Tumgik
#kajiansunnah
kafabillahisyahida · 6 months
Text
Kita dan Al-Quran
Alhamdulillah saat ini muslim tengah gencar berhijrah, berlomba - lomba dalam kebaikan. Banyak komunitas kajian juga tilawah Al-Quran ODOJ/OWOJ misalnya namun apa yang menjadikan sebagian mereka yang gencar mengkhatamkan Al-quran sebulan, sepekan bahkan beberapa hari sekali sikapnya masih bertentangan dengan Al-quran. Masih terlibat riba, berdusta & bergibah misalnya ? Menurut para ulama disebabkan karena Al-quran hanya dibaca tidak ditadabburi. Meski sebenarnya dengan membaca saja seseorang memperoleh pahala. Tapi Rasulullah bersabda bahwa sebaik2nya manusia adalah yang mempelajari dan mengajarkaannya dalam hal ini mencakup mengkaji, mentadabburi, mengamalkan, mengajak dan mendakwahkannya.
Dan mengapa engkau tidak mentadabburi al quran ? Seandainya al quran bukan dari sisi Allah niscaya akan ditemukan kontradiksi didalamnya.
dan "Sesungguhnya Al-Quran ini adalah bacaan yang sangat mulia, pada kitab yang terpelihara (Lauhul Mahfuzh), tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan." (QS;Al -Waqiah 77-79)
Ditafsirkan Ibnu Katsir maksud orang disucikan dalam ayat adalah orang2 beriman meskipun ia berdosa namun dikehendaki kebaikan dan dihendaki untuk diampuni dosa - dosanya. .Juga ditafsirkan sebagian ulama bahwa Al-quran tidak boleh disentuh oleh orang yang ber hadast. Pantaslah Utsman Bin Affan Ra. "Mengatakan seandainya hati bersih maka tiada akan bosan ia berinteraksi dengan Al - Quran" Sedangkan orang kafir, munafik yang mengeras hatinya karena sangat berdosa. "Sesungguhnya mereka benar-benar dijauhkan dari mendengar Al-Qur'an itu. (Asy-Syu'ara: 210-212)
22 notes · View notes
sisterinblack · 6 months
Text
Tumblr media
Ringkasan dari kajian:
📚 MULIA DENGAN MANHAJ SALAF.
👤 Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas حَفِظَهُ الله تَعَالَى.
🎬 https://youtu.be/7dghYmiz34I
بسم الله الرحمن الرحيم
Nikmat-nikmat terbesar:
[1] Nikmat mendapat hidayah diatas Islam.
Lihat di dalam Al-Quran;
> Surat Al-Maidah ayat 37,
يُرِيدُونَ أَنْ يَخْرُجُوا مِنَ النَّارِ وَمَا هُمْ بِخَارِجِينَ مِنْهَا ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ مُقِيمٌ
"Mereka ingin keluar dari neraka, padahal mereka sekali-kali tidak dapat keluar daripadanya, dan mereka beroleh azab yang kekal."
> Surat Al-Bayyinah ayat 6-7,
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ أُولَٰئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ (6) إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَٰئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ (7)
"(6) Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk. (7) Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah sebaik-baik makhluk."
> Surat Al-Maidah ayat 3,
حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ وَمَا أُهِلَّ لِغَيْرِ اللَّهِ بِهِ وَالْمُنْخَنِقَةُ وَالْمَوْقُوذَةُ وَالْمُتَرَدِّيَةُ وَالنَّطِيحَةُ وَمَا أَكَلَ السَّبُعُ إِلَّا مَا ذَكَّيْتُمْ وَمَا ذُبِحَ عَلَى النُّصُبِ وَأَنْ تَسْتَقْسِمُوا بِالْأَزْلَامِ ۚ ذَٰلِكُمْ فِسْقٌ ۗ الْيَوْمَ يَئِسَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ دِينِكُمْ فَلَا تَخْشَوْهُمْ وَاخْشَوْنِ ۚ الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الْإِسْلَامَ دِينًا ۚ فَمَنِ اضْطُرَّ فِي مَخْمَصَةٍ غَيْرَ مُتَجَانِفٍ لِإِثْمٍ ۙ فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَحِيمٌ
"Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
[2] Nikmat mendapat hidayah diatas Sunnah.
Orang-orang yang menyimpang dari Sunnah Nabi Shallallahu 'alaihi Wasallam mengakibatkan mereka tertolak amalnya, tidak merasakan ketenangan, ketentraman dan kebahagiaan.
( lihat hal.282 )
عَنْ أُمِّ المُؤْمِنِيْنَ أُمِّ عَبْدِ اللهِ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ فِيهِ فَهُوَ رَدٌّ رواه البخاري ومسلم وفي رواية لمسلم [ مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْه ِأَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ ]
Dari Ibunda kaum mukminin, Ummu Abdillah Aisyah –semoga Allah meridhainya- beliau berkata: Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Barangsiapa yang mengada-adakan sesuatu hal yang baru dalam perkara kami ini yang tidak ada (perintahnya dari kami) maka tertolak (H.R alBukhari dan Muslim). Dalam riwayat Muslim: Barangsiapa yang beramal dengan suatu amalan yang tidak ada perintah kami, maka tertolak.
Agar beribadah dapat diterima harus memenuhi dua syarat,
1) Ikhlas karena Allah semata, bebas dari syirik besar/kecil.
2) Ittiba', sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam.
[3] Nikmat mendapat hidayah untuk selalu dan senantiasa menuntut ilmu syar'i.
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ
”Mencari ilmu itu adalah wajib bagi setiap muslim laki-laki maupun muslim perempuan”. (HR. Ibnu Abdil Barr)
سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ
”Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari suatu ilmu. Niscaya Allah memudahkannya ke jalan menuju surga”. (HR. Turmudzi)
( lihat hal.7 )
Islam yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam dan diajarkan kepada para shababat adalah Islam yang putih bersih tanpa campuran syirij, bid'ah, khurafat dan tanpa tambahan apapun.
Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi Wasallam bersabda,
قد تركتكم على البيضاء ليلها كنهارها لا يزيغ عنها بعدي إلا هالك ومن يعش منكم فسيرى اختلافا كثيرا، فعليكم بما عرفتم من سنتي وسنة الخلفاء الراشدين المهديين عضوا عليها بالنواجذ وعليكم بالطاعة وإن عبدا حبشيا، فإنما المؤمن كالجمل الأنف حيثما قيد انقاد
“Sungguh telah aku tinggalkan kalian di atas putih bersih, malamnya seperti siangnya, tidak ada yang melenceng darinya setelahku kecuali pasti binasa, siapa yang hidup di antara kalian nanti akan melihat perpecahan yang banyak. Hendaklah kalian pada waktu itu berpegang kepada apa yang kalian kenal dari sunnahku dan sunnahnya khulafa rasydin yang diberi petunjuk. Gigitlah ia dengan gigi geraham, dan hendaknya klian tetap taat kepada peminpin kalian, walaupun ia seorang budak Habasyah (Etiopia), dan perumpamaan seorang mukmin itu seperti unta yang lunak (jinak) .” (HR Ibnu Majah, Ahmad, dan Al-Hakim)
( Baca hal.20 tentang umat Islam akan berpecah menjadi 73 golongan dan hanya 1 golongan yang masuk surga yaitu al-Jama'ah )
( lihat hal.8 )
Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda,
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّةَ رَسُوْلِهِ
"Aku telah tinggalkan pada kamu dua perkara. Kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya." (Hadits Shahih Lighairihi, H.R. Malik; al-Hakim, al-Baihaqi, Ibnu Nashr, Ibnu Hazm. Dishahihkan oleh Syaikh Salim al-Hilali di dalam At Ta’zhim wal Minnah fil Intisharis Sunnah, hlm. 12-13).
Di dalam Al-Quran surat Shad ayat 82 - 85,
قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ (82) إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ (83) قَالَ فَالْحَقُّ وَالْحَقَّ أَقُولُ (84) لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنْكَ وَمِمَّنْ تَبِعَكَ مِنْهُمْ أَجْمَعِينَ (85)
"(82) Iblis menjawab: "Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya, (83) kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka. (84) Allah berfirman: "Maka yang benar (adalah sumpah-Ku) dan hanya kebenaran itulah yang Ku-katakan". (85) Sesungguhnya Aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka kesemuanya."
