Tumgik
#kebapakan
salmonmentai · 1 year
Text
Mentors: How to Help and Be Helped
“In a time of ugly meaninglessness, willing to be taught will bind the empty space and filling it with love.”
Tumblr media
About the Book
Aku sedang enggan menonton atau mendengarkan. Aku sedang muak dengan topik mengenai candu— ya, aku tahu bahwa aku bisa berubah. Tapi aku lelah merasa malu pada diriku sendiri, juga lelah harus memperbaiki ini itu sendiri. Kemudian aku menemukan buku ini dan membacanya setengah hati.
Di awal buku, Russel tiba-tiba menjelaskan kecanduannya secara serampangan. Membuatku merajuk akan ekspektasi yang tidak dipenuhi buku ini (aku, ‘kan, tidak mau lagi dengar kata kecanduan!) Aku sungguh tidak peduli dengan deritanya hingga di bab ke enam dari 13 bab. Setengah jalan aku baru bersimpati padanya dan kusadari buku itu sedang mengenalkan proses berkembang secara diam-diam. Mentors tidak menekankan pedagogi, namun menekankan peran sosial itu krusial untuk mengembangkan diri kita. Dalam kasus ini, mengenai hubungan peran guru dan murid.
Russel adalah seorang komika, pertunjukan yang kurang kugemari karena aku menganut mahzab komedi spontan. Tidak kusangka, ternyata format buku jadi media yang cocok untuk mengonsumsi pertunjukan stand-up comedynya. Uraian panjang yang aku tidak pedulikan di awal itu terkait relasinya dengan mentornya jadi kunikmati juga berkat banyak build-up komedinya.
About Mentors
Waktu kita kecil, kita tidak peduli dengan sosok mentor, melainkan idola kita. Tokoh kartun. Artis. Orang-orang terkenal. Proyeksi dari konsep kita terkait kesempurnaan. Cherry on top dari kesempurnaan idola ini adalah kita tidak saling kenal. Ada jarak aman di antara kita. Kita memajang idola kita dalam etalase, khawatir ia akan rusak atau kotor, sekaligus menjaga jarak di antara kita. Namun, idola selalu punya kontradiksinya, dan kita tidak punya posisi untuk mengenali kontradiksi itu. Keburukan mereka bertabrakan dengan sosok sempurna yang ada dalam khayalan kita begitu saja.
Mentors are Everywhere
Russel menceritakan banyak mentor miliknya, karena ia tidak punya satu mentor untuk mengatasi semua kecanduannya. Seniornya di komunitas pecandu, psikoterapis, praktisi akupuntur, produser TV, praktisi brazilian jiu jitsu…. Mentor tidak harus berupa sesosok guru yang berceramah. Ia tidak harus lihai berbicara dan berkomunikasi. Russel punya mentor yang lebih banyak diam daripada berbicara, dan itu tidak mengurangi kedahsyatan pengaruh sang mentor ke dalam pribadinya. Tidak juga semua guru atau senior kita adalah mentor kita. Russel ingin kita menyadari siapa saja teman atau guru dalam hidup kita yang rupanya sekaligus punya peran sebagai mentor. 
Mentor’s Flaws
Mentor adalah sosok yang sangat personal, namun bukan berarti kita dan mentor tersebut begitu dekat tanpa batasan. Sangat mungkin kita hanya menjadikan beliau mentor di lingkup tertentu dan menutup lingkup lainnya dari relasi kita. Batasan tersebut penting, karena batasan itu juga membantu kita untuk menerima kekurangan mentor kita. Kita menjadikan mentor sebagai inspirasi tanpa menepis mereka punya kekurangan, tapi sekarang kita tidak berfokus pada kekurangan itu. Dari menerima kekurangan tersebut kita sekaligus dapat mengukuhkan figur mereka, misalnya mentor yang kebapakan, mentor yang keibuan. Kita jadi makin faham bahwa figur bapak dan ibu tidak perlu tidak sempurna, namun perlu sesuai dengan kebutuhan personal kita yang berbeda-beda. Mentor itu dekat, ada cacatnya, dan mau repot. Mentor berkenan repot-repot menoleh dan mengurusi ke-absurd-an masalah kita, padahal ia sudah selangkah lebih maju menuju kondisi ideal. Begitulah kebesaran hati seorang mentor untuk mau mengajar, yang memancing muridnya untuk membersarkan hatinya juga untuk mau belajar.
Namun bisa saja kita bertemu mentor dan menolaknya. Sangat mungkin kita tidak siap untuk belajar, di saat itu. Tapi tidak perlu khawatir melewatkan sesuatu, karena artinya, kehadiran mentor hebat yang kamu lewatkan itu sudah cukup menjadi trigger bagi subconscious-mu untuk bisa membuka diri.
Spiritual Mentors
Dalam menyelami kecanduannya, Russel menemukan betapa proses rehabilitasnya berkaitan erat dengan Tuhan. Menerima dan melepaskan adalah aktivitas spiritual yang diawali dari mengakui dan mendaftar kemelekatan kita akan material. Kisah mentor Russel yang menjadi favoritku adalah the Hugging Saint, Amma, yang berkenan untuk memeluk jutaan orang di dunia tanpa pilih kasih. Ia keibuan, dan ibu menyelesaikan pekerjaannya sampai tuntas. Ia membuktikan sentuhan sederhana dapat membalikkan dunia. “Semua orang butuh cinta,” kata Amma.
Kenapa mentor-mentor Russel dapat mengubah kebiasaan Russel sebagai pecandu? Apakah karena mentor-mentor itu sedemikian superpowernya? Ternyata, di samping mentor-mentor Russel adalah orang-orang kuat, hubungan guru-murid yang dimiliki Russel dan guru-gurunya lah yang telah mendemonstrasikan dahsyatnya cinta, spiritualitas, dan hal-hal non-material lainnya. Russel telah menukar ulang distraction dengan connection. Ia menenangkan kita, bahwa kecenderungan non-material kita bukanlah sesuatu yang naif, melainkan instingtif.
