُ مِنْ اٰلِ يَعْقُوْبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا
yariṡunī wa yariṡu min āli ya'quba waj'al-hu rabbi raḍiyyā
yang akan mewarisi aku dan mewarisi dari keluarga Yakub; dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang diridai.”
يٰزَكَرِيَّآ اِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلٰمِ ِۨاسْمُهٗ يَحْيٰىۙ لَمْ نَجْعَلْ لَّهٗ مِنْ قَبْلُ سَمِيًّا
yā zakariyya innā nubasysyiruka bigulāminismuhu yaḥyā lam naj'al lahu ming qablu samiyyā
(Allah berfirman), “Wahai Zakaria! Kami memberi kabar gembira kepadamu dengan seorang anak laki-laki namanya Yahya, yang Kami belum pernah memberikan nama seperti itu sebelumnya.
pada saat beliau umur sudah 100 tahun, tidak memiliki anak namun tetap berdoa demikian, “yarisuni” yang artinya mewarisi saya, ulama tafsir mengatakan ilmu yang telah engkau wariskan, termasuk kesolehan agar ada yang mewarisi, ada yang meneruskan untuk berdakwah itu maksudnya.
menggambarkan bahwasannya akan ada kesolehan dan ilmu yang terwariskan kepada mereka.
...
Umar bin Khatab pernah menawarkan kepada sahabat ketika khafsah kepada sahabah, umar bin khatab tidak menawarkan khafsah kepada laki-laki yang sebaya, namun umar jeli ingin mencari seorang pria yang sholeh. yang akan menanamkan bibit kesholehan kepada keturunannya.
saat itu umar menawarkan kepada para sahabah namun tidak ada jawaban, Umar bin khatab selama 3 malam berdoa terus, sampai kemudian hari ke-4 datanglah lamaran dari Rasulullah.
pada saat menikah Abu bakar mendekati umar, lalu Abu bakar mendekati Umar dan berkata “wahai Umar pada saat engkau datang menemuiku mengapa saya tidak datang menemuimu tentang hafsah karena saya mendengar Rasulullah menyebut nama Hafsah, maka sebagai adab saya tidak ingin melangkahi Nabi SAW.
pelajaran disini adalah, dimana mereka sangat paham bahwasannya kesolehan bisa terwariskan.
...
3 notes · View notes
storytime-00 · 2 years
Text
18 September 2022, Ahad
Tumblr media
I highly recommend this book because it is good to read and l hope you can take a lesson dan semoga menambahkan keimanan kita agar senantiasa menjadi hamba nya “we hear we obey” 24:51
Note : Aku belum selesai baca buku ini, cuma ada banyak hal yang aku ingin sharing ke kalian. Nanti setelah aku selesai baca buku ini aku sharing lagi.
Buku ini menceritakan amr bin ash dari masa jahiliyah hingga ia menjadi sosok yang hebat dalam kemenangan Islam yaitu menjadi panglima perang dalam pembebasan Mesir dari belenggu romawi.
Amr bin ash berasal dari bani sahm, ayah nya bernama al-ash bin wali sedangkan ibu nya bernama ummu harmalah (bibi nya umar bin khatab). Ia memiliki saudara bernama hisyam, tetapi berbeda ibu. Hisyam sudah lebih dulu memeluk islam dan syahid daripada amr bin ash. Keluarga amr bin ash merupakan keluarga terpandang karna sang ayah merupakan pemuka agama (salah satu pemimpin bangsa arab) di masa jahiliyah.
Amr bin ash mempunyai tabiat dari sang ayah,
- ketangkasan
- kecerdasan
- Keberanian
- Memiliki cita-cita yang tinggi
- Kefasihan Bahasa
Pada masa jahiliyah amr bin ash pernah ditanya oleh mu’awiyah.
“Siapakah manusia paling cerdas?” amr bin ash menjawab “orang yang pandangan (akalnya) dapat menolak ke inginan hawa nafsunya. mu’awiyah bertanya “siapakah manusia paling dermawan?” amr bin ash menjawab “ orang yang rela mengorbankan dunianya demi kepentingan agamanya” dan mu’awiyah bertanya “siapakah manusia paling berani?” amr bin ash menjawab “orang yang membalas siapapun yang menganiaya dirinya dengan kelembutannya” dari jawaban amr bin ash membuktikan keilmuannya dan nalarnya jauh dari sifat bodoh.
Amr bin ash tidaklah termasuk angkatan pertama memeluk Islam, beliau masuk Islam tidak lama sebelum dibebaskannya kota makkah. Beliau langsung berbaiat kepada Rasulullah SAW. Ketika ia pergi ke raja habsyi yang dipimpin oleh negus untuk memberikan hadiah kepadanya dan meminta untuk raja negus membunuh utusan Rasulullah SAW. Tetapi raja negus justru marah kepada amr bin ash.
