Tumgik
#perjalanan
mutiarafirdaus · 3 days
Text
Proses Pernikahan, dan Pernak-Pernik Didalamnya
Ketika sedang menjalani proses taaruf dengan suami, Umi berkali-kali ingatkan.
Banyakin tilawah, banyakin istighfar, kamu gak akan tau kedepan ada hal-hal yang terjadi di luar dugaan. Jangan terlalu membulatkan keyakinan pada pilihan yang kita ambil, tetap serahin ke Allah apapun hasilnya. Masa-masa seperti ini harus deketin diri banget ke Allah.
Dan setelah membaca CV, mengobrol dengan suami lewat zoom karena tidak bisa pulang ke Indo, Umi kembali mengingatkan.
Menikah itu bukan karena berlandaskan pada deret prestasi pendidikan yang dimiliki. Bukan karena prestisiusnya pekerjaan. Umi memberikan restu melanjutkan karena melihat sepak terjangnya bareng Quran dan komitmen dia dalam berbakti kepada ibunya, juga karena dia tetap mengikuti pembinaan.
Jangan sampai menyandarkan pilihan dalam pernikahan pada urusan dunia. Kamu harus luruskan niat terus agar menikah karena kebaikan agama yang dia punya.
Saat itu aku hanya anggukan kepala dengarkan nasihat Umi. Tapi sekarang, ketika menemani teman-teman menjalani proses pernikahan mereka, maka nasihat Umi yang dikeluarkan.
Begitu banyak drama dan ujian hati dalam menempuh upaya menyatukan dua keluarga dan menyatukan dua kepala. Disatu sisi harus serius menjalaninya, di sisi lain harus memasrahkan apapun hasilnya dan siap dengan ketetapan takdir melanjutkan atau menyudahi.
Apapun hasil dari proses pernikahan yang sedang ditempuh, kita tetap sangat butuh Allah dalam setiap langkahnya. Maka mendekat pada Allah ketika menjalani proses pernikahan adalah resep jitu yang dengannya kita banyak temukan solusi dari ragam ujian yang datang.
Mendekat pada Allah tidak secara otomatis menghilangkan semua ujian, tapi mendekat pada Allah membuat kita tangguh menjalani ujian di hadapan.
Syawal dengan keramaian undangan dari kawan-kawan, bukanlah jadi perkara yang menggoyahkan keyakinan kita bahwa kelak akan disandingkan dengan pasangan yang ia mencintai Allah dan Allah amat mencintaiNya.
There must be, just wait
47 notes · View notes
andromedanisa · 2 months
Text
kamu ikhlas, kamu senang akhirnya bisa memulai menerima semuanya. walau terkadang ada waktu dimana ketika teringat, kamu kembali menangis. sebab memendam pedih tak pernah benar-benar mudah untukmu.
Jika ditanya apakah dirimu kuat? Jelas tidak sekuat itu. Allaah yang kuatkan, Allaah yang mampukan. kamu hanya terus memupuk percaya bahwa takdir Allaah jauh lebih baik dari apa yang kamu rencanakan.
langit tetaplah langit, mana boleh kamu ingin memeluknya...
265 notes · View notes
nazilaaa04 · 3 months
Text
Tadi nemu kata kata yang ngena banget
"Kecewalah dengan elegan, Pergilah dengan senyap, Biarkanlah dia mendengar kabar perubahanmu dari orang lain."
Terimakasih, ini cukup untuk membuatku bangkit!
198 notes · View notes
sepertibumi · 6 months
Text
Dari milyaran manusia di dunia, perjalanan yakin itu pada akhirnya berhenti pada satu rumah; yang terbaik.
Karena penemuan satu yang terbaik untuk seumur hidup kelak bukan lagi tentang seberapa cepat, tapi seberapa tepat. Tepat untukmu, untuk orang-orang sekitarmu, dan yang lebih krusial lagi; untuk dunia dan akhiratmu.
Untuk petualangan ini, sabarmu harus lebih luas. Bekal ilmumu harus lebih banyak. Ujiannya akan datang dari luar bahkan dari dalam dirimu sendiri. Tapi semua itu hanya angin lalu, jika kau tau betul kemana arah semua hal ini akan bermuara.
Libatkan Allah pada yakinmu.
Sertakan Allah, kemanapun hati kecil akan menuntunmu melangkah. Karena yang paling layak untuk dimintai fatwa pada akhirnya nanti adalah hatimu, sebongkah daging yang Allah titipkan dan harus kau rawat betul dengan seni mencintai Allah.
