Tumgik
#pembaharu
rumelihisari · 4 months
Text
Satu Tahun Jadi Ibu gen Z
Masih hangat dalam ingatan bagaimana saat transisi peran menjadi ibu baru. Menguras energi, emosi, jam tidur, dan airmata. cukup speechless mendengar berbagai komentar entah tentang ASI, BB bayi, metode melahirkan, dll. Disaat diri sendiri berusaha enggak merisaukan soal itu. Sebab sedari awal mengetahui kehamilan, langkah-langkah pertama yang dilakukan bersama pasangan adalah membenahi konsep-konsepnya terutama sebagai seorang muslim. Supaya nggak mudah terdistraksi sama hal-hal yang nggak perlu dipusingkan seperti perbandingan BB, TB, dll. Yang dilakukan oleh orang lain.
Komentar akan hal itu akan tetap ada, tapi prinsip atas konsep yang dipegang ternyata berpengaruh atas respon kita terhadap komentar itu. Kita jadi cukup bisa mengendalikan diri menerima berbagai komentar.
Saat itu jadi mudah sekali menangis, selain dipengaruhi hormon, sebagai ibu baru, sering dianggap belum bisa apa-apa dan nggak dikasih kesempatan untuk memulai mempraktekkan sedikit ilmu yang dipelajari bersama suami yang sudah mulai disiapkan jauh hari walau hanya sedikit. selalu serba salah atas apa-apa yang dilakukan. Perkara menggendong M-shape yang dianggap nggak sesuai standar masyarakat sampe harus sembunyi-sembunyi. Atau cara masak MPASI yang dianggap terlalu ribet. Apalagi setelah persalinan seluruh netra terpusat pada bayi hingga lupa ada sosok ibu baru yang perlu juga diperhatikan.
Sempat merasa nggak punya teman dan merasa kehilangan diri karena harus membersamai bayi 24 jam, Sebelum akhirnya sadar kembali bahwa menikah dan menjadi ibu adalah menemukan kesejatian peran diri di muka bumi. Bahwa inilah yang Allah maksud kenapa kamu diciptakan sebagai perempuan dan ibu. Sebab, regenerasi itu nyata. akan ada generasi-generasi pembaharu yang lahir dari rahim mu.
Sangat menikmati peran ibu sepaket aktivitasnya dengan kesadaran penuh yang insyaaAllah memiliki tujuan. Dan semua orang sepakat kalo jadi ibu itu lelah. Tapi yang bikin lebih melelahkan adalah komentar orang yang selalu nyoba buat runtuhin parenting yang dibuat atas kesepakatan kita dengan pasangan. Masalahnya kadang nggak sekadar komentar, tapi maksa.
Walau gak logis atau gak masuk akal, beberapa kekeh bahwa mitos dan jaman dulu harus jadi standar. terlalu banyak bibir mengadili berdasar pengalaman, padahal ilmu makin berkembang. Sebagai ibu baru tentu butuh saran dan nasihat, tapi pendapatnya butuh didengarkan. berikan kesempatan pada ibu untuk belajar.
Disisi lain harus tetap mengedepankan kedewasaan berfikir. sebab ibu lentera peradaban, tak boleh terpancing apalagi meluruhkan seluruh emosi yang menjadi kerikil kecil melalui sosial media. Nggak bijak rasanya. Hanya ada dua pilihan bagi ibu saat itu, diam atau berani meluruskan pemikiran.
Kadang kewalahan begadang. Belum tangisan bayi yang kadang nggak mudah dimengerti apa penyebabnya. Malam jadi siang, siang jadi malam. lelah, marah, hingga bergulat dengan diri sendiri supaya bisa meredakan emosi. Walau pada akhirnya kadang cosplay juga menjadi monster.
Managemen emosi pada ibu yang kadang nggak terkendali memang jadi PR untuk diri. Bahkan sampai hari ini diri sendiri masih tertatih meregulasi itu. Yang pada akhirnya menyadarkan kalo mengasuh nggak cukup hanya dengan ilmu parenting dan support sistem orang terdekat. Tapi ternyata butuh menjadi ibu yang tenang.
Sebab sepaham apapun ibu terhadap teori parenting, akan berantakan dan gagal Jika saat menyelami peran nggak tenang dan diliputi emosi. Ibu akan mudah marah saat bayi menangis. PR untuk diri sendiri.
Dan ketenangan itu nggak akan didapat kalo nggak dekat dengan yang memberi ketenangan. Maka perlu terus menjaga koneksi dengan Allah. Sebab ketenangan lahir dari kedekatan antara hamba dan pencipta. Inilah yang menjadi kunci. Hanya mengingat Allah hati menjadi tenang. Ar-rad. Allah yang menjadi backingan dan support sistem paling kuat.
Jika menyandarkan support sistem utama pada suami, orangtua, keluarga, mereka itu manusia seperti kita. Yang fitrahnya lemah dan terbatas. Kadang bisa saja lupa, atau tanpa sadar mereka bikin kita kecewa seperti halnya kita sendiri yang tanpa sadar mungkin membuat kecewa orang lain. Maka Allah lah yang layak menjadi support sistem paling utama sebelum suami dan keluarga.
Memang nggak ada yang bilang kalo jadi ibu itu mudah, tapi maha baik Allah mewariskan ilmu untuk manusia terutama ibu. menjadi bekal berharga untuk perempuan saat akan menyelami peran baru sebagai ibu. Supaya nggak salah jalan. Supaya lelahnya sepadan dengan kelak yang akan ia dapatkan. Walau perjalananya nggak semulus yang dibayangkan. Semoga enggak memutuskan untuk menyerah di perjalanan.
10 notes · View notes
mamadkhalik · 11 months
Text
Turki dan Jalan Dakwah Kita
Hingar bingar kontestasi politik Turki nyatanya cukup menjadi perhatian bagi sebagian kita di tanah air.
Turki dengan sejarahnya menyimpan banyak sekali pelajaran, dimulai dengan runtuhnya Kekhalifahan, pemerintah sekuler, Islam di bawah Erbakan, kudeta militer, sampai masa pembaharu Turki Modern, Presiden Erdogan.
Tumblr media
Banyak orang melihat kepemimpinan awal Erdogan adalah cara baru politik Islam, namun banyak juga yang mengkritik kepemimpinanya setelah 20 tahun berkuasa.
Kalau kita cermati, sebenarnya Indonesia dan Turki ini memiliki beberapa kemiripan dan barangkali memiliki penyelesaian masalah yang sama juga :
1. Turki dan Indonesia sama-sama mayoritas penganut Sunni dan tarekat yang kuat. Maka dari itu Islam dan Negara tidak bisa dipisahkan.
2. Berada dipersimpangan konflik sosial dan ekonomi. Jelas secara geografis menentukan ini.
3. Memiliki potensi SDA dan SDM yang besar.
Setidaknya ada 2 pelajaran penting yang bisa menjadi inspirasi untuk negeri tercinta kita ini :
1. Penyelesiaan masalah sosial ekonomi
Erdogan di Istanbul melakukan perubahan fundamental dari kerapihan dan sanitasi kota yang menjadi masalah lama. Dari hal sederhana itu, lama kelamaan memunculkan kepercayaan di kalangan warga Istanbul, yang notabene adalah loyalis CHP Partai oposisi.