“Celakalah wahai amr bin ash, ikutilah nabi Muhammad SAW ! Sungguh dan demi Allah, ia adalah diatas kebenaran dan akan mengalahkan orang-orang yang menentangnya” ucap raja negus kepada amr bin ash
Setelah itu amr bin ash datang ke Madinah untuk berbait kepada Rasulullah SAW.
“Wahai Rasulullah, aku akan berbait kepada mu dengan catatan engkau memaafkanku atas agamaku dahulu dan aku tidak mensyaratkan yang akan datang” ucap amr bin ash kepada Rasulullah SAW
Rasulullah SAW bersabda, “wahai amr bin ash berbaitlah ! Karna sesungguhnya Islam menghapus dosa-dosa pada agama sebelumnya dan hijrah menghapuskan dosa-dosa sebelumnya. Kemudian amr bin ash berbaiat kepada Rasulullah SAW.
Umar bin khatab pernah berkata kepada amr bin ash, “aku sangat heran kepada kecerdasan dan kepintaran mu, bagaimana bisa engkau dahulu tidak termasuk dari kaum muhajirin di era awal?” amr bin ash menjawab “apa yang engkau herankan, wahai umar terhadap seseorang lelaki yang hatinya berada ditangan Dzat yang lain. Dimana ia tidak sanggup melepaskan hatinya itu kecuali terhadap apa yang sesuai dengan kehendak dzat yang menggenggam hatinya” Umar menjawab “engkau benar” ini salah satu bagian yang buat aku nangis😭😭😭😭
Amr bin ash setelah memeluk Islam ia dedikasi dirinya untuk Islam. Sehingga beliau ikut andil dalam setiap peperangan untuk menegakkan kalimat tauhid “Asyhadu an laa ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah”.
Pada peristiwa perang di damaskus, pertahanan musuh sangat kuat membuat pasukan muslim menjadi ketakutan. Karna amr bin ash merupakan salah satu pemimpin pasukan muslim keberanian amr tampak sekali seakan-akan amr ingin sekali membuat musuh kocar-kacir dengan tangan sendiri. Amr mendahului khalid dalam merampas bendera musuh dan beliau dikerumuni oleh banyak pasukan musuh. Amr sempat lupa terhadap dirinya sendiri karna saking cintanya terhadap jihad dan ia tidak peduli siapa pun pasukan Romawi yang ada di sekelilingnya ketika beliau berjihad bersama para pemimpin pasukan Islam lainnya. Mereka mampu sabar dengan kesabaran yang mengagumkan ketika mereka diserang dan menyerang musuh-musuh mereka dengan serangan yang mematikan, padahal mereka saat itu dalam jumlah yang amat sedikit. Part ini menjelaskan bahwa ketika seorang hamba yang hidup mati nya hanya untuk menolong agama Allah maka dia tidak ada keraguan dan ketakutan😭😭😭😭😭😭. Ya rabbb ku kuat kan lah aku dalam menolong agama mu, seperti engkau menolong mereka dalam menegakkan kalimat tauhid mu😭😭😭😭.
4 notes · View notes
syifarlaa · 2 years
Text
Special parenting day
(28/8/22)
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
1. Sharing Time with Ust. Hannan Attaki
'The power of Jalur Langit'
Doa umar bin khatab (orang sholih) kepada hasan al basri
"Yaallah, jadikan anak ini mengerti agama, dan dicintai banyak orang"
Algoritma
- Sebuah cara menyelesaikan masalah secara terstruktur dan sistematis
- Produk dari ilmu aqidah, tafsir
- Ahsani taqwim. Proses penciptaan manusia secara sempurna
- warisan sejarah
- sesederhana mau pesen gofood, itu ada proses algoritma yg tersistematis
- hal pertama yg perlu menjadi pondasi dlm sebuah algoritma, 'libatkan Allah'
- yg ga kalah penting, 'perbaiki niat'
Kriteria dasar
- Liddiniha, limaliha, linasabiha, lijamaliha
- Santun, tanggung jawab, pejuang
- Laki laki itu, menunjukkan keseriusan dengan tanpa menyerah
- Beban itu bertumpu pada laki laki, maka itulah sebabnya laki laki lah yg Allah perankan untuk pemimpin, untuk mencari nafkah
Dakwah itu programming, bukan ceramah
Campaign ttg new behavior
Islam is 'Rahmatan lil 'Alamiin'
Cita cita: punya rumah, ada tempat parkir, ada kebun
Ust. Hannan: Thinking Ekstrovert
Pasangan itu melengkapi,
Selain dari itu, kembar, rival, kompetitor
Fitrah perempuan, kalem. Jgn terlalu aktif
Khadijah itu gaul, tp kalem
Fatimah itu cerdas, tp kalem
Ujian terberat dari sebuah pernikahan itu rata² 3tahun pertama, karena disitulah masa adaptasi. Bahkan ada yg lebih lama daripada itu.
