Tumgik
#chinatrip
jeffurlan · 23 days
Text
Tumblr media
Rua incrível em Macau China 🇲🇴🇨🇳😱😱😍
4 notes · View notes
modengshanghai · 1 year
Photo
Tumblr media
#china #chinatravel #chinatrip #photography #photowall #photoshop #chinainstagram #chinesearchitecture #旅游胜地 #最美中国 #名胜古迹 #广东 #guangdong #潮州 #潮州美食 #chaozhou #chaozhoufood #凤城公园 (在 Chaozhou) https://www.instagram.com/p/CpmFeGFu2eK/?igshid=NGJjMDIxMWI=
7 notes · View notes
2022dirt · 9 months
Text
Tumblr media Tumblr media
A zoo in china is under controversy after a viral video of a bear appears to look like a human in a bear costume.
The Hangzhou zoo insists animals are real after the video of a Malayan Sun Bear standing on its legs triggers online speculation.
Other Chinese zoos have been accused of trying to pass off dogs dyed to look like wolves or African cats, and donkeys painted to look like zebras.
At first, it really does look like a human in a bear suit! However after looking at these animals closely, this is literally how they look. Maybe I’m wrong, but what do y’all think?
2 notes · View notes
designedflowerss · 1 year
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Chinagarten, Zürich
3 notes · View notes
alieninchina · 1 year
Text
Nanjing
3 ans après mon semestre annulé pour cause de pandémie, me voici enfin à Nanjing ! Ancienne capitale de Chine, la ville principale du Jiangsu donne l'impression de faire un bond de quelques siècles en arrière.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
3 notes · View notes
photographer-bruce · 1 year
Photo
Tumblr media
The most beautiful temple in Shanghai China 😜 Baoshan Temple is named as the most beautiful temple of Shanghai. It is the only temple win Luban architecture award and honor 🏆 I took this picture using my canon R6 camera and 16-35mm f4 lens. Hope you will like it 🖖 . . . . . #archidaily #archilover #ancientarchitecture #traditionalarchitecture #chinatravel #chinatrip #traveldeeper #china #darkmobs #templearchitecture #temple #shanghai #shanghailife #shanghaicity #shanghaichina #上海 #上海生活 #上海旅行 #thatsshanghai #insshanghai #shanghaiexplore #photokilik #amigosdechina #chinesearchitecture #shanghaiexpat #chinatrip #instachina #chinadestinations #thechinatrips #photooftheday #timeoutshanghai (在 魔都上海) https://www.instagram.com/p/CkYMTP4Sua1/?igshid=NGJjMDIxMWI=
2 notes · View notes
dongphutinh · 2 years
Text
Shanghai residents poured into the streets demanding food and medical supplies. It's been over 1 month they received nothing!! And what they get is not what they expected !!
2 notes · View notes
shawn7xu · 2 years
Photo
Tumblr media
光华街 #昆明 #云南 Guanghua Street #Kunming #yunnan #streetphotography #streetclassics #streetstyle #travelchina #traveladdict #travellife #china #travel2china #dark #visitchina #discoverchina #instachina #chinatravel #chinatrip (at Kunming, Yunnan) https://www.instagram.com/p/Cc4cMzFub6Q/?igshid=NGJjMDIxMWI=
2 notes · View notes
chinamemorytrip · 7 days
Text
The 100 must-visit sceneries in China
Shanghai Yu Garden 
Simplified Chinese:上海豫园
Traditional Chinese: 上海豫園
https://www.chinamemorytrip.com/tour-category/shanghai-hangzhou-suzhou-tour/
Travel consultant Mobile/WhatsApp/WeChat: +86 13859984090
Yu Garden is a classical garden in the south of the Yangtze River. It is a famous scenic spot and tourist attraction both at home and abroad. Yu Garden was originally a private garden in the Ming Dynasty, with a history of more than 450 years.
