Tumgik
#ceritamasakarantina
byrenfa · 4 years
Text
Keren Kata Siapa
Butuh waktu yang cukup lama buat saya menyadari betapa beragamnya manusia di bumi ini, bahkan di lingkaran pertemanan saya. Sebenarnya mungkin kalau menyadari udah dari lama ya, tapi cara pandang dan berpikir saya tentang beragamnya kita itu baru terbuka akhir-akhir ini, sampai rasanya saya pgn bilang kalau "wowww lu kok bisa sih se-keren ini" ke hampir semua orang yang saya kenal.
Mungkin bisa dibilang selama hampir 19 tahun hidup, saya punya definisi yang cukup sempit soal standar kerennya seseorang. Gausah saya jelasin lah ya itu apa aja wkwkwk tapi pokoknya dulu patokan seseorang bisa dibilang keren bagi saya itu ya seperti itu. Tapi kesini-kesini setelah semakin banyaknya orang yang saya kenal, semakin beragamnya cerita yang saya dengar, semakin bermacamnya perkumpulan-perkumpulan yang saya ikuti saya jadi sadar kalau emang setiap orang itu keren.
Kadang sebagian dari kita cenderung menilai orang yang keren itu hanya mereka yang bisa sempurna dalam nilai akademik, atau mereka yang jadi orator ulung didepan banyak orang, atau mereka yang bisa jadi ketua disana dan disitu, saya ga bilang mereka itu gak keren malah ya justru itu keren banget, tapi nih mungkin juga sebagian dari kita lupa kalau ada loh orang-orang keren lain yang berjuang dengan caranya sendiri. Ada hal-hal keren lain yang luput dari pandangan kita.
Sebagai contoh, saya punya temen yang dalam kehidupan sosialnya dulu sering dipandang sebelah mata sama teman sekolahnya, korban bullying, dan seorang survivor. Tapi beberapa hari yang lalu ketika saya sapa dia via media sosial, dia banyak cerita soal gimana kemudian dia berusaha bisa berbaur sm teman kampusnya, bisa ga malu-malu lagi nanya di kelas, gimana kemudian dia bisa sembuh dari depresinya, berdamai sama rasa takutnya, sama masa lalunya. Itu bukan hal yang mudah tapi dia mampu melewatinya dengan baik.
Saya juga akhir-akhir ini jadi sering dibuat kagum sama temen-temen saya yang setelah sekian lama, akhirnya mulai nemuin passion dia dimana, kemampuannya apa aja, dan mereka menekuni itu sampai bisa menjadi sebuah karya. Atau temen saya yang dia suka sama suatu hal walaupun dia sebenernya ga jago tapi karena dia suka ya dia fokus dan lanjutin aja tanpa harus peduli segimana kemudian lingkungan toxicnya mendorong dia untuk jatuh. Dari mereka akhirnya ya saya sadar;
Keren itu ga melulu berbicara soal hasil, tapi justru proses pembelajaran jadi bagian paling penting
Atau contoh lain, saya punya temen yang setiap hari selalu bawa makanan kucing buat kasih makan kucing-kucing di fakultas, ada juga temen yang setiap liat sampah di tempat yang gak seharusnya dia bakal ambil dan buang ke tempat sampah, ada juga temen yang di tengah kerasnya dunia ini satu kata bahasa kasarpun belum pernah saya dengar dari mulutnya. Jadi gimana ya bilangnya, ternyata ada banyak loh hal-hal keren yang kecil dan seringkali kita anggap sepele, padahal mungkin justru itu memberi kebaikan dan manfaat yang jauh lebih besar.
Dari begitu luasnya definisi "keren" yang saya temukan saya jadi bener-bener percaya kalau emang setiap dari kita itu istimewa.
Kita punya cara berjuang masing-masing, jadi untuk apa kita merasa menjadi sosok yang paling? Jika Tuhan saja memberi jalan dan membekali kelebihan dan kekurangan pada setiap kita dengan berbeda-beda.
Setiap dari kita memiliki waktunya masing-masing, memiliki alur kehidupannya masing. Maka mulailah menjadi keren dan bermanfaat versi dirimu sendiri. Jangan sampai standar keren orang lain malah menghambat bertumbuhnya kita, jangan sampai karena kita terlalu sering membandingkan diri kita dengan orang lain malah membuat kita kehilangan harapan dan kesempatan. Dan yang paling penting jangan sampai cara pandang kita soal definisi keren itu malah menyakiti orang lain.