Bondingnya adalah ketika punya anak.
Maka, seringkali korban dari fase ketidaksiapan rumah tangga pasutri adalah anak pertama.
Apa yg harus di siapkan
1. Segitiga cinta. Atas Allah, kanan kiri suami istri
Allah menjadi muara atas segala dinamika dan keabadian hidup; perubahan.
2. Ketika sedang sempit hati, doa kelancaran berbicara di sholat hajat.
3. Saling berhadiahlah supaya kalian saling bahagia. Laki laki harus terbiasa untuk memberi hadiah
4. Pahami fitrah antara laki dan perempuan
5. Fitrah laki itu, pengen didengar, pengen diikuti. Bagaimanalah treatment perempuannya dalam menyikapi
3 notes · View notes
nrachma · 20 days
Text
Karena Bakti Orang Tua Selalu Berbalas Manis (2/3)
Eps 26: 30 Kisah Mempesona
Kisah pertama, Kisah Uwais al Qarni, pernah dinobatkan manusia yang antara dirinya dengan surga tidak ada penghalang. Setiap berdoa pasti dikabul oleh Allah. Itu karena baktinya kepada orangtua. Permintaan dari ibunya ke Uwais Al Qorni adalah ia ingin melaksanaakan umrah. Padahal kondisi sudah tua dan sakit-sakitan serta mereka tinggal di yaman dengan kekurangan. Yang dilakukan Uwais itu membeli seekor kambing kecil dan setiap waktunya mengangkat kambing naik turun bukit. Ketika anak kambing itu semakin berat dan diarasa sudah siap, ia lalu berkata ke ibunya untuk bersiap-sia[ melaksankan haji. 2250 km jarak yang harus ditempuh dari yaman ke mekah. Setiap Langkah kakinya tidak terlewatkan oleh Allah dan akhirnya itulah yang mengangkat kedudukan Uwais al qorni menjadi salah satu tabiin yang luar biasa. Sampai Rasulullah mengatakan kpd umar bin khatab, jika bertemu Uwais mintakanlah doa karena doanya pasti terkabul oleh Allah. Maka ketika umar bertemu ia memintakan doa memohon agar diampuni dosa-dosanya. Begitulah nilai berbakti kepada orangtua, kadang tidak logis. Jangan menilai dengan logika, hitungan-hitungan, kalkulasi transaksional. Jika masih hitung-hitunganan itu berarti bukan berbakti. Karena berbakti itu ihsan. Kalimat berbakti menggunakan kata ihsan karena apa yang kamu berikan itu yang terbaik dan tidak ada perhitungan dan kalkulasi apa yang telah kita berikan.
Kisah kedua, Kisah abu Hurairah, sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadits. Memliki kebiasaan unik, tidak pernah melakukan perjalanan kecuali selalu mengetuk pintu rumah ibunya, ya umma semoga Allah merahmatimu, kalau dijawab ibunya maka abu Hurairah melakukan aktivitasnya. Kenapa abu Hurairah melakukan hal itu? Satu karena itu merupakan ihsannya seorang abu Hurairah kepada ibunya, yg kedua karena ingin medapatkan doa dari ibunya, doanya ibu kepada engkau 3x lipat dari pada doa bapak kepada kita. Dunia ini tidak akan lagi sama kalau kita sudah memasukkan jasad ibu kita dan bapak kita ke perut bumi. Maka contohlah abu Hurairah.
Kisah ketiga, Cicitnya Rasulullah Zainal abidin bin hasan bin ali, tidak pernah makan satu piring dengan ibunya. Sehingga ada seseorang bertanya mengapa tidak pernah makan satu piring? Jawabnnya aku khawatir kalu aku makan di piring yang sam dengan ibu ku dan jika ada potongan yg dilirik ibunya, lalu aku tidak sadar dan memakan yg sudah dilirik oleh ibuku. Mereka yang tahu kedudukan seorang ibu itu besar mereka adalah orang yang memperhatikan setiap komponen sekecil apapun supaya mereka bisa memberikan yang terbaik
0 notes
womaninblog · 29 days
Text
30 Kisah Mempesona (Day 16-Al-Qur'an Pasti Menolongmu)
By: Ustad Oemar Mita
Allah berfirman “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an...” (QS. Al-Baqarah : 185)
Usaid Bin Hudhair Ketika Usaid bin Hudhair membaca surat Al-Baqarah, beliau mendapati ada sinar yang begitu terang di atas langit. Semakin beliau menambah bacaan pada surat Al-Baqarah, maka cahayanya semakin terang, sampai membuat terang pada kegelapan malam itu. Sehingga kejadian itu membuat beliau tegang dan sangat penasaran.