0 notes
masterpromotional · 21 days
Text
Travel in China
0 notes
effyxlabujo · 3 months
Photo
Tumblr media
Great Wall of China, China Immerse yourself in the captivating allure of China's Great Wall, an iconic symbol of strength, culture, and ancient civilization.
0 notes
modengshanghai · 1 year
Photo
Tumblr media
#china #chinatravel #chinatrip #photography #photowall #photoshop #chinainstagram #chinesearchitecture #旅游胜地 #最美中国 #名胜古迹 #澳门 #澳门美食 #澳门旅游 #macau #macaufood #macautravel #威尼斯人酒店 #venetianmacao #venetianmacauhotel #澳门威尼斯人 #威尼斯人购物中心 #威尼斯人娱乐场 #thevenetian (在 Venetian Macao 澳門威尼斯人) https://www.instagram.com/p/CpJbzGTSKeR/?igshid=NGJjMDIxMWI=
2 notes · View notes
2022dirt · 9 months
Text
Tumblr media
Chongqing's financial district in full effect.
1 note · View note
ikakuinita · 11 months
Text
China
Kali ini gak bakalan bahas tentang tempat seru yang ada di China, how to get there, ragam wisata dll. I'm going to tell about why I have been there. Nah, salah satu impian yang benar-benar ingin kuwujudkan waktu kuliah adalah ikut Exchange. Waktu itu pilihannya gak sebanyak saat ini, informasi juga tak seluas sekarang. Masih jernih dalam ingatan liat booth tulisannya AIESEC terus ada banyak bendera negara menghiasi meja nya.
Waktu itu yah langsung membatin "Ya Allah this is what I'm looking for". Pas melipir ke sana, langsung daftar, tanya-tanya proses seleksinya, isi form, kumpul berkas. Belum ada istilah daftar online, submit berkas, pokoknya masih pure formulir dalam map. Isi biodata sama essay-nya ditulis manual. Sebenarnya, saya agak syok waktu dijelaskan kalau ini full biaya sendiri. Keluar negeri mau dapat duit dari mana kan yaaa. Cuma... ada rasa dalam hati kalau ini bisa kok. Ambil aja dulu formulirnya.
Sampai kos, saya ingat betul harus menyiapkan waktu khusus untuk isi form nya. Dari sekian banyak negara kupilih 3 prioritas. China, India, dan Prancis. Pas formulir ini kukembalikan, sebenarnya masih ditahap mikir uangnya dari mana, tapi yaudahlah, pokoknya proses ini kulalui sampai benar-benar mentok, entah akan bagaimana akhirnya.
Long to short, masuklah email kalau berkasku lulus, tinggal tahap wawancara. Nah, waktu itu PPAN juga buka pendaftaran, bedanya ini dibiayai. Kumasukkan juga berkasku dan benar-benar kulewati proses seleksinya yang panjang. Sampai tiba di suatu titik, saya merasa yang ini tidak sreg di hati. Bukan tidak bagus, malah program ini luar biasa bagusnya. Cuma prosesnya tidak membuatku nyaman, entah apa. Sementara AIESEC tinggal wawancara dan saya malah lebih enjoy, lebih senang melalui prosesnya meski biayanya masih abstrak.
Akhirnya seleksi paling akhir di PPAN ini kutinggalkan. Seingatku (soalnya udah lama, takutnya salah) saya tes wawancara 1x terus masih ada wawancara berikutnya. Tapi saya berhenti disitu, cuma melewati 1 tes wawancara saja. Durasi waktu Exchangenya pun lama, beberapa bulan, bagus sekali sebenarnya tapi saya harus mengorbankan masing-masing satu semester di dua jurusan yang sedang kujalani dan ini akan membuat proses kuliahku semakin berantakan. Agak susah dijelaskan, intinya kuliah di dua kampus dengan jurusan berbeda itu mengatur jadwalnya setengah mati. Benar-benar susah.