( lihat hal.15 )
Salaf adalah sifat yang khusus dimutlakkan kepada para Shahabat. Ketika disebutkan Salaf maka yang dimaksud pertama kali adalah para Shahabat. Adapun selain mereka ikut serta dalam makna Salaf ini, yaitu orang-orang yang mengikuti mereka. Artinya, bila mereka mengikuti para Shahabat maka disebut Salafiyyin, yautu orang-orang yang mengikuti Salafush Shalih.
Di dalam Al-Quran surat At-Taubah ayat 100,
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ
"Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar."
Note:
• Golongan Muhajirin, orang-orang yang hijrah dari Mekkah ke Madinah.
• Golongan Anshar, orang-orang yang membantu kaum Muhajirin yang datang ke Madinah.
Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda,
كل أمتي يدخلون الجنة إلا من أبى، قيل ومن يأبى يا رسول الله؟! قال: من أطاعني دخل الجنة، ومن عصاني فقد أبى
“Setiap umatku akan masuk surga, kecuali orang-orang yang enggan untuk memasukinya. Ada seseorang yang bertanya, siapakah orang yang enggan tersebut wahai Rasulullah ? Beliau bersabda, “Barangsiapa mentaatiku akan masuk surga, barangsiapa tidak taat kepadaku sungguh dia orang yang enggan masuk surga“
( lihat hal.16 ) Yang dimaksud dengan Salaf pertama kali adalah para Shababat.
خَيْرَ أُمَّتِـي قَرْنِي ثُمَّ الَّذِيْنَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ
“Sebaik-baik umatku adalah pada masaku (yaitu masa para Shahabat) Kemudian orang-orang yang setelah mereka (generasi berikutnya, masa Tabi'in), lalu orang-orang yang setelah mereka (masa Tabi'ut Tabi'in).” (Shahih Al-Bukhari, no. 3650)
Di dalam Al-Quran surat Al-Hadid ayat 10,
وَمَا لَكُمْ أَلَّا تُنْفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۚ لَا يَسْتَوِي مِنْكُمْ مَنْ أَنْفَقَ مِنْ قَبْلِ الْفَتْحِ وَقَاتَلَ ۚ أُولَٰئِكَ أَعْظَمُ دَرَجَةً مِنَ الَّذِينَ أَنْفَقُوا مِنْ بَعْدُ وَقَاتَلُوا ۚ وَكُلًّا وَعَدَ اللَّهُ الْحُسْنَىٰ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
"Dan mengapa kamu tidak menafkahkan (sebagian hartamu) pada jalan Allah, padahal Allah-lah yang mempusakai (mempunyai) langit dan bumi? Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih tingi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."
( Baca hal.17 tentang Salaf yang suka kepada kuda jantan )
( Baca hal.17-18 tentang perintah untuk bersabar ketika menjalankan Sunnah )
( lihat hal.19 )
Salaf tidak menunjukkan kepada satu golongan, tapi menunjukkan kepada orang-orang yang berpegang kepada Al-Quran dan As-Sunnah menurut pemahaman yang benar.
Lihat Al-Quran Surat Al-Fath ayat 18 tentang orang-orang yang berbaiat kepada Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam dibawah pohon,
لَقَدْ رَضِيَ اللَّهُ عَنِ الْمُؤْمِنِينَ إِذْ يُبَايِعُونَكَ تَحْتَ الشَّجَرَةِ فَعَلِمَ مَا فِي قُلُوبِهِمْ فَأَنْزَلَ السَّكِينَةَ عَلَيْهِمْ وَأَثَابَهُمْ فَتْحًا قَرِيبًا
"Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu di bawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya)."
Di dalam Al-Quran:
> Surat Al-Hasyr ayat 8 tentang orang-orang Muhajirin,
لِلْفُقَرَاءِ الْمُهَاجِرِينَ الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ وَأَمْوَالِهِمْ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِنَ اللَّهِ وَرِضْوَانًا وَيَنْصُرُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ
"(Juga) bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka itulah orang-orang yang benar."
> Surat Al-Hasyr ayat 9 tentang orang-orang Anshar,
وَالَّذِينَ تَبَوَّءُوا الدَّارَ وَالْإِيمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّونَ مَنْ هَاجَرَ إِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُونَ فِي صُدُورِهِمْ حَاجَةً مِمَّا أُوتُوا وَيُؤْثِرُونَ عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۚ وَمَنْ يُوقَ شُحَّ نَفْسِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
"Dan orang-orang yang telah menempati kota Madinah dan telah beriman (Anshor) sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) 'mencintai' orang yang berhijrah kepada mereka (Muhajirin). Dan mereka (Anshor) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin), atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang orang yang beruntung."
> Surat Al-Hasyr ayat 10 tentang orang-orang sesudah para Tabi'in,
وَالَّذِينَ جَاءُوا مِنْ بَعْدِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
"Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang".
Orang beriman itu mencintai dan mendoakan para Shahabat bukan mencaci maki karena kita mendapatkan ilmu Sunnah itu melalui perantara para Shahabat. Hanya orang-orang sesat, yang rusak hatinya, rusak agamanya dan rusak akalnya (tidak waras) yang mencaci para Shahabat.
( lihat hal.67 )
Hujjah yang wajib diikuti oleh kaum Muslimin,
( 1 ) Di dalam Al-Quran surat An-Nisa ayat 115,
وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَىٰ وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّىٰ وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ ۖ وَسَاءَتْ مَصِيرًا
"Dan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali."
Surat Al-Baqarah ayat 285,
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ ۚ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ ۚ وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا ۖ غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ
"Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali".
( lihat hal.69 )
( 2 ) Surat Al-An'am ayat 153,
وَأَنَّ هَٰذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ ۚ ذَٰلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
"dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalan-Ku yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari jalan-Nya. Yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa."
Surat Ibrahim ayat 34,
وَآتَاكُمْ مِنْ كُلِّ مَا سَأَلْتُمُوهُ ۚ وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَظَلُومٌ كَفَّارٌ
"Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)."
Surat Al-Ahzab ayat 72,
إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَنْ يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنْسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا
"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh."
( lihat hal.82 )
( 3 ) Surat Ar-Rum ayat 31 - 32
مُنِيبِينَ إِلَيْهِ وَاتَّقُوهُ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَلَا تَكُونُوا مِنَ الْمُشْرِكِينَ (31)
مِنَ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا ۖ كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ (32)
"(31) dengan kembali bertaubat kepada-Nya dan bertakwalah kepada-Nya serta dirikanlah shalat dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang mempersekutukan Allah, (32) yaitu orang-orang yang memecah-belah agama mereka dan mereka menjadi beberapa golongan. Tiap-tiap golongan merasa bangga dengan apa yang ada pada golongan mereka."
Surat Al-An'am ayat 159,
إِنَّ الَّذِينَ فَرَّقُوا دِينَهُمْ وَكَانُوا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَيْءٍ ۚ إِنَّمَا أَمْرُهُمْ إِلَى اللَّهِ ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا كَانُوا يَفْعَلُونَ
"Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah agama-Nya dan mereka menjadi bergolongan, tidak ada sedikitpun tanggung jawabmu kepada mereka. Sesungguhnya urusan mereka hanyalah terserah kepada Allah, kemudian Allah akan memberitahukan kepada mereka apa yang telah mereka perbuat."
> Jangan melakukan perbuatan syirik. Jangan mengikuti mereka yang berbuat syirik. Jangan berpecah belah agama dalam beberapa golongan.
( lihat hal.96-98 )
( 4 ) tentang perintah untuk berpegang teguh dengan Sunnah Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam dan Sunnah Khulafa-ur Rasyidin sepeninggal beliau ketika terjadi perpecahan dan perselisihan.
Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda,
اِتَّبِعُوْا وَلاَ تَبْتَدِعُوْا فَقَدْ كُفِيْتُمْ وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Hendaklah kalian mengikuti (Sunnah Nabi) dan janganlah kalian berbuat bid’ah. Sungguh kalian telah dicukupi dengan Islam ini, dan setiap bid’ah adalah sesat”. (Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam Mu’jaamul Kabiir, no. 8770).
( lihat hal.139 ) tentang keharusan yang dijadikan suri teladan adalah Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam dan para Shahabat, dikarenakan:
1) Paling baik hatinya,
2) Paling dalam ilmunya,
3) Paling sedikit bebannya (tidak memaksakan diru),
4) Paling lurus petunjuknya (mengacu pada Al-Quran dan Sunnah)
5) Paling baik keadaannya (baik akhlaknya, ibadahnya, hubungannya dengan Allah, keluarga dan manusia lainnya)
( lihat hal.265 )
Prinsip-prinsip dakwah salafiyah.
(1) Kembali kepada Al-Quran dan As-Sunnah menurut pemahaman Salafush Shalih.
Al-Quran surat An-Nahl ayat 25,
لِيَحْمِلُوا أَوْزَارَهُمْ كَامِلَةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۙ وَمِنْ أَوْزَارِ الَّذِينَ يُضِلُّونَهُمْ بِغَيْرِ عِلْمٍ ۗ أَلَا سَاءَ مَا يَزِرُونَ
"(ucapan mereka) menyebabkan mereka memikul dosa-dosanya dengan sepenuh-penuhnya pada hari kiamat, dan sebahagian dosa-dosa orang yang mereka sesatkan yang tidak mengetahui sedikitpun (bahwa mereka disesatkan). Ingatlah, amat buruklah dosa yang mereka pikul itu."
( lihat hal.268-273 )
(2) Berdakwah kepada Tauhid dan mengikhlaskan amal semata-mata karena Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Jangan berhenti belajar ilmu tauhid; Tauhid Rububiyah, Uluhiyyah dan Al-Asma' wash Shifat.
Thogut:
"Kullu man ubida min duuniLlah wa huwa radhin - Setiap orang yang disembah selain Allah & ia pun ridha untuk disembah"
"Kullu ma'ubida min duni Allah - Semua yang disembah selain Allah."
Pokok-pokok Thogut:
(1) Iblis.
(2) Mengajak orang untuk menyembah dirinya.
(3) Barangsiapa yang disembah dan ia ridha untuk disembah.
(4) Tukang ramal.
(5) Orang yang berhukum selain kepada hukum Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Al-Quran surat Ali-Imran ayat 72,
وَقَالَتْ طَائِفَةٌ مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ آمِنُوا بِالَّذِي أُنْزِلَ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَجْهَ النَّهَارِ وَاكْفُرُوا آخِرَهُ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
"Segolongan (lain) dari Ahli Kitab berkata (kepada sesamanya): "Perlihatkanlah (seolah-olah) kamu beriman kepada apa yang diturunkan kepada orang-orang beriman (sahabat-sahabat Rasul) pada permulaan siang dan ingkarilah ia pada akhirnya, supaya mereka (orang-orang mukmin) kembali (kepada kekafiran)."
(3) Dakwah Ahlus Sunnah Salafiyyun mengajak umat Islam untuk beribadah kepada Allah dengan benar.
> Kita tidak beribadah kecuali kepada-Nya.
> Meyakini Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi Wasallam adalah utusan Allah yang menyampaikan ajaran-Nya. Yang kita wajib membenarkan dan meyakini beritanya dan mentaati perintahnya
والله تعالى أعلم
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
📝 Ima Bintu Ali
2 notes · View notes
arfatardi · 6 months
Text
Tumblr media
Putaran yang berulang
.
Bagi sebagian orang kehidupan merupakan tempat berkreasi, banyak bertabur peluang dan kemungkinan, berkerlip menawarkan keindahan. Namun bagi sebagian yang lain kehidupan merupakan ruang rutinitas yang berulang dan membosankan.
Fenomena sekarang bahwa life freedom yang bermakna terbebas dari rutinitas harian dan memiliki warna baru setiap hari untuk dinikmati merupakan hal yang banyak diimpikan orang, terutama di kawala muda. Namun sayang, seringkali seseorang yang merasa terkekang dengan rutinitas harian ataupun pekanan yang sebenarnya ia ingin lari darinya dan meninggalkan semua itu di belakang sehingga tak pernah tertoleh lagi tak kunjung terealisasi. Entah karena takut dengan ketidakpastian, atau karena belum sanggup mendengarkan kritikan orang. Sehingga hari-harinya terselimuti awan mendung kegelisahan yang menurunkan hujan kesedihan.
Namun dalam kehidupan ini benarkah seseorang bisa terlepas sepenuhnya dari rutinitas, dan benarkah memiliki keterikatan dengan sebuah rutinitas harian yang harus dijalankan dan senantiasa terulang merupakan cara hidup yang patut untuk dihindari?
Senikmat dan seindah apapun kehidupan jika dijalankan dengan ritme yang sama maka suatu waktu pasti mendatangkan kejenuhan. Pemandangan terindah jika terus dipandang akan menaruh kesan 'biasa' di benak suatu waktu nanti. Hal tersebut merupakan sebuah watak yang telah ditanamkan dalam diri manusia, tidak pernah puas, selayaknya ketamakan akan harta. Sebagaimana yang dijelaskan oleh baginda Nabi ﷺ:
لَوْ كانَ لاِبْنِ آدَمَ وادِيانِ مِن مالٍ لابْتَغَى وادِيًا ثالِثًا، ولا يَمْلأُ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إلَّا التُّرابُ، ويَتُوبُ اللَّهُ علَى مَن تابَ.
“Seandainya seseorang memiliki dua lembah harta maka ia pasti menginginkan lembah ketiga, dan tidak ada yang dapat memenuhi perut anak Adam melainkan tanah (kematian)”. (HR. Imam Muslim No. 1048).
Kemudian kita dapati bahwa konsekuensi sebagai umat muslim dalam rangka meraih keridhaan Allah ﷻ sebuah jiwa harus mau tunduk terhadap kewajiban-kewajiban yang telah Ia gariskan, di antaranya berupa amalan harian yang senantiasa harus dilaksanakan, pada waktu dan dengan cara yang telah ditentukan; seperti halnya shalat lima waktu. Sebagaimana yang difirmankan:
إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ كَانَتْ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ كِتَٰبًا مَّوْقُوتًا
"Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman”. (Qs. An-Nisa: 103).
Sehingga kita dapati agama yang mulia ini melatih jiwa seseorang untuk bertahan di atas sebuah rutinitas baik yang ia yakini dapat membawa kebahagiaan dunia dan akhiratnya. Secara implisit bahwa jiwa yang telah tahan dalam alur dan rutinitas baik merupakan jiwa yang telah sampai pada level yang lebih tinggi. Senada dengan hal tersebut Nabi ﷺ bersabda:
أَحَبُّ الْأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
“Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling konsisten meskipun sedikit”. (HR. Imam Bukhori no 6464 dan Imam Muslim no 783 ).
Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, “Maksudnya mampu untuk konsisten dalam melakasanakan tanpa terbebani. Di dalamnya ada dalil anjuran untuk menjaga dalam beribadah, menjauhi berlebih-lebihan. Hadits tidak khusus dalam shalat, bahkan ia umum mencakup semua amalan kebaikan”. (Syarah Nawawi ‘ala Muslim, [6/ 70-71]).
Kalau kita menilik kepada dunia barat, jauh-jauh hari mereka telah mengakui bahwa pengulangan terhadap prioritas yang tepat merupakan tangga utama menuju kesuksesan dunia, sebagaimana yang di jelaskan oleh Charles Duhigg dalam bukunya The Power of Habit dan Gary Keller beserta Jay Papasan dalam buku mereka The One Thing.
Sehingga pada akhirnya sebuah rutinitas baik merupakan bekal seseorang untuk mendapat kemuliaan dunia dan akhirat. Hanya kesadaran yang perlu senantiasa untuk diarahkan kepada sisi positif sehingga dapat kembali melihat nilai baik dari rutinitas tersebut. Tanpa harus merubah haluan yang telah diarungi selama ini hanya disebabkan oleh rasa jenuh atau termakan kata-kata kebebasan.