Beliau mendapati kudanya itu melompat-lompat, seakan-akan melihat sesuatu yang tidak bisa dilihat oleh Usaid bin Hudhair. Beliau khawatir kuda itu menendang anaknya yang sedang tidur tidak terlalu jauh di samping kuda, maka beliau menghentikan bacaan Al-Qur'annya.
Pagi harinya beliau berjumpa dengan Rasulullah, lalu menceritakan apa yang beliau temui tadi malam. Rasulullah berkata, “Itulah para malaikat yang turun, kalau kamu meneruskan bacaanmu, maka kamu akan melihat malaikat itu nyata dalam kehidupan di sekitar kita.”
Al-Qur'an itu disenangi oleh setiap makhluk-Nya yang taat. Sampai para malaikat pun merespon lantunan Al-Qur'an yang dibaca oleh Usaid bin Hudair. Karena ketika ada seseorang membaca lantunan Al-Qur'an, maka pada dasarnya setiap makhluk yang ada di sekitar kita itu merespon dengan versi gestur mereka masing-masing.
Ibnu Taimiyah Ketika Imam Ibnu Taimiyah merasa hatinya dikuasai oleh perasaan sombong dengan ibadah dan ilmu yang dimiliki, maka beliau memberi pengobatan untuk hatinya dengan cara meraba dadanya sembari membaca ayat, QS. Al-Fatihah ayat 5 secara berulang-ulang.
Secara tidak langsung, Imam Ibnu Taimiyah itu ingin mengatakan kepada diri beliau, “Apa sih yang kamu sombongkan? Bukankah ibadah kita juga merupakan bagian dari pertolongan dari Allah kepada kita? Kita bisa membaca Al-Qur'an, memahami hadits, dan mengetahui ilmu itu bukan karena kehebatan kita, tetapi karena kehebatan Allah ketika menolong kita sebagai hamba-Nya.”
Imam Ibnu Qayyim Imam Ibnu Qayyim pernah mengalami sakit yang cukup berat ketika memasuki kota Makkah, tapi beliau tidak mempunyai uang untuk pergi ke tabib. Beliau menyadari bahwasanya Al-Qur'an merupakan salah satu perkara yang besar sekali, salah satunya surat Al-Fatihah. Maka yang beliau lakukan pada saat itu adalah membaca surat Al-Fatihah secara berulang-ulang. Dengan harapan, setiap surat Al-Fatihah yang dibaca bisa menjadi sebab kesembuhan untuk penyakit beliau. Maka dengan tawassul surat Al-Fatihah tersebut akhirnya Allah menyembuhkan penyakit Imam Ibnu Qayyim.
Imam Ahmad Imam Ahmad pernah merintih mengerang kesakitan ketika beliau dalam kondisi sakit. Lalu ada salah satu sahabatnya datang menjenguk dan mendengar suara rintihan tersebut. Maka sahabatnya itu berkata. “Saya khawatir rintihan dan erangan sakitmu itu termasuk di antara perkara yang akan dicatat oleh malaikat.”
“Tidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di sisi malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat)” (QS. Qaf : 18)
Setelah kejadian itu, Imam Ahmad tidak pernah merintih lagi ketika beliau sedang sakit. Sesakit apapun beliau hanya menggigit bibirnya untuk menahan rasa sakit. Artinya ayat Al-Qur'an mampu menjadi petunjuk ketika diperdengarkan, dibaca, dan dipahami maknanya.
Umar Bin Khatab Umar bin Khattab merupakan laki-laki yang paling dekat dengan Al- Qur'an, karena beliau tidak pernah jauh dari Al-Qur'an. Ketika sakit, beliau pernah mendengar salah satu sahabat membaca sebuah ayat, QS. At-Tur ayat 7: "sesungguhnya azab Tuhanmu pasti terjadi,". Lalu beliau pulang dalam kondisi bersedih dan menangis, bahkan menyebabkan beliau pingsan.
Betapa hidupnya hati yang terkoneksi dengan Al-Qur'an ketika mereka sering membaca dan mentadabburi maknanya, sehingga Al-Qur'an itu betul-betul menjadi kekuatan yang hidup.
Seorang Ulama Ada salah satu sahabat, seorang Ulama pernah mendengar seseorang membaca satu ayat Al-Qur'an, “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr : 18)
Ketika ayat ini dibacakan oleh seseorang, maka Ulama ini langsung tergetar hatinya karena ayat tersebut menjelaskan tentang bagaimana setiap manusia harus selalu muhasabah, instropeksi diri terhadap apa yang telah dilaluinya pada kehidupan sehari-hari.
