Tumgik
#Galau
sastrasa · 3 months
Text
Dulu, kukira tingkatan tertinggi dari mencintai seseorang adalah membersamai, tanpa memiliki. Tapi ternyata, masih ada yang lebih tinggi dari itu. Yaitu membebaskan, memerdekakan. Aku mencintaimu sepaket dengan membebaskan dan memerdekakanmu. Kamu bebas hidup seperti apapun yang kamu mau. Kamu bebas mencintaiku dengan cara apapun itu. Kamu bebas enggak mencintaiku atas pilihanmu. Aku tetap mencintaimu. Kamu bebas. Kamu merdeka.
- Sastrasa
144 notes · View notes
surat-pendek · 8 months
Text
Memang, aku bukan lagi orang nomor satu yang paling mengenalmu.
Tetapi untuk beberapa saat, aku pernah menjadi juaranya.
Andira Wu
117 notes · View notes
pengelanakisah · 3 months
Text
Apakah aku tidak boleh sesekali marah pada keadaan? Apakah aku tidak boleh sesekali benci pada hidup yang berantakan? Apakah semua manusia harus menjadi malaikat ketika dunianya sedang tidak baik-baik saja? Bila demikian, siapa di antara kita yang paling egois? Aku, kamu atau Tuhan?
46 notes · View notes
ruang-bising · 4 months
Text
(apostrof.id)
Tumblr media
[Amin yang sama, Doa yang berbeda]
Barangkali, kita mengangkat tangan yang sama, pada Tuhan yang sama, dengan kekhusyukan yang sama, diakhiri Amin yang sama, tapi dengan doa yang berbeda.
Aku selalu saja meletakkan kebahagiaan sebagai sesuatu yang ada di depan. sehingga harapan dan pandangan mata terus saja kutuju hingga ke ujung masa depan. isi doaku Hanya seperti orang serakah yang tidak pernah puas: Ingin ini, ingin itu, banyak sekali. selalu ada saja yang kurang dan tak pernah habis. sedang kamu selalu berhasil menutup doa di penghujung malam dengan segenap kecukupan dan rasa syukur.
melihatku yang terus saja mengangkat tangan dan tak sedetikpun berhenti kamu menegurku dan berkata, "jika pandanganmu terus-menerus ke depan bisakah kamu bahagia? jika tidak pernah berhenti sejenak untuk melihat saat ini Bisakah kamu bahagia? jangan-jangan kebahagiaan itu memang tidak pernah ada---- di masa depan?"
mendengar itu, aku tersentak, lalu tertunduk.
53 notes · View notes
arsualas · 9 days
Text
LDR dan Semua Prasangka yang Menyertai
Baik buruknya prasangka pasanganmu itu tergantung dari bagaimana cara kamu memperlakukannya.
Sampai berbuih-buih pun mulutmu mengatakan kamu mencintainya, akan tetap menimbulkan keraguan ketika bahkan kamu tidak bisa memberikan waktumu. Apalagi untuk sebuah hubungan yang dijalin dengan jarak yang menjadi hambatan untuk bisa bertemu setiap saat.
Bagaimana mungkin seseorang tidak memiliki prasangka buruk jika setiap kali ada keinginan bertukar suara selalu kau patahkan dengan segala alasan kesibukanmu itu? Ada 86.400 detik dalam sehari, dan sedetikpun kamu tidak pernah mengizinkan suaramu untuk diperdengarkan, atas nama kesibukanmu itu.
Akan menjadi sesuatu yang naif jika ternyata ketika pasanganmu memilih diam, memberi jeda untuk semua komunikasi, lalu engkau dengan rupa orang yang paling teraniaya menuduhkan kepada pasanganmu telah melakukan silent treatment, mengatakan kepadanya bahwa semua prasangkanya adalah prasangka yang tidak beralasan. Naif sekali, bukan?
Kamu sendiri tidak menginginkan adanya sikap dingin dari pasanganmu, tetapi ironisnya kamu justru menyajikan sikap yang tidak ingin kamu terima dari pasanganmu itu.
Menuduh pasanganmu sebagai orang yang egois karena tidak bisa memahami kesibukanmu adalah suatu sikap yang egois. Bagaimana mungkin kesibukan telah menghabiskan semua waktumu? Dan akan menjadi hal yang sangat menyakitkan ketika didapati kau telah beberapa kali mengganti foto profil media sosialmu, kau juga telah membagikan beberapa cerita di media sosialmu itu.
Ketahuilah, kesakitan itu akan terasa semakin menyakitkan ketika muncul sebuah pertanyaan: untuk siapa cerita itu kau bagikan? Untuk siapa foto profil itu sengaja kau perlihatkan?