(Arfat Ardi S)
3 notes · View notes
rhmasp · 1 year
Photo
Tumblr media
Terkadang masalah yang bertubi-tubi membuat kita ingin menyerah . . . . ___________ 🌸Save dan share sertakan kredit ⚠️No crope/edit 🍓@dysna_art #muslimahproduktif#muslimquotes#islamicquotes#hijrahquotes#motivasi#reminders#istiqomahhijrah#pengingatdiri#dakwahtauhid#digitalillustration#procreate#procreateart #artbydysna Lama : #muslimahproduktif#muslimquotes#islamicquotes#hijrahquotes#motivasi#reminders#istiqomahhijrah#manhajsalafy#kajiansunnah#sunnahreminders#pengingatdiri#manhajsalafushalih#dakwahtauhid#digitalillustration#procreate#procreateart #artbydysna https://www.instagram.com/p/CoheRZeSGX2/?igshid=NGJjMDIxMWI=
8 notes · View notes
syam1974 · 1 year
Photo
Tumblr media
ikhwan_baubau ﷽ JAGALAH AGAMA ALLAH, NISCAYA DIA AKAN MENJAGAMU Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah menuturkan, إن الإنسان كلما حفظ دين الله حفظه الله. “Semakin seseorang menjaga agama Allah, pasti Allah akan menjaganya." Dalam hal apa Allah menjaganya? Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah menjelaskan, حفظه في بدنه وحفظه في ماله وأهله وفي دينه. "Allah Ta’ala akan menjaga badan, harta, keluarga, dan agamanya.” 📖 Syarh Riyadhus Shalihin, 1/256-257 iG: @ikhwan_baubau #nasihat #ulama #hadits #posterdakwah #manhajsalaf #dakwahtauhid #salaf #kajiansunnah #ustadzfarhanabufuraihan #ustadzfirandaandirja #ustadzsyafiqrizabasalamah #ustadzkhalidbasalamah #ustadzbadrusalam #ustadzyazidbinabdulqadirjawas #ustadzmuhammadnuzuldzikri #indonesiabertauhid #shift #aswaja #ustadzsubhanbawazier #beraniberhijrah #pemudahijrah #kajiansalaf #kajiansunnah #dakwahvidgram #muslim #indonesia #ustadzabdulsomad #baubauhits (di Banjarmasin) https://www.instagram.com/p/CnExK_-PZeB/?igshid=NGJjMDIxMWI=
2 notes · View notes
dwiovi · 2 years
Text
“Allah tidak akan lupa setiap detik tatkala engkau berjuang untuk kebahagiaan orang lain, sedang dirimu tercekik oleh duka di dalam dirimu.
Allah tidak akan lupa langkahmu tatkala menolong urusan seorang mukmin, sedang dirimu tenggelam dalam rasa hancur.
Ingatlah, engkau akan melihat bagaimana Yang Maha Bersyukur akan membalas semua yang engkau lakukan”
-/~ repost https://t.me/eqtebas8
3 notes · View notes
yadijuga86 · 4 months
Text
Tumblr media
1 note · View note
tulisanteduh · 4 months
Text
Dari Jābir bin ‘Abdullāh raḍiyallāhu ‘anhumā, bahwa Rasulullah ṣallallāhu ‘alaihi wa sallam menggabungkan (menghimpun) dua orang yang gugur pada perang Uhud dalam satu kain, kemudian beliau bersabda, “Manakah di antara keduanya yang paling banyak hafalan Al-Qur’annya?” Ketika ditunjuk salah satu dari keduanya, beliau mendahulukannya ketika memasukkan ke dalam lahad
TAKHRIJ HADIS:
Hadis ini diriwayatkan oleh Imam al-Bukhārī dalam kitabnya, al-Ṣaḥīḥ, kitab al-Magāzī, bab “Kaum Muslimin yang Terbunuh pada Perang Uhud”, no. 4079
Faedah dan pelajaran hadist :
-Keutamaan Al Qur'anul Karim,
Menjadi sebab Nabi ﷺ memprioritaskan seseorang, bukan karena harta, tampan, cantik, kejeniusan, tapi disebabkan Alquran.
Dampaknya akan terasa pada saat hidup, pada saat wafat, pada saat nanti di alam barzah, dan nanti pada saat hari kiamat
-Motivasi untuk kita mempelajari Alquran, untuk menghafal Alquran, berinteraksi dengan Alquran, hidup dg Alquran, memperlajari makna ayat2 Alquran, menjadi menu rutin keseharian kita, menjadi aktivitas yang tidak bisa dipisahkan dengan keseharian kita. Kenapa? Karena Rasulullah memprioritaskan. Manusia terbaik memprioritaskan. Tidakkah cukup bagi kita untuk termotivasi punya hidup bersama Al Qur'an?
-Kita diminta untuk memuliakan penghafal Alquran, memuliakan ahli ilmu, ahlul Qur'an bahkan kita diminta memuliakan mereka setelah mereka wafat. Jadi bukan hanya saat hidup. Menjadi salah satu pembuktian keikhlasan, bahwa ketika dia meninggal kita tetap memuliakannya. Siapa yang memuliakan maka akan dimuliakan oleh Allah
-Muslim itu dididik untuk setia, dan kesetiaannya sampai orang itu wafat. Bukan fanatik. Setia itu tetap amal Maruf nahi Munkar, Khususnya kepada ahli ilmu, guru, ahlul Qur'an.
Semoga Allah memudahkan kita🤲
Catatan Fifi di kajian riyadush Shalihin disampaikan oleh Ustadz Nuzul Dzikri hafidzahullah
1 note · View note
hidayaturtrvl · 5 months
Text
Tumblr media
🕌UMROH PLUS TURKIYE🕌
Yuk ajak keluargamu Ibadah Umroh plus jalan-jalan wisata islami ke Turk. Kapan lagi coba bisa dapet harga promo? Jadi ayo buruan daftar, sebelum kehabisan seat karna kita lagi Limited offer!
======================================
UMROH PLUS TURKIYE 12 Hari (Februari 2024) 💰 29.800.000
===================================== Sudah include: ✅Tiket Pesawat ✅Hotel ✅Pembimbing ✅Transport ✅Makan ✅Visa umroh ✅Siskopatuh
✨Yuk mumpung lagi harga promo ✨
========================= 📱 : wa.me/6281959594529 📍Alamat : Jl. Pamanukan No.12, Antapani Kulon, Kec. Antapani, Kota Bandung - Jawabarat - Indonesia
UMROH HEMAT PROMO PLUS TURKIYE HIDAYATUR
0 notes
bloggersidoarjo · 6 months
Text
Ngaji yuk
Ngaji Online Yuk, LIVE | MAULID NABI ﷺ l di SMAN 1 PROBOLINGGO l BERSAMA Da'i / Ustadz l
*HABIB HASAN BIN ISMAIL AL MUHDHOR*
Islam Rahmatan Lil 'Alamiin l #Maulid2023 #MaulidNabi l Jawa Masha Allah #probolinggo #viral
0 notes
mytravelink12 · 7 months
Text
Tumblr media
🕌 UMROH PROMO SUPER HEMAT🕌
📢Hunting Tiket Promo📢
Yuk ajak keluargamu Ibadah Umroh Super hemat, pake banget. Kapan lagi coba bisa dapet harga promo? Jadi ayo buruan daftar, sebelum kehabisan seat karna kita lagi Limited offer!
