Tumgik
#inspirasibaru
suniyahdewi · 3 years
Text
Ada yang ingin beranjak, tapi tertahan oleh kenangan. Masih terjebak dan sulit untuk ditinggalkan. Rasa enggan yang menjalar semakin hari semakin melelahkan. Belenggu kecemasan mulai menjerat. Ingin memutar balik tapi tak sempat.
Pada akhirnya itu semua harus direlakan. Semakin engkau tinggal, semakin lama kakimu masih menjejak disana, maka sulit bagimu untuk membuat kebahagiaanmu menjadi nyata. Justru yang ada adalah perasaan lelah, kecewa, dan sesak yang akan menelanmu dalam-dalam.
@suniyahdewi
29 notes · View notes
suniyahdewi · 3 years
Text
Yakin Rindu Ramadhan?
Apa benar kamu merindukannya sangat dalam? Atau masih sebatas di permukaan?
Ntar pas dia datang, euforiamu cuma diawal aja. Semangatmu untuk menggapai beragam manfaat dan kebaikan cuma sesaat aja.
Giliran masuk di pertengahan sampai menuju akhirnya, pedal gas yang seharusnya diinjak dengan dalam justru malah kamu longgarkan. Mulai sedikit-sedikit injak rem. Sudah terngiang dengan meriahnya kemenangan. Padahal dia baru beberapa waktu lalu tiba tapi seolah kamu tak menyadarinya.
Ah, kamu! Mengaku rindu tapi setibanya bertemu malah bersikap malu-malu. Tak agresif justru malah jadi pasif. Giliran dia akan berpamitan, kamu menyesal karena tak menyikapinya dengan maksimal.
Bila benar kamu merindukannya sangat dalam, maka temuilah dia dengan penuh suka cita. Bersamai dia dengan melakukan hal-hal yang bermanfaat lagi bernilai berharga. Jangan sia-siakan pertemuanmu dengannya. Apalagi menyesal kala tiba dia meminta izin untuk berpamitan.
@suniyahdewi
53 notes · View notes
suniyahdewi · 3 years
Text
Romantisme Pertemanan
Pertemuan awal yang tak pernah diduga. Datang dari latar belakang yang berbeda namun bisa beradaptasi dan menyatu dengan mudahnya. Mungkin awalnya muncul rasa canggung. Berusaha menganalisa alih-alih mengenali sifat satu sama lainnya. Hingga terbentuklah kedekatan yang tak hanya fisik tapi juga secara emosional.
Merasa saling memiliki satu sama lain. Meski terkadang sikap egois datang menghadang tanpa permisi. Namun dapat dikendalikan dengan berusaha untuk saling mengerti tanpa perlu saling menghakimi.
Semakin menarik ketika salah satu ada yang tiba-tiba curhat. Menceritakan topik acak hingga terlibat percakapan yang mendalam. Saling memberikan dukungan meski sekedar pelukan. Tidak mesti selalu saran atau masukan. Bahkan ketika salah satu berbuat keliru, menegurnya pun dengan cara tertentu. Tidak perlu terburu-buru apalagi sampai membuatnya malu.
Lebih seru lagi ketika duduk bersama dalam sebuah momen yang tak sengaja tercipta. Saling canda dan tertawa hingga lempar ejekan yang sudah terbiasa terdengar ditelinga. Menciptakan kenangan yang tak mudah untuk dilupa. Bahkan setiap kali mengingatnya, perasaan jadi hangat seketika.
Karena demikianlah pertemanan memiliki arti yang sangat mendalam bagi mereka yang benar-benar merasakannya.
@suniyahdewi
48 notes · View notes
suniyahdewi · 3 years
Text
Menunjukkan rasa sayang tidak mesti dalam bentuk ungkapan. Bisa lewat hal-hal kecil yang kelihatannya remeh dan tak berfaedah, tapi aslinya mengundang jenaka.
Yang setiap kali terlintas diingatan, bisa membuat garis lengkung indah tergambar diwajah, pipi bersemu merah, dan perasaan jadi terasa hangat. Meski secara kasat mata itu biasa saja, tapi aslinya itu memiliki makna yang mendalam.
Disadari atau tidak, hal-hal itulah yang kelak akan dirindukan ketika berjauhan. Dan pada setiap individu, memiliki cara manisnya tersendiri untuk menunjukkan perasaannya tersebut.
