Tumgik
#jodoh
andromedanisa · 5 months
Text
Melewatkan orang baik..
Tidak ada yang akan kusesali nantinya melewatkanmu ataupun menunggumu. Diantara keduanya ada konsekuensi yang akan memintaku saat aku memilih. Namun satu hal yang aku syukuri, setidaknya aku pernah diperjuangkan dengan sebagaimana mestinya. Meski pada akhirnya masing-masing dari kita memilih diam dan pergi untuk saling menjauh.
Tidak semua perjumpaan akan berujung pada kesepakatan. Tidak semua yang bertemu akan selalu bersama. Demikian, bukan?
Melewatkan orang baik itu nyata adanya. Edisi nemenin ibu jalan-jalan pagi. Pagi ini bertemu dengan salah satu teman pengajian ibu.
Ibu Y: ".... mba dandelion (nama disamarkan) qadarullaah nggak bisa lanjut proses kemarin, Bu."
Keluarga kami cukup dekat sehingga ibu Y seringkali bercerita banyak hal dengan ibuku.
Ibu Y: "Saya sedikit kepikiran, Bu. mba Dandelion setelah proses ta'aruf dengan Ikhwan tersebut, akhir-akhir ini lebih sering menangis, lebih menutup diri dari biasanya. Tapi setiap kali ditanya, jawabannya selalu diam dan memilih menghindar. Barangkali mba Nisa bisa ajak mba Dandelion ngobrol-ngobrol ya. Dari kemarin pengen ngobrol sama Nisa katanya. Tapi takut ganggu mba Nisa."
aku: "nggeh, Bu. Nanti saya coba chat mba Dandelion lebih dulu. Bertanya kabar, semoga bisa sedikit terbuka dengan saya."
Ibu Y: "ikhwan ini datang kerumah menegaskan bahwa tidak bisa melanjutkan proses ta'aruf. Mas F (inisial Ikhwan yg sedang proses) datang dengan kakaknya untuk menegaskan.
Awalnya mba Dandelion mengabarkan kalau akan ada seorang laki-laki yang Alhamdulillaah sudah ngaji dan Insya Allaah baik pemahaman agamanya. Suami saya menyambut dengan senang perihal kabar baik itu. Dan atas izin Allaah keduanya bertemu dan memutuskan untuk proses ta'aruf. keduanya ini saling tertarik dan merasa cocok satu sama lain. Delapan kali datang kerumah dan saling terlibat pembicaraan bersama.
Mas F bilang kalau belum bisa datang bersama bapak ibunya untuk meminta mba Dandelion dikarenakan ibunya sedang dalam kondisi sakit.
Kamipun paham kondisi mas F, dan kami mencoba memberikan garis ketegasan untuk anak perempuan kami satu-satunya ini. Bapaknya (suami saya) tidak ingin putri kesayangannya ini tidak ada kejelasan status. Bapaknya meminta agar ada kejelasan bagaimana kelanjutan dari proses ta'aruf ini. Akhirnya mas F mengatakan akan segera mengkhitbah mba Dandelion dengan cincin pemberian dari Ibunya.
Ketika waktu yang sudah dijanjikan akan datang untuk mengkhitbah, qadarullaah Ibu mas F Allaah panggil lebih dulu (meninggal dunia). Sehingga ini butuh waktu tiga minggu untuk melanjutkan kembali. Dalam waktu tiga minggu, mas F mengabarkan bahwa setelah ibunya meninggal dunia. Ayahnya jatuh sakit. Satu minggu setelah mendapat kabar sakitnya, kami mendapat kabar bahwa ayah mas F tersebut meninggal dunia.
Setelah dua minggu sepeninggal ayahnya, mas F tersebut datang kembali kerumah dengan saudaranya untuk menegaskan kembali bahwa ia akan tetap maju untuk meminang mba Dandelion. Namun butuh waktu untuk membicarakan hal tersebut dengan keluarga besar seperti saudara dari Ayah dan Ibunya sebagai perwakilan yang dituakan. Kamipun menyepakati, karena kami mencoba memahami tentang ujian demi ujian yang mas F lalui.
Dua Minggu berlalu, mas F ini mengabarkan via chat. Yang intinya masih butuh waktu untuk meyakinkan keluarga besarnya untuk melangkahi kakak perempuannya yang belum menikah dan belum memiliki calon. Kata keluarga besarnya, kasihan jika dalam suasana duka seperti ini, kakak perempuannya harus ditinggal apalagi dilangkahi oleh adik laki-lakinya untuk menikah.
