Tumgik
#karya
mudabercerita · 10 months
Text
Tidak semua jatuh itu adalah akhir dari segalanya, bukankah jatuhnya air hujan adalah permulaan yang sangat indah bagi mereka yang tandus di muka bumi?
Tidak semua gagal itu buruk, sebab gagal yang menjadikanmu dewasa itu adalah kebaikan.
-Adzkia N
Banjarmasin, 22 Juni 2023 pukul 20.42 WITA.
175 notes · View notes
diksi-faa · 3 months
Text
Aku 'berpikir keras' untuk mencipta karya yang bisa dinikmati, namun aku kehilangan rasa untuk sekedar 'berpikir'.
Seseorang pasti memiliki ambisi dalam tujuan yang ingin dicapai. Namun beberapa lupa untuk menjaga keutuhan niat, rasa dan intuisi dalam setiap perjalanan.
Jika 'niat' hilang, Perbarui. Hilang lagi, perbarui lagi. Hilang lagi lagi, perbarui kembali. Selama waktu masih berpihak, hati kita masih bisa digenggam dan diarahkan. Hingga sampai saatnya tiba, hati kita akan mati. Time is over, Waktu telah berakhir. Dan semua hanya kenangan abu-abu yang tak ada siapapun yang dapat mengingat kita lebih lama.
~Faa
19 notes · View notes
dikiprasetyo26 · 3 months
Text
—- AKU BISA APA JIKA MENCINTAIMU —-
Jika aku lapar
Aku bisa makan
Jika aku haus
Aku bisa minum
Jika aku mencintaimu
Aku bisa apa?
Apakah aku perlu sadar diri?
7 notes · View notes
srifafa · 5 months
Text
Mulailah bukan untuk menjadi yang terbaik tetapi mencoba untuk melakukan yang terbaik!
9 notes · View notes
Text
aku ingin mengenalmu.
tapi aku sadar,
semesta tidak mengijinkannya.
jadi aku mundur.
–G.N
23 notes · View notes
elisahmzhh · 10 months
Text
/kendari, 19 juni 2023
kukira kalian sudah selesai, sudah jadi dua orang asing, sudah tidak menjadi dua orang yang saling berbagi cerita. ternyata aku salah. namanya masih sering kamu sebut, kamu tidak pernah luput mendengar cerita-cerita terbaru miliknya.
aku sedikit cemburu waktu kamu cerita banyak tentang dia. yang bisa aku pastikan kamu tahu lebih banyak tentangnya dibanding tentangku, dan aku tidak suka kebenaran itu.
aku ingin cemburu dan mengatakan bahwa aku memang sedang cemburu, tapi aku tidak bisa melakukan itu. kamu akan menertawakanku dan mengatakan kalau aku tidak berhak bertingkah seperti itu. aku bukan siapa-siapa. kita bukan apa-apa. tapi kenapa kita tetap bukan apa-apa setelah semua ini?
kenapa kita masih seorang teman
9 notes · View notes
adensaka · 10 months
Text
Tumblr media
12 notes · View notes
abidahsy · 8 months
Text
Amin Paling Serius Seluruh Dunia
Karena suka sama Rayuan Perempuan Gila -nya Nadin, aku sampe mengorek lagu-lagunya 3 tahun lalu dan menemukan harta karun ini. Kolaborasi dengan Sal Priadi yang dalam sekali dengar sudah berhasil bikin jatuh hati. Ada teatrikalnya yang berdurasi 7 menit, tapi aku prefer dengar lagunya saja tanpa tambahan dialog tak bernadanya.
Aku sudah tahu soal Sal Priadi dan karya-karyanya dari seorang teman di kantorku karena setiap kali aku menawarkan memutar lagu, dia selalu memesan lagu Sal Priadi. Unik memang lagu-lagu ciptaannya, tapi tidak terhitung mudah untuk menghapal setiap liriknya. Jadi, ya hanya sebatas tahu dan kenal saja.
Berbeda dengan Nadin Amizah yang dalam sekali dengar aku bisa mengulang beberapa bait liriknya. Bahkan kata adikku -yang mengenalkan lagu Nadin padaku- suara Nadin itu magis, entah kenapa aku setuju padanya. Suaranya khas dan kadang di beberapa kata dalam lagunya sengaja dibuat mengambang sehingga pengucapannya kurang jelas di telingaku. Padahal lagu ini dalam Bahasa Indonesia, bahasa ibuku.
