I was under the impression that Kula Ya Ku , and a lot of bird wyverns, are like gwarga and other domestic birds- they lay eggs yearly at least as long as they're fed.
Suprisingly few wyverns only form eggs when with a mate- it's the supply of food that drives it.
Meanwhile, less bird like wyverns don't often lay dud eggs , and snake wyverns and egg laying fanged wyverns especially lay very soft shelled eggs- almost pouches.
( Ooc sorry I just really like birds , and since Kula Ya Ku is a lot like flightless birds like emus or dodos ( which are close extinct relatives to doves ) and those lay eggs without a mate regularly, I just assumed the same would be the case. Hope this wasnt rude)
Wild birds and bird wyverns often can't afford to waste the calcium needed to create "dud" eggs, especially when one's next meal isn't guaranteed. Egg-laying tends only to happen with plentiful food and a mate, since egg-laying is very resource intensive. Kulu Ya Ku, like its ilk, are still wild animals, with not even a step taken to domesticate them. I'm sure that, in the future, there might be attempts made... but domestication takes a lot of work and time... possibly thousands of years worth of both. Breeding for desirable traits isn't something that be done in a day.
That being said, even tamed wingdrakes (specifically, those we've trained to ride) need special treatment and diets to prevent calcium deficiencies from laying duds. Their diets are varied and we make sure that they're enriched and housed in such a way as to prevent mating behaviors when we aren't breeding them. That way, we can prevent a number of problems from occurring, such as eggbinding and other such laying complications when they can be avoided altogether.
Malam ini, aku duduk termenung di atas meja belajarku, berteman dengan gemercik air dalam aquarium, dan sedikit hembusan angin dingin pertanda hujan akan turun. Aku putar kembali ingatan-ingatanku selama dua minggu penuh di ruang hemodialisa. Teringat pasien-pasienku yang terbaring lemah dengan mesin dan ginjal buatan di sampingnya.
Hatiku berdesir, kenangan bersama mereka muncul satu-persatu. Aku mulai merasa memiliki mereka, menjaga pun menemani kala pagi dan sore, layaknya seperti keluarga sendiri, terasa dekat sekali. Lantas aku juga merasa turut bertanggungjawab atas kehidupan mereka. Langkah kaki amat berat saat akan berpamitan untuk melanjutkan amanah di bagian lain.
Hampir dini hari, perlahan hujan penuh sejuk kesyukuran mulai turun, bau tanah mulai tercium. Sebentar, tunggu ya, aku ambil kopiku dulu. Aku lanjutkan ceritanya nanti.
(23.38)
---
“Mbak, hari ini hari terakhir di sini ya? Berarti minggu depan nggak bisa ketemu lagi?”
“Iya Bu, tapi gapapa, Ibu harus tetap semangat ya.” Kataku menahan haru
Waktu berlalu begitu cepat ya?
“Nduk, mesin iku ora ngilangi penyakitku. Tapi mung biso mbantu ndawake umurku. Biyen to nduk, pisanan aku ngerti kudu dikumbah getih e, aku nangis, isuk sore ora doyan mangan. Tapi saiki aku wes legawa, pokoke wes enjoy, lha arep piye maneh to nduk, tak wolak-walik kahanan e tetep koyo ngene, hoo to?”
Cerita salah seorang pasien yang mulai menumbuhkan penerimaan perihal keadaannya. Begitu antusias aku mendengarkan, aku mengangguk tersenyum sebagai tanda mengiyakan.
Pada waktu yang sama, aku sadar betul sedang membelakangi sepasang suami-istri, sudah nenek-kakek, aku menebak usia mereka berkisar 60 tahunan. Diam-diam aku menangkap sedikit perbincangan antara mereka.
“Ngopo kok sirah e digujengi? Uti mumet? Tak nyet-nyet (tak pijiti) po? Awak e rasane piye? Adem? Uti arep kemulan ora?”
“MasyaAllah, gemati banget!” Gumamku dalam hati
---
Sambil berkeliling injeksi obat, aku mengedarkan pandangan melihat jajaran sekitar. Aku terpaku pada seorang Bapak paruh baya, dengan hati-hati aku menuntun langkah dan bertanya:
“Bapak, piyambakan mawon?”
“Njih, kula piyambakan terus, Mbak, boten enten sing ngeterke.”