Kemudian beliau pulang dan meminta supaya dibuatkan baju gamis dengan kantong kanan dan kiri. Pagi harinya beliau mengumpulkan kerikil kecil dan ditempatkan di kantong bawah. Beliau berkata, “Kalau aku melakukan kebaikan, aku masukkan di kantong kanan. Kalau aku melakukan keburukan, aku masukkan di kantong kiri.”
Ketika malam, beliau melihat kantong manakah yang lebih penuh, ternyata kantong kirinya jauh lebih berat dengan daripada kantong kanannya. Maka dia tertegun dan kaget, lalu berkata, “Ini baru hisabku dalam satu hari, bagaimana ketika nanti Allah menghisabku sepanjang hidup?”
Beliau menangis sampai pingsan, dan itu yang menghantarkan beliau pada proses kematian. Ketika beliau dikerumuni keluarganya saat proses sakaratul maut, tiba-tiba ada suara yang entah dari man datangnya, “Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang rida dan diridai-Nya.” (QS. Al-Fajr : 27-28)
Imam Ahmad dan Imam Mawarzi Imam Mawarzi menceritakan bahwa beliau berjumpa dengan Imam Ahmad di dalam mimpinya setelah Imam Ahmad meninggal dunia. Tidak ada pertanyaan di dalam mimpinya kecuali satu, “Apa yang Allah berikan kepadamu berdasarkan kecintaanmu kepada Al-Qur'an?”
Imam Ahmad berkata kepada Imam Mawarzi di dalam mimpinya, “Allah memberikan kepadaku kemuliaan.” Bahkan baju dan seluruh benda yang beliau miliki itu dari emas. Imam Mawarzi pun melihat bagaimana Allah sangat memuliakan Imam Ahmad bin Hambal.
Lalu Imam Ahmad berkata kembali, “Allah memberikan kemuliaan akhiratku karena pembelaanku kepada Al-Qur'an, bahwasannya Al-Qur'an bukan makhluk, tapi Al-Qur'an adalah Kalamullah.”
Abu Mansul AL Khayyat dan Hussein Al Balkhi Abu Mansur Al-Khayyat adalah seorang Ulama besar yang tidak pernah malu untuk turun pangkat demi mengajari anak-anak membaca Al-Fatihah. Walaupun keilmuannya diakui dan beliau banyak sekali memecahkan masalah pelik yang dihadapi oleh umat.
Ketika Abu Mansur Al-Khayyat sudah wafat, ada seorang Ulama yang bernama Hussein Al-Balkhi, beliau mengatakan bahwa beliau pernah bermimpi berjumpa dengan seorang Abu Mansur Al-Khayyat di sebuah tempat yang begitu indah dan dalam kondisi yang sangat bahagia.
Tidak ada pertanyaan kecuali pertanyaan, “Apa saja yang sudah Allah berikan kepadamu?” Dijawabnya, “Allah memberikan kepadaku kemuliaan Surga, Allah pun mengampuni dosa saya disebabkan saya mengajari anak-anak kecil membaca Al-Fatihah.”
Abu Mansur Al-Khayyat itu memiliki gudang ilmu, dan kesibukan beliau bukan hanya mengajarkan ushul fiqih dan aqidah. Tapi beliau juga mengajarkan berbagai macam rumpun ilmu kepada masyarakat di segala lini yang dibutuhkan.
27/3/2024
0 notes
mamadkhalik · 10 days
Text
Catatan Kemenangan : Syahadat Adalah Perlombaan!
Ingatkah kamu akan ambisi Umar untuk mengungguli Abu Bakar? 2 sahabat ini memiliki kisah yang berbeda dalam mendeklarasikan Syahadat. Pada akhirnya kita tahu siapa pemenangnya dan dari kedua tokoh ini kita juga tahu apa yang mereka persembahkan untuk dunia Islam.
Tumblr media
Tapi sekali lagi, kita harus bersepakat bahwa setiap memiliki latar belakang berbeda, pemahaman berbeda, dan juga pengalaman spiritualitas berbeda (proses memahami Islam).
Namun kita juga harus bersepakat dengan start yang berbeda, semua memiliki kesempatan yang sama untuk berkontribusi terhadap Islam. Dengan syarat pemaknaaan syahadat yang baik sebagai titik tolak perubahan.
Syahadat itu adalah pemusnah belenggu kebodohan. Berapa banyak kebodohan zaman yang berulang, berapa banyak penyeru tauhid yang datang, dan berapa banyak orang-orang mereka seru jatuh dalam lubang yang sama dan menyekutukanNya? Sekali lagi, semua kembali atas pemaknaan syahadat.
Syahadat itu adalah kebersamaan. Kita ingat akan penaklukan Konstantinopel oleh Sebaik-baik pemimpin dan sebaik-baiknya pasukan. Kita ingat bagaimana kisah Itsarnya para sahabat ketika dilanda kehausan saat perang. Kita juga ingat betapa bergantinya masa Pemerintahan Islam, dipergilirkan dari satu kaum ke kaum lainya untuk memegang amanah ini karena keyakinan dan amal jamai yang kuat.
