Tumgik
#foto pernikahan muslim
yabapir · 8 months
Text
7 Jenis Pernikahan yang Hukumnya Haram dalam Islam
loading… Dalam Islam, ada pernikahan-pernikahan yang wajib dibatalkan karena hukumnya haram dan telah dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Foto ilustrasi/ist Dalam Islam, tidak semua pernikahan itu halal. Ada pernikahan-pernikahan yang wajib dibatalkan karena hukumnya haram dan telah dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya. Dalam buku fiqih berjudul Minhajul Muslim karya Abu Bakar Jabir Al-Jazairi,…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Text
Hukum Foto Pranikah dalam Islam
Hukum Foto Pranikah dalam Islam
tebuireng.co – Hukum foto pranikah atau lebih dikenal dengan prewedding menarik untuk dibahas sebagai modal pernikahan seorang Muslim. Pernikahan merupakan sunah Nabi Muhammad, oleh karenanya hal baik harus dilakukan dengan baik pula. Tradisi prewedding seringkali meliputi foto kedua calon pengantin. Sebagian disertai video yang didesain secara khusus dan terkadang mendatangkan penyewaan busana.…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
rojaulhuda · 2 years
Text
Hukum Wanita Muslim Menikah Dengan Non Muslim
Hukum Wanita Muslim Menikah Dengan Non Muslim
Heboh, beredar foto yang tampak memperlihatkan pernikahan beda agama. Dalam foto tersebut, seorang wanita muslimah bercadar terlihat menikah dengan seorang pria non muslim. Sesaat kemudian, kicauan netizen antara yang mendukung dan menolaknya terus bertambah. Terlepas dari kehebohan netizen, bagaimana hukum wanita Muslim menikah dengan pria non-Muslim? Jika ilegal, apa alasannya? Berikut kami…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
poetrafoto · 3 years
Photo
Tumblr media
(via Foto Pernikahan Muslim-Muslimah Pengantin Hijab Wedding Purworejo Dyah+Safi) 😍 Foto Pernikahan Muslim-Muslimah Pengantin Hijab Wedding Purworejo Dyah+Safi
https://poetrafoto.wordpress.com/foto-pernikahan-muslim-muslimah-pengantin-hijab-wedding-purworejo-dyahsafi/
#FotoPernikahanMuslim #FotoPernikahanMuslimah #FotoPernikahanHijab #FotoPernikahanPurworejo #FotoPengantinMuslim #FotoPengantinMuslimah #FotoPengantinHijab #FotoPengantinPurworejo #FotoWeddingMuslim #FotoWeddingMuslimah #FotoWeddingHijab #FotoWeddingPurworejo #FotoPernikahan #FotoPengantin #FotoWedding
2 notes · View notes
nofikadwi · 2 years
Text
Tumblr media
I posted 59 times in 2021
55 posts created (93%)
4 posts reblogged (7%)
For every post I created, I reblogged 0.1 posts.
I added 472 tags in 2021
#ayo menulis okay - 48 posts
#writers on tumblr - 48 posts
#catatan kata tiap langkah - 48 posts
#poets on tumblr - 48 posts
#my writing - 48 posts
#menata asa - 48 posts
#inspirasi - 46 posts
#writers - 46 posts
#kehidupan - 46 posts
#muslimah - 46 posts
Longest Tag: 25 characters
#catatan kata tiap langkah
My Top Posts in 2021
#5
Allah, mudahkkanlah kebahagianku terletak pada hal-hal sederhana. Mudahkanlah hatiku mencintai pada hal-hal sederhana. Jadikanlah kesederhanaan sebagai salah satu alasanku bila nanti jatuh cinta
(Kurniawan Gunadi dan aji nur Afifah, Menentukan Arah, 2016)
28 notes • Posted 2021-07-20 11:49:21 GMT
#4
Pertemuan
Dengan berbagai cara Nya, Allah pertemukan kita dengan orang-orang baru setiap harinya, setiap waktunya.
Jika dihitung-hitung kita tak akan mampu menghitung sesiapa saja yang kita temui diperjalanan hidup ini.
Ada mereka yang sebatas say hello,
Ada mereka yang menjadi sahabat karib menemani langkah-langkah kecil kita, menjadi partner cerita atau menjadi tempat berbagi bahagia.
Jika dipikir-pikir betapa luar biasa Allah mempertemukan setiap hambaNya, tanpa mengenal batas wilayah Allah beri cara bagaimana ia saling dipertemukan.
Jika ditelisik lebih detail, kita akan terkagum-kagum tentang bagaimana cara Allah mempertemukan.
Ada yang nun jauh melintasi ribuan kilometer, dan Allah pertemukan dalam satu kota yang sama.
Ada yang teramat berbeda karakter, ternyata Allah pertemukan dalam satu lingkup kegiatan yang sama.
Ada yang berbeda generasi dan usia, ternyata Allah pertemukan dalam satu kepentingan yang sama.
Sungguh betapa luar biasanya skenario pertemuan yang Allah takdirkan. Diantara ribuan manusia di dunia, Allah pilihkan siapa-siapa saja yang kita temui. Agar kita mampu saling tolong menolong dalam kebaikan, saling mengambil hikmah dari setiap pertemuan, saling memahami bagaimana karakter masing-masing, saling menjadi motivasi untuk terus bertumbuh, hingga dapat saling mengikat persaudaraan atas nama ukhuwah.
Lantas, jika sekarang kita masih meragukan Allah tentang kapan dan dimana dipertemukan dengan someone.. Hemm mungkin kita lupa betapa Allah penulis skenario terindah dalam hal mempertemukan masing-masing hamba Nya.
😁
Ruh-ruh itu seperti pasukan yang dihimpun dalam kesatuan-kesatuan. Yang saling mengenal di antara mereka akan mudah saling tertaut. Yang saling merasa asing di antara mereka akan mudah saling berselisih. (HR Muslim, No 6376)
Magetan, 17 Juli 2021
28 notes • Posted 2021-07-17 00:13:09 GMT
#3
Hemmmm.... (Catatan tentang pernikahan)
Suatu ketika seorang teman lama, memulai chatnya dengan kata-kata "nof, aku capek lihat story' teman-teman kita isinya undangan, foto prewedding, kalau nggak foto anak mereka dan keluarga kecil mereka. Aku kapan??"......
Suatu ketika juga seorang adik tingkat, tiba-tiba bilang "pengen cepet lamaran, pengen foto kayak gini juga mbak (sambil nunjukin foto di Ig happy enggament)".
Pernah juga seorang teman ditempat kerja, bercerita tentang keinginan nya segera menikah "nanti aku mau foto kayak gini nof (sambil nunjukin foto pernikahan selebgram), ntar bajunya pas akad kayak gini, ntar aku mau dekorasi kayak gini, kalau bisa di gedung."
Masyaallah.... Semakin kesini jadi ingat sudah tidak anak-anak lagi karena terlalu sering diingatkan tentang pernikahan. Mulai dari cerita teman, undangan mereka yang satu persatu datang dan bertubi-tubi pertanyaan tentang kapan nikah?....
Buka feed Instagram atau sekedar story wa pun, isinya tentang desain undangan, foto pernikahan, gaun pernikahan, foto dekorasi......
Semakin bertambah usia pun, semakin sadar tentang pergeseran makna pernikahan. Jika dulu ke sakralan prosesi pernikahan sungguh terasa karena tak begitu mudah terekspos di sosial media, berbeda dengan sekarang mulai dari lamaran, foto prewedding, sampai video full jalannya prosesi pernikahan bisa dengan mudah di unggah di sosial media. Yang bikin moment sakral ini bergeser menjadi moment baper bagi jomblo 😂😂
Dan.... Dampaknya luar biasa sekali, meningkatkan semangat para jomblo untuk segera menyusul...
