Tumgik
#perspektif
irawanyusuf · 2 months
Text
Mereka tahunya kamu adalah orang yang setenang itu, mereka tidak tahu bagaimana kamu berjuang untuk bertahan, sebab kamu pintar menutupinya. Seperti inilah hidup. Semoga kamu terus dikuatkan dan tetap percaya bahwa tiada yang sia-sia dari semua doa yang kamu langitkan.
193 notes · View notes
efsungeradam · 20 days
Text
Tumblr media
Kitaplar iyi ki varlar. Sizi en fantastik evrenlerden, en ütopik evrenlere seyehate çıkarırlar. Yaşamadığımız hayatları yaşatır, deneyimlemediğimiz deneyimleri tattırır. Objektifimizi zoom out yapmamızı sağlar. Farklı perspektiflerden baktırıp resmin bütününü gösterir.
9 notes · View notes
nedemeliyim · 2 months
Text
Tumblr media Tumblr media
Bugün bir arkadaşım pencereden bakmak aklıma hiç gelmiyor dedi. Oysa benim hayatı anlayabilmem ancak bununla mümkün gibi. Uykuya dalmadan önce çektiğim fotoğraf geldi aklıma, yıldızların altında kendi masalım içinde yarın kendimden daha çok ümit ederek günlük rutinlerimi düşünerek uyudum. Rüyamda güzel şeyler gördüm, çok kibardım, gerçek dünyada olduğumdan daha kibar olmak beni memnun etti, sabah elime hemen telefonu almadım perdeyi sıyırıp ağaçlara kuş konmuş mu diye baktım, konmamıştı pencereyi açıp evi havalandırdım, havalandım. Belki yarın gelirler diye bekliyorum. Hayatı anlamlandırmak için hayatı, içimdeki boşluğu yine içimden doldurmayı bekliyorum.
10 notes · View notes
abidahsy · 9 months
Text
Obrolan Warung Kopi - Episode 2
Lagi lagi, obrolan ini dimulai dengan pertanyaan. Bukan pertanyaan basa basi semacam apa kabar? Atau lagi apa? Tapi pertanyaan singkat yang jawabannya gak sesingkat itu:
Bid, happiness is purpose or a way of life?
Karena lagi sibuk ngerjain yang lain, jawabanku singkat:
Not both.
Lalu setelah dapat waktu, aku lanjutin..
Intinya kebahagiaan itu fana, jd klo lo menempatkan dia sebagai tujuan, lo gak akan pernah bahagia krn memang bukan tempatnya.
Klo jadiin the way of life pun gak tepat karena hidup pasti ada rambu2nya. Di Quran aja Allah nyebutnya bukan pendosa atau org jahat, tp orang yang melampaui batas.
Jd the way of life ya agama, cara terbaik untuk ngatur hidup manusia demi tercapainya damai dalam hidup yang levelnya lbh tinggi dari bahagia. Karena dalam damai, ketika sedih pun kita bisa damai. Ikhlas dan sadar klo hidup bukan punya kita. Jd dalam kondisi di atas atau di bawah hati tetap tenang.
Karena gak ada jawaban dan obrolan sebelumnya bahas tentang cewek kaya atau cewek cantik, aku tambahkan begini..
The advanced level of smart is wise. Jd klo disuruh milih suami, gue mau suami yg bijak. Gue bakalan easily patuh sm org kek gitu.
Menariknya, dia gak serta merta setuju.
Tapi, kepatuhan lu bukan karna pasangan lu bijak kan, bukan jg krn lu terima dia atau engga. Seaneh apapun pasangan lu nanti. Sebagai makmum, ya ikut imam.
Lu patuh, krn Allah yg minta lu patuh. Boundariesnya, selama yg diperintah sesuai syariat. Diluar itu, boleh ga patuh.
Kalau standardnya diubah, apa ga tambah rumit bu?
Gue terdiam, bener juga. Tapi sebenarnya maksud awal gue ngomong kayak gitu, lebih ke arah sini..
Iya pahaam, tp gue punya pikiran gini:
Kan gue udh berusaha jd versi terbaik gue ya dr waktu ke waktu, gue siap jd the best woman buat suami gue nanti. Tapi hrs diliat dulu siapa suaminya, dia deserve to that kind of service ga? Mksdnya bisa bisa aja kan nikah sm org gabener trs gue malah menjadi support system ketidakbenarannya. Meskipun hal yang gue pertama kali coba ya 'dakwah' biar dia jd org baik. Tp ngubah org susah bung, jd ya sudah sewajarnya memilih dan memilah dengan baik sesuai karakter yang fit sm kita.