Tidak seperti pasien kebanyakan yang datang di antar, kemudian ditunggu oleh pasangan, anak, menantu, maupun sanak saudara. Sedikit ada rasa penasaran, kuberanikan diri bertanya pada teman sejawat.
“Pak, Bapak yang di ujung selatan itu memang selalu datang sendirian ya?”
“Iya dek, Bapaknya ndak mau merepotkan keluarganya. Sekali dua kali memang pernah di antar, tapi itu saja saat Beliau sedang nge-drop. Sering ditengok ya dek.”
“Njih, Pak, siap.” Jawabku mantap
Ku ingat-ingat lagi, sepertinya Bapak tadi tidak benar-benar sendiri, Beliau membawa radio kunonya dengan antena cukup tinggi yang selalu menemani kala bosan menanti darah dicuci.
---
Melihat lingkaran keluarga baru yang sedang menjalani ujian ini, sungguh membuka mata dan hatiku. Alangkah luar biasa, mereka begitu tegar dan kuat. Malu rasanya, saat mengingat diri belum mampu berhenti mengeluh dan merengek.
Aku belajar dari mereka, yang terus mengucap alhamdulillah, tetap menumbuh rimbunkan syukur tatkala tekanan darahnya tidak membumbung tinggi. Aku sangat tersentuh.
Aku belajar dari keteguhan dan secercah keyakinan mereka tentang indahnya rencana sang Maha Kuasa atas hidup mereka. Keyakinan bahwa Tuhan tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
Melalui tulisan ini, kiranya kita mampu sebentar saja memberikan ruang dan waktu khusus untuk mendoakan mereka; semoga yang sakit diberikan nikmat sehat tanpa meninggalkan sakit yang lain, dan yang sehat semoga diberikan kemudahan untuk melakukan kebaikan bagi sesama. Aamiin.
Ini pengalaman penuh hikmah dan perenungan.
Aku belajar banyak dari keluarga baruku, pasien-pasienku, alhamdulillah.
Banyak orang memberikan testimoni, "Wah enak ya kenalaan sama tokoh. Kerjaannya jalaa-jalan. Banyak project. Dipercaya sana-sini." Batin ku, "Joh, ora ngerti ae, wingi akhir tahun, aku nyaris edan mergo perkoro cinta." Suwun gusti piwales e panjenengan ingkang langkung sae. Mugi kula saget nglampahi menika kanthi sae.
Dulu pernah di stase pertama, waktu jaga ruang di ruang khusus bangsal stroke,
Waktu itu, kami sedang menyiapkan obat atau sebutannya "ngoplos obat" pukul 23.00 malam. Sambil cerita banyak hal, karena kebetulan ayah dan mamaku sendiri adalah seorang perawat dan bidan, jadi rasanya seakrab itu. Tiba - tiba salah satu perawat yang sudah seperti kakak sendiri bilang,
"Dek, iku jilbab mu terlalu panjang nduk, lenganmu juga singkepin aja, nek kenek urin sama ngt e pasien malah jadi najis lho"
Dan, kemudian, beliau berjalan menuju arahku dan tiba tiba meraih jilbabku dan membenarkannya. Mungkin memang wajar rasanya karena kita sudah sangat akrab bak mbak dan adik, beliau merubah gaya hijab pashmina syar'i ku menjadi pendek namun praktis. Tapi jujur kaget banget :"))))))
Salah satu temanku sontak langsung bilang,
"Mbak, Nadya memang gitu, memang gitu gayanya". Sahut temanku, dia bicara seolah - olah, "tidak terima" pada apa yang dilakukan mbak perawat ke temannya ini,
Aku hanya tersenyum. Temanku yang notabene adalah laki - laki seolah dia ndak mau temannya ini dirubah gayanya jadi kurang syari wkwk masyaAllah yah.
"Ndak papa mbak, matursuwun nggih" jawab ku atas ekspresi bingung kita bertiga wkwk. Juga sambil tersenyum ke arah teman jaga ku tadi, dan berbisik "makasih ya dimas (namanya dimas)"
Setelah selesai injeksian dan memastikan kalau semua pasien CVA dalam keadaan baik, kita kembali ke rdm buat istirahat sambil melanjutkan belajar, dan tentunya memperbaiki gaya hijab yang sudah diubah sama mbak perawat tadi, dan membahasnya dengan teman jaga.