Sungguh tak apa, bukan kah menyegerakan Sunnah Rosulullah sangat diutamakan?
Asalkan... Niat awal kita menikah bukan tentang : aku ingin prosesi pernikahan yang meriah, bagus keren ala selebgram sampai kita lupa tentang apa makna pernikahan sebenarnya...
Asalkan... Disetiap prosedur mulai dari awal proses pertemuan hingga disatukan dalam pernikahan sesuai dengan syariat Allah, agar diperoleh keberkahan disetiap momentnya.
Asalkan... Kita selalu ingat bahwa tentang pernikahan itu bukan tentang moment acara pernikahannya saja... Tapi tentang ibadah terlama, dan yang namanya ibadah pasti dibumbui dengan godaan setan....
Maka.... Bukan tentang seberapa meriah acara walimatul ursy pernikahan, seberapa cantik kita di moment pernikahan... Tapi tentang bagaimana menyiapkan diri mengarungi bahtera rumah tangga, membekali diri menjadi istri dan ibu... Bagaimana mengelola diri dan ego karena kedepannya bukan hanya tentang diri sendiri tapi tentang memperjuangkan keluarga bersama-sama menuju surga Nya Allah...
Magetan, 26 mei 2021
30 notes • Posted 2021-05-26 12:19:10 GMT
#2
Cara Allah Menjaga
Pernah di satu titik, merasa sedang Allah patahkan hati kita? Merasa jika, takut untuk berharap tersebab rasa kecewa?
Atau, mulai muncul benih-benih rasa iri melihat sekitar yang terkesan selalu bahagia padahal teramat cinta dunia?
Kemudian mulai muncul dalam diri, kenapa Allah hadirkan kecewa, kenapa Allah patahkan hati kita, kenapa semua tak sesuai harap? Padahal merasa jika diri sudah berusaha lebih dekat dengan Nya.
Mungkin kita lupa, jika di setiap doa-doa kita, kita memohon agar Allah memberikan apa-apa yang terbaik, bukan hanya untuk diri sendiri, tapi untuk keluarga, untuk umat dan untuk jalan dakwah. Dan...... Segala jawaban yang Allah berikan sekarang adalah yang terbaik.
Mungkin kita juga lupa, jika selama ini kita gantungkan harap kepada makhluk Nya. Padahal sumber kecewa itu adalah menggantungkan harap bukan kepada pemilik hati manusia. Kita terlalu berharap kepada manusia, yang Allah maha bolak balikan hatinya.
Mungkin kita juga lupa, rasa kecewa, merasa semua tak sesuai harapan kita. Ini menjadi cara Allah menjaga kita, menjaga diri kita dari perkara-perkara yang membuat kita lalai, cinta dunia hingga lupa tentang akherat.
Mungkin kita juga lupa, rasa kecewa hadir agar kita mampu memeluk luka, selalu bersyukur atas segala ketetapan terbaik dari Allah. Agar kita tak bosan melantunkan doa dan mendekatkan diri kepada sang khalik.
Yaa muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘ala diinik
Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati teguhkanlah hatiku di atas agamamu
40 notes • Posted 2021-07-10 11:44:55 GMT
#1
Sebaik-baik pengingat
Beberapa waktu lalu, seorang senior di tempat kerja nyeletuk "kalau sekarang masih banyak orang yang PD dengan dosa-dosanya, parah banget ya dhek apa kematian bukan lagi jadi pengingat mereka ya?....
Hari ini sudah berapa kali pengeras suara di masjid desa mengumumkan kabar duka?
Hari ini sudah berapa kali tulisan innalilahi wa innailaihi rojiun masuk di grub grub WhatsApp ?
Hari ini sudah berapa kali sirine ambulan bergema disepanjang jalan-jalan rumah?
Hari ini sudah berapa kali berita duka bermunculan di story WhatsApp, feed sosial media?....
Wabah ini menjadi sebaik-baik pengingat untuk diri, banyak hikmah yang dapat dipetik :
1. Wabah ini mengingatkan tentang ketauhidan kita kepada Allah.
Seberapa besar keyakinan kita kepada Allah, seberapa besar keyakinan kita atas takdir baik dan buruk yang Allah anugrahkan kepada kita. Dan masihkan kita percaya bahwa Allah adalah sebaik baik penulis skenario atas semua yang terjadi? Iyaa... Wabah ini menguji tentang keyakinan kita kepada Allah.
2. Wabah mengingat kan tentang "Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati.” (QS. Ali Imran: 185)"
Siapa sahabat terdekat kita selama hidup didunia ini? Apakah sanak saudara apakah sahabat karib? Bukan.... Melainkan kematian. Betapa jarak antara hidup dan mati itu begitu tipis. Hingga sangking tipisnya kita tak pernah mampu meraba, bahkan kita sering terlupa jika hidup di dunia ada batasnya. Semoga diantara jarak yang begitu tipis ini, Alloh menyisipkan husnul khotimah disela selanya.
3. Wabah mengingatkan tentang, apa-apa yang ada disekitar kita, sanak saudara, harta benda hewan kesayangan semuanya ini bukan milik kita, melainkan titipan yang sewaktu-waktu Allah akan mengambil kembali titipan ini. Termasuk diri kita sendiri, maka bagaimana pertanggungjawaban kita kelak kepada Allah tentang amanah semua ini? Badan kita, keluarga kita, harta benda kita.
5. Wabah mengingat kan tentang, betapa kita sering terlupa tentang nikmat-nikmat yang Allah anugrahkan pada diri ini. Mampu bernafas tanpa sesak, indera perasa dan pembau yang masih sensitif, badan sehat yang mampu berjalan kesana kemari. Nikmat nikmat yang sering terlupa untuk disyukuri.
6. Wabah mengingat kan tentang, betapa kehadiran orang tercinta sanak saudara disekeliling kita begitu penting. Disaat kita tak mampu beraktifitas selayaknya orang sehat, banyak sanak saudara bergotong royong mengirimi asupan-asupan nutrisi, menyemangati satu sama lain.
7. Wabah mengingat kan tentang, bukan kah sebaik baik penolong adalah amal Sholih?
8. Wabah mengingat kan tentang, betapa keluarga itu adalah madrasah pertama dan terbaik dalam pendidikan setiap anak. Bukan bangku sekolah.... Tapi keluarga.... Disaat pandemi sudah 1 tahun lebih sekolah diliburkan. Bagaimana nasib para pelajar? Maka keluarga lah madrasah terbaik untuk mereka.
Ternyata letak bahagia itu sesederhana mampu bernafas menghirup oksigen tanpa sesak,
Ternyata letak bahagia sesederhana mampu mencium aroma wedang jahe disetiap pagi, mampu merasakan pedasnya sambel korek seperti biasa,
See the full post
51 notes • Posted 2021-07-23 11:39:38 GMT
Get your Tumblr 2021 Year in Review →
12 notes · View notes
lacikata · 4 years
Text
Cara Saya; Mencintaimu.
Ummu Balqis pernah menuangkan sebuah saran untuk membuat buku kebaikan pasangan,
“1 kebaikan/hal positif pasangan dicatat.
1 saja setiap kali menulis.
Tulis setiap hari.
Jika tidak sempat, tulis 1 pekan sekali.
Di usia pernikahan pertama, minimal ada 52 hal baik pasangan yang tercatat di buku itu (1 tahun = 52 minggu).
10 tahun pernikahan = 520 kebaikan tercatat.
Dimaksudkan, kelak saat kesal, ribut besar melanda. Ambil buku itu, baca lagi. Apalagi jika diselipkan foto-foto berdua (auto hangat hati) dan emosi segera mereda.
Hingga jika pun kita berbicara untuk saling mengingatkan, tidak lagi karena emosi, tetapi karena cinta.”