Berbahagialah selalu bagi kita yang masih diberi kesempatan untuk hidup dan bertumbuh di setiap harinya.
🌼 • ┈ ๑ ⋯ ୨ ୧ ⋯ ๑ ┈ • 🌼
Salam sayang, Piwa.
63 notes · View notes
dhiraksara · 4 years
Photo
Tumblr media
Tidak banyak hal yang saya lakukan di masa karantina mandiri saat pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung sekarang. Beberapa diantaranya seperti yang sudah saya ceritakan di postingan atas.⁣ ⁣ Memang bukan hal yang wah sekali dan tidak seproduktif orang lain yang saya lihat dari instagram story teman-teman saya yang lain. Terkesan sederhana saja. Tapi bagi saya pribadi, hal ini merupakan sebuah pencapaian di masa-masa sulit pandemi yang penuh dengan kecemasan dan kekhawatiran ini.⁣ ⁣ Saya melakukan hal diatas bukan tanpa sebab. Utamanya adalah membuat diri saya untuk terus produktif --dimana hal ini adalah salah satu upaya untuk menjaga kewarasan diri sendiri di masa-masa sekarang.⁣ ⁣ Tentu semua orang terpukul dengan adanya COVID-19. Semua sektor terdampak, tanpa terkecuali. Begitu pula dengan saya. Jika tidak saya alihkan dengan kegiatan yang produktif, tentu overthinking saya semakin menjadi-jadi (dan berdoa semoga overthinking ini tidak mengacaukan saya kembali seperti tahun lalu).⁣ ⁣ Nggak papa jika nggak melakukan banyak hal produktif seperti orang lain. Nggak papa kalau mengisi waktu karantina hanya dengan rebahan, menonton K-Drama/film, scroll sosial media. Asal itu semua bisa membuat tenang dan tidak panik.⁣ ⁣ Masa ini, adalah masa-masa dimana kewarasan harus tetap terjaga. Bukan ajang pertandingan produktifitas dengan orang lain. Karena tidak semua orang diberi waktu dan kesempatan yang sama untuk karantina #DiRumahAja.⁣ ⁣ Sembari menjalani karantina, jangan lupa menyelipkan doa untuk pasien yang berjuang melawan COVID-19, untuk garda-garda terdepan petugas medis, untuk orang-orang yang tetap harus berjuang di jalanan --tukang ojek, penjual makanan, minuman, pekerja yang tidak WFH, dan siapapun--, agar mereka semua selalu diberi kesehatan dan dilindungi olehNya.⁣ ⁣ Semoga pandemi ini segera berakhir. Semoga Bumi segera sehat kembali. Semoga kita semua selalu dilindungi olehNya.⁣ ⁣ Jaga kesehatan dan jangan lupa selalu cuci tangan! Stay safe 🌻⁣ ⁣ #cemara0417⁣ #ceritamasakarantina⁣ #30haribercerita⁣ @30haribercerita (at Dimana aja boleh!!! Yg penting ada sinyal) https://www.instagram.com/p/B_EHir4B05r/?igshid=1o6ejezy2xwkk
4 notes · View notes
lianamhr · 4 years
Photo
Tumblr media
Jadi kembali mengenang Batu, Malang. Sempat beberapa kali aku katakan dan tanyakan, "orang lain mah setelah menikah perginya banyak ke pantai-pantai atau pulau gitu, tapi aku mintanya malah ke museum. Kamu gakpapa?" Padahal sudah kejadian. . Tersenyum. Selalu itu jawabannya yg pertama. . Tidak pernah bosan diungkapkan, bahagia sesederhana itu. Bukan kemana perginya. Bukan di mana tempatnya. Tetapi, dengan siapa menghabiskan waktunya. Seperti masa pandemi saat ini. "Banyak hikmah bagi mereka yg berakal dan berhati". Meski banyak melihatnya bermain game, ternyata aku masih bisa bersyukur dan bahagia. Alhamdulillaah tabaarakallaah. Dia ada di rumah. Dan rumah ini semakin 'terasa rumah' ketika kami bersama di dalamnya. "Anggap aja yg kemarin itu survey sebelum nanti ke sana lagi sama kakak," lanjutnya. Ya, sekarang kami sama-sama sedang menunggu waktu untuk kunjungan kedua kalinya ke Jatim Park, bertiga. Insyaa Allaah🌻🌻 #ceritamasakarantina #cemara0413 https://www.instagram.com/p/B-57caAADfX/?igshid=43o3yc9zkseh