Ditahap negara, Erdogan membentuk "Oligarki Sholeh" yang akhirnya menjadi modal politik selain masyarakat yang sudah percaya akan kepemimpinanya.
Dengan dukungan mereka, stabilitas politik terjaga, peraturan menjadi mudah, dan Turki mampu menjelma menjadi kekuatan ekonomi baru sekaligus menyelesaikan masalah perut rakyatnya.
2. Perubahan Mindset dan semangat perubahan
Apa yang menjadi semangat muda Erdogan adalah belajar ke masa lalu dan akhirnya menemukan cara baru dalam mengusung konsep politiknya.
Populisme Islam dalam tataran politik sangatlah rentan dengan kudeta, perlu wajah baru yang demokratis namun tetap menghidupkan semangat Islam secara struktural yang bertahap. Seperti suksesornya Erbakan yang akhirnga dikudeta, juga dengan Presiden Mursi di Mesir.
Dimulai dengan poin 1 sebelumnya, dilanjutkan dengan lobi politik yang tidak kaku, semisal Islam yang biasanya konfrontatif terhadap kafir semacam Rusia, Israel, Amerika, Turki di bawah Erdogan mampu bermain 2 kaki, bersiasat, dan menjaga stabilitas politiknya.
Tentunya di poin ini banyak memunculkan perdebatan dan juga syubhat.
Saat ini Erdogan mengalami kekalahan di kota-kota besar, salah satu penyebabnya dalah munculnya generasi baru yang tak merasakan masa awal Erdogan, sehingga kecenderungan anak muda yang ingin berbeda, ingin perubahan, sejalan dengan masalah kepemimpinan Erdogan yang sarat kritik, yang akhirnya memilih keluar dari status quo.
Nyatanya, sudah menjadi naluri para pemuda, terutama poin nomor 2, selayaknya seperti generasi awal Erdogan dulu saat mulai hadir di politik Turki.
Ini menjadi pelajaran penting bagaimana dakwah agar menyesuaikan zamanya, bahwa anak muda hari ini memiliki pola pikir yang berbeda, terbentuk secara instan dari kemajuan teknologi, yang berpangaruh dalam pengambilan keputusan.
Hemat saya anak muda sekarang perlu untuk diajak lebih partisipatif dan kolaboratif untuk urusan yang "agak mikir" ini.
Dimulai dengan memberi ruang atas gagasan dan ekspresi, bukan semata-mata glorifikasi generasi terdahulu, atau bahkan dijadikan komoditas agar terlihat milenial, yang akhifnya hanya menjadi bumper untuk status quo semata.
Jangan sampai.
26 notes · View notes
sorotbalik · 1 year
Text
Serial Perspektif—Rumah Tangga Dalam Lingkup Dakwah
Ketika seseorang sudah dengan sungguh-sungguh, 'menghibahkan' dirinya ke dalam jalan dakwah, artinya dia sadar bahwa ini bukanlah proyek sederhana, singkat dan mudah. Melainkan ini adalah merupakan proyek amal yang madal hayah (seumur hidup), tidak sebentar, dan menuntut adanya kelanggengan di dalamnya.
Apalagi jika dikaitkan dengan tuntutan menjawab problematika zaman hari ini, rasa-rasanya semakin masuk akal saja jika kerja-kerja ini tidak akan ada habisnya dan sekaligus membuka peluang selebar-lebarnya bagi siapapun yang mengharap keridhoan-Nya melalui jalan dakwah.
Jika kita ingat kembali, tujuan dari dakwah ini adalah sebuah proses atau upaya perubahan dan perbaikan, yang muara utamanya adalah menegakkan syariat-Nya di muka bumi, yang darinya akan melahirkan pelbagai solusi dari beragam kebathilan, penyakit yang menjangkiti setiap sektor kehidupan. Maka upaya tersebut haruslah dimulai dari langkah-langkah yang konkret dan juga berkesinambungan.
Kenapa demikian?
Sebab upaya perubahan dan perbaikan umat, adalah sebuah proses yang tidak instan atau insidental, melainkan semuanya didasari dari perencanaan sistematis, diaplikasikan, dan dievaluasi secara berkala oleh pelaku dakwah dalam rangka mengubah perilaku objek dakwah atau umat sesuai dengan tujuan-tujuan yang telah dirumuskan.
Diantara rumusan-rumusan tersebut, seorang tokoh pembaharu dakwah dari Mesir, Hasan Al Banna, menegaskan bahwa upaya perbaikan umat, haruslah dimulai dari tahapan paling kecil, yaitu; perbaikan pada diri sendiri, kemudian membentuk rumah tangga muslim, dakwah ke masyarakat, dst. sampai menjadikan Islam menjadi soko guru peradaban, yang hal tersebut didasari dan menuntut adanya indibath (kedisiplinan) dalam amal.
Maka selepas seseorang sudah tersibghah Islam, kemudian mendedikasikan hidupnya untuk urusan umat dan dakwah, atau pada tahap pertama tadi selesai, maka selanjutnya adalah bagaimana kemudian dapat melakukan hal serupa di atas, kepada pasangan hidup dan juga keturunannya. Maka, tidak heran jika Allah juga perintahkan untuk kita 'memperhatikan' keluarga kita. (At-Tahrim : 6), atau dalam ayat lain semisal (Asy-Syu'ara : 214).
Output dari adanya dakwah terhadap keluarga, adalah membentuk keluarga yang lurus dan selamat dari segi aqidah, benar dari segi ibadah, kokoh dari segi akhlak, dan tentunya menjadi supporting system dalam menunjang kewajiban atau visi dakwah di masyarakat. Baik yang secara langsung maupun tidak. (Barangkali ini menjadi keharusan untuk mencari pasangan yang sevisi).
Dari kacamata masyarakat, keluarga yang terbina dengan baik, akan menjadi prasyarat kesuksesan da'i di satu tempat, sebab kunci keberhasilan da'i salah satunya adalah adanya integritas dari apa yang diserukan dan prakteknya, maka bayangkan jika seorang suami mengajarkan konsep keluarga yang islami, akan tetapi justru anak dan istri kontradiktif akan hal itu?
Maka, disitulah peranan dari seorang da'i selepas melepas masa bujangnya adalah justru bertambah projek dan objek dakwah baru, serta bersamanya (baca : keluarga) menggapai keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah yang itu semua didapatkan karena upaya-upaya tiada henti dalam mencari berkah dan ridho-Nya.
Wallahua'lam.
24 notes · View notes
rimarahmawati6 · 10 months
Text
Tumblr media
Pada acara halfah akhirussanah hari ini, Syaikh Nashruddin Isham At-Tamadi di akhir taujihnya menyampaikan -kurang lebih- bahwa di antara ananda yang sekarang sedang dibina mungkin kelak menjadi imam-imam besar, atau seorang pembaharu yang dengan ilmunya membawa kemaslahatan bagi umat. Seketika diingatkan kembali bahwa perihal mendidik generasi ini adalah agenda besar yang membutuhan kesungguhan. Semakin mawas diri bahwa kekurangan-kekurangan yang ada harus terus dilengkapi. Teringat juga-lah dengan anak-anak mustawa 4 yang dalam hitungan hari akan menimba ilmu dijenjang berikutnya. Nasihat-nasihat itu ternyata tidak hanya menguatkan langkah, tapi juga mengalirkan semangat dan haru yang menderas.
