Tumgik
#Skripsi
gamastatistika · 6 months
Text
Ketahui Bagaimana Langkah Awal Memilih Metode Penelitian
Langkah awal memilih metode penelitian dalam menulis skripsi memang penting. Terlebih skripsi merupakan tahapan penting yang harus kita lampaui agar bisa lulus menjadi sarjana. Pemilihan metode penelitian yang tepat akan mempermudah dan juga meningkatkan kredibilitas penelitian Anda. Mari baca lebih banyak apa saja langkah yang perlu dilakukan dalam memilih metode penelitian dalam menulis skripsi pada artikel berikut
39 notes · View notes
ningwaww · 4 months
Text
Tidak cepat selesai seperti yang lain bukan berarti bodoh... Juga bukan berarti tertinggal..
Setiap manusia, Allah ciptakan lengkap dengan kecerdasan masing-masing...
Coba tanya yang baik dulu sebelum menjudge, "apa kendala yang kamu hadapi? Ada yang bisa saya bantu?" Sepertinya kalimat itu lebih menenangkan daripada kalimat seperti "kok lama to? Kok belum lulus? Kamu bodoh ya? Kok si itu udah, kamu belum? Mau kapan? Kamu harusnya kayak dia sat set"
Mungkin sepele.. tapi tidak bagi mereka yang ada di titik tersebut. Lagi-lagi kita hanya bisa memahami seseorang ketika kita juga mengalami apa yang mereka alami...
Gunungkidul, 25-11-23
12 notes · View notes
metanamei · 24 days
Text
Semangat cantik 🔥
Aku tau, kamu pasti bisa, lihat sekarang kamu udah diposisi ini bukan?
Sudah banyak usaha dan perjuangan mu untuk mencapai titik ini. Lelah, istirahat dulu ya, tapi jangan menyerah, Okayy
Untuk diriku tetap semangat ya, gak papa proses mu sedikit lambat dari teman teman mu, toh masih banyak juga yang sedang berkecamuk dan kondisinya sama dengan mu bukan? Yang terpenting kamu udah berusaha semampu mu.
Menurut ku, proses mu gak terlambat kok dibandingkan dengan yang lain, karena pada dasarnya setiap manusia memiliki ritmenya masing-masing sayang, memiliki lintasannya masing-masing, jangan lelah terus berusaha ya
Cicil setiap hari, meskipun hanya satu lembar
Aku sangat menyayangimu, tetap waras okay 🫂
3 notes · View notes
kalakata-kalacerita · 2 months
Text
Di tengah gempuran tugas akhir yang cukup melelahkan!!
Pengerjaan tugas akhir cukup membuat otak manusia setidaknya mendidih. Dengan rentan waktu yang cukup lama, aku tak bisa berpikir keras untuk hal yang tidak ku sukai. Meski berjalan secara dinamis, aku masih perlu banyak waktu dan juga rangkulan tangan dari berbagai teman.
Salah satunya adalah ita dan ara. Ita adalah teman satu jurusan yang kebetulan satu kelas denganku, kita cukup dekat bahkan sudah seperti keluarga. Ara adalah teman satu jurusan, satu asrama, dan satu visi untuk ke syurga. Eaaa.. intinya sahabat until Jannah.
Mereka sama-sama orang baik yang Tuhan kirimkan saat itu. Belum lagpi ada circle keluarga yang didalamnya ada orang-orang baik sedari kita duduk di bangku perkuliahan. "Keluarga IBU", Ita adalah salah satunya. Dengan adanya mereka, sepedih apapun aku merasa lebih kuat.
Tugas akhir kini mencapai tahan penghitungan data. Sangat kewalahan dengan ini, apalagi ditambah variabel ku ada 3 dan itu membuatku lebih banyak untuk menghitung. Ku jalani sedikit demi sedikit dengan bantuan dan arahan dari Ara dan ita.
Sepertinya mereka sih yang lebih banyak berkontribusi untuk TA ku.
Sehat-sehat ya kalian. Orang baik ga boleh sakit, ga boleh susah..
Semoga tuhan berikan segala hajat dan cita-cita kalian.
See u
2 notes · View notes
ceritaksara · 2 months
Text
ACC PROPOSAL
23/11 - Pagi itu aku menyiapkan diriku lebih prepare dari biasanya untuk menyambut hari. Aku akan bertemu dosen pembimbing untuk bimbingan proposal skripsi. Beberapa hari sebelumnya aku cukup mengebut ketertinggalanku menghabiskan waktu di perpus seperti biasa, dan sekaligus menghabiskanuang untuk asupan hahaha. sepanjang hari aku cukup memperbanyak doaku. Bahkan sampai di motor pun aku terus berkomat kamit meminta yang terbaik untuk proses bimbingan nanti.