1 note · View note
Tumblr media
◇Pear Packham◇⁣⁣ @idaailsya⁣⁣ ⁣⁣ Pertama kali kenal buah ini tuh jaman SMA. Pemberian sih. Oleh² dari Jakarta. Saya yang anak daerah yang masih katrok kalo bahasa bekennya sekarang, pertama kali makan buah ini langsung jatuh cinta, berasa aneh tapi enak. Rasanya manis, aromanya khas dengan tekstur buah lembut dan ada sensasi butiran² halus didaging buahnya pas dikunyah.⁣⁣ ⁣⁣ Buah²an jenis seperti ini pada tahun² saya hidup di Kota saya dulu tuh bakalan susah jumpainnya. ⁣⁣ Jangankan Pear beginian, Apel, jeruk ponkam dan anggur aja berasa jadi buah langkah pada jaman itu. Jikapun ada, harganya cuma bisa dijangkau kaum jetset di Kota saya. ⁣⁣ ⁣⁣ Beruntungnya buah²an lokal hasil tani di kota saya jauh lebih murah dan beragam jenisnya. ⁣⁣ Durian apa lagi, murahnya bikin iri penduduk Jakarta kala itu, yang harus ngerogoh kocek lebih dalam cuman buat beli si raja buah beraroma kuat tersebut. ⁣⁣ Tau dari mana, tau dari almarhumah nenek saya yang kalo pulang kampung suka borong Durian. ⁣⁣ ⁣⁣ Katanya mumpung lagi mudik eh salah pulang kampung dipuas²in dah makannya. Tar balik ke jakarta bakalan puasa duren lagi. Alhasil tiap kali balik ke jakarta, Jida (sebutan untuk nenek saya yang keturunan arab) ... sssttt yang kenal saya, jangan mempertanyakan tampang saya yang gak ada arab²nya ya. 🤭 Iya, jadi jida suka pesan dampok Duren sejenis dodol durian tapi terbuat dari daging durian asli tanpa campuran tepung, buat oleh² pulang ke Jakarta. Karena kalo harus bawa durennya gak kuat, berat 😁⁣⁣ Lha kok malah cerita soal duren ya ?!⁣⁣ ⁣⁣ Kembali ke pear ⁣⁣ Dari beberapa jenis pear yang sudah saya cobain, jenis Pear Peckham yang paling saya suka. Gak tau kenapa. Mungkin karena pertama kali makan langsung nancep diingatan, rasa, aroma, dan teksturnya. recommended banget lah pokoknya ... ⁣⁣ Udahan ya, biar gak balik ke duren lagi ceritanya ♥️⁣⁣😁 . . 📷 : by Bakul Buah langganan . . 26042020_07:18⁣⁣ ⁣⁣ @30haribercerita #30haribercerita #cemara0426 #ceritamasakarantina ⁣⁣ ⁣⁣ ⁣⁣ https://www.instagram.com/p/B_bFs87pEqu/?igshid=1qgbaxj25208i
0 notes
rchauliyasari · 4 years
Photo
Tumblr media
Alhamdulillah, Jumuah Barokah... Hari pertama menunaikan ibadah puasa Ramadhan yang sangat berkesan karena memang ini adalah kali pertama aku kembali berpuasa Ramadhan setelah 4 tahun terakhir menjadi bumil dan busui bagi kakak beradik Cimbuls. Sejujurnya hari ini terasa panjang sekali. Masih melakukan work from office di tengah pandemi dan cuaca terik yang cukup ekstrem. Belum lagi drama naik-turun emosi akibat ulah dan tingkah para bocil yang hmmm... sedap sedap ingin khilaf. Mohon maaf, namanya juga cuma manusia, mengeluh saja bisanya. Sore tadi pun tanpa sadar berencana mengajak anak-anak keliling mencari takjil di sekitar komplek, kalau beruntung siapa tahu bisa dapat takjil gratis yang biasa dibagikan oleh para dermawan di jalan-jalan seperti yang selalu jadi agenda selama Ramadhan. Sederhana, tapi amat dirindukan di masa karantina begini. Yang tadinya surau-surau tak henti memperdengarkan santri-santri tadarus