Dalam adat jawa, tabu jika ada seorang adik melangkahi kakaknya untuk lebih dulu menikah. Apalagi jika itu adalah adik laki-laki melangkahi kakak perempuannya. Meski mas F ini sudah paham tidak ada demikian dalam agama, namun keluarga besarnya masih kekeh memegang adat demikian.
Sampai satu titik, mba Dandelion meminta kejelasan bagaimana ujung dari proses ini. Akhirnya mas F datang dengan saudaranya lagi untuk menjelaskan situasi yang sedang terjadi. Bahwasanya ia meminta diberi waktu untuk mencarikan calon untuk kakak perempuannya ini sampai akhir tahun ini agar bisa menikah. Harapannya agar ada yang menjaga kakak perempuannya. Setelah kakak perempuannya mendapat jodoh barulah ia bisa dengan lapang menikah.
Mendengar hal itu mba Dandelion memberikan tanggapannya, bahwasanya ia tidak bisa lagi memberikan waktu.
"Lebih baik dicukupkan sampai disini saja. Tidak usah melanjutkan. Saya tidak ingin terus-terusan dalam kondisi status berproses dengan seorang Ikhwan yang belum terlihat kejelasannya untuk sebuah komitmen. kita cukupkan sampai disini saja, jika memang berjodoh maka kita akan bertemu lagi dengan cara baik dan waktu yang terbaik menurut Allaah. Saya tidak ingin menunggu sesuatu yang semu. Saya tidak ingin membatasi diri saya dengan menunggu seseorang yang belum tentu akan menjadi jodoh saya. Saya tidak mau membuka pintu-pintu syaithan dengan mengatasnamakan ta'aruf. Ta'aruf kita sudah berjalan kurang lebih 7 bulan dengan delapan kali pertemuan ini. Saya tidak ingin menutup banyak kemungkinan yang akan terjadi nantinya. Iya, kalau sampai akhir tahun kakak perempuan mas bertemu dengan jodohnya. Kalau masih belum menemukan, bgaimana dengan saya? apakah masih harus menunggu lagi? Saya tidak ingin demikian, ini akan membuka pintu fitnah untuk kita dan keluarga masing-masing. Saya mohon maaf selama proses kata-kata dan sikap saya menyakiti hati mas dan keluarga mas. Semoga setelah ini Allaah beri kita kelapangan hati dan ganti yang lebih baik lagi." Jawaban mba Dandelion saat itu didepan kami semua.
Jelas Bu, saya menangis saat itu juga. Saya kaget anak perempuan saya langsung memutuskan demikian. Suami saya mencoba memahami kondisi anak perempuannya. Dan memutuskan untuk tidak melanjutkan proses ta'aruf ini dengan berat hati.
"semoga kita masih tetap menjadi saudara muslim yang baik ya mas, entah nanti kalian berjodoh atau tidak. Semoga ini adalah keputusan yang terbaik untuk kalian berdua." Ucap Bapaknya mba Dandelion.
"baik, pak. Ngapunten sanget jika saya membuat mba Dandelion dan keluarga kecewa atas sikap saya. Saya bisa memahami keputusan MB Dandelion. Insya Allaah, jika nantinya kakak perempuan saya sudah menemukan jodohnya tahun ini. Dan mba Dandelion masih belum menikah atau masih belum proses ta'aruf dengan siapa-siapa. Semoga masih diizinkan untuk menyambung silaturahmi nantinya ya. Saya meminta maaf untuk segala ucap, tindakan dan hal-hal lain yang kurang berkenan. Semoga Allaah berikan yang terbaik setelah ini." Jawaban mas F saat itu.
Dia Ikhwan yang baik, saya bisa melihat sikap dan kesungguhannya dalam mengupayakan, bu. Selama proses, saya dan suami menyelidiki latar belakang dan keseharian mas F. Bertanya beberapa hal pada tetangganya, dan suami saya juga pernah bertemu dengan mas F dalam barisan sholat subuh berjamaah. Masya Allaah, sekali memang.
Saat mas F berpamitan dan merangkul suami saya, saya melihat mas F menangis dan mengucapkan salam dengan suara yang gemetar. Sementara mba Dandelion langsung masuk kamarnya dan terdengar suara tangisannya.
