Tumgik
#rumah Nabi Muhammad SAW
adilemadil · 1 year
Text
Bersua dengan Sang Mursyid, Ulama, Dokter Bedah
Maulana Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Rusydi Sayyid Jabr al-Hasani, Sp. BTKV, Lc.
Zawiyah Yusriyah, Semarang
📍28 Februari 2023
Beberapa waktu lalu, qadarullah kami diberi kesempatan bertemu seorang al-‘Alim ‘Allamah Mesir yang tak dapat disangsikan lagi kebesaran nama dan kontribusinya untuk umat. Beliau Allahu yahfadz Maulana Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Rusydi Sayyid Jabr al-Hasani, Sp. BTKV, Lc. Berangkat dari Solo malam harinya, kami tiba di Zawiyah Yusriyah dini hari; berbekal kerinduan kepada Maulana yang sebelumnya hanya dapat kami simak kajiannya lewat media online.
Tak disangka, subuh harinya Maulana berkenan melaksanakan sholat berjamaah bersama jamaah di aula zawiyah, rasa-rasanya hati ini dipenuhi syukur dapat menikmati lantunan al-Qur’an dalam shalat beliau: pagi itu beliau membaca surah Maryam (dan ternyata surah tersebut adalah penanda dalam tiga hari perjalanan dakwahnya di Indonesia, dari hari pertama surah al-Baqarah, pagi itu muroja’ah beliau sudah sampai surah Maryam😭). Dan dari biografi sebelumnya kami mengetahui bahwa beliau sudah menguasai 10 jenis bacaan al-Qur’an yang berbeda atau Qira’at al-‘Asyrah.
Sebakda subuh, Maulana memimpin wirid-wirid yg diantaranya beliau karang dan himpun dari berbagai wirid salafunasshaleh diantaranya ad-Durar an-Naqiyyah (wirid tarekat Yusriyah Shiddiqiyah). Saya kembali terpesona, selain daripada kedisiplinan beliau dalam muroja’ah hafalan al-Qur’an dalam 1 minggu khatam, wirid-wirid yang beliau himpun dan dawamkan teramat banyak. Bagaimana bisa beliau istiqamah dengan amal-amal tersebut disela kesibukan sebagai pengajar di majelis-majelis al-Azhar dan operasi-operasi beliau di rumah sakit?! Tidak lain inilah bentuk keberkahan paripurna pada waktu yang beliau miliki. Seluruhnya adalah dzikrullah. Seluruhnya adalah pengabdian kepada Allah.
Agenda selanjutnya merupakan daurah ilmiah sekaligus penguatan aqidah melalui kitab karangan beliau, Futuhat Yusriyah di mana kitab tersebut merupakan rangkuman dari kitab-kitab aqidah yang masyhur: Aqidatul Awwam, Kharidah Bahiyyah, dan Risalah Qushairiyyah. Selanjutnya, Maulana menerangkan kepada kami terkait sirah nabawiyyah melalui kitab Nurul Yaqin fi sirati sayyidil mursalin. Sebanyak kekurangan saya, ini merupakan beberapa poin penting yang saya highlight dari yang Maulana sampaikan, yang saya kira perlu untuk menjadi perhatian kita sebagai seorang muslim sejati:
Sebagaimana kita ketahui bahwa iman perlu dikuatkan, maka penting menanamkan ilmu tauhid yang benar. Selain dari kalimat La ilaha illallah, terdapat Muhammadan rasulullah pada dua kalimat syahadat. Baginda Nabi Muhammad SAW adalah ‘pintu Allah’, di mana kita dapati mukjizat terbesar berupa al-Qur’an adalah dengan wasithah (perantara) beliau. Maka sudah seyogianya kita mengenal Baginda Nabi Sang Washilah kita kepada Allah SWT.
Sirah nabawiyyah tak cukup hanya dibaca untuk mengetahui perjalanan kisah beliau seperti kisah orang-orang biasa, karena Baginda Nabi merupakan Sayyidul ‘alamin (penghulu seluruh alam) maka perlu pendalaman sirah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mencakup karakteristik, sifat, perjalanan hidup dan hikmah-hikmah beliau Baginda Nabi diantaranya dengan tiga kitab: Syamail muhammadiyyah karya Imam Tirmidzi, Nurul Yaqin karya Imam Muhammad Khudhori, dan Kitab Syifa’ karya Qadhi ‘Iyadh.
Maulana menyampaikan bahwa dengan mempelajari ketiga kitab tersebut insyaallah kita akan dihindarkan dari kekufuran, sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Ali Imran: 101, “Dan bagaimana kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan RasulNya (Muhammad) pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sungguh, dia diberi petunjuk kepada jalan yang lurus”. Maulana menyampaikan bahwa maksud dari ayat tersebut diantaranya adalah ketika Baginda Nabi hadir ditengah-tengah kita dalam bentuk akhlak beliau dan kita yakini kehadiran ruhaniyyahnya yang selalu menyertai dan menjembatani kita untuk menuju Allah, maka akan terbentuk ‘adamul kufri (terhindar dari kekufuran). Karena bagaimana mungkin manusia yang didalam hatinya terdapat Rasulullah dapat terhinggapi kekufuran?
Maulana meneruskan bahwasanya terkadang manusia hanya memahami Baginda Nabi dari sekedar jasadnya yang sempurna, padahal kita perlu mengetahui hakikat nabi; yang dengannya keimanan tidak akan pernah hilang, meski kita berada di tengah fitnah lautan akhir zaman. “Apakah mereka tidak mengenal nabi sehingga mereka mengingkarinya?”. Maka jika kita dapat memahami, sesungguhnya Baginda Nabi ada di dalam diri kita, ada di dalam alam semesta, ada di dalam kehidupan kita, maka dengan ‘menjiwai’ Baginda Nabi selamanya api neraka tidak akan menyentuh kita. Allahumma aamiin. Hakikat nabi yang Maulana maksud adalah selain jasadiyyah beliau yang paling sempurna diantara makhluk lain, juga ruhaniyyah beliau. Jikasaja para syuhada yang syahid dalam peperangan kita tidak boleh mengatakan bahwasanya mereka mati (QS. Al-Baqarah: 154), maka terlebih maqom para Kekasih-kekasih Allah, para Nabi, para Rasul, Ulul Azmi, apalagi Baginda Nabi Muhammad SAW yang merupakan pemimpin Ulul Azmi?? Baginda Nabi wafat secara basyariyyah namun nubuwwahnya tidak. Nabi bersabda al anbiya ahyau min quburihim, yushallun (para Nabi hidup dalam kubur mereka dan melaksanakan shalat).
Maulana menyampaikan bahwa sebagaimana saat hidupnya Baginda Nabi merupakan sayyidul ‘alamin, begitupula saat wafatnya ketinggian derajat Rasulullah tidaklah berkurang, setiap lahdzhah beliau selalu naik ke derajat yang lebih tinggi. Karena selain sayyid-nya alam manusia, Baginda Nabi juga merupakan sayyid di alam-alam lain seperti alam malakut, alam jabarut, dan lain sebagainya. Salah satu dalilnya adalah Q.S. Adh Dhuha: 4 Walal akhiratu khoirun laka minal ula (dan Sungguh akhirat itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan; dunia). Maka Maulana menyampaikan jangan sampai kita seperti saudara-saudara kita yang wahabi; mereka mengingkari maqom Baginda Nabi, menganggap Baginda Nabi mati, mengkafirkan orangtua Baginda Nabi bahkan mengatakan mereka di neraka padahal dalam hadits disebutkan nasab Baginda Nabi sejak Nabi Adam a.s. hingga beliau adalah min ahlil khair seluruhnya tanpa ada satupun dari ahli maksiat apalagi menyekutukan Allah. Saudara kita dari wahabi melarang untuk ziarah, tidak boleh tawassul, mereka (wahabi) menyibukkan diri menghafal al-Qur’an tetapi bodoh dalam mengenal Baginda Nabi. Maka harus taalluq, takholluq, tahaqquq kepada Baginda Nabi dalam setiap pengajaran kita. Maka harus kita ajarkan nabi tidak hanya jasadiyyahnya saja tapi juga ruhaniyyahnya.
Dengan mengenal dan memahami Baginda Nabi, maka sudah sepatutnya kita menjadikan beliau wasilah dalam setiap doa-doa kita kepada Allah, karena tiadalah Nabi Adam a.s. diciptakan kecuali telah diciptakan ruhaniyyah Baginda Nabi Muhammad SAW terlebih dahulu, tidaklah seluruh alam diciptakan kecuali karena beliau, tidaklah surga dan neraka diciptakan kecuali karena beliau, tidaklah syafaat di hari mahsyar didapatkan kecuali melalui beliau. Jika saja seorang bayi dapat lahir dengan perantara ibunya, bagaimana mungkin kita mengingkari Baginda Nabi sebagai perantara kita kepada Allah?
اللهم صل و سلم على سيدنا محمد واله وصحبه❤️
23 notes · View notes
himawariqurrotaaini · 3 months
Text
Hari yang dimulai dari Kemarin.
Pontianak. 22:13. 23012024.
Bismillahirrahmaanirrahiim.
Alhamdulillahilladzi bini'matihi tattimush shalihaat.
Sejujurnya sudah sangat mengantuk.
Sejujurnya selasa biasanya adalah hari yang sangaaaaaaatt melelahkan. Saya bukan kaum "I hate Monday", bukankah Senin adalah hari yang sangat baik, bahkan Abu Lahab diringankan siksaannya di hari Senin, karena pada hari tersebut beliau pernah sangat berbahagia atas kelahiran Nabi Muhammad SAW. Tapi yaaa gitulah, kenyataannya selasa tu seringkali capeeeeekkk rasanya.