Al-Qur'an, sekarang memutar rekaman/mp3 saja sudah bagus. Yang sebelumnya masjid-masjid penuh dengan jamaah salat tarawih, kini terpaksa menjaga jarak dan diharuskan tetap mengenakan masker saat salat. Aku? Tetap di rumah saja. Berbuka dengan takjil seadanya karena batal ke mana-mana. Sholat tarawih berjamaah sekeluarga. Insyaallah, bagaimana pun kondisi saat ini Ramadhan selalu menjadi momentum terbaik. Akan ada hikmah di balik setiap peristiwa. Sebagaimana kita dapat berbuka setelah seharian berpuasa, semoga segera tiba masa bumi akan sehat kembali, terbebas dari corona dan tulus berbahagia. @30haribercerita #cemara0424 #ceritamasakarantina #ceritaramadhan #ramadhanday1 #ramadhankareem #selamatmenunaikanibadahpuasa #selamatberbuka #takjil #minumankopi #dalgonacoffee #instacoffee #instaramadhan #instamoment https://www.instagram.com/p/B_XfaS3gIMA/?igshid=11l5d95u3prx0
0 notes
ulasrasave · 4 years
Photo
Tumblr media
Selamat hari buku sedunia. Yayaya. . Setahun yang lalu sepertinya aku sama halnya seperti hari ini. Memandang koleksi bukuku dan mengucapkan "Selamat hari buku sedunia buku-buku. Maaf ya belum bisa bikin kalian nyaman". Ah aku masih saja bercita-cita punya perpustakaan mini di setiap sudut ruang rumahku nanti. Pasti menyenangkan, ya sepertinya begitu. . Buku itu temanku. Karenanya aku tak pernah merasa sepi, meskipun sedang sendiri. Dicovernya yang beragam itu, aku berkenalan dengan namanya. Di lembar berikutnya aku berkenalan dengan penerbitnya. Di lembar berikutnya aku disapa penulisnya. Lalu aku mulai masuk ke dalam ceritanya, berkenalan dengan banyak tokoh, mengunjungi banyak tempat, menyelami pikiran banyak orang, dan kemudian mengimajinasikan apapun dipikiranku sendiri setelah selesai membacanya. . Buku itu sekian banyak hal yang terbaik yang aku punya. Kadang mereka menasehatiku dengan halus. Kadang mereka menamparku dengan lembut dan perlahan. Kadang mereka menyadarkanku dengan tegas sekaligus bijak. Masing-masing dari mereka, mengagumkan dengan keserhanaan yang mereka punya. Aku senang bisa jatuh cinta kepada mereka semua. Kalian juga. Harus. Alias wajib. . Aku ingin seperti mereka. Ya menjadi seorang penulis suatu saat nanti. Aku ingin menjadi bagian dari pikiran-pikiran pembacaku. Mungkin akan ada sekian banyak hal yang akan menjadi tidak penting untuk diperdebatkan dengan diri mereka sendiri atau bisa jadi sebaliknya. Ahh aku gila sendiri membayangkan ini. Menulis saja masih amatiran begini, tapi sudah berani membayangkan respon pembaca. Tapi ya tidak apa-apa, aku memang suka menerka-nerka apa saja. . Sekarang #dirumahaja jadi himbauan bagi siapa saja. Orang-orang jadi punya banyak waktu untuk rebahan dan menghabiskan waktu di rumah. Ada yang WFH, ada yang benar-benar nganggur, ada banyak hal yang bisa kita lakukan, termasuk rebahan sambil baca buku sampai ketiduran. Haha rebahan yang berfaedah. . Kalian mau coba tidak? Bikin candu lhoh. 😎 . #30haribercerita #ceritamasakarantina #kisahhariini7 #berbagikisahdihariini #selamatharibukusedunia #bookworldday #bookstagram #perempuanmembaca #literasi #booklover #marimembaca #dialogbersamahati #ulasrasave https://www.instagram.com/p/B_UpofiDO7S/?igshid=vsslstkogvqy
0 notes
karmadolescene · 4 years
Text
Tumblr media
JEDA DALAM CERITA⁣
