Tumgik
#Latih
newscakra · 1 year
Text
Antisipasi Bencana Banjir dan Laka Laut, Polres Sampang Latih Dasar Water Rescue pada Anggota Pramuka
Antisipasi Bencana Banjir dan Laka Laut, Polres Sampang Latih Dasar Water Rescue pada Anggota Pramuka
SAMPANG, MN CAKRAWALA – Polres Sampang melalui Satuan Polisi Air dan Udara (Sat. Polairud) melaksanakan pelatihan Search and Rescue (SAR) kepada Saka Bhayangkara Kwarcab Sampang di Mako Sat. Polairud Polres Sampang. Sebanyak 35 anggota Saka Bhayangkara Kwarcab Sampang diberikan pelatihan tentang kemampuan mencari, menolong dan menyelamatkan jiwa manusia yang hilang khususnya musibah dalam…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Text
Siswa Diktuk Bintara Polri Gel II SPN Polda Banten Terus Latih Kemampuan Pengendalian Massa
Siswa Diktuk Bintara Polri Gel II SPN Polda Banten Terus Latih Kemampuan Pengendalian Massa
RELASIPUBLIK.OR.ID, PANDEGLANG || Dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa, SPN Polda Banten terus melakukan pelatihan dan pembelajaran Pengendalian Massa (Dalmas) pada Selasa (25/10). Pembelajaran ini untuk meningkatan kemampuan serta kualitas dalmas siswa Diktuk Bintara Polri Gel II SPN Polda Banten dilakukan dua kali dalam seminggu dengan jadwal pembelajaran pada Senin dan Selasa. Kegiatan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
transpublikid · 2 years
Text
Kapolresta Deli Serdang dan Wakapolresta Deli Serdang Latih PBB dan Beri Arahan Seluruh Personil Bhabinkamtibmas
Kapolresta Deli Serdang dan Wakapolresta Deli Serdang Latih PBB dan Beri Arahan Seluruh Personil Bhabinkamtibmas
DELI SERDANG | TRANSPUBLIK.co.id – Usai pelaksanaan Apel pagi, Kapolresta Deli Serdang Kombes Pol Irsan Sinuhaji SIK, MH dan Wakapolresta Deli Serdang AKBP Agus Sugiyarso S.I.K langsung pimpin pelatihan Peraturan Baris Berbaris (PBB) kepada seluruh Personil Bhabinkamtibmas Jajaran Polresta Deli Serdang, Jumat (16/9/2022). Dalam arahannya,sebelum melaksanakan kegiatan tersebut, Wakapolresta…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
borobudurnews · 2 years
Text
Pesawat Latih TNI AL Jatuh di Selat Madura
Pesawat Latih TNI AL Jatuh di Selat Madura
BNews—NASIONAL— Pesawat latih milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) jenis 36 Bonanza T-2503 jatuh di perairan Surabaya atau sekitar selat Madura. “Telah terjadi musibah kecelakaan jatuhnya pesawat udara (pesud) jenis G-36 Bonanza T-2503 milik TNI Angkatan Laut yang jatuh di alur pelayaran barat Surabaya (APBS),” mengutip keterangan resmi Dinas Penerangan Komando Udara (Dispen…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
yunusaziz · 27 days
Text
Bagaimana visi orang tua diwariskan kepada anak? -bagian 2-
Tumblr media
Jika belum ada yang baca -bagian 1- kemarin, sila baca terlebih dahulu ya. Karena tiap bagian akan bersambung^^
Perlu saya tegaskan kembali. Bahwa 'mewariskan' visi kepada anak merupakan peran dari Ibu dan Ayah. Keduanya memiliki peran yang 'parsial', tetapi saling berkesinambungan dan melengkapi. Jika pada bagian 1 kemarin, tindakan menjadi 'asbab' yang paling diutamakan, sebab mendidik ada kalanya lebih powerful ketika dicontohkan. Maka pada bagian 2, saya akan bahas dari sisi bahasa, baik yang melalui verbal dan non verbal.
Eits, ini ko tiba-tiba jadi formil gini bahasanya, beda sama sebelumnya.. Gapapa ya.. 😂
Manusia dibekali Allah otak yang luar biasa, mampu merekam apapun yang ada di sekelilingnya. Mau itu baik atau buruk, selama berinteraksi dengan panca indera, semua akan terekam. Maka, memperhatikan bahasa, atau cara berkomunikasi kepada anak juga merupakan hal fundamental dalam upaya mewariskan visi kepada anak.
