Tumgik
#kebaikan
andromedanisa · 6 months
Text
Arti Menikah - Belajarlah tentang banyak hal.
Kata Bapak hafidzhahullah ta'ala, "jika cinta dan kasih sayang seorang laki-laki itu lebih besar dari pada cinta seorang perempuan, maka dia tidak akan pernah melepaskan perempuan itu darinya. ia akan tinggal lama dihatinya. dan untuk membuat seorang laki-laki demikian, dibutuhkan seorang perempuan yang sabar dan pengertian."
aku teringat obrolan santai dengan Bapak, sehari sebelum menjadi seorang istri. Kala semua orang sibuk menyiapkan banyak hal termasuk Ibu, Bapak justru mengajakku lebih banyak cerita dari kebiasaan Bapak yang tidak demikian. Saat itu aku bertanya bagaimana posisi Ibu dihati Bapak. Yang semakin banyak ku rinci, Bapak semakin banyak tersenyum seolah membenarkan.
Namun satu hal yang Bapak katakan membuatku tertarik untuk bertanya lebih lanjut. "Ibumu itu orang yang sabar dan pengertiannya begitu lapang. Ibumu itu keras terhadap pendirian dan pendapatnya, namun ketika keputusan Bapak tak selaras dengan Ibumu, ibumu meletakkan semua pendapatnya dan memilih pada keputusan Bapak. Ada banyak momen dimana Bapak tidak berkata sekalipun, Ibumu lebih peka perihal apa yang Bapak butuhkan. Tanpa bertanya banyak hal, Ibumu sudah menyiapkan semuanya dengan baik. Tanpa memberi tugas, Ibumu telah paham apa yang menjadi tugasnya. Beberapa hal bertanya tentang apa yang Bapak suka dan tidak, selebihnya tanpa Bapak kasih perintah, Ibumu telah lebih dulu mengerti.
Tak pernah bertanya kenapa begini, kenapa begitu sebab paham bahwa Ibumu tidak ingin memberikan banyak beban. Ibumu begitu totalitas menjalani perannya sebagai seorang istri. Tak pernah menuntut harus jalan-jalan setiap pekan, atau liburan setiap tahun, atau hal-hal yang dirasa bapak belum mampu untuk menyanggupinya kala itu. Tidak pernah merengek meminta waktu bapak atau menuntut untuk lebih romantis atau hal-hal yang dimana Bapak harus peka terhadap kondisi ibumu. Ibumu tidak pernah meminta akan hal itu. Kala sudah tenang semuanya, barulah ibumu sampaikan dengan bahwasanya yang dimana tanpa menggurui bapak akhirnya mengerti.
Pernah saat dimana belum ada HP dan saat itu posisi ibumu sedang mengandung kamu 6 bulan, belum ada telpon rumah juga. Saat itu bapak harus lembur dan tidak pulang karena memang harus menyelesaikan deadline, dimana besok pagi presiden pak Soeharto akan berkunjung. Bapak nggak bisa ngabari ibu, karena memang tidak bisa pulang. Kamu tahu apa yang ibumu lakukan? Ibumu jalan sama emak tetangga sebelah rumah mau pergi menyusul bapak dikantor. Sebelum sampai kantor ada pos marinir dan bertanya perihal ada perlu apa jam segini kok mau ke PT.Pal dari pos ke kesana masih sangat jauh sekali. Lalu ibumu bilang kalau suaminya dari kemarin belum pulang, ia khawatir takut terjadi apa-apa. Lalu seorang petugas meminta ibumu dan emak untuk menunggu di pos, salah satu petugas berangkat menanyakan hal tersebut ke kantor. Setelah memastikan nama dan divisi bapak. Petugas tersebut menyampaikan bahwa seluruh karyawan disivi tersebut memang harus lembur, karena besok pagi akan ada kunjungan presiden. Setelah tahu kabar itu, ibumu dan emak pulang kerumah. Dan setelah beres semuanya bapak pulang kerumah, sampai dirumah ibumu tetap menyambut bapak dengan baik. Tak bertanya ini itu dengan banyak pertanyaan atau memasang muka cemberut. Nggak, ibumu tidak demikian.
Ibumu tetap melayani bapak dengan baik dan membiarkan bapak beristirahat dengan nyaman. Tanpa bertanya kenapa ndak pulang, bapak lebih dulu menjelaskan perihal tersebut.