Sering terjadi, “Karena nila setitik, rusak susu sebelanga (hanya karena kesalahan kecil dan tidak berarti, semua persoalan menjadi kacau dan berantakan.“
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,  
“Dan aku melihat neraka. Aku belum pernah sama sekali melihat pemandangan seperti hari ini. Dan aku lihat ternyata mayoritas penghuninya adalah para wanita. Mereka bertanya, ‘Kenapa para wanita menjadi mayoritas penghuni neraka, ya Rasulullah?’ Beliau menjawab, ‘Disebabkan kekufuran mereka.’ Ada yang bertanya kepada beliau, ‘Apakah para wanita itu kufur kepada Allah?’ Beliau menjawab, ‘(Tidak, melainkan) mereka kufur kepada suami dan mengkufuri kebaikan (suami). Seandainya engkau berbuat baik kepada salah seorang istri kalian pada suatu waktu, kemudian suatu saat ia melihat darimu ada sesuatu (yang tidak berkenan di hatinya) niscaya ia akan berkata, ‘Aku sama sekali belum pernah melihat kebaikan darimu’.” (HR. Bukhari no. 5197 dan Muslim no. 907)
Barangkali, selain menjadi pengingat, buku ini juga bisa dijadikan sebagai media bersyukur. Saya lebih memilih menuliskan kebaikan serta memujimu (di buku ini) tanpa perlu memublikasikannya di media sosial. Dengan begitu rasa syukur ini tidak sampai mencederai rasa syukur orang lain.
Suatu hari, akan ada seseorang yang mengungkapkan rasa cintanya dengan cara berbeda. Sebab rasa cintanya. Mencintaimu dengan menjaga.
Kurangmu; saya yang lengkapi. Lebihmu; hanya saya yang boleh miliki. Begitulah cara saya; mencintaimu.
Maaf ya Mas, saya egois (istrimu dari masa depan) :)
535 notes · View notes
sebiruhariini · 4 years
Text
Keluarga dalam Islam
Tumblr media
(Sumber foto: unsplash.com)
Ringkasan kajian bersama Ustadz Azzam Ismail di @lingkariman, 10 Juli 2020
Dalam Islam, terdapat 3 hal yang tidak lepas dari adanya sebuah syariat (aturan), yakni fiqh, ushul fiqh (cara mengelola/membuat sehingga menjadi dalil yakni fiqih), dan maqashid syariah (tujuan). Misalkan, bahan-bahan di dapur (al quran dan sunnah) dibuat oleh orang-orang dengan berbagai metode yang ada (ushul fiqh), sehingga jadilah makanan soto (maqashid syariah).
Lima prioritas hal dalam Islam, addin (agama), an nafsu(jiwa), al aqlu (akal), al mal (harta), dan an nasl (keturunan). Adapun maqashid syariah (tujuan) dari an nasl adalah terbentuknya keturunan generasi yang baik, sholeh/ah. Dan cara agar mencapai tujuan an nasl ini adalah dengan adanya keluarga dan aturan-aturan.
Seperti melakukan syariat lainnya, Syaithan tidak lepas niat buruknya menganggu dan menjerumuskan manusia dengan bertujuan menghancurkan keluarga.  
Sebelum Islam datang, pernikahan sudah dulu ada, sejak Nabi Adam as. Namun, banyak pernikahan yang diwarnai dengan keburukan. Contoh yang pernah ada;
Pernikahan al-Istibdha’ : suami suruh istri tidur dengan laki-laki lain dengan tujuan memperoleh keturunan yang ‘gen’nya sama dengan laki-laki lain tersebut.
Pernikahan dimana perempuan memasang bendera kuning di atas rumah. Banyak laki-laki datang. Lalu,ketika hamil, perempuan bebas menentukan siapa yang menjadi ayahnya.
Pernikahan mut’ah/kontrak dengan masa/syarat tertentu lalu cerai. Misal yang disyaratkan, boleh menikahi anaknya, jika kerabatnya menikah dengannya, dsb.
Naudzubillahi min dzalik. Kita patut bersyukur adanya Islam yang membingkai segalanya begitu indah, sehingga yang ada hanyalah kebaikan. 
Adapun tujuan lain dari pernikahan, yakni menyambung silaturahim dari dua keluarga, memenuhi kebutuhan biologis, dsb, namun kembali tujuan terbesarnya adalah bagaimana melahirkan keturunan, menjaga keutuhan keluarga, menjaga anak-anak agar tidak rusak.
Pernikahan adalah bagi mereka siapa yang mampu dan bisa mengemban visi pernikahan. Adapun hukumnya, dapat berbeda untuk setiap individu tergantung kondisinya; bisa haram, sunnah, wajib bagi yang mampu dan khawatir tidak bisa menjaga, atau mubah.
Jangan menikah jika bersiap untuk bercerai. Jika hal-hal yang membuat tujuan dasar pernikahan (memiliki keturunan) sudah tidak tercapai, maka Islam mempermudah terjadinya perceraian. Misal, tidak terpenuhinya nafkah batin pasangan. Islam memudahkan proses perceraian. Namun jika sudah terjadi hubungan/nafkah batin terpenuhi, maka Islam mempersulit perceraian.
Maka, tadabbur QS. At Talaq menjadi penting. Surah yang membahas jika ada konflik dalam keluarga dan Islam-alquran sudah memberikan solusinya. 
Pemisahan suami istri hanya ada dua cara, yakni 1. Talaq 2. Fasakh (pemisahan oleh hakim)
Kenapa laki-laki berhak atas talaq? Karena wanita pada kondisi-kondisi tertentu, mengalami ketidakstabilan emosi. Namun, di samping itu, terdapat talaq bid’i, dimana talaq yang dilakukan saat wanita sedang tidak suci dan ini tidak dikenai talaq. Suami berdosa.
QS. At Talaq Ayat 1 
Ketika sedang jatuh talaq dan masa iddah: suami dan istri harus tetap ada dalam rumah. Jangan keluar dari rumah, jangan pulang ke rumah orangtua. Disini, Allah ingin menambah kesempatan pasangan untuk mengevaluasi diri, mungkin jika melihat kembali pasangan di masa itu, akan muncul ketertarikan kembali dan tidak jadi berpisah.
QS. At Talaq Ayat 3 
Jika penyebabnya adalah karena ekonomi keluarga, solusinya adalah taubat dan bertaqwalah, maka Allah akan cukupkan.
Jika ada kewajiban dan hak pasangan yang tidak dipenuhi, maka komunikasikan dahulu.
QS. At Talaq Ayat 4
Tujuan adanya masa iddah adalah memastikan janin istri kosong. Jika ada janin, maka diperpanjangkan masa iddah sampai melahirkan. Sekali lagi, Allah memberikan kesempatan evaluasi, berharap ketika suami melihat kesusahan istri saat hamil-melahirkan, mereka akan kembali.
Wanita juga bisa meminta cerai, yakni Khulu’ : melepaskan diri dari suami, disertai konsekuensi, yakni mengembalikan mahar dan harta yang diberikan suami. Yang termasuk kasus ini adalah jika suami pergi perang atau ada di penjara, istri berhak melakukannya.
Bukti, bahwa para ulama/mufti juga sadar pentingnya keutuhan keluarga, ada beberapa fatwa (walau lemah) :
1. Jika terjadi zina di luar nikah, lalu mereka putuskan untuk menikah. Yasudah segerakan dan tutupi. Jangan mengumbar aib, ketika Allah sudah menutupi aibmu.
2. Di Eropa, banyak pernikahan berbeda agama. Lalu lambat laun, pasangan menjadi muslim. Ini yang menyebabkan pertumbuhan Islam disana berkembang.