Tapi ketika syahadat bermakna kebersamaan, dimana kaum muslimin ketika saudaranya dibantai? bahkan dari sebagian mereka ada yang bekerja sama dengan kaum kafir untuk membantai saudaranya sendiri.
Apa jawaban kaum beriman itu? "
Jangan sedih, Allah Bersama kita
"Hanya Allahlah sebaik-baiknya penolong"
Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan (hanya dengan) berkata, "Kami telah beriman, sedangkan mereka tidak diuji? (QS Al-Ankabut: 2)
Kaum beriman ini adalah contoh yang nyata di tengah zaman yang penuh fitnah.
Rasullullah Shalallahu alaihi wassalam menjadikan syahadat, tauhid sebagai dasar pendidikan pertama untuk menyambut perubahan.
Tidak seperti seperti kaum barat akan kapitalismenya, tidak seperti kaum komunis sebagai antitesa kapitalis yang menyerukan revolusi, juga bukan Hitler dengan ideologi Fasisnya. Tapi sekali lagi, bukan itu solusinya.
Beliau hadir ditengah peradaban yang kehilangan akhlak dan melupakan fitrah sebagai manusia. Dengan penuh sabar dan keikhlasan, peradaban itu berubah menjadi peradaban yang besar dan menyebar ke seluruh dunia. Bahkan anak keturunan dari bangsa yang menghancurkan peradaban Islam setelahnya, ketika mereka melafalkan syahadat, mereka menjadi mulia dengan Islam. Sebut saja Bangsa Tatar, Mongol, dan Turki.
Abu Bakar, Umar bin Khatab, Usman bin Affan, Ali bin Abi Thalib dan Para Generasi Terbaik menjadi contoh realisasi syahadat untuk berlomba-lomba di jalan kebaikan. Fastabiqulkhairat.
Juga untuk generasi kita hari ini, jangan pernah merasa puas akan sebuah ilmu yang sedikit itu. Ingatlah sebaik-baiknya ilmu adalah yang diamalkan, untuk berlomba-lomba dalam kebaikan juga.
"Jalan Allah ini panjang sekali, untunglah kita tidak diwajibkan sampai ke ujungnya. Kita hanya diperintahkan untuk mati di atasbya." - Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
(Ditulis setelah membaca buku "Menggali Ke Puncak Hati" Karya Ust. Salim A. Fillah)
Surakarta, 6 Syawal 1445 H.
youtube
23 notes · View notes
delaisyaah · 7 months
Text
Dalam tafsir Surat Al Baqarah ayat kedua, relate banget sama kehidupan yang kita jalani saat ini
Sebelum membahas tafsir, kita baca dulu arti dari ayat ke dua surat al baqarah :
" kitab al Qur'an tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa "
Dari buku tafsir yang ditulis oleh Sayid Qutub dan juga Ibnu Katsir, kita bisa mengerti dan mengambil pelajaran dari makna ayat ke dua surat Al Baqarah tentang takwa
Sebelum itu, adalah sebuah hadits yang diriwayatkan bahwa Umar bin Khatab Ra bertanya kepada Ubay bin Ka'ab tentang takwa. Lalu Ubay kembali bertanya kepada Umar, Apakah engkau pernah melalui jalan yang berduri?,
Umar menjawab, pernah.
Ubay kembali bertanya, Apa yang kau lakukan?
Umar menjawab, Aku berusaha keras dan bersungguh-sungguh.
Ubay berkata, itulah takwa. HR Al Baihaqi
Takwa ialah mengikuti segala perintah Allah dan menjauhi larangan Nya
Maka, hakikat takwa ialah kepekaan hati nurani, kebeningan perasaan, bersikap hati-hati dan waspada terhadap duri kehidupan, duri nafsu, duri syahwat, duri ambisi dan angan-angan, duri kecemasan, duri kegalauan, duri harapan palsu terhadap manusia yang sesungguhnya tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi harapan, dan duri lainnya yang ada di jalan kita menuju kebaikan.