Sesampai di ruang dosenku, kami menghadap di meja beliau. Suasana sempat sepi atau bahkan mencekam bagiku, melihat kerutan alis dosenku yang membaca lembar lembar proposalku. Coretan demi coreta mulai mendarat di kertas bersih itu. Dalam hatiku, aku sudah siap menerima apapun nanti keputusan dari bimbingan ini.
Sebelum benar benar diakhiri aku mendengar perkataan dosenku, "Ini saya acc dulu gapapa, tapi diperbaiki ya mba" waah,, sudah runtuh langsung benteng kecemasanku, ingi sujud syukur rasanya aku menghela napas lega.
Siang itu, seperti percaya tidak percaya kalau aku diberi allah kesempatan melanjutkan perjalanan 🥺 meskipun jauh dari prediksi ku untuk menyelesaikan proposal skripsi, tidak apalah. Aku tidak ingin terus membandingkan pencapaian dengan orang lain.
Oiya, sebetulnya bisa dibilang bimbingan ku dengan dosen tidak begitu lama sampai berkali kali. Artinya, kalau aku sudah menyelesaikan dari setelah kkn bukan kah is it better and faster? :D
5 notes · View notes
saudarimu · 5 years
Text
Bunga tidak mekar bersamaan
“Meski ditanam bersamaan, bunga tidak mekar di waktu yang sama.” Kutipan dari kakak senior dari Forum Studi Islam ketika aku menceritakan kecemasanku tentang menulis skripsi.
Satu hal yang sering banget bikin galau mahasiswa semester akhir itu ya tugas akhir bernama sknpsi. Butuh perjuangan dan pengorbanan banget buat bikin bundelan yang satu itu. Bahkan tidak jarang sampai menguras emosi dan air mata. Di awal-awal menulis skripsi semangat juang kita pasti begitu terbakar. Tapi tidak semua orang bisa menjaga semangat dengan konsisten hingga di akhir penulisannya. Di tengah prosesnya terkadang ada saja berbagai cobaan halang rintang. Mulai dari revisi dari dosen yang tidak kelar-kelar, dosen sibuk terus susah banget ditemui, harus cari data penelitian ini itu ke sana kemari, referensi yang susah ditemukan, dan masih banyak lagi. Ditambah lagi dengan padatnya agenda ngaji yang haram buat ditinggal.
Cobaan-cobaan itu tidak jarang membuat kita down. Lalu perlahan-lahan menggerogoti pikiran kita hingga menimbulkan stres. Bahkan tidak menutup kemungkinan dapat memicu depresi. Dan depresi itu rawan banget menimbulkan dorongan untuk bunuh diri. Ada loh yang bunuh diri gara-gara skripsi. Naudzubillah tsumma naudzubillah.
Stres juga bisa dipicu oleh kecenderungan kita untuk membandingkan diri sendiri dengan teman kita. “Dia bimbingan cuma dua kali sudah maju ujian, aku bimbingan lima kali masih minta revisi. Dia gampang banget dapat tanda tangan acc dosen, aku pulang balik ketemu dosen masih disuruh revisi. Dia sudah penelitian, aku masih revisi. Perjalanan dia mulus banget, sementara perjalananku terasa berat banget.” Astagfirullah, pemikiran seperti itu adalah kesalahan besar (aku juga pemah sih dibuat galau dengan pikiran-pikiran seperti itu hehe).
Kita tidak tahu seberapa besar usaha yang telah dia lakukan, sehingga kita hanya bisa membandingkan hasil dia dengan hasil kita. Tidak membandingkan usaha dia dengan usaha kita.
Kata kakak seniorku, “meski bunga kita ditanam bersamaan, masuk kuliah bersama, dikader bersama, belajar bersama, ujian bersama. Namun, bunga tidak mekar di waktu yang sama.” Ada yang bunganya baru saja mekar, bahkan ada yang sudah mekar dengan indah. Sementara kuncup bunga kita masih tertutup malu untuk menampakkan diri.
Kuncinya satu, yaitu Sabar. Tunggu sampai bunga kita mekar dengan indah. Jangan biarkan kuncup bunga kecil itu layu. Tetap jaga semangat, tingkatkan ikhtiar, perkuat doa, tambah kesabaran, lalu serahkan dengan tawakal. Ingat, Allah selalu bersama kita dan tidak akan membiarkan hamba-Nya pulang dengan tangan kosong setelah mengadahkan tangan.
Hidup bukan hanya untuk berlomba mengejar gelar sarjana.
Padahal, kalau dipikir-pikir untuk apa sih kita menghabiskan waktu bermuram durja akibat skripsi? Bukankah tujuan utama kita hidup di dunia itu bukan sekadar mengejar gelar sarjana. Status sarjana itu hanya akan menjadi bukti eksistensi diri kita bahwa kita hidup dan bergerak di dunia.