======================================
UMROH PLUS MESIR
12 Hari (Februari)
💰 19.000.0000
(Syarat dan ketentuan berlaku)
=====================================
Sudah include:
✅Tiket Pesawat
✅Hotel
✅Pembimbing
✅Transport
✅Makan
✅Visa umroh
✅Siskopatuh
✨Yuk mumpung lagi harga promo ✨
=========================
📱 : wa.me/6281959594529
📍Alamat : Jl. Pamanukan No.12, Antapani Kulon, Kec. Antapani, Kota Bandung - Jawabarat - Indonesia
#Hotel #Hotelpromo #salaf #sunnah #islam #khalidbasalamah #kajian #kajiansunnah #pemudahijrah #fiqihwanita #dakwahsalaf #indonesiabertauhid #shift #hijrah #pemudahijrah #sunnahfiqih #mekkahmadinah #mekah #hajaraswad #umroh #masjidnabawi #madinah #medina #alharammekah #umroh2024 #badalumroh #mecca #haji #kaaba #islam #tauhid #nabawi #islam #masjidilharom #fyp #umrohplus #umrohplusaqsa #umroh2024 #umrohitikaf #umrohramadhan #umrohbandung #hidayatur #umrohmurah #umrohhemat
0 notes
Tumblr media
🕌 UMROH RAMADHAN 1445 H🕌
Yuk ajak keluargamu Ibadah Umroh di bulan suci Ramadhan. Kapan lagi coba bisa dapet harga promo? Jadi ayo buruan daftar, sebelum kehabisan seat karna kita lagi Limited offer!
======================================
UMROH RAMADHAN 1445H
Periode Maret - April 2024
• Umrah Itikaf 9 Hari
💰 25.800.000
• Umrah Itikaf 12 Hari
💰 29.800.000
• Umrah Full Itikaf 30 Hari
💰 39.800.000
=====================================
Sudah include:
✅Tiket Pesawat
✅Hotel
✅Pembimbing
✅Transport
✅Makan
✅Visa umroh
✅Siskopatuh
✨Yuk mumpung lagi harga promo ✨
=========================
📱 : wa.me/6281959594529
📍Alamat : Jl. Pamanukan No.12, Antapani Kulon, Kec. Antapani, Kota Bandung - Jawabarat - Indonesia
0 notes
sisterinblack · 6 months
Text
Tumblr media
Ringkasan dari kajian:
🖊️ APA ITU ISLAM?
👤 Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas حَفِظَهُ الله تَعَالَى.
🎬 https://youtu.be/tEse4Aa4i8w
بسم الله الرحمن الرحيم
« ISLAM »
Agama Islam adalah satu-satunya agama yang haq, agama lain tidak akan diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ الدِّينَ عِندَ اللَّهِ الإِسْلاَم
“Sesungguhnya agama yang diridhoi di sisi Allah hanyalah Islam.” [QS. Ali ‘Imran: 19]
Allah Azza wa Jalla juga berfirman,
وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ الْإِسْلَامِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِي الْآخِرَةِ مِنَ الْخَاسِرِينَ
“Dan barangsiapa mencari agama selain agama Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang-orang yang rugi.” [QS. Ali ‘Imran: 85]
Setelah Nabi Muhammad ﷺ diutus oleh Allah maka seluruh umat manusia termasuk Nasrani & Yahudi wajib memeluk agama Islam.
Nabi Muhammad ﷺ bersabda,
وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لاَ يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ اْلأُمَّةِ يَهُودِيٌّ وَلاَ نَصْرَانِيٌّ ثُمَّ يَمُوتُ وَلَمْ يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ إِلاَّ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ
"Demi (Allah) Yang jiwa Muhammad di tangan-Nya, tidaklah seorangpun di kalangan umat ini, Yahudi atau Nashrani, mendengar tentang aku, kemudian dia mati, dan tidak beriman kepada apa yang aku diutus dengan-nya, kecuali dia termasuk para penghuni neraka." [Hadits Shohih Riwayat Muslim, no: 153, dari Abu Huroiroh]
Allah Ta'ala berfirman,
إِنّ�� الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ وَالْمُشْرِكِينَ فِي نَارِ جَهَنَّمَ خَالِدِينَ فِيهَا ۚ أُولَٰئِكَ هُمْ شَرُّ الْبَرِيَّةِ
“Sesungguhnya orang-orang yang kafir yakni ahli Kitab dan orang-orang yang musyrik (akan masuk) ke neraka Jahannam; mereka kekal di dalamnya. Mereka itu adalah seburuk-buruk makhluk.” [QS. Al-Bayyinah: 6]
Nabi Muhammad ﷺ menyuruh para shahabat berpegang teguh kepada agama yang haq ini.
Ketika Umar bin Khaththab Radhiyallahu ‘anhu memegang dan membaca lembaran Taurat, maka Rasulullah ﷺ bersabda,
أَمُتَهَوِّكُوْنَ فِيْهَا يَا ابْنَ الْخَطَّابِ ؟ وَ الَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ ، لَقَدْ جِئْتُكُمْ بِهَا بَيْضَاءَ نَقِيَّةًً ، لاَ تَسْأَلُوْهُمْ عَنْ شَيْءٍ فَيُخْبِرُوْكُمْ بِحَقٍّ فَتُكَذِّبُوْا بِهِ ، أَوْ بِبَاطِلٍ فَتُصَدِّقُوْا بِهِ ، وَ الَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ ، لَوْ أَنَّ مُوْسَى كَانَ حَيّاً مَا وَسِعَهُ إِلاَّأَنْ يَتَّبِعَنِيْ
“Apakah engkau merasa ragu, wahai Umar bin Khaththab? Demi yang diri Muhammad ada di tangan Allah, sungguh aku telah membawa kepada kalian agama ini dalam keadaan putih bersih. Janganlah kalian tanya kepada mereka tentang sesuatu, sebab nanti mereka kabarkan yang benar, namun kalian mendustakan. Atau mereka kabarkan yang bathil, kalian membenarkannya. Demi yang diri Muhammad berada di tangan-Nya, seandainya Nabi Musa itu hidup, maka tidak boleh bagi dia, melainkan harus mengikuti aku”. [HR Ahmad, III/387; ad Darimi, I/115; dan Ibnu Abi ‘Ashim dalam Kitabus Sunnah, no. 50, dari sahabat Jabir bin Abdillah. Dan lafazh ini milik Ahmad. Derajat hadits ini hasan, karena memiliki banyak jalur yang saling menguatkan. Lihat Hidayatur Ruwah, I/136 no. 175]
Menurut Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab rahimahulllah, definisi Islam adalah:
اْلإِسْلاَمُ: َاْلإِسْتِسْلاَمُ ِللهِ بِالتَّوْحِيْدِ وَاْلإِنْقِيَادُ لَهُ باِلطَّاعَةِ وَالْبَرَاءَةُ مِنَ الشِّرْكِ وَأَهْلِه
“Islam adalah berserah diri kepada Allah dengan mentauhidkan-Nya, tunduk dan patuh kepada-Nya dengan ketaatan, dan berlepas diri dari perbuatan syirik dan para pelakunya.”
Allah Ta'ala berfirman,
قُلْ هَٰذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي ۖ وَسُبْحَانَ اللَّهِ وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
Katakanlah: "Inilah jalan (agama)ku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak (kamu) kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tiada termasuk orang-orang yang musyrik". [QS. Yusuf: 108]
“Yang merusak dakwah pada saat ini adalah berdakwah tanpa ilmu.” — Al-Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas حَفِظَهُ الله تَعَالَى.
Allah Ta'ala berfirman,
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
“Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui”. [QS. Saba’: 28]
Hadits Nabi Muhammad ﷺ yang diriwayatkan Abu Hurairah dari Nabi ﷺ bersabda :
إِنَّ الدِّينَ يُسْرٌ ، وَلَنْ يُشَادَّ الدِّينَ أَحَدٌ إِلاَّ غَلَبَهُ ، فَسَدِّدُوا وَقَارِبُوا وَأَبْشِرُوا ، وَاسْتَعِينُوا بِالْغَدْوَةِ وَالرَّوْحَةِ وَشَىْءٍ مِنَ الدُّلْجَةِ
“Sesungguhnya agama itu mudah, dan sekali-kali tidaklah seseorang memperberat agama melainkan akan dikalahkan, dan (dalam beramal) hendaklah pertengahan (yaitu tidak melebihi dan tidak mengurangi), bergembiralah kalian, serta mohonlah pertolongan (didalam ketaatan kepada Allah) dengan amal-amal kalian pada waktu kalian bersemangat dan giat”.