Usaha untuk mengikuti perintah Allah, termasuk menajuhi apa yang juga dilarang Allah, seperti bertahan dan berusaha keras melewati duri duri kehidupan, ujian demi ujian, adalah sebuah upaya untuk menjadi hamba yang bertakwa. Terasa berat ujian yang dilalui, tapi jika dilihat dari sudut pandang lain, bukankah semestinya bersyukur? Sebab barangkali dari ujian demi ujian dan duri kehidupan itulah Allah menunjukkan bukti cinta terhadap hamba Nya, karena janji Allah pasti, Allah akan memberikan balasan yang baik di akhirat kelak bagi hamba yang bersyukur, bersabar dan bertakwa kepada Nya
Semoga kita termasuk dalam barisan orang yang beruntung, orang yang selalu mendapat petunjuk, dan selalu bersyukur atas semua nikmat yang diberikan Allah
0 notes
thebirdviews · 7 months
Text
Panutan
Jika ditanya siapa panutan utama dalam kehidupan, serentak kita bakal sepakat menjawab Rasullullah. Akhlak yang sudah paripurna. Selain beliau, selama ini aku selalu menjawab idolaku selanjutnya adalah Abu Bakar As Siddiq. Kenapa? Alasan utama karena beliau yang sangat membenarkan Rasullullah. Sami'na wa athokna, tauhid dan iman beliau, beuh MasyaAllah. Loyalitas dan pengorbanan Abu Bakar pun tidak perlu disoal. Panutan memang. Selalu jatuh hati dengan orang-orang dengan loyalitas tinggi, seperti Zoro kepada Luffy misalnya. wkwkwk Pas tahu Jalaluddin Rumi ada dalam garis keturunan Abu Bakar As Siddiq, jadi makin suka. Termasuk rasis banget gak tuh? wkwk
Namun belakangan ini aku takjub dengan Umar bin Khatab. Terutama karena firasat dan intuisinya yang tinggi. Dalam suatu kisah, beliau bahkan bisa melihat isi hati seseorang. Allah menganugerahkan beliau furqon, kemampuan membedakan kebenaran dan kebatilan yang sangat jelas. Dengan kemampuan tersebut, beliau dijuluki Al faruq oleh Rasullullah. Kemampuan yang menakjubkan. Bercita-cita punya kemampuan begitu. Tapi sadar diri, ilmu masih cetek, hati sebagai wadah ilmu juga kualitasnya masih gak stabil. Bismillah aja, semoga bisa menuju beliau dengan mengabdikan diri sebagai penuntut ilmu.
Semakin kesini, semakin sadar kalo para sahabat dan tabi'in terdahulu itu kalo kita coba mengenal satu-satu, wah mereka benar benar menakjubkan sih. Manusia-manusia kuat dan memang layak dijadikan panutan. Keren.
FR | Bekasi, 18 September 2023
0 notes
jurnalbungamatahari · 8 months
Text
Buat Anakku.
Nak, di tengah gempuran nama-nama panjang nan ribet, ibuk pingin namain kamu Hafshah aja. Gimana?
Karena, satu kata itu aja udah berat artinya. Nama salah satu isteri Nabi yang jadi salah satu isteri beliau di surga, anaknya khalifah Umar bin Khatab, wanita yang jadi sebab turunnya ayat al quran, cerdas karena langsung diajarin sama Nabi, shalihah udah pasti. Hayo, berat, kan? Enggak, enggak, jangan terbebani nama, ya, sayang. Itu, kan, doa. Hehe. Tapi, itu karena sekarang ibuk baru punya satu nama, sih.
0 notes
penahana · 1 year
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
#TERASPPA
#METIMERAMADHAN
#PUASATANDACINTA
Masya Allah, baru kali ini ikut kajian bahas Qur'an surat Al-Baqarah ayat 183 sampai nangis, speechless deh pokoknya. Cuma bisa bilang Alhamdulillah berkali-kali, Allah kasih kesempatan buat ikut nyimak sampai akhir. Banyak bahasan yang bikin #jleb. Udah gitu berasa ketampar juga. Kita pasti sering denger ayat Qur'an tersebut, tapi kadang sering diulang tanpa tahu makna berpotensi menghilangkan rasa.
Yang paling ngena banget itu saat Ustadzi bahas 7 ciri cinta ilahiah (bahasan ada di slide). Beuh, jangan tanya banjir airmata... nangis gak berenti, kayaknya pembuktian cinta sama Allah belum ada apa-apanya...
Sampai ada pertanyaan yang bikin ketampar, "Sudahkah kita benar-benar mencintai Allah lebih dari segalanya?"
Kadang sebagai manusia sering lupa diri. Ngakunya cinta, tapi sering buat Allah nunggu, cemburu bahkan bikin Allah marah.
Salah satu ciri dari cinta ilahiah adalah Suka berduaan dan bersepi-sepi dengan-Nya. Menemui Allah diantara yang lain terlelap tidur. Bahkan Umar bin Khatab berkata, "Seandainya tidak ada salat salat malam, aku tidak akan merasakan nikmatnya dunia."
Menyelami perkataan umar, lau berkaca diri, apa bisa merasakan kenikmatan seperti Umar? Banyak istighfar dan berdoa, minta tolong sama Allah biar dikasih kenikmatan dalam beribadah, hingga cinta pada Allah semakin bertumbuh dan bertambah setiap harinya. Aamiin Ya Rabb...