Sebetulnya diawal pernikahan laki-laki itu sudah siap untuk mengayomi, mendidik, dan siap untuk memenuhi semua kebutuhan istri dan anak-anaknya nanti. Terkadang yang membuat mereka berubah salah satunya dari pasangannya sendiri. Yang mungkin terlalu menuntut banyak hal dan tidak memberikan rasa tenang itu. Memang manusia tidak ada yang sempurna, demikian juga dengan Bapak ataupun ibumu ini. Namun ada banyak hal kebaikan ibumu yang tidak bisa bapak sebutkan satu persatu. Biarlah bapak banyak doakan untuknya, biar Allaah yang balas dengan banyak kebaikan untuknya. Sekali lagi pernikahan itu adalah salah satu karunia yang harus disyukuri selama perjalanannya. Ujar bapak mengakhiri ceritanya.
Lalu malam harinya aku memutuskan untuk tidur dengan ibu sebelum menjadi istri esok harinya. Sebelum tidur banyak hal yang aku tanyakan, aku tak pernah merasa benar-benar begitu sangat dekat ketika saat itu juga. Salah satunya aku bertanya perihal cerita bapak tadi sore itu, mengapa ibu bersikap demikian dan demikian.
Ibu menjelaskan dengan bahwasanya yang apa adanya, "ketika seorang wanita telah memutuskan untuk menikah, maka seharusnya ia sudah paham perihal hak dan kewajiban serta konsekuensinya. bagaimana jika nanti pasanganku seperti ini, bagaimana jika nanti masuk fase seperti itu. Apalagi ketika seorang perempuan telah menjadi istri maka ia sudah mengerti bagaimana seharusnya berkhidmat untuk suaminya. Jika sudah paham dan mengerti bagaimana seharusnya bersikap, maka sudah sepatutnya kita harus memberi banyak udzur kepada pasangan kita. Saat itu ibu mencoba untuk memberi banyak udzur kepada bapak.
Tidak ada seseorang yang melakukan tanpa ada alasan. Dan bapakmu pasti sedang dikondisi yang demikian. Ibu mencoba belajar untuk mengerti, terkadang tidak semua kondisi bisa berjalan dengan sebagaimana mestinya. Tidak semua kondisi bisa dijelaskan saat itu juga. Pernikahan itu ibadah terlama, dan dalam beribadah tidak semuanya berjalan menyenangkan sesuai dengan keinginan kita kan ya, nduk. Itulah mengapa sabar diperlukan untuk menjalani setiap prosesnya.
Intinya jangan pernah merasa paling capek, paling menderita, paling jenuh, atau paling sibuk. Jika nanti kamu menemukan kondisi yang demikian, cobalah kembalikan ke dirimu sendiri. Saat capek, jenuh dan kondisi tidak baik-baik saja, pasanganmu menuntut banyak hal darimu. Apakah kamu senang? Tentu tidak kan ya, maka diperlukan hati yang lapang untuk mengerti.
Jangan banyak menuntut hak sama manusia, sebab balasan terbaik adalah balasan dari Allaah. Karna kalau banyak menuntut dari manusia, kamu akan merasa capek sendiri dan tidak menemukan ketenangan nantinya. Serahkan semuanya sama Allaah, biar tenang.
Apa yang bisa kamu beri kepasanganmu nanti, berikanlah senampumu. Berkhidmatlah dengan totalitas untuknya, tidak akan sia-sia apa yang kamu berikan. Sebab sekecil apapun upayamu, Allaah melihatnya. Ketika sudah melakukan yang terbaik, jangan berkecil hati bila balasannya tidak sesuai apa yang kamu harapkan.
Berkhidmat itu yang menyenangkan hati suamimu, yang dimana suamimu betah dirumah sebab ia temukan ketenangan dalam rumahnya.
Empat tahun lalu nasihat ini aku simpan ditumblr, ku baca kembali. Dan aku menangis. Sebab memang benar, dalam sebuah pernikahan tidak hanya tentang aku saja melainkan dia juga yang menjadi kita.
Sebagaimana pengertiannya Ibunda Khadijah radhiyallaahu anha yang tanpa bertanya mengapa Rasulullaah Shallaahu alaihi wassalam tubuhnya gemetar dan meminta Ibunda Khadijah untuk menyelimuti Rasulullaah. Yang dengan totalitas berkhidmat dan menyerahkan seluruh harta, jiwa dan hidupnya kepada orang yang tercintanya. Itulah mengapa Ibunda Khadijah radhiyallaahu anha tinggal begitu lama dihati Rasulullaah Shallaahu alaihi wassalam.