Tapi hari ini alhamdulillahilladzi bini'matihi tattimush shalihaat, ringaaaan rasanya. Padahaaaal... tadi pagi dimulai dengan rencana-rencana olahraga yang batal. Kemarin malam tuh saya niat ambisius, pagi ini mau jalan di taman beberapa km kemudian strength training di rumah. Eh malah batal dua-duanya. Biasanyaaaa, sebagai orang yang senang ketipak ketipuk aktif pagi-pagi, kalau pagi ndak produktif rasanya agak uring-uringan. Apalagi ini, batal blasss semua rencana karena manajemen waktu yang salah. Eeeh ternyata alhamdulillaah Allah perkenankan saya tetap tenang dan senang.
Saya pikir-pikir, nampaknya ini dimulai dari kemarin, ketika sore-sore saya memaksakan diri berjalan kaki sendiri. Sambil mendengar video youtube yang sudah saya siapkan sebelumnya.
Tumblr media
Video yang kedua ini loh, setengah memaksa, cobalah bismillaah teman-teman tonton atau dengarkan.
youtube
Setelahnya saya mencari-cari lagi bacaan doa tersebut. Jika beberapa bulan lalu saya 'sekedar' membacanya, atas kebesaran Allah al Hadi yang disampaikan melalui video dauroh tersebut, alhamdulillaah jadi terasa maknanya.
Tumblr media Tumblr media
Please ditonton yaaa youtubenya, saya rasa ini mesti didengar langsung. Kurang lebihnya nih... agar teman-teman terpancing untuk dengar... guru saya pernah mengajarkan bahwa ketika meminta sesuatu kepada Allah, sebutkan dulu sifatNya Allah. Ingin rezeki, ucapkan Al Wahab, Al Fattah, Ar Rozzaq. Ingin pengampunan, ucapkan al Ghaffur, al Goffar, al Afuww. Nah pada doa di atas, Rasulullah SAW memohon dengan seeeeemua nama Allah, bahkan melebihi 99 Nama yang sudah Allah perkenankan kita untuk tau. Bayangkan dahsyatnya.
Lompat deh ke hari ini.
Tadi kan udah cerita bahwa sebenarnya pagi-pagi udah rentan berperasaan tidak nyaman. Tapi adaaaaaa saja caranya Allah menenangkan dan menghibur hati.
Tumblr media
Pak Ika ini adalah sesama PNS yang sudah laaaama tidak berkabar dengan saya. Kenalnya dulu karena beliau sebagai juri tanaman obat di tempat saya bekerja. Lihatlah chat terakhir tanggal 3 Januari tahun lalu. Ealaaaaah muncul lagi tadi Bapaknya, kirim foto panen. Tanpa tulisan apapun. Manalah saya ingat dulu pernah membahas apa saja, karena sungguhlah saya pelupa. Tapi mungkin pernah membahas impian Bapak ini untuk menanam sorghum, superfood yang seru kalau kita googling.
Tumblr media Tumblr media
Konsumsi-konsumsi rapat yang mashaAllaah enaaaak sekali. Beberapa hari ini dengan alasan siklus bulanan, rasanya pengeeen deh sarapan nasi padang ayam bakar. Iya, sarapan, bukan makan siang. Tapi kan ini sekedar mimpi. Eh mashaAllah bisa dikasi yang mirip (sama-sama ada ayamnya), senaaaang alhamdulillaaah. Betapa Allah Maha Mengetahui yang mengabulkan doa, sesederhana ingin ayam pun dikabulkan.
Beli kue untuk rapat, yang dari kemarin tumben saya bingung pengennya kue apa. Pagi-pagi alhamdulillaah Allah kasi ilham pesan kue ke teman lama, sudahlah kuenya enak, eeeh dikasi bonus.
Tumblr media
Tentu ada saja "lucu-lucunya" hari ini. Istilah lucu saya gunakan untuk kejadian-kejadian plot twist tak terduga yang biasa terjadi di keseharian saya.
Tumblr media
*sampai di screen capture dan dimasukkan jadi pengingat atas ajaibnya hari.
Beli kain malah jadi berteman dengan kakaknya. Allah Maha Penyayang ya, abang kakak yang pasti capek karena kerjanya berdiri seharian, jadi terlatih menghibur diri sendiri 😅.
Tumblr media
Pakpikpuk ke tukang jait, eeeeh kenalan dengan Ibu (yang ternyata istri petinggi polisi), yang banyaaaaak cerita kisah hidupnya (waduh padahal baru sekali ketemu) dan saya ditraktir kerupuk 🙈.
Berjemur setengah harian rasanya segar sekali alhamdulillaah. Langit ceraaaaahhh. Menciptakan langit seindah ini saja mudaaaah bagi Allah, apalagi menghapus kesedihan kita kan?
Tumblr media
Menutup jam kerja dengan rapat persiapan MTQ. Apapaun posisi saya, tetap menjadi si paling bungsu. Yawes alhamdulillaaah. Jadi punya banyak orang tua. Alhamdulillahilladzi bini'matihi tattimush shalihaat.
---
Demikianlah sejatinya ketika kita mengumpulkan bekal ya, tak akan ada ilmu di jalan Allah yang sia-sia, kita saja yang tak tau kapan akan dipakainya. Semoga Allah ridha untuk memberikan taufiq dan hidayahNya, memberi manisnya iman, hingga kelak semoga Allah ridha kita meninggal husnul khotimah.
Salam,
ayuprissakartika.
2 notes · View notes
sistiadinita · 4 months
Text
Bagaimana jika Aku tidak Membaca?
“Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.”
(Q.S. Al-Alaq: 1-5)
Sedikit bermuhasabah, sebagai wahyu pertama yang diturunkan Allah Swt. kepada Nabi Muhammad Saw., ayat ini memberi perintah pada manusia untuk membaca. Pada saat itu, Rasulullah Saw. merupakan seorang yang buta huruf. Bahkan dalam tafsir Al- Azhar oleh Buya Hamka, hingga tiga kali malaikat Jibril harus mendesak Rasul untuk membaca, dan tiga kali pula Rasul mengaku tidak mampu membaca. Setelah malaikat meyakinkan bahwa Allah Swt. akan memudahkan usaha Rasul seiring proses membaca, maka telah sampailah wahyu pertama, yang menjadi titik awal proses membaca Nabi Muhammad Saw.
Mengapa perintah membaca menjadi tanda kerasulan Muhammad Saw.?
Ada apa dibalik membaca?
Menilik dari tulisan sebelumnya tentang membuka diri, ada cerita sedikit mengenai dua orang yang bersilangan takdir denganku. Orang pertama adalah kawan sebangkuku di waktu SMA. Dia anak yang sangat pendiam. Tidak akan berbicara jika tidak diajak bicara. Pada suatu hari aku melihatnya membaca buku yang sangat tebal, dengan asyiknya. Aku tidak berani mengganggunya. Selain daripada khawatir akan mendistraksi proses membacanya, aku juga tidak terlalu ingin tahu dengan apa yang dibacanya. Pada waktu itu membaca belum menjadi hobi utamaku. Aku hanya membaca di kala luang waktu, terkecuali disaat ujian sekolah menunggu.
Tetapi, hari demi hari aku semakin penasaran. Dia terlihat makin asik dengan dunianya dan lebih sering mengacuhkanku.
Tak tahan dengan sikapnya, akupun memberanikan diri untuk bertanya buku mengenai apa itu. Mendengar pertanyaan itu, matanya berubah seperti lampu gantung di halaman teras rumah orang- orang menjelang Ramadhan dan hari raya; sungguh berbinar- binar. Tetapi ia tidak menceritakan padaku apa kisahnya. Ia langsung menawarkan buku itu untuk kupinjam segera setelah ia selesai membacanya. Dia bilang aku akan menyukainya. Keesokan harinya, ia menepati janji. Kubaca buku itu dengan seksama.
Buku setebal 816 halaman itu kuselesaikan dalam waktu 5 hari.
Dalam kesempatan lain, di sebuah stasiun bus yang sepi di kota Liverpool, aku sedang kesulitan mencari koin. Aku ingin masuk ke toilet umum, tapi sayangnya, aku sendirian dan untuk masuk ke toilet dengan palang pintu itu, kita harus membayar 50 pence (sekitar Rp 8.000,00). Sebagai seorang yang pemalu, cukup memalukan rasanya mendatangi seseorang dengan tiba-tiba untuk menanyakan apakah ia memiliki koin yang kupakai hanya untuk membuang air. Aku terdiam sejenak. Kulihat satu- satunya orang di dekatku sedang asyik membaca buku setebal 816 halaman itu. Angin segar terasa berhembus di wajahku. Melihat fenomena itu seperti menemukan orang dengan makanan favorit yang sama. Agak ragu pada awalnya, namun setelah kutarik napas dalam, aku memberanikan diri untuk menyapanya.
“Hey, you’re reading that book! I love it, too!” aku duduk disampingnya sambil menunjuk cover buku.
“You read it? Yeah, it is awesome, isn’t it?” ia menyambut dengan ramah dan meletakkan pembatas buku dan menutupnya.
Kamipun langsung bercakap dengan gurihnya, membahas sisi- sisi yang kami nikmati dari buku tersebut. Aku hampir lupa tujuan awalku.
Selang beberapa lama, percakapan kami berlanjut mengenai kehidupan masing- masing; setelah meninggalkan stasiun, apa saja rencana perjalanan kami.