Saya menangis, suami saya terlihat begitu sedih. Beberapa kali gagal ta'aruf baru kali ini mba Dandelion saya mendengar suara tangisannya. Kami mencoba lapang untuk terus menguatkan satu sama lain. Untuk tetap berbaik sangka kepada Allaah. Tahun ini mba Dandelion berumur 36 tahun, Bu. Hati saya ikut remuk setiap kali harus melihat kegagalan demi kegagalan proses ta'aruf mba Dandelion." Ungkap ibu Y dengan suaranya yang lirih dan menangis.
aku dan ibu hanya bisa saling menatap dan membisu. Ibu menangis seraya memeluk ibu Y untuk menguatkan.
~*
Barangkali kita pernah..
Merasa begitu beruntung ketika diingini oleh seseorang yang begitu baik, didoakan dalam banyak kebaikan, diberi hadiah tanpa melewati batas syariat, saling tak bersua namun saling mengupayakan.
Barangkali kita pernah..
Menjadi begitu istimewa ketika diperjuangkan, begitu bahagia saat kita mengetahui kita adalah seseorang yang diperjuangkan diantara orang-orang baik yang mengupayakannya.
Barangkali kita pernah..
Menjadi satu diantara pilihannya, menjadi tujuan perjalanannya. Meski pada akhirnya ketetapan Allah yang menjadi pemenangnya..
Barangkali kita pernah..
Melepas seseorang yang baik itu, menabahkan diri atas keputusan yang kita pilih. Sebab memaksa berjalan pada tujuan yang sama tidak menemukan titik temunya.
Barangkali kita pernah..
Dibuat takjub atas perjalanan yang Allaah kehendaki. Sesuatu yang kita tangisi dengan begitu, justru memberi lebih banyak arti atas serangkaian hidup yang kita jalani.
Barangkali benar, tidak semua kebaikan-kebaikan itu bertemu dan cocok. Cinta tahu kemana harus pulang, jodoh tahu kemana harus memupuk keshalihan. Menjadi baik adalah tugas kita, mencari jodoh yang baik adalah upaya kita. Pada akhirnya kita akan paham bahwa kita adalah ujian bagi satu sama lain.
*saya sudah izin kepada ibu Y dan mba Dandelion untuk menuliskan kisah ini dimedia sosial saya. Semoga Allaah tolong dan memberikan kelapangan serta ganti yang lebih baik.
337 notes · View notes
kafabillahisyahida · 3 months
Text
Ada orang ekonominya nampak biasa saja, tapi kehidupannya penuh makna. Rumah tangganya sederhana tapi bahagia, keluarganya faham agama, berkah hartanya, soleh anak anaknya, setiap waktunya berpahala tak pernah terbuang percuma. Diibaratkan pohon kecil yang berbuah lebat dan manis
Sebaliknya ada orang yang nampak mapan, punya jabatan dan kekuasaan, dunia dalam genggaman. Tapi rumah tangganya berantakan, hartanya sumber kegelisahan, Anak-anaknya urakan. Kerja keras tanpa tujuan berkekalan, waktunya dia sia-siakaan, akhirat dia lalaikkan. Ibarat pohon besar yang buahnya sedikit lagi masam
"Hidup manusia itu memang seperti buku ada yang menipu kita dengan covernya ada yang mengejutkam kita dengan isiinya" (bangga menjadi muslim)
142 notes · View notes
mudabercerita · 7 months
Text
“Jutaan perempuan berlomba menunjukkan kecantikannya. Namun faktanya, laki-laki yang baik justru mencari yang paling tertutup auratnya.”
-Adzkia N
Banjarmasin, 17 September 2023 pukul 00.45 WITA.
103 notes · View notes
muntahanega · 11 months
Text
Jodoh :)
Menemukanmu aku harus kecewa terlebih dahulu. Ternyata agar ketika ditemukan denganmu, aku memetik segala hikmah perjalanan yang mengantarkan sampai kepada muara segala doa-doaku yaitu dirimu.
160 notes · View notes
viviaramie · 8 months
Text
Jodoh yang berkah itu adalah saat kita terlahir di dunia dan kemudian jiwa berkeinginan menetap di surga. Lalu diri bertanya kepada manusia-manusia disekitarnya, "Adakah yang mau membersamaiku ke sana?." dan diantara milyaran jiwa di sekeliling kita, satu jiwa bergegas menggandeng tangan kita untuk menuju ke sana.