« ISLAM ADALAH AGAMA TAUHID »
Allah Ta'ala berfirman,
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” [QS. Adz Dzariyat: 56]
Firman Allah Ta'ala,
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَّسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ
“Dan sungguh kami telah mengutus seorang Rasul pada setiap umat (untuk menyerukan): ‘Beribadahlah hanya kepada Allah dan jauhilah thaghut…’” [QS. An-Nahl: 36]
Ada dua kaidah dari ayat ini, yaitu أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ dan وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ.
Thaghut adalah segala sesuatu yang disembah selain Allah Azza wa Jalla.
Menurut Al Imam Al Mujaddid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahab, رحمه الله تعالى di dalam Kitab-nya Al-Ushul Ats-Tsalatsah. Thagut itu banyak macamnya, tokoh-tokohnya ada 5, yaitu:
1. Iblis, yang telah dilaknat oleh Allah.
2. Orang yang disembah, sedang dia sendiri rela.
3. Orang yang mengajak manusia untuk menyembah dirinya.
4. Orang yang mengaku tahu perkara yang ghaib.
5. Orang yang memutuskan sesuatu tanpa berdasarkan hukum yang telah diturunkan oleh Allah.
Allah Ta'ala berfirman,
إِنَّ اللَّهَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ ۗ هَٰذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ
“Sesungguhnya Allah, Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus”. [QS. Ali 'Imran: 51]
« AGAMA ISLAM ADALAH AGAMA ILMU »
Kita wajib menuntut ilmu karena di dalam agama Islam, menuntut ilmu merupakan bagian dari ibadah.
Imam Ahmad bin Hanbal rahimahullah selalu membawa pena & tinta (untuk mencatat hadits dan faedah ilmiyah, pent) meskipun Beliau telah lanjut usia. Maka Ada seseorang yg bertanya kepadanya: “sampai kapankah engkau berbuat demikian?” Beliau jawab: “Hingga aku masuk ke liang kubur”. [Lihat Manaaqibu Ahmad karya Ibnul Jauzi hal.31, dan Talbiisu Ibliis, karya Ibnul Jauzi hal.400]
Dalam menuntut ilmu yang paling penting adalah paham. Nabi ﷺ bersabda,
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا، يُفَقِّهُهُ فِي الدِّيْنِ
“Barangsiapa yang dikehendaki kebaikan oleh Allah, maka Dia akan menjadikannya faham tentang agamanya”. [HR. Al-Bukhari, kitab al-Ilmu bab Man Yuridillaahu bihi Khairan dan Muslim, kitab Zakaah bab an-Nahyu ‘anil Mas-alah]
Yang harus pertama kali dipelajari adalah aqidah, tauhid karena ini merupakan dasar kita berpijak. Agar hati bersih, kokoh dari segala bentuk syirik.
Selain itu penting memiliki niat yang benar dan ikhlas dalam menuntut ilmu agar mendapat ridho Allah Subhanahu wa Ta'ala.
« ISLAM ADALAH AGAMA AMAL »
Setelah berilmu kita harus mengamalkan.
Rasulullah ﷺ bersabda,
«لاَ تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمْرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَا فَعَلَ وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَا أَنْفَقَهُ وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَا أَبْلاَهُ»
“Tidak akan bergeser dua telapak kaki seorang hamba pada hari kiamat sampai dia ditanya (dimintai pertanggungjawaban) tentang umurnya kemana dihabiskannya, tentang ilmunya bagaimana dia mengamalkannya, tentang hartanya; dari mana diperolehnya dan ke mana dibelanjakannya, serta tentang tubuhnya untuk apa digunakannya”. [HR. at-Tirmidzi (no. 2417), ad-Daarimi (no. 537), dan Abu Ya’la (no. 7434), dishahihkan oleh at-Tirmidzi dan al-Albani dalam “as-Shahiihah” (no. 946) karena banyak jalurnya yang saling menguatkan]
والله تعالى أعلم
سبحانك اللهم وبحمدك أشهد أن لا إله إلا أنت أستغفرك وأتوب إليك
📝 Ima Bintu Ali
2 notes · View notes
arfatardi · 3 months
Text
Tumblr media
ANTREAN YANG MENAKUTKAN
Oleh: Arfat Ardi Setiawan
Pernah tidak engkau melihat pabrik roti modern yang semua prosesnya sudah serba mesin dan otomatis? Bagaimana deretan roti berata di atas wadah berjalan, satu persatu dicelupkan ke kolam cokelat, lalu masuk ke dalam kemasannya. Semua terjadi sesuai dengan sistem yang telah ditentukan pemilik pabrik. Semua roti itu memiliki nasib yang pasti, yaitu dicelupkan ke dalam kolam cokelat lalu berakhir di dalam kemasan. Setiap biji roti berada di antreannya, tinggal menunggu waktu dan giliran untuk dicelupkan dan dikemas.
Hal yang sama berlaku kepada kita dalam kehidupan di dunia ini, bukan dalam perkara ketidakmampuan terhadap mengatur nasib, namun dalam perkara kepastian bahwa kita akan menjumpai titik akhir dari perjalanan hidup kita di dunia ini sebagaimana yang Allah ﷻ telah tetapkan, yaitu kematian. Allah ﷻ berfirman:
إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُم مَّيِّتُونَ
“Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati (pula)”. (Qs. Az-Zumar: 30).
Sebuah ketetapan yang tak dapat terelakan, sebesar apapun usaha untuk melawannya, atau sekuat apa pun usaha untuk lari darinya, Allah ﷻ berfirman:
أَيْنَمَا تَكُونُوا۟ يُدْرِككُّمُ ٱلْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِى بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ ۗ
“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh…”. (Qs. An-Nisa: 78).
Namun atas hikmah Allah ﷻ kita tidak pernah tau di antrean ke berapa nama kita tertulis, bisa jadi beberapa tahun ke depan, atau bisa jadi justru hari ini. Antrian acak yang tidak dibariskan berdasarkan usia tua ataupun muda, atau keadaan fisik sehat maupun sakit. Sebuah ketentuan yang berada di luar makrifat makhluk-Nya. Allah ﷻ berfirman:
إِنَّ ٱللَّهَ عِندَهُۥ عِلْمُ ٱلسَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ ٱلْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِى ٱلْأَرْحَامِ ۖ وَمَا تَدْرِى نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِى نَفْسٌۢ بِأَىِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌۢ
“Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dialah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti”. (Qs. Luqman: 34).
Mungkin saja hal tersebut agar setiap insan senantiasa mempersiapkan diri terhadap kematian kapanpun ia datang. Sehingga ia selalu meningkatkan ketaatan, tidak menunda kebaikan ataupun taubat, serta takut untuk melakukan kemaksiatan karena khawatir kematian akan menghampiri saat diri sedang terjatuh dalam kubangan dosa.
Namun dibalik itu, kematian merupakan suatu ketetapan yang sangat menakutkan, namun pernahkah kita berfikir apa sejatinya yang membuat kita takut untuk menghadapi kematian tersebut? Semua berharap memiliki usia yang panjang di kehidupan dunia ini, lalu untuk apakah sebenarnya usia yang panjang itu? Apakah benar karena ingin mempersiapkan lebih banyak bekal untuk kehidupan selanjutnya? Atau karena ingin ‘menikmati dunia’ lebih lama? Bukankah di alam selanjutnya juga terdapat kenikmatan yang bahkan bisa jauh lebih nikmat dari semua kenikmatan yang ada di dunia ini? Atau kita takut kematian karena belum siap untuk menghadapinya? Kalau memang belum siap apa betul selama ini kita benar-benar mengambil langkah bersiap untuk menghadapinya? Mengumpukan bekal sebanyak mungkin untuk menghadapi perjalanan yang amat panjang tersebut. Atau justru kita tau bahwa diri kita belum siap namun lebih memilih menghadapinya dengan sikap seolah semuanya baik-baik saja, mencoba mencari segala sesuatu untuk melenakan pikiran dari hakikat kematian, mengalihkan perhatian dari ketakutan tersebut dan membiarkannya selalu menjadi kejutan yang tak disangka. Hingga akhirnya ketakutan itu selamanya akan bersarang dalam diri kita.