Kami pun bertukar kontak dan ia menjadi salah satu temanku. Tentu saja, ia memberikanku koinnya, tepat sebelum meninggalkan stasiun. Sebelum memasukkan buku ke dalam tasnya, kupandang lagi judul buku itu. Buku yang sama yang diperkenalkan sahabatku di waktu SMA:
Harry Potter and the Half- Blood Prince.
Sejauh yang kuingat, membaca sungguh memberikan banyak manfaat. Jika tidak membaca, mungkin saja banyak rencana yang sulit untuk direalisasikan, dikarenakan sering kutemukan harta karun ketika membaca.
Kedepannya kuketahui, bahwa aku adalah seorang logophile. Aku menyukai kata- kata; kosa kata unik dan kutipan penuh makna yang menjadi pondasi rangkaian kisah. Aku gemar menandai kata- kata yang menggerakkanku secara kognitif maupun emosional. Buku catatanku penuh dengan kutipan-kutipan relatable yang menjadi penyemangat konstan. Hobiku adalah menulis kalimat-kalimat bermakna yang keluar dari mulut lawan bicara.
Dengan membaca Al- Qur’an, aku lebih dekat dengan Tuhan dan agamaku, membaca buku nonfiksi menjadikanku tetap waras dalam dunia yang penuh dengan hal tak pasti, dan membaca fiksi membuatku tetap belajar dari imajinasi. Oleh karena itu, aku sangat mengagumi para penulis. Seseorang yang menyalurkan isi pikirannya lewat kreativitas kata- kata. Membiarkan pembaca masuk dengan eloknya tanpa merasa harus melampaui batas. Ada gerbang khusus yang dibuka untuk jalur penulis dan pembaca; sebuah lorong yang intens dan apa adanya.
Bagaimana jika aku tidak membaca? Mungkin, aku hanya menjadi seorang pengelana tanpa peta, kerapkali tersesat. Membaca sesungguhnya membuatku dapat berjalan lebih jauh.
Namun, membaca juga membuatku pergi melanglang buana tanpa harus kemana-mana.
2 notes · View notes
sophinoid · 1 year
Text
Marriage is (literally) not for everyone.
Setelah kembali ke Tanah Air dan menikah, hidup saya berubah 180 derajat. Jika ada yang bertanya, "Apakah menikah itu enak?", saya akan jawab bahwa menikah itu tidak mudah. Tentu saja ada banyak hal-hal menyenangkan dalam pernikahan, tapi jangan salah, cobaan dan hal-hal menyebalkannya pun tidak kalah banyak. Bayangkan saja, dua manusia dengan latar belakang yang berbeda, setelah akad diucapkan, secara tiba-tiba tinggal dalam satu atap, bertemu setiap hari untuk sepanjang sisa hidupnya. Jangankan berbeda visi dan misi, berbeda cara memencet pasta gigi saja bisa jadi masalah.
Maka saya katakan, marriage is not for everyone. Bagi orang-orang yang tidak punya tujuan dalam pernikahan, menikah hanya akan menambah masalah. Karena romantis dan uwu-uwu hanya bumbu saja, sisanya adalah saling memahami dan kerja sama dalam menggapai tujuan dari ibadah terpanjang dua insan.
Tujuan kami sudah jelas: menyempurnakan separuh agama dan memperbanyak umat Nabi Muhammad SAW. Terdengar template dan klise, namun sejatinya kedua tujuan tersebut bukan lah tujuan yang mudah untuk digapai. Maka ketika bahtera rumah tangga kami dihantam ombak besar, kami sadar bahwa tujuan besar akan memiliki banyak rintangan besar. Setidaknya, keyakinan itulah yang akan terus menghidupkan asa kami dan melindungi kami dari kata menyerah.
Ya Allah, semoga setiap jerih payah yang kami tuangkan untuk mempertahankan rumah tangga kami berbuah ridha-Mu. Amin.
NB: tulisan ini ditulis dengan penuh kesadaran oleh @sophinoid yang baru menikah 4 bulan dan akan diperbaharui secara berkala sesuai pengalaman yang bersangkutan dalam dunia pernikahan hihihi
Sleman, 7 April 2023 M | 17 Ramadhan 1444 H @sophinoid
8 notes · View notes
aimanhilm · 1 year
Text
Momong Among Ngemong
Firstly, alhamdulillah kembali diberi kesempatan dan kesehatan untuk mengikuti kajian offline dengan Ust. Ridwan Hamidi dan Ust. Salim A. Fillah, meski terlambat cukup lama. 
Materi Pertama dari Ust. Ridwan Hamidi, I couldn’t really keep up on the topics, because when I was attended on the ballroom, it was the end of the session.
Satu poin yang bisa kudapat mengenai pendidikan anak dianalogikan dengan membangun gedung pencakar langit dari lahan kosong. Untuk mendidiknya, perlu pondasi yang kokoh, bahan2 pilihan, serta sumber daya manusia yg ikut membangun merupakan orang2 pilihan dengan keahliannya. Bukankah untuk membangun gedung pencakar langit butuh perencanaan dan material yang detail? begitu pula untuk mendidik anak.
Dalam sesi tanya jawab, ‘disenggol’ terkait sikap sabar terhadap anak. Yang jelas pertama kita harus berdoa kepada Allah untuk selalu diberi kekuatan menghadapi permasalahan mendidik anak dan rumah tangga, lalu kita bisa mempelajari ilmu ttg sabar lebih dalam lagi dan coba menyelami kisah hikmah kesabaran Nabi Muhammad SAW dan sahabat2nya (Detail bisa dibaca di buku Mukhtashar Uddatush Shabirin Wa Dzakhirotusy Syakirin karya Ibnu Qayyim Al-Jauziyah Rahimahullah).
Sempat juga kuperhatikan pertanyaan kedua tentang komunikasi terhadap anak di era modern yang beliau ust. Ridwan istilahkan dengan tsunami informasi yang tidak terstruktur. Penting sekali komunikasi kedua orang tua untuk memberi pemahaman menyaring informasi tersebut dengan KOMUNIKASI YANG EFEKTIF. Al-Qur’an menyebutkan terdapat 17 ayat tentang komunikasi terhadap anak dan ternyata 14 diantaranya adalah komunikasi Ayah dengan Anak. Penting sekali peran seorang ayah untuk bisa berkomunikasi dengan anak dengan bahasa tubuh maupun verbal yang NYAMAN bagi anak. Dan ini merupakan PR seorang ayah karena tak jarang seorang ayah mendapati kesulitan mencari topik berkomunikasi dengan anaknya.
Rame ga rame lanjut part 2 hehe.
Wallahu a’lam bishshawab
11 notes · View notes
celotehnyafia · 11 months
Text
Safar Story bulan Syawal 2023
Assalamualaikum readers, aku mau berbagi boleh ya? Cerita safarku dibulan Syawal yang masih penuh berkah ini. Syukur kepada Rabbku atas nikmat yang tak terhitung. Ku lanjutkan lagi cerita ini, cerita perjalanan yang aku rasa ini adalah hadiah dari Rabbku atas penantian menuju ke rumahNya yang agung, Baitullah. Sejujurnya aku tak pernah menyangka bahwa Tuhan akan memperjalanku secepat ini. Rencana yang awalnya menunggu akhir tahun, qadarullah maju dibulan Syawal, meskipun juga saat daftar awal ke biro memilih tanggal awal Ramadhan. Allah punya kehendak yang lebih baik nyatanya. Tentu, atas ridho juga dari sosok Ibu yang membuat segalanya terasa mudah dan lancar. Perjalanan umroh ini memang yang pertama dan menggunakan pesawat oman air via transit Muscat, landing di Jeddah. Hari pertama setelah landing Jeddah langsung bertolak ke Madinah menjalani ibadah di Masjid Nabawi yang memiliki keutamaan apabila sholat di Masjid tersebut akan dilipatgandakan pahalanya sebanyak 1000 kali. Selain ibadah, berkesempatan juga ke Raudhah, Makam Rasulullah SAW yang juga masih dalam area Masjid Nabawi. Pengalaman spiritualitas yang ku rasakan saat menjumpai taman syurga dan makam baginda Nabi SAW hampir tak bisa tergambarkan dengan kata indah, karena faktanya ribuan kata indah tak cukup untuk menjadi saksi bahwa begitu luar biasanya Tuhan mengirim kekasihNya Nabi penutup, Muhammad SAW yang syafaatnya selalu dinantikan oleh kami umat muslim dan kerinduan untuk menyapanya terbayar tuntas. Ada kesyukuran penuh pada Rabbku, keimanan yang semakin menguat & kedamaian batin yang mampu menembus jiwa begitu masuk Raudhah, hangat dan getaran penuh cinta bersujud di antara mimbar dan Rumah Baginda Nabi SAW. Shollu Ahaihi Wassalimu Taslima. Shalawat serta salam senantiasa mengalir pada Rasulullah SAW. 4 hari 3 malam waktu tinggal di madinah, selain raudhah juga diisi dengan kegiatan lain yaitu memperbanyak ibadah di Masjid Nabawi dan city tour jejak perjuangan Nabi SAW seperti Masjid Quba, Masjid Qiblatain, Masjid dan benteng Khandaq dan Jabal Uhud. Sisanya shopping tipis-tipis.