Akhirnya saya pulang dan mempersiapkan tes wawancara untuk AIESEC. I prepared for it seriously. Seleksinya di lantai 2 salah satu kafe besar di Perintis, dari tempatnyapun dibuat sangat nyaman. Programnya kurang lebih 2 - 2,5 bulan tergantung nanti lulusnya di mana. Bahkan ada yang 3 minggu saja tapi ini tidak kuprioritaskan karena terlalu singkat untuk ukuran Exchange, pengalaman yang didapat cuma sedikit.
Wawancaranya 2 jam full english. Kujawab dengan apa adanya tanpa perasaan nerfesh, tertekan atau apapun itu. Saya harus memilih 1 dari 3 pilihan negara yang kutulis di form. Akhirnya kupilih China. Karena posisinya di tengah-tengah. Kalau Prancis terlalu mahal, dulu sempat cek harga tiketnya, haduh sudahlah. Sementara India cenderung lebih murah tapi kemungkinan batalnya suatu proyek itu ada. Jadi, salah satu tujuan organisasi ini adalah kemampuan leadership. Makanya ada pertanyaan khusus saat wawancara, seandainya sudah sampai di negara tujuan ada masalah yang membuat program itu batal, apa yang akan kita lakukan. Jadi, kita ditantang bagaimana memimpin diri sendiri kalau terjadi hal-hal di luar dugaan. Meskipun program batal itu jarang terjadi, tapi bagaimanapun pernah terjadi.
Sebelum terlalu jauh, let me explain how this program works. AIESEC saat itu adalah organisasi kepemudaan terbesar di dunia, salah satu programnya Exchange. Kalau kita lulus seleksi wawancara. Berarti statusnya EP (Exchange Participant) lalu masuk di sebuah situs yang didalamnya ada lebih dari 1.000 program di seluruh dunia. Harus pilih salah satu sesuai negara yang dituju, nanti pihak AIESEC dari universitas tersebut akan wawancara kita secara langsung via skype.
Dipertengahan tahun 2014 masuklah email yang isinya saya lulus wawancara. Dikasi manager untuk membantu proses pendaftaran ke luar negeri. Tapi waktu itu saya masih ada tanggungjawab sebagai pengurus inti di organisasi plus orang tuaku tidak ada dana. Harusnya berangkat Juli-Agustus tapi akhirnya mengajukan pengunduran jadwal. Kirim pesan ke ketuanya, bertanya saya boleh tidak mundur ke program winter, saat urusan organisasi selesai di bulan desember dan orang tuaku ada waktu menyiapkan dana. Daaaaan disetujui.
Managerku namanya Juju, lewat tulisan ini juga mau bilang "Thank you banget ya juuu. I'm nothing without you". Pertemuan AIESEC ini banyak sekali tapi saya gak pernah hadir 1x pun karena ngatur jadwal kuliah luar biasa bingung juga. Tapi Juju hadir mewakili EP nya, dan hasil pertemuan itu disampaikan terus ke saya. Dia saaaabar sekali mendampingi saya karena prosesnya memang panjang. Setiap pertemuan EP dan managernya masing-masing hadir bersamaan, sementara Juju cuma datang sendiri. Jadi, benar-benar berutang budi sama dia. Setiap stepnya diarahkan, dibantu, dibuatkan mini poster waaahhhhh Juju tuh saya sampai bingung mau berterima kasih dengan cara bagaimana.
Akhirnya pilihanku jatuh di program winter di Shanghai, terus wawancara via skype, kirim short video tapi tidak lulus. Masukkan lagi pendaftaran di AIESEC Renmin University of Beijing. Informasi wawancaranya ngepas banget sama Pleno salah satu organisasi fakultas. Untungnya Pleno itu di rumah pengurus, kupinjamlah kamarnya sebentar untuk wawancara plus pinjam modem entah ke siapa waktu itu. (Masih jamannya pake modem 😆😅).