Seorang tabi’in bernama Abu Hazim pernah ditanya oleh sang khalifah Sulaiman bin Abdil Malik: “Mengapa kita membenci kematian?”, Beliau menjawab:
“Karena kalian hanya memakmurkan kehidupan dunia namun menghancurkan kehidupan akhirat kalian, sehingga hal tersebut membuat kalian benci untuk pindah dari tempat yang makmur menuju tempat yang hancur berantakan”
Hakikatnya setiap insan akan melalui tiga kehidupan, kehidupan di dunia, kehidupan alam barzah, dan kehidupan di negeri akhirat. Kehidupan yang pertama yaitu kehidupan dunia merupakan yang tersingkat, sangat singkat apabila dibandingkan dengan kehidupan selanjutnya. Namun dialah yang menentukan nasib seseorang di kehidupan selanjutnya. Sampai-sampai singkatnya kehidupan dunia apabila dibandingkan dengan kehidupan selanjutnya tergambar jelas pada apa yang Allah ﷻ firmankan:
اِنَّ اللّٰهَ لَا يَظْلِمُ النَّاسَ شَيْـًٔا وَّلٰكِنَّ النَّاسَ اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ ، وَيَوْمَ يَحْشُرُهُمْ كَاَنْ لَّمْ يَلْبَثُوْٓا اِلَّا سَاعَةً مِّنَ النَّهَارِ يَتَعَارَفُوْنَ بَيْنَهُمْۗ قَدْ خَسِرَ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِلِقَاۤءِ اللّٰهِ وَمَا كَانُوْا مُهْتَدِيْنَ
“Sesungguhnya Allah tidak menzalimi manusia sedikit pun, tetapi manusia itulah yang menzalimi dirinya sendiri. Dan (ingatlah) pada hari (ketika) Allah mengumpulkan mereka, (mereka merasa) seakan-akan tidak pernah berdiam (di dunia) kecuali sesaat saja pada siang hari, (pada waktu) mereka saling berkenalan. Sungguh rugi orang yang mendustakan pertemuan mereka dengan Allah dan mereka tidak mendapat petunjuk”. (Qs. Yunus: 44-45).
Begitu juga dalam permisalan yang baginda Nabi Muhammad ﷺ berikan dalam haditsnya:
ما لي وما للدُّنيا ، ما أنا في الدُّنيا إلَّا كراكبٍ استَظلَّ تحتَ شجرةٍ ثمَّ راحَ وترَكَها.
“Apa urusanku dengan dunia, tidaklah keberadaanku di dunia melainkan seperti orang yang sedang dalam perjalanan lalu dia berteduh di bawah naungan sebuah pohon, kemudian dia melanjutkan perjalanannya dan meninggalkannya (pohon tersebut)”. (HR. Imam Tirmidzi No. 2377).
Namun sayang, banyak yang memilih dunia sebagai ‘tempat menetap’nya, kehidupan akhirat urusan belakangan. Pergelutan yang ia lakukan setiap hari hanya untuk membangun istananya di dunia, yang belum tentu dapat ia wujudkan. Sedangkan akhirat baginya ‘antara ada dan tiada’, biarkan hal ukhrowi tersebut menjadi misteri. Padahal Allah ﷻ telah memperingati dalam firman-Nya:
وَمَا هَٰذِهِ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا لَهْوٌ وَلَعِبٌ ۚ وَإِنَّ ٱلدَّارَ ٱلْءَاخِرَةَ لَهِىَ ٱلْحَيَوَانُ ۚ لَوْ كَانُوا۟ يَعْلَمُونَ
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui”. (Qs. Al-Ankabut: 64).
Pernahkah kita merenungkan, apabila Allah ﷻ mengirim malaikat maut-Nya untuk mencabut nyawa kita sekarang juga, kira-kira diri kita akan menghadapinya dengan senyuman atau malah penyesalan dengan penuh ketakutan?, kira-kira yang akan terlintas dalam benak adalah gambaran tentang semua ketaatan atau malah semua dosa dan kelalaian yang kita lakukan selama ini?. Jika jawabannya adalah yang kedua, masihkah kita mau untuk terus menjalani hidup dengan cara yang sama?
Padahal, apabila seseorang beramal untuk akhiratnya, maka dunia sendiri yang akan menyerahkan diri kepadanya. Sehingga saat dia membangun kehidupan yang baik untuk akhiratnya, kebaikan dunia akan mengikutinya. Sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi ﷻ:
من كانتِ الآخرةُ هَمَّهُ جعلَ اللَّهُ غناهُ في قلبِهِ وجمعَ لَه شملَهُ وأتتهُ الدُّنيا وَهيَ راغمةٌ ، ومن كانتِ الدُّنيا همَّهُ جعلَ اللَّهُ فقرَهُ بينَ عينيهِ وفرَّقَ عليهِ شملَهُ ، ولم يأتِهِ منَ الدُّنيا إلَّا ما قُدِّرَ لَهُ
“Barang siapa akhirat sebagai tujuannya, maka Allah akan menaruh kekayaan dalam hatinya, dan memudahkan urusannya, lalu dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina. Dan barang siapa yang dunia sebagai tujuannya, niscaya Allah akan menaruh kefakiran di depan kelopak matanya, dan urusannya akan dicerai beraikan, lalu ia tidak akan mendapatkan bagian dari dunia melainkan apa yang telah dituliskan untuknya”. (HR. Imam Tirmidzi No. 2465).
Selain itu, di saat kaum muslimin telah lebih memakmurkan dunia dari pada akhiratnya, yang mana hal tersebut akan menimbulkan rasa kecintaan yang mendalam terhadap dunia serta ketakutan untuk meninggalkannya, berlahan kemuliaan kaum muslimin akan hilang, menjadikan mereka tertinggal oleh umat-umat lain. Nabi ﷻ bersabda:
يُوشِكُ الأممُ أن تداعَى عليكم كما تداعَى الأكَلةُ إلى قصعتِها . فقال قائلٌ : ومن قلَّةٍ نحن يومئذٍ ؟ قال : بل أنتم يومئذٍ كثيرٌ ، ولكنَّكم غُثاءٌ كغُثاءِ السَّيلِ ، ولينزِعنَّ اللهُ من صدورِ عدوِّكم المهابةَ منكم ، وليقذِفَنَّ اللهُ في قلوبِكم الوهْنَ . فقال قائلٌ : يا رسولَ اللهِ ! وما الوهْنُ ؟ قال : حُبُّ الدُّنيا وكراهيةُ الموتِ
“Hampir saja para umat (non muslim) mengerumuni kalian dari berbagai penjuru, sebagaimana mereka berkumpul menghadapi makanan dalam piring”. Kemudian seseorang bertanya,”Katakanlah wahai Rasulullah, apakah kami pada saat itu sedikit?” Rasulullah berkata,”Bahkan kalian pada saat itu banyak. Akan tetapi kalian bagaikan sampah yang dibawa oleh air hujan. Allah akan menghilangkan rasa takut pada hati musuh kalian dan akan menimpakan dalam hati kalian ‘Wahn’. Kemudian seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah, apa itu ‘wahn’?”, Rasulullah berkata, “Cinta dunia dan takut mati”. (HR. Imam Abu Daud No. 4297).
Dalam hadits lain beliau ﷺ bersabda:
إذا تبايعتُم بالعينةِ وأخذتم أذنابَ البقرِ ، ورضيتُم بالزَّرعِ وترَكتمُ الجِهادَ سلَّطَ اللَّهُ عليْكم ذلاًّ لاَ ينزعُهُ حتَّى ترجعوا إلى دينِكُم
“Apabila kalian telah berjual beli dengan cara Al-‘Inah (salah satu transaksi riba), dan kalian telah mengambil ekor-ekor sapi (bahasa kiasan menggarap tanah untuk ditanami) dan kalian telah ridha dengan perkebunan, lalu kalian meninggalkan jihad, maka Allah akan menimpakan kepada kalian suatu kehinaan yang (Allah) tidak akan mencabutnya sampai kalian kembali kepada agama kalian”. (HR. Imam Abu Daud: 3462).
Sehingga semakin kaum muslimin menenggelamkan diri dalam urusan dunia dengan mengenyampingkan perkara akhirat, hal itu tidak akan dapat mengembalikan kemuliaan dan kekuatan kaum muslimin, namun sebaliknya, justru dapat membuat rasa takut akan kematian tertanam dalam hati dan membuat tekad serta keberanian kaum muslimin tumpul.