Dari Madinah kemudian bertolak ke Mekkah tapi sebelumnya mengambil miqat di Bir Ali, melaksanakan sholat sunnah niat umroh dan melafalkan niat umroh. Sepanjang perjalanan dari Bir Ali memperbanyak talbiyah, "Labbaik Allahumma labbaik. Labbaik laa syarika laka labbaik. Innal hamda wan ni'mata laka wal mulk laa syarika lak". Perjalanan berkisar 4-5 jam, sampai akhirnya tiba di hotel yang letaknya cukup dekat dengan Masjidil haram. Hanya sebentar waktu bersih" tubuh dan masih melekat segala larangan saat berikhram. Kemudian lanjut menunaikan ibadah umroh mulai dari tawaf (sebelum sa'i sholat 2 rakaat di belakang maqam ibrahim, bermunajat dan muasabbah pada Allah SWT), sa'i dan diakhiri dengan tahalul. Ada getaran spiritual yang dahsyat terasa ketika tawaf, pada satu titik kesadaran sebagai hamba bahwasanya kita bak partikel nano di muka bumi ini dan begitu Maha Rahman RahimNya Rabbku dengan kuasaNya memperjalankan sampai ke RumaNya bersama lautan manusia dari seluruh penjuru dunia, demi kerinduan dan kecintaan mendalam pada Rabbku larut dalam keimanan penuh membesarkan keagunganNya dan pengharapan kebaikan dunia akhirat dariNya. Bekal terbaik yang bisa kita siapkan untuk sampai ke baitullah adalah keimanan & ketaqwaan selebihnya Allah yang akan membuka keran rejekiNya.
Umroh kali ini benar-benar menjadi hadiah dari Rabbku, syukur senantiasa terucap semoga di manapun aku berpijak Rabbku selalu membimbingmu untuk menjadi hamba yang taat dalam koridor jalan yang diridhoiNya. Semoga diperjumpakan kembali ke tanah haram dengan kekusyukan ibadah yang lebih baik.. aamiin
Berita Update
6 notes · View notes
pinkandmauve · 2 years
Text
Nouman Ali Khan: Al-Kautsar - A Deeper Look
Rangkuman singkat dari ceramah Nouman Ali Khan tentang QS: Al-Kautsar. (https://bayyinahtv.com/topics/1/categories/9/series/164/videos/1687)
Dari surat Al-Kautsar, kita dapat mempelajari tiga hal:
1. Gratitude (rasa syukur)
Struktur rumah di Mekkah pada jaman Nabi berbeda dari masa sekarang. Rumah-rumahnya saling berdempetan satu sama lain (hanya dibatasi tembok) dan memiliki dua bagian: ruangan besar untuk hampir semua kegiatan seperti kumpul keluarga, memasak, dsb., serta kamar untuk tidur. Ruangan besar di luarnya tidak tertutupi atap, sehingga apa-apa yang dibicarakan akan terdengar ke rumah sebelah. 
Suatu ketika, Rasulullah saw. baru saja kehilangan bayi laki-lakinya, yaitu Ibrahim r.a. Kita amat mengerti bahwa karena saking menyakitkannya, musuh bebuyutan pun tidak mungkin merayakan wafatnya seorang anak. Intinya, manusia yang masih punya hati nurani tidak mungkin melakukan hal sebejat itu. Namun keadaan ini berbeda bagi Rasulullah saw. Abu Lahab, tetangga sekaligus pamannya sendiri, tak sengaja mendengar kesedihan yang dialami keluarga Rasul. Anda tahu apa yang dilakukan orang gila itu? Abu Laknat--sori, maksudnya Lahab melompat-lompat kegirangan sambil berteriak sekencang mungkin, “Horeee! Muhammad tidak punya keturunan!!” 
Sinting. Saya sempat ngumpat-ngumpat dalam hati pas dengar bagian sini.
Pada masa itu, garis keturunan merupakan sesuatu yang sangat didamba-dambakan oleh setiap orang besar. Orang ingin cucu-cicitnya memamerkan marga mereka, semisal saya keturunan Fulan bin Fulan, dan sebagainya. Dan yang dapat menurunkan marga hanyalah anak laki-laki. Pantas saja Abu Lahab begitu lega ketika mendengar isak tangis Rasulullah saw. tanda kehilangan seorang anak. Musuh-musuh Rasul tentu tidak ingin ada yang mewariskan kemuliaan dari orang yang paling mereka benci, apalagi turut menyebarkan pesan Islam. 
Coba bayangkan oleh Anda kesedihan sekaligus kemarahan bertumpuk-tumpuk yang dialami Rasulullah saw. saat itu. Bayinya baru saja meninggal, namun tetangganya malah selebrasi. Saya ketika sedang asyik-asyiknya nonton lalu laptopnya tiba-tiba habis baterai saja bisa marah-marah sendiri. Huft. Kita sebagai umat beliau kadang bisa sangat tidak bersyukur, ya. Shalat malas, baca Quran enggan, sedekah apalagi. Padahal tantangan demi tantangan yang dilewati Rasulullah saw. dalam menyebarkan pesan ilahi amat tidak terbayangkan.
Setelah kejadian yang traumatis tersebut, Allah Swt. menurunkan ayat Al-Quran demi menenangkan hati Rasulullah saw. Al-Kautsar, ayat pertama (saya tidak tahu ayat apa saja yang diturunkan saat itu), yang berbunyi: “Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak.” 
Ketika ditimpa musibah, biasanya orang-orang di sekitar kita menyarankan untuk bersabar. Namun banyak orang sekarang yang bilang nasihat itu tidak membantu, menyebalkan, dan minim empati. Lalu bagaimana dengan “bersyukur”?
“Bro, anak gue baru aja meninggal.”
“Bersyukur!”
Tumblr media
(DISCLAIMER: Saya tidak menyarankan Anda benar-benar mengatakan hal semacam ini pada orang yang anaknya baru saja meninggal--atau musibah apapun itu.)
Dari sini kita dapat belajar bahwa obat yang “sebenarnya” dari kesulitan adalah besyukur, bukan bersabar. Mungkin pesan semacam itu terdengar keras dan kasar bagi manusia yang baru saja tertimpa musibah, namun Allah Swt. kan selalu lebih tahu. NAK menjelaskan bahwa akan selalu ada lebih banyak alasan untuk bersyukur daripada mengeluh. Semisal, Anda tidak keterima di PTN, mungkin memang menyakitkan pada awalnya. Namun Allah lebih tahu. Ternyata Anda mempelajari banyak keahlian yang akan sangat berguna di dunia perkulihahan dalam satu tahun ketinggalan dari teman-teman Anda. Bisa saja jika Anda keterima di PTN, karena ketidaksiapan yang hanya Allah ketahui, Anda akan kewalahan dan mungkin berakhir depresi kala menghadapi berbagai tantangannya. Contoh yang lebih gamblang, coba baca kisah Nabi Yusuf a.s. Beliau dibuang saudara-saudaranya ke sumur, dijual sebagai budak, dijebloskan ke penjara tanpa salah apapun, sampai dilupakan teman sepenjara yang telah ia bantu. Jika mendengar dari sisi ini semata, kita akan berpikir “Anak ini salah apa ya sampai tertimpa begitu banyak kemalangan. Sial banget kayaknya.” Padahal, setelah melewati segala musibah tersebut, Nabi Yusuf a.s. pada akhirnya dapat mencegah ratusan ribu rakyat Mesir (atau ribuan deng saya gak tahu detailnya) dari bencana kekeringan bertahun-tahun. Allah Swt. memang perencana yang paling baik dari segala perencana. 
Rasulullah saw. mungkin kehilangan Ibrahim r.a., keturunan beliau mungkin terputus, namun pada akhirnya Allah memberikannya gelar mulia daripada segala manusia dan namanya tak pernah absen disebut sampai sekarang. Sedangkan Abu Lahab malah dipandang sebagai orang paling keji dan namanya diumpat-umpat sampai sekarang. 
Islam is the religion of optimism. Jadi, bersyukurlah terhadap segala realita hidup yang Anda hadapi. Saya pernah baca trik dalam suatu buku tentang bersyukur, yaitu coba pikirkan sepuluh hal positif dari situasi yang menyulitkan. Mau sampai ngarang juga gak apa-apa. Trik ini telah membantu saya untuk menemukan nikmat pada sudut-sudut yang tidak kelihatan.
2. Pray (shalat)
Salah satu cara terbaik dalam memperlihatkan rasa syukur adalah shalat. Shalat karena berterimakasih kepada Allah yang telah menunjukkan jalan yang lurus kepada Anda (Islam), yang telah mencegah Anda dari rasa lapar, memberi atap di atas rumah Anda, dan masiiihhhh banyak lagi. Nikmat dari-Nya tidak akan terhitung. Maka dari itu, shalat yang bener! Setidaknya penuhi shalat lima waktu yang wajib. Itulah yang paling dasar dari segalanya.
3. Sacrifice (berkorban)
Ketika baru saja diberi anak, kita disuruh untuk melakukan aqiqah. Menyembelih binatang yang lalu dibagikan pada sesama untuk merayakan peristiwa membahagiakan tersebut. Dari sini kita belajar bahwa kita harus sering-sering berkorban dan bersedekah terutama setelah dianugerahi nikmat yang besar. Lagi-lagi, ini merupakan bentuk dari rasa syukur kita kepada Allah Swt.
Maaf jika poin kedua dan ketiga kurang detail, karena peristiwa turunnya Al-Kautsar setelah wafatnya anak Nabi begitu berkesan bagi saya pribadi. Semoga kita semua dapat dipertemukan dengan beliau di surga-Nya nanti. Aamiin ya rabbal alamin.