Ustadz Rahmat Idris
117 notes · View notes
careerclass · 7 months
Text
Jodoh
Hari ini aku melihat rekan-rekanku menikah... 'dijodohkan oleh career class'
entah satu kegiatan ataupun satu group chat bersama.. ada yang lewat jalur negeri maupun beberapa swasta..
Apakah aku iri ? TENTU SAJA...
aku merasa sungguh aktif tapi kenapa mereka lebih dulu bertemu ? apakah ini bukan waktuku ? Lalu kapan.. pertanyaan yang belum bisa kujawab sampai sekarang
tapi hidup harus terus berlanjut, aku menerima bahwa sekarang belum waktuku dan akan kulakukan yang kumampu sembari menunggu..
Sampai ketemu di Career Class berikutnya..
Dari aku yang berjuang mencari dia dan jati diriku yang sesungguhnya...
66 notes · View notes
taufikaulia · 5 months
Note
Kak bagaimana jika kita mendoakan seseorang untuk menjadi pasangan hidup kita ,tapi seseorang itu teryata mendoakan orang lain ?
Mending gak usah didoakan. Minta sama Allah untuk memberikan kamu orang yang bisa memperlakukan kamu dengan akhlak yang baik sebagai pasangannya kelak. Ini bare minimumnya.
Belum tentu orang yang kita sebut namanya itu bisa membawa kesejukan dan ketenangan di masa depanmu. Kamu cuma punya segelintir informasi tentangnya. Apalagi kalau cuma karena fisik semata. Jangan deh.
Serahkan saja bulat-bulat sama Allah. Dalam doa gak usah sebut nama spesifik. Tapi kalau dalam realita kamu ingin mengikhtiarkan seseorang ya boleh-boleh saja.
Penyesalan yang datang ketika perahu telah berlayar itu sungguh gak asik. Jadi kalau kamu sedang memperjuangkan seseorang, jangan 'paksa' Allah menjodohkannya untukmu. Serahkan saja sama Allah. Minta yang terbaik buatmu. Itu sudah cukup.
43 notes · View notes
chillinaris · 1 month
Text
Tumblr media
Self Reminder for yah... 🌛
Seperti apa yang diucapkan oleh Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata, “Hatiku tenang sebab mengetahui bahwa apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku dan apa yang ditakdirkan untukku tidak akan pernah melewatkanku.”
16 notes · View notes
inikumi · 6 months
Text
Jalan cerita
Ternyata memasang bounderies atau batasan itu penting sekali. Memberanikan diri untuk speak up dan menerima apapun penolakan itu jauh lebih melegakan daripada bermain atas asumsi kita sendiri.
Batasan itu akhirnya memberiku pelajaran untuk melepaskan sesuatu yang memang tidak “satu” dengan tujuanku.
Sederhana. Hanya perlu menyampaikan tujuan kita. Respon dia yang akan menentukan bagaimana kita bertindak setelahnya.
Aku kembali belajar. Berkali-kali belajar, berkali-kali aku berdoa, berkali-kali juga kesempatan itu ada. Aku tidak tahu, apakah dia sudah menemukan lebih dulu atau aku yang akan menemukan lebih dulu.
Pada akhirnya apapun keputusan Allaah, aku merelakan seutuhnya perasaan ini terhadapnya. Terhadap ketentuan-Nya.
50 notes · View notes
duniapetualangkata · 4 months
Text
Tidak usah begitu menghawatirkan perihal jodoh yang sampai saat ini belum berrjumpa, mungkin terbilang sulit atau seringkali terasa rumit.
Memilih sendiri bukan berarti ingin sendiri, memilih menjauh bukan berarti menolak yang hadir.
Perkara hati sudah banyak waktu yang telah diperjuangkan terbuang sia-sia, bukan kita tidak berarti.
Kita mungkin lelah menunggu, kita takut memutuskan apalagi usia melaju begitu cepat.
Kita mungkin percaya akan sebuah kepastian karena semua punya waktunya sendiri dan waktu cenderung memberikan semua jawabannya di waktu yang tepat.