Tujuan nya mbak tadi juga sangat benar. Biar ndak kenak urin, darah, ngt pasien yang mungkin aja bisa tersapu dan terciprat ke jilbabku yang dibilang "menyapu/melambai-lambai ke udara"
Yang pertama, kita hargai dulu maksud baik seseorang
Kita renungkan, sepeduli itu lho mbak perawat sama dm, padahal dm bukan ners muda dan kehadiran dm biasanya malah membuat perawat nambah pekerjaan, harus ikut menjelaskan, ngajari injeksi, ngajari infus, dan menerut Nadya justru perawatlah yang banyak ngajari kita selama jaga ruang. dengan alasan "najis" itu juga, maka nadya ucapkan banyak terima kasih terlebih dahulu.
Yang kedua, kita jelaskan secara perlahan - lahan prinsip kita,
walaupun njelasinnya baru tersampaikan di keesokan harinya pas waktu visite, setidaknya nadya dah selesai menjelaskan dan memperbaiki suasana
"Mbak, kula mbawa cadangan kok, mboten napa napa misalkan terkena/terciprat, insyaAllah kula siap mengganti. Matursuwun nggih, memang sengaja dilebarkan hijabnya"
Dan masyaAllah, semua jadi jelas, jadi gamblang, jadi tersenyum bersama kembali tanpa ragu sedikit pun
Prinsipnya adalah, ndak usah takut jadi lebih ribet, dianggap berbeda, dan dianggap mempersulit diri sendiri karena kita pun melakukannya untuk Allah, diniatkan atas Allah, untuk diri kita sendiri, karena menutup aurat secara kaffah adalah tantangan terbesar bagi seorang muslimah. Anggap saja, ujian "praktis" itu sebagai ujian yang bener bener nyata hadir buat kita semakin memagang ke-kaffah-an dalam memeluk dan mengamalkan ajaran islam.
Yang penting Allah ridha
MasyaAllah ya! Semoga setiap kita dimudahkan untuk saling mengerti dan saling memahami atas prinsip2 orang lain. atas apa yang menjadi pandangan dan menjadi maksud seseorang. Semangat meraih ilmu dan semangat belajar hidup!
Rasanya tidak ada satu hari pun yang tidak mengandung pelajaran saat koass, baik pelajaran materi ataupun pelajarn hidup.
Alhamdulillah, artinya banget orang - orang peduli sama Nadya, mulai dari mbak perawat sampai temen temen jaga yang bener-bener mau memikirkan dan memperjuangkan apa yang menjadi prinsip.
"Selamat ya kawan-kawan… Akhirnya kita bisa sama-sama wisuda", ucap ketua himpunan mahasiswa di acara wisuda kami
"Selamat yo Le, akhire sing mbok karepke kelakon", begitu ucap orangtuaku
Tentu saja aku bahagia dengan capaianku, "what's next?", Itu yang menjadi pikiran ku akhir-akhir ini. Saat ini aku berusia 22 tahun, 3 bulan lagi usiaku sudah memasuki 23 tahun. Namun rasanya aku masih belum punya tujuan hidup yang jelas. Secara prestasi, aku memang salah satu anak yang cukup berprestasi. Bahkan semenjak SD hingga SMA, aku selalu ranking 1. Aku diterima disalah satu kampus terkemuka di Jogja, dan selama menjadi mahasiswa, IP ku selalu masuk top 3 di jurusanku.
Meskipun begitu, aku iri lihat capaian-capaian temanku, meski IP mereka dibawahku, tapi pengalaman mereka luar biasa. Aku teringat di libur semester tahun lalu, aku melihat beberapa teman dan komunitasnya membuat acara di dekat rumahku, kebetulan rumahku ini di kawasan Kaliurang. Mereka seperti membuat program untuk membantu UMKM, kayaknya ini salah satu program dari komunitas mereka. Saat itu aku tak ada ketertarikan dengan hal-hal seperti itu. Yang ada di pikiranku hanya nge-lab dan nge-lab, menyelesaikan penelitianku saat itu di bidang pertanian.
Sekarang aku lihat, komunitasnya sudah membantu banyak UMKM, bahkan tetanggaku yang memiliki usaha UMKM juga sering menanyakan kabar temanku.
"Mas Rio, sampean lak koncone mas Toni to? kepriye saiki kabare, wes suwi tenan ra ketok? Salam yo nek ketemu mas Toni (Mas Rio, kamu temennnya mas Toni kan? Bagaimana kabarnya sekarang, kok lama tidak kelihatan? Salam ya kalau ketemu mas Toni)", begitu kata pak Paimin, tetanggaku.
