Tumgik
#cintanabi
radensahid · 1 year
Photo
Tumblr media
Ulama Aswaja: Kita Tidak Patut Menolak Syariah-Nya https://www.tintasiyasi.com/2023/03/ulama-aswaja-kita-tidak-patut-menolak.html TintaSiyasi.com — Ulama Aswaja, K.H. Rokhmat S. Labib menyatakan bahwa tidaklah patut sebagai manusia untuk berani dan lancang kepada Allah SWT, seperti menolak syariat atau bahkan memusuhi agama-Nya.  ====================== Follow kami di: Tiktok: https://www.tiktok.com/@tintasiyasi.com Telegram:https://t.me/tintasiyasi Twitter:https:https://twitter.com/TintaSiyasi2020 Fanpage: https://www.facebook.com/TintaSiyasicom/ Instagram:https://instagram.com/tintasiyasi Youtube: https://youtube.com/@tintasiyasi #SaatnyaHijrahTotal #tintasiyasi #terjemahayat #motivasi #dakwah #cintaIslam #CintaNabiCintaSyariah #cintanabi #cintasyariah #islamkaffah  #quotesIslam #sampaikanwalausatuayat https://www.instagram.com/p/CptWXw7hOH3/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
blogalloh · 1 year
Text
Manusia Akan Dikumpulkan Bersama Siapa Yang Ia Sayangi. Ajak Umat Untuk Sayangi Rosululloh, Ikuti Cara Hidup & TaubatNya. #Dakwah #Islam
Tumblr media
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi akhir zaman, kepada keluarga, para sahabat, dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik hingga akhir zaman. Dengan berbagai macam cara seseorang akan mencurahkan usahanya untuk membuktikan cintanya pada kekasihnya. Begitu pula kecintaan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setiap orang pun punya berbagai cara untuk membuktikannya. Namun tidak semua cara tersebut benar, ada di sana cara-cara yang keliru. Itulah yang nanti diangkat pada tulisan kali ini. Semoga Allah memudahkan dan memberikan kepahaman. Manusia Akan Dikumpulkan Bersama Siapa Yang Ia Sayangi. Ajak Umat Untuk Sayangi Rosululloh, Ikuti Cara Hidup & TaubatNya. Kewajiban Mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Allah Ta’ala berfirman, قُلْ إِنْ كَانَ آَبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُمْ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّى يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ “Katakanlah: “Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya”. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.” (QS. At Taubah: 24). Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan,  “Jika semua hal-hal tadi lebih dicintai daripada Allah dan Rasul-Nya, serta berjihad di jalan Allah, maka tunggulah musibah dan malapetaka yang akan menimpa kalian.”[1] Ancaman keras inilah yang menunjukkan bahwa mencintai Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dari makhluk lainnya adalah wajib. Bahkan tidak boleh seseorang mencintai dirinya hingga melebihi kecintaan pada nabinya. Allah Ta’ala berfirman, النَّبِيُّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ “Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri.” (QS. Al Ahzab: 6). Syihabuddin Al Alusi rahimahullah mengatakan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah memerintahkan sesuatu dan tidak ridho pada umatnya kecuali jika ada maslahat dan mendatangkan keselamatan bagi mereka. Berbeda dengan jiwa mereka sendiri. Jiwa tersebut selalu mengajak pada keburukan.”[2] Oleh karena itu, kecintaan pada beliau mesti didahulukan daripada kecintaan pada diri sendiri. ‘Abdullah bin Hisyam berkata, “Kami pernah bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau memegang tangan Umar bin Khaththab radhiyallahu ’anhu. Lalu Umar berkata, ”Wahai Rasulullah, sungguh engkau lebih aku cintai dari segala sesuatu kecuali terhadap diriku sendiri.” Kemudian Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam berkata, لاَ وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْكَ مِنْ نَفْسِكَ ”Tidak, demi yang jiwaku berada di tangan-Nya (imanmu belum sempurna). Tetapi aku harus lebih engkau cintai daripada dirimu sendiri.” Kemudian ’Umar berkata, ”Sekarang, demi Allah. Engkau (Rasulullah) lebih aku cintai daripada diriku sendiri.” Kemudian Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam berkata, ”Saat ini pula wahai Umar, (imanmu telah sempurna).”[3] Mengapa Kita Harus Mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam? Mencintai seseorang dapat kembali kepada 2 alasan : Alasan pertama: berkaitan dengan sosok yang dicintai Semakin sempurna orang yang dicintai, maka di situlah tempat tumbuhnya kecintaan. Sedangkan Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam adalah manusia yang paling luar biasa dan sempurna dalam akhlaq, kepribadian, sifat dan dzatnya. Di antara sifat beliau adalah begitu perhatian pada umatnya, begitu lembut dan kasih sayang pada umatnya. Sebagaimana Allah Ta’ala mensifati
beliau dalam firman-Nya, لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ ”Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (QS. At Taubah: 128) Alasan kedua: berkaitan dengan faedah yang akan diperoleh jika seseorang mencintai nabinya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di antara faedah tersebut adalah: [1] Mendapatkan manisnya iman Dari Anas radhiyallahu ’anhu , Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda: ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ “Tiga perkara yang membuat seseorang akan mendapatkan manisnya iman yaitu: Allah dan Rasul-Nya lebih dicintainya dari selain keduanya; mencintai saudaranya hanya karena Allah; dan benci kembali pada kekufuran sebagaimana benci dilemparkan dalam api.”[4] [2] Akan menjadikan seseorang bersama beliau di akhirat Dari Anas bin Malik, beliau mengatakan bahwa seseorang bertanya pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Kapan terjadi hari kiamat, wahai Rasulullah?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Apa yang telah engkau persiapkan untuk menghadapinya?” Orang tersebut menjawab, “Aku tidaklah mempersiapkan untuk menghadapi hari tersebut dengan banyak shalat, banyak puasa dan banyak sedekah. Tetapi yang aku persiapkan adalah cinta Allah dan Rasul-Nya.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, أَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ “(Kalau begitu) engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai.”[5] Dalam riwayat lain, Anas mengatakan, “Kami tidaklah pernah merasa gembira sebagaimana rasa gembira kami ketika mendengar sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: Anta ma’a man ahbabta (Engkau akan bersama dengan orang yang engkau cintai).” Anas pun mengatakan, “Kalau begitu aku mencintai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar, dan ‘Umar. Aku berharap bisa bersama dengan mereka karena kecintaanku pada mereka, walaupun aku tidak bisa beramal seperti amalan mereka.”