Tapi di situlah letak menariknya. Aku jadi melakukan pencarian lanjutan untuk memastikan kata/liriknya.
Amin Paling Serius ini juga multi tafsir, terlebih pada official videonya. Ada cukup banyak diskusi dalam kolom komentar tentang makna dialog antara Sal Priadi dan Nadin Amizah. Tentang Adam dan Hawa, tentang cinta dua anak manusia.
Terlepas dari itu, aku juga punya interpretasi sendiri. Tidak secanggih orang-orang yang dengan seriusnya mengartikan karya yang satu ini, tapi setidaknya aku selalu menikmatinya walau sudah diputar berkali-kali.
Bagiku, lagu ini mengisahkan dua anak manusia yang lahir dan tumbuh dari dua kutub yang berbeda, tapi bertemu, dan memutuskan untuk memulai hidup bersama dalam naungan doa-doa.
Semoga lagu ini bisa jadi salah satu lagu yang diputar dalam acara peresmian anggota keluargaku yang ke-12 di akhir tahun ini atau awal tahun mendatang. Menjadi epilog yang manis dari serangkaian kisah mencari yang ke-12 sekaligus prolog yang optimis untuk chapter kehidupan berikutnya.
Sesegera mungkin, sebaik yang dimampu, seserius amin paling serius seluruh dunia.
youtube
Terima kasih Sal dan Nadin, izin untuk menyimpan karya ini dalam kotak memoriku berjudul Teman Perjalanan, ya.
4 notes · View notes
ruanguntukku · 1 year
Text
Sebuah Nasihat tentang Karya
Semua orang di muka bumi bisa melahirkan karya. Mulai dari karya yang sederhana sampai karya yang rumit. Karya yang kecil sampai karya yang besar.
Sejatinya tidak ada kekosongan dalam hidup, karena kita adalah penulis bagi buku catatan amal kita sendiri. Di dalamnya tertuang karya-karya yang telah kita buat.
Karya tidak selalu tentang menghasilkan benda yang bisa dilihat, karena sebuah perbuatan pun bisa dinamakan karya.
Definisi karya dari KBBI pun merujuk pada arti pekerjaan, hasil perbuatan, buatan dan ciptaan.
Terkadang kita tidak menyadari bahwa kita semua adalah tokoh utama dalam hidup kita dan kita menjadi tokoh pendukung pada hidup orang lain.
Sering kali kita dibutakan dengan label-label pencetus karya kenamaan. Kita fokus berkompetisi untuk menjadi yang terdepan dan agar kita membuktikan kelayakan kita di dalam berkarya.
Meraih penghargaan, kemenangan dan gelar kehormatan seakan menjadi kebanggaan yang semakin melambungkan nama kita ke angkasa.
Ketika itu semua mampu kita raih, kita akan semakin percaya diri di dalam membuat karya. Ketika kita mendapatkan satu di antaranya maka kita tidak segan memamerkannya kepada banyak pasang mata.
Namun, pertanyaannya :
Apakah itu tujuan besar yang harus kita raih?
Apakah kita membutuhkan semua itu untuk bisa memberikan karya yang terbaik?
Ke mana sebenarnya tujuan kemenangan yang sejati?
Apa kepentingan kita di balik karya yang kita ukir?
Banyak orang yang mereka semangat berkarya hanya untuk mencari kepuasan batin. Tak sedikit yang berkarya untuk mendapat tambahan penghasilan. Tidak jarang pula yang sangat mendambakan memiliki karya melalui wadah-wadah terkenal yang sudah punya nama dan kredibilitas di mata masyarakat luas.
Apakah itu sebuah muara yang indah? Ataukah hanya fatamorgana yang bisa membuat kita terlena?
Aku menuliskan ini untuk mengingatkan diriku sendiri, bahwa semangat berkarya tidak bisa terus digaungkan tanpa ada kemewahan yang menyertainya. Karena itulah realita yang terjadi di zaman ini, ketika semangat dan motivasi berkarya hanya disandingkan dengan pencapaian-pencapaian dunia yang rendah dan fana.
Kemewahan yang sejati dari sebuah karya adalah ketika kita menyandarkan semua sepenuhnya kepada Allah. Saat kepentingan kita hanya berupa niat meraih keridhaan Allah.
Ketika kita bisa menempatkan Allah di atas segalanya, ketika kita menjadikan Allah sebagai tujuan utama kita yang paling penting dan besar. Di situlah karya kita akan bernilai mahal.