Becoming a Mentor
Tentu menjadi mentor membuat kita merasa berguna. Tapi menjadi mentor— berlaku sebagai mentor, adalah visitasi ulang ke luka-luka lama kita, melihat diri kita yang telah lalu. Walau begitu, perlu diwaspadai bahwa tidak perlu jadi pribadi yang sempurna untuk jadi mentor. Mentor hanya perlu kepribadian yang kuat yang bisa punya sikap akan kondisi pendengarnya, hanya menerima dan tidak menghakimi. Untuk bisa hanya menerima, itu sudah cukup bombastis namun lebih realistis daripada keperluan untuk jadi sempurna. Russel sendiri mengalami keajaiban di mana setelah menjadi murid dan kemudian menjadi mentor, ia bisa menanggalkan keinginannya atas saran mentor-mentornya. Ia sendiri terkejut dengan pribadinya yang bisa seterbuka itu menerima orang lain dalam pengambilan keputusannya.
Kemudian is simpulkanlah bahwa mengakui keberadaan mentor-mentornya itu melengkapi syarat-syarat pengembangan dirinya: ada metode untuk berkembang, ada yang menguasai metode tersebut, ada keinginan, dan ada kebesaran hati untuk mengalah.
2 notes · View notes
dandelionwings · 1 year
Text
Catatan dari guruku
Guru SMA ku punya banyak pesan yang sampai saat ini masih sangat memorable, karena pesannya ngena banget, nget. Sederhana tapi benar.
Hey adik-adik yg masih duduk di bangku SMA, dengarkan gurumu baik-baik. Perkataan mereka itu life lesson, insyaallah bermanfaat.
Minggu pertama masuk, ada guru geografi yang menyapa anak muridnya: "Selamat datang anak-anak terpilih." Karena memang yg bisa masuk SMA itu adalah anak yg tersaring ketat. Yang daftar 1000 + dan yang diterima 100+.
Lalu beliau melanjutkan, cerita tentang perjuangan belajar dll, dan diujung cerita beliau bilang: "hanya kamu yang bisa menolong dirimu sendiri". Jleb.
Yes, semua terjadi dengan izin Allah, tapi apakah kita juga sudah berusaha menyempurnakan ikhtiar? Jika kita berpikir lagi, apa gunanya previlege seperti kekayaan untuk beli semua kebutuhan sekolah, networking yang kuat, kendaraan pribadi, etc etc kalau kitanya malah males belajar dan memperbaiki diri. Jangan lupa gerakkan sebab, berusahalah sebaik mungkin, kemudian bertawakallah.
Kemudian, guruku yang lain lagi, seorang guru sejarah yang sangat pandai bercerita. Begitu ia mulai kalimat, kalimat selanjutnya adalah narasi sejarah yang dirangkai menjadi dongeng yang indah. Seperti mendengar sebuah novel dibacakan, dengan irama yang ekspresif. Sangat menyenangkan belajar dgn beliau.
Beliau adalah guru sejarah, dan nasihat yang paling kuingat darinya adalah: "Coba kalian tulis buku harian mulai dari sekarang, jika kelak kalian dewasa atau lebih tua, baca kembali buku harian kalian yang dulu. Niscaya kalian akan tertawa."
Beliau benar. Aku sudah biasa menulis diary sejak SD, begitu aku membacanya saat SMA aku tertawa. Ketika aku membaca buku harian SMA saat kuliah, aku juga tertawa. Ketika kubaca buku harian waktu kuliah saat sudah bekerja, kutertawa lagi.
Kenapa? Ya memang saat lebih muda kita lebih lugu. Hal-hal yg dikhawatirkan ternyata tak seberapa, bahkan tidak terjadi. Ada juga tawa bahagia ketika harapan tercapai dan kekhawatiran tersingkirkan. Ada juga tawa karena menyadari, there's a thin line between tragedy and comedy. Hidup ini naik turun, kadang berbelok tanpa disangka. Penuh kejutan.
Banyak life chapter yang benar benar membuat tergoncang, krn kita tidak tahu bagaimana masa depan. Begitu masa itu terlewati, saat itulah kita tertawa lagi.
Menulis diary membuat kita mengenali diri, menyadari emosi, bahkan tak jarang memberi solusi. Di samping, inilah cerita hidup kita, berusahalah menulisnya sebaik mungkin, apapun takdir yg terjadi. Kita juga akan lebih mudah untuk bersyukur atas apa yg kita lewati.
Guru lainnya yang nasihatnya meresap sampai ke hati, adalah dari guru matematikaku. Beliau seorang yang amat kebapakan dan pandai mengajar. Suatu kali dalam perjalanan pulang dari study tour di Jogja, kami kebetulan 1 bis, dan beliau duduk dengan guru lain di baris depan samping.
Saat itu malam, sebagian besar anak sudah tidur. Tapi aku belum krn memang belum mengantuk. Beliau mengobrol dengan teman gurunya.
"Pengen beliin anak tenda tendaan nih, biar agak mahal gapapa" ujar teman gurunya
Dan guru matematikaku menimpali dengan kalimat yang membuatku menangis.
"Sudah menjadi naluri orang tua untuk membahagiakan anaknya."
Langsung brebes mili malam itu. Sepanjang jalan keingetan kerja keras papa mama biar anaknya bisa mendapat apapun yang menyenangkan hati, yang layak untuk hidupnya.
Setelah malam itu, cara pandangku beda pada orang tua yang susah payah membelikan anaknya macam-macam. Dan aku sangat bersyukur memiliki kedua orangtuaku, dan bertekad bisa melihar mereka bahagia juga.
Itu 3 perkataan yang paling meresap dan menurutku banyak life lessonnya sampai sekarang.
Terima kasih guruku.
3 notes · View notes
hamjhin · 1 month
Text
OfPledis Mission.
Tumblr media
Get to know me!
Tumblr media
Kenapa harus Shinyu?
Kenapa ya... ya karna..... dari awal tau TWS tuh aku langsung fokus sama shinyu. Aura dia tuh kayak waduuuu, keren banget masbro. Apalagi di MV Oh My My: 7s. Padahal dulu tuh pas mvnya release, belum ada ofiicial resmi soal posiai shinyu digroup. Tapi gak tau kenapa, aura leadernya terpancar banget!