[6] [3] Akan memperoleh kesempurnaan iman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ “Seseorang tidaklah beriman (dengan sempurna) hingga aku lebih dicintainya dari anak dan orang tuanya serta manusia seluruhnya.”[7] Dengan dua alasan inilah tidak ada alasan bagi siapa pun untuk tidak mencintai beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.[8] Bukti Cinta Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Pertama: Mendahulukan dan mengutamakan beliau dari siapa pun Hal ini dikarenakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah makhluk pilihan dari Allah Ta’ala. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, إِنَّ اللَّهَ اصْطَفَى كِنَانَةَ مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ وَاصْطَفَى قُرَيْشًا مِنْ كِنَانَةَ وَاصْطَفَى مِنْ قُرَيْشٍ بَنِى هَاشِمٍ وَاصْطَفَانِى مِنْ بَنِى هَاشِمٍ “Sesungguhnya Allah telah memilih Kinanah yang terbaik dari keturunan Isma’il. Lalu Allah pilih Quraisy yang terbaik dari Kinanah. Allah pun memilih Bani Hasyim yang terbaik dari Quraisy. Lalu Allah pilih aku sebagai yang terbaik dari Bani Hasyim.”[9] Di antara bentuk mendahulukan dan mengutamakan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari siapa pun yaitu apabila pendapat ulama, kyai atau ustadz yang menjadi rujukannya bertentangan dengan hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka yang didahulukan adalah pendapat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana yang dijelaskan oleh Imam Asy Syafi’i rahimahullah, “Kaum muslimin telah sepakat bahwa siapa saja yang telah jelas baginya
ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tidak halal baginya untuk meninggalkannya karena perkataan yang lainnya.”[10] Kedua: Membenarkan segala yang disampaikan oleh Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam Termasuk prinsip keimanan dan pilarnya yang utama ialah mengimani kemaksuman Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam dari dusta atau buhtan (fitnah) dan membenarkan segala yang dikabarkan beliau tentang perkara yang telah berlalu, sekarang, dan akan datang. Karena Allah Ta’ala berfirman, وَالنَّجْمِ إِذَا هَوَى (1) مَا ضَلَّ صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَى (2) وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى (3) إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى (4) ”Demi bintang ketika terbenam. Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru. Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).” (QS. An Najm: 1-4) Ketiga: Beradab di sisi Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam Di antara bentuk adab kepada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam adalah memuji beliau dengan pujian yang layak baginya. Pujian yang paling mendalam ialah pujian yang diberikan oleh Rabb-nya dan pujian beliau terhadap dirinya sendiri, dan yang paling utama adalah shalawat dan salam kepada beliau. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, الْبَخِيلُ الَّذِي مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ “Orang yang bakhil (pelit) adalah orang yang apabila namaku disebut di sisinya, dia tidak bershalawat kepadaku.”[11] Keempat: Ittiba’ (mencontoh) Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam serta berpegang pada petunjuknya. Allah Ta’ala berfirman, قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ “Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”.” (QS. Ali Imron: 31) Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, اتَّبِعُوا، وَلا تَبْتَدِعُوا فَقَدْ كُفِيتُمْ، كُلُّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ “Ikutilah (petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam), janganlah membuat bid’ah. Karena (ajaran Nabi) itu sudah cukup bagi kalian. Semua amalan yang tanpa tuntunan Nabi (baca: bid’ah) adalah sesat .”[12] Kelima: Berhakim kepada ajaran Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam Sesungguhnya berhukum dengan ajaran Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam adalah salah satu prinsip mahabbah (cinta) dan ittiba’ (mengikuti Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam). Tidak ada iman bagi orang yang tidak berhukum dan menerima dengan sepenuhnya syari’atnya. Allah Ta’ala berfirman, فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّى يُحَكِّمُوكَ فِيمَا شَجَرَ بَيْنَهُمْ ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ وَيُسَلِّمُوا تَسْلِيمًا “Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.” (QS. An-Nisa’: 65) Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, “Setiap orang yang keluar dari ajaran dan syariat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam maka Allah telah bersumpah dengan diri-Nya yang disucikan, bahwa dia tidak beriman sehingga ridha dengan hukum Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam segala yang diperselisihkan di antara mereka dari perkara-perkara agama dan dunia serta tidak ada dalam hati mereka rasa keberatan terhadap hukumnya.”[13] Keenam: Membela Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Membela dan menolong Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah salah satu tanda kecintaan dan pengagungan. Allah Ta’ala berfirman, لِلْفُقَرَاءِ الْمُهَاجِرِينَ الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَأَمْوَالِهِمْ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا وَيَنْصُرُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ هُمُ الصَّاد