Inilah sebuah kemewahan yang harus terus disertakan di dalam memotivasi orang lain untuk berkarya, yaitu dengan menjadikan karya kita sebagai jalan agar semakin mengenal dan beriman kepada-Nya.
Bukan untuk kepentingan pribadi kita, bukan untuk mencari kelapangan dunia, bukan untuk meraih puji dan gelar-gelar yang akan sangat mudah digantikan oleh kandidat yang baru.
Ya, gelar pemenang, gelar kehormatan, gelar keunggulan, akan sangat mudah digantikan. Akan ada masanya kejayaan kita di mata manusia memudar dan terlupakan. Karena kita pasti mati, karya kita pun akan terhenti.
Banyak pasti yang akan memandang skeptis pada tulisan ini,
"Kalau gak rutin personal branding gimana bisa dikenal?"
"Kalau followers gak banyak gimana karyanya bisa laku di pasaran?"
"Kalau gak ikutan lomba dan menang gimana bisa terasah?"
"Kalau ga dapat validasi, gimana bisa dipercaya?"
Dan pertanyaan lainnya, yang semuanya akan terus beranak-pinak ketika akal kita menguasai jiwa kita. Ketika solusi-solusi nyata yang kita yakini hanya bersumber dari buah pikir kita sendiri.
Padahal semua karya kita yang bahkan bergelar "Best Seller" akan menjadi sia-sia ketika keikhlasan hati kita terbakar oleh riya', ujub dan sum'ah.
Ya, kita lupa bahwa karya adalah sebuah amalan lahir yang terlihat. Dan kita melupakan poin yang paling penting dari itu semua yakni keagungan dari amalan batin, amalan yang hanya kita dan Allahlah yang mengetahui.
Amalan batin adalah kunci dari kesuksesan karya-karya kita, bukan dari keunggulan yang terlihat.
Sering kali seseorang selamat pada keikhlasan di fase awal saat berniat membuat karya, lalu gugur di pertengahan karya atau ketika di akhir, setelah karya itu rilis dan dikenal orang banyak.
Kita sering kali hanya fokus memikirkan bagaimana karya kita laku keras—atau versi yang lebih halusnya—kita hanya fokus memikirkan bagaimana caranya karya kita bisa menjangkau banyak orang, sehingga dikenal dan laris manis (UUD).
Kita harus bisa jujur kepada diri kita sendiri, terlebih lagi harus jujur kepada Allah. Kita jujur di hadapan Allah bukan artinya kita merasa Allah tidak mengetahui hakikat diri kita, melainkan supaya kita menegaskan pada diri kita sendiri akan hakikat diri kita yang sebenarnya. Allah yang Mahamengetahui kondisi paling nyata dari diri kita, meskipun kita mencoba mendustai-Nya. Kita jujur kepada Allah untuk menunjukkan rasa butuh kita kepada pertolongan dan ampunan-Nya.
Betapa sering kita mengkhianati diri kita sendiri? Niatnya ikhlas, tapi ketika tawaran popularitas dan kemewahan dunia itu datang, kita luluh lantak di hadapan hawa nafsu kita. Untuk itu, kita perlu jujur di hadapan Allah. Mengakui semua pintu-pintu kelemahan kita yang kita takutkan akan menggerus keikhlasan yang dengan susah payah kita jaga.
Orang yang sombong dan bodoh, ketika dirinya terus yakin bahwa dirinya ikhlas, bahwa dirinya sudah berada di titik yang paling murni keikhlasannya. Kenapa demikian? Karena di saat itulah dia merasa telah berhasil lolos dari jerat-jerat setan dan di saat itulah dia merasa tidak lagi butuh dengan penjagaan Allah.
Ketahuilah wahai jiwa! Setan tidak pernah berhenti untuk menjerumuskan manusia, bahkan di fase sakaratul maut, justru mereka akan mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menjerumuskan kita kepada neraka.
Ketika seorang Imam besar, Imam Ahmad Rahimahullah diuji oleh setan ketika setan itu mengucapkan selamat karena beliau telah berhasil lolos dari jeratannya, Imam Ahmad tidak lantas mengiyakan pujian itu lalu berbangga diri dan merasa aman. Justru, beliau langsung membantah ucapan setan itu dan mengusirnya dengan keras agar setan itu segera pergi menjauhinya.