Cah Ayu, perjalanan masih panjang.
Bahumu harus kuat, langkahmu harus tegap, hatimu harus kokoh, tanganmu harus siap memegang kendali atas segala arus yang kau temui. Mengalirlah dengan tenang namun penuh daya, jangan sampai hanyut.
— @sepertibumi
294 notes · View notes
ulvafdillah · 4 months
Text
Karena hubungan hangat pernikahan dimulai dari lelaki.
02.08 a.m || 27 Desember 2023
89 notes · View notes
kevinsetyawan · 2 months
Text
Dibalik Sebuah Perjalanan
Oleh: Kevin Setyawan
Tumblr media
Dibalik perjalanan panjang bolehkah aku tahu arah mana yang bisa mengantarkanku pulang padamu?.
Arah yang membuat diriku untuk tetap tinggal tanpa harus pergi dan mencari tempat untuk kembali pulang kepada “sosok” tubuh yang kusebut rumah.
Bawalah diriku pada tempat yang tak pernah aku kunjungi sebelumnya pada tempat yang hanya ada kita berdua dimana waktu tidak lagi berharga.
Tolong pandu aku untuk menelusuri ribuan tikungan dan bahkan tanjakan yang terjal ini aku terlalu takut tersesat dalam perjalanan ini lagi.
Peganglah kemudiku dengan erat dan jadilah lentera ketika diriku melewati malam paling pekat sekalipun, biarlah hanya ada kau dan aku bersama ditelan gelapnya malam.
46 notes · View notes
duniapetualangkata · 5 months
Text
Tidak usah membuang banyak waktumu untuk berdamai dengan diri sendiri atau berdamai kepada sesuatu yang sifatnya tidak dapat diubah seperti penilaian orang lain tentang dirimu.
Sekuat apa usahamu, kamu tidak akan mampu menutup penilaian orang lain tentang dirimu. Baikmu terlebih burukmu.
Yang pasti untuk kamu lakukan teruslah melangkah teruskanlah perjalananmu, karena semakin jauh langkahmu semakin dirimu belajar banyak untuk menerima keadaan untuk lebih belajar sabar dan ikhlas pada sesuatu yang sudah terjadi.
Hidup itu perlu perjalanan untuk mengevaluasi dirimu, sejauh mana kedewasaanmu dan menerima segala apapun sesuai kesanggupanmu.
51 notes · View notes
annisariks · 19 days
Text
Perjalanan kala itu mengajarkanku hidup yang sebagaimana harusnya. Tentang mimpi, tentang keyakinan, dan tentang keberanian. Travelling tidak selalu berkaitan dengan kenyamanan dan keindahan. Kadang harus melewati ketidaknyamanan untuk mendapat keindahan. Kadang juga tujuan akhir juga tidak seindah yang diharapkan. Aku menyimpulkannya sama seperti kehidupan.
Perjalanan itu memunculkan perdebatan antara aku dan temanku. Padahal selama delapan tahun kami berteman sama sekali tidak pernah beradu pendapat yang sedahsyat itu. Kami saling terdiam, sama sekali tak berani mengungkapkan perasaan dan emosi masing-masing. Kami sendiri tahu bahwa sebenarnya kami takut dan ingin kembali saja ke titik awal. Akan tetapi, kami sudah berjalan sejauh ini. Aku memberanikan diriku untuk mengambil keputusan.
Segala perdebatan yang terjadi menuntunku untuk mengambil keputusan yang berani. Menepis rasa takut yang tak terhingga demi bayangan keindahan yang kudapat jika aku bisa melaluinya. Ya, aku baru saja menyadari bahwa aku memiliki sisi seberani itu. Karena pada akhirnya, kami benar-benar melewatinya. Kami berhasil melalui ketakutan itu. Menyingkirkan sejenak kekhawatiran. Perjalanan itu akan kuingat sebagai sebuah keberuntungan bagiku.
Terima kasih telah memberi memori ingatan yang bermakna ini. Mari kita temukan makna hidup di perjalanan lain.
Mei 2023
at Waduk Sermo, Jogja.
—annisariks
24 notes · View notes
langitawaan · 1 year
Text
123.
Tumblr media
Detak dan detik terus melaju bersama keinginan dan impian yang terus beranak-pinak. Satu, dua hal pencapaian masih belumlah cukup. Maunya; lagi, lagi dan lagi.
Kadang, kehilangan arah. Sesekali kelelahan. Monoton, menjelma siklus yang berulang. Menyisakan tubuh yang letih dan jiwa terasa hampa—kosong.