Hanya perkara dunia dan kita telah berhasil dibuat sedih dan cemas olehnya?
Tidak tidak tidak. Itu juga adalah kesalahan yang besar.
Kita mengalami kecemasan menulis skripsi karena kita menstandarkan kebahagiaan kita pada sebuah gelar sarjana. Sebagaimana Al-Andalusi menuliskan bahwa kesenangan dari orang sehat adalah kesehatannya, kesenangan seorang juru masak dari masakannya, pemabuk dari minumannya yang memabukkan, pencinta dari aksi cintanya, penakluk dari taklukannya, pemain dari permainanya, dan seorang komandan dari perintah yang dikeluarkannya.
Secara otomatis kita memang bergerak untuk menghilangkan kecemasan dalam hidup. Terutama menghilangkan kecemasan tugas akhir. Tapi, bukan berarti standar kebahagiaan kita sekadar itu saja.
Al-Andalusi dalam bukunya yang berjudul Buku Saku Psikologi Akhlak: Agar Hidup Bijaksana dan Lebih Bahagia juga mengatakan bahwa ada satu jalan yang sungguh-sungguh mampu membuat kita menghilangkan kecemasan tersebut. Jalan yamg menjadi tujuan berharga yang dicita-citakan oleh semua orang. Jalan itu hanya berada dalam satu hal.
Adalah “perbuatan mendekatkan diri kepada Allah swt dalam amal saleh yang dilakukan demi kehidupan akhirat.”
Kecemasan pasti terjadi. Mau itu kecamasan akan kegagalan, kecemasan akan pencapaian, kecemasan akan ketidakmampuan. Namun, amal yang dilakukan demi kehidupan akhirat akan membuat kita terbebas dari segala kecemasan.
So, jangan gunakan tenaga kita secara sia-sia kecuali demi jalan yang lebih mulia daripada diri kita sendiri. Sebab kita adalah orang yang beriman, maka di dalam setiap diri orang yang beriman akan terdapat kemuliaan.
“Anda harus memahami bahwa hanya ada satu tujuan yang mesti diperjuangkan, yakni menjauhkan diri dari kecemasan. Dan hanya ada satu jalan untuk mencapai hal tersebut, yakni beribadah kepada Allah swt.” (Ibn Hazm Al Andalusi)
Gowa, 7 Maret 2019
5 notes · View notes
taapita · 1 year
Text
Cerita Skripsi
Bagian 1
Ingin kuceritakan tentang tahun keempat di perkuliahan. Ya, tepatnya saat semester 7 dan 8. Masa itu adalah masa yang krusial bagi mahasiswa.Saat masuk semester 7, aku mulai memasuki lahan praktik klinik. Di samping itu, aku juga dihadapkan dengan skripsi.Membagi waktu antara praktik klinik dan skripsi cukup sulit bagiku. Hingga pernah 1 bulan berhenti dari skripsi untuk fokus pada praktik klinik.Praktik klinik yang kulalui sekitar 1 bulan, membuatku semakin sadar bahwa kemampuanku sungguh masih jauh dan perlu belajar banyak lagi. Banyak pengalaman yang kudapat, menjadikanku belajar untuk siap menghadapi situasi apapun itu. 
Usai praktik klinik, awal Desember aku mulai melanjutkan skripsiku. Namun, tak mudah bagku untuk fokus karena aku tinggal di satu kontrakan bersama mahasiswa lain yang karakternya tentu berbeda denganku. Hingga aku menemukan suatu ide, yaitu pindah ke ruang depan yang jarang digunakan orang-orang untuk menjadi tempat belajar dan fokusku. 
Aku kerjakan skripsiku dengan sekuat dan semampuku, terkadang hingga larut malam. Tapi tak mengapa, untuk suatu cita-cita akan kuperjuangkan.
Singkatnya, aku bisa seminar proposal bulan Januari 2023. Melewati dari targetku, tapi tak mengapa.Bila kuingat sebelum seminar itu berlangsung, rasa berkecamuk dalam diriku. Khawatir, gelisah, dan grogi terasa di setiap waktu. Usahaku untuk menghilangkan rasa-rasa itu, aku menelepon kedua orang tuaku, kakakku, bapak & ibu kos serta teman-teman terdekat untuk meminta maaf dan restunya. Alhamdulillah, menjadikanku cukup tenang.
Jum’at, 20 Januari 2023 aku melaksanakan seminar proposal, teman kuliahku datang ke kosku untuk menemaniku sehingga aku cukup tenang dan tak grogi.Dua jam berlangsung, selesai sudah seminar. Bersyukur tak terkira, sudah seminar proposal dimana itu aku menganggap bahwa sudah setengah perjalanan kulalui. Semoga kedepan lancar dan dapat menyelesaikan tepat waktu, aamiin.
