Tumgik
#dhuha
rectifyingsouls · 1 year
Text
Be Dutiful To Your Parents
We're so occupied with growing up that we often forget our parents are growing old. We're busy choosing what colleges to go to, studying for exams, and applying for jobs, but we don't notice our parents just want us to sit down and talk to them. We forget to lower the wing of humility over them as they did to us when we were children.
How many sleepless nights our beloved parents endured for our sake yet we fail to do a simple task for them on command? There will be many painful days where we'll regret not obeying them while they were alive, and it'll eat the insides of us day and night. Respect your parents, help your mother, talk to your father, and convey your love to them because a time will come where it will feel like you didn't do enough.
May Allah forgive us for our shortcomings and grant our parents long, healthy, and happy lives full of good deeds.
“And your Lord has decreed that you worship none but Him. And that you be dutiful to your parents. If one of them or both of them attain old age in your life, say not to them a word of disrespect, nor shout at them but address them in terms of honor. And lower unto them the wing of submission and humility through mercy, and say: ‘My Lord! Bestow on them Your Mercy as they did bring me up when I was young." [Al-Isra 17:23-24]
6 notes · View notes
quranjournals · 3 months
Text
Tumblr media
0 notes
blogalloh · 1 year
Text
Alhamdulillah Nikmat Sholat Dhuha. Alloh Tidak Pernah Meninggalkan Kita. Bahkan Alloh Selalu Bersama Kita Di Setiap Ujian. #Dakwah #Islam
Tumblr media
Setiap orang pasti senang untuk melakukan amalan sedekah. Bahkan kita pun diperintahkan setiap harinya untuk bersedekah dengan seluruh persendian. Ternyata ada suatu amalan yang bisa menggantikan amalan sedekah tersebut yaitu shalat dhuha. Simak saja pembahasan berikut ini. Alhamdulillah Nikmat Sholat Dhuha. Alloh Tidak Pernah Meninggalkan Kita. Bahkan Alloh Selalu Bersama Kita Di Setiap Ujian. Keutamaan Shalat Dhuha Di antara keutamaannya, shalat Dhuha dapat menggantikah kewajiban sedekah seluruh persendian Dari Abu Dzar, Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda, يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلاَمَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْىٌ عَنِ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنَ الضُّحَى “Pada pagi hari diharuskan bagi seluruh persendian di antara kalian untuk bersedekah. Setiap bacaan tasbih (subhanallah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid (alhamdulillah) bisa sebagai sedekah, setiap bacaan tahlil (laa ilaha illallah) bisa sebagai sedekah, dan setiap bacaan takbir (Allahu akbar) juga bisa sebagai sedekah. Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Ini semua bisa dicukupi (diganti) dengan melaksanakan shalat Dhuha sebanyak 2 raka’at.”[1] Padahal persendian yang ada pada seluruh tubuh kita sebagaimana dikatakan dalam hadits dan dibuktikan dalam dunia kesehatan adalah 360 persendian. ‘Aisyah pernah menyebutkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, إِنَّهُ خُلِقَ كُلُّ إِنْسَانٍ مِنْ بَنِى آدَمَ عَلَى سِتِّينَ وَثَلاَثِمَائَةِ مَفْصِلٍ “Sesungguhnya setiap manusia keturunan Adam diciptakan dalam keadaan memiliki 360 persendian.”