Lo tau murobi gue yg dulu doanya apa sebelum married? Dia doa semoga dpt suami yg mudah dia taati.
Gue juga mau kek gitu, tp bukan berarti gue gak effort apa apa ya, malah sejatinya effortnya dimulai dr memilih.
However, I agreed with his perspective and concept about wife's obedience to her husband. Not because who he is but since Allah says so.
7 notes · View notes
arioagio · 2 months
Text
Tumblr media
Tuhan, tolong aku.... 😭😭😭
2 notes · View notes
nonaabuabu · 2 years
Text
Mengurusi Hidup Orang Lain
Aneh, beberapa orang masih saja berpikir jika orang lain mengurusi hidupnya. Padahal orang lain saja sudah lelah dengan hidupnya sendiri. Atau beberapa orang ini tidak paham, jika ada orang lain yang mengurusi sesuatu tentang dirinya, karena urusan itu adalah bagian dari hidup orang tersebut
Apa sulit berpikir jika seseorang peduli artinya kamu penting dalam hidupnya, terlepas kepentingan itu bermakna baik atau buruk. Hidup orang sudah terlalu riuh untuk mengurusi jika itu tak penting, dan jika saja itu tak penting dalam hal yang kau pahami maka setidaknya itu memberikan makna lain.
Tak ada yang mau hidupnya rumit tanpa alasan, bukan?
Medan, 29 Juni 2022
44 notes · View notes
aprilliouz · 1 year
Text
Tumblr media
10 notes · View notes
leadmetojannah · 1 year
Video
Perempuan-perempuan Mandiri: Renungan Untuk Para Lelaki
Kemaren teman saya mengirimi saya video di atas via WhatsApp. Saya disuruh nonton sampai akhir. Kalo kamu/kalian kebetulan baca post ini, simak juga video di atas sampai akhir. Lalu, apa yang ada di pikiran kalian saat mendengar frase “independent woman” atau “perempuan mandiri”?
Setelah saya coba ‘observasi’, ternyata sampai sekarang masyarakat kita (terutamanya kaum hawa) sering mendefinisikan “perempuan mandiri” hanya dari satu sisi/satu bentuk aja, yaitu “mandiri secara finansial”. Jadi yang dikatakan sebagai “perempuan mandiri” adalah perempuan yang sudah secure dan stabil secara finansial, atau perempuan yang pekerja keras, atau perempuan yang sudah punya tabungan banyak. Padahal ada beberapa bentuk/macam kemandirian, yaitu:
1) Mandiri secara emosinal (kemandirian emosional): Kemampuan mengontrol emosi sendiri dan gak tergantung kebutuhan emosi orang lain. Ini banyak contoh-contohnya seiring dengan perubahan/perkembangan zaman, apalagi sejak mental health jadi issue yang sering dibahas.
2) Mandiri secara finansial (kemandirian ekonomi): Kemampuan mengatur ekonomi sendiri dan gak tergantung pada kebutuhan ekonomi orang lain. Ini yang sering jadi ‘momok’ bagi para lelaki dan membuat mereka insecure/minder untuk mendekati si perempuan, terutama perempuan pebisnis dan sudah sukses dalam bisnisnya.
3) Mandiri dalam berpikir (kemandirian intelektual): Kemampuan untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi. Kemandirian intelektual ini ada banyak macamnya, salah satunya adalah dari segi pendidikan. Ini juga yang sering ditakuti oleh para lelaki. Minder/insecure untuk mendekati perempuan yang berpendidikan tinggi, atau perempuan yang pendidikannya di atas dirinya. Padahal belum tentu gelar sebanding dengan intelektualitasnya. Gelar juga belum tentu cerminan kompetensi. Bisa jadi meskipun pendidikan seorang laki-laki gak begitu tinggi, dia punya beberapa kelebihan yang gak dimiliki oleh perempuan yang berpendidikan tinggi.
4) Mandiri secara sosial (kemandirian sosial): Kemampuan untuk mengadakan interaksi dengan orang lain dan gak bergantung pada aksi orang lain. Ini mah “gue banget” sejak SD, wqwqwwq.