8 notes · View notes
mayantimay · 7 months
Text
Tumblr media
Revisian sedang menunggu. Ya Allah, kuatkan diriku ya Allah ಥ⁠‿⁠ಥ
Hari ini energiku rasanya terkuras habis. Mau ngerevisi tapi kepala agak pusing. Tadi siang perut juga mules gara-gara makan bakso yang pedes banget. Udah buka laptop tapi ngeblank tiap mau ngetik. Jadinya laptop dibiarkan nyala begini dulu biar kalau perasaan udah agak baikan nanti dilanjut lagi revisiannya.
Semangat pejuang skripsi ᕦ⁠(⁠ಠ⁠_⁠ಠ⁠)⁠ᕤ
4 notes · View notes
clrtnov · 1 year
Text
Help me!
guysss, tolong bantuin aku isi kuesioner donggg :))
8 notes · View notes
dialogpendosa · 2 years
Text
Skripsi dan Nilai Spiritualitasnya
Kalau ada jalan yang sulit untuk lulus kuliah kenapa cari jalan yang mudah, Saya hanya melewati jalan yang tidak semua orang mau melewatinya, Keinginan untuk lulus tepat waktu itu sudah terlalu mainstream wkwkwk
Mungkin demikian kalimat guyon yang sering saya ungkapkan tatkala mendapatkan pertanyaan "kuliah kok belum lulus-lulus?, kamu selama jadi mahasiswa ngapain aja?, kamu jarang bimbingan ya? kamu pasti pacaran terus? kamu ada masalah apa sama bagian akademik? udah sampe bab berapa? dan lain sebagainya".
Mereka kira saya ini kuliah untuk ngawur-ngawur apa 😂 pada awalnya juga saya memiliki perasaan takut manakala menyandang status sebagai mahasiswa kadaluwarsa, bahkan tidak ada kepikiran sama sekali berada di posisi semenyudutkan ini, mengingati teman prodi satu angkatan 95% sudah pada lulus bahkan sebagian besar juga sudah bekerja karena angkatan saya jumlahnya terbilang paling sedikit dibandingkan angkatan sebelum-sebelumnya.
Saya ada pada 5% yang masih menjadi beban dosen pembimbing karena belum kelar-kelar skripsinya, masih menjadi beban keluarga dengan biaya tagihan kuliah setiap semester, belum lagi biaya kos-kosan untuk mahasiswa rantau seperti saya.
Melalui masa-masa sulit dengan beban pikiran yang masih berkecamuk dalam diri, dengan berbagai problematika yang ada rasanya apakah saya bisa melewati semua ini sendiri? karena teman-teman saya satu persatupun telah pergi, hari demi hari bagai hilang kendali rasanya ingin bunuh diri tapi ngakak juga nanti jikalau masuk berita surat kabar dengan headline "Seorang mahasiswa ditemukan mati konyol akibat overdosis cairan pembasmi serangga diketahui karena skripsi yang tak kunjung kelar".
Setiap manusia punya jalan hidupnya masing-masing, tentang sebuah proses dan bertumbuh serta keberhasilan didalamnya, begitupun dengan cerita mahasiswa yang memiliki latar permasalahan berbeda di setiap proses dan bertumbuhnya sebelum masa berhasilnya.
Tidak semua proses akademik diperkuliahan selalu berjalan mulus dan sesuai rencana, termasuk saya dengan teman saya yang bernama SKRIPSI, saya harus mengulang judul karena pada penelitaian saya sebelumnya mengalami kendala besar yang mengaruskan saya untuk berhenti dari penelitan tersebut, mencoba mencari-cari referensi judul baru dengan segala nestapa yang ada apalagi teman-teman kala itu mulus-mulus saja penelitaiannya. OKE mencoba tetap tegar meski duri menjebak perih. hehe
Pada realitanya ternyata bangkit dari musibah yang menerpa lumayan sulit juga ya, alhasil butuh sesuatu yang bisa menyembuhkan mental dan berusaha mencari kedamaian dalam jiwa wkwk,,, berbulan bulan healing mencari obat dari luka yang pada akhirnya telah saya temukan
Semua obat luka bagi jasmani dan rohani ada pada Tuhan, sejauh kamu pergi membawa permasalahan yang ada dengan prinsip keduniawian hanya akan membuatmu semakin terpuruk oleh keadaan, manusia juga butuh bersemedi introspeksi diri, apa yang salah dari dalam diri, apa yang hendak diperbaiki, permasalahan apa yang menyelimuti, Hadirkanlah dalam puncak persemedian bersama Tuhan didalamnya manusia akan merasakan kedamaian jiwa ketenangan batin yang manusia tidak akan pernah bisa dapatkan dengan mindset duniawi. semua berjalan tenang terarah mengalir bagai air sungai mengikuti arah arusnya begitu dengan manusia mengikuti arah arus yang diberikan Tuhannya.