Beberapa kali termenung meratapi. Apa yang dicari wahai diri? Semua hanyalah soalan duniawi yang mengikis rasa belas kasih. Menepilah sesekali. Ambisimu, semestinya tak melulu harus dituruti.
Ketika Pagi, 05.31 | 08 Februari 2023.
168 notes · View notes
penaimaji · 1 year
Text
Menjadi orang yang tidak suka merepotkan orang lain, itu tidak serta merta bisa terbentuk dengan sendirinya. Didikan orangtua, kebiasaan dari keluarga dan lingkungan, tentu berperan dalam membentuk karakter yang seperti itu
Mandiri, kerja keras meraih keinginan, tidak dicapai hanya dengan bersantai dan hidup mengalir apa adanya. Gigihlah dalam meraih juga konsisten pada target. Semoga tak lupa untuk meletakkan Allah di atas segalanya
Kalau bisa berusaha sendiri, kenapa harus merepotkan orang lain? Kalau bisa lebih dulu berbuat baik, kenapa harus menunggu kebaikan dari orang lain?
Semoga kaki ini tetap kuat berpijak dan terus melangkah. Berjuang, setidaknya untuk diri kita sendiri. Bahwa hidup memang harus berlelah-lelah dulu, sampai kita memetik hasilnya di kemudian hari
Pena Imaji
160 notes · View notes
iniakunisna · 2 months
Text
Hari ini, Aku kembali memaafkan diriku lagi. Aku akan terus memaafkan diriku untuk kehidupan selanjutnya. Ya, lagi dan lagi, walau lelah sebenarnya
Aku memaafkan diriku atas bahagia dan kedamaian yang terlalu dipaksakan untuk hadir dalam kehidupan
Yah, standarnya mereka² yang ada di sekitar ini
Nyatanya aku dan diriku punya skenario sendiri dalam kehidupan
Sambil menanti pulang, mari terus memaafkan
17:02:24
16 notes · View notes
andromedanisa · 26 days
Text
aku tak pernah tahu rasanya menunggu jodoh bertahun-tahun itu seperti apa. karena aku menikah dengan suamiku diusia muda 20 tahun.
aku juga tak pernah tahu rasanya berselisih paham dengan mertua, karena dari awal pernikahan hingga saat ini kedua mertuaku sangat baik kepadaku.
aku juga tak pernah tahu rasanya tinggal seatap dengan mertua, merasa tidak nyaman dirumahnya atau konflik dengan ipar. karena sejak awal menikah suamiku telah menyiapkan rumah untukku tinggal bersamanya tanpa harus mencicipi tinggal dengan mertua.
aku tak pernah tahu rasanya bagaimana kesulitan ekonomi, pinjam uang sana dan sini, menggadaikan atau menjual aset untuk bisa makan hari ini. karena selama pernikahanku Allaah cukupi aku dan suami dengan kelapangan rezeki.
Allaah tidak menguji aku dalam hal demikian, tidak tentang menunggu jodoh, tidak dengan mertua, tidak dengan suami ataupun kesulitan ekonomi. tetap ku syukuri apapun keadaan itu hingga saat ini.
tapi apakah kamu tahu dimana letak ujianku? iya, Allaah uji aku dengan penantian buah hati. aku tidak tahu rasanya bagaimana lelahnya mengandung, melahirkan, ataupun mendidik seorang anak. karena selama 15 tahun pernikahanku aku belum pernah merasakan bagaimana perasaan terlambat haid.
jangan tanya bagaimana upayaku, percayalah aku sudah mengupayakan semua cara yang baik. saran dari banyak ahli, dan semua nasihat yang masuk aku semua sudah aku upayakan.
katanya hamil itu berat, menyusui itu membuat payah seorang ibu, dan merawat seorang bayi itu tidak mudah. iya, aku mengerti, keadaan itu sudah Allaah jelaskan di dalam Al-Qur'an. namun mereka tak akan pernah tahu dan juga pahamkan bagaimana beratnya menanti seorang anak sekian lama. letihnya berjuang dengan berbagai upaya yang tak jarang menyakitkan.
maka aku mendidik diriku, semakin kesini jadi semakin berhati-hati. tidak ingin mudah menilai seseorang tentang siapa yang paling berat ujiannya. semua orang sedang berjuang dengan ujiannya masing-masing. hanya Allaah yang tahu kadar keimanan seorang hambanya.
semakin kesini jadi semakin mencoba lebih mudah mensyukuri hal-hal kecil yang sudah dimiliki tanpa membandingkan kebahagiaan ku dengan yang lain. sebab keduanya tak akan pernah sama. dan tak membenci takdir atas apa yang terlewat dari hidup seperti;
Dibalik aku yang nggak bisa naik motor, ada rejeki bapak ojol.
Dibalik aku yang belum hamil, ada rezeki dokter dan perawat yang mengalir disitu karena ikhtiar bayi tabung, inseminasi dan ikhtiar lainnya.
Dibalik AC rumah yang udah nggak dingin atau rusak, ada rezeki tukang service AC yang hadir disitu.
Dibalik ban mobil yang bocor, ada rezeki tukang tukang tambal ban disitu atau ada juga rezeki warung starling yang juga mangkal disitu. sambil nunggu ditambal bannya sambil pesan minum sekalian.
intinya sejatuh dan terpuruk hidupku, tetap ada berkah bagi orang lain. seberat apapun kesedihan hidup yang sedang aku jalani, berbaik sangka sama Allaah adalah yang harus selalu diupayakan. dan bener, semakin kesini hanya ingin hidup tenang. semua yang sudah Allaah takar tak akan pernah tertukar. semua yang memang untukku akan tetap menujuku, yang tidak untukku akan melewatkanku sekuat apapun upayaku untuk menujunya.
jadi ujian mana yang lebih berat dan mana yang mulia? tak akan mengurangi kemuliaan ibunda Aisyah Radhiyallahuanha walau tak memiliki keturunan. tak akan mengurangi sedikitpun kemuliaan Asiyah Binti Muzahim meski bersuamikan Firaun. tak akan mengurangi sedikitpun kemuliaan dan kesucian ibunda Maryam yang melahirkan seorang anak tanpa pernah disentuh oleh laki-laki. tak akan mengurangi kemuliaan Fatimah Az Zahra walau hidup penuh dengan kekurangan. Mereka semua tetap mulia sebab Allaah telah memuliakan mereka, dan itu lebih dari cukup.
.
مَادَام اللّه مَعَك لَايُهمك شَخص أَذَاك، وَ مَادَام اللّه يَحفَظك لَاتَحزَن لِأَحَد أَهملك، وَ مَادَام اللّه يُرِيد لَك شَيْئ، فَلَنْ يَقف فِي وَجهِك شَيْئ أَبَدًا.
Selama Allah bersamamu jangan pedulikan orang yang menyakitimu, selama Allah melindungimu jangan sedih dengan orang yang mengabaikanmu, dan selama Allah ingin memberikan sesuatu untukmu, maka tidak akan ada yang menghalangimu.
***
ini bukan kisahku, namun sepanjang ia bercerita, ia selalu tersenyum seolah ingin mengabarkan bahwa ia sudah lapang atas semuanya...
181 notes · View notes
sitinurhabibah14 · 1 year
Text
Jangan heran jika kau temukan, ada circle dalam circle pertemanan
Karena titik nyaman seseorang tak bisa kamu paksakan
Yang bisa kamu atur adalah responmu melihat demikian
Jika dirimu bukan dalam bagian, gapapa kan?
Jakarta, 4 Maret 2023
70 notes · View notes
ulvafdillah · 9 months
Text
Kau tahu mengapa sebagian orang kerap kali dengan mudahnya ingkar janji?
Karena mereka menaruh kepercayaan diri yang tinggi. Perihal hatimu yang "katanya" terlampau luas untuk selalu memaafkan mereka.
10.33 p.m || 31 Juli 2023
180 notes · View notes
esbatubulet · 2 months
Text
Bertemu denganmu adalah salah satu kado dari Tuhan yg paling aku syukuri hingga saat ini..
13 notes · View notes
shaulatravelerlight · 8 months
Text
Menikmati
Tumblr media
Menikmati hal yang sedang kita jalani itu asyik ya? hanya sekedar bertemu orang baru, tersenyum dengan sesama pejalan kaki, mengobrolkan hal-hal seputar basa-basi sesama penumpang pun juga seru.
terkadang kita sendiri yang membuat hal-hal itu menjadi rumit padahal jika dilakukan dengan enjoy, asyik aja gitu jadinya.
Sesuatu yang kita alami buatlah menjadi sederhana jangan dibikin terlalu rumit, kita sendiri yang menjadikan hal tsb rumit. Nikmati saja, maka hal tsb akan terlihat sederhana namun berarti
22 notes · View notes