3. Suatu keluarga memiliki 3 anak. Setelah diusut ternyata DNA mereka tidak sesuai dengan sang ayah. Fatwanya, tetaplah sang ayah mengakui itu anaknya. Demi tercapainya keutuhan keluarga. 
Selengkapnya, bisa dipelajari lebih lanjut. Saya yakin ini bukan bermaksud untuk memudahkan keburukan, namun menjadi peringatan bagi diri-kita untuk benar-benar mempersiapkan masa depan, karena tidak ada jalan ‘kembali’ bagi seorang muslim.
Wallahua’lam bishawab. 
Video kajian:
https://www.instagram.com/p/CCcJ0jhJyvO/
21 notes · View notes
kayyishwr · 4 years
Text
Tumblr media
Sebuah Resensi Buku; Sang Pangeran dan Janissary Terakhir
Penulis : Salim A Fillah
Jumlah Halaman : 632
Penerbit : Pro U Media
“Maktuuubb…”
Mungkin kata ini yang sangat teringat dibenak saya tentang novel ini. Hahaha, pokoknya kalau yang sudah baca novel ini, pasti juga yang paling diinget kata ini, dan yang belum baca, berarti ini sedikit spoiler dari sekian banyak kisah yang ada.
Jujur ketika Ust Salim A Fillah, sedikit membocorkan bahwa beliau akan menulis novel bertema sejarah, dan ditulis dalam beberapa caption foto di akun instagram (@salimafillah) saya tidak sabar untuk segera beli dan baca. Karena, nampaknya beliau harus ‘tanggung jawab’ heheh, berkat tulisan-tulisan bahkan buku yang beliau tulis, saya jadi ketagihan membaca dan menulis, sampai-sampai saya berani berfikiran, ‘ah, sepertinya beliau ini mentor online saya’ heheheh.. (maaf kalau terkesan kurang sopan 😊 )
Bagaimana tidak, hampir seluruh buku beliau sudah saya baca (kecuali buku pernikahan, karena saya berazzam enggak akan baca buku itu, sebelum benar-benar siap nikah), website resmi beliau juga seringkali saya kunjungi, twitter dan instagram juga sudah saya follow, bahkan pernah dengan kurang sopan (lagi) meminta foto di Masjid Jogokariyan hanya dengan mention twitter heheh (kalau diinget jadi malu), tapi alhamdulillah, bisa mengenal beliau dari SMP, ya minimal sedikit-sedikit lagi berusaha jadi baik
Novel Sang Pangeran dan Janissary Terakhir adalah novel fiksi-sejarah, maka saya rekomendasikan untuk siapapun, agama apapun, berpangkat apapun, untuk membacanya. Karena ini bukan novel tentang yang khusus ditujukkan untuk kalangan intelektual saja, bukan juga untuk orang muslim saja, juga bukan untuk kaum elite saja, tapi novel ini ditulis untuk semua orang agar bisa menikmati sejarah yang pernah ada dalam bentuk cerita. Jadi, buat kamu yang merasa ‘Open Minded’ dan belum baca novel ini dengan berbagai alesan, fix kamu belum ‘Open Minded’ wkwkw..
Novel ini konon ditulis dengan dasar riset selama 2 tahun, masyaAllah, membayangkan saja tidak bisa apalagi melakukan. Bukan bermaksud pesimis, tapi kalau dilihat dari kesibukkan beliau yang tidak hanya seorang penulis, rasa-rasanya hampir tidak mungkin ditiru oleh banyak orang. Tapi, dibalik susah payah penulis dalam mengupayakan hadirnya novel ini, ternyata (katanya) ada yang dengan ‘kurang ajar’ menghabiskannya dalam waktu hanya satu hari, walah walah, saya aja target dua hari malah jadi empat hari lebih.
Setiap penulis memiliki ciri khasnya, begitu pula Ust Salim A Fillah. Awal-awal membacanya saya berfikir, ‘wah ini, bukan kaya Ust Salim yang tak kira selama ini je’. Pasalnya agak rumit membaca cerita-cerita di awal, pertama kita harus membacanya dengan sangat teliti dan tekun, kedua harus benar-benar fokus mengikuti alur dengan baik, dan ketiga harus hafal nama-nama tokohnya yang sangat buaaanyyaaakk.
Bagian tengah pun tak kalah rumit, khususnya bagi orang luar jawa, atau orang jawa tapi yang tidak terlalu mengenal jawa. Bagaimana tidak, banyak sekali istilah-istilah jawa yang dipakai dan itu bukan bahasa sehari-hari yang kita kenal, belum lagi masalah latar belakang yang berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lainnya, mungkin yang saya agak ingat itu Yogyakarta, Purworejo, dan sepertinya Banyumas (daerah ngapak seperti kota saya juga ikut disebut heheheh)
Akhir yang buruk tidak banyak disukai, akhir yang baik sangat digandrungi, bagaimana dengan akhir yang menggantung? Ya, mungkin itu sedikit gambaran bagian akhir novel ini, agak sedikit menggantung. Walaupun semakin seru ketika membaca bagian-bagian akhir novel ini, dimana banyak sekali fakta terungkap tentang pengkhianatan yang terjadi, ide licik yang terlaksana dan juga beberapa tokoh yang wafat, akhir novel ini dirasa saya membuat banyak orang belum puas untuk membacanya. Tapi, justru menjadi hal yang bagus, karena denger-denger, novel ini hanya bagian satu dari trilogi cerita Pangeran Diponegoro tulisan Ust Salim A Fillah
Daaann, ketika sudah benar-benar rampung membaca buku ini, pandangan saya berubah, yang tidak percaya bahwa ini tulisan Ust Salim Fillah, menjadi percaya seutuhnya bahwa beliau memang telah berhasil menulis novel, ya gaya khas beliau sebagaimana pernah ditulis oleh penerbit Pro U Media, “alurnya cepat, meliuk-liuk dengan gesit”
Agak berbeda dengan Habiburroham El Shirazy yang menggambarkan tempat (khususnya luar negeri) dan kejadian dengan amat sangat detail di novel-novel yang telah ditulisnya, Ust Salim A Fillah masih agak kurang dalam memvisualisasikan apa yang beliau ceritakan. Ya, mungkin karena tadi, ciri khas beliau dalam menulis alur itu cepat sekaliii..
Sepertinya, ini resensi buku terpanjang yang pernah saya pernah tulis, bahkan kalau kata teman saya, ‘1000 kata itu kurang yo, buat nulis resensi Novel Sang Pangeran dan Janissary Terakhir’, dan saya rasa memang begitu. Novel ini, selain sebagaimana umumnya berisi kisah cinta dan humor yang sedikit menghibur, juga berisi hikmah-hikmah dari jawa yang mungkin banyak orang belum tau (termasuk saya). Mulai dari pilar-pilar Masjid Agung Jogja yang berjumlah sembilanpuluh sembilan, makna adanya tumbuhan sawo, ukiran buah nanas, dua pohon beringin yang ada di alun-alun, arti dari nama jalan yang ada di Yogyakarta, hingga beberapa hal yang sebenarnya dekat dengan kita, namun masih asing pengetahuan makna di baliknya.
Sebagai contoh Nasi Uduk dan Keris.
Makna Nasi Uduk dijelaskan dengan apik dalam sebuah percakapan, dimana awalnya nasi tersebut disamakan oleh nasi khas timur tengah, semacam nasi mandhi, namun yang membedakan ada pada proses pembuatan, dimana Nasi Uduk dikaru dengan santan bukan dengan minyak samin. Maka, karena santan itu, diberi nama nasi wuduk, yang berarti gurih dan pandanan katanya mirip dengan wudhu, jadilah falsafah Nasi Uduk ini sebagai perlambangan, jika seseorang bisa menjaga wudhu (kesuciannya) dalam hidup, maka akan terasa gurih.