@suniyahdewi
23 notes · View notes
suniyahdewi · 3 years
Text
Antrean ke Berapa ya?
Belakangan sering banget muncul pikiran demikian. Tentang sesuatu yang ditakutkan bagi sebagian orang. Tapi mungkin juga bisa menjadi reminder agar diri semakin terkoneksi dengan-Nya.
###
Menunggu kematian itu ibarat mengantre tapi nggak tahu di urutan nomor berapa. Beda dengan ketika nunggu antrean di bank, rumah sakit, apotek, atau sebagian tempat umum lainnya. Biasanya nunggu sambil pegang nomor antrean ke berapa. Jadi bisa mempersiapkan segala sesuatunya ketika nanti dipanggil ke depan.
Sementara kematian, posisinya sama-sama sudah terdaftar dalam daftar tunggu, sama-sama mengantre, tapi nggak tahu berada di urutan ke berapa atau di nomor antrean ke berapa. Tahu-tahu aja di panggil. Siap nggak siap ya harus siap. Ini yang buat deg-deg-an. Otak sudah muncul pertanyaan "kapan nih giliran gue?". Sementara diri sendiri nggak pernah tahu terdaftar di urutan ke berapa, setelah siapa, atau sebelum siapa?
Nanti ketika Tuhan buka daftar namanya, tiba-tiba sebut salah satu atau beberapa nama, langsung kasih tugas ke malaikat-Nya, saat itulah nggak ada waktu untuk negosiasi dengan-Nya. Karena ajal nggak bisa ditunda apalagi dimajukan. Kecuali Dia ridho untuk memberi kesempatan selanjutnya. Itu pun hanya beberapa yang terpilih dan memenuhi kriteria-Nya saja.
Rasanya udah harap-harap cemas aja. Takut kalau ketika Tuhan menyebutkan salah satu atau beberapa nama hamba-Nya untuk menghadap-Nya, diri masih belum siap. Masih belum cukup amal kebaikan. Masih banyak catatan merah yang dibuat.
Lantas bagaimana bisa kamu begitu percaya diri bahwa segala persiapan telah lengkap dan matang bila sewaktu-waktu malaikat yang diberi mandat oleh-Nya untuk memisahkan jiwa dari raga hamba-Nya datang menemuimu tanpa undangan pemberitahuan sebelumnya?
Yakin sudah siap?
@suniyahdewi
19 notes · View notes
suniyahdewi · 3 years
Text
Dulu pas awal kenal cuma bisa lempar senyum dan tukar pandangan. Sekarang seiring berjalannya waktu sudah mulai berani untuk saling lempar candaan sampai ejekan. Sesungguhnya, itu yang membuat kita jadi lebih akrab, betah, dan sangat sayang untuk meninggalkan.
@suniyahdewi
7 notes · View notes
suniyahdewi · 5 years
Text
Tidak semua pintu terkunci dengan rapat. Kamu tidak akan pernah tahu mana pintu yang sebenarnya disediakan untukmu bila tak coba untuk membukanya.
Bila pintu yang pertama tak bisa kau masuki dan hanya membiarkanmu berada di luar saja, maka segeralah menuju ke pintu yang kedua. Bila pintu yang kedua juga masih terkunci padahal kamu sudah berusaha untuk membukanya namun tak bisa, maka jangan habiskan waktumu didepan pintu tersebut untuk menunggunya terbuka. Segera tinggalkan dan bergegas menuju pintu berikutnya.
Begitulah seterusnya. Mengapa demikian? Supaya kamu tidak lekas putus asa. Supaya kamu tidak cepat kecewa. Supaya kamu sadar bahwa untuk sampai ditujuanmu, tidak melulu melalui pintu-pintu tersebut. Masih ada banyak pintu yang lain yang masih bisa kau buka dan kau masuki.
Jadi jangan lekas menyerah dan tetaplah berbaik sangka~
@suniyahdewi
6 notes · View notes
suniyahdewi · 5 years
Text
Bukan tidak tahu. Kamu hanya belum menemukan saja apa yang menjadi tujuanmu~
Bila saat ini langkahmu mendadak berhenti lantas bingung kemana harus melanjutkannya lagi, maka ada baiknya kamu mengambil jeda sejenak. Mungkin saat ini hatimu sedang dipenuhi dengan keresahan dan kegelisahan. Sementara dipikiranmu berjejalan kekhawatiran.