[2] Hadits ini menjadi bukti selalu benarnya sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Namun sedekah dengan 360 persendian ini dapat digantikan dengan shalat Dhuha sebagaimana disebutkan pula dalam hadits berikut, أَبِى بُرَيْدَةَ يَقُولُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « فِى الإِنْسَانِ سِتُّونَ وَثَلاَثُمِائَةِ مَفْصِلٍ فَعَلَيْهِ أَنْ يَتَصَدَّقَ عَنْ كُلِّ مَفْصِلٍ مِنْهَا صَدَقَةً ». قَالُوا فَمَنِ الَّذِى يُطِيقُ ذَلِكَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ « النُّخَاعَةُ فِى الْمَسْجِدِ تَدْفِنُهَا أَوِ الشَّىْءُ تُنَحِّيهِ عَنِ الطَّرِيقِ فَإِنْ لَمْ تَقْدِرْ فَرَكْعَتَا الضُّحَى تُجْزِئُ عَنْكَ » “Dari Abu Buraidah, beliau mengatakan bahwa beliau pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Manusia memiliki 360 persendian. Setiap persendian itu memiliki kewajiban untuk bersedekah.” Para sahabat pun mengatakan, “Lalu siapa yang mampu bersedekah dengan seluruh persendiannya, wahai Rasulullah?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas mengatakan, “Menanam bekas ludah di masjid atau menyingkirkan gangguan dari jalanan. Jika engkau tidak mampu melakukan seperti itu, maka cukup lakukan shalat Dhuha dua raka’at.”[3] An Nawawi mengatakan,  “Hadits dari Abu Dzar adalah dalil yang menunjukkan keutamaan yang sangat besar dari shalat Dhuha dan menunjukkannya kedudukannya yang mulia. Dan shalat Dhuha bisa cukup dengan dua raka’at.”[4] Asy Syaukani mengatakan,  “Hadits Abu Dzar dan hadits Buraidah menunjukkan keutamaan yang luar biasa dan kedudukan yang mulia dari Shalat Dhuha. Hal ini pula yang menunjukkan semakin disyari’atkannya shalat tersebut. Dua raka’at shalat Dhuha sudah mencukupi sedekah dengan 360 persendian. Jika memang demikian, sudah sepantasnya shalat ini dapat dikerjakan rutin dan terus menerus.”[5] Keutamaan shalat Dhuha lainnya disebutkan dalam hadits berikut, عَنْ نُعَيْمِ بْنِ هَمَّارٍ الْغَطَفَانِىِّ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ « قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ يَا ابْنَ آدَمَ لاَ تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ ». Dari Nu’aim bin Hammar
Al Ghothofaniy, beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman: Wahai anak Adam, janganlah engkau tinggalkan empat raka’at shalat di awal siang (di waktu Dhuha). Maka itu akan mencukupimu di akhir siang.”[6] Penulis ‘Aunul Ma’bud –Al ‘Azhim Abadi- menyebutkan, “Hadits ini bisa mengandung pengertian bahwa shalat Dhuha akan menyelematkan pelakunya dari berbagai hal yang membahayakan. Bisa juga dimaksudkan bahwa shalat Dhuha dapat menjaga dirinya dari terjerumus dalam dosa atau ia pun akan dimaafkan jika terjerumus di dalamnya. Atau maknanya bisa lebih luas dari itu.”[7] Hukum Shalat Dhuha Menurut pendapat yang paling kuat, hukum shalat Dhuha adalah sunnah secara mutlaq dan boleh dirutinkan. Dalil yang menunjukkan hal ini adalah dalil yang menunjukkan keutamaan shalat Dhuha yang telah disebutkan. Begitu pula shalat Dhuha, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam wasiatkan kepada Abu Hurairah untuk dilaksanakan. Nasehat kepada Abu Hurairah pun berlaku bagi umat lainnya. Abu Hurairah mengatakan, أَوْصَانِى خَلِيلِى – صلى الله عليه وسلم – بِثَلاَثٍ صِيَامِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَرَكْعَتَىِ الضُّحَى ، وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَنَامَ “Kekasihku –yaitu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam- mewasiatkan tiga nasehat padaku: [1] Berpuasa tiga hari setiap bulannya, [2] Melaksanakan shalat Dhuha dua raka’at, dan [3] Berwitir sebelum tidur.”[8] Asy Syaukani mengatakan, “Hadits-hadits yang menjelaskan dianjurkannya shalat Dhuha amat banyak dan tidak mungkin mencacati satu dan lainnya.”[9] Sedangkan dalil bahwa shalat Dhuha boleh dirutinkan adalah sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari ‘Aisyah , أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ ”Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta’ala adalah amalan yang kontinu walaupun itu sedikit.” ’Aisyah pun ketika melakukan suatu amalan selalu berkeinginan keras untuk merutinkannya. [10] Waktu Pelaksanaan Shalat Dhuha Shalat Dhuha dimulai dari waktu matahari meninggi hingga mendekati waktu zawal (matahari bergeser ke barat).