Terus, setelah tau dan ngikutin TWS makin kagum sama shinyu. Walaupun masih muda, dia bisa jadi leader yang baik buat membernya. Percis kayak seungcheol hyung di SEVENTEEN, dia juga punya aura kebapakan banget. Dia keliatan sayang banget sama semua member, dan bisa ngejaga member membernya. Walaupun dia introvert (sangat introvert), tp dia selalu keliatan berusaha buat bisa enjoy di setiap acara dan makin kesini dia udah mulai bisa nge jokes walaupun malu malu.
Pokoknya shinyu tuh sosok leader yang memang dibutuhkan sama TWS!
Kalau kepo sama shinyu dan juga tws, bisa dikepoin di official instagram, twitter dan juga tiktoknya. (@tws_pledis)
0 notes
cursed-caffeine · 8 months
Text
♢ : BACKGROUND STORY
Tumblr media
“Beom, aku mau kopi yang biasa.” “Beom, tambahan whipped cream, ya!” “Beom, iced americano ekstra shot.”
Beom, Beom, dan Beom. 
Mereka semua terus memanggil satu nama tiap kali tiba di muka kafe. Beom, lengkapnya Beom Han. Cuma seorang pemuda biasa; yang kemudian dikenal sebagai seseorang yang pandai meracik kopi dengan tangan ajaibnya.
Lahir di penghujung tahun kala badai salju mengepung kota. Bukan anak orang kaya, dia justru terlahir dari hubungan terlarang dua pemuda-pemudi yang dimabuk cinta. Terlantar dan berakhir di panti asuhan adalah kisahnya semasa kecil. Dia tidak tahu siapa orang tuanya. Melihat saja dia tidak pernah.
Dan kehidupannya setelah masuk panti asuhan pun tidak berjalan baik-baik saja. Sebuah kebakaran besar memakan seluruh bangunan di malam ketika mereka semua tertidur dengan lelap. Menyisakan tiga anak saja yang selamat dan salah satunya adalah Han.
Usianya masih sepuluh tahun kala itu. Menyaksikan sendiri bagaimana kobaran api melahap keluarga kecilnya. Saudara-saudara senasibnya pergi bersama para orang baik yang mengurus mereka meski tak sedarah. 
Pedih yang melanda tak berlangsung lama ketika ‘orang dermawan’ datang untuk mengadopsi mereka yang selamat. Seorang pria paruh baya dengan setelan pakaian mahal, datang dengan senyum hangat kebapakan untuk mengulurkan tangan. Katanya, dia bersedia menampung mereka yang kini tak punya tempat tinggal.
Han──bersama dua temannya; Jin dan Yul──kemudian tinggal di sebuah mansion besar milik tuan bernama Beom Jinwoo. Halamannya luar biasa luas dengan banyak orang tinggal di sana. Tapi, tidak kelihatan seperti keluarga. Mereka kenakan seragam yang serupa berwarna hitam dan putih. Perempuan gunakan gaun selutut, sedangkan lelaki gunakan setelan. Hanya ada dua perempuan yang pakai setelan seperti laki-laki. Suka mengekori Beom Jinwoo yang kemudian dipanggil ‘Papa’ oleh anak-anak itu.
Seperti kejatuhan bulan, Han dan dua teman yang kemudian jadi adik-adiknya itu hidup dengan layak. Dia dapatkan fasilitas, makanan dan minuman yang mewah, sampai pendidikan yang memang sepatutnya mereka dapatkan. Perihal nama, pria itu juga membagi nama keluarganya pada ketiga anak tersebut. 
Beom Han. Namanya sekarang adalah Beom Han.
Walakin, Papa kemudian membuka suara perihal tragedi dua tahun lalu yang menewaskan hampir seluruh penghuni panti asuhan. Kalau ternyata, kebakaran besar itu merupakan hal yang disengaja. Papa mendapatkan informasi yang tidak pernah dirilis ke publik perihal penemuan pemantik api dan jerigen bensin yang terkubur di halaman belakang panti asuhan. Aroma asing yang sempat tercium oleh Han di malam itu ternyata bukanlah kabel yang terbakar akibat korsleting listrik. 
Sementara Jinwoo masih mencari tahu siapa pelaku pembakaran tersebut, Beom Han bersumpah untuk balaskan dendam kematian keluarganya di panti asuhan──entah pada siapa. 
Yang mana kemudian, sumpah itu membuka rahasia yang Papa sembunyikan dua tahun terakhir. Kalau dirinya adalah seorang pemimpin kelompok media yang dikenal dengan kebrutalannya dalam menghukum para pengkhianat dan targetnya, mereka disebut sebagai NAMELESS GANGSTER. Target mereka bukanlah warga sipil tak bersalah, melainkan orang-orang yang pijaki neraka yang sama serta orang-orang ‘gila’. 
Peran Papa di mata Han justru lebih terlihat seperti Robin Hood karena bagaimana pun, pria itu justru memberikan kebaikan pada mereka yang tak mampu. Alih-alih kecewa atau takut karena mengetahui pekerjaan asli sang ayah, Beom Han semakin menghormati pria tersebut dan memutuskan untuk mengabdi. Begitu juga dengan dua saudaranya.
Kisah mereka di bagian kegelapan dimulai sejak saat itu.
Tiga anak-anak asuh Beom Jinwoo tumbuh bersama pilihan mereka sendiri. Katakanlah kalau ketiganya justru membentuk sebuah ‘tim’ yang memperlancar aksi. Beom Han meretas sistem keamanan, Beom Jin sang informan sekaligus amankan tempat, sedangkan Beom Yul yang merupakan satu-satunya perempuan di sana justru bergerak sebagai seorang eksekutor. Kelompok kecil itu disebut sebagai ZERO. 
Terlepas dari ikatan bersama sub-kelompoknya, Beom Han memiliki sisi yang justru lebih menyeramkan dari kebrutalan Yul sebagai eksekutor. Sebagai seseorang yang bergerak di belakang meja, dia justru membangun sebuah situs gelap di mana seseorang bisa mengirimkan sebuah permintaan balas dendam; tentunya, dengan sejumlah bayaran. Situs itu bernama Fresh Blood of Hell. Situs jaringan privat yang terenkripsi tingga hingga tidak sembarang orang bisa membukanya.