16 notes · View notes
baabul088 · 1 year
Text
Judul: Kisah Hidup Nabi Muhammad Saw Dari A Sampai Z
Penulis: Muhammad Hasan maksum
Penerbit: Qultum media
Tahun terbit: November 2004
Jumlah halaman: 105
Nabi muhammad saw mendirikan bangunan mesjid sebelum mengerjakan bangunan-bangunan lainnya selain rumah tempat kediaman beliau sendiri. Rasulullah saw menerima wahyu yang kedua yang menjelaskan tugas atas dirinya, mulailah beliau bergerak pasti secara sembunyi-sembunyi menyeru keluarganya yang tinggal dalam satu rumah dan sahabat-sahabat beliau terdekat.
Buku nabi muhammad ini sangat menarik dan membuat pembaca menjadi tertarik ketika membaca bukunya. Buku ini sangat menceritakan tentang perjalanan nabi muhammad dan kisah hidupnya nabi muhammadBuku ini sangat memukau dengan cerita yang disuguhkan, dan sangat menarik ketika dibaca. bahasa dalam buku ini sangat sulit dimengerti dan ceritanya sering kali disingkat
Secara keseluruhan. Buku ini sangat disarankan untuk orang orang yang mau mengetahui lebih dalam tentang kisah nabi muhammad. Pesan moral yang bisa didapat dibuku ini adalah jangan menyerah ketika sering dijatuhkan
2 notes · View notes
suara-muslim · 1 year
Text
*Penyaweran, Aksi Desakralisasi Terhadap Alquran!*
Penulis: A.Mazaya. Z (Penulis Remaja)
Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang berfungsi sebagai al-huda (petunjuk) yang dibawa Nabi Muhammad saw untuk umat manusia. Setiap muslim mempercayai kebenarannya.
Akan tetapi belum lama ini viral di media sosial, seorang qariah yang disawer dua orang pemuda ketika membaca Al-Qur’an di Pandeglang, Banten (Hidayatullah, 5-01-2022).
Berkaitan tentang ini, Majelis Ulama Indonesia pun turut bicara. K.H. Cholil Nafis, melalui tweet-nya menyampaikan bahwasanya menyawer qari atau qariah merupakan cara yang salah dan tidak menghargai majelis. Bahkan, menurutnya, merupakan perbuatan haram dan melanggar nilai kesopanan.
*Desakralisasi Kitab Suci*
Sesuatu yang terjadi di video viral tersebut, merupakan tindakan yang berseberangan dengan adab mendengarkan Al-Qur’an. Melafalkan kalamullah disetarakan dengan melagukan lagu dangdut. Nilai kesucian kitab suci umat muslim pun menjadi ternoda. Aktivitas ini merupakan bentuk desakralisasi Al-Qur’an.
Kehidupan sekuler sepertinya telah menghancurkan keimanan. Sekularisme sukses membuat umat ini tidak lagi memprioritaskan agama. Standar materi yang khas pada pola pikir kapitalis pun telah meresap di hati kaum muslim. Dimana kebahagiaan sekedar dinilai dengan banyaknya uang. Seperti yang dicontohkan dua pemuda yang menyawer qariah. Saweran itu dianggap sebagai bentuk penghormatan dan penghargaan bagi qariah. Dua pemuda tadi beranggapan, dengan saweran sang qariah bahagia sebagaimana para biduan.
Jika dibiarkan, aktivitas aneh ini dapat menetap di kalangan kaum muslim. Mereka sudah tidak menganggap Al-Qur’an sebagai kitab suci yang wajib dijaga kesuciannya. Namun, Al-Qur’an menjadi sebatas buku sebagaimana buku lainnya.
Aktivitas seperti ini amat berbahaya. Umat akan terjauhkan dari petunjuk yang lurus. Mereka tidak bakal menjadikannya sebagai pedoman atau petunjuk hidup. Akibatnya, kaum muslimin akan hidup dalam aturan bukan Islam. Parahnya, sisi gelap jahiliyah bisa kembali dan merusak umat muslim.
*Menghormati dan Memuliakan Al-Qur'an*
Islam sesungguhnya telah mengajarkan bagaimana seorang muslim bersikap saat diperdengarkan lantunan ayat suci Al-Qur’an.
Allah SWT berfirman,
Artinya: “Jika dibacakan Al-Qur’an, dengarkanlah (dengan saksama) dan diamlah agar kamu dirahmati.” (QS Al-A’raf: 204)
Berdasarkan ayat di atas, sesungguhnya seorang muslim diperintahkan untuk diam dan mendengarkannya.
Seraya menyimak bacaan Al-Qur’an, dan mencoba untuk memahami dan mentadaburinya, hati akan tenang. Terutama jika memahami isi ayat itu, terdapat kisah luar biasa yang dibawa olehnya. Rasulullah dan para sahabat contohnya, selalu menangis ketika mendengar bacaan ayat suci Al-Qur’an.
Sebagaimana diriwayatkan dalam hadis, “Aku mendatangi Nabi saw dan beliau sedang salat. Dan pada kerongkongannya ada suara seperti suara air di periuk yang mendidih. Yakni, beliau menangis.” (HR At-Tirmidzi, Ahmad, Abu Dawud, dan An-Nasa’i. Hadits ini sanadnya kuat)
*Lingkungan yang Kondusif*
Salah satu cara mencegah desakralisasi Al-Qur’an bertambah luas adalah menciptakan lingkungan yang kondusif atau mendukung. Arti dari lingkungan yang kondusif adalah menyuasanakan lingkungan masyarakat, sekolah atau rumah agar dekat dengan Al-Qur’an.
Tetapi, kedekatan dan pensakralan Al-Qur’an tak cukup hanya dengan meletakkannya di rak, menciumnya, mendengarkan atau menghafal. Tapi wajib memahami isinya dan mencontohnya dalam kehidupan. Karena Al-Qur’an adalah petunjuk hidup. Sebagaimana janji Allah kepada umatnya ketika meneladani Al-Qur’an,
“Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus dan memberi kabar gembira kepada orang-orang Mu’min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar.” (QS Al-Isra: 9).
“Dan Kami turunkan kepadamu Alkitab (Alquran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang berserah diri.” (QS An-Nahl: 89)
Ayat-ayat di atas merupakan petunjuk bagi umat manusia, untuk memperlakukan Al-Qur’an dengan cara terbaik.
*Khatimah*
Sepanjang umat ini masih berada pada lingkungan sekularisme dan kapitalisme, kaum muslim tidak akan bisa mensakralkan Al-Qur’an adengan sempurna. Bahkan, mereka akan terus dipengaruhi oleh pemikiran Barat untuk merendahkan Al-Qur’an, hingga terwujud desakralisasi Al-Qur’an dan umat jauh dari kitab sucinya.
Wallahualam.
Tumblr media
3 notes · View notes
roketnasai · 1 year
Text
Kisah Ali bin Abi Thalib: Sosok Cerdas yang Dijuluki Gerbang Ilmu Pengetahuan
Membaca kisah para sahabat Nabi merupakan cara untuk meneladani sifat dan karakter Nabi besar Muhammad SAW. Sahabat Nasa’i dapat menjadikan kisah-kisah tersebut sebagai sumber inspirasi serta untuk memacu diri agar selalu menaati Allah SWT dan RasulNya. Kisah kedua dari roket nasa’i kali ini akan membahas kisah hidup salah satu sahabat sekaligus menantu Nabi Muhammad SAW yaitu Ali bin Abi Thalib.
Sayyidina Ali merupakan sepupu Nabi yang memiliki nama asli Haydar bin Abi Thalib. Nama Haydar berarti singa, yang diambil dari nama kakek Ali, Asad. Ayah dari Ali bin Abi Thalib merupakan paman nabi, Abu Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay. Sedangkan ibunya bernama Fathimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf.
Ali bin Abi Thalib diperkirakan lahir pada tahun 599/600 Masehi atau 10 tahun sebelum dimulainya kenabian Rasulullah SAW di daerah Hijaz, Jazirah Arab. Nama Ali sendiri merupakan julukan yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW yang berarti tinggi. Sejak kecil, Ali diasuh oleh Rasulullah SAW. Kesempatan ini membawa ia untuk mempelajari secara langsung wahyu yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW. Ali bin Abi Thalib merupakan orang kedua yang memeluk agama islam setelah istri nabi, Khadijah. Hal ini menjadikan beliau sebagai golongan anak-anak pertama masuk islam.
Berbeda dengan sahabat lainnya yang hanya diberi gelar radiyallahu ‘anhu, Sayyidina Ali bin Abi Thalib memiliki gelar lain yang biasa disematkan setelah namanya. Sebuah gelar khusus yang hanya diperuntukkan untuk Ali bin Abi Thalib, yaitu karramallahu wajhah yang artinya ‘Semoga Allah memuliakannya’.
Karena mendapatkan didikan langsung dari Rasulullah SAW, sejak kecil ia digembleng untuk menjadi sosok cerdas, berani, dan bijak. Beliau mendapatkan pendidikan dalam semua aspek ilmu islam, seperti aspek dzhahir, syariah dan bathin, serta tasawuf. Di kalangan pemuda Arab, Ali dikenal sebagai pemuda pandai. Sebab pada zaman itu masih banyak orang yang tidak dapat menulis dan membaca, termasuk Nabi Muhammad SAW yang juga merupakan sosok ummi atau buta huruf.
Kepandaian Ali membuatnya dijuluki Babul Ilmi atau gerbang pengetahuan. Dengan kepandaiannya, Rasulullah SAW memberikannya peran khusus pada peristiwa hijrah nabi Muhammad SAW. Pada saat itu, ia ditugaskan menjadi tameng untuk mengelabui musuh yang hendak membunuh Rasulullah SAW. Pada malam keberangkatan hijrah, rumah Rasulullah SAW dikepung oleh kaum kafir Quraisy.