5) Mandiri dalam tingkah laku (kemandirian bertindak): Kemampuan untuk melakukan banyak aktivitas/tindakan dan juga kemampuan untuk membuat keputusan-keputusan tanpa tergantung pada orang lain dan melakukannya secara bertanggung jawab. Ini juga cukup ditakuti oleh para lelaki. Contoh sederhananya, cukup banyak perempuan yang gak diizinkan untuk belajar mengemudi mobil oleh suaminya, khawatir nanti jadi doyan pergi kemana-mana kalo sudah bisa nyetir mobil sendiri, wqwqwq. Jadi kalo kemana-mana biarkan diantar oleh suaminya aja.
Menurut saya, nyaris gak ada perempuan yang mandiri dalam berbagai hal, karena mereka pasti masih membutuhkan (seorang) laki-laki—at least, laki-laki dibutuhkan sebagai partner diskusi dan brainstorming.
Kalo kita mau mengambil contoh atau role model sosok perempuan yang mandiri, gak perlu jauh-jauh. Tengok saja Bunda Khadijah. Beliau adalah pebisnis yang sukses. Dan kalo kita mau mengambil contoh atau role model sosok laki-laki yang ber-VALUE, gak perlu jauh-jauh juga. Tengok saja Rasulullah Saw.. Nabi Muhammad gak minder dengan kesuksesan Bunda Khadijah sebagai pebisnis dan jelas-jelas mapan secara finansial.
Dan kalo kita mau mengambil contoh atau role model sosok perempuan yang mandiri dan intelek, tapi bisa menundukkan egonya sehingga gak membuat sisi qawwam suaminya jatuh, ya tengok lagi aja Bunda Khadijah. Perbedaan usia yang terlampau jauh dengan Rasulullah Saw. gak menjadikan Bunda Khadijah ‘semana-mena’ dan mengungguli Rasulullah Saw.. Beliau justru merupakan perempuan yang paling tunduk pada suaminya.
“Jadi perempuan jangan terlalu mandiri. Nanti gak ada cowok yang mau deketin. Nanti susah dapat jodoh.” — Begitu kata kebanyakan warga +62. (Lah, kok jatuhnya malah nyalahin perempuan, ya??? Itu mah problem-nya laki-laki yang insecure. Wqwqwq.)
Perempuan-perempuan yang mandiri hanya untuk laki-laki yang ber-VALUE. Dan laki-laki yang ber-VALUE hanya untuk perempuan-perempuan yang mandiri (juga). — Bukan dalil Quran maupun Sunnah, wqwqw.
Opini kita mungkin berbeda. Tapi kalo saya pribadi memandang bahwa laki-laki yang paham makna ‘mandiri’ pasti akan merasa sangat beruntung mendapatkan pasangan hidup berupa perempuan yang mandiri, tanpa merasa tersaingi atau diungguli. Mereka justru bersyukur dan bangga karena sudah dipilih dan dipercaya oleh perempuan yang picky (pilih-pilih pasangan/selektif banget). Mereka juga justru bangga terhadap perempuannya dan menghargai perempuannya. Sebab menjadi individu yang mandiri itu butuh proses dan perjuangan, dan seringkali mereka terbentuk seperti itu karena tempaan hidup atau ujian hidup. Mereka adalah perempuan strong, tapi juga butuh seorang lelaki yang bisa mereka percayai.
Dan kamu, kamu termasuk perempuan/laki-laki yang seperti apa?
Mari merenung.
Jember, 30 Januari 2023
12 notes · View notes
kaillaoktasstuff · 9 months
Text
Halo
2 notes · View notes
iyunniee · 9 months
Text
#untuk kubaca lagi suatu hari nanti
Hari ini, aku selesai menonton sebuah film movie Korea, judulnya "Deranged". Film ini sudah lama rilis tahun 2012. 11 tahun yang lalu ya. Tapi bukan itu ide pokoknya.
Ini tentang bagaimana perspektif kita dalam menonton sebuah film dari tahun ke tahun.
Well, dulu aku membenci orang dewasa yang mengomentari sebuah film dengan respon "beginilah, begitulah, apalah". Sekarang aku yang beranjak dewasa ini mulai paham mengapa mereka kadang berkomentar yang tak masuk dinalar anak-anak. Sesimpel karena sudut pandang kita sudah beda tingkatan.
Orang dewasa lebih realistis dibanding anak-anak yang penuh imajinasi tak terhingga.