Tapi, bukan itu yang terburuk dari sosoknya yang kelihatan misterius di depan orang.
Beom Han memiliki sebuah kebun kecil di bunker rahasia rumahnya. Tempat yang orang-orang awam anggap neraka, menyeramkan, menjijikan, tak mau lagi pergi ke sana. Karena di tiap pot-pot yang tersusun rapi di sana, ia menanam bunga yang takkan pernah kau lihat di kebun mana pun selain milik dirinya. Bunga yang tak mengeluarkan bau wangi, bunga yang takkan pernah layu, bunga yang …, akan terus mekar. 
Kau tahu bunga apa itu, ‘kan?
Singkat cerita, Han menerima informasi kalau dalang dari pembakaran panti asuhan kini berada di Ulsan. Seorang mafia──seperti Papa, namun berbeda; di matanya──yang cukup dikenal dengan perdagangan manusianya. Usut punya usut, kelompok mereka diketahui pernah bertikai karena memonopoli pasar gelap dan Papa-lah yang menghentikan hal tersebut hingga menimbulkan dendam karena kerugian tak bisa dihindari. 
Keputusan untuk pindah ke Ulsan telah dibuat bukan semata-mata untuk membalaskan dendam. Beom Han tidak ingin mengambil langkah yang gegabah dan berakhir dengan kegagalan. Rencana disusun sedemikian rupa sebelum keberangkatannya ke kota seberang. Beom Jinwoo juga tidak menghentikan langkah anak-anak asuhnya. Si pria tua membiarkan mereka melakukan apa pun selagi tak merugikan kelompok. 
Dan perjalanan mereka di kandang harimau dimulai.
0 notes
biaaaaasthings · 1 year
Text
Sunday, 240416.
akhir akhir ini situasi lg chaos banget, tapi beberapa hari terakhir carut marutnya, pecah pecahnya. setiap hari ada aja yang bikin capek bikin nangis, silent treatment was my best choice. lebih ke ngomong sebutuhnya aja.
tiba tiba semalam pulang dari rumah naik travel isinya cuma aku, awalnya di kursi belakang tapi waktu bapaknya ngomong "terserah neng mau duduk dimana" aku bilang "di depan ada orang bukan pak?" "gaada" akhirnya pindah duduk di depan.
kebetulan ketemu supir yang sangat amat baik, tipe kebapakan(?) banget. yang kalau ngomong kaya lagi ngomong sama anak sendiri, selama perjalanan kaya biasa aku main hp si bapak fokus nyetir. kebetulan si bapak ini dagang bolu bolu khas bandung pada umumnya, trus beliau juga punya pengalaman banyak di jalanan, sampai jadi supir antar kota band band (jujur lupa nama band bandnya:')). waktu hampir sampai di lampu merah bapaknya baru ngobrol banyak.
nanya aku kerja dimana, umur berapa dll. tiba tiba bilang "nikmatin yang ada sekarang ya, jangan pusing pusing, memang umur se kamu waktunya untuk kerja keras, tapi nikmatin hari harinya, biar nanti waktu udah seumur saya bisa lebih nikmatin, kan tinggal nyantai aja, walaupun kamu perempuan, bisa cari uang tapi jangan keenakan jadi maunya sendiri ya, biar nanti ada temen ngobrol waktu hari tua" agak sedikit mencairkan kondisiku yang sekarang sih, kaya tbtb aku di kirimin bapak ini untuk jadi pengingat kondisiku yang sekarang.
and bless me still having and meet a lot of kind people.
Tumblr media
0 notes
fiahlthfh · 1 year
Text
Sepeda & 20 Ramadhan
Salah satu hal yang aku suka selama di Ciputat adalah jalan ketika pulang kampus, jalan sendiri. Kalo kata salah seorang ustadz, jalan sendiri itu bisa bikin pinter, karena kita ga megang hp, karena pikiran kita bekerja dengan melihat sekitar. 
Aku senang jalan sendiri dari kampus ke asrama, walaupun sebenarnya lumayan jauh juga. Kadang ada rasa khawatir kalo ingat pernah terjadi kriminalitas di sekitar kampus kepada anak-anak perempuan kampus, ketika mereka sedang jalan pulang dari kampus. Tapi, bismillah aku punya Allah, kalo bukan sama Dia aku bersandar, terus sama siapa lagi?
Ada satu momen, yang membuatku terharu. entahlah, setiap ada hal-hal mengenai jiwa kebapakan, aku terharu. Tadi ada seorang bapak mengendari sepeda sambil membonceng anak perempuannya di tempat duduk belakang, bapak membonceng sambil tersenyum, kukira beliau baru saja menjemput anaknya pulang sekolah, dengan suara penuh semangat beliau bertanya:
“Gimana tadi sekolahnya? biasa aja?”
Sesederhana itu, aku bisa luluh, aku bisa saja menangis sejadi-jadinya. aku jadi kangen ayah. lagi-lagi aku narik kesimpulan; kalo nanti milih ayah buat anak-anak sendiri di masa depan, jangan gegabah, jangan terburu-buru, di pikir dan telisik matang-matang, kita harus bahagia sampai akhir hayat.
0 notes
tinystardustt · 1 year
Text
Selepas Badai di Bulan Pertama
Dedaunan di depanku terlihat lebih segar selepas diguyur hujan lebat tadi siang. Udara terasa jauh lebih ringan untuk dihirup dalam-dalam. Rintik sisa badai tadi masih berjatuhan perlahan. Tak rela ia meninggalkan bumi cepat-cepat. Kini tinggal aku sendiri, di meja dan kursi tinggi yang ternyata cukup nyaman untuk diduduki berjam-jam. Aku mencari satu lagu di laman pencarian, sebenarnya aku cukup payah mengoperasikan segala hal yang ada di internet. Tapi untuk lagu ini, aku berhasil menemukan satu kata kunci. "A Man Called Otto ost", begitu aku mengetiknya. Dapat! Aku langsung mendapatkan yang kucari! "Til You're Home - Acoustic Mix" oleh David Hodges secara sopan menguasai tiap sudut di dalam telingaku. Mengisi ruang-ruang kosong dalam tubuhku yang padat. Magis. Aku masih ingat betul ketika lagu ini memenuhi seisi studio, diiringi visual yang sungguh dramatis. Bunyi-bunyian yang dihasilkan lagu ini sukses membawaku pergi. Jauh. Ke dalam diriku sendiri. Bukan kah aku pernah bilang kepadamu kalau lagu-lagu dengan suara kebapakan tak pernah gagal menarikku ke dimensi-dimensi angan? Ternyata hal itu masih terjadi hingga saat ini. Aku pun mengira itu sudah tidak berlaku lagi setelah tahun kemarin aku benar-benar banyak berpergian dari dataran tinggi yang pemandangannya membuat nafasmu tercekat hingga ke sebuah pulau kecil di ujung timur yang tak terlihat wujudnya di peta. Aku kira aku banyak berubah, ternyata tidak juga.