Dalam proses melewati ujian ini sering terbesit dalam pikiran, mungkin Tuhan menjadikanmu tertinggal dari yang lainnya agar kau tahui beberapa hal alasan Tuhan, bisa jadi karakter baru akan terbentuk setelah kamu melewati proses penempaan ini, dulu kamu mungkin tidak sabaran dengan segala hal, kamu mudah untuk memandang sebelah mata orang lain akan proses dia yang tidak secepat kita, kamu selalu kesulitan untuk berjuang sendirian, kamu selalu bertanya-tanya apakah aku bisa melewatinya?, kamu selalu memiliki rasa takut, kamu karakter orang yang sulit untuk ikhlas dan legowo menerima ketentuan Tuhan, kamu sulit berkomunikasi dengan Tuhan karena kesibukan duniawimu, dan lain sebagainya. Bisa jadi dengan tertundanya kelulusan kuliahmu akibat kendala yang kamu hadapi saat ini merupakan wujud cinta Tuhan kepadamu yang masih memberikanmu kesempatan untuk merubah beberapa karaktermu yang buruk dimasa lalu menjadi manusia yang lebih baik dimasa sekarang. Tanpa disadari Tuhan memberimu cara berkomunikasi yang secara intim dengan penuh kekhusuan yang sebelumnya mungkin kamu belum temukan.
Kitapun tak pernah tahu rahasia kehidupan dimasa mendatang, bisa jadi keterlambatan kita saat ini sebagai upaya Tuhan menyelamatkan, bisa jadi saat ini kita mengalami kesulitan untuk lulus kuliah namun dimudahkan dalam mencari pekerjaan dan diberikan kehidupan yang mapan.
Ingatilah selalu bahwa Tuhan menciptakanmu untuk beribadah kepadaNya untuk itu jangan melulu memprioritaskan dunia dan jangan pernah mengkhawatirkan apa yang telah Tuhan tetapkan bagi hidupmu, manusia akan selalu membutuhkan Tuhannya dan jangan kamu merasa sombong dengan tidak meminta kemudahan-kemudahan yang Tuhan berikan termasuk meminta kemudahan agar skripsi kita segera lekas selesai, aamiin.
“Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki agar mereka memberi makan kepada-Ku. Sungguh Allah, Dialah Pemberi rezeki Yang Mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.” (QS. Az Zariyat: 56-58).
''Katakanlah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu nilainya kecil. Nilai akhirat jauh lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa.'' (An Nisa: 77).
''Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuatbaiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berbuat kerusakan.'' (Al-Qashash: 77). 
“Barangsiapa yang (menjadikan) dunia tujuan utamanya maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya dan menjadikan kemiskinan/tidak pernah merasa cukup (selalu ada) di hadapannya, padahal dia tidak akan mendapatkan (harta benda) duniawi melebihi dari apa yang Allah tetapkan baginya. Dan barangsiapa yang (menjadikan) akhirat niat (tujuan utama)nya maka Allah akan menghimpunkan urusannya, menjadikan kekayaan/selalu merasa cukup (ada) dalam hatinya, dan (harta benda) duniawi datang kepadanya dalam keadaan rendah (tidak bernilai di hadapannya)“. (HR Ibnu Majah (no. 4105), Ahmad (5/183), ad-Daarimi (no. 229), Ibnu Hibban (no. 680) dan lain-lain dengan sanad yang shahih, dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban, al-Bushiri dan syaikh al-Albani).
Khawatir terhadap sesuatu yang telah Tuhan tetapkan juga sebagai wujud kita menghina Tuhan, saya teringat kata-kata mbah Sudjiwo Tedjo yang sering saya dengar ketika beliau diwawacara
Menghina Tuhan itu ngga harus nginjek-nginjek Al'Quran, Ngga harus nginjek-nginjek Injil, Ngga harus main-mainin nama nabinya, Tapi besok kita khawatir ngga bisa makan, Besok kita khawatir ngga punya jodoh, Besok kita khawatir skripsi ngga selesai, Itu sudah menghina Tuhan, Artinya kita ngga pernah percaya bahwa semuanya sudah diatur rezeki, Berapa banyak sebetulnya orang yang tidak meludahi masjid, Yang tidak meludahi gereja, Tapi khawatir akan hidupnya (Kutipan wawancara Soedjiwo Tedjo dengan KompasTV).
Apapun yang terjadi sekarang dalam hidup, tiadalah yang sia-sia, Tuhan berikan selalu tersirat makna. Cari saja alasan tuhan memberimu rasa sulit atau rasa mudah dalam hidup. Tuhan itu romantis kapanpun manusia butuh untuk mengadu selalu on 24 jam.