[11] Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin menjelaskan bahwa waktunya adalah mulai dari matahari setinggi tombak –dilihat dengan pandangan mata- hingga mendekati waktu zawal. Lalu beliau jelaskan bahwa waktunya dimulai kira-kira 20 menit setelah matahari terbit, hingga 10 atau 5 menit sebelum matahari bergeser ke barat.[12] Sedangkan Al Lajnah Ad Da-imah (Komisi Fatwa di Saudi Arabia) menjelaskan bahwa waktu awal shalat Dhuha adalah sekitar 15 menit setelah matahari terbit.[13] Jadi, silakan disesuaikan dengan terbitnya matahari di masing-masing daerah dan kami tidak bisa memberitahukan jam pastinya shalat Dhuha tersebut dimulai dan berakhir. Dan setiap hari waktu terbit matahari pun berbeda. Sedangkan waktu utama mengerjakan shalat Dhuha adalah di akhir waktu[14], yaitu keadaan yang semakin panas. Dalilnya adalah, أَنَّ زَيْدَ بْنَ أَرْقَمَ رَأَى قَوْمًا يُصَلُّونَ مِنَ الضُّحَى فَقَالَ أَمَا لَقَدْ عَلِمُوا أَنَّ الصَّلاَةَ فِى غَيْرِ هَذِهِ السَّاعَةِ أَفْضَلُ. إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « صَلاَةُ الأَوَّابِينَ حِينَ تَرْمَضُ الْفِصَالُ ». Zaid bin Arqom melihat sekelompok orang melaksanakan shalat Dhuha, lantas ia mengatakan, “Mereka mungkin tidak mengetahui bahwa selain waktu yang mereka kerjakan saat ini, ada yang lebih utama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “(Waktu terbaik) shalat awwabin (nama lain untuk shalat Dhuha yaitu shalat untuk orang yang taat atau kembali untuk taat[15]) adalah ketika anak unta merasakan terik matahari.”[16] An Nawawi mengatakan, “Inilah waktu utama untuk melaksanakan shalat Dhuha. Begitu pula ulama Syafi’iyah mengatakan bahwa ini adalah waktu terbaik untuk shalat Dhuha. Walaupun boleh pula dilaksanakan ketika matahari terbit hingga waktu zawal.”[17] Jumlah Raka’at Shalat Dhuha Jumlah raka’at shalat Dhuha, minimalnya adalah dua raka’at sedangkan maksimalnya adalah tanpa batas, men
urut pendapat yang paling kuat[18]. Jadi boleh hanya dua raka’at, boleh empat raka’at, dan seterusnya asalkan jumlah raka’atnya genap. Namun jika ingin dilaksakan lebih dari dua raka’at, shalat Dhuha tersebut dilakukan setiap dua raka’at salam. Dalil minimal shalat Dhuha adalah dua raka’at sudah dijelaskan dalam hadits-hadits yang telah lewat. Sedangkan dalil yang menyatakan bahwa maksimal jumlah raka’atnya adalah tak terbatas, yaitu hadits, مُعَاذَةُ أَنَّهَا سَأَلَتْ عَائِشَةَ – رضى الله عنها – كَمْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُصَلِّى صَلاَةَ الضُّحَى قَالَتْ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ وَيَزِيدُ مَا شَاءَ. Mu’adzah pernah menanyakan pada ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha- berapa jumlah raka’at shalat Dhuha yang dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam? ‘Aisyah menjawab, “Empat raka’at dan beliau tambahkan sesuka beliau.”[19] Bolehkah Seorang Pegawai (Bawahan) Melaksanakan Shalat Dhuha? Mungkin setiap pegawai punya keinginan untuk melaksanakan shalat Dhuha. Namun perlu diperhatikan di sini bahwa melaksanakan tugas kantor tentu lebih utama daripada melaksanakan shalat Dhuha. Karena menunaikan tugas dari atasan adalah wajib sedangkan shalat Dhuha adalah amalan yang sunnah. Maka sudah seharusnya amalan yang wajib lebih didahulukan dari amalan yang sunnah. Hal ini berbeda jika kita menjalankan usaha sendiri (wirausaha) atau kita adalah pemilik perusahaan, tentu sekehendak kita ingin menggunakan waktu. Sedangkan kalau kita sebagai bawahan atau pegawai, kita tentu terikat aturan pekerjaan dari atasan. Maka kami nasehatkan