Hari ini film itu mengajarkanku bahwa menjadi dewasa penuh banyak rintangan, dan yang bisa menyelamatkanku hanyalah Allah dan diriku sendiri.
Film itu juga membuatku menyimpulkan satu hal penting yang kadang diabaikan orang-orang, yaitu tentang betapa pentingnya arti "Komunikasi yang baik". Yah komunikasi sangat-sangat penting dalam seluruh aspek.
Orang dewasa dan anak-anak pun akan salah paham kalau tidak berkomunikasi dengan baik.
July, 2023.
3 notes · View notes
irawanyusuf · 2 months
Text
Tuhan,
Sembuhkanlah orang-orang yang kusayang dari hal-hal yang tak sanggup mereka ceritakan.
118 notes · View notes
baybars313-blog · 10 months
Text
Aşk'ın Mahiyeti ve İzahı
Saf sevgi duygusunu kalıcı olarak veya birçok zamanlar karşılıksız şekilde hissedebilen insan birkaç kişi dışında görmedim, tanımadım, bilmiyorum. Böylesine önemli ve gerekli bir konuyu açıklamaya başlarken ilk önce ; insanın insana duyduğu aşk/sevgi ile insanın Tanrıya duyduğu aşk/sevgi kavramını iyi ayırt etmek gerekir. Aşk deyince insanların yüksek çoğunluğunun akıllarına sarılmak,…
View On WordPress
2 notes · View notes
nedemeliyim · 3 months
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Kendime yakıştırdığım pozlar var, mesela sen.
2 notes · View notes
mldareads · 1 year
Text
Perempuan Perspektif Islam
 (Idealita dan Realita)
Sudah banyak sekali pembahasan yang menyinggung kedua hal ini, Perempuan dan islam.. bagaimana islam memandang perempuan juga bagaimana perempuan mencitrakan dan memposisikan diri dalam likup yang islami.
Baik mari kita bahas.. sebelumnya, biar saya beri jawaban sebelum ada banyak pertanyaan dari pembaca (mungkin.. ya). Saya mengambil berbagai referensi yang ada baik itu dari jurnal, artikel, buku yang berkesinambungan dan cocok untuk membahas tema ini.. but well, aku tidak melulu mengambil bacaan yang menguatkan pendaatku ya, aku berusaha netral untuk mengambil benang merah dan kesimpulan bacaan untuk teman-teman pahami dan nikmati, wallahu a’lam.
Perempuan dalam persepektif islam, berarti membahas mengenai bagaimana Islam memandang perempuan berdasarkan persepektifnya dengan segala carut marut, lapisan, kategori yang ada didalamnya, berdasarkan teks-teks suci baik dalam Al-Qur’an maupun Hadist.
Perempuan dalam Al-Qur’an
Sebagaimana yang kita ketahui bahwa Perempuan dalam Al-Qur’an bukan hanya banyak disebutkan, bahkan terdapat surat yang khusus berbicara seputar perempuan dengan segala permasalahan yang ada. Selain itu terdapat beberapa kosa kata yang beragam dalam bahasa arab yang digunakan untuk menjelaskan perempuan. Seperti: mar’ah, imra’ah, nisa’, atau niswah, dan unsa. Dalam bahasa Arab, kata-kata tersebut memiliki makna yang berbeda. Kata al-nisa’ adalah bentuk jamak dari kata al-mar’ah yang berarti perempuan yang sudah matang atau dewasa. Kata imra’ah digunakan untuk mengungkapkan sosok pribadi (karakter), kata nisa’ digunakan untuk menyebut sifat (kondisi) umum wanita atau aturan untuk wanita, dan kata unsa digunakan untuk menyebut jenis kelamin wanita dan juga hewan. Sebetulnya penjelasan mengenai perbedaan setiap kosa kata ini masih jauh lebih dalam dan luas lagi pembahasannya, bisa kita temukan di beberapa jurnal, tesis, atau tulisan ilmiah lain yang khusus membahas mengenai dilalah atau kajian semantik bahasa arab.
Satu hal yang pasti, artinya Islam sendiri memberikan perhatian yang amat besar dan dalam terhadap perempuan.
Mengapa perlu mengetahui bagaimana islam memandang atau berperspektif mengenai perempuan?