13 notes · View notes
estehmanistanpagula · 3 months
Text
Bagaimana bisa aku peduli lebih pada orang yang bahkan tak pernah melihatku?
Depok, 14 Januari 2024
00:26
30 notes · View notes
penaalmujahidah · 1 year
Text
Kita akan memahami makna suatu hal setelah melewati berbagai kerumitan pikiran sendiri. Ketika di hadapkan pada kenyataan yang tak sejalan dengan keinginan rasanya memang menyesakkan, tapi lambat laun ada kalanya semua itu reda. Hingga satu persatu pintu-pintu pemahaman terbuka, menampakan makna yang bisa kita ambil darinya.
Kadang perasaan sedih, galau, dan kecewa, itu emang buat kita capek. Tapi sebagai manusia yang masih hidup, ternyata kita perlu keadaan seperti itu untuk menyelami lebih dalam diri sendiri. Merenungi banyak hal yang mungkin saat kita bahagia enggak terpikirkan. Yaa, begitulah. Aku kadang mengutuk segala bentuk perasaan galau. Namun, di sisi lain aku juga mensyukuri itu. Salah satunya adalah karena galau bisa membuatku bisa menulis banyak hal.
@penaalmujahidah
47 notes · View notes
fillyshertia · 1 year
Quote
Selama rasa untukmu masih tersimpan, ribuan rasa dari orang - orang yang berbeda, tetap akan terasa hambar.
88 notes · View notes
penahana · 11 days
Text
Tumblr media
8 notes · View notes
tigapuluhnovember · 18 days
Text
Tuan, maafkan aku yang kurang teliti dalam mencintaimu. Banyak serpihan luka masa lalu yang kau bawa, namun aku hanya memilih untuk menjalaninya atas nama rasa. Bodohnya aku, ya..
7 notes · View notes
aksaraazzahra · 2 months
Text
Langit yang Kehilangan Bintang
Tuan, sekarang semuanya berbeda. Langit malam sudah tidak lagi sama. Sudah tidak ada lagi gemerlap bintang yang dulu begitu indah. Kini, langit terlihat kosong dan gelap gulita. Seperti hatiku yang terasa hampa, kehilangan cahaya dan kehangatan yang dulu pernah ada.
@aksaraazzahra Bekasi, 23-02-2024
10 notes · View notes
sastrasa · 1 month
Text
Karena itu aku, kamu gak mau.
Kamu bukan takut menjalin hubungan baru dengan seseorang, Tapi karena itu aku, Kamu gak mau. Kamu bukan belum siap menjalin hubungan asmara dengan seseorang, Tapi karena itu aku, Kamu gak mau. Kamu bukan gak mau melawan segala takut dan cemasmu soal masa depan, Tapi karena itu aku, Kamu gak mau. Kamu bukan gak bisa mengusahakan seseorang untuk dapat bersamamu, Tapi karena itu aku, Kamu gak mau. Intinya, bukan aku yang kamu mau, kan?
- Sastrasa
58 notes · View notes
surat-pendek · 10 months
Text
Meski langkahku semakin lama semakin menjauh, aku kerap menengok ke belakang. Sia-sia saja memang. Karena walaupun langkahku kuperlambat atau kuhentikan sekalipun, aku tahu tidak akan ada kamu yang akan berlari mengejarku.
Andira Wu
03 Juli 2023
143 notes · View notes
nazilaaa04 · 3 months
Text
Mas, tau ngga? Kenapa aku setega itu memutuskanmu?
Ya, karena aku menyadari, bahwa aku benar-benar ingin dicintai, dan aku tidak mendapatkannya darimu,
Aku tau persis bahwa aku hanya alat untuk mencapai ambisimu, menikah. Makanya, aku memutuskan untuk tidak melanjutkannya.
Kata² manis yang kau ucapkan menjadi hambar perlahan, karena memang jiwamu tidak hadir di dalamnya.
Karena itu, selamat, atas perempuan barumu. Semoga kali ini kau benar-benar tulus mencintainya.
7 notes · View notes
nerveilleux · 1 year
Text
another day of grief another day of cheer
yang datang mungkin pergi yang pergi mungkin pulang yang dekat jadi asing yang asing jadi rumah
and that is fucking life
44 notes · View notes
arsualas · 3 days
Text
Menjadikanmu rumah adalah harapan yang pernah aku semogakan, tetapi nyatanya, kau tak layak huni. Sebab kau adalah apa yang mudah memikat, tetapi enggan mengikat.
11 notes · View notes