Sudah lama sekali aku tidak menulis di akun ini. Rasanya seperti kembali bercerita dengan teman lama, mungkin lebih tepatnya, dengan diriku yang lama. Acap kali aku menulis di sini, aku membayangkan sedang berbincang dengan Unge umur belasan. Unge yang bergetar bila disuruh maju ke depan dengan kepalanya yang dipenuhi mimpi ketinggian. Ada satu mimpi yang kurawat baik-baik selama belasan tahun, tidak peduli berapa kali babak belur dihantam kegagalan, untuk mimpi satu ini, aku rela menjelma kepala batu. Mungkin memang ini tiket yang harus kubayar untuk sampai di sana, menyicipi rasa-rasa yang kadang hanya membuat pening kepala. Belum, aku belum sampai pada mimpi itu. I'm still working on it. Tapi dari seluruh kejadian di luar nalar yang terjadi tahun kemarin, satu hal yang kusorot dan merupakan salah satu kepuusan terbaik yang pernah kubuat adalah meminta Mbak Ica menjadi dosen pembimbing skripsiku.
Pernahkah kamu bertemu orang yang memiliki kesan sungguh hangat dan rasanya seperti kamu ingin menceritakan seluruh kisah hidupmu kepada orang tersebut? Itulah yang kurasakan ketika pertama kali mengambil kelas Mbak Ica. Pipi yang cukup berisi, tidak banyak tersenyum ketika diam, kacamata yang terkadang melorot ke hidung, anggukan kepala yang tegas, pemikiran yang kritis dan terbuka, menjadi kesan pertamaku melihat Mbak Ica. Satu hal yang kutangkap dibalik kesan galaknya ialah beliau orang yang penyayang dan pendengar yang sangat baik! Terbukti ketika minggu lalu, aku melakukan bimbingan jarak jauh dengan beliau. Di mana aku melakukan banyak kesalahan, aku menyadari kesalahan yang kubuat. Pada sesi tersebut juga aku tidak banyak berbicara. Alih-alih menyalahkanku, Mbak Ica justru melakukan sebaliknya. Memelukku dengan kata-katanya yang hangat sekaligus menenangkan. Membalut rasa bersalahku dengan sikapnya yang sangat keibuan. Membantuku berdiri, kembali mengajariku berjalan dengan kecepatanku sendiri.
Bagiku, Mbak Ica merupakan perpanjangan tangan Tuhan untuk membantuku melahirkan mimpi yang kurawat dari belasan tahun lalu. Anggapanku, Tuhan mendukungku penuh menjadi kepala batu untuk mimpi yang satu ini. Seperti yang kubilang, penolakan-penolakan yang kuterima menjelma tiket untuk menggapainya. Lagu "Til You're Home - Acoustic Mix" justru mengajakku memutar memori tentang dosen pembimbing. Aneh. Padahal liriknya cukup kuat akan nuansa romantis bersama pasangan hidup tapi malah dosen pembimbing yang berlarian di kepalaku. Keren. Aku selalu percaya bahwa Tuhan ialah seniman Maha Keren yang dengan mudah 'menyentil' hamba-Nya dengan cara-cara tak terduga. Mungkin, ini salah satu cara Tuhan berkomunikasi denganku yang bebal.
0 notes
anggraenytarot · 1 year
Text
Mengenal Tarot The Emperor
Mengenal Tarot The Emperor
Kata Kunci Tarot The Emperor: Tarot The Emperor Tegak   : Otoritas, Kebapakan, Solid, Terstruktur, Fondasi yang kuat Tarot The Emperor Terbalik : Dominan, tidak fleksibel, kaku, kontrol berlebihan. Gambaran Umum Mengenal Tarot The Emperor, perlu kiranya membuka dan mengenali Arkana Mayor sebelumnya, yaitu The Empress. Jika The Empress adalah simbol  Ibu dari dek Tarot, The Emperor  adalah Ayah.…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
acehimagecom · 2 years
Text
Silaturahmi ke Kediaman Jenderal Moeldoko
Silaturahmi ke Kediaman Jenderal Moeldoko
ACEHIMAGE.COM – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar, Muhammad Iswanto SSTP MM diterima secara khusus oleh Kepala Staf Kepresidenan (KSP) RI, Jenderal TNI (Purn) Moeldoko di kediaman pensiunan Pati TNI itu, Rabu, 19 Oktober 2022. Alhamdulillah, banyak hal yang kita sampaikan kepada beliau, dalam pertemuan yang berlangsung sekitar satu jam. Pak Jenderal begitu hangat dan kebapakan dalam merespon setiap…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
katasandicom · 2 years
Text
Negara yang Merayakan Hari Ayah di Bulan September
Negara yang Merayakan Hari Ayah di Bulan September
Father’s Day atau Hari Ayah adalah hari yang dirayakan untuk menghormati kebapakan, ikatan ayah, serta pengaruh ayah dalam masyarakat. Uniknya, di beberapa negara perayaan Hari Ayah dilakukan di bulan yang berbeda, termasuk ada yang di bulan September. Lalu, negara mana saja yang merayakan Hari Ayah di bulan September ini? Hari Ayah Internasional setiap tahunnya dirayakan pada minggu ketiga…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
callmehilmy · 4 years
Text
Belajar Jadi Bapak #3
Tumblr media
Photo by Daiga Ellaby on Unsplash
Jadi, tulisan ini adalah serial kecil, tentang (sedikit) ilmu parenting yang saya dapat dari bimbingan keluarga sendiri, sekolah pra nikah, buku parenting, pun dari kuliah di pendidikan dokter. Kawan tidak harus setuju 100%, dan kami akan sangat senang bila anda mempunyai opini mengenai tema ini yaitu kebapakan.