Sebuah kalimat, paragraf bahkan sebuah cerita butuh spasi agar dapat terbaca dan dimengerti. Begitu pula hidup yang selalu butuh jeda, jarak, istirahat serta pola agar selalu dapat berjalan. Karantina adalah sebuah spasi dan jeda. Agar kita tetap dapat iqra'. Senantiasa membaca. ⁣⁣
Membaca situasi yang terjadi, memahami posisi kita sebagai hamba, mengerti bahwa dunia berputar dan jarum jam selalu bergerak ke kanan tanpa intervensi dan keinginan pribadi kita, melihat apa yang telah dilalui, dan mensyukuri semua yang telah terjadi. Sekalipun hal paling getir dan masam. ⁣⁣
Banyak yang tersadar bahwa interaksi sosial secara langsung teramat penting, detik demi detik sangatlah berharga. Segala hal berubah total. Aktivitas rutin, kebiasaan dan tuntutan, hingga pola hidup sehari-hari. ⁣⁣
Nyatanya musim pandemi ini akan menjadi cerita luar biasa. Bahwa pernah ada masa dimana sebuah virus yang tidak terlihat, perlu memerlukan alat bantu untuk mendeteksinya, amat kecil, dan tidak lebih besar dari sebuah butir pasir pun dapat mengubah dunia begitu hebat. ⁣⁣
Jadi, kalau kelak nanti anda telah memiliki anak atau cucu bisa dengan congkaknya mengatakan; "Nak, dulu Ibu pernah melalui masa unik walau sedikit menyiksa. Dunia berubah dalam sekejap. Jadi begini ceritanya....⁣⁣"
Atau, kalau anak atau cucu anda mengeluh bosan di rumah pada akhir pekan lalu ingin berwisata dikala akhir bulan, atau sedang pas-pasannya karena harus membayar cicilan, bilang saja begini;⁣ ⁣
"Hei nak, dulu Ibu pernah rebahan sampai goblok berminggu-minggu, lupa hari, sampai lupa diri. Bahkan jika nekat keluar dan berkumpul, atau sekedar mandi manja di pantai bisa terancam bui berbulan-bulan. Bersabarlah, bocah.
Mari kita holiday at home. Ibu ingin bernostalgia."
-
0 notes
Photo
Tumblr media
Bagi bapak tidak ada masa karantina apalagi #dirumahaja. Karena baginya kewajibannya adalah tanggung jawabnya. Pekerjaannya yang mengharuskan dia harus tetap di luar rumah. Dan semua itu sebagai tanggung jawabnya kepada keluarga. Pak, semoga lelahmu akan menjadi lillah. Dan obrolan malam ini, esok nanti suasana seperti ini akan dirindukan 👨‍👩‍👧 Pak, Mak sehat selalu. Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah Subhana wa taala. #april #ceritamasakarantina #30haribercerita https://www.instagram.com/p/B-7QnDnhjZO/?igshid=r56bgrxq05cp
0 notes
beautifulipul · 4 years
Photo
Tumblr media
Juli 2019 lalu, jadi bulan dan tahun yang berkesan untuk saya. Saya mendapatkan pengalaman pertama mendaki (naik?) gunung. ⁣ Saya sudah sangat tahu dan paham, pengalaman pertama tidak akan lurus seperti jalan tol, mulus dan glowing seperti muka artis korea, dan berjalan baik🌝. Namanya juga pertama kali. Seperti saat pertama kali memasak. Saya sangsi makanan yang dibuat akan langsung enak.😂⁣ Lha, iya, kan belajar. Pemula. Profesional pun, saya rasa, pada tahap awalnya memulai ada hal-hal di luar ekspektasi yang terjadi. Dan itu biasa. Wkwk. ⁣ ⁣ Setelah itu, saya mulai peduli dengan gaya hidup saya yang tidak sehat dan jarang sekali berolahraga. 😂⁣ ⁣ Pengalaman memang guru terbaik dalam menjalani kehidupan setelahnya.⁣ ⁣ Pada saat itu saya pernah berucap, tidak akan naik gunung lagi entah sampai kapan. Namun saya ingin merevisi ucapan saya, saya ingin mendaki gunung lagi, tapi tidak tahu kapan (kalau bisa di saat yang tepat dan dengan teman yang tepat pula. Teman hidup, misalnya.😂).⁣ (Aamiin).⁣ #mountain #lake #gunung #danau #danaugunungtujuh #pendaki #gunungtujuh #kerinci #kammi #ceritamasakarantina #tibatibaingin #halu⁣ ⁣ *Saya baru tau kalau fitur kirim banyak ini tidak bisa mode 3:4 atau 2:3😂. https://www.instagram.com/p/B-6UzQ9AEWs/?igshid=aj2gttts7g5v