28 notes · View notes
2problematisasi · 9 months
Text
Memandang Langit sebagai Langit
Aku telah melewati banyak mata, namun aku tersesat di kedua matamu
Sungguh aku tak pernah sekalipun terbesit menghendaki sebuah langit sepertimu, tetapi Allah yang menghendakinya, dan hatiku hanya mematuhi-Nya. Berlarut-larut dengan waktu, kau tampaknya kian tumbuh menjadi kebahagiaan kecil yang kurawat dengan cara bersyukur yang besar. Bagaimana bisa aku merasakan kebahagiaan walau tanpa sedetikpun kelopak mataku melihat rona pipimu.
Namun, layaknya semesta bekerja, tidaklah mungkin bagi tanah mengejar langit, begitupun malam yang tidak dapat mendahului siang. Angan bertumbuh serupa mawar di tanah tandus, maka tak mungkin aku mengharapkan mekarnya. Tetapi, sebesar apapun upayaku melupakan, semesta selalu saja punya cara agar aku terus mengingatmu secara tiba-tiba.
Begitu menyakitkan untuk berpura-pura mengabaikan, sedangkan hatiku merasa sakit dengan diamku. Di samping kepelikan itu, aku juga selalu mengkhawatirkan dari setiap kesedihan yang akan mencuri senyummu. Meskipun itu karena hatimu yang belum rela dengan yang lalu, aku tak pernah benci ceritamu, aku tak benci pula pada caramu mendapatkan hatiku. Ya, mencintaimu adalah bentuk mekarnya ikhlasku yang sedang bertumbuh.
Sesungguhnya pecinta sejati adalah orang yang hanya ingin memberikan cintanya tanpa berharap untuk dicinta -Ustadzah Aisyah Farid BSA
Seperti kata para ulama, sesuatu yang bukan untukku, maka tidak akan pernah sampai kepadaku. Dan sesuatu yang Allah tetapkan untukku, pada akhirnya ia akan sampai juga kepadaku. Apabila jarak Allah tetapkan untuk keduanya, maka dekat antar keduanya hanyalah angan. Mengagumi tetap indah, walaupun jika nanti takdirku bukanlah dirimu.
Andaikan seorang hamba emngetahui maksud indah dibalik ketetapan takdir, niscaya ia akan menangis malu karena prasangka buruknya kepada Allah SWT -Syekh Mutawalli Asy-Sya'rawi
Terwujud atau tidak, semua adalah bentuk kasih sayang Allah terhadap diriku. Apabila kudapatkan yang aku inginkan, maka Allah ingin melihatku bergembira dengan takdirku. Ketika Allah tidak memberikan apa yang aku inginkan, itulah bentuk perlindungan Allah padaku.
Maka kutempatkan perasaan ini pada tempat yang semestinya, dan mengembalikanya kepada sang penggerak hati. Bukankah dirimu tak memilihku karena Allah tidak menggerakkan hatimu untukku. Ya begitulah, usaha dan do'a itu milik hamba, tapi takdir tetap milik Allah semata. Maka, jika pada akhirnya nama yang disembunyikan oleh langit bukan nama yang selama ini aku langitkan, tak apa. Doa akan selalu kembali, meskipun ia kembali kepada hati orang yang memang berhak memilikinya, hehe.
Kedekatan atau justru pacaran tidak akan membuat jodohmu cepat datang. Ia hanya menambah dosa dan maksiat saja -Ustadzah Halimah Alaydrus
Seringkali kita diuji dengan sesuatu yang kita cintai, seseorang yang mendiami hati kita adalah salah satunya. Dibalik penantian, kesabaran dan ketaatan tentu ada pahala yang menyertai. Maka, doaku tentu juga tentang keteguhan hati atas lalai yang mengintai, tetapi juga tentang keteguhan hati atas penantianku. Sebab aku malu kepada Rabb-ku apabila lengah terhadap hatiku.
Ada satu ungkapan yang aku favoritkan, "Jika sedang mencintai seseorang, janganlah engkau bermaksiat kepada Allah demi dia, karena hati orang yang engkau cintai berada di genggaman dzat yang engkau maksiati". Maka, terlepas kau menaruh perasaan padaku atau tidak, saat ini batasku hanya mengagumimu.
Jika kamu mencintai seseorang sebelum menikah, tidak ada yang halal untuknya kecuali doa. Maka doakanlah orang yang kamu cintai -Habib Ali AlKaff
Kusadari hatiku sangat terikat oleh seorang insan ciptaan Tuhanku. Tapi aku takut, cinta yang belum waktunya menjadi penghalangku untuk mencium surga Tuhanku. Apabila dirimu adalah jodohku, maka kumohonkan atas kekuatanku untuk menjaga perasaan ini hingga tiba waktunya, atau justru kumohonkan untuk sejenak melupakanmu. Bukan karena aku tidak mencintaimu, justru aku sangat mencintaimu.