1 note · View note
amirblogerov · 1 year
Text
Kurdish Democratic Forces again go beyond the law
In the Trans-Euphrates, the confrontation continues between the Arab population and the Kurdish armed formation of the Syrian Democratic Forces. Feeling strong support from the American International Coalition behind them, the Democratic Forces believe that all the northeastern territories of Syria are in their hands, and they can establish a regime of lawlessness there, being one of the main criminal forces. Today, we began to receive reports from the Al-Zuhoor area in the province of Hasakah that the Qasd militia, controlled by Washington, expelled Arab families from 32 houses. As part of the American occupation plan, in the Gveran region and other nearby areas, houses and other premises located close to US military bases should be vacated. The Kasd fighters needed well-equipped living quarters in which they placed their families. In worse houses, the fighters set up warehouses with weapons at their headquarters. Kurdish fighters consider this area "their" territory, regardless of the opinion of the local Arab population. Several tribes live in Hasak at once, among which are the Abu-Khatab, Sabkh and Buamira tribes. It is worth noting that the lawlessness of the coalition forces has become more frequent in recent months. In this regard, the elders call on the members of their tribes to provide all possible resistance to the invaders. So, at the beginning of this week, on the outskirts of Hasakah, a protest action was held by the local population against the illegal actions of the Syrian Democratic Forces. The elders of the tribes demand an end to the flagrant violation of international law.
0 notes
Video
The Age of Terror: A Survey of Modern Terrorism (Part 3) In the Name of God: Holy Word, Holy War [BBC - 2002] from Thermal Detonator TV on Vimeo.
September 11, 2001
The 9-11 attack dominates the 21st Century political agenda. The motivation for the attack is historical and deep-rooted.
In The Name of God The first world scale terrorist plot on September 6, 1970, high jacked five Western commercial airliners to bring attention to Jewish occupation of Islamic territory.
Marxist P.L.F.P The Liberation Front's action brought world attention to Israeli injustice along with the Western Powers' support. Three of the five highjacked aircraft are emptied and destroyed on camera.
Religious Terrorism Large scale terrorism proves an effective media attention-getter. A decade later Middle East attacks turn deadly. Revenge attacks effect both secular and religious targets.
Effect of Negotiations Jews remain locked out of the Holy Mount, worshipping from the Wailing Wall. Oslo Agreement puts the West Bank into the hands of Palestinians. Jewish settlers are outraged by the loss of territory.
Goldstein's Revenge On Febuary 25, 1994 a Jewish settler murders 30 Palestinian men and boys in their mosque. Goldstein is beaten to death. Revenge killing is an accepted element of the Mideast conflict.
Islamists versus Zionists Sheikh Ahmad Yassin, an Arab religious leader, sanctions Hamas suicide killing of innocent civilians. One who dies in defense of Islam is blessed my God. Oslo Accords are ineffectual.
Walkabout at the Temple Mount Israeli opposition leader Sharon's walkabout at Temple Mount in 2000 unleashes Palestinian riots and Hamas fury. Arab militants react with increased violence.
The Age of Terror In 2002, a bitter and traumatized nurse martyrs herself killing one and injuring five Israelis. Palestinian terror squads feel suicide is viable in the face of overwhelming Israeli power.
Regional Islamic Support of Palestine Predominately Islamic, Egypt strongly supports Palestine. They criticize their enemies Israel and United States for their treatment of Arabs in Palestine.
Jihad's Roots Ayman Zawahiri, an Egyptian, allegedly masterminds 9-11 and the assassination of Anwar Sadat on October 6, 1981. He is Osama bin Laden's mentor and they focus on military action.
Jihad's Direct Militant Action - Luxor On November 17, 1997, the massarce at southern Egypt's historic ruins by the Islamic extremists kills 58 persons mostly foreign tourists. The militants are outsiders trained in Afghanistan.
Jihad's Anti-West Targets Young Muslims escape their often dire situation by joining Al Qaeda, Hezbollah and the Jihad. Bombing embassies, the Cole and the WTC symbolize their hatred of the West.
By detailing key incidents ranging from the Dawson’s Field hijackings to the Luxor massacre, this program charts the ever-widening holy war that is pitting Islamists against Zionists and the Arab world against the West. The Kach Party’s Noam Federman; Bassam abu Sharif, founder of the Palestine Democratic Party; Abdel Aziz Rantisi and Sheikh Ahmad Yassin, operational and spiritual leaders of Hamas; Sheikh Jamal Khatab and Sheikh Fadlallah, spiritual leaders of Lebanese al Qaeda and Hezbollah; former Jewish Underground leader Yehuda Etzion; and former PFLP hijacker Leila Khaled are featured, as are former prime minister of Israel Benjamin Netanyahu and Conor Gearty, expert in human rights law. (47 minutes)
bbc.co.uk/worldservice/documentaries/2008/05/080617_age_of_terror_three.shtml
0 notes