0 notes
jippuji · 4 years
Photo
Tumblr media
Aku masih ingat bagaimana kaki-kaki kita melangkah Tanpa keraguan, kita tapakan pada tanah dan bebatuan Aku masih ingat bagaimana kita bercengkrama Tertawa dan saling menertawakan Aku masih ingat Bagaimana caranya Hari ini, Aku rindu. Tak ingin ini semua hanya jadi ingatan Hari ini, Aku rindu. Ku harap kita segera berujung temu. Rumah, 12 April 2020 -Jp- #ceritamasakarantina @30haribercerita https://www.instagram.com/p/B-4fQ0zHW6r/?igshid=12jlbozzr1adb
0 notes
oktarenaitaaaa · 4 years
Photo
Tumblr media
SE Dan Permen . Ketika wabah corona melanda negara tercinta. Berbagai usaha dilakukan pemerintah. Dengan mengeluarkan kebijakan-kebijakan agar pandemic ini tak berkelanjutan. . Dalam hal ini, . Jadilah masyarakat yang bijak dalam menyikapi semua himbauan atau aturan yang diberlakukan 😉😉 . Jangan dikit-dikit nyalahin. Dikit-dikit nggak terima. Diambil baiknya gimana buat kita. Aku yaqin pasti ada.☺☺ Bener banget kemarin baca, dimasa seperti ini manusia akan terlihat aslinya. 😅😅 . #dirumahaja bagi yang bisa WFH dan kalau yang memungkinkan . #tetapwaspada bagi yang tetap harus kerja di luar 😉 . #30haribercerita #30hbc #ceritamasakarantina https://www.instagram.com/p/B-4JykvBkUCO-IohY1MeDyfMR_YIlQWvpaCb2U0/?igshid=1hjoqgt17q27x
0 notes
byrenfa · 4 years
Text
Produktivitas
Di masa pandemi ini kita dituntut buat ngelakuin banyak hal via online. Dari mulai belajar, seminar, kerja, dan bahkan sekedar hahahihi ngelepas rindu. Istilah "produktif selama wfh" pun jadi sangat populer. Postingan-postingan yang nyeruin buat tetap produktif meski #dirumahaja selalu ada di timeline media sosial.
Lebih banyak ngehabisin waktu dengan gawai tentu jadi tantangan tersendiri, apalagi klo lihat temen yang "kok lagi masa pandemi gini dia keliatan sibuk banget", ikut webinar sana sini, bikin project ini itu, kajian dan diskusi ga berhenti-berhenti, syuro lagi syuro lagi, belajar make up, belajar masak, belajar musik, belajar banyak hal, dll.
Tapi kamu tau gak?
Kamu boleh buat gak ngelakuin hal sebanyak itu. Kamu boleh buat ga ngikutin produktif versi mereka. Kamu gak harus ngelakuin hal-hal yang mereka lakuin, karena setiap dari kita punya prioritas dan kondisinya masing-masing.
Mungkin, kamu yang jarang ikut webinar-webinar adalah kamu yang setiap hari harus bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapihan rumah. Mungkin, kamu yang gak bisa ikut challenge-challenge adalah kamu yang harus selalu bantu ibu masak di dapur. Mungkin, kamu yang jarang hadir syuro' online adalah kamu yang harus bimbing adik untuk belajar.
Gak ada yang salah dari manfaatin waktu luang buat nyari ilmu dan ngasah kemampuan. Gak ada yang salah juga dari ngehasilin sebuah karya di masa pandemi ini. Justru itu bagus, poin plus buat kamu. Tapi gak ada yang salah juga ketika kamu mau istirahat sejenak. Kamu boleh ngelakuin hal apapun, kamu boleh ngelakuin hal-hal yang kamu mau.