Belum lagi lauknya, Ayam Ingkung, dimasak dalam keadaan utuh, diikat dengan welat, diposisikan menyerupai orang sujud. Maka, setelah wudhu, setelah bersuci, selayaknya manusia itu hidup untuk beribadah kepada Allah, dalam rangka mengingatNya. Bahkan, masalah sambalnya saja, MasyaAllah, namanya Sambal Gepleng. Sambal yang terbuat dari cabai, garam, bawang putih, kedelai goreng, dan ikan asin kecil, kemudian di gepleng, dipukul sampai pipih dan lumat, ini memiliki makna yang lain, gepleng juga berarti ‘sregep geleng-geleng’. Maka, jika kita makan nasi uduk lengkap dengan tau maknanya, kita akan sadar, bahwa hidup harus menjaga kesuciaan, beribadah kepada Allah, sujud 5 kali satu hari, dan terus berdzikir sepanjang waktu.
“Maktuuubb…” Lho saya jadi ikut-ikutan heheheh..
Terakhir tentang keris, benda yang sering dikeramatkan oleh sebagian masyarakat jawa karena dipercaya yang memilikinya akan punya kekuatan khusus. Padahal, keris ini merupakan senjata yang dibuat untuk sebisa mungkin tidak digunakan, maka disebut dengan sipat kendel. Sipat artinya garis, Kendel artinya tebel. Maka, maknanya adalah garis tebal yang membentengi pemiliknya agar tidak mudah untuk memperturutkan hawa nafsunya.
MasyaAllah…
Jadi, di akhir resensi ini, saya sedikit berani menyimpulkan, bahwa novel ini adalah tentang cinta, dakwah, budaya, dan sejarah. Novel ini menjadi pelepas dahaga bagi banyak orang tentang makna cinta, tentang keindahan dakwah, tentang kearifan budaya, dan pentingnya paham sejarah.  
62 notes · View notes
akmalashari08 · 5 years
Text
AKHTIVIS DAN UKHTIVIS GALAU: FENOMENA AKTIVIS ‘DAKWAH’ KEKINIAN
Oleh: Muhammad Akmal Ashari, Komisi A FSLDK Semarang Raya
Pagi itu, saya sedang asyik berseluncur dialam maya melalui berbagai macam fitur linimasa yang ditawarkan. Tak terkecuali aplikasi ‘berjuta-juta umat’ seperti Instagram, Line, Facebook, Twitter dan lain sebagainya. Dari situlah media menampilkan banyak hal termasuk wajah para orang-orang bertampang saleh-salehah yang sering disebut sebagai seorang aktivis dakwah. Mantap! Itulah yang saya pikirkan ketika melihat sosok-sosok inspiratif yang sebagian besar dari mereka adalah orang-orang baik dan berkarya dimana-mana, baik kampus ataupun masyarakat umum. Berbagai postingan dan unggahan foto keren yang disertai caption yang menyejukkan, menjadi tipikal dari aktivis dakwah yang turut berkecimpung di alam maya. Postingan-postingan yang positif, membangun, hingga membangkitkan ghirah umat menjadi lawan tanding seimbang dari konten-konten negatif yang kini telah menginfiltrasi alam maya. Dan seringkali saya menyebut mereka sebagai ‘akhtivis’ untuk laki-laki, dan ‘ukhtivis’ untuk perempuan hehe.
Tak ayal, hadirnya sosok ADM (Aktivis Dakwah Medsos) menjadi inspirator bagi muda-mudi muslim lainnya yang sedang berupaya berubah menjadi baik. Ato istilah kerennya saat ini adalah hijrah, dengan munculnya ustadz-ustadz yang bergaya anak muda dan aktif pula disosial media, berupaya mengajak muda-mudi muslim kekinian untuk semangat belajar islam dan mengajak untuk ber-amar ma’ruf nahi munkar dengan jalan kekinian. Dan tentu ini menjadi energi positif bagi dunia maya dikalangan generasi muda muslim, khususnya di Indonesia.
Saya coba ambil topik hijrah yang saat ini sangat mencuri hati para muda-mudi muslim untuk belajar agama. Sejauh yang saya lihat dan saya amati, kebanyakan topik-topik tentang hijrah diawali dari perkara hubungan antara laki-laki dan perempuan, atau kurang lebih semua diawali dari topik tentang pacaran. Dari sinilah ADM dan ustadz-ustadz gaul mengajak mudamudi muslim yang masih terjebak pacaran untuk segera ‘putusin aja’ kekasih mereka dan segera beranjak ke jenjang yang lebih serius lagi (red: nikah). Salah? Tidak, malah menurut saya memang itu yang seharusnya dilakukan oleh muda-mudi muslim, menjauhi hubungan yang belum halal dan mempersiapkannya dengan baik. Dari sinilah muncullah akun-akun sosial media dikalangan ADM yang ‘berdakwah’ untuk meninggalkan pacaran menuju pernikahan. Dan disinilah muncul kembali masalah, dan akan coba saya uraikan.
Teman-teman tahu komunitas Indonesia Tanpa Pacaran atau ITP? Wah awal mula kemunculannya sudah mengguncang jagad alam maya se-Nusantara, apalagi sang pendiri komunitas berani mengajak generasi muda muslim untuk menjauhi aksi pacaran dengan alasan bahwa pacaran adalah gerbang menuju perzinaan. Keren, dan saya salut dengan keberanian sang pendiri komunitas untuk menyuarakan melawan kebathilan dan mengajak kepada yang haq (udah kaya aktivis belum? Hehe). Komunitas inipun mencuri perhatian khalayak ramai dan mendapat berbagai sambutan, positif bahkan negatif, dan saya adalah salah satu orang yang menyambut komunitas ini secara positif dan jauh dari prasangka-prasangka negatif.
Tapi itu ketika awal berdirinya komunitas tersebut. Sekarang saya merasakan hal yang berbeda dari kampanye yang dilakukan ITP dan sejenisnya (red: akun-akun ‘dakwah’ nikah), lantaran ketika apa-apa semua dihubungkan nikah. Ya, kampanye hijrah dari pacaran menjadi putus sekarang malah menjadi sebuah gerakan ‘dakwah’ nikah muda. Bahkan dilinimasa instagram saja, akun-akun yang berkaitan tentang ‘nikah muda’ sudah menjamur bak musim hujan. Dan yang saya perhatikan hampir seluruhnya minim unsur edukasi tentang marriage, yang ada hanya ngompor-ngomporin anak muda muslim untuk nikah muda. Sekali lagi, minim edukasi. Dan yang terpengaruh dari akun-akun tersebut justru anak-anak muda muslim yang baru semangat-semangatnya belajar islam dan masih perlu bimbingan untuk menjalankan syariat dalam kehidupannya. Ditambah lagi, mulai banyak bermunculan film-film pendek romantis yang dikemas dalam kemasan ‘islami’ dengan target anak-anak muda muslim yang baru berhijrah dan mempelajari syariat agama ini. Seruan ‘dakwah’ untuk nikah muda semakin kencang dan bisa dikatakan sebagai ‘kampanye menjauhi perzinaan’.
‘Pernikahan sebagai solusi untuk menjauhi perzinaan’, begitu yang dikampanyekan oleh para ‘pendakwah’ nikah muda. Salah? Tidak, tapi tidak sepenuhnya dibenarkan. Karena untuk menjauhi perzinaan banyak medium yang bisa dilakukan sebagai generasi muda. Tapi sayangnya akun-akun tersebut tetap berdalih, ‘kalo nafsu sudah menggebu, apa solusi lain selain nikah muda?’, se-fruit pemikiran yang berbahaya menurut saya, apalagi mencatut kisah anak dari ulama-ulama terdahulu. Pantas saja gerakan ini sering diserang oleh kelompok yang berpaham feminis, seakan-akan statementyang mereka keluarkan adalah objektivikasi perempuan. Kalau kata teman saya yang sudah menikah (saya masih jomlo ya wkwkwk), ‘menikah itu bukan urusan hubungan biologis saja, tapi mempersiapkan dan membangun peradaban baru dikemudian hari’. Pertanyaannya, ‘pendakwah’ nikah muda sudah punya pemikiran sampe sana apa belum? Hehe.