ِقُونَ “(Juga) bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan RasulNya. Mereka itulah orang-orang yang benar.” (QS. Al Hasyr: 8) Di antara contoh pembelaaan terhadap Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seperti diceritakan dalam kisah berikut. Ketika umat Islam mengalami kekalahan, Anas bin Nadhr pada perang Uhud mengatakan, ”Ya Allah, aku memohon ampun kepadamu terhadap perbuatan para sahabat dan aku berlepas diri dari-Mu dari perbuatan kaum musyrik.”  Kemudian ia maju lalu Sa’ad menemuinya. Anas lalu berkata, ”Wahai Sa’ad bin Mu’adz, surga. Demi Rabbnya Nadhr, sesungguhnya aku mencium bau surga dari Uhud.” ”Wahai Rasulullah, aku tidak mampu berbuat sebagaimana yang diperbuatnya,” ujar Sa’ad. Anas bin Malik berkata, ”Kemudian kami dapati padanya 87 sabetan pedang, tikaman tombak, atau lemparan panah. Kami mendapatinya telah gugur dan kaum musyrikin telah mencincang-cincangnya. Tidak ada seorang pun yang mengenalinya kecuali saudara perempuannya yang mengenalinya dari jari telunjuknya.”[14] Bentuk membela Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam mengharuskan beberapa hal, di antaranya: [1] Membela para sahabat Nabi –radhiyallahu ’anhum- Rasulullah shallahu ’alaihi wa sallam bersabda, لَا تَسُبُّوا أَحَدًا مِنْ أَصْحَابِي فَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَوْ أَنْفَقَ مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا مَا أَدْرَكَ مُدَّ أَحَدِهِمْ وَلَا نَصِيفَهُ ”Janganlah mencaci maki salah seorang sahabatku. Sungguh, seandainya salah seorang di antara kalian menginfakkan emas sebesar gunung Uhud, maka itu tidak menyamai satu mud (yang diinfakkan) salah seorang mereka dan tidak pula separuhnya.”[15] Di antara hak-hak para sahabat adalah mencintai dan meridhoi mereka. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman, وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آَمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ “Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: “Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al Hasyr: 10) Sungguh aneh jika ada yang mencela sahabat sebagaimana yang dilakukan oleh Rafidhah (Syi’ah). Mereka sama saja mencela Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Imam Malik dan selainnya rahimahumullah mengatakan, “Sesungguhnya Rafidhah hanyalah ingin mencela Rasul. Jika seseorang mengatakan bahwa orang itu jelek, maka berarti sahabat-sahabatnya juga jelek. Jika seseorang mengatakan bahwa orang itu sholih, maka sahabatnya juga demikian.”[16] Ibnu Taimiyah rahimahullah mengatakan, “Adapun Rafidhah, maka merekalah orang-orang yang sering mencela sahabat Nabi dan perkataan mereka. Hakikatnya, apa yang ada di batin mereka adalah mencela risalah Muhammad.”[17] [2] Membela para isteri Nabi, para Ummahatul Mu’minin –radhiyallahu ’anhunna- Imam Malik rahimahullah mengatakan, “Siapa saja yang mencela Abu Bakr, maka ia pantas dihukum cambuk. Siapa saja yang mencela Aisyah, maka ia pantas untuk dibunuh.” Ada yang menanyakan pada Imam Malik, ”Mengapa bisa demikian?” Beliau menjawab, ”Barangsiapa mencela mereka, maka ia telah mencela Al Qur’an karena Allah Ta’ala berfirman (agar tidak lagi menyebarkan berita bohong mengenai Aisyah, pen), يَعِظُكُمَ اللَّهُ أَنْ تَعُودُوا لِمِثْلِهِ أَبَدًا إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ “Allah memperingatkan kamu agar (jangan) kembali memperbuat yang seperti itu selama-lamanya, jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS. An Nur: 17)”[18] Ketujuh: Membela ajaran (sunnah) Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam Termasuk membela ajaran beliau shallallahu ’alaihi wa sallam ialah memelihara dan menyeba
rkannya, menjaganya dari ulah kaum batil, penyimpangan kaum yang berlebih-lebihan dan ta’wil (penyimpangan) kaum yang bodoh, begitu pula dengan membantah syubhat kaum zindiq  dan pengecam sunnahnya, serta menjelaskan kedustaan-kedustaan mereka. Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam telah mendo’akan keceriaan wajah bagi siapa yang membela panji sunnah ini dengan sabdanya, نَضَّرَ اللَّهُ امْرَأً سَمِعَ مِنَّا شَيْئًا فَبَلَّغَهُ كَمَا سَمِعَهُ فَرُبَّ مُبَلِّغٍ أَوْعَى مِنْ سَامِعٍ “Semoga Allah memberikan kenikmatan pada seseorang yang mendengar sabda kami lalu ia menyampaikannya sebagaimana ia mendengarnya. Betapa banyak orang yang diberi berita lebih paham daripada orang yang mendengar.”[19] Kedelapan: Menyebarkan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Di antara kesempurnaan cinta dan pengagungan kepada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ialah berkeinginan kuat untuk menyebarkan ajaran (sunnah)nya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, بَلِّغُوا عَنِّي وَلَوْ آيَةً “Sampaikanlah dariku walaupun satu ayat.”[20] Yang disampaikan pada umat adalah yang berasal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bukan sesuatu yang tidak ada tuntunannya. Bukti Cinta Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam Bukanlah dengan Berbuat Bid’ah Sebagaimana telah kami sebutkan di atas bahwa di antara bukti cinta Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah dengan menyebarkan sunnah (ajaran) beliau. Oleh karenanya, konsekuensi dari hal ini adalah dengan mematikan bid’ah, kesesatan dan berbagai ajaran menyimpang lainnya. Karena sesungguhnya melakukan bid’ah (ajaran yang tanpa tuntunan) dalam agama berarti bukan melakukan kecintaan yang sebenarnya, walaupun mereka menyebutnya cinta.[21] Oleh karenanya, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ “Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam agama kami ini yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak.”[22] Kecintaan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sebenarnya adalah dengan tunduk pada ajaran beliau, mengikuti jejak beliau, melaksanakan perintah dan menjauhi larangan serta bersemangat tidak melakukan penambahan dan pengurangan dalam ajarannya.[23] Contoh cinta Nabi shallallahu ‘alahi wa sallam yang keliru adalah dengan melakukan bid’ah maulid nabi. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Adapun melaksanakan perayaan tertentu selain dari hari raya yang disyari’atkan (yaitu Idul Fithri dan Idul Adha) seperti perayaan pada sebagian malam dari bulan Rabi’ul Awwal (yang disebut dengan malam Maulid Nabi), perayaan pada sebagian malam Rojab, hari ke-8 Dzulhijjah, awal Jum’at dari bulan Rojab atau perayaan hari ke-8 Syawal -yang dinamakan orang yang sok pintar (alias bodoh) dengan ’Idul Abror-; ini semua adalah bid’ah yang tidak dianjurkan oleh para salaf (sahabat yang merupakan generasi terbaik umat ini) dan mereka juga tidak pernah melaksanakannya.”[24] Pandangan Ulama Ahlus Sunnah Tentang Maulid Nabi [Pertama] Muhammad bin ‘Abdus Salam Khodr Asy Syuqairiy membawakan pasal “Di bulan Rabi’ul Awwal dan Bid’ah Maulid”. Dalam pasal tersebut, beliau rahimahullah mengatakan, “Bulan Rabi’ul Awwal ini tidaklah dikhusukan dengan shalat, dzikr, ‘ibadah, nafkah atau sedekah tertentu. Bulan ini bukanlah bulan yang di dalamnya terdapat hari besar Islam seperti berkumpul-kumpul dan adanya ‘ied sebagaimana digariskan oleh syari’at. … Bulan ini memang adalah hari kelahiran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sekaligus pula bulan ini adalah waktu wafatnya beliau. Bagaimana seseorang bersenang-senang dengan hari kelahiran beliau sekaligus juga kematiannya[?] Jika hari kelahiran beliau dijadikan perayaan, maka itu termasuk perayaan yang bid’ah yang mungkar. Tidak ada dalam syari’at maupun dalam akal yang membenarkan hal ini. Jika dalam maulid terdapat kebaikan,lalu mengapa perayaan ini dilalaikan oleh Abu Bakar, ‘Umar, Utsman, ‘