Kamu juga boleh kok ngehabisin akhir pekan dengan sekedar nyapa kawan-kawan lama via wa, kamu juga boleh seharian nonaktifin hp karena pengen baca buku atau sekedar manjain diri dengan tidur. Kamu boleh buat olahraga hanya seperlunya dan lanjut makan sebanyak-banyaknya makanan yang kamu mau. Kamu boleh buat sesekali ga ikut kelas online karena disuruh bantu ortu atau main sama adik, kamu juga boleh ngurung diri buat nangis sendiri karena ngerasa stress dan gak ada temen cerita.
Karena yang terpenting dari segala aktivitas keseharian itu ya diri kamu, kesehatan kamu, keselamatan kamu dan kebahagiaan kamu. Tetaplah menjalani aktivitas dengan produktivitas versi kamu sendiri, jangan merasa tertekan dengan produktivitas versi orang lain, bukan hanya selama WFH tapi juga nanti, ketika semua sudah berangsur normal seperti sedia kala.
Kamu yang paling tau tentang diri kamu. Bukan cuma fisik yang harus kamu jaga, tapi juga kesehatan mental kamu.
Kalau kamu sudah mampu bertahan pada masa sulit ini, kamu sudah patut berbangga atas dirimu sendiri.
🌼 • ┈ ๑ ⋯ ୨ ୧ ⋯ ๑ ┈ • 🌼
Salam sayang, Piwa.
30 notes · View notes
fatimahnadza · 3 years
Text
Saya setuju dengan ungkapan : "...sebab mendidik tidak boleh mendadak"
Dulu saya sempat bertanya tanya sebenarnya mendidik itu tugas siapa? Orang tua ataukah guru ?
Sebab tak jarang saya mendengar umpatan saling menyalahkan
"..emang di rumah orang tua kamu nggak pernah ngasih tau ?"
Atau saat anak berbuat ulah dirumah "..disekolah emang diajarin gitu..?" #Terimakasihcorona Sejak berlaku keputusan pemerintah #Belajardarirumah saya semakin dibuat sadar bahwa tugas mendidik adalah tugas utama orang tua, pun sekolah hanya fasilitas tambahan dan lingkungan adalah pendukung, kenapa pendukung?
Sebab seribu pendidikan bisa kalah hanya karena satu lingkungan
Dirasa atau tidak setiap kita cenderung (akan) membesarkan sebagaimana kita dibesarkan, dan tidak pernah ada orang tua yang salah, sebab pada prakteknya mereka hanyalah pembelajar, dewasa kini ilmu parenting menjamur dimana mana, namun tidak semua teori parenting akan cocok untuk anak yang tengah kita bersamai. Selamat memilah !
Teruntuk para orang tua dan calon orang tua, Selamat belajar memahami arti mendidik yang sebenarnya, sebab yang tengah kita taruhkan ada masa depan mereka, masa depan yang mana? 'Masa depan yang sesungguhnya'.
Bukankah yang tengah kita perjuangkan adalah akhirat mereka yang (harus) berujung syurga. -maapkan gaya gaya ngomongnya udah kayak emak anak 13 padahal bapaknya juga belum ketemu😅 #dasaraku🙈
#HaripendidikanNasional
#Terimakasihcorona
#ceritamasakarantina
4 notes · View notes
raniwidha · 4 years
Video
#ceritamasakarantina⁣ ⁣ The new normal yang udah dihadapi selama 2 bulan lebih ini adalah kegiatan #belajardirumahaja.⁣ ⁣ Termasuk, penilaian akhir tahun.⁣ ⁣ Biasanya ya, masuk ke kelas itu udah nyiapin “omelan rasa sayang” ke anak-anak. Harus gini. Ga boleh gitu. ⁣ ⁣ Hehehe.⁣ ⁣ Sekarang kita ketemunya via sinyal WiFi dulu ya. ⁣ ⁣ Nanti ketemu lagi kalau keadaannya dah bener. ⁣ ⁣ Kalian baik baik sehat sehat yaaa 🖤🖤⁣ ⁣ song credit:⁣ @officialsarahmclachlan - When She Loved Me https://www.instagram.com/p/CASc16CJjzv/?igshid=15nyx0jq85qfr
0 notes
rchauliyasari · 4 years
Photo
Tumblr media
