Tumgik
#cashtra
tobasatu · 4 years
Link
tobasatu.com, Medan | Buku ‘Zenit Nadir Sang Doktor’ resmi diluncurkan pada Sabtu (15/2/2020), di Restauran Taipan Gedung Capital Building Jalan Putri Hijau No.1 A Medan.
Bagi sang penulis, Nurni Sulaiman, buku ini merupakan buku biografi pertamanya, yang berkisah tentang kegigihan seorang perempuan dalam mewujudkan cita-citanya. Perempuan itu, Dr.dr.Cashtry Meher, M.Kes.M.Ked.(DV) SpDV, sukses meraih 5 gelar akademis di bidang kesehatan di usianya yang masih terbilang 32 tahun.
Padahal, Cashtry merupakan seorang istri dan ibu dari dua orang anak, serta juga berprofesi sebagai seorang dokter dan juga seorang dosen yang praktis memiliki kesibukan tersendiri, namun masih punya banyak waktu untuk mengejar dan mewujudkan cita-citanya.
Nurni mengaku sangat ‘tertampar’ dengan kisah hidup Cashtry, sebab saat seusia Cashtry begitu banyak waktu yang terbuang sia-sia.
“Saya tertarik menulis kisah hidup Cashtry karena ia berhasil lolos dari titik terendah dalam hidupnya serta kegigihannya dalam memperbaiki nasib,” tutur Nurni Sulaiman.
Ketika menyelesaikan buku ini, Nurni mengaku sangat tercambuk untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya diantara jadwalnya yang super padat.
Buku ini diselesaikannya dalam waktu yang terbilang singkat, hanya satu bulan.
“Saya baru termotivasi oleh ketangguhan seorang Cashtry, agar tidak membuang waktu percuma,” sebutnya.
Cashtry Meher merupakan putri sulung dari pasangan Meher Ban Shah dan Yunita Sofyan. Istri dari dr.Fahmi Sani, M.Ked.An SpAn dikaruniai dua orang putra yakni Meher Cashtro Shah dan Meher Cashtra Sani Shah.
Keluarga Cashtry masih memiliki kekerabatan dengan Musa Rajekshah yang saat ini menjabat sebagai Wakil Gubernur Sumatera Utara.
Saat ini Cashtry bekerja sebagai dosen di Universitas Sumatera Utara, Dokter Spesialis Dermatology dan Venereology di Rumah Sakit Mitra Medika, Medan. Dia juga saat ini tercatat sebagai Dokter Spesialis Dermatology dan Venerology di Klinik Centrum Medan.
Cahstry menamatkan kuliah jenjang sarjana nya (S1) di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Medan pada 2004-2010, Magister Manajemen Administrasi Rumah Sakit, Fakultas Kesehatan Masyarakat USU pada 2010-2012, Program Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin FK USU pada 2013-2017 dan Program Doktor atau S3 Fakultas Kesehatan Masyarakat, USU pada 2013-2018.
Di dalam buku setebal 176 halaman itu, Cashtry bercerita tentang pahit getir kehidupan. Tentang sebuah titik terendah kehidupan yang pernah dia jalani dan juga keluarganya.
“Jatuh dan bangun bagi kami sudah biasa. Setiap orang yang pernah lolos dari titik nol, tentu akan menjadi orang yang lebih bijaksana. Saya yakin, ketika berada di titik nadir, Allah SWT sedang tersenyum kepada kita dan menunjukkan sisi lain dari kehidupan. Jika bisa melewati cobaan, maka Dia akan mengangkat derajat kita lebih tinggi lagi,” ujar Cashtry.
Anggota Komisi Yudisial RI Dr.Farid Wajedi S.H.M.Hum yang ikut hadir pada acara peluncuran buku itu mengaku sangat tertarik dengan perjalanan hidup doktor muda Cashtry. Dia tidak bisa membayangkan dalam usia 30 an tahun wanitu itu sudah menyandang gelar Doktor. Karena itulah saat diminta penulis untuk menuliskan sekapur sirih dalam buku itu, Farid yang juga merupakan dosen di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara itu pun menyanggupinya, meski sebelumnya dia tidak kenal dengan sosok Cashtry.
“Kenapa saya berkenan memberikan kata pengantar, karena baik penulis maupun yang ditulis sedang menuliskan masa depan bukan masa lalu. Karena itu Insya Allah buku ini akan memberikan pengayaan kepada kita,” ujarnya.
Kedua orangtua Cashtry yakni Meher Ban Shah dan Yunita Sofyan serta suaminya dr.Fahmkni Mi Sani, M.Ked.An SpAn ikut hadir memberikan support pada acara peluncuran buku Biografi Zenit Nadir Sang Doktor.
Sekilas Tentang Penulis
Penulis Buku Zenit Nadir Sang Doktor, Nurni Sulaiman, merupakan seorang jurnalis senior yang saat ini bekerja di The Jakarta Post, sebuah harian berbahasa Inggris di Indonesia. Nurni telah terjun menjalani profesi jurnalis sejak tahun 2003, dengan memulai karir di Tribun Kaltim.
Pada 2018, ia terpilih meliput pesta olahraga terakbar Asia, Asian Games XVIII di Palembang, Sumatera Selatan untuk The Jakarta Post, dan pernah mengikuti Fellowship Senior Journalist di tiga negara Amerika, Bangladesh dan Turki yang difasilitasi East West Center, United States.
Nurni juga merupakan anggota beberapa asosiasi diantaranya anggota Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI). (ts-02)
The post Zenit Nadir Sang Doktor, Tentang Kegigihan Seorang Perempuan dalam Mewujudkan Cita-Cita appeared first on tobasatu.com.
0 notes