01.07.23
17.04
4 notes · View notes
aksara-letter · 2 years
Text
Flamboyan itu bernama Ibrahim.
Adakah perempuan yang tidak jatuh hati dengan pria cerdas, tangkas, dan trengginas? Membayangkannya saja aku pasti bergairah, hanya dengan melihatnya membalik lembaran kertas sebuah buku, atau sebatas caranya mengesap secangkir kopi.
Tapi Ibrahim adalah pria berbeda, yang barangkali tidak tertarik dengan hal semacam pernikahan dan membangun sebuah keluarga. Aku percaya, Ibrahim pasti memiliki seseorang yang menggetarkan hatinya, yang dengan memikirkan dan mendengar namanya saja, jantungnya berdegub tak beraturan. Apalah artinya cinta jika tidak merdeka? Mungkin hal ini yang membuatnya tidak tertarik dengan hubungan terikat yang dilabeli sakral secara norma dan agama. Ibrahim terlalu mencintai gagasan dan pergerakan, percaya bahwa dirinya akan menjadi pembaharu. Entah berapa kali ia terbentur hingga akhirnya terbentuk, pada akhirnya dia mencatatkan banyak kenangan dalam sejarah hari ini.
Ibrahim begitu mencintai buku, katanya, selama toko buku masih ada, selama itu pustaka bisa dibentuk kembali. Dia memang jenius, terlahir dari rahim seorang Ibu bangsawan, otomatis ia mewarisi kultur matrilineal dan dia juga punya hak istimewa mengemban pendidikan tinggi di Eropa. Jika berbicara menyangkut buruh, nada suaranya selalu bergetar, sorot matanya selalu menyala. Selama sekolah di Harleem, Belanda dia begitu menggebu untuk belajar sejarah dan teori revolusi yang menjadi sarana untuk mengubah peradaban. Aku juga ingat, Ibrahim pernah berucap, "Bila kaum muda yang telah belajar di sekolah menganggap dirinya terlalu tinggi dan pintar untuk melebur dengan masyarakat yang bekerja dengan cangkul dan hanya memiliki cita-cita sederhana, maka lebih baik pendidikan itu tidak diberikan sama sekali.” Lagi, aku bertanya, adakah perempuan yang tidak jatuh hati dengan pria yang memiliki hati yang begitu besar seperti ini?
Soal cinta, aku ingat kisahnya tentang perjodohan. Orang tuanya menjodohkannya di saat ia jatuh cinta dan menjalin romansa dengan gadis bernama Syarifah. Kala itu orang tuanya memberinya dua pilihan, dinobatkan sebagai datuk atau menikah dengan gadis pilihan orang tuanya. Ibrahim memilih pilihan pertama, dinobatkan sebagai datuk dan tetap mencintai Syarifah. Sejak itulah ia dinobatkan dan dikenal sebagai Datuk Tan Malaka.
Kisah cinta Tan Malaka dan Syarifah berakhir saat ia berangkat sekolah ke Belanda. Syarifah dijodohkan dengan seorang Bupati beristri dua. Tidak seorang pun berhak mengatakan Syarifah bernasib malang meski pada akhirnya ia diceraikan sang Bupati untuk menikah lagi. Perempuan di masa itu memang tidak punya banyak pilihan, jikapun pilihan itu ada, hal itu adalah privilege yang tidak datang pada semua individu. Perempuan disekap, terkungkung dalam ruang domestik, menjadi mesin nafsu tanpa peduli kesehatan reproduksi mereka, sebuah nasib hidup dalam feodalisme. Dari lain benua, mendengar kabar perempuan yang dicintainya menjalani hidup yang tak merdeka, Tan Malaka murka, kebenciannya terhadap para feodal layaknya bola salju yang menggelundung.
Aku pernah berkata kepada seseorang, pria yang hingga tulisan ini kubuat, masihlah berarti, yang kutunggu di bangku taman setiap jam tujuh malam, yang masih kulihat punggungya di sebuah lorong panjang. Kukatakan padanya, “aku tidak punya ingatan buruk tentang hubungan yang gagal.” Aku yakin, kalimatku itu diingatnya sebagai kenangan baik tentang kisah romansa kami yang tidak utuh. Bahwa sekalipun hubungan kami berakhir, fungsi hidup adalah bergerak, meratap dan bergundah adalah proses untuk berprogres. Tan Malaka pun sudah pasti begitu, hubungan dengan Syarifah yang berakhir pilu tidak membuat hatinya mati untuk kembali mencintai. Di Belanda Tan bertemu dengan seorang noni bernama Fenny. Tapi entahlah, hubungan mereka tidak pernah jelas seperti apa, yang pasti mereka tidak menikah hingga Tan mengenal Nona Carmen seorang putri dari guru besar di sebuah universitas di Filipina. Mereka berkencan, dan hubungan mereka berakhir karena Tan ditangkap Intelijen Amerika. Kisah cinta Datuk Ibrahim Tan Malaka jauh berbeda dengan Soekarno yang mempersunting beberapa gadis yang disukainya, dan siapa yang sebenarnya benar-benar dicintai Soekarno adalah tanya besar kisah cinta sebuah pendiri bangsa. Pun jika ada hal yang mirip dari kisah romansa Tan Malaka dan Soekarno, maka hal itu sudah pasti jejak dari setiap tapal wilayah atau negara, di mana dua flamboyan itu berada, di situlah mawar merekah hinggap di hati keduanya.
Entah bagaimana seorang revolusioner memaknai hubungan romansa. Mereka juga anak manusia yang pandai merasa, bahagia, dan terluka karena cinta. Suatu yang pasti, cinta Tan Malaka kepada Syarifah dan perempuan-perempuan lain yang pernah mengisi hati dan hari-harinya, tidak lebih besar dari kecintaannya terhadap sebuah bangsa. Hidupnya penuh dengan buah pikir dan pergerakan melawan imprealisme dan feodalisme. Kemiskinan dan kebodohan adalah realitas yang paling mudah untuk dilihat sebagai hasil dari pola relasi kekuasaan politik dan ekonomi kolonialisme.
Telepon genggamku mengeluarkan bunyi pesan masuk. Denting yang aku tahu siapa pengirimnya tanpa perlu menengok layar. Denting itu hanya akan berbunyi jika dia yang mengirim pesan. Kamu di sana sekarang, di stasiun yang bukan tujuan kamu pulang, tapi tempatku pulang. Kamu yang terperangkap hujan, dan akupun begitu. Aku rindu
4 notes · View notes
jurnalweli · 2 months
Text
Terimakasih, Dakaru
Dakaru adalah suatu program dari Keluarga Pembaharu.