Sesuatu yang baik, tentu akan menjadi input yang baik untuk anak. Adanya obrolan yang bernuansa positif, semisal menanyakan kabar, obrolan ringan tentang hobby, minat-bakat, sampai ke diskusi berat perihal masa depan, adalah sarana yang tepat dalam memberikan 'masukan' pada proses anak membangun visi hidupnya.
Oleh karenanya, sekali lagi menjadi hal yang penting bagi (calon) orang tua, untuk memperhatikan tutur katanya. Tidak sedikit kita jumpai, anak yang bahkan masih di usia balita berkata yang tidak sepantasnya. Tentu banyak kemungkinan hal itu terjadi, entah karena mereka mendengar dari lingkungannya, tayangan media, dan tidak menutup kemungkinan dari orang tuanya. Ya hal demikian sering terjadi :)
Fatherless Country
Mungkin bukan jadi istilah asing bagi mereka yang peduli akan dunia parenting. Bahwa salah satu penyebabnya adalah rendahnya komunikasi Ayah terhadap anak. Tidak sering obrolan Ayah stagnan pada satu topik saja, alhasil suasana jadi kering dan dingin. Jika anak nggak balik inisiatif bertanya, kelar dah tuh obrolan :'D
Atau dalam hal lain, ketika menemani anak bermain. Seringkali hanya badannya saja yang menemani, tetapi tidak pada pikiran dan ucapannya; semisal bertanya apa yang didapatkan di sekolah hari ini, hobi yang sedang ditekuni, bahkan bercerita tentang kisah yang mengajarkan nilai dan moralitas kehidupan.
Yah, pada intinya 'kata-kata' merupakan bagian penting yang jangan sampai dilewatkan. Mulai latih diri untuk bagaimana berkomunikasi yang baik, menjaga tutur kata, kapan harus memberi semangat dan memvalidasi variansi perasaan mereka, dsb.
Sedikit tips, jika yang belum menikah atau calon orang tua, latih diri untuk hal demikian itu, misalnya kalau punya ponakan ajak dia ngobrol sembari bermain, bagaimana menghadapi mereka ketika menangis, dsb. Jika tidak punya, bisa main ke TPA atau forum sosial sejenis lainnya :D kalau gaada lagi, nemu anak kecil ajak dah tuh ngobrol, tapi izin mak bapaknya dulu 😂👍🏻
Rasulullah pun juga melakukan hal demikian, dalam beberapa sirah dikisahkan misalnya ketika bepergian bersama cucu maupun anaknya, ataupun anak muda, selalu ada obrolan. Baik itu tentang ketauhidan, pelajaran tertentu, dsb. Ya, tauhid diajarkan saat kanak-kanak, tentu saja dengan bahasa yang mereka mudah pahami.
Akhir kata, semoga kita semua Allah mudahkan dalam mendidik generasi yang Allah kelak akan titipkan nanti, di tengah zaman yang subhanallah 'luar biasa' ini. 🤲🏻
*oiya, seri ini memang akan saya banyakin pov laki-laki, supaya jadi pengingat diri dan bekal dikemudian hari hehe✌🏻
92 notes · View notes
andromedanisa · 1 year
Text
Semua pasangan suami istri pasti ingin sekali tinggal dirumah sendiri, meski hanya ngontrak sepetak berdua. Namun kenyataannya tidak semua pasangan suami istri Allaah beri kelapangan rezeki untuk melakukannya. Jadi, berhentilah bertanya "kapan" kepada mereka yang sebetulnya ingin sekali demikian.
Bulan Ramadhan, yuk latih diri untuk tidak bermudah-mudahan mengomentari apa-apa yang seharusnya tidak perlu untuk dikomentari. Menahan diri agar tidak mudah berkata sesuatu yang kita tidak tahu sebabnya. Agar lebih selamat, agar lebih selamat.
89 notes · View notes
gadisturatea · 1 year
Text
Penerimaan terhadap takdir Allah adalah sesuatu yang penting yang harus kita latih. Sebab itulah yang akan menenangkan dan mendamaikan jiwa. Jika kita tidak ridho pada ketetapanNya, bagaimana mungkin kita bisa sabar menghadapi segala takdirNya?