"Nggih pak, Alhamdulillah Toni kabare sae. Nggih mangke kula sampekke teng Toni salame njenengan (Iya pak, Toni Alhamdulillah bagus pak kanarnya. Iya nanti saya sampaikan salam bapak ke Toni)", begitu balasku.
Sepertinya mereka sudah sangat akrab, aku yang tetangganya semenjak kecil saja tidak seakrab itu. Belum lagi ke teman-teman yang lain juga begitu, sering sekali pak Paimin nanyain kabar Toni, Yoshua, dan Ghea (temen-temenku yang anggota komunitas tersebut). Kabarku sendiri gak pernah ditanyain, meskipun aku tahu itu cuma basa-basi.
Sekarang, aku berpikir kembali, apa iya IPK-ku yang cumlaude ini tujuanku sebenarnya. Aku berpikir, Aku juga ingin seperti Toni, Yoshua dan Ghea, yang bisa bermanfaat untuk orang lain. Aku kepikiran untuk pergi keluar rumah, mencoba hal-hal yang baru. Namun aku kepikiran orang tuaku. Aku adalah anak tunggal, orangtuaku harus menunggu 10 tahun baru Allah hadirkan aku diantara mereka. Maka dari itu, meskipun aku laki-laki, aku sangat dimanja mereka semenjak kecil.
"Anak mung siji, yo kudu dieman-eman (anak cuma satu ya harus dijaga benar-benar)", begitu kata mereka.
Tapi kalau begitu terus, kapan aku akan berkembangnya. Aku mencoba untuk mengutarakan niatku, aku tak tahu bagaimana respon mereka. Aku akan coba meyakinkan mereka, kalau aku pasti akan baik-baik saja…
Yau Ce Ranar 'UWA' Ta Duniya; UWA👇 *1. Ita Ce Zata 'Dauke Cikinka/Ki Har Na Tsawon Watanni Tara(09) Ciwo-Kan-Ciwo, Ba Tare Da Ta Ce a Zubar Ba. *2. Ita Ce Zata Kasance Babu Ci, Babu Sha, Ga Ƙarancin Bacci, Bisa Nauyin Da Take Ɗauke Da Kai/Ke. *3. Ita Ce Bayan Ta Haife Ka/Ki Zata Ɗauki Dukkan Lokutanta Akan Ka/Ki Domin Kula Da Kai/Ke. *4. Ita Ce Ba Zata Iya Cin Abinci Ba, Sai Ta Ga Kai/Ke Ka/Kin Ci, Haka Zalika Ba Zata Iya Bacci Ba Sai Ta Ga Kayi/Kin Yi. *5. Ita Ce Duk Tsananin Rashin Lafiyar Dake Damunka/ki Tana Ɗauke Da Kai/Ke, Kuma Tana Rarrashin Ka/Ki a Duk Lokacin Da Ka/Kike Kuka Komai Tsawon Lokaci. *6. Ita Ce Ta Koyar Da Kai/Ke Yadda Ake Tafiya, Ake Cin Abinci, Ake Magana Da Kuma Zamantakewa. *7. Ita Ce Duk Tsananin Rashin Lafiyan Da Yake Damunka/Ki Tana Tare Da Kai/Ke Ba Tare Da Gajiya Da Kai/Ke Ba, Kuma Duk Ƙazantar Cutar Baza Ta Guje Ka/Ki Ba. *8. Ita Ce Ke Girka Maka/Miki Duk Kalar Abincin Da Ka/Kike So. *9. Ita Ce Take Siya Maka Duk Abin Da Kake/Kike So, a Lokacin Ƙuruciyar Ka/Ki Kai Harma Da Wayonka/Ki. *10. Ita Ce; Take Sonka/ki Fiye Da Matarka/Mijinki, Kuma So Na Haƙiƙa Wanda Arziki Ko Talauci Bai Isa Ya Taka Rawa Tsakanin Ku Ba. ...Mu Kam Ko Ma Yaushe, Ranar 'UWA' Ce a Wajenmu🙏❣️🙏 Othman Muhammad ✍️ YA-ALLAH! KA JIƘAN MAHAIFANMU, KA SA ALJANNA-FIDDAUSI CE MAKOMAR SU🙏 WAƊANDA SUKE RAYE KUMA ALLAH YA ƘARA MUSU LAFIYA, YA RABA MU DA SU LAFIYA DON ALFARMAR SHUGABAN SAMAMMU(S.A.W) AMEEEEEEEN❣️🙏🙏 (at Nigeria) https://www.instagram.com/p/Cp-wykBokBM/?igshid=NGJjMDIxMWI=