Namun sebaliknya, apabila akhirat yang utama, sehingga keimanan dan ketakwaan selalu ditingkatkan untuk mengejarnya, maka sebagaimana yang Allah ﷻ janjikan:
وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ كَمَا ٱسْتَخْلَفَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ ٱلَّذِى ٱرْتَضَىٰ لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّنۢ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا ۚ يَعْبُدُونَنِى لَا يُشْرِكُونَ بِى شَيْـًٔا ۚ وَمَن كَفَرَ بَعْدَ ذَٰلِكَ فَأُو۟لَٰٓئِكَ هُمُ ٱلْفَٰسِقُونَ
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik”. (Qs. An-Nur: 55).
Sehingga tidak heran apabila dahulu kaum muslimin pernah menikmati masa keemasan dan kejayaan mereka di dunia ini di saat akhirat dan beramal untuk mempersiapkannya masih menjadi perioritas utama mereka. Mengambil langkah yang tepat untuk kehidupan dunia dan persiapan untuk kehidupan selanjutnya, sehingga dunia dapat digenggam, kehidupan akhirat juga terjamin.
Penutup,
Nabi Muhammad ﷻ dan para sahabatnya merupakan orang-orang yang telah Allah ﷻ janjikan surga, tempat kehidupan abadi dengan kenikmatan yang sejati. Maka perbanyaklah membaca kisah hidup mereka, pelajari kedalaman keimanan mereka, pola pikir dan prinsip hidup mereka, dan bagaimana mereka menjalani kehidupan di dunia ini sampai mereka mendapat janji indah tersebut setelah dunia membuka pintunya untuk mereka. Semoga dengannya kita bisa mengambil tauladan, hidup kita tidak lagi hanya mengejar dunia sembari lari dari akhirat, dan semoga dengannya kelak kita memiliki nasib yang sama bersama mereka di surga firdaus-Nya ﷻ.
وَٱلسَّٰبِقُونَ ٱلْأَوَّلُونَ مِنَ ٱلْمُهَٰجِرِينَ وَٱلْأَنصَارِ وَٱلَّذِينَ ٱتَّبَعُوهُم بِإِحْسَٰنٍ رَّضِىَ ٱللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا۟ عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى تَحْتَهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ ٱلْفَوْزُ ٱلْعَظِيمُ
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Itulah kemenangan yang besar”. (Qs. At-Taubah: 100).
Allah Ta’ala A’lam.
0 notes
myjournaloke · 8 months
Text
Mudaarah
Setiap menyampaikan tentang mudahanah, ulama selalu mengiringi dengan mudaarah. Mudahanah dilarang, sedangkan mudaarah dianjurkan sebagai sifat seorang penuntut ilmu.
Apa itu mudaarah? "Meninggalkan kepentingan dunia untuk kebaikan dunia, atau agama, atau kedua-duanya".
tawadhu'
meninggalkan sikap/kata-kata kasar
berlemah lembut
Almudaarah : merespons dengan lemah lembut. Hukumnya mubah, bahkan sunnah.
Kesimpulannya: ketika kita dilarang untuk bermudahanah, bukan berarti kita disuruh untuk bersikap keras, tanpa tadang aling-aling, straightforward. Ini bukanlah konsekuensi logis ketika kita meninggalkan mudaahanah. Mudaarah itu sunnah, sedangkan mudahanah itu haram.
Ketika kita meninggalkan mudahanah, kita tidak harus melakukan dengan keras (tidak harus menandakan bahwa bisa jadi suatu saat kita harus melakukan dengan straightforward)
Dalil: Hadits Urwah. "Aisyah pernah memberitahukan beliau, pernah suatu ketika ada dua orang yang ingin bertemu dengan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Rasulullah memberikan respons, kasih ijin masuk, tetapi beliau bertanya siapa yang akan masuk? agar orang di sekeling belilau dapat mengerti peta (tentang yang mau masuk). dan ini bukan ghibah. Dia bukan orang baik. dia seburuk-buruk orang atau saudara. Ternyata Rasulullah berkata lembut. Aisyah pun bertanya kemudian dijawab oleh Rasulullah "sesungguhnya orang yang kedudukannya buruk di hadapan Allah adalah barangsiapa yang manusia menjauh dari dia, manusia basa-basi dengannya karena takut kepadanya".
Nabi ingin menjelaskan bahwa ada orang-orang yang anda tidak bisa straightforward kepadanya, karena takut kepadanya. Takut bukan berarti 'takut' tetapi khawatir akan timbul hal yang lebih buruk. Seperti saat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berhadapan dengan orang munafik. Beliau tetap berlemah lembut, karena khawatir orang lain akan berpikir Rasul membantai saudara sendiri, karena kaum munafik casingnya sama seperti orang muslim pada umumnya. Hal ini tujuannya bukan untuk mendapatkan dunia melainkan untuk mendapatkan maslahat akhirat.
Tidak ada pernyataan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengamini apa yang dilakukan oleh orang tersebut. Redaksinya hanya "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersikap lembut terhadapnya". Menyampaikan kebenaran tidak harus dengan melotot, sebagaimana melotot juga suatu saat akan dibutuhkan. Intinya, lakukan semuanya untuk kemaslahatan akhirat.
Setiap orang yang ada di atas harus bisa membaca tabiat orang-orang yang ada di bawahnya. Ada sebagian bawahan tidak bisa didekati kecuali dengan kemuliaan, maka muliakan dia karena itu bisa membuat dia jatuh hati kepadamu. Ada orang sebaliknya, yang jika disikapi baik akan ngelunjak. Manusia tidak bisa dipukul rata. Barangsiapa yang mengerti manusia, dia akan nyaman, beristirahat, ketika berhubungan dengan manusia. Dia tidak akan bersikap dengan satu cara saja.
0 notes
adreenavillage · 8 months
Text
Persembahan Terbaik Untuk Sahabat Cibubur, Bekasi, Cileungsi, Jakarta dan Sekitarnya‼️🌿
UNIT PENGABISAN📢
Rumah Islami yang Sangat Dekat dengan Lokasi Kajian Islami Aktif
Lokasi Strategi Berada di Kab. Bogor Timur✨💫
Menunda² membeli rumah sama saja membeli Rumah mahal dan jauh☺️
```Hadir untuk Anda Keluarga muslim bahagia```
ADREENA VILLAGE
🍃🌿✨
Lokasi yang Strategis dengan Row jalan lebar 7 meter :
🏡 Rumah Type 64/72
🛌 3 Kamar Tidur
🛀 2 Kamar Mandi
🚰 Ruang Dapur
🖼️ Ruang Tamu
🎐 Teras & 2 Carport
🪄 Free Canopy
🪄 Free AC
🪄 Free AJB
🪄 Free BBN
Dengan berbagai Fasilitas :
💫Fasilitas Rumah Ibadah
💫Area Panahan
💫Children Playground
💫CCTV Cluster
💫Pos Security
💫Row jalan 7 meter
‼️‼️ Kenapa Harus Adreena Village:
🔖Konsep kepemilikan sesuai Syariat Islam
🔖Dapat memiliki Hunian TANPA RIBA
🔖Cicilan langsung ke Developer
🔖Skema Fleksibel
🔖Membantu mewujudkan impian sahabat dalam membangun Nuansa Islami Di Rumah Impian
🔖Menciptakan Lingkungan Islami Tetangga Berkualitas
S P E S I A L
M U H A R R A M
KEMBALI KE LINGKUNGAN ISLAMI 💥
Dapatkan Penawaran Special dari kami 💫🍃
Hanya Untuk 18 Unit saja📌
Datang dan Booking langsung Di Event ‼️
📆13 Agustus 2023
⏰09.00 - 15.00 WIB (Silahkan pilih diantaranya)
📌Galeri Ukhuwah Adreena Village
Yuk Segera Survei ke Adreena Village.
Hubungi marketing kami langsung untuk mengetahui pricelist beserta promo terbarunya!
0 notes