Ali, dan sahabat lainnya, juga tabi’in dan yang mengikuti mereka [?] Tidak disangsikan lagi, perayaan yang diada-adakan ini adalah kelakuan orang-orang sufi, orang yang serakah pada makanan, orang yang gemar menyiakan waktu dengan permainan sia-sia dan pengagung bid’ah. …” Lalu beliau melanjutkan dengan perkataan yang menghujam, “Lantas faedah apa yang bisa diperoleh, pahala apa yang bisa diraih dari penghamburan harta yang memberatkan [?]”[25] [Kedua] Seorang ulama Malikiyah, Syaikh Tajuddin ‘Umar bin ‘Ali –yang lebih terkenal dengan Al Fakihaniy- mengatakan bahwa maulid adalah bid’ah madzmumah (bid’ah yang tercela). Beliau memiliki kitab tersendiri yang beliau namakan “Al Mawrid fil Kalam ‘ala ‘Amalil Mawlid (Pernyataan mengenai amalan Maulid)”. Beliau rahimahullah mengatakan, “Aku tidak mengetahui bahwa maulid memiliki dasar dari Al Kitab dan As Sunnah sama sekali. Tidak ada juga dari satu pun ulama yang dijadikan qudwah (teladan) dalam agama menunjukkan bahwa maulid berasal dari pendapat para ulama terdahulu. Bahkan maulid adalah suatu bid’ah yang diada-adakan, yang sangat digemari oleh orang yang senang menghabiskan waktu dengan sia-sia, sangat pula disenangi oleh orang serakah pada makanan. Kalau mau dikatakan maulid masuk di mana dari lima hukum taklifi (yaitu wajib, sunnah, mubah, makruh dan haram), maka yang tepat perayaan maulid bukanlah suatu yang wajib secara ijma’ (kesepakatan para ulama) atau pula bukan sesuatu yang dianjurkan (sunnah).  Karena yang namanya sesuatu yang dianjurkan (sunnah) tidak dicela orang yang meninggalkannya. Sedangkan maulid tidaklah dirayakan oleh sahabat, tabi’in dan ulama sepanjang pengetahuan kami. Inilah jawabanku terhadap hal ini. Dan tidak bisa dikatakan merayakan maulid itu mubah karena yang namanya bid’ah dalam agama –berdasarkan kesepakatan para ulama kaum muslimin- tidak bisa disebut mubah. Jadi, maulid hanya bisa kita katakan terlarang atau haram.”[26] Penutup Cinta pada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam bukanlah dengan merayakan Maulid. Hakikat cinta pada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam adalah dengan mengikuti (ittiba’) setiap ajarannya dan mentaatinya. Semakin seseorang mencintai Nabinya maka dia juga akan semakin mentaatinya. Dari sinilah sebagian salaf mengatakan: لهذا لما كَثُرَ الأدعياء طُولبوا بالبرهان ,قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمْ اللَّهُ Tatkala banyak orang yang mengklaim mencintai Allah, mereka dituntut untuk mendatangkan bukti. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): ”Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Ali Imron: 31).[27] Orang yang cinta Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentu hanya mau mengikuti ajaran yang beliau syariatkan dan bukan mengada-ada dengan melakukan amalan yang tidak ada tuntunan, alias membuat bid’ah. Insya Allah, pada kesempatan selanjutnya kita akan membahas kerancuan yang dikemukakan oleh orang-orang yang menyatakan bahwa Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mendukung acara Maulid Nabi. Semoga Allah mudahkan. Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna. Diselesaikan pada tanggal 8 Rabi’ul Awwal 1431 H, di Pangukan-Sleman. *** Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal Artikel www.muslim.or.id [1] Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, 7/164, Muassasah Al Qurthubah. [2] Ruhul Ma’ani, Syihabuddin Al Alusi, 16/42, Mawqi’ At Tafaasir. [3] HR. Bukhari no. 6632. [4] HR. Bukhari no. 16 dan Muslim no. 43. [5] HR. Bukhari no. 6171 dan Muslim no. 2639 [6] HR. Bukhari no. 3688. [7] HR. Muslim no. 44 [8] Pembahasan ini diringkas dari Huququn Nabi bainal Ijlal wal Ikhlal, hal.40-46, Hubbun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam wa ‘alamatuhu, hal. 13-15. Kami pernah memuat tulisan ini dalam risalah kecil yang berjudul Mengenal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam Antara Mencin
tai dan Melecehkan, diterbitkan oleh Pustaka Muslim, Jumadats Tsaniyah, 1428 H [9] HR. Muslim no. 2276, Watsilah bin Al Asqo’ [10] I’lamul Muwaqi’in ‘an Robbil ‘Alamin, Ibnu Qayyim Al Jauziyah, 1/7, Darul Jail, 1973. [11] HR. Tirmidzi no. 3546 dan Ahmad (1/201). At Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan shohih ghorib. Syaikh Al Albani mengatakan hadits ini shahih [12] Diriwayatkan oleh Ath Thobroniy dalam Al Mu’jam Al Kabir no. 8770. Al Haytsamiy mengatakan dalam Majma’ Zawa’id bahwa para perowinya adalah perawi yang dipakai dalam kitab shohih. [13] Majmu’ Al Fatawa, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, 28/471, Darul Wafa’, cetakan ketiga, tahun 1426 H. [14] HR. Bukhari no. 2805, 4048 dan Muslim no. 1903. [15] HR. Muslim no. 2541. [16] Minhajus Sunnah An Nabawiyah, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, 7/459, Muassasah Qurthubah, cetakan pertama, tahun 1406 H. [17] Minhajus Sunnah An Nabawiyah, 3/463. [18] Ash Shorim Al Maslul ‘ala Syatimir Rosul, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, hal. 568, Dar Ibnu Hazm, cetakan pertama, tahun 1417 H. [19] HR. Abu Daud no. 3660, At Tirmidz no. 2656, Ibnu Majah no. 232 dan Ahmad (5/183). Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat makna hadits ini dalam Faidul Qodir, Al Munawi, 6/370, Mawqi’ Ya’sub. [20] HR. Bukhari no. 3461 [21] Lihat penjelasan dalam tulisan Mahabbatun Nabi wa Ta’zhimuhu (yang terdapat dalam kumpulan risalah Huququn Nabi baina Ijlal wal Ikhlal), ‘Abdul Lathif bin Muhammad Al Hasan, hal. 89, Maktabah Al Mulk Fahd, cetakan pertama, 1422 H. [22] HR. Bukhari no. 20 dan Muslim no. 1718 [23] Lihat Mahabbatun Nabi wa Ta’zhimuhu, hal. 89. [24] Majmu’ Fatawa, 25/298. [25] As Sunan wal Mubtada’at Al Muta’alliqoh Bil Adzkari wash Sholawat, 138-139 [26] Al Hawiy Lilfatawa Lis Suyuthi, 1/183 [27] Syarh Al ‘Aqidah Ath Thohawiyah, Syaikh Sholih Alu Syaikh, 1/266, Asy Syamilah. Simak selengkapnya disini. Klik https://muslim.or.id/2150-mana-bukti-cintamu-pada-nabi.html بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid. Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin. Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali. Manusia Akan Dikumpulkan Bersama Siapa Yang Ia Sayangi. Ajak Umat Untuk Sayangi Rosululloh, Ikuti Cara Hidup & TaubatNya.
