Tumgik
#foklore rp
Text
sumber : initempatwisata.com
Situ Patenggang (Situ Patengan). Bandung, sebagai sebuah wilayah yang juga didominasi oleh dataran tinggi, kaya akan panorama alam untuk memanjakan siapa saja yang datang. Bandung Selatan, terutama wilayah Ciwidey adalah salah satu kawasan yang paling menggambarkan kemolekan alamnya. Tidak jauh dari danau Kawah Putih di Gunung Patuha, ada juga Situ Patenggang, sebuah danau nan menawan buah dari cinta yang mendalam.
Danau, oleh masyarakat Sunda biasanya disebut dengan situ, sementara Patenggang berasal dari istilah pateangan-teangan yang berarti saling mencari. Istilah tersebut, seperti yang tertera di lokasi wisata, adalah berkaitan dengan sebuah legenda yang mengisahkan keromantisan cinta dua orang titisan dewa, Ki Santang dan Dewi Rengganis.
Oleh karena suatu hal, kedalaman cinta keduanya harus diuji dengan perpisahan dalam waktu yang lama. Dua orang yang saling merindukan ini kemudian saling mencari yang berujung pada pertemuan mereka di sebuah tempat yang hingga saat ini dinamakan “Batu Cinta”. Selanjutnya, Dewi Rengganis minta dibuatkan danau lengkap dengan sebuah perahu untuk berlayar bersama.
Sebuah cerita rakyat yang romantis berpadu dengan pemandangan alam yang eksotis, itulah Situ Patenggang. Hamparan perkebunan teh yang menghijau dan berbukit-bukit turut mengabarkan kesejukan air dan udara disekitarnya. Siapa pun pasti suka, terlebih para pecinta, sejenak untuk berlama-lama di danau cinta seluas 45.000 hektar ini. Andakah salah satunya? Jadi, masih adakah yang menghalangi untuk bersegera?
[wc_divider style=”image2″ line=”double” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=””][/wc_divider]
Aktivitas di Situ Patenggang
Ketika Pembaca sampai di obyek wisata ini, tidak ada yang lebih saya rekomendasikan kecuali mencoba bersyukur karena masih diberi kesempatan menikmati alam nan molek. Nuansa yang dihadirkan sangat mendukung siapa pun untuk memasuki ketenangan. Cobalah menarik nafas dalam-dalam untuk secara perlahan melepaskannya. Lakukanlah, setidaknya hingga terkumpul benar rasa bersyukur dan ketakjuban Anda.
Perlu diketahui, menurut foklor yang berkembang, perahu yang dibuat Ki Santang untuk kekasihnya itu telah berubah menjadi pulau yang bentuknya mirip hati dan dinamakan Pulau Asmara. Percaya ga percaya, konon yang mau singgah di Batu Cinta dan mengelilingi Pulau Asmara maka senantiasa mendapatkan cinta yang abadi. Tidak ada salahnya dicoba, itung-itung sambil menjelajahi setiap sudut kemolekan danau ini.
Cobalah lebih dekat dengan air, pilih satu diantara perahu dayung, perahu boat, sepeda air yang tersedia. Masukilah nuansa menenangkan diatas danau sembari secara jujur terus mengagumi lanskap Situ Patenggang. Suka memancing? Anda sedang berada di surga, jadi rasakan juga sensasi memancing ikan di danau yang berada di ketinggian 1600 mdpl ini. Berharaplah bahwa ikan-ikan yang ada menyukai gaya Anda.
Jika terlanjur betah, bisa juga menambah pengalaman wisata dengan berkunjung ke Pinisi Resto atau Glamping Lakeside Ciwidey. Untuk menuju kesana, bisa melalui pintu gerbangnya ataupun langsung dari Situ Patenggang. Nikmatilah apa yang disajikan, termasuk menikmati panorama Situ Patenggang dari sudut yang berbeda. Selebihnya, berbahagialah dan selamat berwisata!
[wc_divider style=”image2″ line=”double” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=””][/wc_divider]
Fasilitas di Situ Patenggang
Sebagai salah satu obyek wisata alam yang cukup populer di Bandung, danau Situ Patenggang telah dilengkapi dengan beragam fasilitas yang memadai. Seperti yang telah disebutkan di Aktivitas, disini telah disediakan perahu dayung, perahu boat dan sepeda air yang bisa disewa.
Selain itu juga ada penyewaan Gazebo ataupun tikar untuk bersantai. Untuk kebutuhan dasar pengunjung, telah ada juga sarana tempat ibadah (mushola), lahan parkir yang luas dan toilet umum. Bagi yang ingin menginap, bisa memanfaatkan penginapan yang dikelola oleh perhutani atau penginapan lain yang tersebar di wilayah Ciwidey.
Harga Tiket Masuk Situ Patenggang : Biaya masuk obyek wisata ini selalu bergantung pada waktu kunjungan dan jenis wisatawan yang datang. Berikut ini adalah daftar harga tiket masuk beserta biaya parkir untuk masing-masing kendaraan :
[wc_tabgroup class=”” layout=”box”]
[wc_tab title=”Harga Tiket”]
Wisatawan Lokal (Hari Biasa) Rp 18.000 Wisatawan Lokal (Hari Libur) Rp 20.500 Wisatawan Mancanegara (Hari Biasa) Rp 135.000 Wisatawan Mancanegara (Hari Libur) Rp 185.000
[/wc_tab]
[wc_tab title=”Biaya Parkir”]
Roda Dua Rp 3.500 Roda Empat Rp 11.500 Bus atau Truk Rp 22.000
[/wc_tab]
[/wc_tabgroup]
[wc_divider style=”image2″ line=”double” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=””][/wc_divider]
Rute & Maps Situ Patenggang
Seperti yang telah dikatakan di awal artikel ini, Situ Patenggang berada cukup dekat dengan Kawah Putih Gunung Patuha. Adalah ide yang bagus mengunjungi kedua tempat wisata ini sekaligus karena jaraknya keduanya hanya berkisar 6-7 kilometer. Sementara itu, dari Pusat Kota Bandung, danau ini berjarak sekitar 60 kilometer ke selatan.
Sebenarnya, banyak sekali jalur untuk menuju kawasan Ciwidey sebagai tempat Situ Patenggang berada. Semua jalur memiliki kondisi jalan yang sangat baik. Dari Bandung maupun dari daerah lain, seperti Jakarta, setidaknya ada dua rute yang bisa diambil, sebagai berikut :
Pertama : Menuju Cipularang dan masuk ke tol Kopo. Keluar dari tol tersebut, ambil arah ke Soreang kemudian Ciwidey. Dari Ciwidey, Situ Patenggang berjarak kurang lebih 16 kilometer dengan akses jalan yang mudah dan banyak petunjuk jalan.
Kedua : Menuju Cipularang untuk kemudian masuk tol Buah Batu dan mengikuti arah ke Banjaran. Dari Banjaran, temukanlah arah ke Soreang dan selanjutnya ke Ciwidey. Dari Ciwidey, lanjutkan perjalanan ke obyek wisata alam Situ Patenggang dengan akses jalan yang mudah.
Situ Patenggang Situ Patenggang (Situ Patengan). Bandung, sebagai sebuah wilayah yang juga didominasi oleh dataran tinggi, kaya akan panorama alam untuk memanjakan siapa saja yang datang.
0 notes