Maka katakanlah, "Ya Allah, aku ridho pada apapun ketetapanMu. Tapi tolong bantu aku untuk menghadapi semuanya dengan tabah. Kuatkanlah hatiku agar selalu yakin bahwa Engkau adalah Tuhan yang Maha Penyayang"
[dalam buku KepadaMu Kulabuhkan Cintaku]
--Riany Azzahra @gadisturatea
115 notes · View notes
futianz · 2 months
Text
Sedang menikmati hari-hari dengan berbagai peran. Peran dalam menghadapi orang-orang yang sangat bervariatif dengan background dan wadah yang berbeda pula. Sempat terbelenggu dulu untuk membuat limit interaksi dengan banyak orang, namun setelah dipikir tak sepenuhnya saya benar. Inilah hidup. Memutuskan untuk bergerilya di dalamnya, maka tak ada pilihan untuk latih diri beradaptasi dan berinteraksi dengan siapapun.
Inilah dunia dan seluk beluk nya. Face it!!
10 notes · View notes
senjadanaksara · 1 month
Text
Hadits yang sangat terkenal
"Ramadhan awalnya rahmah, pertengahannya ampunan, & akhirnya pembebasan dari api neraka."
Hadits ini sama sekali tidak berasal dari Nabi. Melainkan Ramadhan itu semuanya rahmah, ampunan, dan pembebasan dari api neraka.
- Syaikh Shalih Al Ushoimy
Mari bersemangat menghidupkan ramadhan dengan amalan kebaikan, jauhi perbuatan siasia, dan latih diri agar tidak lagi berbuat dosa dan maksiat.
Tentunya hal ini tidak bisa kita lakukan tanpa pertolongan dari Allah.
- repost instagram lifewith_sunnah
16 notes · View notes
milaalkhansah · 1 year
Text
Alih-alih fokus pada rasa sakit, bagaimana jika baiknya kita memilih fokus bahwa pada saat ini, Allah sedang mengugurkan dosa-dosa kita.
salah satu cara untuk meringankan gejala dari sakit yang sedang kita alami adalah dengan tidak berfokus pada rasa sakit itu sendiri, tetapi bisa dengan mengingat bahwa ini adalah waktu di mana, Allah mengugurkan dosa-dosa kita yang udah bertumpuk, saking banyaknya. Mungkin karena amalan kebaikan tidak lagi mencukupi untuk menghapus dosa-dosa yang tak terhitung itu, maka dengan diberikan rasa sakit dan ujian menjadi cari Allah untuk membersihkan kita dari noda-noda kesalahan :")
meskipun menanamkan pemikiran seperti itu nggak mudah, tapi bukan berarti kita nggak bisa. Karena sejatinya semua bentuk respon atau prilaku kita saat ini adalah buah dari 'mindset' atau pikiran yang kita tanamkan di dalam otak kita, dalam kata lain, cara kita memandang sesuatu, tergantung dari bagaimana kita berpikir tentang hal-hal tersebut.
Coba deh latih sikap kita dengan mengubah pola pikir kita seperti :
Udah beberapa hari nggak sembuh-sembuh juga sakitnya, diubah jadi oh dosanya mungkin belum bersih jadi durasi sakitnya dipanjangin sama Allah, nggak papa.
Duh, kaki kepentok meja sakit banget! Diubah, duh sakit, tapi alhamdulillah dosanya digugurin satu hehe.
Barang kita hilang/rusak, "Oh jatah rezekinya mungkin udah habis, semoga Allah ganti dengan yang lebih baik lagi"
Makanan yang kita beli atau masak jatuh, atau dimakan hewan. "Oh berarti emang bukan rezeki kita, tapi rezeki makhluk lain"
Udah nyoba berkali-kali tapi gagal terus, diubah jadi, "Oh Allah masih mau aku mencoba lebih keras dan belajar lebih banyak lagi! "
Ketemu orang yang nyebelin, daripada sibuk ngedumel dalam hati, mending kita belajar bahwa sikap yang kita dapat dari orang itu nggak bagus, jadi sebisa mungkin kita belajar untuk tidak melakukan hal yang sama pada orang lain.