Ada dua foto yang ingin saya bagikan di unggahan kali ini dari film A Beautiful Day in The Neighborhood (2019)
Tumblr media Tumblr media
Pengantar sedikit, boleh ya?
Tanggal 20 Januari 2018 adalah tanggal terakhir saya menulis tentang pelajaran saya untuk persiapan menjadi seorang bapak kelak. Sudah 2 tahun saya absen, sekarang saya kembali lagi. Pasalnya, saya ingin bersiap kembali karena mimpi itu saya rasa semakin dekat di tahun-tahun ini. Saya ingin ketika punya anak kelak, saya punya bekal yang mumpuni untuk membina keluarga. Pada unggahan semacam ini, saya ingin berbagi kembali, apa-apa yang saya pelajari untuk bisa bertumbuh bersama keluarga saya kelak.
Mungkin, menjadi orang tua kelak pun harus mengingat rasanya ketika menjadi anak-anak. Kita menangis karena apa, marah dengan hal apa, dan bagaimana kita ataupun keluarga kita bereaksi. Meskipun memang benar, ingatan kita ketika kecil tidak mungkin seingat itu, tapi paling tidak, kita mempunyai pembanding yang kuat untuk mencari cara mendidik yang baik.
Dulu ketika kita kecil, kita bertumbuh menjadi dewasa. Tapi mari kita sadari, terutama pada orang tua dengan anak yang pertama, orang dewasa pun bertumbuh menjadi orang tua ketika itu. Ketika kita belajar untuk melangkah, mereka pun belajar untuk mengajari anak melangkah. Ketika kita belajar untuk buang air besar, orang tua kita pun belajar untuk mengajari anaknya prosesnya yang baik.
Bertumbuh, bukan semata milik anak, namun juga bagi orang tua. Tata pikir seperti ini nampaknya membuat kita sadar bahwa dalam peran apapun, kita harus belajar untuk lebih baik, baik itu sebagai anak dalam bersikap kepada orang tua, ataupun orang tua terhadap anak.
Selain itu, sisi lain yang saya pelajari kali ini adalah pentingnya untuk jujur terhadap perasaan sendiri. Anak perlu untuk diajarkan bahwa mempunyai perasaan senang, sedih, kecewa, marah, adalah hal yang wajar; itu manusiawi. Tidak ada yang salah dalam perasaan itu. Tidak pula kita memarahi atau bersikap cuek ketika ananda menangis karena hal yang mungkin menurut kita sepele; seperti tidak bisa menemukan mobil mainannya di bawah kasur. It is okay to be sad; anak-anak perlu untuk mengetahui ini. Mereka harus jujur dengan perasaannya sendiri, dan ketika ananda jujur dengan perasaannya, apresiasi perasaan itu. 
Tidak ada yang salah dengan perasaan itu, tinggal bagaimana kita bereaksi dengan perasaan tersebut dengan cara yang baik. Entah kita ajak dia makan makanan yang dia suka, main musik, memukul drum, ataupun berlari-lari di taman dekat rumah, sembari kita ajak untuk reasoning atau memecahkan masalahnya. Arahkan ke hal yang positif, sehingga ketika dia bertumbuh dewasa, pelariannya pun ke hal semacam itu. Pada konsep psikiatri yang saya pelajari, dalam reaksi terhadap stressor, ada task oriented dan mekanisme pembelaan ego. Dua hal ini saya percaya tidak mungkin secara sadar dapat kita pilih, tapi kita bisa memilih task oriented yang baik dan mekanisme pembelaan ego yang matur atau dewasa. Ini semua dibentuk, salah satunya, dari pola asuh yang baik dari orang tua.
Tumblr media
Pola itu, pun, bisa kita dapat dari ajaran orang tua kita. Saya ingat, ketika kecil, kalau sedih atau marah, saya sering diajak lomba lari naik tangga ke masjid dekat rumah kalau menuju Maghrib ataupun Isya’. Ke anak saya kelak, saya pun ingin mengajarkan hal yang sama, atau serupa, dengan cara yang positif pula. 
Tiap anak itu spesial dengan dirinya sendiri. Mengajari bahwa diri mereka itu spesial dengan segala kelebihan dan kekurangannya itu penting. Sosok terbaik ananda kelak bukanlah ketika ia berkekuatan super semacam Superman atau Spiderman, tapi ketika mereka menjadi sosok terbaik dengan diri mereka sendiri, cara mereka sendiri.
Tumblr media
Photo by Tina Bo on Unsplash
91 notes · View notes
fifthmademoiselle · 2 years
Text
Apa tujuan menikah?
Kalau sudah tau apa tujuannya, sudah tentukan kriterianya
Maka nikah dengan siapapun ga akan masalah, karena yang dinikahi adalah kriterianya, untuk apanya, bukan siapa nya.
Jangan munafik dengan kalimat "aku mau nikah karena Allah"
Tapi di lain sisi bilang kalau "tapi ga mau kalau ga sama dia"
Lhoh katanya karena Allah, tapi kok maksa.
Oke, katakanlah karena dia soleh/solehah, karena di baik, pinter ngaji, keibuan/kebapakan, tipe idaman banget lah.
Tapi ternyata dia nikah duluan/ ga mau nikah sama kita.
Terus di sisi lain ada wanita lain dengan karakter sama, bedanya dia ga terlalu cantik/ganteng , atau beda suku, atau bukan temen lama, misal.
Hanya karena itu, kita bilang ga mau nikah sama dia.
So, kita perlu cek lagi tujuannya
Berarti niat kita masih ada nafsu didalamnya.
Ga salah, memang manusia punya nafsu. Tapi coba liat tujuan kita diatas tadi. Nikah karena Allah.
Kalau karena Allah, ya berarti niat ibadah kan.
Cuma ibadah itu luas, jadi tujuannya harus diperinci lagi.