Daaaaannn lulus. Start dari situ sampai Visa dan Passport selesai plus barang bawaan dipantau terus sama Juju. Orang tua juga punya waktu setengah tahun untuk mengumpulkan biaya tiket PP Jakarta-Beijing transit Hongkong harganya 10 juta. Ini gak mudah sih menurutku karena saat itu orang tua membiayai 2 kuliahku plus kuliah adekku di kampus swasta terbaik di Jogja yang SPP nya huuuaahhh. Menjelang berangkat di bulan Januari kusampaikan kalau urusan tempat tinggal, makan, transportasi ditanggung sama penyelenggara. Mama sama Bapak tidak usah khawatir kataku, padahal tidak sama sekali. Karena yaaaa kasihan juga sama orang tua.
Akhirnya dibekali uang sekitar 5-6 juta saat itu yang mana ini jaaaauhhhh dari biaya yang tertera di email, 1/2 nya juga gak sampai. Jadi itenarary nya sudah lengkap termasuk perkiraan biaya untuk -+2 bulan. Sampai Jakarta pun masih mikir ini gimana nih tapi jauh dalam lubuk hati yakin kalau ini akan ada jalan keluarnya. Setibanya di Beijing ketemulah kita sama semua EP dari berbagai negara. Programnya dari Januari sampai Maret. Kita tinggal di hostel sambil bolak balik Renmin University pakai transportasi publik.
Nah lama-lama kok program yang kita jalani beda sih sama waktu wawancara. Jadi, ini kan temanya pendidikan, tapi kita di bawa ke TK seru-seruan main game sama anak-anak terus dikasi pelatihan handcraft sama ahli nya lah di Beijing, dan tiap hari ada kelas supaya kita saling mengenal sisanya jalan-jalan. Setelah 10 hari ketuanya dapat telpon, kelas berhenti sebentar terus pas telponnya ditutup girangnya luar biasa.
Ternyata tanpa sepengetahuan kami yang datang dari berbagai negara, program yang harusnya kita jalani batal. Entah gimana ada aturan pemerintah yang akhirnya berdampak sama program itu yang kalau tidak salah ingat siswa-siswa diliburkan. Jadi, selama 10 hari kami di sana dikasi program ke TK, handcraft, kelas itu tu sebagai pengalihan karena pengurusnya sedang putar otak gimana nih solusinya karena programnya batal. Nah, risiko yang paling dihindari saat wawancara dulu terjadi di program yang kupilih.
Akhirnya di waktu yang mepet itu mereka mengajukan proposal ke Jiayin, Cina utara yang berbatasan sama Rusia. Hari itu Ketua AIESEC dikabari lewat telpon kalau proposalnya diterima. Jadi kita hanya punya beberapa hari sebelum berangkat, program itu dibongkar ulang dan kita para EP ikutlah merancangnya. Daaaannn surprisingly pemerintah di sana akan membiayai seluruh kegiatan. Seeemuanya. Dari Beijing kita berangkat naik kereta +- 30 jam. Start dari sana di sediakan bus, dikawal sama polisi, disediakan hotel terbaik, dari sarapan sampai makan malam semuanya ditanggung, disediakan tempat wisata, disambut dengan press conference, diliput sama tv, dan setiap keluar hotel pasti dikawal.
Kita bikin program di anak SMP-SMA, programnya dibikin seru seee seru-serunya. Ada kelas motivasi, kelas fashion, kelas survival life, kelas budaya, free class, waaahh banyak banget pokoknya. Satu tim ada 2 orang (Saya sama Jennifer jadi wali kelas di ruangan pertama kelas SMA, tugasnya membuka dan menutup acara di kelas tiap pagi dan sore terus yang bertanggungjawab sama anak wali ya kita berdua tapi tidak stay disitu) melainkan setiap hari kita keliling mengisi satu kelas ke kelas berikutnya dengan tema yang berbeda. Pokoknya ini kerenlah. Oia Jennifer ini buddy ku, dia orang China. Jadi setiap EP akan diberikan 1 buddy selama program.