Balik lagi masalah konten akun-akun tadi. Ternyata konten tadi juga ‘menyerang’ aktivis dakwah lho, dan ini tentu saja menurut saya menjadi tidak sehat. Kok bisa? Jelas saja, dari kampanye-kampanye nikah muda gini orang-orang yang saya sebut akhtivis dan ukhtivis ini bisa jadi aktivis yang baperan, galauan dan hal-hal yang melemahkan lainnya. Dan bahayanya apabila dibawa dalam kegiatan sehari-hari aktivis tersebut. Entah itu liqo, syuro, bahkan sampe kajian pun pasti biasanya nyerempet-nyerempet bahas pernikahan, alasannya sih mempersiapkan, tapi caranya gak gitu juga euyy wkwkwk.
Lagi-lagi saya mengutip pernyataan dari sahabat saya yang sudah menikah, ‘nikah mah gausah diomongin terus, lebih baik ente persiapkan, trus action’. Dan kebanyakan dari aktivis ini lebih suka membicarakan, dan yang parah akh dan ukhtivis ini sampai nge-tag lawan jenis. Misal si laki-laki A, ngetag perempuan B, ato perempuan C ngetag laki-laki D, sebuah fenomena yang bisa membuat kita mengelus dada, ternyata ini yang menjangkiti aktivis-aktivis dakwah saat ini. Sibuk membahas tapi lupa mempersiapkan dengan baik, bukannya jadi aktivis yang berperan, tapi malah jadi aktivis yang baperan.
Ada yang bertanya sama saya, ‘ah emang kamu enggak?’, dan jawaban saya sederhana, ya saya dulu seperti itu. Tapi ketika melihat realitas yang ada dilapangan, bahwa sikap berbaper-baperan terhadap urusan seperti tadi hanya membuat saya lemah secara hati dan secara pergerakan, justru saya harus baper terhadap kondisi sosial dan masyarakat yang semakin jauh dari kata ideal. Jadi saya menulis ini pun didasari atas penyesalan saya yang pernah menjadi akhtivis galauan. Karena aktivis yang baik itu galau terhadap problematika umat, bukan galau terhadap problematika rasa (hiya hiya hiya). Perihal urusan terkait pernikahan, lebih baik mempersiapkan dan beraksi jika sudah waktunya. Kalau ibadah sholat yang hanya 5 sampai 10 menit saja ada ilmunya, apalagi soal pernikahan yang merupakan ibadah seumur hidup? Karena yang dipertaruhkan adalah generasi setelah kita, dan anak-anak kita berhak diasuh oleh orang tua yang baik agamanya, dan cerdas dalam berfikirnya.
Akhirul kalam, ayo kawan-kawanku sesama aktivis dakwah. Sejenak kita lupakan baper dan galau terhadap perasaan dan lawan jenis. Paling penting adalah galau dan baperlah terhadap problematika umat dan rakyat, karena umat dan rakyat bangsa ini membutuhkan akhtivis dan ukhtivis yang siap berperan untuk agama dan bangsanya. Amat sangat membanggakan jikalau para aktivis dakwah bisa turut membangun bangsanya dengan kesalehan individual dan sosialnya, tentu akan membanggakan Indonesia, orang tua dan calon mertua (ehhhhhhhhh keceplosan).
*Oh iya, saya menulis ini sembari mendengarkan lagu-lagu metal biar tidak terbawa suasana dan perasaan wkwkwk….
*tulisan dicopas dari blog saya sendiri (katajadisenjata.blogspot.com)
178 notes · View notes
aninyaa · 1 year
Text
085624371576, jasa resepsi gedung mewah di bandung, jasa fotografer resepsi di bandung
Menikah merupakan suatu momen yang berharga sekali seumur hidup. Beberapa pasangan memilih untuk mengatur sendiri dibantu dengan keluarga, teman, atau saudara demi menyiapkan segala acara pernikahannya. Namun, untuk pasangan yang mungkin sama-sama sibuk dan tidak memiliki banyak waktu, dapat memanfaatkan jasa wedding organizer (WO). Jasa ini akan membantu Anda mengurus segala keperluan pernikahan, baik yang diselenggarakan di rumah maupun di gedung dengan biaya bervariasi.
Wedding planner adalah tim yang secara profesional merencanakan dan membantu segala persiapan pernikahan. Dengan menggunakan jasanya, Anda tidak perlu bersusah payah mencari semua vendor ke berbagai tempat. Meski begitu, pihak wedding planner akan selalu menyerahkan pilihan pada kliennya. Wedding planner yang berpengalaman akan memberikan keuntungan bagi pemakai jasanya karena dapat memberikan pilihan paket dari harga termurah hingga paling mahal dengan berbagai pertimbangan.
Fs photografia
List harga photo prewedd outdor
2.xxx.000 1 orang photografer 1 orang videografer Jasa foto dan video
Output 1 album photo 1 frame photo 1 CD video
2.xxx.000 Fs photografia
List harga photo prewedd outdor 1 orang photografer 1 orang videografer 1 makeup artist 1 assisten makeup
Jasa foto video dan makeup
Output 1 album photo 1 frame photo 1 CD video
Durasi satu hari pagi sampai sore Tidak termasuk costum Tidak termasuk tempat outdor Tidak termasuk biaya transport jika luar bandung Konsep mengikuti keinginan costumer
3.xxx.000 Fs photografia
List harga photo prewedd outdor 1 orang photografer 1 orang videografer 1 makeup artist 1 makeup assisten Costum Baju celana dll Jasa foto video makeup dan costum
Output 1 album photo 1 frame photo 1 CD video
Durasi satu hari pagi sampai sore Tidak termasuk tempat outdor Tidak termasuk biaya transport jika luar bandung Konsep mengikuti keinginan costumer
jasa wedding organizer di bandung
jasa wedding photography di bandung
jasa wedding party di bandung
jasa pernikahan muslim di bandung
jasa pernikahan terdekat di bandung
jasa mc akad nikah terbaik di bandung
jasa akad terpercaya di bandung
jasa akad nikah di hotel bandung
jasa resepsi outdoor di bandung
jasa resepsi gedung mewah di bandung
Tumblr media Tumblr media
1 note · View note
fickyandrian · 4 years
Text
[ 10 September 2020 : Double date ]
aku baru pulang dari cafe tadi abis hangout sama pacar dan temen nya pacar, jadi ala ala double date gitu. iya, situasi emang masih mengerikan sih, dengan pertambahan rata - rata 3000 orang positif covid tiap hari, tapi kita malah hangout di cafe sambil jajan es kopi. yaa walau pake masker dan pake handsanitizer tiap 10 menit sekali.
kita berempat sebenernya rencana mau masak - masak aja dirumah terus makan bareng gitu, tapi karena ada satu dan lain hal akhirnya kita jadinya hangout di cafe aja. lebih simpel juga sih dateng terus pesen makan, kan enak tinggal duduk ngerumpi.
tempat kita hangout lumayan asik, tempatnya nyaman dan enak lah pokoknya buat ngobrol atau ghibahin orang. terus kopi nya juga enak, aku beli hazelnut latte. suka banget sama latte nya, karena sirup hazelnutnya gak terlalu banyak jadi rasanyan pas gak dominan rasa hazelnut atau kopi latte nya, mungkin karena harga sirupnya mahal jadi irit gitu ya? gatau juga. kita sempet juga foto - foto disana, desain dan interior cafe nya bagus, model rumah minimalis yang temboknya baru di-aci doang dan ngga di cat gitu.