di sini, agar setiap pegawai lebih mendahulukan tanggung jawabnya sebagai pegawai daripada menunaikan shalat Dhuha. Sebagai solusi, pegawai tersebut bisa mengerjakan shalat Dhuha sebelum berangkat kantor. Lihat penjelasan waktu shalat Dhuha yang kami terangkan di atas. Al Lajnah Ad Da-imah (Komisi Fatwa di Saudi Arabia) pernah menjelaskan, “Tidak selayaknya bagi seorang pegawai melalaikan pekerjaan dari atasan yang hukumnya lebih wajib dari sekedar melaksanakan shalat sunnah. Shalat Dhuha sudah diketahui adalah shalat sunnah. Oleh karenanya, hendaklah seorang pegawai tidak meninggalkan pekerjaan yang jelas lebih wajib dengan alasan ingin melaksanakan amalan sunnah. Mungkin pegawai tersebut bisa melaksanakan shalat Dhuha di rumahnya sebelum ia berangkat kerja, yaitu setelah matahari setinggi tombak. Waktunya kira-kira 15 menit setelah matahari terbit.” Demikian Fatwa Al Lajnah Ad Da-imah no. 19285.[20] Bolehkah Melaksanakan Shalat Dhuha secara Berjama’ah? Mayoritas ulama ulama berpendapat bahwa shalat sunnah boleh dilakukan secara berjama’ah ataupun sendirian (munfarid) karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melakukan dua cara ini, namun yang paling sering dilakukan adalah secara sendirian (munfarid). Perlu diketahui bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melakukan shalat bersama Hudzaifah; bersama Anas, ibunya dan seorang anak yatim; beliau juga pernah mengimami  para sahabat di rumah ‘Itban bin Malik[21]; beliau pun pernah melaksanakan shalat bersama Ibnu ‘Abbas.[22] Ibnu Hajar Al Asqolani ketika menjelaskan hadits Ibnu ‘Abbas yang berada di rumah Maimunah dan melaksanakan shalat malam bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau rahimahullah mengatakan, “Dalam hadits ini menunjukkan dibolehkannya melakukan shalat sunnah secara berjama’ah.”[23] An Nawawi tatkala menjelaskan hadits mengenai qiyam Ramadhan (tarawih), beliau rahimahullah mengatakan, “Boleh mengerjakan shalat sunnah secara berjama’ah. Namun pilihan yang paling bagus adalah dilakukan sendiri-sendiri (munfarid) kecuali pada beberapa shalat khusus seperti shalat ‘ied, shalat kusuf (ketika terjadi gerhana), shalat istisqo’ (minta hujan), begitu pula dalam shalat tarawih menurut mayoritas ulama.”[24] Ada sebuah pertanyaan yang pernah diajukan pada Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin rahimahullah mengenai hukum mengerjakan shalat nafilah (shalat sunnah) dengan berjama’ah. Syaikh rahimahullah menjawab, “A
pabila seseorang melaksanakan shalat sunnah terus menerus secara berjama’ah, maka ini adalah sesuatu yang tidak disyari’atkan. Adapun jika dia melaksanakan shalat sunnah tersebut kadang-kadang secara berjama’ah, maka tidaklah mengapa karena terdapat petunjuk dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai hal ini seperti  shalat malam yang beliau lakukan bersama Ibnu ‘Abbas[25]. Sebagaimana pula beliau pernah melakukan shalat bersama Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu dan anak yatim di rumah Ummu Sulaim[26], dan masih ada contoh lain semisal itu.”[27] Namun kalau shalat sunnah secara berjama’ah dilakukan dalam rangka pengajaran, maka ini diperbolehkan karena ada maslahat. Ibnu Hajar ketika menjelaskan shalat Anas bersama anak yatim di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam secara berjama’ah, beliau mengatakan, “Shalat sunnah yang utama adalah dilakukan secara munfarid (sendirian) jika memang di sana tidak ada maslahat seperti untuk mengajarkan orang lain. Namun dapat dikatakan bahwa jika shalat sunnah secara berjama’ah dilakukan dalam rangka pengajaran, maka ini dinilai lebih utama, lebih-lebih lagi pada diri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam (yang bertugas untuk memberi contoh pada umatnya, -pen).” Intinya adalah: 1. Shalat sunnah yang utama adalah shalat sunnah yang dilakukan secara munfarid (sendiri) dan lebih utama lagi dilakukan di rumah, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, فَصَلُّوا أَيُّهَا النَّاسُ فِى بُيُوتِكُمْ ، فَإِنَّ أَفْضَلَ الصَّلاَةِ صَلاَةُ الْمَرْءِ فِى بَيْتِهِ إِلاَّ الْمَكْتُوبَةَ “Hendaklah kalian manusia melaksanakan shalat (sunnah) di rumah kalian karena sebaik-baik shalat adalah shalat seseorang di rumahnya kecuali shalat wajib.” (HR. Bukhari no. 731) 2. Terdapat shalat sunnah tertentu yang disyari’atkan secara berjama’ah seperti shalat tarawih. 3. Shalat sunnah selain itu –seperti shalat Dhuha dan shalat tahajud- lebih utama dilakukan secara munfarid dan boleh dilakukan secara berjama’ah namun tidak rutin atau tidak terus menerus, akan tetapi kadang-kadang. 4. Jika memang ada maslahat untuk melakukan shalat sunnah secara berjama’ah seperti untuk mengajarkan orang lain, maka lebih utama dilakukan secara berjama’ah. Demikian penjelasan singkat dari kami mengenai shalat Dhuha. Semoga bermanfaat. Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna. Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal Artikel https://rumaysho.com Disempurnakan di Panggang, Gunung Kidul, 24 Dzulhijah 1430 H [1] HR. Muslim no.  720. [2] HR. Muslim no. 1007. [3] HR. Ahmad, 5/354. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih ligoirohi. [4] Syarh Muslim, An Nawawi, 5/234, Dar Ihya’ At Turots, cetakan kedua, 1392. [5] Nailul Author, Asy Syaukani, 3/77, Idaroh At Thob’ah Al Munirah. [6] HR. Ahmad (5/286), Abu Daud no. 1289, At Tirmidzi no. 475, Ad Darimi no. 1451 . Syaikh Al Albani dan Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih. [7] ‘Aunul Ma’bud, Muhammad Syamsul Haq Al Azhim Abadi, 4/118, Darul Kutub Al ‘Ilmiyyah, cetakan kedua, tahun 1415 H. [8] HR. Bukhari no. 1981 dan Muslim no. 721. [9] Nailul Author, 3/76. [10] HR. Muslim no. 783, Kitab shalat para musafir dan qasharnya, Bab Keutamaan amalan shalat malam yang kontinu dan amalan lainnya. [11] Shahih Fiqih Sunnah, Abu Malik, 1/425, Al Maktabah At Taufiqiah. [12] Lihat Syarh Al Arba’in An Nawawiyah, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin,hal. 289, Daruts Tsaroya, cetakan pertama, tahun 1424 H. [13] Lihat Fatwa Al Lajnah Ad Da-imah yang akan kami bawakan selanjutnya. [14] Idem [15] Syarh Muslim, 6/30. [16] HR. Muslim no. 748. [17] Syarh Muslim, 6/30. [18] Pendapat ini dipilih juga oleh Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin dalam Syarh Al Arba’in An Nawawiyah,hal. 289. [19] HR. Muslim no. 719. [20]&nbs
p;Lihat Fatwa Al Lajnah Ad Da-imah lil Buhut ‘Ilmiyyah wal Ifta’, 23/423, Darul Ifta’. [21] Sebagaimana riwayat yang dibawakan oleh penanya. [22] Al Maqsu’ah Al Fiqhiyyah, Bab Shalat Jama’ah, point 8, 2/9677, Multaqo Ahlul Hadits, Asy Syamilah. [23] Fathul Baari, 3/421 [24] Syarh Muslim, 3/105, Abu Zakaria Yahya bin Syarf An Nawawi, Mawqi’ Al Islam, Asy Syamilah [25] Hadits muttafaq ‘alaih. [26] Hadits muttafaq ���alaih. Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam Ash Sholah, Bab Ash Sholah ‘alal Hashir (380) dan Muslim dalam Al Masaajid, Bab Bolehnya shalat sunnah secara berjama’ah 266 (658) [27] Majmu’ Fatawa wa Rosa-il Ibnu ‘Utsaimin, 14/231, Asy Syamilah Sumber https://rumaysho.com/708-shalat-dhuha-yang-begitu-menajubkan.html بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid. Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin. Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali. Alhamdulillah Nikmat Sholat Dhuha. Alloh Tidak Pernah Meninggalkan Kita. Bahkan Alloh Selalu Bersama Kita Di Setiap Ujian.