Maka aku mengambil suatu langkah. Ketika aku merendahkan diriku sendiri di hadapan Allah, aku kuliti aib-aib diriku, aku bongkar segala kepentingan-kepentingan pribadiku dan aku temukan cacat yang banyak.
Kenapa kita hanya fokus pada validasi dan penghargaan? Bukankah aktualisasi diri juga bisa diraih ketika kita belajar dan mendalami ilmu?
Ketika Allah memilih kita dan mengamanahkan ilmu yang bermanfaat, di situlah penghargaan yang sesungguhnya. Karena tidak semua orang bisa terpilih dan tidak semua orang yang belajar bisa meraih ilmu yang naafi'.
Ketika Allah meridhai karya kita, maka Allah akan menjaganya. Ketika Allah memilih karya kita dan menghendakinya masyhur, maka karya kita akan menjadi karya yang besar dan bermanfaat bagi orang banyak.
Ada begitu banyak jalan dan cara yang bisa Allah kehendaki bagi kita. Maka kembali lagi, untuk bisa meyakini itu semua kita butuh untuk betul-betul mengenal Allah. Kita harus betul-betul menjadi hamba-Nya yang bertaqwa, karena sesuai janji-Nya, Dia akan memberikan solusi berupa rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka bagi hamba-Nya yang bertaqwa (QS. Ath-Thalaq : 2-3).
Kembali lagi kita disadarkan, bahwa serusak apapun pemikiran kita oleh racun-racun kedurhakaan, tetap saja ada yang tidak bisa kita ingkari. Bahwa kita adalah hamba Allah. Kita di bawah ketetapan-Nya.
Sekeras apapun kita mencoba memisahkan urusan dunia dengan syari'at agama, tetap saja kita terikat dengan aturan-Nya karena Dialah Pencipta kita.
Kita mudah tumbang dengan ucapan, opini dan argumen manusia yang merendahkan atau mencoba mematahkan langkah kita, ketika kita mulai percaya dengan pertolongan-Nya.
Lalu, saking lemahnya iman kita, ayat-ayat-Nya tidak bisa menguatkan keyakinan kita untuk kembali berkhidmat pada-Nya dengan utuh. Itulah akibat telah rusaknya iman kita oleh ideologi-ideologi menyesatkan yang lebih kita percaya.
—SNA, Ruang Untukku #85
Sabtu, 24-12-2022
Venetie Van Java,
Kembali memupuk keimanan dengan ma'rifatullah.
2 notes · View notes
Text
#MonthlyProject - Setengah Perjalanan dan Kisah Setelahnya di Buku yang Lain.
Akhirnya... Setelah 2 jam berjalan tanpa henti di salah satu pusat perbelanjaan di Ibu Kota. Terlalu lama tinggal di kota kecil membuatku harus membiasakan diri kembali dengan kebiasaan aneh keluargaku: Liburan akhir minggu dan berbelanja. Menyesal sudah aku karena dengan setengah hati mengiyakan ajakan Kakakku. Alasannya aku harus mulai beradaptasi kembali dengan kehidupan ibu kota dan mendekatkan diri kembali dengan para keponakanku. Pada akhirnya dia hanya ingin aku menjadi pengasuh sementara. Ha...
Baru 5 menit aku melemaskan badan, entah kenapa perasaan ini tidak enak. Sebenarnya sejak 1 jam yang lalu ketika aku masih berjalan kesana kemari mengikuti Kakakku dan anaknya, aku selalu merasa ada sepasang mata yang mengawasi. Tapi tidak ada satupun yang aku kenal, atau mungkin lebih tepatnya penglihatanku terlalu buruk untuk mengenali wajah orang di tengah kerumunan.
Lalu ketika aku menoleh ke arah kiri mataku membelalak kaget. Ada seorang laki-laki berdiri dengan senyum yang jahil sedang menatap ke arahku. Sempat bingung harus bertindak bagaimana, aku pun akhirnya membalas senyumnya sambil mengangkat tangan kananku. Ia pun berjalan menghampiri, masih dengan senyum di wajahnya.
"Lo lagi disini?" Tanyanya ketika sudah sampai dihadapanku dengan wajah sumringah. Aku pun tersenyum lebar sambil mengangguk pelan.
"Lagi liburan sebulan gue, baru balik minggu kemarin. Ini dipaksa keluar soalnya gue semedi doang di rumah, nyokap protes deh" Jawabku bercanda menanggapi pertanyaannya. Tanpa aba-aba, Mirza-nama lelaki itu- duduk disampingku masih dengan wajah takjubnya. Tapi pandanganku beralih melihat cincin yang tersemat di jari manis tangan kirinya. Sadar tatapanku masih terpaku ke tangan kirinya, Mirza lalu menautkan kedua tangannya untuk mengalihkanku. Aku pun melihatnya sambil tersenyum. Seperti sudah tahu pertanyaan yang akan aku ajukan, Ia pun menjelaskan.
"Baru setahun nih gue nikah, masih fase honeymoon haha" Candanya sambil memperhatikan cincin di jarinya dengan tatapan hangat. Ada perasaan aneh yang tiba bisa aku jelaskan melihat sikapnya. Tidak mau terlalu larut dengan perasaan aneh itu, aku pun berusaha bercanda mengomentari informasi yang diberikan.
"Sengaja banget lo nikah pas gue ngga ada. Pasti biar gue ngga diundang kan?" Cecarku sambil memberikan tatapan sinis dan dilanjutkan dengan tawa kecil.
"Emang lo bakal dateng kalo gue kirim undangan?" Balasnya tak mau kalah.
"Gue ngga mau nyakitin diri sendiri terus jadi cewe paling menyedihkan dan gatau diri sih, jadi paling bener emang ngga usah diundang" Ucapanku membuat kami berdua tertawa. Lalu tiba-tiba saja kami terdiam. Suasana di dalam mall makin ramai, tapi kami hanya terdiam cukup lama.
"Lo sendiri gimana? Itu cincin banyak banget tapi ngga ada yang di jari manis" tanya Mirza yang disambung dengan sindiran.
"Lo bisa loh nanya gausah pake nyindir..." Jawabku sambil meliriknya sedikit kesal yang hanya dibalas Mirza dengan kekehan kecil.
"Doain aja ya Kak, semoga saya dipertemukan dengan seseorang yang mau beliin cicin diamond 24 karat. Jangan gara-gara gue mantan lo terus jadi ngga didoain dong!"Jawabku menyindirnya balik. Kali ini kami berdua pun tertawa, tapi perasaan aneh itu malah makin menjadi.
Ah harusnya aku di rumah saja hari ini... Sesalku dalam hati sambil mengumpati Kakakku. Lagi, keheningan kami berdua datang sambil dikelilingi suara riuh orang-orang berlalu-lalang.
"Jadi, ini Lo pulang for good?" Mirza mencoba memecah keheningan dengan bertanya lagi.
"Masih belum sih, gue ini pulang liburan aja. Masih ada satu semester lagi, tapi abis lulus gue juga ngga tau bakal balik apa ngga" Jawabku sambil menghela napas diikuti dengan badanku yang mulai bersandar ke kursi.
"Gue yakin Lo bakal balik sih abis lulus, Lo kan ngga bisa makan makanan orang sana. Apalagi Lo kalo laper rewel mana ada, terus picky eater, seneng banget bikin orang susah. Mana kadang..."
"Eits... Stop..." Aku mengehentikan celotehan Mirza. Perasaan yang aku anggap aneh ini sudah mulai bisa aku identifikasi. Semakin Mirza bicara tentang kebiasaanku, semakin aku tidak ingin mendengarnya.
Mirza yang sadar dengan perubahan raut mukaku pun melihat ke arahku dengan wajah menyesal. Aku yang paling benci melihat muka memelasnya akhirnya mencoba bercanda sambil meninju pelan bahunya.
"Susah ya emang ngilangin kebiasaan lama tuh..." Aku menggantung kalimatku sambil menatap Mirza yang kini juga menatapku "Tapi bukan berarti ngga bisa hahaha" Kataku sambil tertawa hambar. Mirza hanya tersenyum tipis sambil mengelus pundaknya yang tadi aku tinju.
Pertemuan singkat kami pun terhenti ketika sebuah pesan masuk ke handphone Mirza. Dari Istrinya.
"Gue duluan ya, seneng bisa ketemu Lo lagi. Gue doain yang terbaik buat Lo" pamitnya sambil menepuk pundakku pelan lalu berjalan menjauh. Aku yang masih belum beranjak terus mengikuti punggung Mirza yang akhirnya menghilang di tengah-tengah kerumunan.
"Sampai ketemu lagi ya..." Aku menggumamkan kalimat tersebut dalam hati. Karena sepertinya tidak akan lagi nanti untuk kami berdua.