Tidak dapat dipungkiri physical distancing sangat berdampak pada keseharian kita. Pun aku sebagai ibu dengan dua balita aktif harus makin memutar otak menghadapi rasa jenuh dan bosan yang kian melanda. Di rumah lagi di rumah lagi. Lagi-lagi di rumah. Di rumah terus. Anak-anak sudah pada mati gaya. . Mandi sudah. Sarapan sudah. Nonton sudah. Bermain sudah. Belajar berhitung/menulis/menggambar sudah. Lari-larian keliling rumah sudah. Balapan mobil sudah. Lomba nangis dan saling ganggu apalagi. . Telah menjadi maklum, kegabutan berbanding lurus dengan nafsu makan. Dari mager menjadi laper. Dikit-dikit minta makan. Sebentar-sebentar minta jajan. Dan marilah kita masak yang mudah-mudah. Dengan bahan seadanya di rumah. Sejadi-jadinya. Yang penting bikin kenyang, anak-anak senang. Ibu pun tenang. . . . @30haribercerita @uploadkompakan #uploadkompakan #ukgowengand #gorengan #martabak #martabakmini #martabakasin #martabaktelur #homemade #crunchy #yummy #dirumahaja #30haribercerita #ceritamasakarantina #cemara0413 #ricchanmenulis #instafood #instaeat #instamood #lensaricchan https://www.instagram.com/p/B-58_xRAJs9/?igshid=6cf3nsk6c5go
0 notes
ulasrasave · 4 years
Photo
Tumblr media
Disana Dulu Aja, Daripada Bosen Dikarantina, Ya Kan? . Ini foto terakhirku pas nganterin beliau balik merantau. Bapakku, udah tuek ya? Rambutnya udah ubanan semua. Haha. Stop, bukan itu poinnya. . Kemarin bapak telpon dan seperti biasa, kita hening tanpa suara. Antara banyak yang ingin kita tanyakan atau sampaikan dan memang tidak ada topik pembicaraan. Beliau tidak romantis, atau aku yang tidak bisa merasakannya? Baiklah, terserah. . Bapak masih di luar kota, kota metropolitan yang jadi episentrum penyebaran pandemi menyebalkan ini. Kalau dikata was-was, aku hanya bisa berdoa tanpa berniat menanyakan ketakutan ini kepadanya. Takut bikin bapak malah nggak nyaman dan jadi mikirin yang bukan-bukan. Sesekali bertanya kabar, tapi aku lebih sering bertanya sedang apa dan melanjutkan bahasan lain mengenai apa saja yang bisa kujadikan cerita untuknya. Setidaknya, bapak senang mendengar kabar anaknya. Ya, begini saja. . Bapak sempat ingin pulang, tapi tidak jadi karena terancam karantina 14 hari setelah sampai di perbatasan kotaku. Pemerintah kotaku sudah menyiapkan beberapa tempat untuk menampung warga-warga yang pulang kampung dari luar kota. Selain ancaman karantina, sebentar lagi juga lebaran. Nanggung juga kalau balik sekarang-sekarang. Toh disana bapak juga masih kerja, meski cuannya agak seret karena efek pandemi ini. Tidak apa-apa, daripada nganggur banget ya kan? . Bapak juga cerita sudah malas kemana-mana. Di sepanjang jalan yang biasa dilewatinya, banyak aparat berjaga-jaga. Pergerakannya jadi tidak leluasa, akhirnya #diproyekaja jadi pilihannya. Ngobrol sama temen, ngopi, makan bareng, telponan ama keluarga, dan ya apapun. Aku tidak terlalu tahu mendetail tentang itu. . Tapi bagaimanapun itu, jarak memang sering tega memaksa. Nggak papa, kita semua cuma butuh terbiasa. Angkatlah kedua tangan dan menengadahlah dengan baik juga dengan sungguh. Sekali lagi, semoga pandemi ini cepat berlalu, semua hal bisa kembali jadi seru, dan kita bisa kembali bertemu. . Sampai jumpa di waktu itu. . . #ceritamasakarantina #30haribercerita #covid19 #dialogbersamahati #ulasrasave https://www.instagram.com/p/B_C5pP3DOQ_/?igshid=81dkw8c5cl53
0 notes