Pernah denger? kisah tentang seorang yg mencari kayu di hutan.
Dia hanya boleh mengambil satu kayu, dan ga boleh balik ke belakang.
Pertama kali masuk, dia nemuin satu kayu yg lumayan bagus, dia pikir pasti di dalam makin bagus, akhirnya kayu tadi dia tinggalkan, dan betul, dia dapet yg lebih bagus.
Itu kejadian sampai beberapa kali, dia berpikir kalau kayu di depan akan semakin bagus.
Sampai dia nemuin kayu yang grade nya turun, dia pikir mungkin di depan ada kayu yang gradenya seperti yang dibelakang tadi.
Tapi dia ga nemu, dan akhirnya keluar dari hutan tanpa dapet kayu.
Ini terjadi karena dia ga tau, kriteria kayu yang dia butuhin, dia tertipu dengan nafsunya, keinginannya.
Sama kasusnya saat kita cari jodoh tanpa tau kriteria yang kita butuhkan. Kadang kita masih naif soal tujuan kita yang sesungguhnya.
Karena nikah bukan hanya soal melihat wajahnya yang good looking setiap hari. Tapi juga soal apakah dia bisa menjadi orang yang mendukung kita, membersamai kita menuju sebuah tujuan kita.
Itu pilihan.
Apakah tujuan kita akhirat, atau tujuan kita sekedar dunia yang sementara.
Kalau kita tau tujuan menikah itu untuk apa, maka kita ga akan menyesal menikah dengan orang yang kita pilih.
Kita ga akan tergoda dengan cowok/cewek lain yang lebih cantik/ganteng, tajir, pinter.
Rumput tetangga emang selalu terlihat lebih hijau kan?
..
Manusia diberi akal, diberi pilihan.
Boleh kok kita pilih, tapi pakai akal sehatnya.
Wajib cari ilmunya
.
Credit: beyond the inspiration, ust felix shiaw
.
28.11.21
Tumblr media
8 notes · View notes
infinityzzzz · 2 years
Text
Dari kemaren belajar banyak untuk kehidupan pasca kampus, lebih tepatnya untuk berkeluarga. Agak aneh membahas ini, tapi yasudah. 
Setiap orang akan keibuan dan kebapakan pada waktunya. Melihat saudara-saudara sudah berkeluarga, semakin lama semakin nyantai dalam menjalani hidup. 
Melihat mbak-mbak yang kerja keras ngurus anak ditengah acara keluarga, yang satu rebutan, yang satu nangis, yang satu pengen makan, yang satu berantem, wkwkkw, ya Allah ibunya sampe terbatuk-batuk dan terpusing-pusing tapi harus tetap tenang, santai, lembut, tidak marah-marah wwkkw.
Melihat mas-mas yang sudah kebapakan ngurus anak-anaknya, padahal dulu haha hihi doang kerjaannya. 
Aku besok gimana ya kalo jadi Ibu? Hmm harusnya ada pertanyaan lebih awal, emg aku masih punya waktu berapa lama untuk hidup?  
2 notes · View notes
gladiollsusi · 3 years
Text
Sore ini nge doorsmeer. Lalu papasan sama Abang Abang yang ganteng nya mengayomi. Hahahha
Maksudnya, ganteng yang kebapakan. Eh meneduhkan gitu.
Cuma papasan aja.
Tapi ku senyum senyum senang 😂🤣
Ya begitulah jenis kebahagiaan di usia sekarang. Senang doang. Meski tahu besok-besok gak bakalan jumpa lagi sama beliau 🙂
3 notes · View notes
aaequanimitas · 3 years
Text
MERDEKA!!!
Ayo kita bahas soal merdeka, mumpung masih 17 Agustus nih (semoga pas tulisan ini dipost, masih 17 Agustus ya! Ya lewat dikit gapapa lah ya. Yah emang lewat)
Nah kalau kata kamus KBBI online, merdeka itu artinya :
mer·de·ka /merdéka/ a 1 bebas (dari perhambaan, penjajahan, dan sebagainya); berdiri sendiri: sejak proklamasi tanggal 17 Agustus 1945 itu, bangsa kita sudah --; 2 tidak terkena atau lepas dari tuntutan: -- dari tuntutan penjara seumur hidup; 3 tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu; leluasa: majalah mingguan --; boleh berbuat dengan --;
Kalau kemerdekaan bangsa, sudah banyak yang bahas lah ya. Disini, aku pengen bahas soal kemerdekaan perempuan.
"Lha emang perempuan dijajah?"
Coba, terutama yang perempuan nih, diingat lagi yuk, kapan dibilangin
"Kapan nikah? Jangan ngejar karir terus, nanti cowok cowok minder kalau kamu karirnya ketinggian"
"Kapan punya anak? Perempuan itu ngga sempurna sebelum bisa melahirkan buah hati dari rahimnya sendiri"
"Kamu itu, harus cantik, pakai baju bagus, dandan, layani suamimu yang bener, biar suamimu ngga lari dari kamu"
"Sebagai perempuan, kamu itu harus bisa kerjaan domestik, harus bisa urus anak, urus suami, urus diri, jangan lupa bantuin suami buat nyari uang. Jangan bisanya ngehabisin uang suami aja"
"Jadi perempuan itu, yang halus, jangan terlalu galak, nanti pada takut. Senyum ya jangan lupa"
"Jadi perempuan jangan terlalu mandiri. Nanti ngga ada laki laki yang mau. Laki laki itu sukanya perempuan yang ada manjanya. Eh, tapi jangan terlalu manja, nanti ngerepotin"
------
Ya, ekspektasi orang orang ke perempuan. Tuntutan tuntutan orang orang ke perempuan. Padahal, di KBBI sendiri, ada tuh arti merdeka adalah "lepas dari tuntutan".