0 notes
tobathebat · 2 years
Text
Alhamdulillah Sempurna 3x. Sholat Subuh Jama’ah. Lalu Dzikir Hingga Matahari Terbit & Sholat 2 Rokaat Dapat Pahala Haji Umroh #Dakwah #Islam
Alhamdulillah Sempurna 3x. Sholat Subuh Jama’ah. Lalu Dzikir Hingga Matahari Terbit & Sholat 2 Rokaat Dapat Pahala Haji Umroh #Dakwah #Islam
Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
Bahasan ini sengaja kami susun bagi kaum muslimin yang akan menunaikan haji, barangkali tahun ini atau tahun-tahun akan datang. Materi ini amatlah ringkas, yang kami sarikan dari beberapa buku haji. Semoga kami pun bisa mengambil manfaat dari apa yang kami susun.
Tumblr media
View On WordPress
1 note · View note
xatskee · 1 year
Photo
Tumblr media
#QuoteOfTheDay (20221210): “Untuk menikmati pancaran kesehatan yang baik, Anda harus berolahraga.” (Gene Tunney) Tubuh kita diciptakan untuk bergerak. 360 persendian pada manusia, seperti yang dinyatakan Nabi ﷺ, "Pada diri manusia itu terdapat tiga ratus enam puluh persendian.” (Abu Dawud: 4563); dan diamini oleh para ilmuwan modern, butuh digerakkan. Nabi memerintahkan memberi sedekah atau mendirikan dua rakaat shalat dhuha (dalam lanjutan hadits di atas), yang notabene perlu bergerak untuk menunaikannya. Sementara para pakar kebugaran menganjurkan bila kesehatan telah diraih, maka perlu ditingkatkan menjadi kebugaran dengan cara berolahraga. Olahraga apa pun yang menyenangkan hati. Mr. Tunney memilih sebagai petinju yang menekankan pada kekuatan (strength) dan flexibility untuk melatih jantung (cardio), juga core untuk memperbaiki postur dan keseimbangan tubuh. Pilihan anda? Mari menikmati kesehatan kita, mensyukuri anugerah Allah. #To #enjoy #glow #good #health #you #must #exercise #360joints #sadaqa #dhuha #workout #fit Telegram Channel https://t.me/xQoTD https://www.instagram.com/p/Cl9flQNyky6/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
l-harees · 2 years
Text
PEMBIASAAN SHOLAT DHUHA SEBAGAI PENGUATAN KARAKTER RELIGIUS DI MTSN BATU
Tumblr media
Hal yang pertama dalam agama islam adalah ibadah sholat, bahkan karena keutamaannya sholat merupakan tiang agama, dimana barangsiapa yang tidak mendirikan sholat maka ia telah merobohkan tiang agama. Selain sholat fardhu (wajib) yang lima waktu, adapula sholat sunnah yang bisa diamalkan oleh seluruh umat muslim, salah satunya adalah sholat dhuha.
Sholat dhuha adalah amalan yang sangat dianjurkan, dikarenakan banyaknya keutamaan-keutamaan yang dapat diterima oleh orang-orang muslim. Diantaranya seperti memiliki pahala seperti orang yang sedang berhaji dan umroh, dicukupkan rezeki, dan lain sebagainya.
Hadist riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah menyebutkan bahwa, “Siapa yang membiasakan (menjaga) sholat dhuha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan”. Jum’at (16/09/2022) para siswa dan siswi MTsN Batu melaksanakan sholat dhuha berjamaah di Masjid Al-Falah yang bertempat di depan sekolah, sholat dhuha ini merupakan suatu pembiasaan yang diterapkan di sekolah ini, dimana setiap harinya seluruh siswa dan siswi serta Bapak/Ibu guru melakukan sholat dhuha secara berjamaah, kegiatan ini dimulai sebelum jam pembelajaran pertama, yaitu pada pukul 06.40 sampai pukul 07.00 WIB.
Tumblr media
Beberapa hal yang menjadi pertimbangan dilaksanakannya kegiatan rutin ini adalah agar madrasah dapat mengenalkan dan menerapkan pembiasaan dalam melaksanakan salah satu sholat sunnah, yaitu sholat sunnah dhuha ini, dimana pelaksanaannya dengan bimbingan Bapak/Ibu guru MTsN Batu, serta secara tidak langsung pembiasaan sholat dhuha ini mengajarkan kedisiplinan kepada peserta didik. selain itu, sholat dhuha ini juga sebagai pembentukan dan pengembangan karakter aspek religius siswa siswi MTsN Batu dan menjadikan amalan serta pahala bagi peserta didik.