Melatih pikiran kita untuk bisa lebih mudah fokus pada kebaikan atau pelajaran apa yang kita dapat di tengah rasa sakit seperti contoh-contoh di atas memang nggak mudah, tetapi bukan berarti kita nggak bisa latih. Berdoalah sama Allah untuk dijadikan seseorang yang bisa memandang segalanya dengan penuh hikmah dan juga pikiran yang positif, karena dengan begitu, hati kita insyallah bisa lebih mudah lapang ketika dihadapkan pada takdir-takdir Allah yang terkadang tidak pernah ada dalam daftar keinginan kita. Karena sekali lagi...,tidak ada yang lebih tahu apa yang terbaik buat kita di banding Allah sendiri :")
Pada setiap sakit yang tidak menemukan jeda, pada luka yang tidak kunjung sembuh dan semakin mengangga, pada setiap kecewa yang datang silih berganti, semoga selain bisa menjadi pengleleh dosa-dosa, kehadirannya mampu memberikan kita segudang pelajaran yang amat berarti.
Februari bercerita : hari kedua puluh enam
52 notes · View notes
nonaabuabu · 2 years
Text
Titik
Aku sudah semakin percaya diri, perihal banyak hal. Bahkan sekarang jika bukan aku yang terpilih, aku tak mau menghabiskan waktu lagi untuk menilai apa kurangku hingga orang itu bukan aku. Sesederhana aku percaya, jika bukan aku yang terpilih, maka alasannya sesederhana bukan aku orangnya, begitu garis nasibnya.
Meski begitu, aku selalu mencoba sadar diri. Sadar diri yang membuatku telah mewanti-wanti sejak awal untuk tak meletakkan banyak harap. Seperti yang selalu aku latih sejak lama, akan selalu ada ruang kecewa yang kusisakan dalam diriku, sehingga saat sesuatu mengecewakan aku sudah menyediakan tempat itu, dan itu bisa meminimalisir lonjakan kecewa dan fluktuasi perasaan lainnya. Dan ruang kecewa ini adalah pemahaman terbesar yang aku miliki kenapa aku gagal dan tak terpilih.
Saat belakangan ada satu pertanyaan yang menyertai malam-malamku, aku tak lagi menimbang pertanda apa yang Tuhan kirim. Sekalipun dalam hening paling malam ketika aku berserah detakan itu menyusup alam sadarku. Aku tak mau ambil pusing apakah tanya dalam dadaku itu layak aku kaji untuk dicoba atau diperjuangkan.
Aku sudah tak ingin melalui waktu dengan mengira-ngira bagaimana orang lain kepadaku. Aku sudah pernah menghitung dan mencoba apa yang orang lain cari dan tak aku miliki, itu melelahkan. Aku sudah tak lagi tertarik membuat citra diri agar terpilih. Aku tak ingin memberi gelar untuk diriku hanya agar dipandang. Aku tak ingin terlihat apapun hanya untuk dicintai.
Aku terhormat dengan segala yang aku miliki, dan aku tak butuh validasi siapapun.
Jika memang itu aku maka aku, terlepas seperti apa yang aku cari dan apa yang ia cari. Titik.
65 notes · View notes
Text
Siswa Diktuk Bintara Polri Gel II SPN Polda Banten Terus Latih Kemampuan Pengendalian Massa
Siswa Diktuk Bintara Polri Gel II SPN Polda Banten Terus Latih Kemampuan Pengendalian Massa
RELASIPUBLIK.OR.ID, PANDEGLANG || Dalam rangka meningkatkan kemampuan siswa, SPN Polda Banten terus melakukan pelatihan dan pembelajaran Pengendalian Massa (Dalmas) pada Selasa (25/10). Pembelajaran ini untuk meningkatan kemampuan serta kualitas dalmas siswa Diktuk Bintara Polri Gel II SPN Polda Banten dilakukan dua kali dalam seminggu dengan jadwal pembelajaran pada Senin dan Selasa. Kegiatan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
transpublikid · 2 years
Text
Anggota Koramil Tipe B 0808/01 Sukorejo Latih PBB Siswa Siswi SMP Negeri 1 Kota Blitar
Anggota Koramil Tipe B 0808/01 Sukorejo Latih PBB Siswa Siswi SMP Negeri 1 Kota Blitar
BLITAR | TRANSPUBLIK.co.id – Anggota Koramil Tipe B 0808/01 Sukorejo Kodim 0808/Blitar, Serka Agus Harianto dan Serda Nurhasan, memberikan pelatihan tentang Peraturan Baris Berbaris (PBB) kepada siswa-siswi SMPN 1 Kota Blitar, kelas VIII dan IX, bertempat di halaman SMP Negeri 1, Jalan A. Yani Kel. Kepanjenkidul, Kec. Kepanjenkidul Kota Blitar, Senin (25/7/2022). Pada kegiatan tersebut, anggota…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
eyssirus · 28 days
Text
Tumblr media
Garis.Waktu.Kamu
Semua akan berakhir indah, begitu janji Tuhanku ( QS. Ar-Ra'd)
Sabar yh!
Jangan lelah di latih Allah! jangan nyerah! Kalau lelah, its ok istirahatlah! Inget ada Allah tempat mengadu segala keluh dan kesah.
Tarik nafas sejenak, dengarkan ayat-ayat itu! Bermakna jawaban dari setiap permasalahan dan dari dunia yang penuh dengan fatamorgana.
Berteduh🍃
2 notes · View notes
coretan-sn · 1 month
Text
Ngaji Jomblo 06 : Bersiap Memulai Menikah
By : ustadz Felix siaw
Darimana kita memulai? Yang menentukan segala-galaanya adalah prespektif hidup. Dalam agama bernama Akidah atau dasar yang menentukan cara pandang suatu peristiwa, bagaimana cara menilai satu peristiwa, lalu kemudian mengubah urutan kepentingan dalam hidup kita, mana yang jadi prioritas, mana yang enggak jadi prioritas, mengubah emosi kita dan semuanya.
Kita galau karena kita yang buat sendiri. Maka hilangkan trigger yang membuat galau dan tidak fokus. Ini pasti sulit sekali, ibarat orang yang hobi game ini menghapus game dari komputernya. Jangan sampai bingung diri sendiri sebenarnya kita mau apa nih? Kalau mau move on ya Apapun yang membuat kita mengingat dia maka hilangkan, bersifat fisik itu gampang, yang bersifat ingatan itu yang tidak gampang. Bersifat fisik Langsung unfoll, nggak ada gunanya kalau anda stalking orang-orang yang anda suka. Kenapa? Karena mendapatkan dia enggak, mendekatkan dia juga enggak, mempersiapkan diri juga tidak, yang anda dapat hanya kemudian kemungkinan-kemungkinan atau potensi untuk bermaksiat.
Saatnya mulai berfikir ke masa depan, berfikir dengan apa yang kita tuju. Jika misal pengennya begini ya Pesiapan seperti apa yang di lakukan, supaya hidup lebih produktif. Jangan kepo lagi dengan aktifitas dia, itu trigger yang membuat kita galau. Jangan nonton film cinta-cinta an, kalau ada teman yang bicara nikah bisa d alihkan. Bisa dengan berdakwah, kajian, atau olah raga, baca shiroh dll. Yakinlah bahwa habit itu bisa di ganti dengan habit lain meskipun membentuknya memang tidak mudah, ini perlu perjuangan.
Suatu saat kita mungkin akan lebih tertarik membaca shiroh daripada membaca tentang dia, karena ini perihal kebiasaan. Maka penting sekali untuk berjamaah, untuk bersama-sama hijrah mengenal Allah dan agama dengan baik agar menjadi bekal yang baik pula untuk menikah. Kaji Islam secara sistematis karena Islam adalah sistem kehidupan lengkap dari A-z. Mulai dari masuk Wc bahkan sampai bernegara sudah di atur di dalamnya. Maka kita akan menemukan ustadz/Ustadzah secara personal untuk membimbing kita yang menjadi kelompok2 dakwah.