Tapi juga self reminder untuk tetap semangat mengerjakan skripsi apapun kendalanya, intinya selalu ada kemudahan disetiap kesulitan, selalu ada jalan keluar bagi permasalahan yang ada, Tuhan tidak akan menguji hambanya melebihi batas kemampuan.
“Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan”. (QS. Al-Insyirah: 5-6).
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebaikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa), "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir." (QS. Al Baqarah: 286).
Akan ada ujung dari cerita sebagai mahasiswa alias maha "sisa" yang tak lagi menjadi "sisa" tapi menjadi pribadi yang lebih baik dihadapan Tuhan dan manusia setelah ujian perskripsian menerpa, ambil hikmah dari ujian yang ada.
Berusaha mengakhiri apa yang telah kita mulai kawan, semangat untuk para maha"sisa" yang sebentar lagi tidak lagi menyandang gelar itu, dan mari untuk selalu mengingati bagaimana pengorbanan kedua orang tua untuk anak-anaknya, semoga bersama kita bisa bahagiakan mereka, dan menjadi pribadi yang bisa berguna bagi keluarga dan orang-orang disekeliling kita, aamiin.
~ Sebuah cerita (latepost) saya kirim yang mewarnai perjalanan 2021/2022 dan puji syukur disidang juga saya akhirnya 😢😭. Saya hanya bercerita ngawur saja dengan tujuan semoga bisa menghibur kegelisahan teman-teman yang masih berjuang bahwa kita tidak sendirian, karena selalu ada kebaikan yang datang dari Tuhan~.
44 notes · View notes
catatanbumi · 1 year
Text
Senaning, 18 Oktober 2022
Pagi ini seperti biasa aku menyaring berbagai informasi dari sosial media yang ku miliki. Rasanya jauh lebih nyaman saja berselancar mencari informasi di media sosial dari pada media berita itu sendiri. Mungkin karena di media sosial kita juga dapat menjadi creator dari konten atau informasi yang ingin kita sampaikan. Sedangkan di media berita, kita hanya dipandang sebagai traffic views. Media berita memberikan ruang formalitas seperti kolom komentar tanpa dapat memberi arti yang lebih. Alhasil, media sosial lebih efektif menyampaikan informasi walaupun terkesan mentah dan keabsahannya dipertanyakan dari pada portal berita yang seyogiyanya menyuguhkan informasi yang matang dan siap di santap oleh berbagai kalangan.
.
Dalam pencarian informasi, tiba-tiba aku di suguhkan oleh postingan sebagaimana aku screen capture di bawah ini. Mungkin bagi sebagian orang akan merasa biasa saja, atau malah merasa iba. Namun bagi aku pribadi itu adalah postingan manja yang mencari perhatian pengguna lainnya.
Inti dari postingan itu ialah ia merasa kecewa oleh temannya yang tidak hadir atau tidak ada yang mengajak foto atas selesainya ia sidang skripsi. Ia mengaku bahwa ia sudah melakukan hal yang luar biasa saat temannya sidang skripsi juga. Seperti membeli buket, menyempatkan hadir, atau sekedar minta foto bersama. Namun saat ia selesai sidang skripsi, hanya sedikit yang hadir. Bahkan ia merasa sedih karena tidak ada temannya yang mengajak foto bersama.
Fenomena ini menjadi alasan aku tidak begitu ingin orang merayakan sesuatu momen untukku. Aku akui bahwa aku senang mendapat kejutan dan hadiah. Atau aku juga senang jika ada temanku menghargaiku dengan mengajak untuk mengabadikan momen bersama. Aku akui itu. Namun aku lebih menghargai mereka jika cukup bersikap biasa aja. Memberi selamat saja sudah sangat cukup, jangan lagi memberikan hal yang berlebihan. Aku takut orang tersebut mengharap balasan yang serupa. Dan untuk membalas hal itu, jujur aku sangat malas.
Bukan berarti aku tidak menghargai dirinya. Namun disaat yang bersamaan dengan momen spesialnya, bisa saja aku ada kesibukan lain, hal penting lain, atau sekedar malas keluar rumah. Bukan aku tidak peduli, bahkan saat temanku sidang dan aku tidak datang, aku merasakan kecemasan dan sangat berharap bahwa ia dapat melalui sidangnya dengan lancar. Setelah momen seremonial itu, terkadang aku akan mengajaknya bertemu dan bertukar cerita. Nah di momen itulah menurutku yang sangat penting. Dengan berbagi cerita kita benar-benar akan menjadi teman bahkan sahabat. Karena menurut pengalamanku menghadiri sidang teman atau aku yang sedang sidang skripsi, mereka datang hanya untuk memperbarui story nya dan menunjukkan bahwa mereka adalah sosok teman yang baik. Sedangkan teman yang lain sibuk menyantap kue yang dibawa oleh yang sedang sidang tanpa benar-benar memperdulikan sosok yang sedang sidang skripsi itu sendiri. Itu kah teman? Bagi ku jelas bukan. Mereka hanya manusia yang numpang lewat dalam cerita singkat hidupku. Tanpa memberi dampak yang signifikan dan kemudian mudah untuk dilupakan.