Saat itu, Ali bin Abi Thalib berperan untuk menggantikan Rasulullah SAW di tempat tidurnya. Para musuh mengira bahwa Nabi Muhammad SAW masih tidur, berbaring di tempat tidurnya. Padahal sebenarnya Nabi sudah menyelinap pergi bersama Abu Bakar. Yang berbaring di tempat tidur pada saat itu tidak lain adalah Ali bin Abi Thalib.    
Setelah melalui peristiwa hijrah bersama Nabi Muhammad SAW, kemudian ia dinikahkan oleh puteri bungsu Nabi Muhammad SAW, Fatimah az-Zahra. Adapun, kisah cinta antara Ali bin Abi Thalib dan Fatimah merupakan kisah cinta yang banyak dikagumi oleh kaum muslim.
Nah itulah sekilas mengenai kisah Ali bin Abi Thalib. Semoga dengan membaca kisah hidupnya menjadikan Sahabat Nasa’i gemar untuk selalu mempelajari dan meneladani kebaikan yang tertanam pada karakter sahabat Nabi Muhammad SAW. Sampai jumpa di kisah berikutnya.
2 notes · View notes
chillinaris · 2 years
Text
Pentingnya Saling Menghormati dan Menghargai dalam Berkeluarga
Tumblr media
Rasulullah SAW berpesan agar dalam berkeluarga saling menghormati dan menghormati.
Ketua Umum PP Fatayat Nahdlatul Ulama periode 2015-2022, Anggia Ermarini, menyampaikan, Rasulullah SAW berpesan agar dalam berkeluarga itu harus saling menghormati dan menghargai. Salah satu contohnya, ketika beliau SAW pulang dan istrinya sudah tidur. Saat itu, Nabi SAW tidak membangunkan sang istri.
"Ini hanya salah satu contoh, dan bisa diterapkan dalam hal lain. Contoh dari Rasulullah SAW ini adalah contoh sempurna, yang harus diyakini," tuturnya.
Anggia juga memaparkan, cara agar istiqamah dalam membangun bahtera rumah tangga yang sesuai tuntunan Islam adalah dengan saling mengingatkan antar pasangan yang memang memiliki kedudukan yang sama. Istri bisa dan boleh mengingatkan suami, begitu juga sebaliknya, tentu dengan cara yang baik.
Kehidupan Rasulullah SAW dalam mengarungi bahtera rumah tangga merupakan model bagi setiap Muslim membangun keluarga. Begitu banyak teladan yang ditunjukkan Nabi Muhammad SAW bagi umatnya dalam membina keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah.
*) Sumber: Republika
4 notes · View notes
benhamnah · 2 years
Text
Kisah dibalik nama
Part 2
Kali ini nama yang paling aneh bagiku kala itu,mungkin dari kalian yang baru kenal juga aneh dengernya bahkan nyebutinnya juga susah.Umi abi aja manggil aku cuma dengan kata mbak atau sha.Kalau manggil hamnah susah manggil rumaisha kepanjangan:v ngga paham lagi padahal yang ngasih nama hmm.Temen-temen rumah tetep manggil aku hamnah sih tp awal masuk pondok kata umi ntar dipanggil isha aja biar ngga susah.Jadi pas SMP doang aku dipanggil isha,SMA balik lagi dipanggil hamnah:D tapi kalau dikalangan ustadzah aku dipanggil rumaisha.Langsung aja ya ke intinya terserah kalian mau manggil aku apa yang penting masih ada unsur namaku masih okee lah.Kali ini ada kisah dibalik nama Hamnah niih...
Hamnah binti Jahsy (Berani dan Tegar di Jalan Islam)
Mungkin kita sangat familiar dengan kisah masyhur seorang sahabat Nabi Saw. yang gugur di Perang Uhud, yaitu Mush’ab bin Umair. Syahidnya Mush’ab menjadi pelajaran berharga bahwa tidak ada yang lebih berarti dari kehidupan ini selain menjadi pembela dan pejuang Islam tepercaya. Mush’ab bin Umair, sang duta Islam sangat berjasa dalam mengembangkan dakwah di Madinah. Perannya dalam Islam terukir secara gemilang sepanjang sejarah. Di balik prestasinya sebagai pejuang Islam, ada sosok pendamping yang tak kalah tangguh. Ya, dialah Hamnah binti Jahsy, istri sekaligus sosok pemberani yang membersamai suaminya, Mush’ab bin Umair di perang Uhud. Jika Mush’ab bertugas di garis depan mengangkat senjata, maka Hamnah berada di barisan belakang sebagai perawat prajurit perang Uhud. Tugasnya antara lain untuk memberi minum dan mengobati tentara muslimin yang terluka. Dari Ashim bin Ubaidillah berkata, “Saya mendengar Muawiyah bin Abdullah bin Ahmad Radhiyallahu Ta’ala Anhu berkata, ‘Saya melihat Hamnah pada perang Uhud memberi minum orang-orang yang haus dan mengobati orang-orang yang terluka.”
Bernama lengkap Hamnah binti Jahsy bin Ri’ab bin Ya’mur bin Shabrah bin Murrah bin Kabir bin Ghanm bin Dudan bin Asad Al-Asadiyah, ia berasal dari Bani Asad bin Khuzaimah. Hamnah bersaudara dengan Zainab binti Jahsy, istri Rasulullah Saw. Hamnah juga memiliki hubungan saudara dengan Ummu Habibah, istri Abdurrahman bin ‘Auf, salah seorang sahabat yang tergolong assabiqunal awwalun. Dengan Rasulullah Saw., Hamnah memiliki ikatan saudara, yakni sepupu. Ibunda Hamnah, Umaimah binti Abdul Muthalib, adalah bibi dari Rasulullah Muhammad Saw. Memiliki nasab yang dekat dengan Rasulullah Saw. membuat Hamnah termasuk satu perempuan yang berbaiat kepada Rasulullah Saw. Hamnah menikah dengan Mush’ab bin Umair, pemuda cerdas dan pemberani. Dari hasil pernikahan ini, ia dikaruniai seorang putri.
Tepat tanggal 7 Syawal tahun ke3 Hijriah, kaum muslimin mengikuti peperangan di Bukit Uhud. Tampil dalam peperangan itu sepasang suami istri, yaitu Mush’ab bin Umair dan istrinya, Hamnah binti Jahsy. Keduanya boleh jadi memiliki tugas berbeda. Namun, keduanya sama-sama menjadi pembela Islam yang berani dan tangguh. Bersama 13 perempuan lainnya, Hamnah bertugas di belakang pasukan Islam. Yaitu, memberi air bagi yang haus, membawa yang terluka dari pertempuran lalu mengobati luka tersebut. Selain Hamnah, dari 14 perempuan tersebut di antaranya ialah putri Rasulullah SAW, Fatimah, istri Ali bin Abi Thalib. Dalam pasukan kaum muslim, tampak pula saudara laki-laki Hamnah, Abdullah bin Jahsy, dan pamannya, Hamzah bin Abdul Muththalib. Ketika perang mulai berkecamuk, korban luka pun mulai berjatuhan dari kedua belah pihak. Hamnah binti Jahsy bersama relawan perempuan sibuk melakukan tugasnya.
Perang Uhud yang terjadi pada 7 Syawal tahun ke3 Hijriah itu meninggalkan duka yang mendalam bagi kaum muslimin. Rasulullah Saw. terluka parah dan sejumlah sahabat gugur dalam peperangan tersebut. Disebutkan dalam Tarikh At-Thabari bahwa sewaktu Rasulullah pulang dari perang, beliau ditanya oleh istri para sahabat yang suaminya ikut dalam peperangan. Salah satunya Hamnah binti Jahsy. Saat itu Hamnah mendapat kabar duka bahwa suaminya mush'ab bin umair,saudaranya Abdullah bin Jahsy,dan pamannya Hamzah bin Abdul Muththalib ikut gugur dalam peperangan. Tahun penuh duka bagi Hamnah karena saudara, paman, dan suaminya meninggal dalam waktu bersamaan. Hamnah pun bersabar dan rida menerima semua ketetapan yang Allah gariskan untuknya. Hamnah akhirnya hidup bersama putri satu-satunya. Hingga suatu saat salah satu sahabat, Thalhah bin ‘Ubaidillah, meminangnya. Hamnah pun akhirnya menikah dengan Thalhah dan dikaruniai dua orang putra, Muhammad dan Imran.
Islam tak pernah kehabisan sosok inspiratif sepanjang masa. Keberanian Hamnah meneguhkan kedudukannya di hadapan Allah SWT. Kesabaran dan ketegarannya menghadapi cobaan patut menjadi pelajaran berharga bagi muslimah masa kini. Di balik ketangguhan suami, ada istri yang mendukung penuh perjuangannya. Bahkan keduanya terlibat aktif dalam memperjuangkan Islam. Sungguh potret keluarga yang dilingkupi keimanan dan ketakwaan tinggi. Suami istri pejuang, berjalan beriringan demi menegakkan Islam. Kehilangan orang tercinta justru membuatnya mulia karena kesabaran dan keikhlasan menerima ketetapan Allah. Semoga kita bisa mengambil butiran hikmah dari sosok Hamnah binti Jahsy.
TAMAAT...
Menurutku ini nama paling langka..hihi seumur-umur aku belum pernah nemuin nama ini selain aku dan kisah itu.
2 notes · View notes
chocohazel · 2 years
Text
Mengenal Shafiyyah binti Huyay radhiallahu anha
Shafiyyah binti Huyay radhiallahu anha merupakan tawanan perang Khaibar yang dinikahi oleh Rasulullah saw. Shafiyyah dilahirkan sebelas tahun sebelum hijrah atau dua tahun setelah kenabian Rasulullah SAW. Ibunya bernama Barrah dari Bani Quraizhah, sedangkan ayahnya Huyay bin Akhtab seorang pimpinan Yahudi terpandang dari kalangan Bani Nadhir, sebuah suku besar Yahudi di kota Madinah yang setidaknya dua kali melakukan pengkhianatan terhadap Mitsaqal Madinah.
Di malam pernikahan Rasulullah dan Shafiyyah, Abu Ayyub Al-Anshari ra dengan pedangnya bahkan berjaga di sekitar rumah Rasulullah khawatir jika kedukaan atas meninggalnya ayah, suami dan saudara Shafiyyah di perang Khaibar mendorong keinginan Shafiyyah untuk melakukan pengkhianatan.
Namun Shafiyyah yang cerdas telah mengetahui banyak hal tentang kenabian dari Taurat. Hal ini membuat beliau cenderung kepada Islam bahkan sebelum menjadi tawanan. Tak heran, ketika diberikan dua pilihan antara dikembalikan kepada sukunya atau masuk Islam dan dinikahi oleh Rasulullah, Shafiyyah memilih kemuliaan Islam dan hidup tenteram dalam bahtera rumah tangga nabi.
Kehadiran Shafiyyah dalam rumah tangga nabi sempat menjadi kecemburuan besar di kalangan istri-istri nabi yang lain. Shafiyyah yang kerap di sapa dengan "perempuan yahudi" pernah menangis mengadukan kegundahannya kepada Rasulullah,
Rasulullah menghiburnya, "mengapa tidak engkau katakan, bagaimana kalian lebih baik dariku, suamiku Muhammad, ayahku Harun, dan pamanku Musa.”
Dalam kisah yang lain, Zainab binti Jahsy pernah menolak untuk meminjamkan satu unta kepada Shafiyyah. Lalu Rasulullah melakukan ta'dib atas peristiwa tersebut dan tidak mendatangi Zainab selama Dzhulhijjah dan Muharram--- 3 bulan.
Salah satu bukti cinta Shafiyyah kepada Rasulullah diekspresikan ketika beliau dan istri-istri Rasulullah yang lain berkumpul menjelang wafatnya Rasulullah. Shafiyyah berkata, “Demi Allah, ya Nabi, aku ingin apa yang engkau derita juga menjadi deritaku.”
Istri-istri Rasulullah memberikan isyarat satu sama lain. Melihat hal tersebut, Rasulullah bersabda, “Berkumurlah!”
Dengan terkejut mereka bertanya, “dari apa?”
Rasulullah menjawab, “dari isyarat mata (sinisme) kalian terhadapnya. Demi Allah, dia adalah benar.”
Shafiyyah wafat pada masa kekhalifahan Muawiyyah ibn Abi Sufyan lalu dimakamkan di Makam Baqi berdekatan dengan makam istri-istri Rasulullah yang lainnya.
Radhiallahu anha, Shafiyyah binti Huyay.
5 notes · View notes
mahdiahm · 2 years
Text
Ibu Profesional Kebanggaan Keluarga
Tumblr media
Makin semangat setelah masuk ke zona main course yang memberikan gambaran tentang makna Ibu Profesional. Izinkan saya berbagi misi ke 5 saya,
Makna Ibu Profesional bagi saya
Saatnya saya sendiri yang mendifinisikan ulang makna Ibu Profesional itu apa. Bagi saya, ibu profesional itu adalah seorang ibu yang berusaha balance, menyeimbangkan beragam peran dalam kehidupan dengan ihsan dan itqan.
Ihsan berarti optimalisasi kebaikan dalam perbuatan. Sementara itqan adalah kesungguhan dalam melaksanakannya.
Optimalisasi dalam kebaikan berarti optimal persiapan dan tindakannya. Contohnya ketika seorang ibu hamil. Sebagai bekal persiapan, ia sudah jauh-jauh hari mempersiapkan bekal untuk kehamilannya. Misalnya dengan mempersiapkan ilmu untuk hamil dan persalinan, ilmu merawat dan mendidik anak, mempersiapkan nutrisi yang sehat untuk dirinya dan janin, belajar mengelola emosi, membuat perencanaan beragam hal bersama suami, dan sebagainya. Ketika sudah hamil, apa yang sudah direncanakan direalisasikan dengan sebaik-baiknya.
Seperti yang terdapat dalam surat Al-Mulk ayat 2,
Tumblr media
Yap, poin pentingnya dalam ihsan menurut saya adalah sebaik-baiknya persiapan dan pelaksanaan.
Berat, tapi bukan berarti kita tidak bisa. Saya berusaha meletakkan standar profesional dengan value saya agar tidak terjebak pada perasaan saya selalu bisa melakukan sesuatu tapi tanpa menyertakan Allah. Selain itu ada semangat untuk melakukan sesuatu dengan maksimal.
Saya teringat pula hadits arba'in kedua riwayat Muslim. Ketika ada malaikat yang menyerupai manusia bertanya kepada Nabi Muhammad SAW tentang makna ihsan, nabi menjawab,
"engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihatnya, maka apabila kamu tidak bisa (beribadah seolah-olah) melihatnya, maka sesungguhnya Dia melihatmu.
Setelah ihsan, ada itqan. Itqan berarti kesungguhan. Berusaha bersungguh-sungguh. Menyertakan ilmu dalam setiap tindakan itu berat, tapi kita bisa berusaha menyisihkan waktu untuk mempelajarinya. Terasa sekali bahwa setelah menjadi ibu banyak sekali yang perlu diilmui. Memenej emosi sendiri bagaimana, cara toilet training yang benar seperti apa, mpasi yang benar seperti apa, bagaimana menyapih anak dengan cara yang tidak membohongi dan sebagainya.
Nyatanya kadang setelah belajar, dalam prakteknya kita kerap menemui kesulitan. Misalnya saat praktek pemberian mpasi. Saat itu saya sudah mempersiapkan diri membaca buku dari pakarnya, mempersiapkan alat-alat yang dibutuhkan, diskusi sama suami nanti akan seperti apa dan berbagi peran. Tapi ternyata tak mudah dalam pelaksanaannya. Ya sudah sungguh-sungguh. Kalau anaknya ngga mau rasanya coba cari rasa baru, kalau bosen coba cari resep baru, kalau ngga mau makan di kursi coba makan sambil duduk di lantai, kalau teksturnya terlalu kasar dihalusin, kalau ngga mau disuapin coba beri kesempatan makan sendiri. Kita hanya melakukan ikhtiar yang terbaik sambil minta pertolongan Allah.
Ya Allah mudahkan anakku supaya mau makan, berkahi ya Allah sedikit apa pun yang ia makan. Jadikanlah apa yang ia makan sebagai wasilah untuk tumbuh kembangnya yang baik, menjadi wasilah agar ia menjadi hamba-Mu yang bertaqwa.
Selain itu balance dalam menjalankan peran versi saya adalah kita berusaha menjalani berbagai peran sesuai dengan porsinya. Balance tidak saklek persentasenya misal sebagai ibu yang bekerja di ranah publik dia tidak selalu memberikan waktu di rumah dan di publik 50%:50%. Adakalanya publik membutuhkan dirinya lebih banyak di satu kesempatan atau domestik membutuhkan dirinya lebih banyak ketika anak atau suami sakit misalnya.
Makna Ibu Profesional menurut lingkaran terdekat
Sementara menurut orang terdekat, yaitu suami. Beliau menyatakan bahwa ibu profesional itu adalah ibu yang menjalankan peran sesuai fitrahnya dan bisa menempatkan sesuatu sesuai tempatnya dan porsinya dalam berbagai hal.
Ibu yang menjalankan peran sesuai fitrahnya bagi beliau adalah yang menyadari perannya mendidik anak-anaknya menjadi generasi yang bertaqwa kepada Allah.
Bukan berarti tidak boleh menjalankan peran di bidang lainnya namun bisa menempatkan sesuatu sesuai porsinya.
Indikator ibu profesinal versi saya
1. Tersedianya gizi yang halal dan thayyib untuk keluarga
2. Memahami tumbuh kembang anak dengan baik dan memberikan stimulus yang sesuai dengan usianya
3. Menjaga diri selalu terkoneksi kepada Allah SWT
4. Melayani suami dengan baik, menjaga komunikasi dengan baik
5. Mempunyai waktu untuk rehat sejenak dan untuk mengupgrade diri
6. Tetap menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua, keluarga besar, teman dan masyarakat
7. Mempunyai mimpi untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat
Referensi:
1. Al-Qur'anul Karim
2. Hadits arba'in an nawawi
3.
5 notes · View notes
akungacapruk · 15 days
Text
☹☹☹
Sebuah catatan apa yang terjadi selama itikaf kemarin yang menarik untukku alias padahal kemarin niat off sosial media biar lebih khusyu tanpa ada nyinyir sana sini. Eh nyinyirannya pindah ke jamaah masjid. Astagfirullah! Ampuni aku, ya Allah ☹
Malam ke-21
Hehe Alhamdulillah ketemu lagi sama ibu tahun lalu yang kejumawaannya masih berasa banget. Maaf, bu, memang aku anak kampung sebelah numpang ikut di masjid sini ☹
Jamaahnya banyak bangett 🥺
Ceramahnya nyeritain tentang Nabi Muhammad SAW
Mam bakso enak
Ada keluarga muda seumuran aku (?) qadarullah anaknya 4 jaraknya super deket perempuan semua. Dateng dateng langsung dianterin semua masuk tempat perempuan dengan bawaan bejibun. Huhu semangat, Ibu 🥺
Sebelah keluarga 4 anak ada keluarga 2 anak tidur berendengan. Ibu 2 anak kek di film film saat anak bangun yang ‘uuu how was your sleep?’ sambil dipeluk. Huhu mau terharu tapi sedih si anak tetangga (dilihat lihat anak ketiga. Apakah anak ketiga memang sensitif? Pelukk ♡) keknya iri langsung ngerengek ‘mau sama Ummi!’ tapi Umminya bangunin anak pertama buat ngurus adeknya. Huhu semoga Allah bersama anak anak yang sebenernya hanya ingin dipeluk dan bersama kakak kakak yang masih kicik tapi kudu bantu urus adik serta bersama ibu ibu yang dikasih rezeki anak deketan pisan jaraknya haduh kuwad selalu ibu 🤲🏼
Agak ga fokus mic-nya terlalu oke jadi waktu imam ngecap buat basahin mulut kedengeran jelas banget ☹
Malam ke-22
Hujan besar. Agak khawatir ga akan dapet gocar karena selalu susah habis hujan. Tapi Alhamdulillah ternyata gampang banget dapetnya dan bapaknya super deket dari rumah 🤲🏼🥺
Ceramahnya tentang orang bertakwa: horizontal sama pentingnya dengan vertikal. Musahabah! Taubat! Kembali ke Allah! 😭😭😭
Ubek ubek semua tas demi nyari takjil lemper mamah sisa bukaan karena doi sedih pengen yang asin?? Taunya nyelip di tas slempangnya
Jamaahnya dikit mungkin karena malam genap. Tapi Muhammadiyah sekarang tuh malam ganjil. Bingung ga tuh?
Malam ke-23
Takjilnya enak! Bakwan udang 🤤
Alhamdulillah fd baru beli ketemu!!! Berhari hari nyari ternyata ada di tas yang diambil hak milik ma mamah …..
Ceramahnya tentang fiqih. Sulit bahasannya
Banyak sekali bocil bocil. Akhirnya denger lagi suara ‘AAMIIN!!!!!’ 🔊
Seneng deh parenting sekarang yang ngebiasain ngebriefing anak anaknya sebelum pergi keluar. Kalau koreo anak udah keluar dari arahan tinggal disidak heey tadi janji di rumah bagaimana
Sungguhlah umur. Shalat deket ac sakit kepala, menjauhi ac hareudang ☹
Sudah mulai kudu buka puasa, sahur redoxon! Sebelum tidur hydro coco+bear brand demi tidur lebih pulas alias ngacay astagfirullah memalukan untung bawa bantal sendiri — bener bener pulas 20 menit sebelum shalat malam baru bangun 😲
Wadidaw rangorang udah mulai batuk saut sautan tapi ga pake masker 😷
Menu sahurnya enak banget! Gule ayam 🤤
Baru tau ada yang namanya shalat syuruq. MasyaAllah tenang sekali
Malam ke-24
Bener bener dipermudah sekali. Pesan gocar padahal udah kesorean tapi cepet dapetnya huhu makasih ya Allah. Alhamdulillah
Tidak fokus. Pas ceramah super ngantuks. Pas taraweh imamnya tumben ngebut jadi ngang ngong ngang ngong ☹
Wadaw ternyata si ibu selain jumawa tidak suka antri juga (astagfirullah masih ae nyinyir)
Berbagi sajadah (yang wangi banget huhu) sama oma yang tetap shalat sambil berdiri padahal beberapa detik suka bungkuk kayak mau jatuh gitu. Sungguh pengingat bagiku malu mereun pas sakit kepala doang suka ngeluh pengen shalat sambil duduk aja ☹ Sehat selalu, Oma ✧˖°
Tidur sebelahan sama dedek dedek sekolah yang ketawa ketawa mulu jadi kangen jaman apa aja diketawain ampe kesedek sendiri huhu kangen teman temanku 🥺
Diingat ingat Alhamdulillah 3 hari kemarin asam lambungku tidak naik tanpa harus sahur minum jeruk nipis+madu+garem 😲
Kenapa anak kicik suka lucu nangis gogorowokan kek disiksa padahal cuma nyari mamanya yang ada di sebelahnya lagi shalat ….
Malam ke-25
Super penuh cucu cucu & oma bersatu 🥺
Spot spot shalat bawah ac kosyong alias sudah mulai sakit kepala ini kena angin wae
Ada yang nangis karena dia nyium bau kentuttt. Memanglah cobaan untuk tidak ngakak saat shalat ada ada saja ☹
Ceramahnya tentang surga. Taubat jangan dzalimin diri sendiri apalagi orang lain ntar susah sakratul mautnya! Hii
Wah ternyata cucu cucu ini energinya terlalu banyak ya 11 rakaat teriak teriak ga serek puncaknya pas witir itu tiap saf diputerin kalian sedang latihan tawaf apa gimana
Apakah ini peringatan untuk tidak ngegosipin ibu itu sebelum tidur karena waduw udah bangun telat rungsing emosyi mau googling sesuatu tapi ini sinyal kagak adaa!
Niat tidak mengantri kupon sahur karena kemarin teh banyak yang ga dapet ternyata jadinya udahlah kan aku bawa cemilan. Eh ternyata meskipun kuponnya habis tapi ada yang bersedekah ngasih sahur jadi didata tuh siapa aja yang belum dapet kupon tapi mau ambil sahur. Ngomong ke mamah wah enak ini kalau kotak nasi yang lain nasi padang. TERNYATA BENER NASI PADANG XIXIXIXI 🤤
Sungguh sesuatu. Kemarin magrib pada heboh ada ee kucing di karpet karena ternyata ada anak guling guling terus nempel ee-nya ke baju dia dan memeperkan ke karpet. Ini subuh subuh heboh karena ternyata semaleman ada laki laki diem di bagian wanita pake mukena pas ditanya tanya ternyata sepertinya orangnya sudah linglung jadi dibiarin aja da cuma tiduran haneut
0 notes
davidelico · 1 month
Text
Destinasi Penting dalam Umroh: Menyelami Keindahan Spiritual di Tanah Suci
Tumblr media
Destinasi Penting Umroh - Perjalanan umroh adalah sebuah petualangan spiritual yang penuh makna, dan salah satu hal yang membuatnya begitu istimewa adalah kunjungan ke destinasi-destinasi suci yang sarat dengan sejarah dan keagungan. Berikut adalah beberapa destinasi penting dalam umroh yang tidak boleh dilewatkan:
1. Masjidil Haram
Masjidil Haram adalah pusat spiritual umat Islam dan rumah bagi Ka'bah, yang merupakan kiblat bagi umat Islam di seluruh dunia. Saat berada di Masjidil Haram, Anda akan merasakan atmosfer keagungan dan kekhidmatan yang memukau. Melakukan tawaf mengelilingi Ka'bah di tengah kerumunan jamaah adalah pengalaman yang tak terlupakan.
2. Hijir Ismail
Hijir Ismail adalah bagian dari Ka'bah yang memiliki makam Nabi Ismail AS dan ibunya, Hajar. Tempat ini memiliki nilai spiritual yang tinggi dan sering kali menjadi tempat untuk berdoa dan merenungkan kehidupan Nabi Ibrahim AS dan keluarganya.
3. Bukit Safa dan Marwah
Bukit Safa dan Marwah adalah dua bukit yang terletak di dalam Masjidil Haram. Melakukan sa'i antara dua bukit ini merupakan bagian penting dari ibadah umroh. Saat melakukan sa'i, Anda akan mengikuti jejak Hajar yang mencari air untuk putranya, Ismail AS, dan tindakan ini mengajarkan kita tentang kekuatan kesabaran dan keteguhan hati.
4. Masjid Nabawi
Setelah menyelesaikan umroh di Mekah, perjalanan Anda akan dilanjutkan ke Madinah, tempat terletaknya Masjid Nabawi. Masjid yang indah ini merupakan tempat makam Nabi Muhammad SAW dan dua sahabat terdekatnya, Abu Bakar dan Umar. Berada di Masjid Nabawi akan memberikan Anda kedamaian dan ketenangan spiritual yang luar biasa.
5. Perkuburan Jannatul Baqi
Di sekitar Masjid Nabawi terdapat perkuburan Jannatul Baqi, yang merupakan tempat dimakamkannya banyak sahabat Nabi Muhammad SAW dan anggota keluarganya. Mengunjungi Jannatul Baqi adalah kesempatan untuk berdoa dan mengingat kembali jasa-jasa mereka yang telah berjuang demi agama Islam.
6. Gua Hira
Gua Hira adalah tempat di Jabal Nur di luar Mekah, tempat Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama dari Allah SWT. Mengunjungi gua ini adalah kesempatan untuk merenungkan awal dari risalah Islam dan mengenang perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam menyebarkan ajaran agama.
7. Jabal Uhud
Jabal Uhud adalah sebuah bukit di luar Madinah yang menjadi saksi peristiwa Perang Uhud. Mengunjungi Jabal Uhud adalah kesempatan untuk mengenang pengorbanan para sahabat dalam mempertahankan agama Islam dan untuk mengambil pelajaran dari peristiwa sejarah tersebut.
Perjalanan umroh bukan hanya tentang mengunjungi tempat-tempat bersejarah, tetapi juga tentang mendapatkan pengalaman spiritual yang mendalam dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dengan mengunjungi destinasi-destinasi penting dalam umroh, Anda akan merasakan kehadiran-Nya dengan lebih dekat dan mendapatkan berkah yang melimpah.
0 notes