Kami mengikuti Dakaru di usia pernikahan kami yang masih sangat muda yaitu menuju 2 tahun. Kami sadar masih banyak kurangnya dalam menjalani rumah tangga yang penuh dinamika. Kami juga sadar akan kurangnya dalam merealisasikan visi misi yang telah kami bicarakan di awal-awal pernikahan yang masih belum sampai titik hingga saat ini. Ternyata, bagi kami mendiskusikan arah pernikahan ini butuh waktu panjang. Pikiran dan sudut pandang yang berbeda serta keinginan yang beragam perlu ditarik titik tengahnya agar sama-sama nyaman sebab ini bukan lagi tentang mimpi masing-masing melainkan telah menjadi mimpi bersama. Mimpiku adalah mimpimu dan mimpimu adalah mimpiku, begitu kiranya. Karena pernikahan adalah bagian dari ibadah terpanjang maka cita-cita jangka panjang adalah bersama meraih ridhoNya menuju surga.
Karena Dakaru,
Kami jadi memiliki waktu bersama satu keluarga yang meskipun singkat namun berkualitas.
Menjadi momentum untuk ngobrol berdua karena si bayi belum bisa diajak berdiskusi, hehe. Kami mengobrol bersama dengan suasana yang nyaman membicarakan tentang arah hidup keluarga. Meskipun hanya 1 jam, kami merasa tercukupi.
Karena Dakaru,
Jujur saja, kami memiliki keinginan untuk merealisasikan misi dengan rapi tapi satu dan lain hal kami merasa kesulitan harus memulai darimana sehingga tak jarang arahnya menjadi tidak jelas dan tak tertuju pada tujuan. Kami masih merasa menjalaninya seperti air mengalir. Kami ingin lebih serius lagi. Dan di sini
kami jadi memiliki gambaran bagaimana memulainya.
Maka, mulailah dari yang sederhana. Teman-teman bisa intip penjelasan lebihnya pada judul "Menyusun Project Keluarga" atau klik saja hastag Dakaru di bawah ini.
Karena Dakaru,
Kami bisa saling sharing pengalaman berumah tangga dari keluarga lain tanpa saling membuka aib. Sudut pandang kami jadi terbuka semakin luas apalagi usia pernikahan kamilah yang paling muda diantara 9 keluarga lainnya. Setiap keluarga memiliki perjalanan masing-masing. Setiap keluarga memiliki ujiannya masing-masing. Mereka mampu melewatinya tentu atas pertolongan dariNya. Meski kami hanya mengetahui cerita kulitnya saja, tapi
kami banyak belajar bahwa kami tetap harus saling berpegangan tangan dengan apapun yang terjadi di depan tanpa melupakan untuk selalu meminta petunjukNya.
Karena Dakaru,
Seperti yang disebutkan pada blog sebelum ini yaitu "Surat Cinta Untuk Dakaru". Kekhawatiranku terhadap mengajak bayi mengikuti kegiatan orang tuanya ternyata tidak semenyeramkan itu. Tentu banyak hal yang menjadi pertimbangan termasuk bagaimana kegiatannya, berapa lama, dimana tempatnya, apakah ramah anak atau tidak dan lain-lain. Tapi dari sini kami jadi belajar untuk mempersiapkan keperluan bayi dengan membuat list apa yang harus dibawa.
Kami jadi bekerja sama satu sama lain karena tak jarang bayi cranky ketika persiapan.
Karena Dakaru,
Proses mengenal satu sama lain akan terus berjalan hingga nanti. Dengan mengikuti kegiatan bersama ini menjadi wadah saling mengenal lagi dan lagi. Dalam proses sebelum menuju Dakaru tak jarang akan bertemu dengan kejadian yang tidak diprediksi yang akhirnya memunculkan respon yang tidak biasa dari kami.
Konflik terjadi tapi memaafkan harus diutamakan. Komunikasi tak boleh abai karena diam bukan solusi.
Tumblr media
Terimakasih Dakaru, kami bertumbuh.
Tak lupa. Terimakasih untuk suamiku yang sudah berkenan mengikuti kegiatan ini setiap bulannya dan mengusahakan yang terbaik. Perjalanan bertumbuh kita masih panjang. Kita lanjutkan lagi, ya.
0 notes
sundadigi · 2 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Kasohorna Mang Koko. Dipikawanoh minangka Maéstro Karawitan Sunda. Lahir di Tasikmalaya 10 April 1917. Ngantunkeun di Bandung 4 Oktober 1985.
.
Mupuhuan Jenaka Sunda Kanca Indihiang (1946), Taman Murangkalih (1948), Taman Cangkurileung (1950), Taman Setiaputra (1950), Kliningan Ganda Mekar (1950), Gamelan Mundinglaya (1951), Taman Bincarung (1958), Swara Cangkurileung (1970-1981), Yayasan Cangkurileung, Yayasan Badan Penyelenggaraan, kepala sakola KOKAR Bandung, ngiring ngadegkeun Akademi Seni Karawitan Indonesia (1971).
.
Diajén Piagam Wijayakusumah, Departemén Pendidikan dan Kebudayaan. Katégori: Pembaharu dalam Bidang Seni Karawitan.
.
Di antawis karya-karyana: Samoja, Sariak Layung, Wengi Énjing Tepang Deui, Bulan Langlayang Peuting, Imut Malati. Lagu-lagu murangkalih, Gending Karesmén, ssjbn.
.
𝘚𝘶𝘯𝘥𝘢𝘋𝘪𝘨𝘪, 𝘰𝘯𝘦-𝘴𝘵𝘰𝘱 𝘥𝘪𝘨𝘪𝘵𝘢𝘭 𝘴𝘦𝘳𝘷𝘪𝘤𝘦 𝘧𝘰𝘳 𝘚𝘶𝘯𝘥𝘢𝘯𝘦𝘴𝘦 𝘭𝘪𝘵𝘦𝘳𝘢𝘵𝘶𝘳𝘦.
SundaDigi, layanan panyungsian digital literatur Sunda.
.
#sundadigi #sunda #kebudayaansunda #unpad #pdpbs #pustakajaya #aplikasikesundaan #kamusbahasasunda #bahasasunda
0 notes
ceritasannah · 3 months
Text
Tumblr media
Perang Salib gaya baru: “Melahirkan generasi bermental budak yang berjuang mati-matian merealisasikan cita-cita demi cuan bukan cita-cita untuk perbaikan dan kebangkitan”
[ Nur Hasannah | @ceritasannah ]
“Kita harus bisa menjadi generasi pemilik desain yang jelas untuk masa depan, tidak berhenti pada urusan dunia, tetapi desain itu menata rapi bagaimana akhirat kita kelak.”
Perang Salib memang telah usai, namun idenya masih berlanjut dan tidak akan pernah surut, mengganti stategi perang secara fisik dengan strategi perang secara pemikiran yang jauh lebih menjanjikan hasilnya.
Barat yang menganut ide rusak terus berupaya mengikis pemikiran dan pemahaman Islam dari benak generasi dengan ide-ide sekuler dan liberalnya untuk merontokkan kebanggaan generasi terhadap ide-ide Islam.
Dengan pemikiran rusak inilah generasi Islam diarahkan untuk meninggalkan syari'at sebagai pegangan tatkala berkiprah meraih cita-cita bagi masa depan mereka.