tujuan awal kita nongkrong di cafe itu tuh sebenernya mau ngobrolin soal "mau beli kado apa buat mamanya temen yang mau ulang tahun", tapi pas disana kita lebih banyak ngobrol gajelas dan becanda nya daripada ngomongin soal "kado".
ditengah - tengah obrolan kita, entah darimana asalnya, temen nya pacarku sama pacarnya ngobrolin soal resepsi pernikahan. di awal pembicaraan kayanya biasa aja sih kaya ngobrol biasa aja, tapi kok kelamaan malah jadi serius banget sampe ngobrolin mau ngundang siapa aja, udah teknis banget dong itu.
kebetulan pasangan temen pacarku ini tuh keluarga besarnya banyak banget anggotanya bisa ampe 300an orang dari satu keluarga doang, banyak kan? iya aku aja bayangin nya udah ribet banget.
nah kirain keribetan ini sudah cukup sampai disitu, tapi, tidak sesimpel itu ferguso. mereka tuh, beda gereja. dari informasi yang aku denger dari mereka sih, kalo beda gereja gitu kadang agak ribet juga, karena surat baptisnya beda (atau apa ya surat atau sertifikat aku gatau maaf aku muslim). ini belum bahas restu keluarga, udah bikin overthingking.
ditengah obrolan mereka yang menarik buat didengarkan, pacarku tiba - tiba bisikin pelan ke aku bilang "aku juga kalo nikah pengen... " aku gak denger kalimat setelah itu karena udh ilang fokus banget, jadi tiba - tiba merasa tertekan. terus aku bilang ke pacarku "aku suka ngobrolin soal nikah begitu, tapi jangan serius banget, aku belum pengen nikah, aku gamau bikin kamu berharap banyak dari aku" *dhegg* aku ngerasa, didalam diriku, walau kecil, ada rasa kaya "anjir kok aku egois banget sampe bilang kaya gitu ke pacarku sendiri", tapi ya daripada dia terus ngomongin serius soal pernikahan, dan pacarku mungkin udah biasa nerima kalimat atau perlakuan semacam itu dari aku jadi biasa aja.
balik lagi ke temen pacarku sama pacarnya mereka udah ngebahas soal gimana tren atau konsep yang lagi banyak dipakai sama orang - orang di pernikahan mereka adalah garden party. dan mereka ada opsi untuk kesana. tapi mengingat keluarga besar mereka jumlahnya kaya pasukan Avengers pas lawan Thanos, akhirnya mereka agak menyisihkan opsi garden party.
obrolan lanjut ke cerita - cerita orang lain gimana biasanya pasangan yang mau menikah itu suka banyak konflik karena sama - sama kekeuh dalam suatu hal (dalam konteks teknis pernikahan: dekor, dan sebagainya) yang akhirnya menimbulkan konflik dan saling marahan. biasanya sering terjadi karena ego masing2 atau ego keluarga atau bahkan karena budaya dan kepercayaan.
kalo dipikir - pikir, ribet banget ya nikahan itu? padahal esensi dari pernikahan itu kan mengesahkan secara hukum dan negara bahwa dua insan tersebut adalah suami istri. dan esensi dari resepsi itu sendiri adalah pengumuman, bahwa pasangan tersebut sudah sah menikah, dan pesta lah begitu makan - makan kalo disini.
tapi seribet - ribetnya nikahan, aku percaya kalo setiap orang itu punya dream wedding atau pernikahan impian masing - masing. nah bagusnya keinginan masing - masing itu didiskusikan dengan pasangan, sehingga lahirnya wedding dream bersama. jangan egois, pasanganmu juga butuh didenger dan diakomodir keinginannya cuy.
terus keinginan keluarga gimana? gue yakin tiap keluarga punya budaya, kebiasaan, dan kepercayaan masing - masing yang gabisa kita sama ratakan. kuncinya sih, komunikasi dan diskusi aja sama keluarga soal kamu sama pasangan sebenernya pengen pernikahan yang kaya gimana. kan, yang nikah kamu dan pasanganmu, jadi fokus sama kamu sama pasanganmu aja.
iya sih, asian parenting mah gak kaya orang tua di film - film luar negeri, yang ngedukung apapun keputusan anaknya selama baik buat mereka. tapi, apa salahnya diskusi sama keluarga untuk seuatu keputusan yang baik? momen nikah tuh sekali seumur hidup, kalo mau dibikin berkesan, ya bikin. jangan sampe jadi acara seremonial aja kaya seminar anak BEM di kampus.
ketika kita lagi asik - asiknya ngobrolin soal nikah, tiba - tiba keinget kalo tujuan kita kan ngobrolin soal kado. tapi karena waktu udah lumayan malem dan kita masing - masing harus oulang kerumah, akhirnya kita minta rekomendasi kado ke anaknya yang mau kita kasih kado. padahal kenapa gak dari awal aja minta rekomendasi ke dia aja ya? pasti dia lebih tau selera mamanya. selesai.
#anjay
3 notes · View notes
hazumio · 5 years
Text
Wedding Marathon
Bagi generasi Y terutama para punggawa kelahiran 90-an tentu tahun-tahun ini bahkan kedepannya akan menjadi waktu crucial agar segera menikah.
Diawal akhir tahun kemaren saja teman saya dua orang nikah, bulan selanjutnya 3 orang nikah, bulan februari, maret, april nanti sahabat saya dibulan juni juga akan menikah, bahkan ada yang sudah ngasih tau tanggal nikahnya.
Sampe saya sendiri bingung pake baju apalagi ke nikahan temen seperti semuanya telah terpakai.
Sayangnya dari beberapa pernikahan yang sudah berlangsung dan saya hadiri, hanya 1 yang memulai dari proses yang baik, dan dengan konsep pernikahan yang juga baik.
Kembali lagi pada perkara 'Niat', tiap hari ngeliat foto atau vlog orang nikah, baper jadi pengen nikah juga, ada yang sadar dia belum siap nikah namun ada yang delusional menganggap diri sudah siap padahal belum siap sama sekali.
Memang kalau kita berbicara soal 'kesiapan' dalam pernikahan, sepertinya tidak ada orang yang benar-benar siap 100% tinggal seninya saja kita mau terus belajar atau tidak.
Bagaimana ciri-ciri orang tidak siap nikah itu? Untuk soalan umum sebenarnya mudah paling dasar :
1. Tidak mengenal dirinya sendiri. Sebagian orang mengira dia mengenal dirinya sendiri ternyata dia cuma hidup dalam delusional dan penuh penolakan terhadap berbagai permasalahan, dia banyak ditipu perasaannya sendiri. Hingga akhirnya dia tidak tau pasangan seperti apa yang dia butuhkan, asal sayang dan nyaman aja.
Dulu saya jadi bagian dari orang-orang yang menganggap mengenal diri saya sendiri, ternyata saya keliru, menganggap dan benar-benar mengenal diri sendiri dua hal berbeda.
Teman-teman silahkan bertanya pada diri sendiri apakah kalian mengenal diri kalian sendiri? tulislah kelebihan dan kekurangan, pasti pasti lebih banyak kekurangannya, dan itu pertanda you don't know yourself very well. Berenti ngimpi pengen nikah secepatnya, karena masih ada PR yang harus diselesaikan apa itu? memahami diri lu sendiri.
2. Belum menentukan alat pengukur kehidupan. Apa itu alat pengukur kehidupan? alat pengukur kehidupan yaitu alat yang dipakai untuk menilai baik-buruk/benar-salah. Karena jika kita memiliki alat pengukur kehidupan maka kita akan memahami dengan baik apa saja hal-hal yang perlu kita ukur dan tidak perlu.