Bukan perihal apa yang sudah pasangan berikan kepada kita, melainkan sudah sejauh dan semaksimal apa yang telah kamu lakukan untuknya karena Allaah. Maka mintalah kepada Allaah Ta'ala untuk menganugerahi rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warohmah. Sebab rumah tangga sakinah adalah karunia Allaah yang harus terus dipintakan hingga akhir hayat..
للَّهُمَّ أَلِّفْ بَيْنَ قُلُوبِنَا ، وَأَصْلِحْ ذَاتَ بَيْنِنَا ، وَاهْدِنَا سُبُلَ السَّلَامِ
"Ya Allaah, satukanlah hati kami. Perbaikilah keadaan kami jalan-jalan keselamatan (menuju surga)." - HR. Abu Daud, no 969, dari Abdullah bin Mas'ud radhiyallaahu anhu.-
Pernikahan itu tidak tegak karena rupa yang elok atau harta, akan tetapi dia tegak dengan agama dan akhlak. (Syaikh Muhammad Mukhtar Asy Syinqithi rahimahullaah)
Akhlak, sabar dan saling mengerti masuk dalam kategori akhlak kan? Maka berakhlak dengan akhlak yang baik. Semoga Allaah menganugerahi kita semua pasangan yang menyejukkan mata dan hati. Yang menjadi penenangan dalam segala kondisi apapun. Allaah anugerahi kita rumah tangga sakinah, mawaddah, warahmah. Sehidup sesurga bersama.. aamiin..
Kontemplasi 9/11/19 - 9/11/23
783 notes · View notes
ibnufir · 2 months
Text
Memudahkan orang lain, memudahkan hidup kita juga
Pernah engga sih bantuin ceritain jualannya teman? Bukan kita ikut jualan. Tapi sekdar mengenalkan aja.
Cerita ke orang-orang, sekadar posting, rekomendasiin. Nunjukin jasanya sodara, jasanya teman ke orang lain.
Mungkin kita juga pernah sekadar nunjukin jalan ke orang yang lagi kebingungan, mengantar ke alamat tujuan.
Atau mungkin pernah menemukan dompet yang terjatuh, lalu mengembalikannya.
Mungkin juga meminjamkan payung kepada orang yang sedang kehujanan.
Dan barangkali memberikan minum kepada siapapun yang mampir di rumah kita.
Sederhana yah keliahatannya?
Kebaikan-kebaikan kecil yang memudahkan orang lain, sebetulnya sedang memudahkan hidup kita juga.
Meskipun balasannya tidak selalu langsung dari orang yang kita beri kebaikan.
Bisa jadi dalam bentuk bantuan disaat motor kita mogok, ban motor kita bocor. Atau saat kita kehabisan bensin di perjalanan.
Saat kita butuh pertolongan, tau-tau ada saja bantuannya entah dari mana.
Jika hidup ini memang seperti roda berputar. Maka jangan bikin rodanya macet.
Memudahkan orang lain, berati sedang membuat roda hidup kita berputar sebagaimana mestinya.
Kalau ada yang mandek di hidup kita, kalau ada yang bikin kita berhenti di situ-situ aja.
Bisa jadi memang ada sesuatu yang kita tahan-tahan.
Sesuatu yang semestinya kita mudahkan. Sesuatu yang semestinya kita percepat. Sesuatu yang semestinya kita segerakan.
Tetapi tidak pernah kita lakukan kebaikannya. Kebaikan yang selalu kita tunda-tunda.
—ibnufir
251 notes · View notes
padangboelan · 4 months
Text
A : Selama berinteraksi sama aku kamu dapet kebaikan gak sih?
B : Kok nanyanya gitu?
A : Aku takut selama ini gak ngasih kebaikan apapun ke kamu.
B : Hmmm kok mikirnya sejauh itu ya kamu. Tentu dapet dong, banyak malah.
A : Apa iya? Kalo misalkan gak dapet gimana?
B : Ya tinggal dicari aja terus, pasti dapet.
Hanya orang-orang yang punya kebaikan dalam hatinya yang mampu melihat kebaikan orang lain.
109 notes · View notes
asqinajah · 7 months
Text
Kebaikan tiap orang itu beda-beda. Kita yang manusia nggak punya kapasitas buat menilai besar kecilnya kebaikan tersebut. Tinggal terima aja segala bentuk kebaikan, tanpa perlu menjudge, apalagi julid.
Contoh misalnya: ketika si kaya yang punya duit triliunan sedekah dg uang 1 juta. Sedangkan si miskin yg makan buat besok aja gatau apa, sedekah seribu rupiah. Kalau di mata kita, si kaya yg sedekah lebih besar kan? Padahal, bisa jadi, sedekahnya si miskin pun terhitung besar, dilihat dari kondisinya.
Bisa juga, ketika kita melihat bagaimana nenek bayi yg masih aktif bekerja di luar. Ia 'hanya' bisa membantu anaknya mengurus bayi dengan menggendong nanti saat pulang, memberi kesempatan si anak istirahat barang sebentar. Bakal beda kebaikannya dengan nenek bayi lain, yamg memang sudah di rumah saja, yg setiap waktu bisa membantu anaknya mengurus bayi.
Meski yg terakhir adalah contoh yg mungkin tidak disetujui banyak pihak, tapi ambil saja pelajarannya. Bahwa bukan porsi kita untuk menilai kebaikan seseorang, dan: mari sibukkan diri untuk berbuat baik saja. :)
(13/09/23)
24 notes · View notes
surya-uya · 6 months
Text
Tumblr media
Ada banyak sekali alasan untukmu mundur dan tidak bertahan denganku. Mungkin karena mulutku yang berbisa. Mungkin aku yang tidak sebaik itu. Mungkin karena keluargaku yang sangat problematik. Atau rupaku yang tidak semenarik itu. Latar belakangku yang sungguh tak mengesankan. Kau punya alasan-alasan itu. Menolakku dan memilih jalan takdirmu yang lain.
Tetapi kau memilih jalan kesukaran bersamaku. Kau memilih kisah hidup denganku yang berliku. Kau menerimaku dengan segala yang ada pada diriku. Kemiskinanku, keburukanku, ketidaktampananku dan hal-hal lain yang bisa saja kau pilih untuk dijadikan jawaban.
Aku yang terbiasa dicampakkan sungguh kepalang beruntung memilikimu. Aku yang berkekurangan, sungguh tak habis fikir, semesta mengirimkanmu di hidupku.
Jalan hidup yang akan kita lewati masih panjang dan melintang banyak ujian. Semoga kita mampu melaluinya hingga akhir. Terimakasih telah melalui masa demi masa yang berlalu. Aku bersyukur kepada Allah atas keadaan kita sekarang. Apapun bagaimanapun.
Menerima takdir terbaik dariNya dan menjalaninya dengan sukacita. Sungguh kita berdua perlu merayakannya.
Kuharapkan hal-hal baik untukmu selalu.
17 notes · View notes
dikiprasetyo26 · 6 months
Text
Jika kau mencintai langit
Jika kau mencintai langit
Bukan hanya senja saja yang kau suka
Tapi harus siap dengan terik panasnya
Harus siap dengan badai hujannya
Bahkan gelap gulita malamnya
Tapi ini lebih dari sekedar mencintai langit
Cianjur, 20 Oktober 2023
16 notes · View notes
lembarkertas · 1 year
Text
Bagiku ciri orang baik itu adalah membuang sampah pada tempatnya dan bersikap empati pada pekerjaan orang lain.
84 notes · View notes
mudabercerita · 10 months
Text
Telah ku lepas seluruh genggamanku. Ku relakan siapapun yang hendak datang ataupun pergi. Tak ada lagi yang dapat membuatku sedih, karena aku punya Tuhan. Dia selalu mengirimkan angin berupa hembusan kebaikan dan kebahagiaan.
“Maka sungguh, nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang mau kau dustakan?”
-Adzkia N
Banjarmasin, 2 Juli 2023 pukul 03.07 WITA.
25 notes · View notes
ruanguntukkita · 2 months
Text
Berbuat Baik.
Pentingnya punya hati yg baik, yg gak tega menyakiti orang lain. Terkadang niat baik aja, bisa disalahartikan jika tidak disampaikan, diucapkan, atau dilakukan dengan cara yg baik. Apalagi jika memang diniatkan untuk sesuatu yg tidak baik, bahkan sampai menyakiti orang lain.
Kita gak tau, perbuatan baik kita yg mana yg akan mengantarkan kita pada takdir yang baik. Dan perbuatan buruk kita yg mana yg akan memperlambat langkah kita. Bukankah berbuat baik akan melapangkan hati kita? Melembutkan hati kita? Membuat kita lebih peduli terhadap diri sendiri dan sesama? Bukankah menyakiti orang lain akan meresahkan hati kita? Membuat hati kita menjadi tidak tenang? Justru jika kita merasa tidak bersalah setelah menyakiti orang lain, di sanalah kita perlu mempertanyakan diri; “apakah hati ini sudah mati?”
Dosa kita kepada Allah, kita harus meminta ampun kepada-Nya. Dosa kita kepada sesama manusia? Selain harus meminta ampun kepada-Nya, kita harus mendapatkan maaf dari orang tersebut. Tertuang dalam dua hadist; "Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata yang baik atau diam.", "Jika kalian menyembelih berlakulah baik dalam hal itu, hendaklah kalian mengasah pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya." Dari dua hadist ini kita diperintahkan jika ingin berucap, ucapkanlah sesuatu yang baik, atau lebih baik diam. Bahkan kepada hewan saja kita diminta untuk tidak menyakitinya bahkan menyenangkannya, apalagi sesama manusia yang memiliki perasaan dan pikiran.
Allah pun sudah mengatakan bahwa tidak akan tertolak doa orang yang tersakiti. Bagaimana jika setelah kita menyakiti orang lain, orang tersebut mendoakan sesuatu yg buruk terhadap kita, atau mungkin dia tidak sengaja refleks berdoa kepada Tuhan mengutarakan rasa sakitnya? Sudahlah Allah tidak menyukai perbuatan kita, dosa kita harus mendapat ampunan dari-Nya dan maaf dari orang yg kita sakiti, kita juga mendapat doa dari orang yg kita sakiti tersebut.
Lantas gimana, jika kita sudah berbuat baik tetapi orang lain malah menyakiti kita? Yasudah. Tugas kita bukan untuk berharap diperlakukan baik oleh orang lain. Kita gak akan mempertanggungjawabkan atas perbuatan orang lain. Kita hanya akan dihisab atas apa yang kita lakukan.
Jika memang kita disakiti oleh orang lain, apa perlu kita membalas perbuatan tersebut? Enggak. Apa harus mendoakan sesuatu yang buruk untuknya? Enggak. Tugas kita hanya menjadi orang yang baik. Apa yang dilakukan orang lain, itu di luar kendali kita. Kita hanya bisa mengendalikan apa yang kita lakukan. Jadi, jika kita diperlakukan dengan tidak baik atau disakiti oleh orang lain, apa yang perlu dilakukan? Berdoa! Iya, berdoalah banyak hal baik untuk diri sendiri, hajat apa yang diinginkan untuk diri kita. Bukankah Allah sudah katakan tidak akan menolak doa orang yang tersakiti? Ambillah kesempatan emas itu untuk meminta semua hajat akhirat dan dunia kita. Jika memang sangat ingin mendoakan orang yang menyakiti kita, doakanlah agar ia diberikan kelembutan hati.
Ingat selalu, untuk melakukan dan mengucapkan sesuatu yg baik, dimulai dari hati yang baik. Dan selalu ingat pesan papa dan mama; “jangan berbuat jahat sama orang lain, jangan menyakiti hati orang lain”.
Allah, ampuni aku atas segala kesalahan terhadap orang lain. Entah perbuatan yang mana yang sudah menyakiti orang lain, dan entah kalimat yang mana yang sudah melukai orang lain. Bahkan sebegitu aku menyepelekannya sampai tidak mengingatnya. Tuhan, ampuni aku..
- Pekanbaru, dini hari, 18 Februari 2024
10 notes · View notes
diksi-faa · 3 months
Text
Bersuara
Adalah seni yang melahirkan vokal dan konsonan² yang jelas untuk mencipta irama syahdu. Bukan, ini bukan tentang bernyanyi. Tapi perihal suara-suara kebaikan yang kian meredup.
Namun setelah ditelisik ke akar-akarnya, bukan suara kebaikan yang raib, hanya saja suara sumbang bernama kejahatan yang banyak kian memuncak, mengudara, hingga meluas bergema di angkara.