Di urut dari awal ya, kita ini harus berubah dan untuk berubah perlu informasi termasuk ikut kajian ini, kedua cari replacement cari habit positif untuk mengalihkan trigger, setelah itu ikut kajian sistematis Islam sampai punya mentor/Musyrifah belajar agama mendalam maupun sampai dalam memilih pasangan hidup dengan seseorang. Belajar Islam dengan komprehensif sangat penting karena menentukan siap atau tidak, dalam berdakwah itulah nanti akan dilatih seluruh persiapan-persiapan untuk berkeluarga. Salah satunya adalah mengutuk keluarga dan mengurus keluarga ini sudah di latih ketika kita mau untuk mengurus ummat
Kapan merasa ketika sudah siap? Ketika susah mengkaji Islam dengan benar dan memiliki gambaran Islam yang baik, nanti kita akan merasa sudah saatnya tiba, karena saya sudah menyelesaikan permasalahan saya sendiri, saatnya bagi saya untuk menambah beban untuk menyelesaikan permasalahan orang lain. Tapi nikah itu bukan untuk menyelesaikan masalah anda, jangan berfikir ketika menikah akan membagi beban anda dengan orang lain, jangan menikah ketika anda punya masalah-masalah dan berharap selesai ketika menikahi dia itu namanya ngoper beban.
Nikah itu sebaliknya ; Yaitu membantu permasalahan orang lain, tapi yang disana mentalnya juga harus sama. Karena ketika menikah nanti akan bertambah berat bebannya sehingga kedua pasangan harus balance pemikirannya. Di pernikahan Allah akan terus tambahkan beban, Allah akan terus uji kita, dengan segala macam yang ada di dunia ini supaya nambah pahalanya, supaya nambah kebaikannya. Itulah mengkaji Islam menjadi penting, karena bisa menyelesaikan permasalahan-permasalahan kita sendiri sekaligus bisa menyelesaikan seluruh problem-problem dalam kehidupan. Contoh bagaimana cara menanggapi orang, bagaimana cara menemukan sesuatu yang kita nggak seneng, bagaimana ketika kita marah, bagaimana ketika mengurus masyarakat, bagaimana berkorban, dan seterusnya.
Itulah hal penting pernikahan yang sudah seharusnya kita bingungkan dan bagaimana caranya mulai untuk bersiap, karena perisapan tidak sekedar mau nikah di gedung apa, dengan masakan yang bagaimana, atau mua yang seperti apa.
5 notes · View notes
kayyishwr · 2 years
Text
Satu hal menurutku yang paling susah; Jujur di Hati.
Bagaimana tidak, jujur di hati berkaitan erat dengan niat melakukan sesuatu, meyakini sesuatu, dan sikap setelah melakukan sesuatu.
Susah sekali jujur di hati, menjaga niat saat melakukan sesuatu. Maka, Rasul memuji salah seorang badui yang ditanya, untuk apa dia berperang. Kemudian badui tersebut menunjuk bagian lehernya "ingin mendapat lemparan panah disini". Rasul pun membalas, "Jika engkau jujur kepada Allah, maka Allah akan membenarkanmu". Dan, badui tersebut menepati janjinya.
Susah sekali jujur di hati, dalam menyakini sesuatu. Apalagi sesuatu tersebut ketika dipikir menggunakan logika, tidak bisa. Maka, tersematlah gelar Ash Shiddiq, untuk Abu Bakar, karena menyakini dan membenarkan Isra Mi'raj nya Rasul dalam semalam.
Susah sekali jujur di hati, menjaga niat setelah melakukan sesuatu. Awalnya tidak ada bayangan macam-macam, tapi ternyata ada efek samping berupa pujian dan sanjungan.
Ah, memang susah jujur dalam hati. Kita ingin sekali dalam hati ingin menjadi pintar, tapi apakah kita jujur, dengan melakukan kebiasaan yang menghantarkan kita kepada kepintaran?
Susah, susah, sekali jujur dalam hati. Kita ingin segera menikah, yang katanya 'ditengah gempuran orang pamer ayang' tapi apakah kita jujur, menikah untuk ibadah, atau justru kita akan sama, setelah menikah juga sebatas pamer saja?
Ah, susah sekali untuk jujur di hati. Jujur bahwa Allah satu satunya Dzat yang patut disembah, Yang Maha Segalanya, tapi kenapa selama ini justru kita sering ragu?
Ah susah sekali jujur dalam hati. Tapi, bisa kita latih dan usahakan, dengan cara apa? Memahami hakikat hadirnya ujian, sebagai cara Allah melihat apakah kita jujur, atau berpura-pura saja.
"Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta".
QS Al Ankabut ayat (3)
99 notes · View notes