Karena rupanya ketidakadilan gender dan ketimpang sosial bagi perempuan seringkali mengakarkan permasalahannya pada  hukum agama khususnya Islam. Hal ini menjadikan agama seolah telah menjadi penyebab ketimpangan, ketidaksetaraan, serta ketidakadilan terhadap perempuan. Tidak jarang juga hukum agama ini seolah menjadi  penghambat gerakan perempuan. Hal ini sebetulnya karena banyak pihak yang mengatasnamakan agama sebagai alasan dari setiap tindakan yang dilakukan terhadap perempuan.
Lalu apakah memang begitu? Bagaimana sebetulnya islam memandang perempuan?
Terdapat dua stigma mengenai islam kaitannya dengan kedudukan dan posisi perempuan. Satu, stigma yang mengangkat bahwa perempuan dalam islam memiliki kedudukan yang mulia, banyak dari ayat-ayat Al-Qur’an yang menegaskan bahwa penting memuliakan seorang ibu, serta ayat-ayat yang berkenaan dengan kedudukan yang setara antara laki-laki dan perempuan. Stigma selanjutnya datang dari realitas kehidupan sosial yang islami sekalipun, perempuan sering kali berada di posisi yang terdomestikasi bahkan termarjinalkan baik di lingkungan masyarakat, keluarga, maupun di ruang publik lainnya. Hal ini didasarkan atas budaya patriarkis yang mengakar sisa-sisa jaman jahiliyah. Karena rupanya, sama seperti zaman dahulu, manusia masa kini dengan tekhnologi yg sudah jauh lebih maju dan akses belajar yg jauh lebih banyak dan luas  juga tetap mengikiskan rasa ingin tahu dan literasi  yg dalam akan suatu hal. Wallahua’lam..
Teks-teks suci atau ayat-ayat Al-Qur’an serta hadist yang berupa hal ihwal yang dilakukan maupun diucapkan rasul seringkali mengangkat harkat dan martabat perempuan. Islam menempatkan perempuan pada posisi yang sangat mulia, terbukti dari ayat-ayatnya yang banyak  mengutarakan hal yang demikian.
Penciptaan Perempuan
Ayat yang seringkali digunakan untuk menjelaskan penciptaan perempuan yakni surat An-Nisa ayat 1. Terdapat berbagai tafsir yang saling menguatkan dan bahkan saling mebenarkan satu sama lain terkait ayat ini. Dimana tafsir yang sering kali kita punya, menyebutkan bahwa ayat ini terdapat kata nafs wahidah yang di artikan diri yang satu (Adam), yang berarti Hawa diciptakan dari tulang rusuk Adam. Diperkuat dengan kata zaujaha yang merujuk pada Hawa. Ayat ini seringkali dijadikan justifikasi bahwa laki-laki adalah superior sedangkan perempuan lemah karena diciptakan dari bagian diri laki-laki.
Tidak berhenti disana, terdapat beberapa tafsir pembanding yang ditulis oleh tokoh-tokoh feminis muslim diantaranya Barlas, Musdah Mulia, dsb. Yang merasa tidak terima dan kerugian apabila ayat tersebut diartikan secara kontekstual begitu saja. Mereka menyebutkan bahwa nafs wahidah disana berarti dalam diri yang satu, artinya perempuan dan laki-laki ada satu kesatuan yang tidak dipisahkan secara ontologi (nilai nya), karena mereka sama-sama diciptakan atas dasar substansi yang sama. Sedangkan kata zauj disana bukan diarahkan untuk hawa saja, melainkan satu sama lain (Adam dan hawa).
Wallahu’A’lam.. yang saya yakini bahwa Islam sangat memuliakan perempuan, dan banyak ayat Al-Qur’an yang menyatakan kesetaran antara keduanya. Bagaimanapun beberapa tafsir mengungkan ayat tersebut, yang perlu diyakini adalah dalam ayat tersebut juga menjaskan bahwa Al-Qur’an tidak hanya menyucikan perempuan dan laki-laki tapi juga memerintahkan untuk melawan musuh kita yaitu  Iblis, Allah itu Esa, tidak ada lawan, dan memiliki kualitas yang sempurna.
Serta tidak lupa, sebagaimana pun Al-Qur’an menyebutkan semua nabi-nabi adalah laki-laki, tapi tanpa wanita tidak ada nabi yang lahir ke dunia ini, sebagaimana Hawa berasal dari kata” hawah” yang artinya sumber kehidupan. Itu mengapa perempuan disebut jembatan penciptaan antara bumi dan surga (Surga di telapak kaki ibu).