Tetap bersuara baik ya
~Faa
9 notes · View notes
umarhabib13 · 11 months
Text
Cahaya
"Tidak perlu memadamkan cahaya orang lain untuk membuat dirimu terlihat bercahaya, begitupun tidak perlu memburukan orang lain untuk membuat dirimu terlihat baik. Bersabarlah dengan cahayamu sendiri dan teruslah berbuat baik karena pribadi yang baik akan terus bercahaya dimanapun ia berada, barokallah fiikum"
21 notes · View notes
andromedanisa · 1 month
Text
sebuah kepahaman..
ajarkan aku tentang paham untuk kelapangan hati ya Allaah, agar hatiku tak bergemuruh ketika melihat orang lain mendapatkan nikmat yang belum aku dapatkan. ajarkan aku tentang ikhlas untuk merelakan sesuatu yang bukan menjadi milikku. dan ajarkan aku menerima untuk tetap baik-baik saja ya Allaah, agar hatiku tetap merasa ridho atas ketetapan yang telah Engkau tetapkan.
Ramadhan tahun ini ajarkan aku tentang banyak hal ya Allaah. tentang perasaan cukup, tentang perasaan lapang untuk menerima dan tentang memahami diriku sendiri. sebab hanya dibulan inilah momentum terbaik untuk mendidik diri ini menjadi lebih baik dari sebelumnya.
ajarkan aku tentang banyak hal tentang sebuah hati yang hanya mengharapkan ridhaMu ya Allaah. sebab aku tak ingin lagi merasa kosong atas sesuatu yang aku sendiri tak paham mengapa demikian.
ya Allaah, ya Tuhanku, aku begitu lelah dengan sesuatu yang aku tuju. aku begitu merasa ingin berhenti saja dari apa yang telah kudapatkan. aku begitu merasa tak berguna pada apa yang belum aku dapatkan. jangan biarkan aku larut dalam hal demikian ya Allaah. jangan biarkan aku jatuh dalam rasa keputusasaan. jangan biarkan aku berjalan sendiri tanpa Engkau beri diri ini petunjuk.
ajarkan aku paham ya Allaah, agar aku bisa menerima semua kenyataan yang terasa pahit dalam hidupku. ajarkan aku sebuah rasa syukur agar aku selalu merasa cukup atas semua hal yang kumiliki dan Ridha atas apa yang terlepas dariku. sebab kehidupan dunia ini begitu melelahkan untukku ya Allaah. aku sungguh begitu lelah dengan kehidupan dunia yang sebagian sudah mengambil jiwaku.
ajarkan aku paham ya Allaah, bahwa kepahitan dalam hidup ini bukan tentang kehilangan dunia. namun kepahitan sesungguhnya adalah kala Engkau meninggalkan diriku sendiri dalam kegelapan. dan aku merasa baik-baik saja akan hal itu.
~*
Bagi setiap pendoa, akan selalu menemukan fase untuknya menanti doa-doa yang telah dilangitkan. Entah dalam keadaan lapang, senang, himpit, kesusahan, kegundahan, kegalauan, kebahagiaan, dan berbagai macam rasa.
Akan selalu juga merasakan ketidakyakinan dalam masa penantian terkabulnya sebuah doa. Dalam hal ini, akan banyak sekali alasan yang meminta seorang pendoa berhenti melangitkan doanya. Akan ada banyak pula yang mencari seribu satu alasan agar seorang pendoa berhenti pada apa yang diyakininya.
Masa ini sungguh masa yang menyakitkan. Bagaimana tidak? kamu yang sedari awal meminta dengan keadaan sungguh-sungguh, penuh dengan pengharapan, penuh dengan keyakinan. Tetiba saja orang-orang disekitarmu meminta kamu untuk berhenti percaya. Meminta kamu untuk berhenti berupaya, dan meminta kamu untuk berhenti berdoa.
Akan ada masa pula, ketika kamu mulai goyah. Dengan apa-apa yang kamu mintakan, dengan apa-apa yang kamu yakini, dengan apa-apa yang kamu upayakan.
Kamu terhenti, berpikir beribu-ribu kali untuk menyerah, berpikir beribu-ribu kali untuk tetap percaya. Sebab menyesakkan memang, jika bahka orang-orang terdekat yang meminta kamu untuk berhenti menjadi pendoa yang setia.
tak apa sayang, meski saat ini kamu merasa begitu kehilangan entah apa yang sedang kamu rasakan. semoga tak membuatmu menyalahkan takdir Allaah yang telah ditetapkan untukmu. apapun itu, semoga Allaah memberimu kelapangan hati yang selapang-lapangnya ya. dan segala doa yang kau pinta Allaah ijabah dalam syukur yang melangit.