Seperti kata para ulama, di saat seperti ini, cinta yang sejati bukanlah apa yang tampak, tetapi apa yang tersembunyi. Maka dari itu, aku berusaha untuk cukup mengingatmu dalam doaku. Bahkan, jika doa dapat terlihat, maka tentu langit di atasku akan dipenuhi oleh namamu.
Cinta terbaik adalah saat kau menicntai seseorang yang membuat akhlakmu semakin baik, jiwa semakin damai, dan hatimu semakin bijak -Habib Umar bin Hafizh
28 notes · View notes
andromedanisa · 1 year
Text
Penghujung Sebuah Harap.
Alih-alih terlihat sedih dan rapuh. Kebanyakan kulihat mereka menyibukkan diri dengan ilmu dan upgrade diri. Tak lupa dalam diam , dalam-dalam. Doa dan ikhtiar terus mereka lakukan. Mereka tak ingin pengakuan seberapa keras tangis mereka kala meminta kepada Allaah perihal menunggu. Menunggu kehadiran seorang anak ataupun seseorang untuk datang meminang (menikah).
Merekapun tak butuh pujian betapa telah banyak usaha dan materi yang telah mereka habiskan untuk sebuah harap, sebuah kehidupan buah hati. Atau kehidupan berumah tangga.
Bagi mereka cukuplah Allaah sebaik-baik penolong dan pelindung. Saat segala doa belum juga terijabah, saat usaha belum jua bertemu dengan jodohnya. Mereka meyakini bahwa Allaah lebih dari apapun. Dan itu cukup.
Setiap kali merasa capek sama pertanyaan kapan ini, kapan itu, aku yakin, aku belum seberapa dibanding mereka yang penantiannya jauh lebih lama.
Perihal penantian jodoh, ataupun buah hati.
Apapun itu, apa yang sudah digariskan dan ditakdirkan adalah yang terbaik.
Sebab tidak berkurang kemuliaan Tidak mengurangi kemuliaan sedikitpun bagi ibunda Maryam meski beliau tidak menikah. Dan tidak mengurangi kemuliaan sedikitpun ibunda Aisyah radhiyallahu'anha meski beliau tidak memiliki seorang anak.
Tak semua takdir harus kita pahami maksud dan tujuannya mengapa Allaah menguji kita dengan demikian dan demikian. Pun sebaliknya, tak semua orang paham bahwa jodoh berupa pasangan dan buah hati adalah bagian dari sebuah takdir.
Urgensi hidup bukanlah perihal pencapain melainkan beribadah kepada Allaah sebagaimana para Nabi, para sahabat dan sahabiyah Nabi yang tetap beriman sekalipun takdir pahit mereka rasakan. Sebab manisnya takdir bukan terletak pada apa yang telah kita capai, melainkan keridhoan Allaah kepada diri ini.
Barangkali tulisan ini bisa menjadi penguat dan penyemangat untuk siapapun yang sedang menunggu dan mengupayakan mimpinya. Allaah ada lebih dari apapun. Dan itu cukup.
Surabaya, 6 Januari 2023 || 12.20
161 notes · View notes
kafabillahisyahida · 1 year
Text
Nasihat berharga dari Sahabat Fudhail bin Iyadh Rahimahullah
"Berbuat baiklah di sisa usiamu Maka engkau akan diampuni atas keburukan hidupmu di masa silam. Namun jika kau masih berbuat buruk di sisa usiamu, Allah akan menghukummu untuk keburukan di sisa usiamu dan seluruh keburukanmu di masa silam."