Dengan adanya sholat dhuha ini, sekolah MTsN Batu berusaha memberikan pondasi yang kuat mengenai penanaman ibadah sejak dini. Para siswa-siswi akan terbiasa dalam melakasanakan sholat dhuha baik di rumah, sekolah, maupun di luar tempat mereka berada. Pembiasaan sholat dhuha berjamaah ini dapat memberikan aura atau energi positif bagi seluruh peserta didik, Bapak/Ibu guru dan lingkungan madrasah. Sekolah mengharapkan kegiatan rutin sholat dhuha bersama ini dapat menumbuhkan karakter yang baik pada diri anak-anak semua. Dengan demikian diharapkan dapat memunculkan semangat dan kesiapan di dalam diri para peserta didik untuk menghadapi kegiatan pembelajaran dan menerima ilmu yang baru. Hati dan pikiran peserta didik diharapkan terbuka dalam menerima ilmu yang nantinya diberikan oleh Bapak Ibu guru.
Tumblr media Tumblr media
1 note · View note
islam-reminder · 1 year
Photo
Tumblr media
وَلَسَوفَ يُعطيكَ رَبُّكَ فَتَرضى
.
Quran. Surah 93 Ad-Duha (Ad-Dhuha) (The Morning Hours), verse 5.
.
.
https://t.me/silent_rain0/10097
6 notes · View notes
blessingofquran · 2 months
Text
0 notes
stirlingmoss · 5 months
Text
And tell of the kindness of your Lord.
0 notes
ilyforallahswt · 6 months
Text
youtube
Children Recite Surah Ad-Duha
What is Surah Duha good for?
We ponder, glorify, worship Allah and find ways to keep Him our hearts! Surah Duha restores our faith and increase our belief in the greatness and power of Allah. Read it and ponder over its meanings.
What is the meaning of Surah Ad-Duha?
Surah Ad-Duha (Arabic text: الضحى) is the 93rd chapter of the Qur'an. The surah titled in English means “The Morning Brightness” and it consists of 11 verses... الضحى Ad-Duha. “The Morning Brightness”
Is Surah Ad-Duha for depression?
Thus, Surah Ad-Duha was revealed to console and help the Messengerﷺ to overcome his anxiety and depression
How can Surah Duha change your life?
How Sura Ad-Duha Can Change Your life - Understand Al-Qur'an ...
Surah Ad-Duha was revealed to the Prophet (saw) to relieve him of these negative feelings and to give him hope, positivity, and the assurance that Allah is with him no matter what.
youtube
youtube
youtube
youtube
Surah Ad-Dhuha
0 notes
myreligionislam · 6 months
Text
youtube
Children Recite Surah Ad-Duha
What is Surah Duha good for?
We ponder, glorify, worship Allah and find ways to keep Him our hearts! Surah Duha restores our faith and increase our belief in the greatness and power of Allah. Read it and ponder over its meanings.
What is the meaning of Surah Ad-Duha?
Surah Ad-Duha (Arabic text: الضحى) is the 93rd chapter of the Qur'an. The surah titled in English means “The Morning Brightness” and it consists of 11 verses... الضحى Ad-Duha. “The Morning Brightness”
Is Surah Ad-Duha for depression?
Thus, Surah Ad-Duha was revealed to console and help the Messengerﷺ to overcome his anxiety and depression
How can Surah Duha change your life?
How Sura Ad-Duha Can Change Your life - Understand Al-Qur'an ...
Surah Ad-Duha was revealed to the Prophet (saw) to relieve him of these negative feelings and to give him hope, positivity, and the assurance that Allah is with him no matter what.
youtube
youtube
youtube
youtube
Surah Ad-Dhuha
0 notes
allahisourrabb · 6 months
Text
youtube
Children Recite Surah Ad-Duha
What is Surah Duha good for?
We ponder, glorify, worship Allah and find ways to keep Him our hearts! Surah Duha restores our faith and increase our belief in the greatness and power of Allah. Read it and ponder over its meanings.
What is the meaning of Surah Ad-Duha?