TSH 180,000 UNACHUKUA COMPUTER COMPLETE UNAFUNGUA STATIONARY UNAANZA KU TYPE UNAINGIZA HELA ZA KULA IPO HAPA HAPA OFCN KWA MNYAKUGULA MNYAKUGUSA BUY&SALE GOODS KARIBUNI HHAPA HAPA OFCN KWETU IRINGA KIHESA MWANG'INGO UKIFIKA ULIZA ABUNERI MJASIRIAMALI AU MNYAKUGULA MNYAKUGUSA HATA KUKU ANAKULETA AU NIPIGIE MWENYEWE MOJA KWA MOJA NA WHTSAPP KWA BIDHAA ZAIDI NA PICHA YA KILE UNATAKA PIGA 0757510219 (at Mwang'ingo Kihesa) https://www.instagram.com/p/CmVuDBCIfbn/?igshid=NGJjMDIxMWI=
Milabas na ing pilang months mula nang meg desisyun ne i Lord na paynawa naka kayabe na. Pilan nang months pero masakit parin istung ayayalala ku.
From the time na apaninap ku na lalakwan mu kami bayu mi abalung misakitan ka, sobra kung gaga kagising ku kasi akala ku tutu. Pilan kung besis peg pray kang Lord na ali magkatutu. Pilan besis kung ni rebuke. Ali ku isip-isipan na magkatutu.
Dinatang ing oras na abalu mi na mika bukul ka intestine, mas lalu kung menasakit and tinakut kasi ali mu deserved, sobra ka kaganaka.
Nang pabalik pabalik ka king hospital, aldoldo, dadalan ku ing karug keng obra. Na kada ating text or chat mula keng bale, manga karugan ku. At ketang pamagbalik balik mu, ikwa mu naring meyayat, aliwa ne ing itsura mu, aliwa na itang masigla na kedagulan ku na laging maka smile kaku tuwing sasabyan ke ing "Tatang".
April 10, 2022. Mika chance ku na banten daka hospital, sobrang masakit na akakit daka na ali maka pangan masalese pero maka smile kapa rin kaku. Mipangulit ka tapa rin kalupa ning dati. Ikwa tapang a-celebrate keng kilub ing bday mu. Pero tutu man balu ku malungkut ka kasi lulwal no ngan keng hospital deng kasabayan mu kasu atyu kapa rin keng hospital. Ali ku pweding gumaga that time kasi birthday mu at balu ku ali muku buring gagaga. Kasi kantita ka kaku e, kantita ka kalugud kaku, never mung peramdam na ala kang ali agyung gawan para apasaya me ing bunsu mu. At ketang bengi ding ita, ing first trauma ku, kanita ku aranasan. Nang atyu ka cr at biglang mitomba, sobra ing takut ku, akala ku last da nakang akit, buung katawan ku mangalgal and bisang mangaga habang sasapwan daka. Bisa kung gumaga kasu ali pwedi, kasi need kung maging strong keng harap mu. Pero ing lawe mu kaku that time, parang ali muku kilala or ali mu balu ing malyayari. Sobrang tinakut ku tang. Tatakut na mawala ka.
Nang nilawe da naka reng nurse and dinenan panulu karin kamu mekapag kerang masalese after mung mitumba. Sabi mu kaku marimla ka kaya peka ulas daka and kinawul. Pag pray habang kakawlan daka tapus ika pang sinabi na "Madtud naka" sa halip na ikang madtud. Keng oras a ita aku parin ing isipan mu. Nang sinabi kung "Ikang madtud, ot akung patudtudran mu? Ikang pasyenti ku e, tsaka sisiw mu kaku ini, sane kung mag graveyard shift" peka lawe muku na balamu lalawen mu if agyu kuba talaga tsaka kapa meg decide madtud habang maka holding hands kana, na lagi kung gagawan kapag siping dakang maka kera katulad keng bale.
Milabas ing pilang weeks, or months, meg bagsak ka lalu katawan. Aldoldo gagaga ya kekami ating kasi tatakut nya rin para keng kalagayan mu. Hanggang sasabyan da reng Doctor na mag ready kami keng nanu man pweding malyari.