420 notes · View notes
penaimaji · 2 years
Text
Menujumu
Banyak orang yang under-estimate dengan pernikahan yang melalui proses ta'aruf, termasuk aku salah satunya (beberapa tahun yang lalu). Bagaimana kita bisa tahu aslinya kalau belum kenal? Bagaimana kalau ia bukan orang yang baik? Yah, kurang lebihnya gitulah
Kupikir, menikah bukan hanya tentang dengan siapa kita menikah, tapi bagaimana diri kita sendiri. Kita harus paham apa yang kita butuhkan, apa yang harus kita lakukan, juga kemauan untuk selalu belajar sepanjang perjalanan
Satu hal yang paling penting, yaitu niat menikah untuk ibadah. Bukan tentang siapa yang paling banyak berkorban. Bukan tentang aku aku-an yang sudah begini atau begitu
Bukan soal siapa yang kita kejar, melainkan apa yang kita kejar untuk meraih ridha Allah
Aku selalu meminta doa secara detail, laki2 yang seperti ini, seperti itu, yang aku butuhkan. Namun, apa yang kita terka-terka seringkali membuat kita lupa apa yang seharusnya menjadi tujuan kita
Setelah melewati rentetan perjalanan hidup, aku menemui sebuah persimpangan jalan yang akhirnya aku mantap menujunya
Hingga hampir satu tahun hidup bersamanya, sedikit demi sedikit aku mulai mengerti, mengapa aku meng-iyakan apa yang dulunya tidak aku percaya.
Bahwa kekuatan tawakkal itu nyata. Disaat kita sudah melalui lika-liku hidup, sampai di satu titik kita sadar, bahwa apa yang kita inginkan belum tentu Ia ridhai
Maka dari itu, sebelum meminta sesuatu kepada Allah, mintalah ridha pada Allah. Jemputlah ridha-Nya. Percaya sepenuhnya pada Ia, dan jangan bosan untuk terus berdoa, niscaya Ia akan tunjukkan sesuatu yang tidak kita sangka sebelumnya
Perjuangan dalam pernikahan masih terus berjalan.
Terimakasih sudah saling mendukung dan mengingatkan. Terimakasih sudah saling melengkapi apa yang kurang, untuk menjadi pribadi yang lebih baik
Buntok, 6 Juli 2022 | Pena Imaji
242 notes · View notes
muntahanega · 1 year
Text
Yang Menjaga untuk yang Menjaga.
Aku tau, mungkin saat ini kamu berada diantara bintang-bintang. Mungkin kamu yang paling redup diantara bintang yang lain. Tak apa, tetaplah disana, jangan menampakkan dirimu kepada siapapun hingga aku menemukanmu.
Tetaplah disana, dalam ketaatanmu, dalam kesendirianmu, bersabarlah. Tetaplah menungguku meskipun yang paling tak terlihat sekalipun, jika doa kita bertemu diantara langit sang pencipta. Percayalah, aku akan segera menemukanmu.
140 notes · View notes
cnandini · 3 months
Text
Setara dalam Berpasangan
Gw selalu berpendapat bahwa kita harus setara dalam berpasangan, biar gak terasa berat sebelah.
Gw tahu ada beberapa teman wanita yang berharap mendapatkan pasangan yang lebih baik daripada dia, agar dia dapat bersandar padanya. Entah lebih baik dari segi harta, segi kepintaran, daaan lainnya ntah gw gak tau..
Tapi sadar gak keadaan jadi akan berat sebelah karena pihak yang levelnya lebih tinggi harus selalu memberi dan pihak yang levelnya lebih rendah selalu menerima.
Akan jauh lebih baik jika pasangan itu setara, sama-sama take and give... Dia bayar sekali dengan nominal 50rb, kita balikin dengan bayar sekali/ memberi barang dengan nominal yang sama. Dia kasih kita perhatian sebesar Gunung Pangrango, yang gak perlu kita kasih perhatian sebesar Gunung Himalaya - cukup dengan besaran gunung yang sama.
Jika selalu berat sebelah, yakinlah yang memberi lebih kelamaan akan kelelahan.. dan tidak mungkin akan 'menagih' balik. Dan lalu bisa jadi pihak yang selalu menerima, tidak mampu mengembalikannya karena memang tidak mampu.
Lalu bagaimana keberlangsungan hubungan itu menjadi renggang dan tingga menunggu kandas saja.
Beda halnya jika kita memang ingin mendapatkan pasangan dengan level tertentu dan kita membuat diri kita level up juga ke level tersebut. Tidak jarang, Allah biasanya mempertemukan kita dengan pasanga tersebut justru ketika kita sedang berproses untuk level up.
Intinya gw mau bilang, pilihlah pasangan yang setara. Kalau pun kamu punya mimpi untuk level up dalam hidup melalui pasangan, jangan lupa kamu juga perlu berusaha untuk berada pada level tersebut.
7 notes · View notes