Coba kamu menepi sebentar. Diam dan ambil napas. Kemudian hembuskan pelan-pelan. Tenangkan dulu pikiranmu. Legakan dulu perasaanmu. Supaya kamu dapat berpikir dengan jernih dan matang sebelum kembali melanjutkan perjalanan.
Setiap orang, bukan hanya kamu saja, pernah mengalami dan berada di posisi seperti ini. Dilanda kebingungan saat akan menentukan arah langkah juangnya. Oleh sebab itu kamu tak perlu merasa sendirian dan kesepian. Apa yang saat ini kamu alami juga pernah dialami oleh orang lain. Berada di persimpangan.
Jadi tak perlu risau. Bila sudah yakin dan mantap, kamu boleh beranjak dan kembali melanjutkan perjalananmu. Namun bila belum, ambillah jeda sejenak. Bukan berarti berhenti selamanya lho. Dalam masa jeda itu kamu hanya perlu menemukan apa yang menjadi tujuanmu selanjutnya.
Semangat berjuang (lagi)!
@suniyahdewi
5 notes · View notes
suniyahdewi · 6 years
Text
Masa yang sudah berlalu. Baiknya jangan di ungkit melulu. Lebih baik di simpan dalam kotak kenangan. Selebihnya cukup jadikan sebagai pelajaran.
Masa yang tersisa, baiknya di isi dengan hal-hal yang berguna. Terus mengaktualisasikan diri dan menebar manfaat pada sesama. Karena masa, kita termasuk orang yang beruntung atau malah merugi di akhirnya.
— suniyahdewi
2 notes · View notes
suniyahdewi · 6 years
Text
Karena sesederhana apapun peristiwa itu, akan tetap ada hikmah dan pelajaran di baliknya. Jika kamu mau menyadari dan berpikir tentang hal itu.
@suniyahdewi
1 note · View note
suniyahdewi · 6 years
Text
Kebahagiaan yang cukup sederhana yaitu dengan mensyukuri nikmat-Nya. Karena dengan bersyukur akan menambah ketaqwaan serta kecintaan kita kepada-Nya.
— suniyahdewi
1 note · View note
suniyahdewi · 6 years
Text
Kiranya memang benar. Bahwa dia tak akan pernah tertukar. Karena aku sendiri juga sadar. Bahwa diri masih banyak yang harus ditakar. Jadi alangkah baiknya bila terus bersabar. Sebab segala sesuatunya sudah sesuai kadar. Tak perlu risau apalagi harus gusar. Cukuplah usaha dan do'a sebagai ikhtiar.
TERKA (Kartasura, 27 November 2017)
—suniyahdewi
2 notes · View notes
suniyahdewi · 7 years
Quote
Melipat hati bak origami. Membentuknya menjadi sosok yang tahan uji. Itulah mengapa aku bisa bertahan sampai disini.
suniyahdewi
1 note · View note
suniyahdewi · 7 years
Text
Kedatanganmu mengejutkan diriku. Kepergianmu mematahkan lagi hatiku. Apa yang kurasa saat ini, harusnya kamu tahu. Dan lebih paham soal itu.
Tentang hati yang patah untuk kesekian kalinya, semoga kamu paham bahwa aku bukanlah orang yang patut kamu remehkan. Mungkin aku akan berjalan dengan terseok-seok diawalnya. Tapi perlahan aku akan bangkit dan melupakan segala hal yang pernah terjadi diantara kita.
Kamu tahu, aku hanya perlu sedikit waktu untuk bisa mengembalikan lagi hati yang telah kamu patahkan ini. Aku hanya perlu mengumpulkan kepingan yang sudah tercecer seperti remahan ini. Menjadikannya satu dan memberinya kekuatan baru agar mampu hidup lagi. Yang tentunya lebih kuat dari sebelum-sebelumnya.
Sebuah kejutan. Kedatanganmu memang mengejutkanku. Meski kepergianmu harus membuat hatiku patah untuk kesekian kalinya. Dan sebuah kejutan pula untukmu bahwa kamu akan melihat diriku mampu bertahan dalam situasi yang kamu ciptakan ini.
Selamat untuk kemenanganmu! Meski kamu bukanlah orang pertama yang membuat hatiku patah seperti ini!
0 notes