02 Ramadhan 1445 H
200 notes · View notes
mnwlife · 11 months
Text
Al Imam Malik bin Dinar rahimahullah berdoa :
اللَّهُمَّ أَنْتَ أَصْلَحْتَ الصَّالِحِينَ فَأَصْلِحْنَا حَتَّى نَكُونَ صَالِحِينَ
"Ya Allah Engkaulah yang telah memperbaiki orang-orang menjadi shalih, maka perbaikilah kami agar kami menjadi orang-orang shalih". (at taubah, Ibnu Abid Dunya hal. 75 no. 67)
Sumber: (Ustadz Alif El-Qibty hafidzahullah) https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=pfbid02YrmbaTDdLc8robWuAhFF2dxkicx7daYHcJswHFNCsBkyHM34g1vxRsxt5SSzs813l&id=100016790144202&mibextid=Nif5oz
21 notes · View notes
viviaramie · 1 year
Text
Aku adalah manusia yang paling menderita, ucapmu pada cermin di matamu. Lalu kau melukis tangis yang lama-lama menjadi gerimis. Tak cukup disitu, selanjutnya kau menghitung-hitung kehilangan, merasa paling kemalangan, lalu terbiasa menyalahkan Tuhan.
Sedangkan jauh sebelum itu, ada seorang laki-laki sedang sendirian, jauh dari ibu dan ditinggalkan ayah sejak dalam kandungan, tidak ada sedikitpun raut sendu di wajahnya, ia nikmati pemandangan gurun disekitarnya.
Lagi di usianya menginjak 6 tahun, ibu yang tak lama ia bersamanya, pergi menyusul ayahnya. Dan ia yatim-piatu diusia belia.
Tak cukup disitu kehilangan demi kehilangan yang tak pernah berhenti menghampirinya seperti tanda bahwa tak ada yang abadi di dunia ini.
Lanjut saat Ia dewasa, Tuhan memberinya emban menyampaikan wahyu-Nya kepada manusia, ah tak kira-kira, cacian, hinaan, serta kekerasan menyerbunya.
Sampai tiba waktu ia pergi berhijrah ke negeri sebelah, dengan membawa harapan mereka mau menerima ajaran agama yang ia bawa, lantas apa yang ia terima? Cacian, makian, serta lemparan bebatuan yang mengenai tubuhnya berkali-kali, hingga darah bercucuran tiada henti, lalu ia kembali dan mendo'akan kebaikan untuk penduduk negeri.
Belum lagi saat tidak ada makanan yang bisa ia makan, perutnya keronconggan, lalu ia mengambil kerikil bebatuan mengganjalnya pelan-pelan.
Lantas sekarang kau masih merasa paling menderita?
Dan sungguh tak ada manusia yang paling serius mendo'akan keselamatan untuk kita, kecuali ia.
"Sungguh, telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman." (QS. At-Taubah 9: Ayat 128)
27 notes · View notes
chillinaris · 1 year
Text
Tumblr media
Di DUNIA TIPU-TIPU hanya dua jenis orang yang tidak dapat kamu tipu. Yang pertama adalah orang yang hatinya lurus. Mereka nggak bisa kamu tipu karena mereka tidak menginginkan apa pun dari dunia ini, tapi orang yang seperti itu sangatlah langka. Dan yang kedua, sama seperti kita. 'SEORANG PENIPU'.
32 notes · View notes
arinailma · 5 months
Text
Tumblr media
Obrolanku sama abi waktu itu, sambil ngemil bakwan anget nunggu soto dateng. Entah awalannya gimana, intinya abi ada bilang, "Dulu kakek tu punya sawah banyak teh. Kakek tipe orang yang bisa ngumpulin uang. Kalo ada uang, beli tanah, ada uang lagi beli tanah lagi. Tapi apa endingnya? Kalo misal dari dulu uang itu kakek buat pendidikan anak-anaknya, mungkin ceritanya udah beda hari ini." Mata abi ga pernah bohong kalau bicara. "Makanya hari ini abi sama umi selalu ngusahain yang terbaik buat sekolah anak-anak." Obrolan itu selesai, begitu dua mangkuk soto datang, dengan kepulan uap hangatnya. "Makan, bi"
Novel ini walaupun belum kubaca sepenuhnya, kayaknya kurang lebih latar kondisinya sama. Yah, semoga tamat deh
Educated || Kamis, 16 November 2023
4 notes · View notes