--
Sepuluh menit berselang dari Mirza yang sudah pergi, Kakakku dan kedua anaknya pun menghampiri dan mengajakku untuk pulang. Aku yang memang sudah lelah mengiyakan tanpa tenaga. Plak! Dengan sisa tenaga yang aku miliki, aku melayangkan pukulan keras ke punggung Kakakku. Dia yang tidak bisa mengumpat kata-kata kasar hanya bisa menatap kebingungan kepadaku. Ah ingin segera berendam air hangat saja rasanya...
Bandung, 16 September 2022
sn
Sudah terlalu lama di draft list... Saatnya mulai rajin menulis lagi kamu, Ka.
2 notes · View notes
anisahmahar · 2 years
Text
Penuh
Belajar dari karya orang-orang besar. Mencoba ngulik prosesnya.
“Oh gitu ternyata, kok aku baru tahu. Selama ini aku ke mana saja?” 
Sambil tepuk jidat.
Ternyata belajar tentang kesuksesan orang lain, efeknya bisa mengurangi galau-galau yang tidak perlu.
Karena semakin tahu yang dituju.
Semakin yakin bahwa semua orang punya timeline masing-masing.
Semakin ada gambaran, “Kalau dia bisa, maka aku pun insyaAllah bisa.”
Karena sudah terbukti ada contohnya.
Tapi, tahukah kamu apa yang mahal dari sebuah proses belajar?
PRAKTIKNYA.
Ternyata tidak semua orang mau melakukannya, meskipun tahu caranya.
Lakukanlah apa yang kamu cintai, cintailah apa yang kamu kerjakan.
Dengan demikian kita akan merasa penuh, bukan kosong melompong.
(Baru tahu perihal Marina Bay Sands, yang ternyata karya arsitek Indonesia sekaligus gubernur Jawa Barat yang saat ini menjabat)
Salam, dari aku yang dulu pernah bercita-cita jadi arsitek.
AM
4 notes · View notes
febbymandira · 5 days
Text
Karya yang menghasilkan karya
Itu seperti semua karya Dee Lestari yang membuatku menghasilkan beragam karya tulisan lainnya.
Seperti karya Rupi Kaur yang membuatku menulis puisi atau beragam kalimat pendek yang manis.
Seperti menikmati Fore dan Mr.Mokacha yang membantuku menulis segala perasaan tidak terdefinisikan.
Seperti mendengar lagu ciptaan RM BTS yang membantuku mencerna perasaan untuk menulis sesuatu yang terpendam.
Saat ini, mendengar karya terbaru Taylor Swift membuatku menghasilkan 4 karya tulisan randomku dalam waktu 2 jam.
Tapi tidak semua karya bisa dibagi, sebagian bersifat rahasia, sebagian perlu media berbeda untuk menyebarkannya.
0 notes
sneakyvulpine · 6 days
Text
Tumblr media
NEW SHADING STYLE DROPPED IM SO HAPPY I CAN DO FLATS WITHOUT HATING ART
do sketch
shade with light blue
after shading turn to multiply
add flats underneath
it works for me because i despise flat colors and find them so unfun and not worth the time. i love this. my life is changed
1 note · View note
dikiprasetyo26 · 2 months
Text
— OPEN PRE ORDER YA ALLAH TERNYATA AKU LEMAH —
“Ya Allah Ternyata Aku Lemah”, akan menemani harimu sebagai nasihat keimananmu, sebagai nasihat cinta untukmu dan sebagai penghilang gundah untuk menghadapi masa depanmu.
Untukmu dan diriku yang sedang naik turun keimanannya, sedang dilanda gelora asmara dan tentunya khawatir akan masa depannya bagaimana. Selamat menikmati hidangan buku ini !
Menyelamlah dan bacalah !
Segera klik link dibawah untuk pre order ⬇️⬇️⬇️⬇️ :
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
2 notes · View notes
srifafa · 1 year
Text
Jangan kau rendahkan kekuranganmu bisa jadi dialah yang kan meninggikanmu. Jangan kau agung-agungkan kelebihanmu melebihi tingginya langit bisa jadi dialah yang kàn melenakanmu.
Jika roda terus berputar maka jagalah putarannya untuk tetap selalu ramah dan baik pada jalanan yang terkadang membuatnya berhenti.
14 notes · View notes
Text
kadang aku malu,
ngerasa lelah banget, padahal masih banyak yang lebih capek dari aku.
tapi aku juga sadar, aku ga sekuat itu.
–G.N
6 notes · View notes