Pernah ngga sih, cowo cowo dapet tuntutan yang serupa? Misal :
"Jadi cowok tuh minimal harus sarjana ya. Terus gajinya harus di nominal xxxxxx dan jangan lupa, harus bisa beliin skinker, ngerawat istri, ngemuliain istri, kerja keras, pas pulang jangan lupa istri sama anak di elus elus, disayang sayang"
"Laki laki harus nikah diumur xx. Nanti jadi perjaka tua. Mana ada yang mau"
"Jadi laki laki harus kuat, harus bisa jadi sosok penyayang, kebapakan, tapi melindungi, harus pinter juga, jadi sosok panutan"
"Laki laki kalo dirumah jangan koloran mulu, kasian istrinya nanti. Cewe juga butug yang seger seger"
Mungkin pernah, mungkin tidak. Jikalaupun pernah, namun amat jarang, karena masyarakat kita masih sibuk membentuk perempuan tapi lupa untuk mengajari laki laki bersikap.
Tuntutan tuntutan itu secara tidak langsung, membuat perempuan 'terperangkap' dan 'terjajah' dengan lingkungannya sendiri.
Berapa banyak sih, perempuan yang harus mengerem mimpinya hanya karena dituntut untuk menikah? Tapi, jika dibandingkan, berapa banyak sih laki laki yang harus meredam mimpinya karena disuruh menikah? Lucunya adalah, ketika perempuan ingin melanjutkan mimpinya setelah menikah, mereka dianggap akan membebani keuangan keluarga, ngga guna juga ijazahnya, dll. Tapi kalau suami, dianggap sebagai sesuatu yang keren.
Dan jangan lupakan, "tubuh" perempuan pun seakan milik masyarakat. "Kapan punya anak? Sekarang aja, mumpung masih muda" "Nambah anak lagi, anakmu udh dua tahun kan?", "Gendutan ya? Diet coba. Itu biar pinggangnya kecil tapi panggulnya gede" "Kurusan ya? Coba naikin berat badan, biar enak diliat". Tapi pernah ngga, ada laki laki yang dibilang "Eh kamu olahraga dong, itu perut buncit, ga enak diliat" "Kamu olahraga biar bahunya bidang, masa cowo badannya rapuh"
Dari sini, kita tau, bahwa perempuan belum sepenuhnya merdeka. Belum sepenuhnya lepas dari tuntutan tuntutan. Baik secara mental, dan fisik. Menyedihkan memang, disaat kemerdekaan sudah berumur 76 tahun (kalau manusia, udah masuk kategori lansia nih), perihal perempuannya, masih ngga beda sama jaman waktu Indonesia masih berumur anak SD
Kok gitu? Coba inget inget lagi, jaman tahun 50 an, pas Indonesia masih 5 tahun keatas, banyak kan, perempuan yang di kekang. Umur belasan disuruh menikah, menikah adalah puncak kesuksesan perempuan, tujuan hidup perempuan adalah menikah. Belum menikah diusia 20-an? Siap siap digunjingin tetangga. Mau sekolah? Siap siap diketawain satu kelurahan. Mau merantau? Siap siap diketawain satu desa. Ngga bisa punya anak? Kamu perempuan cacat!! Kata satu kabupaten. Suami kamu selingkuh? Kamu pasti jadi istri ga becus. Kata satu provinsi.
Liat kan? Sama, persis. Apa yang dialami perempuan di era tahun 50 an, atau bahkan sebelum itu, masih dialami perempuan di era sekarang.
"Tapi kan, kita diadat ketimuran. Udah biasa kali kayak gitu. Kalo ngga gitu, moral bangsa ngga bener nanti" (bilangnya sih moral dan adat, tapi kok yang dinyinyirin cuman perempuan doang?)
Ya, penyebabnya tak lain dan tak bukan adalah kepercayaan masyarakat bahwa seperti itulah adat disini. Adat ketimuran mereka bilang. Dan pemikiran pemikiran seperti itu yang terus diturunkan dari generasi ke generasi, hingga ia tetap berakar kokoh.
Hingga saat ini, perempuan perempuan berusaha untuk sedikit demi sedikit membawa arti kebebasan untuknya. Tapi apa yang terjadi? Ya, komentar manusia disekelilingnya tetap saja setajam scalpel. Dan mengerikannya lagi, yang berkomentar itu sama sama perempuan!! Crab phenomenon rupanya. Ngga mau kalo dari sejenisnya ada yang bisa berhasil. Maunya ya harus samaa smaa menderita.
Kalau gitu caranya, kapan perempuan benar benar merdeka?
Haruskan hari kartini sekalian diperingatin di hari kemerdekaan? Biar semua orang tau, bahwa perempuan pun butuh 'merdeka' dari tuntutan tuntutan yang membebaninya.
Semoga, makin lama, makin banyak perempuan yang berani memperjuangkan 'kemerdekaan' atas tubuh dan pikiran miliknya, dari belenggu penjajahan 'tuntutan' masyarakat.
Semoga, perempuan di Indonesia makin kuat, makin mampu berdiri dengan dirinya sendiri, makin menjadi perempuan tangguh yang bisa membahagiakan dirinya sebelum membahagiakan orang lain.
With love,
Perempuan yang sedang berjuang untuk 'merdeka'
4 notes · View notes
dinisuciyanti · 4 years
Text
Midnight Thoughts #8
What thing worthy of love can be found in me? - Franz Kafka
Menemukan quotes ini di tumblr dan menarik untuk dibahas. Self-love katanya. Kita harus mengenali diri sendiri melebihi siapapun. Hidupmu adalah hidupmu, bukan hidup orang lain. Kamu harus bertanggungjawab atas pilihan hidupmu. Oke, udah ah jangan serius-serius wkwk.
What thing worthy of love can be found in you?
Percaya diri, bukan sombong. Sesuai realita aja, gausah dilebih-lebihin. Bisa juga nanya ke orang, “menurutmu aku gimana orangnya?”. Kadang review jujur dari teman itu penting, sekedar validasi “oh iya aku tu gini”. 
Yang worthy dari kamu apasih?
Cantik/ganteng? pinter? sabar? tahan banting? soleh/solehah? jago masak? keibuan/kebapakan? punya bisnis online shop? gaji dua digit per bulan? open mind? easy going? charming? suka ngelawak? rajin menabung?
Mulai bisa dipikirin, kira-kira apasih yang worthy dari kamu, yang menjadi alasan kenapa kamu layak dicintai oleh pasanganmu kelak? atau bisa dijadikan teman/partner yang solid untuk bikin usaha bareng? You must know it.
3 Agustus 2020 
3 notes · View notes