Endingnya ada pameran dari setiap negara. Menariklah ini, karena para EP datang dari berbagai negara membawa banyak sekali informasi dari negara masing-masing ke pedalaman negeri China yang dikemas dalam program kelas yang menarik. Gak ada bosannya sama sekali. Program itu ditutup dengan acara besar yang dihadiri sama orang tua siswa-siswa. Bahkan malam setelah acara penutupan itu siswa-siswa tu masih berdatangan ke hotel bawa banyak sekali hadiah dan kenang-kenangan.
Masih jelas banget dalam ingatan, malam itu badai salju sekitar -36°C, pokoknya kita gak boleh keluar. Tapi Jennifer kerjasama sama siswaku gimana caranya saya bisa keluar dari hotel karena besok pagi kita sudah meninggalkan tempat itu. Saya keluar dari kamar, pura-pura jalan santai terus Jennifer mengalihkan perhatian orang-orang supaya saya bisa belok ke arah pintu. Ternyata siswaku menunggu disana, disediakan jaket tebal terus kita lari lewat lorong yang gelaaappp sekali.
Ada drama singgah ke rumah kenalan/keluarganya buat ambil sepatu tebal karena saya keluar pakai sendal. Itu perdana saya keluar malam karena memang badai salju itu bikin tempatnya sepi serasa kota mati. Sampailah di sebuah kedai makan dan ternyata siswa-siswa kelasku semuanya menunggu di situ, dibikinkan surprise, ditraktir makan, di ajak main game.
Waaahhh ini nih benar-benar unforgettable moment. Sampai ini kutulispun rasanya berkaca-kaca pernah punya kenangan yang indah seperti ini. Besoknya pas kita keluar hotel, siswa-siswa semuanya sudah menunggu di luar, masih sempat salaman sebelum naik bus daaannn yaahh that's why I hate goodbye. Nangislah saya waktu itu. 8 tahun berlalu mungkin mereka semua sudah kerja, atau bahkan sudah ada yang berkeluarga. Entahlah. But I really miss them.
Waktu itu China masih negara yang sosial medianya sangat privat, bbm, line, google, facebook di sana di larang jadi tidak bisa diakses. Komunikasinya cuma pakai wechat. Itupun sudah lama sekali. Akses ke murid-muridku juga sudah tidak ada. Malam itu benar-benar kebersamaan terakhir. I really hope one day I meet them. Pun jika tidak ada lagi rejeki bertemu mereka, I really thankfull karena kebersamaan dengan mereka itu berharga sekali.
Saya datang ke Beijing dengan perasaan deg-degan karena hanya pegang uang 6 juta yang cuma bisa dipakai untuk biaya hostel sebenarnya. Tapi Allah kasi perasaan tenang di waktu bersamaan karena ternyata sudah disiapkan rencana yang jaaauhhh lebih baik. This is one of my best experience, I'm feeling happy to write and remember it again in detail. Really happy for that. Di sebuah wilayah pedalaman, saaaangat terpencil tapi juga sangat berkesan -Jiayin, Heilongjiang, Cina Utara- 💛.
.
.
.
1 note · View note
canajunfinances · 11 months
Video
youtube
(via Whither Tank Man)
0 notes
alieninchina · 1 year
Text
Une journée en quarantaine
Après les péripéties de l'arrivée, un peu de repos "forcé":
Devant moi 8 jours (la loi venant d'être relâchée, wouhouu) à passer en quarantaine, dans un hôtel à la bordure de Shanghai.
Je regarde le temps défiler entre 4 murs, les journées rythmées par prises de température, tests PCR et premiers aperçus de la chine via sa nourriture.
Dans l'ensemble c'est bien moins impressionnant que ce qu'on peut s'imaginer (penser quand même a s'armer d'une quantité de livres et de tâches qu'on repousse depuis un moment), mais la hâte de sortir découvrir la ville se fait de plus en plus pressante.
A bientôt donc !
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
2 notes · View notes