Sistem rusak hari ini mencekik generasi dari berbagai aspek kehidupan, dituntut dengan seabrek ekspektasi dan dihantam dengan seabrek realita pahit.
Yang akhirnya memasung kecemerlangan dan memutilasi kecerdasan pemikiran generasi Islam hanya untuk mengais uang. Padahal Allah menganugerahkan kecemerlangan pada diri mereka tidak hanya sebatas itu saja.
“Demi Allah, tidak akan ada kerugian sedikit pun pada akal dan hati yang senantiasa memikirkan nasib umat. Tidak akan ada penyesalan sedikit pun pada jiwa dan jasad yang berjalan di atas cita-cita besar demi perbaikan dan kebangkitan umat Rasulullah.”
Maka jangan pernah mengkerdilkan cita-cita hanya untuk keluar dari kesempitan hidup pribadi namun tidak pernah mengukir cita-cita besar untuk keluar sebagai generasi pembaharu yang membawa umat menuju kepada perbaikan dan kebangkitan.
Karena pastilah orang-orang kafir begitu bahagia melihat jiwa individualistik pada diri generasi Islam yang semakin besar dalam ambisi duniawi tetapi semakin kerdil dalam ambisi mulianya.
0 notes
kaylainspirianahayya · 6 months
Text
Jurnal Kongres Ibu Pembaharu 2
Kongres Ibu Pembaharu 2 telah dilaksanakan pada tanggal 28-30 Oktober 2023, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Selaku founder dari tim Keluarga WLB dan mahasiswi Bunda Salihah batch #2, saya mendaftarkan diri untuk mengikuti kongres ini.
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kbanews · 6 months
Text
Umat Islam Harus Jadi Pembaharu dengan Memilih Pasangan AMIN pada Pilpres 2024
JATENG | KBA – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Karanganyar, K.H. Dr. Badarudin mengajak umat Islam menjadi pembaharu agar tidak salah dalam memilih pemimpin negeri. Langkah pembaharuan itu dapat dilakukan dengan memenangkan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 nanti. “Itu adalah kesalahan kita, memilih wakil rakyat dengan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
atasya · 7 months
Text
Denny JA Mengapa Peran Perempuan Aktif dalam Tafsir Agama Penting untuk Masa Depan
Tafsir Agama adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan beragama. Berbicara tentang Tafsir Agama, ada satu pertanyaan menarik yang sering muncul: "Mengapa peran perempuan aktif dalam Tafsir Agama penting untuk masa depan?" Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pentingnya peran perempuan dalam Tafsir Agama, serta dampaknya terhadap masa depan masyarakat. Perempuan telah lama memainkan peran penting dalam agama-agama di seluruh dunia. Namun, dalam beberapa kasus, mereka seringkali dikesampingkan atau tidak diberikan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam Tafsir Agama. Dalam pandangan Denny JA, seorang tokoh yang dihormati dalam dunia agama di Indonesia, peran perempuan aktif dalam Tafsir Agama adalah kunci untuk menciptakan masa depan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Salah satu alasannya adalah keragaman perspektif yang dapat ditawarkan oleh perempuan dalam Tafsir Agama. Setiap individu memiliki pengalaman hidup yang unik, dan perempuan seringkali memiliki perspektif yang berbeda dalam memahami dan menginterpretasikan ajaran agama. Dengan melibatkan perempuan aktif dalam proses Tafsir Agama, kita dapat mendapatkan sudut pandang yang lebih luas dan kaya akan pemahaman agama. Selain itu, perempuan juga memiliki peran penting dalam mendidik generasi mendatang. Sebagai ibu, mereka sering menjadi mentor spiritual bagi anak-anak mereka. Dengan memiliki pemahaman yang mendalam tentang Tafsir Agama, perempuan dapat memberikan pengajaran yang seimbang antara nilai-nilai agama dan kesetaraan gender kepada anak-anak mereka. Hal ini penting untuk membentuk generasi yang penuh toleransi dan menghormati perbedaan dalam masyarakat. Dalam konteks sosial, melibatkan perempuan dalam Tafsir Agama juga dapat membantu dalam memerangi stereotip gender dan ketidakadilan yang masih ada dalam masyarakat. Dengan memberikan suara kepada perempuan dalam pengambilan keputusan agama, kita dapat mengubah persepsi negatif dan memperjuangkan kesetaraan gender. Memberikan peran aktif kepada perempuan dalam Tafsir Agama adalah langkah penting menuju masyarakat yang adil dan setara. Selanjutnya, peran perempuan dalam Tafsir Agama juga dapat memberikan contoh bagi perempuan lainnya. Melalui partisipasi aktif dalam Tafsir Agama, perempuan dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk berkontribusi dalam masyarakat secara lebih luas. Mereka dapat menjadi pemimpin dan pembaharu dalam bidang agama, serta menginspirasi perempuan lainnya untuk mengikuti jejak mereka. Dengan demikian, peran perempuan dalam Tafsir Agama memiliki potensi untuk menciptakan perubahan positif dalam masyarakat. Namun, untuk mencapai peran perempuan yang lebih aktif dalam Tafsir Agama, kita harus melibatkan masyarakat secara keseluruhan. Perubahan ini memerlukan komitmen dari semua pihak, termasuk institusi keagamaan, pemerintah, dan masyarakat umum. Kita perlu menciptakan lingkungan yang mendukung dan memfasilitasi perempuan untuk berpartisipasi dalam Tafsir Agama, seperti menyediakan pelatihan dan pendidikan yang relevan. Dalam upaya untuk memperkuat peran perempuan dalam Tafsir Agama, penting juga untuk mengubah stereotip dan prasangka yang masih ada dalam masyarakat. Ini memerlukan pendekatan yang holistik, termasuk kampanye pendidikan dan kesadaran akan pentingnya kesetaraan gender dalam agama. Dengan mengubah pandangan masyarakat tentang perempuan dan peran mereka dalam agama, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan adil. Dalam kesimpulannya, peran perempuan aktif dalam Tafsir Agama memiliki dampak yang signifikan pada masa depan masyarakat.
0 notes
mamadkhalik · 2 years
Text
Di Bawah Panji Estergon
Sejarah selalu berulang, tinggal kita saja yang mau belajar atau tidak. 
Tumblr media
Umat mulia ini memiliki tugas yang besar sebagai Rahmatan lil Alamin, maka belajar sejarah adalah sebuah keharusan. Setiap masa memiliki fase kejayaan, juga fase yang selalu jatuh di lubang yang sama. 
Dalam buku “Di Bawah Panji Estergon” yang ditulis Dr. Kasori Mujahid, saya menangkap sebuah pesan, bahwa tugas kita yang mengaku aktivis dakwah adalah melanjutkan estafet dan meminimalisir kesalahan yang sama. 
Kita tarik kebelakang, bagaimana peralihan Khulafaurrasyidin ke Bani Umayah memiliki sisi buruk dalam sejarah Islam, padahal sebagian dari mereka hidup di zaman Rasulullah. Sama halnya juga di zaman melemahnya Abbasiyah, dari pusat peradaban dunia, hancur seketika oleh bangsa mongol kala itu. 