Surah Ad-Duha (Arabic text: الضحى) is the 93rd chapter of the Qur'an. The surah titled in English means “The Morning Brightness” and it consists of 11 verses... الضحى Ad-Duha. “The Morning Brightness”
Is Surah Ad-Duha for depression?
Thus, Surah Ad-Duha was revealed to console and help the Messengerﷺ to overcome his anxiety and depression
How can Surah Duha change your life?
How Sura Ad-Duha Can Change Your life - Understand Al-Qur'an ...
Surah Ad-Duha was revealed to the Prophet (saw) to relieve him of these negative feelings and to give him hope, positivity, and the assurance that Allah is with him no matter what.
youtube
youtube
youtube
youtube
Surah Ad-Dhuha
0 notes
mylordisallah · 6 months
Text
youtube
Children Recite Surah Ad-Duha
What is Surah Duha good for?
We ponder, glorify, worship Allah and find ways to keep Him our hearts! Surah Duha restores our faith and increase our belief in the greatness and power of Allah. Read it and ponder over its meanings.
What is the meaning of Surah Ad-Duha?
Surah Ad-Duha (Arabic text: الضحى) is the 93rd chapter of the Qur'an. The surah titled in English means “The Morning Brightness” and it consists of 11 verses... الضحى Ad-Duha. “The Morning Brightness”
Is Surah Ad-Duha for depression?
Thus, Surah Ad-Duha was revealed to console and help the Messengerﷺ to overcome his anxiety and depression
How can Surah Duha change your life?
How Sura Ad-Duha Can Change Your life - Understand Al-Qur'an ...
Surah Ad-Duha was revealed to the Prophet (saw) to relieve him of these negative feelings and to give him hope, positivity, and the assurance that Allah is with him no matter what.
youtube
youtube
youtube
youtube
Surah Ad-Dhuha
0 notes
tobathebat · 2 years
Text
Alhamdulillah Nikmat Sholat Dhuha. Alloh Tidak Pernah Meninggalkan Kita. Bahkan Alloh Selalu Bersama Kita Di Setiap Ujian. #Dakwah #Islam
Alhamdulillah Nikmat Sholat Dhuha. Alloh Tidak Pernah Meninggalkan Kita. Bahkan Alloh Selalu Bersama Kita Di Setiap Ujian. #Dakwah #Islam
Setiap orang pasti senang untuk melakukan amalan sedekah. Bahkan kita pun diperintahkan setiap harinya untuk bersedekah dengan seluruh persendian. Ternyata ada suatu amalan yang bisa menggantikan amalan sedekah tersebut yaitu shalat dhuha. Simak saja pembahasan berikut ini.
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
xatskee · 2 years
Photo
Tumblr media
#QuoteOfTheDay (20220819): "Dirikan shalat empat rakaat dhuha dan empat rakaat sebelum zhuhur untuk mengamankan rumahmu di surga.” (Abu Mahira) Kiat ketiga agar Allah membangunkan rumah kita di surga setelah dijelaskan dua yang pertama di dua Jum’at sebelumnya ada di dalam hadits hasan berikut ini, “Siapa yang shalat Dhuha empat raka’at dan shalat sebelum Zhuhur empat raka’at, maka dibangunkan baginya rumah di surga.” (HR. Ath-Thabrani dalam Al-Awsath dan di dalam Ash-Shahihah no. 2349) Terkait shalat dhuha ini, hadits berderajat shahih dikisahkan Mu’adzah saat ia bertanya ke 'Aisyah ra, "Berapa rakaatkah Rasulullah ﷺ melakukan shalat dhuha?" Aisyah menjawab, "Empat rakaat, namun terkadang beliau menambah sekehendaknya." (HR. Muslim: 1175). Ada pula riwayat dhaif terkait ganjaran istana, "Barang siapa shalat Dhuha dua belas rakaat, maka Allah akan membangunkan baginya sebuah istana dari emas." (HR. Ibnu Majah: 1370) #Perform #FourRakahs #dhuha #before #zhuhur #secure #home #Jannah #JumuahMubaraka Telegram Channel https://t.me/xQoTD https://www.instagram.com/p/ChanG4yBVfj/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
informatry · 9 months
Text
Sureh dhuha recitation
Here is short video of recitation of sureha
Listen to this sureh for calm , dipression, anxiety, success....etc
0 notes