Oleh karena itu teruntuk mbak/mas yang menulis ini, tolong jangan lemah mental, ya. Percayalah hidup baru akan benar-benar dimulai saat kau selesai sidang. Bukan malah berakhir karena tiada teman yang mengajakmu berfoto untuk jadi kenang-kenangan. Jangan manja, ya. Karena dunia kerja menuntutmu untuk mampu bekerja dibawah tekanan. Dunia kerja juga tidak butuh kenang-kenangan. Para bos perusahaan itu butuh pengalaman kerjamu bukan foto sidang bersama yang katanya temanmu itu.
Yok bangkit yok. Belum terlambat untuk mengusap air mata sekarang. Karena kelak kau akan ditampar realita bahwa dunia kerja akan menilai rupa terlebih dahulu baru akan menguji kemampuan yang kau miliki. Tidak apa-apa, wajar kok. Aku juga demikian.
Karena kita tidak terkenal dan terlahir biasa saja bukan berarti kita tidak layak menjadi pemenang
Jadi mari bersikap biasa aja, ya. Fokus membangun dan memantaskan diri. Ketepikan dulu hal yang tidak perlu walaupun menyakitkan hati. Insya Allah.
...
Tumblr media
7 notes · View notes
gamastatistika · 3 months
Text
Tumblr media Tumblr media
Hai kak ada aplikasi Statistik,
Aplikasi software POM merupakan salah satu perangkat lunak yang sering kali digunakan untuk analisis kegiatan produksi, manajemen operasi, manajemen ilmu pengetahuan, hingga operasi penelitian. Software ini adalah software operation research yang berfungsi untuk menyelesaikan berbagai macam persoalan operasi riset.
#statistik #olahdata #penelitian #dataskripsi
4 notes · View notes
deanna-nanindra · 11 months
Text
Di Sela Skripsian
Nulis bab 1 aja butuh sebulan lebih dikit. Harusnya si gak rumit, cuma karna gue takut salah struktur + dospemnya agak lola + separo bulan puasa gue gak tidur sama sekali, jadi ya gitu :')
Bulan April full buat bab 1 dan gue udah berenti (mungkin sementara) nulis artikel di kantor semenjak niat dedikasi tahun ini buat lulus dari BSI. Astaga. Tapi lumayan si pengalaman 5 bulan jadi SEO Content Writer.
A knee way... gue pikir skirpsi bakal gampang: ambil referensi dari internet, ngikut teori orang, analisis-analisis, kelar. But no... hari ni gue dah duduk depan laptop, mungkin dari abis jam 12 siang, sampe jam set 12 malem, dan cuma dapet 3 baris definisi linguistik buat bab theoretical framework. Like... :')
Gak heran si minus sama silinder mata gue jadi lebih cepet parah.
Dulu mungkin 2 tahun masih bisa gue toleransi. Sekarang liat orang jarak 3 meter aja udah burem gak tau itu siapa awkwk.
Lebaran kemaren harusnya udah bisa ganti lensa. Tapi lensa kan mahal y bang y. Plus gak ada tunjangan apa-apa gue. Dapet notif cuma ucapan maaf lahir batin doang dari segelintir orang yang masih tau gue hidup. Dah.
Cape si hampir tiap waking hour selalu depan hp sama laptop. Tapi kalo gk kayak gitu gk kelar kerjaan. Istirahat sebenatr paling keluar pas malem, jalan ke warung sambil nengoking bintang yang sebenernya juga gk bisa gue liat. Burem soalnye 😌
Dari bulan Maret kemaren gue udah mau nulis ini sebenrnya; tiap gue keluar bulan pas banget lagi terang. Beberapa malem sempet nembus jendela gue yang ditutupin plastik buat nahan air ujan.
Dari yang bener-bener bulet, separo, sampe sabit tipis. Momennya pasti pas banget lagi terang + gk ketutupan awan.
Abis itu gue selalu kepikiran: andai aja gue punya mata normal, gue bakal bisa nimatin itu pemandangan. 'Cuz it really does frustrate me tiap liat ke atas dan yg gue liat cuma bintik-bintik burem dan buletan terang yang gk jelas.
Kalo gue bisa nikmatin langit malem yang gak ketutup awan, mungkin stress gue gara-gara skripsi bakal berkurang dikit.
And to solve that problem, gue mencoba untuk meredakan stres gue dengan bikin spotify playlist yang isinya bikin tinitus gue makin parah, kayak:
Lumayanlah tiap skripsian mesti jejeritan biar gak ada beban ketinggalan. Karna ini draft kudu kelar pertengahan Juni yang mana itu bulan depan. Gusti! Dan gue masih stuck di bab 2 + bab 1 gue masih di dospe, belom di revisi. Lord, give me strength.