0 notes
niakurniatiginting · 10 months
Text
اَللَّــهُمَّ صَلِّ عَـلـٰى سَـيِّـدِنَـا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَـبِـيِّكَ وَرَسُوْلِكَ نَبِى الْأُمِّـى وَعَــلـٰى أَلِـهِ وَصَحْبِهِ وَسِلِّـمْ
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, hambaMu, nabiMu, dan utusanMu yang ummi serta limpahkan pada keluarganya dan sahabatnya, juga limpahkan salam atas mereka.
#sholawatnabi #cintanabi #nabimuhammadsaw #cintarosul #ustadzahhalimahalaydrus #reels
1 note · View note
Photo
Tumblr media
📝 HAKIKAT CINTA RASULULLAH ﷺ
"Sekiranya cintamu itu tulus, niscaya engkau pasti menaatinya. Karena orang yang mencintai itu, pasti menaati orang yang dicintainya.*
Ustadz Abu Rayyan Sakti, Lc.
Hafidhahullahu Ta’ala
@aburayyansakti
@daaralatsar.indonesia
@dai_school
📡 Ayo Sebarkan dakwah sunnah bersama kami!
🔲 Daar Al Atsar Indonesia
instagram.com/daaralatsar.indonesia
facebook.com/daaralatsar.indonesia
twitter.com/daaralatsar_id
t.me/daaralatsar_indonesia
www.daaralatsarindonesia.com
#daaralatsarindonesia
#maulidnabi
#maulid
#maulidnabimuhammad
#hukummaulid
#hukummaulidnabi
#kalamulama
#love
#cintanabi
#rasulullah
#rasulillah
#rasulullah
#cintarosul
#cintarosulullah
#cintarosululloh
#nabimuhammad
#muhammad
#sholawatan
#cintasunnah
#sholawat
#maulidnabimuhammadsaw
#majelisrasulullahsaw
0 notes
Text
Selawat 'Adnani
Selawat ‘Adnani
Selawat ‘Adnani. selawatadnani #selawatnabi #perbanyakkanselawatdiharijumaat #jumaatpenghuluhari #cintanabi❤️ #ustazanas #fyp #foryourpage
youtube
View On WordPress
0 notes
kafabillahisyahida · 3 years
Text
Barang siapa di antara umatmu yang bershalawat kepadamu sekali, maka Allah menuliskan baginya sepuluh kebaikan, menghapuskan dari dirinya sepuluh keburukan, meninggikannya sebanyak sepuluh derajat, dan mengembalikan kepadanya sepuluh derajat pula'." (HR Ahmad).
Persembahan sederhana untuk nabiku💝👇
Shalat, Puasa, dan ibadah lainnya yang Allah perintahkan, sejatinya hanya dilakukan oleh seorang Hamba. Sedangkan berSholawat Allah dan para malaikat pun melakukannya. Ini menandakan betapa agung kedudukan ibadah sholawat dan betapa Mulianya Nabi kita Muhammad SAW.
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."(Al-Ahzab 56)
Saat ibadah lain memiliki rukun dan syarat sah diterima, belum lagi ada kemungkinan tidak sampai karena terhijab dosa2. Maka sholawat adalah ibadah yang mudah dan pasti diterima, Selama dilakukan sesuai sunnah. Dimanapun, kapanpun, dan sedang dalam keadaan apapun. Sholawatnya seseorang pasti kan sampai. Sehingga orang paling tinggi derajatnya dan paling dekat dengan nabi di surga adalah yang paling banyak sholawatnya.
Segala sesuatu yang terkait dengan Muhammad maka akan kecipratan berkahnya... Bahkan jika itu hanya nama.
Dari Imam Malik:
"Aku mendengar penduduk madinah mengatakan bahwa jika dalam satu rumah ada orang yang bernama Muhammad, maka mereka semua akan diberi rizki yang baik."
Dari Ibnu Abbas:
"Nanti pada hari kiamat akan ada yang mengumumkan; ‘Hendaknya bangunlah yang bernama Muhammad dan masuklah ke surga karena telah memuliakan Nabinya, Muhammad Saw."
Dan dari Ibnu Qayim bagi para orang tua :
"Barangsiapa yang mempunyai anak kemudian diberi nama ‘Muhammad’ dalam rangka mencari keberkahan, maka dia dan anaknya akan berada di surga.
Saat kita merasa sendiri , tak ada seorangpun yang sayang dan peduli. Ketahuilah bahwa ada seorang yang sangat sayang dan peduli pada kita melebihi rasa sayangnya orangtua dan makhluk lainnya di dunia, seseorang menangisi kita, mengharapkan keselamatan bagi kita,jauh sebelum kita ada dan bertemu rupa. Bahkan dia memanggil2 nama kita di akhir hayatnya "Ya Umati ,,,umati 😭.
Dialah Nabi Kita Muhammad SAW
"Sungguh telah datang seorang rasul dari kaummu, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, dia sangat menginginkan keimanan dan keselamatan bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang2 beriman" (QS: At Taubah 128) "Katakanlah (Muhammad), Jika kamu mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu dan mengampuni dosa-dosamu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang." (QS. Ali 'Imran 3: Ayat 31)
Selamat memperingati maulid nabi Muhammad SAW. Allahumma sholli a'la Muhammad wa'ala ali Muhammad.
71 notes · View notes
ezayyak · 3 years
Text
CINTAMU JENIS YANG MANA?
Ada banyak jenis cinta di dunia ini, ada cinta orang tua pada anaknya, fitrah yang Allah titipkan pada hati mereka, cintanya adalah semurni-murni cinta.
Ada cinta anak pada orang tua, cinta yang lahir dari respek dan penghormatan.
Ada lagi jenis cinta antara 2 orang asing yang dipertemukan, di antara lalu lalang orang, di tengah berbagai kesibukan, cinta yang tumbuh karena persinggungan di banyak kesamaan; kita menyebutnya kecocokan.
Ada yang jatuh cinta karena merasa cocok seiring dengan kebersamaan.
Ada yang jatuh cinta dari pertemuan pertama; dari mata turun ke hati. Ada juga yang jatuh cinta hanya dari mendengar suara; terkadang suara melesat lebih cepat mendahului pandangan, katanya sih begitu.
Bahkan ada yang merasa jatuh cinta dari percakapan-percakapan virtual di dunia maya.
Kenyataannya, yang kita anggap cinta seringkali sekadar perasaan nyaman belaka.
Tumblr media
Tapi, di antara seluruh cinta itu, ada lagi satu cinta yang melebihi fitrah, penghormatan, atau kecocokan.