Perempuan sebagai manusia
“Dan janganlah kamu iri hati terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi perempuan (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan. Mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”.
Q.S An-Nisa ayat (32)
Ayat ini menjelaskan bahwa dalam kehidupan sering kali kita memiliki keinginan untuk memperoleh sesuatu sebagaimana dimiliki orang lain bahkan bisa mendorong seseorang melakukan pelanggaran. Ayat ini berpesan agar kita  menghindari kebiasaan tersebut, serta hendaklah untuk berupaya dan berusaha karena setiap orang akan mendapatkan bagiannya. Termasuk laki-laki dan perempuan karena semua sama di mata Allah swt, bahkan keduanya sama-sama  mendapatkan bagian sesuai dengan apa yang mereka usahakan.
“Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun.”
Q.S An-Nisa (124)
Berdasarkan Tafsirr Al-Madinah Al-Muawwanah menjelaskan ayat ini mengandung makna bahwa  barangsiapa yang melakukan perbuatan baik untuk dirinya baik itu yang berhubungan dengan akhlak, adab, maupun interaksi sosial -baik dia seorang laki-laki maupun perempuan yang beriman-, maka dia akan mendapatkan derajat yang tinggi, tidak akan dikurangi pahala perbuatan mereka sedikitpun, meski hanya sebesar kulit tipis yang ada pada biji kurma. Maka  keduanya sama-sama dijamin masuk surga ketika melakukan amal kebajikan. Dua ayat di atas sebagai bukti bahwa secara kemanusiaan dan penciptaan Allah swt tidak membedakan keduanya dihadapan Allah  kecuali ketaqwan mereka,
sebagaimana disampaikan pada surat A-Hujurat ayat (13) yang bahkan djadikan Surat pembuka saat Pembukaan Piala Dunia 2022 silam.  
يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَٰكُم مِّن ذَكَرٍ وَأُنثَىٰ وَجَعَلْنَٰكُمْ شُعُوبًا وَقَبَآئِلَ لِتَعَارَفُوٓا۟ ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
“Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Mahateliti.”
Berdasarkan Tafsir kemenag bahwa Ayat ini juga untuk mengingatkan bahwa tidak ada satupun yang istimewa di antara penciptaan Allah SWT tersebut selain mereka adalah orang-orang yang bertakwa. Hal ini sekaligus menjadi bantahan untuk mereka yang masih memandang kemuliaan manusia berdasarkan bangsa dan hartanya, termasuk jenis kelaminnya. Maka istilah perempuan sebagai manusia kelas kedua jelas terbantahkan oleh ayat ini.
Kemanusiaan Perempuan
Bahkan tercantum dalam Al-Quran bahwa perempuan seharusnya memiliki kemandirian dalam berbagai bidang.
“Hai Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah, tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Q.S. al-Mumtahanah (60):12
Dalam Shahih al-Bukhari 8/504 dan Shahih Muslim 3/1489, kitab kepemimpinan, bab cara membaiat wanita, no. 1866; Ayat dan surat ini mengisyaratkan bahwa bahkan Islam manganjurkan untuk kita memercayai seorang perempuan untuk menjadi seorang pemimpin saat menyutujui dan siap memenuhi syarat-syarat yang diajukan dalam ayat terkait. Dalam ayat ini juga mengandung makna bahwa perempuan seharusnya mandiri dalam perpolitikan seperti figur Ratu Balqis yang mampu memimpin sebuah kerajaan super power pada masanya. Bahkan berkaitan tentang hal ini terdapat sebuah hadist dari ‘Urwah meriwayatkan, ‘Aisyah berkata: Maka wanita-wanita beriman yang menerima syarat yang disebutkan dalam ayat ini maka Rasulullah akan berkata kepadanya: “Aku telah membai’atmu” secara lisan; dan demi Allah, tangan Rasulullah sama sekali tidak pernah menyentuh wanita ketika membaiatnya. Rasulullah hanya membaiat mereka dengan sabdanya: “Aku telah membaiatmu dalam hal ini.”
Hadist diatas sekaligus menjawab pertanyaan bagaimana membedakan cara membai’at seorang laki-laki dan perempuan yang benar sesuai syariat.
Selain itu Perempuan dituntut untuk mandiri perekonomian, sebagaimana harapan Q.S. al-Nahl (16):97.
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”
Dalam Tafsir Al-Wajiz menyatakan bahwa makna ayat ini ialah Barangsiapa beramal shalih di dunia, baik laki-laki maupun perempuan dan dia beriman dengan benar, maka sungguh Kami akan membuatnya bisa hidup dengan baik di dunia dengan memberinya rejeki yang halal, keridhaan dan ketenangan. Dan sungguh Kami akan memberinya imbalan di akhirat dengan imbalan yang lebih baik dari ketaatan yang mereka kerjakan di dunia.
Selanjutnya, perempuan sebagaimana Q.S. al-Tahrim (66):11-12 diharapkan mampu mandiri secara individu, dalam artian berani menentukan pilihan pribadi yang diyakini kebenarannya sekalipun bertentangan dengan pihak lain.
“Dan Allah membuat istri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: “Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.”
Dalam kitab Tafsir al-Kasyaf, Zamakshari mengatakan bahwa para ahli tafsir menjelaskan yang dimaksud dengan imra’ah Fir’aun dalam ayat ini adalah istri Fir’aun yang bernama Asiyah binti Muzahim. Asiyah juga merupakan bibi Nabi Musa As. yang beriman kepada Allah tatkala mendengar berita lemparan tongkat Nabi Musa As. yang turut menghapus semua kesombongan Fir’aun. Mengetahui hal itu,lalu Fir’aun mengazab dan menyiksanya dengan siksaan yang sangat pedih. Masyaallah.. ini berarti apapun yang menjadi pilihan perempuan, apapun pekerjaan nya, terlepas dari itu semua,  dia teteap perlu mandiri secara berpikir dan bersikap.
Beberapaa ayat dan tafsir diatas sebagai bukti bahwa Islam telah mendeklarasikan keadilan dan kesetaraan gender bahkan jauh sebelum adanya paham feminisme, bahwa yang membedakan perempuan dan laki-laki hanyalah ketaqwaanya. Namun kesetaraan  gender disini bukan berarti menyamaratakan seluruh aspek kehidupan antara perempuan dan laki-laki sampai mendobrak dan menghancurkan keteraturan hidup. Islam membedakan laki-laki dan perempuan sebagai dua jenis kelamin yang berbeda dengan segala kodrat yang melekat pada masing-masing mereka. Sehingga berpengaruh terhadap kemampuan masing-masing dan tujuan penggunaan atau pencipataannya. Bagaimana perempuan dititipkan rahim, kemampuan melahirkan, menyusui, dsb. Serta laki-laki dititipkan kondisi fisik yg secara lahiryah bisa  berkembang menjadi lebih kuat dan kekar. Satu hal yang pasti, keduanya memiliki porsi tersendiri sesuai kemampuan masing-masing. Namun tinggi dan rendahnya derajat seseorang sama-sama bersal dari ikhtiar kemanusiaan dan ketaqwaan yang mereka perjuangkan dan totalitaskan di dunia.
2 notes · View notes
glrb · 2 years
Photo
Tumblr media
S o n b a h a r 🫶🏽 . . . . . #coffee #coffeelover #coffeetime #coffeeaddict #today #morning #night #aesthetics #aesthetic #aesthetic #details #fashion #fashionista #fashionstyle #fashionblogger #perspective #perspektif #coffeeallday #coffeealways #black #blacklove #minimalistaesthetic #minimalism #cappuccino https://www.instagram.com/p/CicDQtgI5md/?igshid=NGJjMDIxMWI=
8 notes · View notes
nidzomizzuddien · 1 year
Text
Perspektif
Hidup hakikatnya menghadirkan peristiwa yang multi perspektif, namun seringkali kita monopoli dengan sudut pandang kita sendiri. Kita tidak mungkin menghadirkan sebuah kebenaran yang dapat menjelaskan sebuah peristiwa secara utuh saat kita melihatnya dari teropong yang kita miliki sendiri.
Setiap peristiwa itu selalu terlihat sederhana, tetapi tidak selalu sesederhana yang terlihat. Banyak hal yang mendukung peristiwa itu terjadi dan tidak kita ketahui, karenanya kita diharuskan mengambil kesimpulan dengan hati-hati.
Dua orang sahabat bisa saling membenci hanya karena kesimpulan yang berbeda. Dua pasangan yang saling jatuh cinta hanya karena mempertahankan apa yang telah mereka yakini dari apa yang merek lihat, bisa saja berpisah begitu saja, tanpa benar-benar ada yang bersalah.
.
.
@nidzomizzuddien
2 notes · View notes