Lulub ku obra na minsan agyang kasabi kula reng guest keng telepuno tutulu ku luha. Atatandanan kupa nang mimwa ya ing guest a kasabi ku kasi atin yang complaint and tahimil kung gagaga. Ali dahil keng panyabnan, gagaga ku kasi isipan daka.
Kada muli ku dorm manila or lub obra, habang mag commute manga pangaga. Aldoldo aiisip daka.
Nang inuli daka bat hospital at sinabi dah na comfort care bamu ing pweding ming gawan para keka anang kasakit. Atyu ku obra kasabi naku ning Manager ku if ating problema. Sinabi ku ngan kasi mabayat na. Sabi na mag ready naku, na baka kaya ali kapa papaynawa at mag tiis kasi alika agyung i-let go at paubaya kang Lord. Sabi ku kananu dakang i let go? for 27 years never kung a-feel na ali muku kaluguran or ali mu kami kaluguran. Sobra kang maganaka at matiisin. Sobra ku gaga kasi ali kupa ready bilang bunsu and bilang sobra katang close.
Nang pepa-ulyan na kaming ating kasi sabi na baka ali da naka dasnan if ali kepa muli ketang aldo a ita. Mig absent kaming koya at minuli Pampanga.
Panga bengi akung mag bante keka keng kwartu. Late na ita and manalbe tamung tv, masakit naka damdam and talanan kata gamat, pag ating masakit lalako me gamat ku kasi ali me buring sakmalan kasi baka manasakit ku, aku parin isipan mu, keng ketang sitwasyun ikami pang isipan mu.
Habang manalbe ku, apapansin ku lalawen muku habang malamlam la reng mata mu, pakalawe muku habang aku mag kunwaring kung maka focus manalbe, nang kitnan daka bakit sabi mu "ala" tas pipiling ka. Meg kunwari ku ulit manalbe tas apapansin kung paka lawe muku parin... na kaya pala..
June 19, 2022 - Fathers Day. 5 or 6am babati nala keka di Psalm, ating, ma and koyang grayson. Aku na sobrang close keka, ni ali daka buring batian kasi aliwa ita ing sitwasyun na buri keng i-celebrate ing Fathers Day. Meka bati nongan aku ali kupa agawang sabyan keka, kasi for the first time merine ku at ali ku bisa kasi baka last na ita.
Sobrang in pain naka kanita at pepalwal keng duyan, not knowing na buri mu palang akit ing lwal at reng kapatad mu. Nang ginaga ya i tita at ma nang minta la kusina, sabi nang tita ali naka agyung akit kasi aliwa nala kule reng bitis mu. Kakarug naku kaya pintalan daka keng lwal, atyu kaming apat mikakapatad at i Ma, ma ka palibut keka. Ali kuna atiis. Sabi ku keka habang mangaga
"Tang..kaluguran daka, sobra..mula ng malati ku hanggang meragul ku..sobra ing lugud mu. Meka graduate ku dahil keka, kang ating at kang ma. Kalugaran dakang mikakapatad, love daka, nung magkasakit naka, okay na, ali mu na kami isipan, ali miya paboren i Ma. Kayabe kula di ating and koya, ali daku paboren at ali kula paboren para keka. Paynawa naka if magkasakit ka"...
Maka lawe kamu kaku habang tatalnan daka bitis at mamasayan. Kayarin ku di koya and ating and i ma na ing meg voice out.
Pepalub ka kwartu kayari, dinatang la di Tita at reng aliwang pinsan para pag pray panga 2:30pm, habang mag pray mangaga ku, sisilipan daka, akakit dakang maka tas gamat at mag surrender kang Lord. Ali ku na balu panandaman ku nung matula ku kasi bisa nakang paynawa para ali naka magkasakit or lungkut ku kasi ready naka yatang mako..
After prayer, atyu ku ulit keng siping mu. Nung eku masyadung makulit kitnan dakang pasibayu habang mamasayan gulut. Ing sitwasyun ding ini ing ali ku akalingwan. Maka lawe ku keka and maka lawe karin kaku, kitnan daka.. "Tang? sobrang masakit naba?" tatangu ka.
Kitnan daka ulit, deep inside ali daka buring tangu keng tutuki kung kutang kasi ali ku agyu. Tatang daka, bunsu muku, ali kapa pdeng mako, ali kupa agyu.. kaso kitnan daka parin na mamasaling ali ka tangu.