Melampaui segala macam hal duniawi dan sepatutnya selalu diutamakan; cinta pada Rasulullah, karenanya ia bagian dari keimanan. Bukan, bahkan puncak kesempurnaan iman.
عن أنس بن مالك رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((لا يؤمن أحدكم حتى أكون أحبَّ إليه من ولده ووالده والناس أجمعين)).
Artinya: Dari Anas bin Malik RA. beliau berkata, Rasulullh SAW. bersabda, “tidak (sempurna) iman seseorang sampai aku lebih ia cintai dari anaknya, orang tuanya, dan manusia seluruhnya.”
Allahumma shalli wa sallim ‘alā sayyidinā wa habībinā Muhammad…
2 notes · View notes
katanasehatislami · 4 years
Photo
Tumblr media
BISMILLAH... Sebuah perbuatan atau amalan yang sangat simpel yang kebanyakan orang tinggalkan bahkan menyepelekan.. Berapa banyak perbuatan-perbuatan yang Kita lakukan dalam 1x24 jam? Dari mulai Bangun tidur, mandi, makan, minum, memakai pakaian, keluar rumah, kerja, berkendara, terus hingga kembali pulang kerumah untuk istirahat. Bayangkan berapa nilai kebaikan yang Kita dapat, jika semua perbuatan tersebut,selalu Kita awali dengan Bismillah (minimal), lebih bagus lagi Kita menghapal doa-doa nya. Yuk Mulai sekarang Mari sama-sama belajar membiasakan selalu mengawali sesuatu perbuatan baik dengan mengucap Bismillah, semoga Allah ta'ala mudahkan dan selalu memberkahi setiap hari yang Kita jalani.. Aamiin.. *Silahkan Bantu ingetin saudara-saudara Kita, share konten ini agar kebaikan ini terus menyebar dan semoga jadi ladang Amal Kita kelak di hari akhir. #katanasehatislam #nasehatdiri #nasehatislam #belajarislam #quoteislami #Bismillah #dakwahislam #cintasunnah #dakwahsunnah #selfreminder #remindyou #cintanabi #hijrah #yukhijrah https://www.instagram.com/p/CCkQoI2H25z/?igshid=xfw24s3odh2w
2 notes · View notes
leniokt · 4 years
Video
Faroidul Bahiyyah (Wulidal Musyarrof) _________________ . . اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيّدنامُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِ سيّدنا مُحَمَّدٍ . -------------------------------------------- . . . #sholawat_cinta16 #sholawatan #sholawatnabi #islam #shalawat #nisasabyan #pengagumsholawat #likes #qori #cinta #santri #sholawatyuk #muhammadﷺ #darbuka #sholawatbareng #videoviral #cintanabi #syiar #aswaja #quran #hijrah #majelis #qosidah #gambus #habib #sholawat #sholawatcinta #shalawatnabi #persatuanadminsholawat https://www.instagram.com/p/B6xQs93AhWX/?igshid=1guv242k2p2vg
1 note · View note
rizaldy-ray · 3 years
Video
#Repost @laskarmerpati_12 • • • • • • #Repost @feerdy_hasan #inrepostme @insaver.best —— " Ketika kita Bersholawat Nama kita di sebut di Telinga Nabi SAW " Al Habib Ali Zaenal Abidin Al Hamid🌹❤ اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ و بَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدُ مَجِيْدٌ💚 #habibumarindonesia #habibnovelalaydrus #habibalizainalabidin #habibumarbinhafidz #pecintahabib #pecintaulama #darulmustofa #darulmurtadza #kalamulama #habibmunziralmusawa #habibjindanbinnovel #majelisrasulullahsaw #habibahmadbinjindan #habibsyekhassegaf #pecintahabaib #tarim #cintanabi #sholawatnabi #syekhermania #tareem_lovers #ahlulbait #pecintahabibumar #indonesiacintarasul #malaysiacintarasul #habibmuhammadbinalwialhaddad #habibalizaenalabidinalhamid #habibalizainalabidinalhamid #alhamid https://www.instagram.com/p/CUBxaRlAGe7/?utm_medium=tumblr
0 notes
radensahid · 1 year
Photo
Tumblr media
KUHP ISLAMI? Ada beberapa tokoh yang menyatakan KUHP baru terasa islami dengan alasan melarang zina dan LGBT. Padahal KUHP baru tersebut tidak memberikan ancaman pidana bagi pelaku zina dan LGBT yang didasarkan atas persetujuan (consent) atau suka sama suka. KUHP tidak memberikan ancaman pidana terhadap kelompok lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Chandra Purna Irawan, S.H., M.H. Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pelita Umat ======================= Follow kami di: Tiktok: https://www.tiktok.com/@tintasiyasi.com?_t=8VNNA8sdec6&_r=1 Telegram:https://t.me/tintasiyasi Twitter:https:https://twitter.com/TintaSiyasi2020?t=8k87qszrH9thTriR2idmZQ&s=08 Fanspage: https://www.facebook.com/TintaSiyasicom/ Instagram:https://instagram.com/tintasiyasi Youtube: https://youtube.com/channel/UCjRpXk2RCEV1mf3MiayYLVQ #GenerasiMudaPimpinPerubahan #SelamatkanGenerasidenganIslam #SaatnyaHijrahTotal #tintasiyasi #terjemahayat #motivasi #dakwah #cintaIslam #CintaNabiCintaSyariah #cintanabi #cintasyariah #islamkaffah #quotesIslam #sampaikanwalausatuayat https://www.instagram.com/p/Cn3V6kcpkEH/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
blogalloh · 1 year
Text
Alhamdulillah Alloh Maha Pemberi Cinta. Ajak Semua Mencintai Nabi Muhammad Alloh Kumpulkan Kita Bersama Rosululloh. #Dakwah #Islam
Tumblr media