Di Bumi Nusantara, kegemilangan Demak yang masyhur sampai timur tengah, hanya beberapa abad hilang karena perebutan tahta oleh generasi selanjutnya. Padahal, dakwah di Jawa adalah proses yang panjang para wali dengan segala dinamika yang ada di masing-masing zaman. 
Tapi, tak jauh dari setiap zaman juga, Allah menghadirkan hambanya yang tulus untuk memenangkan risalah dakwah. Sebut saja Umar bin Abdul Aziz permata Bani Umayah, Generasi Shalahuddin dengan penaklukan Al-Quds, dan yang tak kalah mentereng adalah Pangeran Mangkubumi dengan seruan jihad melawan penjajah yang akhirnya dilanjutkan juga oleh para cucunya, salah satunya Pangeran Diponegoro. 
Kemenangan Islam itu nyata dan kuasa Allah, semua itu tergantung ikhtiar dari masing-masing generasi, membaca perintah Allah dan bergerak dengan ketulusan hati.
Ibnu Khaldun dalam pengamatanya melihat bagaimana bangkit dan runtuhnya generasi-generasi saat genap  memiliki empat generasi.
Generasi pertama adalah pembangun. Generasi yang menciptakan dasar-dasar dan asas tegaknya sebuah masa. Generasi kedua, adalah yang melanjutkan pembangunan asas tadi.
Generasi ketiga, adalah masa ketika puncak kejayaan itu diraih. Sampai pada generasi keempat, bagaimana tatanan yang dibentuk sedemikian rupa hancur karena nafsu kekuasaan. 
Namun, di generasi ke empat itulah akan lahir-lahir para pembaharu, yang diantara mereka memegang teguh prinsip dan ketulusan dalam berdakwah, ditengah gempuran perang dengan musuh Islam atau bahkan antara umat Islam itu sendiri. 
Mengambil cuplikan dari buku Serpihan Identitas :
Ketika membaca sejarah peradaban, kita akan menemukan satu kaidah bahwa saat sebuah peradaban sedang naik, maka sesungguhnya peradaban itu sedang dikendalikan oleh ruh. Sementara ketika peradaban berjalan mendatar maka yang mengendalikan adalah rasio dan akal. Dan ketika peradaban sedang menukik turun, maka berarti ia sedang dikendalikan oleh hawa nafsu dan syahwat.
PR kita masih banyak, saatnya bergerak atau tergantikan, dalam misi menghantarkan umat di bawah Panji Estergon kembali, di bawah panji yang menciptakan kehidupan adil dan sejahtera untuk seluruh alam.
#DiBawahPanjiEstergon #BookReview
24 notes · View notes
ooreopieysz · 7 months
Text
Denny JA Menghadirkan Perempuan sebagai Pembaharu dalam Tafsir Agama
Dalam beberapa dekade terakhir, peran perempuan dalam tafsir agama semakin mendapatkan pengakuan dan perhatian yang pantas. Salah satu tokoh yang menyuarakan pentingnya perempuan sebagai pembaharu dalam tafsir agama adalah Denny JA. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi gagasan Denny JA tentang perempuan dalam tafsir agama serta bagaimana ia berperan dalam menghadirkan perubahan positif di dalamnya. Denny ja, atau lengkapnya Denny Januar Ali, adalah seorang intelektual, akademisi, dan aktivis sosial yang dikenal karena pandangannya yang progresif dalam berbagai isu sosial dan agama di Indonesia. Ia adalah salah satu tokoh yang mengajukan argumen kuat tentang pentingnya perempuan sebagai pembaharu dalam tafsir agama. Dalam pandangannya, Denny ja percaya bahwa perempuan memiliki potensi intelektual dan spiritual yang sama dengan laki-laki. Ia menolak pandangan tradisional yang menganggap perempuan hanya sebagai objek pasif dalam tafsir agama. Denny JA meyakini bahwa perempuan harus diberikan peran aktif dalam menginterpretasikan ajaran agama, sehingga dapat memberikan perspektif yang beragam dan inovatif. Menurut Denny JA, menghadirkan perempuan sebagai pembaharu dalam tafsir agama memiliki dampak positif yang signifikan. Pertama, hal ini memperkaya wawasan dan pemahaman kita terhadap ajaran agama. Dengan melibatkan perempuan dalam proses tafsir agama, kita dapat mendapatkan sudut pandang yang berbeda dan menggali makna yang lebih dalam dari ajaran-ajaran tersebut. Kedua, melibatkan perempuan dalam tafsir agama membantu memperbaiki ketimpangan gender yang terjadi dalam masyarakat. Denny JA percaya bahwa ketimpangan gender bukanlah sesuatu yang diinginkan oleh ajaran agama, melainkan hasil dari interpretasi yang salah dan patriarki yang dominan. Dengan memberikan perempuan akses yang sama dalam tafsir agama, kita dapat mengatasi ketidakadilan yang ada dan menciptakan kesetaraan gender yang sejati. Dalam praktiknya, Denny JA telah melakukan banyak upaya untuk menghadirkan perempuan sebagai pembaharu dalam tafsir agama. Salah satu inisiatif yang ia lakukan adalah mendirikan lembaga pendidikan dan riset yang fokus pada studi gender dan agama. Lembaga ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan dan pemahaman yang lebih inklusif tentang ajaran agama, dengan melibatkan perempuan dalam prosesnya. Selain itu, Denny JA juga aktif dalam mengadakan diskusi dan seminar tentang peran perempuan dalam tafsir agama. Ia berusaha untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya inklusi perempuan dalam pembaharuan tafsir agama dan mendiskusikan dampak positif yang dapat dihasilkan dari partisipasi mereka. Namun, Denny JA juga menghadapi tantangan dan kritik dalam upayanya untuk menghadirkan perempuan sebagai pembaharu dalam tafsir agama. Beberapa kritikus menentang gagasan ini dengan alasan bahwa perempuan tidak memiliki otoritas yang cukup dalam agama untuk berperan dalam tafsir. Namun, Denny JA mampu menjawab kritik ini dengan argumen-argumen yang kuat dan beralasan, serta dengan mengacu pada literatur dan sumber-sumber agama yang mendukung gagasannya. Pada akhirnya, peran perempuan sebagai pembaharu dalam tafsir agama membutuhkan dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh masyarakat. Denny JA mendorong semua pihak untuk terlibat dalam upaya ini, termasuk para akademisi, pemuka agama, dan masyarakat umum. Ia meyakini bahwa dengan menghadirkan perempuan sebagai pembaharu dalam tafsir agama, kita dapat memperbarui pemahaman kita tentang ajaran agama dan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil.
Cek Selengkapnya: Denny JA :Menghadirkan Perempuan sebagai Pembaharu dalam Tafsir Agama
0 notes
ina004 · 7 months
Text
Kiat Pengarang Terkenal, Denny JA Menggali Rahasia Kesuksesan dalam Dunia Penulisan
Dalam dunia sastra, ada beberapa pengarang yang berhasil mencuri perhatian pembaca dengan karyakarya mereka yang luar biasa. Salah satu pengarang terkenal di Indonesia adalah Denny ja. Denny JA bukan hanya seorang penulis, tetapi juga seorang pengusaha sukses, motivator, dan tokoh publik yang inspiratif. Dalam artikel ini, kita akan menggali rahasia kesuksesan Denny JA dalam dunia penulisan yang bisa menjadi inspirasi bagi para penulis lainnya. Konsistensi dan Disiplin Salah satu rahasia kesuksesan Denny ja dalam dunia penulisan adalah konsistensi dan disiplin. Denny JA selalu mengatur jadwalnya dengan baik dan memprioritaskan waktu untuk menulis. Ia memiliki rutinitas harian yang konsisten dalam menulis, bahkan jika hanya beberapa halaman setiap hari. Dengan konsistensi dan disiplin yang kuat, Denny JA mampu menyelesaikan banyak karya brilian. Pendalaman Materi Denny JA memiliki keahlian dalam melakukan pendalaman materi sebelum menulis. Ia selalu melakukan riset yang mendalam untuk memastikan bahwa setiap tulisannya memiliki dasar yang kuat. Dengan begitu, karyanya menjadi lebih meyakinkan dan memiliki kredibilitas yang tinggi. Dalam dunia penulisan, pendalaman materi sangat penting agar tulisan memiliki nilai yang bermanfaat dan dapat diandalkan. Inovasi dan Kreativitas Pengarang terkenal ini juga dikenal karena inovasi dan kreativitasnya dalam menulis. Denny JA seringkali menawarkan sudut pandang yang unik dan segar dalam karyanya. Ia mampu menggabungkan ideide yang tidak lazim dan menciptakan cerita yang menarik. Inovasi dan kreativitas ini membuat Denny JA selalu menjadi pembaharu dalam dunia penulisan. Penggunaan Bahasa yang Menarik Dalam tulisannya, Denny JA menggunakan bahasa yang menarik dan mudah dipahami. Ia menghindari penggunaan bahasa yang terlalu formal atau terlalu teknis, sehingga tulisannya dapat dinikmati oleh berbagai kalangan pembaca. Dengan menggunakan bahasa yang menarik, Denny JA mampu menyampaikan pesanpesan penting dalam karyanya dengan lebih efektif. Pentingnya Revisi Denny JA juga memiliki prinsip bahwa revisi adalah bagian yang tak terpisahkan dari proses penulisan. Ia selalu meluangkan waktu untuk merevisi dan menyempurnakan karyanya sebelum diterbitkan. Dengan melakukan revisi yang teliti, Denny JA dapat menghasilkan karya yang lebih baik dan berkualitas tinggi. Menghadapi Kritik dengan Bijak Sebagai seorang pengarang terkenal, Denny JA tidak luput dari kritik. Namun, ia mampu menghadapinya dengan bijak. Denny JA memilih untuk mempelajari kritik yang diterimanya dan menggunakan kritik tersebut sebagai bahan untuk memperbaiki karyanya. Ia tidak terjebak dalam ego pribadi, tetapi mampu mengambil hikmah dari setiap kritik yang diterimanya. Membaca Banyak Puisi Esai Salah satu rahasia kesuksesan Denny JA dalam dunia penulisan adalah kegemarannya membaca. Denny JA sering kali menyampaikan pesan pentingnya membaca banyak Puisi Esai untuk menjadi seorang penulis yang baik. Dengan membaca banyak Puisi Esai, ia dapat mengembangkan wawasan dan pengetahuan yang luas, yang kemudian dapat diaplikasikan dalam karyanya. Kesimpulan Denny JA adalah pengarang terkenal Indonesia yang memiliki banyak rahasia kesuksesan dalam dunia penulisan.
Cek Selengkapnya: Kiat Pengarang Terkenal, Denny JA: Menggali Rahasia Kesuksesan dalam Dunia Penulisan
0 notes
baliportalnews · 9 months
Text
Gapai Cita-Cita Anak Bangsa, Fasilitasi Akses Guru Lewat Bantuan Motor
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, BALIKPAPAN - Guratan senyum dan tawa riang terlihat di wajah para guru, staf pengajar dan murid ketika melihat iringan sepeda motor bantuan dari PT Federal International Finance (FIFGROUP) dan Yayasan Pendidikan Astra – Michael D. Ruslim (YPA-MDR) sampai di lapangan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Penajam Paser Utara (PPU), Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. Sepeda motor itu layaknya menjadi matahari terbit yang memancarkan sinar harapan bagi para guru dalam memberikan cahaya ilmu kepada generasi muda yang akan membentuk masa depan bangsa. Di tengah jauh dan sulitnya akses yang ada di Kecamatan Sepaku, sepeda motor itu akan membantu guru untuk menembus batasan dalam menjalankan tugas pendidikan yang dapat mengantar mereka melewati jalan-jalan terjal dan terpencil, menjemput ilmu di setiap sudut desa yang sulit dijangkau. Untuk mengakselerasi peningkatan mutu pendidikan, PT Astra International Tbk melalui YPA-MDR menginisiasi sebuah program bertajuk Guru Muda Garda Depan (GMGD). Para peserta yang merupakan para guru-guru muda ditugaskan di sekolah-sekolah binaan yang berlokasi di Kecamatan Sepaku. Dan kegiatan Bantuan Sepeda Motor yang berkolaborasi dengan YPA-MDR hari ini masuk ke dalam salah satu pilar yaitu FIFGROUP Pintar serta sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) goals no. 4 dari SDGs, yaitu Pendidikan Berkualitas, dengan memberikan bantuan tiga unit sepeda motor kepada peserta GMGD di Kecamatan Sepaku. Direktur PT Astra International Tbk, Gita Tiffany Boer mendampingi Ketua Pengurus YPA-MDR, Gunawan Salim menerima bantuan sepeda motor secara simbolis yang diserahkan oleh Kalimantan Timur & Papua (KALTIMPAP) Department Head, Mukhtar Khudori, bertempat di Kantor FIFGROUP Balikpapan, pada Senin (17/7/2023) dan disalurkan kepada sekolah-sekolah binaan di Kecamatan Sepaku pada Selasa (18/7/2023). Dalam kesempatan itu, Mukhtar berharap donasi sepeda motor yang diberikan kepada YPA-MDR dapat memberikan dukungan transportasi bagi seluruh peserta GMGD dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari menuju sekolah-sekolah binaan. Ketua Pengurus YPA-MDR, Gunawan Salim menambahkan, YPA-MDR sangat mengapresiasi dukungan dari FIFGROUP melalui donasi tiga unit sepeda motor Honda yang akan digunakan oleh peserta GMGD yang saat ini sedang bertugas di sekolah binaan di Penajam Paser Utara. Semoga dapat bermanfaat dan memberikan semangat bagi seluruh peserta GMGD. “Peran besar yang diemban oleh para peserta GMGD adalah sebagai agen pembaharu yang diharapkan mampu membawa perubahan-perubahan positif dalam berbagai bidang baik akademik, karakter maupun manajemen sekolah. Oleh karena itu, para guru muda diharapkan dapat menyusun dan menerapkan strategi maupun program-program inovatif sehingga kualitas pendidikan dapat meningkat lebih cepat,” tambah Gunawan. Salah satu GMGD yang nantinya akan menggunakan sepeda motor tersebut adalah Meta Yulia Sari bertugas di SMPN 2 PPU, mengatakan terima kasih untuk FIFGROUP yang memberikan motor kepada YPA-MDR, sehingga bisa kami manfaatkan untuk mobilitas sehari-hari ke sekolah. “Sukses selalu FIFGROUP dan YPA-MDR,” harapnya. Kabupaten Penajam Paser Utara terletak di tepi Sungai Mahakam yang berbatasan langsung dengan Selat Makassar di sebelah timurnya. Kabupaten itu memiliki luas wilayah 3.665,77 km² serta berpenduduk lebih dari 200.000 jiwa (sumber: bps.go.id), yang tersebar di dua belas kecamatan. Kabupaten Penajam Paser Utara sangat memperhatikan pendidikan masyarakat dengan adanya peningkatan Angka Partisipasi Sekolah (APS) dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yang menunjukkan seberapa banyak penduduk usia sekolah yang sudah memanfaatkan fasilitas pendidikan. Sektor pendidikan selalu menjadi perhatian pemerintah dalam melaksanakan program pembangunan di mana pendidikan merupakan salah satu penentu kualitas dan kesejahteraan rakyat di suatu wilayah.(bpn) Read the full article
0 notes
blogalloh · 1 year
Text
Alhamdulillah Alloh Maha Memberi Ilmu. Belajar Jadi Mujtahid, Mujahid & Mujaddid. #Dakwah #Islam
Tumblr media
Mujaddid secara etimologi yaitu pembaharu. Adapun dalam Islam, mujaddid dikenal sebagai seseorang yang membawa pembaharuan atau perbaikan pada kerusakan yang ada pada kaum Muslimin. Alhamdulillah Alloh Maha Memberi Ilmu. Belajar Jadi Mujtahid, Mujahid & Mujaddid. Kita dapat menjumpai sabda Nabi yang menerangkan perihal mujaddid. Jelas sekali dalam lafal yang tertera dalam hadis, bahwa di setiap penghujung 100 tahun akan ada seorang yang memperbaharui agamanya. Namun mujaddid tidak membawa agama baru, mereka hanya memperbaharui apa yang sudah maklum dalam agama, yang buruk diperbaiki, dan yang baik dipertahankan tentunya. Seorang mujaddid tentunya orang yang sangat berpengaruh pada masanya, ia mesti memiliki syarat khusus sebagaimana yang disebutkan Ibnu Ziyâd dalam kitab Ghayah Talkhis al-Murâd fî Fatawa Ibn Ziyâd, yaitu: ومن شروط المجدد أن تمضي المائة … وينصر السنة في كلامه، وأن يكون جامعاً لكل فنّ، وكونه فرداً كما هو المشهور في الحديث وعند الجمهور. “Di antara syarat-syarat seorang mujaddid yaitu melampaui seratus tahun, menolong sunnah serta kalamnya, menguasai seluruh fann ilmu, dan dia tunggal sebagaimana pendapat yang masyhur dalam hadis menurut jumhur ulama.” Adapun hadis tentang mujaddid terdapat dalam sunan Abu Daud, yaitu: إنَّ اللهَ يَبْعَثُ لِهذهِ الأُمَّةِ عَلَى رَأْسِ كُلِّ مِائَةِ سَنَةٍ مَنْ يُجَدِّدُ لَهَا دِيْنَهَا “Sesungguhnya Allah mengutus untuk umat ini pada setiap penghujung seratus tahun seseorang yang memperbaharui agamanya” (HR. Abu Daud) Terdapat kutipan komentar Imam Suyuthi terfhadap hadis ini dalam kitab Ghayah Talkhis al-Murâd fî Fatawa Ibn Ziyâd, beliau berkata: “Hadis ini masyhur dengan riwayat para hafiz penghafal hadis yang mu’tabar. Adapun Mujaddid pada abad pertama yaitu Khalifah ‘Umar bin Abdul Aziz, pada abad ke-2 yaitu Imam Muhammad bin Idris asy-Syafi’i, pada abad ke-3 yaitu Ibnu Suraij atau Imam al-Asy’ari, pada abad ke-4 yaitu ash-Shaûlki atau Imam Abu Hamid al-Isyfirayayni atau al-Qadhi Abu Bakar al-Baqillâni, pada abad ke-5 Imam Abu Hamid al-Ghazali dengan tanpa ada perselisihan mengenai siapa yang menjadi mujaddid ketika itu. Pada abad ke-6 al-Fakhru ar-Râzi atau imam ar-Râfi’i. Pada abad ke-7 Ibnu Daqîq al-‘Ayd, pada abad ke-8 al-Bulqiniy atau Zainuddin al-‘Irâqi atau Ibnu binti Malîq, dan guru kami, Syaikh ath-Thanbadawi mengingkari bahwa Syaikh Zakariya adalah Mujaddid di abad ke-9, dan Imam Suyuthi menyandarkan predikat mujaddid kepada dirinya sendiri, dan tidak diragukan lagi manfaat yang ditebar oleh Syaikh Zakariya lebih banyak dan lebih masyhur, maka beliau adalah seorang mujaddid, InsyaAllah. Imam Ibnu Ziyâd berkata: “Dan berdasarkan apa yang kami dapatkan dari guru-guru kami, bahwa mujaddid pada abad ke-10 adalah Syaikh Ahmad bin Hajar al-Khaitami atau Imam Muhammad ar-Ramli, sebagian ulama menguatkan pendapatnya kepada Imam ar-Ramli sebab Imam Ibnu Hajar al-Khaitami wafat sebelum penghujung seratus tahun. Mujaddid pada abad ke-11 Sayyid al-Quthb ‘Abdullah bin ‘Alawy al-Haddad ‘Alawi, dan pada setelahnya adalah al-Quthb Ahmad bin ‘Umar bin Smith ‘Alawi,dan beliau sampai pada awal abad ke-13. Sekarang kita telah memasuki abad ke-15, belum ada ulama yang menerangkan ataupun menyepakati mengenai siapa mujaddid pada abad ke-14 maupun ke-15. Demikian penjelasan mengenai mujaddid dalam hadis Rasulullah. Wallahu a’lam sumber : https://bincangsyariah.com/khazanah/menurut-para-ulama-ini-maksud-mujaddid-dalam-hadis-nabi/ بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْم – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ Allohumma solli ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa sollaita ‘alaa aali ibroohim, wa baarik ‘alaa muhammad, wa ‘alaa aali muhammad, kamaa baarokta ‘alaa
aali ibroohim, fil ‘aalamiina innaka hamiidummajiid. Allâhumma-ghfir liummati sayyidinâ muhammadin, allâhumma-rham ummata sayyidinâ muhammadin, allâhumma-stur ummata sayyidinâ muhammadin. Allahumma maghfiratuka awsa’u min dzunubi wa rahmatuka arja ‘indi min ‘amali. Alhamdulillah Alloh Maha Memberi Ilmu. Belajar Jadi Mujtahid, Mujahid & Mujaddid.
0 notes