"Bisa nakang paynawa? bisa nakang madtod?"
Sabi mu..
"Awa..."
Sobrang menasakit ku .. pero tinangu ku at sinabing.
After pilang minutes, ali naka dadaing king sakit mu sabi ng Ma and ating.
Ninwal ku saguli para midlip tapus ninwal ya kwartu i ating para check daka kanu kasi balamu mayna naka pangisnawa.
Kalub ku makatulala kamu.. makalawe kaku. Lipatan daka nang sesensya ya i Ma at mangaga habang sasabyan nang "Ala na Kim...peynawa ne tatang mu"
Lepitan daka at tilnan gamat, lalawen kula reng mata mu balamu maka lawe kamu kasi ali naka mangisnawa, manga ya i Ma at kikiss naka. Checheck ke ing pulsu mu and chest ala na. Pero nang time a ita, balu ku kayabe mu ne I Lord kasi maaliwalas naka lupa.
Kiniss daka and sabi ng tita, sara ku nala reng mata mu..at gewa ku ita, kinawul daka.. At sinabing i love you.
Pa salamat kupa rin at kayabe daka king Fathers Day. Thank you kang Lord at dinenan na kaming chance na akayabe da kapa at asabi na kaluguran daka.
August 20, 22
Pilan nang months pero pag bengi at ala kung kayabe mangaga kupa rin, ayisip daka. Mag pray na sana akakawul, atatalan at akakit daka pang mag smile. Mag flash back ngan kaku ing gewa mu. Metung karin nang bat ku obra from Manila, exhausted dahil king obra. Malungkut ku karas bale, ala kupang kasabeng mangan, busy la ngan. Disnan mukung mamangan at nilukluk ka king siping ku at kingwa mukung inuman. Maka smile kang abut kaku and meg mipa kaili ku keka, kasi lagi mung gagawan ta. Sabi ku "Maka miss ing ating kasabeng mamangan tang, dati sabe-sabe tamu". Agad agad kinangwa kang pinggan at sebayan muku, eku balu nung mengan naka or mangan kamung pasibayu para atin kung kasabe. Maybug kung kumyak kasi king stress ku tapus bigla mung gewa ita, me touch ku lalu keka.
Milabas ing weeks or months na tuwing mumuli ku from Manila kukutnan muku agad if mengan naku or if mag lutu kang sigang kasi favorite ku ita.
Istung mangan ku, tikdo naka mula keng kwartu para sabayan mukung mangan or kaya magpa alam ka kaku if mangan naka.
Tapus eku pa akalingwan ing kiss mu king cheeks tuwing mag bday ku, kiss muku agyang 27 naku and sasabyanang "miss you!"
Tuwing manos kung pinggan kikilityan muku at mabubuysit. Tas istung abante dakang atyu labalo manos gamat ganti ku. Lagi ita kapag mumuli ku Pampanga. Amimiss ku Tang. . sana kantita parin ing feeling tuwing mumuli ku.
Ing sounds na ning motor mu, coffee cup mu, slippers mu, ing garden keng gulut, malan mu. Grabi ayalala daka lagi..
Okay naku na ali pa Tang. Mas lalu dakang amimiss..
Kada baba ku kantu masakit kasi ali da naka akakit maka paninaya kantu. Ali ku ne akakit ing motor mu ketang favorite spot mu.
Miss na naka ning bunsu mu at mas lalu na i Ma. Gaga yapa rin lagi. And same kari ating and koya.
Miss da naka.
Sana atyu kapa, pero balu mi mas okay naka ken kasi deserved me ing Heaven at ing paynawa.
If atin kuman wish, sana mekepag kwentuhan kupa keka lalu. Sana kitnan daka if nanung dream mu ng anak ka? Nang ala kepa.
Sana possible mibalik keng past at akit ke ing anak na version ka. Kung kananu ka mehubug keng sobrang kaganakang tawu. Buri dakang akit nanung isipan mu nang meg stop kang pamagaral? Nang ikang manga siwa keng dayat keng murang edad. Sana ikit dakang dinagul. Sana akit daka pa..
Tuwing isipan ku na reng miras Heaven ali dana balu ing memory da kening earth, manga pakyak ku. Kasi ali da naka ayawus "Tatang" .. ali mu ne kilala bunsu mu.