Lalu bagaimana cara menemukannya? jawablah tiga pertanyaan mendasar dalam hidup ini, darimana? untuk apa? dan akan kemana? muslim banyak nih yang jago ngejawab pertanyaan ini, tapi sedikit yang jawabannya benar-benar menjadi alat pengukur kehidupannya.
3. Tujuan pernikahan yang murah.
Menurut saya, jika teman-teman menikah hanya untuk sekedar mengisi kekosongan, hanya ingin merasakan sensasi mengirim undangan, menanti hari akad tiba, kemupengan yang tertimbun-timbun akibat terlalu banyak stalkingin Instagram orang yg sudah nikah disosmed, selamat anda bakal jadi orang-orang yang menyumbang rusaknya peradaban jika anda tidak segera memperbaiki tujuan menikah anda, ketahuilah rumah tangga yang awet itu yang punya tujuan, apapun tujuannya.
4. Tidak tau cara menyelesaikan masalah.
Ini paling gampang kita ukur, jujur aja ke diri sendiri saat punya masalah dengan sahabat/teman apa yang dilakukan? menyelesaikan? ngomongin dibelakang tanpa mencari solusi? atau hanya memendam dan menunggu kapan harus meledak? memutuskan untuk berhenti berteman? bayanginlah punya mental kek gini lalu kebelet nikah, bagaimana bisa? emangnya lu bakal nikah sama robot yang bisa lu off-onin sesuka hati lu? Pelajaran bagi kita adalah taruhlah ego sesuai tempatnya.
5. Mental ‘Selalu merasa jadi Korban”
Ada juga manusia yang suka nyalahin orang lain, tanpa memikirkan runutan suatu kejadian, kek gini kata sahabat saya karena kurang bersyukur terhadap kehidupan, kesibukannya untuk selalu menyalahkan orang lain menjadi penghalang bagi diri dia untuk mengenal dirinya sendiri bahkan tidak pernah nyadar yang bermasalah itu diri dia bukan orang lain.
Hidupnya gak pernah bisa lepas tanpa nyari-nyari masalah bahkan menghidupkan masalah yang sebenarnya sudah selesai, mental kek gini sejatinya hidup selalu nyari validation dari orang lain tanpa memikirkan kekurangannya terlebih dahulu bahasanya ‘’Lack Of self-Awareness”.
Bahkan enggan memperbaiki karena yaitu tadi ngerasa yang selalu jadi korban dia jadi gak pernah merasa salah, kalau sudah ada perasaan bersalah cepat-cepat nyari masalah lalu orang lain yang jadi tersangka, selalu menuntut untuk diperlakukan spesial, maunya terus menerus diberi kepastian dia berharga dan disayangi, mereka gak nyadar sikap mereka kek gitu bisa menguras energi dan kesabaran orang, orang dengan mental seperti ini kata Mark Manson merupakan orang-orang Toxic atau Emotional Vampire, kabar buruknya semua dari kita punya potensi ini, yang nyadar akan memperbaiki yang gak nyadar sayonara dah. 
Mereka bisa sukses dan kaya, tapi punya 1 kemiripan dalam sebuah hubungan mereka merupakan orang-orang beracun. Hanya ada 2 tipe yang mampu bertahan dengan orang kek gini, sama-sama manusia racun, atau gila.
Lucunya orang-orang kek gini ngerasa orang lain terlalu banyak drama, padahal dia sendiri yang menciptakan drama itu. Dududuh.
Cukup 5 itu aja dulu untuk mendeteksi diri udah siap nikah atau belum, yang pada intinya sekalipun diri kita bermasalah jangan pernah berhenti memperbaiki diri.
Nasihat terakhir, pelajarilah kekurangan diri, perbaiki sesuaikan dengan kepribadian Islam, kelebihan? jadikan itu senjata untuk menggapai tujuan hidup sebagai seorang manusia, yaitu beribadah pada Allah, kabar yang harus kita ketahui : kita adalah manusia yang PRnya harus terus memperbaiki diri sampai akhir hayat nanti.
177 notes · View notes
ayunanisp · 5 years
Text
Nikah Muda(h)
Masih dalam suasana syawal nih bulan penuh kebaperan buat para jomblowan jomblowati yang masih belum juga nampak hilal jodohnya ehe.
_______
Berhubung lagi musim 'menggenapkan separuh agama' akun-akun 'dakwah nikah' dilinimasa instagram membombardir postingan andalannya, asal comot foto nikahan orang plus caption manis, duooooarr dahsyat yang like ribuan.
Muda-mudi muslim digempur dengan ajakan nikah muda tapi minim edukasi. Ajakan nikah muda dengan kampanye 'menjauhi perzinahan' malah bikin orang baperan dan galauan eheee!
________
Lah emang salah nikah muda? Enggak kok!
Tapi kan pernikahan bukan sekedar solusi untuk menjauhi perzinaan, namun juga langkah awal membangun peradaban.
Nah pertanyaannya, siSinglelillah ini udah siap bekal belom? Jejangan cuman kena kompor dari akun 'dakwah nikah' jadi kebelet tanpa persiapan, ingat ya menyegerakan beda dengan tergesa.
_______
Buat sister brother fillah yang masih sendiri tak usah galau bin risau, yang patut disyukuri Allah masih memberi kesempatan untuk kalian memperbaiki dan menambah kapasitas diri.
Kuy, kita ganti scroll akun yang lebih bermanfaat, ber-amar ma'ruf nahi mungkar, dan yang pastinya mampu membangkitkan ghirah umat. Kita ganti bapernya ke problematika umat dan negara jangan melulu problematika rasaaaa ehe.
________
Nikah Muda gapapa, yang penting jangan asal MEMUDA(h)kan.
Prepare bekal yang banyak duluu, setelah siap langsung action. Yakannnn? *ala syahrini*
Jadi, Nikah itu Mudah(h) asal ada pasangannya ciyaciyaaa..
.
📷 @aanphotography_salatiga (bukan foto nikahan saya 🙈)
Tumblr media
9 notes · View notes
poetrafoto · 3 years
Photo
Tumblr media
(via Pernikahan Jawa Timur Foto Pengantin Muslim Wedding Tulungagung Galuh+Nanda) 😍 Pernikahan Jawa Timur Foto Pengantin Muslim Wedding Tulungagung Galuh+Nanda
https://poetrafoto.wordpress.com/pernikahan-jawa-timur-foto-pengantin-muslim-wedding-tulungagung-galuhnanda/
#PernikahanJawa #PernikahanJawaTimur #FotoPernikahan #FotoPernikahanJawaTimur #FotoPernikahanJawa #FotoPernikahanTulungagung #PernikahanTulungagung #FotoWeddingTulungagung #WeddingTulungagung #FotoWedding #FotograferPernikahanJawaTimur #FotograferWeddingJawaTimur #FotograferPernikahanTulungagung #FotograferWeddingTulungagung #TulungagungWedding #TulungagungWeddingPhotographer #WeddingPhotographerTulungagung
1 note · View note
borobudurnews · 2 years
Text
VIRAL !!! Pernikahan Beda Agama Di Gereja Semarang, Pria Katolik dan Wanita Muslim
VIRAL !!! Pernikahan Beda Agama Di Gereja Semarang, Pria Katolik dan Wanita Muslim
BNews–JATENG— Viral sebuah foto yang memperlihatkan prosesi pernikahan dua mempelai berbeda agama di sebuah gereja. Dan usut punya usut lokasi pernikahan tersebut berada di Kota Semarang, Jawa Tengah. Foto itu memperlihatkan seorang mempelai pria mengenakan jas hitam, mempelai wanita mengenakan gaun panjang berwarna putih yang dipadu dengan hijab. Kedua mempelai itu berfoto dengan latar…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes