Tumgik
#resah
sajaksesak · 1 year
Text
Aku terlalu bodoh untuk mencoba jadi jahat.
Ingat kala kau banting gusar hatiku hingga luluh lantak menyayat kasat? Kau masih dapat temukan aku sigap sediakan peluk ini untuk tempat terakhir air matamu, aku masih sediakan telinga ini untuk kau tuangkan cerita rupa beban di gelasku yang sengaja ku kosongkan.
Meski kini aku terukir benci padamu sebab apa yang telah kau lakukan padaku, namun aku masih mencintaimu untuk apa-apa yang sudah kau lewatkan dalam hidupmu.
Kagumku tak habis oleh amarah, hangatku tak padam oleh kecewa.
Aku mencintaimu karena kau selalu layak akan hal baik.
Arief Aumar Purwanto
180 notes · View notes
inikumi · 6 months
Text
Jika landasan hidup hanya seputar dunia saja, apa itu akan membuat kita bahagia?
Kalau tidak membuat bahagia, Apa yakin langkah yang sedang kita jalankan sekarang ini sudah sesuai apa yang Allah mau?
Coba cek lagi cara sholat kita, cara bermuamalah kita, cara sosial kita, cara kita memperlakukan orang lain, cara kita memandang hidup itu harus yang bagaimana si. Mungkin banyak yang beranggapan, bahwa aku ini sudah punya banyak hal, kok rasanya ngga pernah puas ya? Kok rasanya kurang terus ya? Kok cepet banget baperan? Kok cepet banget gitu emosi?! Kok ngga adil yaaa?!
Merasa berhak mendapatkan yang setimpal dengan apa yang sudah kita beri?!
Dear, hidup yang dimaksud oleh Allah tidak hanya seputar ngasih duit 100rb ke orang lain akan mendapatkan 100rb pula, kadang sudah ngasih cukup banyak, malah tidak mendapatkan apa-apa.
Sebab nih, jika di tela’ah jauh lebih dalam lagi, bisa jadi kebaikan yang kita kasih akan berimbas ke hal lain yang secara tidak sadar itulah yang sedang kita butuhkan saat itu.
Banyak contoh dalam kehidupan kita masing-masing, bagaimana cara Allah mengatur hidup dan semesta ini dengan sempurna dan untuk kembali kepada yang Fitrah.
Semua akan terasa indah, jika melihat dari kacamata iman.
Jika sholat masih terasa menjadi beban, coba cari tau apa yang salah sama diri, cari tau pandangan hidup kita sendiri dan tujuan kita sendiri.
Apakah masih untuk Allah?
Atau jangan-jangan diri masih aja merasa sakit atau kecewa karena manusia?!
Rubah perlahan keseharian kita, bisa dimulai dari :
1. Memperbaiki sholat
2. Menjaga sholat
3. Konsisten dengan ibadah sunnah (tidak perlu perubahan secara radikal, cukup yang dirasa bisa untuk konsisten), seperti : puasa senin kamis, sholat qobliyah, sholat tahajjud, sholat dhuha. Yang dirasa diri mampu untuk mengerjakan nya secara konsisten.
4. Memperbaiki hubungan dengan orang tua, sanak-family dan orang-orang terdekat kita.
5. Belajar akidah, fiqih, dan ilmu dunia. Cari ilmu nya dan praktikkan.
Tidak mudah, tapi tidak akan pernah bisa kalau tidak pernah dicoba.
Hidup didunia penuh dengan sebuah perjuangan. Tapi Allah menjanjikan kehidupan setelahnya yang begitu indah.
43 notes · View notes
lembarkertas · 2 years
Text
Sebagian besar keresahan bermula dari pikiran yang kalut pada masa depan. Maka, jalani hari ini dengan lebih baik dari hari kemarin.
150 notes · View notes
journeyofrskaul · 1 year
Text
Rela
19/02/23
Untukmu, tokoh dalam aksaraku. Aku gak tau harus bilang apa lagi karena kamu sukses buat 4 tahun aku penuh dengan harap. Sebelumnya, terimakasih atas semua rasa, terimakasih atas kebahagiaannya, dan terimakasih telah menjadi bagian dari proses pendewasaanku, mungkin juga aku berterimakasih karena kamu telah rela menjadi tokoh yang utama pada setiap aksaraku.
Maaf untuk segala hal selama 4 tahun ini, maaf jika kamu merasa gak nyaman atas tindakanku yang mungkin bisa saja menurutmu di luar batas kewajaran, maaf pernah memaksa tuhan agar kita bisa disatukan, dan maaf jika kamu merasa terbebani dengan cinta yang aku titipkan.
4 tahun adalah pengalaman yang paling hebat menurutku, mencintaimu adalah part yang paling aku sukai di dunia ini, dan menjadikanmu tokoh utama pada aksaraku adalah hal yang aku sangat senangi.
Katanya, setiap manusia akan ditunjukkan tentang jalannya di dunia dan ada satu hal yang menjadi alasan terbesar manusia itu untuk bisa hadir di dunia, aku rasa, alasanku untuk lahir di dunia adalah kamu. Kamu adalah hal yang paling hebat yang pernah aku temui.
Seharusnya aku sadar bahwa 4 tahun berlalu kamu tidak pernah sama sekali beralih kepadaku, bahkan menatap saja enggan, aku tahu kita tidak satu rasa dan aku baru sadar itu. Kata orang, cinta berlebihan itu tidak baik, kamu akan bersusah-susah dan merelakan semuanya demi cinta. Dan benar aku sepakat dengan itu.
Kamu tidak perlu merasa bersalah, sebab sejauh mana aku melangkah dan mengejarmu adalah rasa syukur terbesar yang pernah ada dalam hidupku. Mungkin kamu akan tersenyum sambil berkata, "Segila itu kamu denganku?" Ah, itu hanya bagian dari mimpi kalau kamu akan berbincang denganku.
Tidak semua kisah berakhir dengan bahagia, tidak semua rasa berhak untuk diketahui, dan tidak semua hal tercipta tanpa alasan. Bertemu denganmu adalah hal yang paling menarik di hidupku, dan merelakanmu adalah kesedihan yang paling hebat dihidupku.
Jika dilain waktu kita dapat bertemu dengan versi terbaik kita masing-masing, aku harap, aku bisa berdamai dengan rasa, karena merelakanmu adalah hal terberat yang aku paksa aminkan. Atau, dilain semesta, kita bertemu sebagai manusia yang sama-sama saling mencintai.
Doakan aku untuk dapat melepaskanmu dengan rela.
______
29 notes · View notes
jusuffarhan · 9 months
Text
Tumblr media
Terkadang kita terlalu mengkhawatirkan sesuatu sampai lupa bahwasanya itu hanyalah dunia yang sifatnya hanya sementara, hingga DOSA yang sudah menggunungpun seolah olah di abaikan bahwan sampai terlupakan, padahal kelak dosa itulah yang akan menghantarkan kita ke dalam neraka.
Lalu kapan terakhir kali kita menangis meminta ampunan dosa?
Temanmu @yusuffarhan
10 notes · View notes
kolomresah · 2 months
Text
Serba Serbi Pemilu
Tidak terasa lima tahun telah berlalu, dan tahun ini menjadi tahun kembalinya perayaan pesta demokrasi. Waktu untuk menentukan pemimpin baru lima tahun ke depan.
Rasanya dua bulan ini begitu sesak. Kanal berita dipenuhi cerita tentang para pasangan calon presiden dan wakil presiden. Para pendukung berjibaku mempromosikan para pasangan calon pilihan mereka. Tidak sedikit yang saling mengulik keburukan pasangan calon lawan bahkan tega mengotori tangan dan mulut mereka dengan kata-kata kasar. Sangat disayangkan.
Mencari tahu dan mencoba mengenal setiap pasangan calon pemimpin memang diperlukan. Setiap orang pasti memiliki kekurangan dan kelebihan begitu pun dengan para pasangan calon pemimpin ini. Tidak ada yang sempurna. Maka sebagai pemilih sudah sepatutnya memilih yang mudharatnya paling sedikit. Menggunakan hati dan pikiran untuk mendapatkan rasa "klik" dalam menentukan pilihan. Rasanya hal ini bisa dilakukan dengan damai. Pada akhirnya siapa pun yang terpilih adalah kehendak Allah.
Bagaimana jika yang terpilih bukanlah calon pemimpin yang kita pikir baik?
Maka yakinlah bila yang terpilih adalah yang lebih baik, agar hatimu bisa lapang.
Bagaimana jika yang terpilih ternyata adalah pemimpin yang dzolim?
Maka ingkarilah ke dzolimanya. Allah lebih tahu apa yang dikehendaki-Nya. Dan ingatlah bahwa ilmu kita tidaklah sebanding dengan ilmu-Nya. Bisa jadi ada pelajaran yang Allah ingin kita petik. Sebagaimana Allah menghendaki Fir'aun bertahta hingga diutus-Nya Nabi Musa untuk dapat dijadikan pelajaran bagi seluruh umat manusia setelahnya. Terus berbaiksangkalah kepada Allah.
|Selepas Isya|
4 notes · View notes
favenoir · 8 months
Text
Dialah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang mukmin untuk menambah keimanan atas keimanan mereka (yang telah ada). Dan milik Allah-lah bala tentara langit dan bumi, dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.
-- QS. Al-Fath Ayat 4
selama ini sering mendengar ayah melantunkan QS. Al-Fath Ayat 4, itu adalah ayat favorite ayah (kata ibu), dan kini setelah dimaknai artinya, ayat ini adalah salah satu ayat favorite ku juga, apalagi ketika sedang lelah-lelahnya gara-gara dunia (huihhhh), resah karena satu urusan (Ssempro Hwaaa :)). ayat ini selalu berhasil buat hati tenang, jadi bisa nafas lagi. Alhamdulillah, Bersyukur... masih diberi kenikmatan dari keagungan kalam Allah.
5 notes · View notes
sheiladwikr · 9 months
Text
Kadang atau mungkin memang lebih baik ; Ketidaktahuan kita terhadap perasaan cinta seseorang itu jauh lebih aman dibanding kita mengetahuinya.
dalam buku "Menentukan Arah"
4 notes · View notes
lukmanulhs · 2 years
Text
Udah lama banget gua ga nulis apapun, padahal isi kepala banyak yg pengen disampaikan.
Banyak hal-hal yang pada akhirnya ga kemana-mana, cuma berakhir di kepala aja. Kadang mikir, diutarakan pun buat apa, di ungkapkan pun biar apa.
Jadi akhirnya ya cuma di dalam kepala aja. Ga kemana-mana.
9 notes · View notes
musafirasa · 1 year
Text
(58)
kurangi masalah ku, maka akan ku kurangi rokok ku, tak akan pernah ada orang yang mendengarkan ocehan manusia yang hanya memberi kritikan saja tanpa memberi solusi, karena pada kenyataanya itu sama sekali tidak mengurangi masalah hidup yang sedang ia alami, toh memang dia mau dibebeani masalah yang sedang kita alami saat ini? pasti nya ia akan menolak nya seraya berkata "itu masalah mu, tentu saja kau sendiri yang harus bertanggung jawab atas itu".
jujuyr saja aku selalu kesal tatkala menemukan orang seperti itu, bukan nya aku anti kritik dan tak mau melirik kesalahan ku, akan tetapi mana mungkin aku mau mendengarkan bualan nafsu orang seperti itu, perkataan nya sama sekali tak menunjukan rasa ingin menolong, ia hanya terlihat seperti orang yang meluapkan emosi nya saja terhadap gaya hidup orang lain yang tidak sejalan dengan nya, egois sekali bukan?.
3 notes · View notes
senantiyasa · 1 month
Text
di perjalanan pulang hari ini, kepalaku rasanya penuh dan berisik. tapi kala aku mendongak dan menemukan separuh bulan menggantung di langit, juga rasi orion dan taburan bintang lainnya menemani, rasanya aku tidak perlu pusing terlalu lama. rasanya, kalaupun aku harus memikirkan banyak hal yang membuatku resah, aku bisa melakukannya sambil menatap ke atas. ke langit yang luas. sebab ada temanku di sana. ada bulan yang tidak pernah malu-malu berusaha. ada bulan yang meski kecil, tidak pernah menganggap dirinya kerdil.
1 note · View note
sajaksesak · 1 year
Text
Temukan seseorang yang ketika ia melihat bilur lukamu, ia anggapmu sebagai museum penuh karya seni.
Mata dan hatinya ‘kan berakhir kukuh denganmu–bersamamu: mengapresiasi guratnya, memahami maknanya, mencintaimu dalam karena kau layak mendapatkannya.
Arief Aumar Purwanto
215 notes · View notes
inikumi · 6 months
Text
Semoga ada kabar baik!
Atas segala penantian. Atas segala usaha. Atas segala apapun yng sedang diperjuangkan, mampukan aku untuk terus bersabar dalam penantian ini.
Jika pada akhirnya perjuangan, penantian itu tidak sesuai dengan apa yang aku harapkan, semoga hal itu membuat Engkau ridho atas apa yang telah aku usahakan selama ini.
Mampukan aku Yaa Rabb, untuk bisa terus memberi manfaat dan tidak merugikan dan menyusahkan orang lain. Mampukan aku untuk terus bisa menopang diri ini dan memberi banyak manfaat kepada orang-orang disekitarku, terlebih untuk mereka yang selalu berbuat baik kepada ku.
Kebaikan orang tua ku, adalah kebaikan orang tua ku sendiri. Sebaik-baiknya mereka adalah hasil mereka sendiri. Jadikan aku seperti mereka dalam segala kebaikannya. Jadikan aku untuk menjadi anak sholehah, agar dengan doa-doa ku dapat menjadi salah satu alasan menjadikan nya masuk syurga.
Aku yang hina ini ingin memohon mampukan aku untuk memberi manfaat dan tidak menyusahkan mereka yang aku cintai ya Allah.
Apapun yang terjadi kepadaku, jadikan ENGKAU RIDHO terhadapku ya Rabb.
Sebab Engkau Adil.
:’)
17 notes · View notes
Text
Tadi pagi ada seorang lelaki menatap cermin, begitu miris bayanganya. Berisi seseorang yang tidak bisa berbuat apa-apa, untuk apa-apa yang diharapkanya.
0 notes
journeyofrskaul · 11 months
Text
Pada akhirnya aku memutuskan belajar untuk melepaskanmu, tuan.
02/06/23
Perjalanan cintaku untukmu aku rasa sudah cukup sampai disini, tuan. Aku mati rasa sejak saat itu, sejak kamu pergi tanpa pernah aku jumpai. Aku belajar lagi melepaskanmu untuk kesekian kalinya setelah yang kemarin aku harus mengulang berkali-kali. Mencinta sendiri ternyata rumit, tuan.
Bertahun-tahun aku mengejarmu, entah sudah sejauh mana aku berlari dan sudah berapa kali aku tersungkur hanya untuk mengejarmu tapi nyatanya langkah kita tidak pernah selaras, tuan.
Berkali-kali aku mencoba untuk memulai dengan yang baru, baru saja aku terjatuh, aku malah mengingatmu. Aku harus bagaimana?
Kamu memang tidak perlu tanggungjawab atas perasaan ini. Biar aku yang benahi atas kekacauan hatiku sendiri. Lagi pula aku tahu, kamu tidak akan pernah mau tahu perihal perasaan ini.
Sekian usaha aku lakukan hanya untuk tahu kamu bagaimana, entah sudah berapa banyak orang yang aku ceritakan tentang kamu, tuan, entah sudah berapa banyak, senyumku terukir kala menceritakan kamu.
Aku menunggumu digemerlap malam hari, aku menunggu harapanku terkabul nyata, aku menunggu hatiku terbalas, tuan. Tapi sejauh ini, belum ada yang teramini.
Aku lelah, tuan. Lelah harus menunggumu yang entah kapan datangnya dan lelah harus mencinta sendiri. Entahlah, apakah pelajaran kali ini aku akan lulus, atau aku akan mengulang seperti pelajaran yang lalu-lalu.
-jstjw
____
4 notes · View notes
marvinaanan · 6 months
Text
Aku sering mencari jawaban lewat tulisan, padahal jelas-jelas jawabannya sudah jelas. Tapi isi kepala yang rumit dan berantakan membuatnya semuanya keruh dan abu.
Hari ini aku ingin tidur lelap dan lega, karena sebelumnya yang terhitung lama. Hidupku kacau. Aku bertemu laki-laki yang memberiku cinta. Tentu saja, cinta itu tidak identik dengan kebahagiaan. Cinta adalah ketergantungan. Ya, aku sangat candu tentang segala tentangnya. Padahal jelas-jelas, hidupku sudah hancur. Semuanya kacau. Hal-hal yang tidak bisa kutoleran, semuanya jadi bersifat fleksibel dan wajar. tapi aku sangat menyanyanginya.
Cerita ini tidak runtut. Semoga yang membaca mampu merangkai maknanya.
Dia dan aku. Jelas jelas kami berbeda. Dia suka pedas aku tidak. Dia suka billyard, aku suka membaca. Dia suka rokok aku tidak. Dia suka es teh aku suka air putih. Dia suka dimanja aku mandiri. Dia dari sumatera aku dari jawa. Dia S1 aku S2. Dia dari keluarga kaya, aku yang biasa-biasa saja. Teman-teman kami sangat berbeda. Didikan kami sangat berbeda. Budaya kami sangat berbeda. Dan yang paling utama, pola pikir kami sangat berbeda. Tapi aku sangat menyanyanginya.
Bukan obrolan yang menyatukan. Akhir-akhir ini lebih banyak pertengkaran. Aku suka emosian. Aku menjadi gampang curiga. Entahlah, emosiku pun juga ikut berantakan. Tapi lagi-lagi sangat menyanyanginya.
Mimpiku masih sangat panjang. Tapi entahlah, rasanya jika kupaksakan bersamanya, tak akan lagi sama. Aku ini sebenernya sangat terluka. Logikaku benar. Hatiku rasanya sudah hilang kendali dan tak tau arah lagi. Semuanya ingin kunikmati dengannya. Aku rindu, ya bilang. Aku sayang, ya datang. Aku mencintainya, ya bilang. Padahal takdir itu adalah benang yang saling terhubung. Yang ku peroleh besok, adalah keputusan dan doaku hari ini. Dari dasar otakku, aku harusnya segera pergi. Kalau hati? Entahlah, rasanya abu-abu. Ragu sekali sebenarnya bersamanya. Bertahan karena cinta rasanya kok ga logis sekali untuk dibawa seumur hidup. Padahal satu persatu konflik dibuka agar mungkin jadi salah satu petunjuk.
0 notes