Khutbah Pertama إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ ِباللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا رَبَّكُمُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِّنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَآءً وَاتَّقُوا اللهَ الَّذِيْ تَسَآءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا. أَمَّابَعْدُ؛ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهَ، وَخَيْرَ الهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ ِبِِِِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ. Alhamdulillah Alloh Maha Pemberi Cinta. Ajak Semua Mencintai Nabi Muhammad Alloh Kumpulkan Kita Bersama Rosululloh. Hadirin, jama’ah Jumat yang semoga dirahmati Allah SWT Imam Bukhari meriwayatkan dari Abdullah bin Hisyam bahwa ‘Umar bin Khattab ra berkata kepada Rasulullah SAW: يا رسول الله لأنت أحب إلي من كل شيء إلا من نفسي فقال النبي صلى الله عليه وسلم لا والذي نفسي بيده حتى أكون أحب إليك من نفسك “Anda adalah orang yang paling saya cintai, kecuali atas diriku sendiri. Rasulullah SAW: “Demi Allah, (imanmu) tidak (sempurna) hingga aku lebih engkau cintai, bahkan atas dirimu sendiri”. Mencintai Rasulullah SAW adalah bagian dari keimanan yang paling utama. Kecintaan itu, meskipun adanya di dalam hati, namun tanda-tandanya terlihat secara nyata pada kehidupan lahiriyah seseorang. Mendahulukan kepentingan-kepentingan Rasulullah SAW atas kepentingan pribadi, dan menjadikan jalan hidup beliau sebagai panduan, adalah bukti kecintaan kepada Rasulullah SAW yang benar. Mengapa harus cinta kepada Rasulullah SAW? Karena Rasulullah SAW adalah orang yang paling berjasa dalam hidup kita. Jasa Rasulullah SAW berupa petunjuk kepada agama Islam, sebagaimana firman Allah SWT, وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ [الشورى : 52] “…Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” (QS. Asy-Syuura: 52) Perjuangan berat dan panjang yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat setia beliau, menjadi sebab datangnya hidayah Allah kepada kita semua pada saat ini, bahkan kekalnya agama Islam ini hingga akhir zaman. Agama Islam yang kita yakini sebagai jalan keselamatan dan kebahagiaan kita di dunia dan akhirat, dapat bertahan sampai hari ini, adalah berkat perjuangan Rasulullah SAW. Kita mencintai Rasulullah SAW karena kesempurnaan fisik dan akhlak beliau. Kesempurnaan fisik Rasulullah SAW diungkapkan oleh sahabat-sahabat beliau yang mulia, antara lain Albara’ bin ‘Azib ra: كان رسول الله رجلا مربوعا بعيد ما بين المنكبين عظيم الجمة الى شحمة أذنيه عليه حلة حمراء ما رأيت [ شيئا ] قط أحسن منه “Rasulullah SAW berperawakan sedang, dadanya bidang, rambutnya menyentuh daun telinganya, mengenakan pakaian yang berhias warna merah. Belum pernah ada seorang lelaki pun yang lebih sempurna dari beliau”. (HR. Tirmizi) Sedangkan kesempurnaan akhlak Rasulullah SAW disampaikan langsung oleh Allah SWT: وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ [القلم : 4] “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung.” (QS. al-Qalam: 4) Kita mencintai Rasulullah SAW karena kita adalah umatnya, beliau menjadi ayah bagi kita sekalian. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Allah SWT. مَا كَانَ مُحَمَّدٌ أَبَا أَحَدٍ مِنْ رِجَالِكُمْ وَلَكِنْ رَسُولَ اللَّهِ وَخَاتَمَ النَّبِيِّينَ وَكَانَ اللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمًا [الأحزاب : 40] “Muhammad itu sekali-kali
bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS. al-Ahzab: 40) Demikian pula dalam ayat lain, dijelaskan bahwa istri-istri Rasulullah SAW adalah ibu kita semua (ummahatul mukminin) النَّبِيُّ أَوْلَى بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنْفُسِهِمْ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ [الأحزاب : 6] “Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka.” (QS. al-Ahzab: 6) Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah Bagaimana mewujudkan cinta kepada Rasulullah SAW? Mencintai Rasulullah SAW bukan hanya di mulut saja dengan pengakuan, namun menyelisihi jalan beliau. Mencintai Rasulullah SAW diwujudkan dengan menghidupkan sunnah-sunnah beliau. Sunnah Rasulullah SAW adalah jalan dan metode beliau dalam menjalankan agama Islam ini. Sunnah Rasulullah SAW adalah perwujudan agama Islam itu sendiri. Ya, sunnah-sunnah Rasulullah SAW adalah penerjemahan agama secara langsung oleh manusia mulia yang diutus oleh Allah SWT sebagai panutan bagi umat manusia. Sunnah-sunnah Rasulullah SAW meliputi aqidah tauhid, sisi ibadah, aspek akhlak dan muamalat. Rasulullah SAW menjadi panutan dalam berakidah yang benar, jauh dari segala bentuk kemusyrikan dan penghambaan kepada selain Allah SWT. Rasulullah SAW adalah uswah dalam beribadah kepada Allah SWT, sifat istiqamah dalam bertaqarrub kepada Allah menjadi sifat utama Nabi SAW. Di bidang muamalat dan akhlak mulia, maka Rasulullah SAW telah dipuji, bukan saja oleh kita umat Islam, namun hingga kaum non muslim yang hidup pada zaman beliau sampai zaman sekarang yang mengenal pribadi Rasulullah, meskipun hanya lewat membaca biografi beliau. أقول قولي هذا و أستغفر الله لي و لكم و لسائر المسلمين و المسلمات من كل ذنب فاستغفروه إنه هو الغفو�� الرحيم Khutbah Kedua الحمد  لله على إحسانه و الشكر له على توفيقه و امتنانه، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيما لشأنه و أشهد أن محمدا عبده و رسوله الداعي إلى رضوانه. اللهم صل و سلم على هذا النبي الكريم و على آله و أصحابه و من تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد. Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah Mari mewujudkan pengakuan cinta kita kepada junjungan Rasulullah SAW dengan senantiasa mempelajari perikehidupan beliau dan mengamalkannya dalam kehidupan kita. Perikehidupan Rasulullah SAW adalah sunnah-sunnahnya, peninggalan abadinya buat kita sekalian umatnya pada saat ini. Mari menggelorakan penerapan sunnah Rasulullah SAW dalam kehidupan kita, kaum muslimin. Kita patut memiliki sifat izzah dan kebanggaan sebagai umat Rasulullah SAW, meskipun segelintir orang memiliki kedengkian kepada Rasul junjungan kita. Perlihatkan kepada mereka, orang-orang yang membenci Rasulullah dan kita sekalian sebagai umat beliau, bahwa kebenaran yang dibawa oleh Rasulullah SAW pasti akan tegak, dan agama Islam pasti akan jaya. فاعلموا أن الله أمركم بأمر بدأ فيه بنفسه و ثنى بملائكته المسبحة بقدسه و ثلث بكم أيها المسلمون فقال عز من قائل إن الله و ملائكته يصلون على النبي يأيها الذين آمنوا صلوا عليه و سلموا تسليما. اللهم صل و سلم على نبينا محمد و عل آله و صحابته و من اهتدى بهديه و استن بسنته إلى يوم الدين. ثم اللهم ارض عن الخلفاء الراشدين المهديين أبي بكر و عمر و عثمان و علي و على بقية الصحابة و التابعين و تابع التابعين و علينا معهم برحمتك ي أرحم الرحمين. اللهم إنا نسألك بكل اسم هو لك سميت به نفسك أو أنزلته في كتابك أو  علمته أحدا من خلقك أو استأثرته في علم الغيب عندك أن تجعل القرآن ربيع قلوبنا و نور صدورنا و جلاء أحزاننا و ذهاب همومنا و غمومنا اللهم اغفر للمسلمين و المسلمات و المؤمين و المؤمنات الأحياء منهم و الأموات. اللهم أعز الإسلام و المسلمين و أهلك الكفرة و المشركين و دمر أعداءك أعداء الدين اللهم أصلح لنا ديننا الذي هو عصمة أمرنا، و أصلح لنا دنيانا التي فيها معاشنا و أصلح لنا آخرتنا التي إليها معادنا و اجعل اللهم حياتنا زيادة لنا في كل خير و اجعل الموت راحة لنا من كل شر اللهم أعنا على ذكرك و شكرك و حسن عبادتك اللهم إنا نسألك الهدى و التقى و العفاف و الغنى و حسن الخاتمة اللهم اغفر لنا و اوالدينا و ار
حمهم كما ربونا صغارا ربنا هب لنا من أزواجنا و ذرياتنا قرة أعين و احعلنا للمتقين إماما ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا و هب لنا من لدنك رحمة إنك أنت الوهاب ربنا آتنا في الدنيا حسنة و في الآخرة حسنة و قنا عذاب النار عباد الله إن الله يأمركم بالعدل و الإحسان و إيتاء ذى القربى و ينهى عن الفحشاء و المنكر و البغي يعظكم لعلكم تذكرون فاذكروا الله العظيم يذكركم و اسألوه من فضله يعطكم و لذكر الله أكبر و الله يعلم ما تصنعون. sumber : https://www.islampos.com/khutbah-jumat-bukti-cinta-kepada-rasulullah-saw-195343/ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid. Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin. Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali. Alhamdulillah Alloh Maha Pemberi Cinta. Ajak Semua Mencintai Nabi Muhammad Alloh Kumpulkan Kita Bersama Rosululloh.
0 notes
sangpenulisid · 3 years
Photo
Tumblr media
"Terkadang Allah mengetuk hatimu dengan kesedihan, kehilangan, kesakitan, dan kegagalan agar engkau kembali kepadanya." . . . Support Dengan Follow👈 ↪️ @sang_penulis.id ↪ @sang_penulis.id ↪ @sang_penulis.id 💕Selalu Tekan Tombol Like 💕 🔔Aktifkan Notifikasi untuk update video terbaru dari kami🔔 *Jangan Lupa Tag Teman dan Sahabat, Istiqomah bersama. . . Mau Gabung grup Wa cahaya Islamic? Caranya klik Link yang ada di Bio! . . --------------------------------------------------------------------------------------------- ☆☆☆☆ Terima Kasih Atas Doa dan Dukungan Anda ☆☆☆☆ ▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪▪ #shalawat #cintanabi #cintarasul #cintasholawat #pengagumsholawat #sholawatnabi #shalawatnabi #bersholawat #sholawat #sholawatan #jomblohighquality #ustadzabdulsomad #syubbanulmuslimin #nurulmusthofa_original #syakirdaulay #santri #azmiunyu #nissasabyan #santrihits #majelisrasulullahsaw #persatuanadminsholawat #sabyangambus #majelis #dakwah #hijrah #viral #santriindonesia #pecintasholawat #pengagum_sholawat #hobisholawat (di Kata Hati Ku :)) https://www.instagram.com/p/CTMv5aTFFDJ/?utm_medium=tumblr
0 notes
tokotreninetherbal · 3 years
Photo
Tumblr media
Seorang Ibu Rumah Tangga yg sudah beberapa kali mencoba membuka usaha seperti Katering, Resto Ayam hingga Toko baju smua sudah dicoba, namun hasilnya beli bedakpun masih harus minta ke suami.🤭 Kini beliau bertemu dgn TRENINET dan lihat komisi dan reward2nya. Alhamdulillah dngan ketelatenan dan keyakinan, komisi dan reward satu persatu di dapatkan wasilah Treninet ini. Rekan2 yang kehilangan pekerjaan disaat pandemi, ataupun Pengusaha yang saat ini terancam koleb, saatnya membuka Mata dan Hati bahwa bisnis online sangat berpotensi menyelamatkan keuangan saat pandemi ini. Mau Tau Apa Itu Treninet Booster Plan..?? Ikuti Seminarnya..!! Hari : Selasa Tgl : 13-07-2021 Jam : 19.30 WIB Tempat : Group WA Cara Daftar : Wa : 082189222787 Atau Klik Link Whatsapp Dibawah Ini : http://bit.ly/DaftarSeminarGratis_SOBP #cintasholawat #sholawatbareng #sholawatan #sholawat #sholawat_bareng #pecandusholawa #officialsholawat #pengagumsholawat #sholawatyuk #yuksholawat #sholawatankuy #sholawatnabi #maribersholawat #ulamasufi #zonasholawat #cintanabi #santri #cintaulama #hijrahyu #sholawatmerdu #dawahislam #indonesia #inspirasi #yukhijrah #tilawah #tobat #sahabatsholawat #sahabattaat #storymuslimah https://www.instagram.com/p/CROFn2qs6Gu/?utm_medium=tumblr
0 notes
wasisdpj · 3 years
Photo
Tumblr media
Pupuklah cinta yang membara di tengah keluarga… Semangatlah dalam bekerja… Akan tetapi, cintamu tidaklah boleh melebih kecintaan kita kepada Nabi… shallallahu alaihi wasallam… لَا يُؤْمِنُ أحَدُكُمْ، حتَّى أكُونَ أحَبَّ إلَيْهِ مِن والِدِهِ ووَلَدِهِ والنَّاسِ أجْمَعِينَ #cintanabi #ittibarasul #cintaistri #cintakeluarga #cintakerja https://www.instagram.com/p/CRGVr0BhtBD/?utm_medium=tumblr
0 notes
abiealiefaziz · 3 years
Photo
Tumblr media
DAN JANGANLAH KAMU BERJALAN DI MUKA BUMI DENGAN SOMBONG. (Al-Isra : 37) ~ @Abiealief #Motivasi #Motivasidiri #cintanabi #rindurosul #santrikeren #anakjalanan #mydream #mylife #introspeksidiri #likesforlike #followforfollowback (di FOSJA) https://www.instagram.com/p/COLoQuvrVq7-o_iChoSxqSfZ6tnVmgEThPeHaU0/?igshid=4y4qa17cpy3t
0 notes