BTW, pake Bing termyata lebih gak lemot ketimbang Chrome yang astaghfirullah RAM gue berasa tinggal 200 MB doang, sialan.
5 notes · View notes
herstatanalis · 1 year
Text
Waktu Mahasiswa
Waktu Mahasiswa
Waktu sering menjadi alasan kenapa orang memakai jasa skripsi. Di tengah batas waktu yang telah ditentukan oleh pihak kampus, terkadang Anda tidak bisa melakukan bimbingan di kampus sesuai dengan kehendak dikarenakan kesibukan Anda maupun pihak dosen pembimbing yang membuat pertemuan sulit terjadi.
Jasa konsultasi bisa menjadi solusi karena Anda tetap bisa menyusun skripsi meskipun belum bisa bertemu dengan dosen pembimbing. Tetapi Anda tetap perlu melakukan komunikasi dengan dosen pembimbing supaya arah tulisan skripsi Anda tetap terjaga.
2 notes · View notes
yaninurhidayati · 1 year
Text
Tumblr media
Freya. Gadis cantik yang selalu mengagumkan. Aku mengenalnya sejak semester pertama. Gadis yang menjadi semangatku untuk tetap masuk kelas walau sangat berat.
"Hai!" sapanya penuh ramah.
"Hai!" balasku.
"Sorry, ya! Aku pasti telat, deh! Tadi ada klien yang mendadak minta ketemu pas kamu wa aku," dia membetulkan rambut ikalnya ke belakang telinga, "gimana? Apa yang bisa kubantu? Aku seneng banget, kamu bilang mau nyelesein skripsi dan punya target wisuda tahun ini!"
"Bantu aku sampai lulus ya!" pintaku dengan senyum lebar.
Kuputar laptopku, kuarahkan ke dia. Aku meminta pendapatnya Bab IV. Bab yang menjadi momok setiap mahasiswa yang sedang skripsi. Bab pengolahan data. Banyak mahasiswa masih bermindset, hipotesanya harus selalu benar, padahal nggak harus. Dan aku termasuk salah satunya. Hipotesaku tidak pernah benar.
Mengulang dari nol? Bukan pilihanku, karena Ayah sudah memberi kode saat di pembaringan kemarin, "Nak, bagaimanapun ujian kehidupanmu, selesaikanlah apa yang telah kamu mulai. Mungkin kamu benci dengan hal itu, tapi Allah pasti menyiapkan hadiah terbaik untuk hambaNya yang ikhlas." _ "Muhammad Rio Pradipta… Sarjana Sistem Informatika…" namaku menggema di hall terbesar di kampusku. Impian orangtuaku mewujud, aku lulus kuliah dan jadi sarjana. Genap 11 semester aku berjuang di kampus ini, tanpa kutahu kuingin jadi apa dan siapa. Kujalani lima setengah tahunku hanya untuk menuruti orangtua alih-alih sebagai bakti anak pada orangtuanya. Kuabaikan diriku.
Nak, terima kasih telah menyelesaikannya. Maafkan Ayah dan Mamah. Pesan dari Ayah membuatku hampir menitikkan air mata sesaat sebelum Hari memukul punggungku, "Bro! Selamat! Sudah jadi sarjana kau! Udah ga galau lagi kan kau?!" Galau? Yang ada… aku semakin bingung mau ke mana setelah ini. Izin tinggal di masjid kampus menghitung hari. Jobless. Passion? Boro-boro!
"Rio! Selamat ya! Semoga jalanmu ke depan makin terbuka lebar. ❤️ Ohya, ntar malam ketemuan, yuk!" pesan singkat dari Freya membuat dopaminku bertambah. Aku mengiyakan.
"Yo! Jadi fotograferku, ya!" todong Freya dengan mengeluarkan sebuah undangan. Undangan pernikahannya…
4 notes · View notes
roisma22 · 2 years
Text
BAHTS
Entah seberapa besar usaha aku untuk mengerjakannya, namun yang perlu kita ketahui bahwa tidak ada hal yang sempurna di dunia ini, pasti ada salahnya, namun aku sangat senang karena sudah melewatinya dan aku sudah berusaha sebaik mungkin untuk mengerjakannya.
Tinggal menunggu waktu sidang, yang sangat-sangat menegangkan bagiku dan teman-teman, semoga Allah Ta’ala memberikan kemudahan untuk kita semuanya,
اللهم لا سهل إلا ما جعلته سهلا وأنت تجعل الحزن إذا شئت سهلا
Aaamiiiiinnn✨🤗💪🏻💫🌷💐
Tumblr media
Bogor, 7 Juli 2022 | 22.59 WIB
9 notes · View notes