Tumgik
#sajakku
almharshah · 8 months
Text
Tumblr media
3 notes · View notes
nonaabuabu · 2 months
Text
Tumblr media
Sebab katanya, kau akan abadi sebagai lelaki yang kucintai.
Tapi malam ini, aku akan membunuhmu. Akan aku kirim santet dengan jasa dukun paling mahal di kampung. Aku sudah menyediakan empat ekor ayam hitam, semuanya jantan. Lalu saat besok kematianmu tersiar, akan aku kirimkan nisan bertuliskan namamu ke rumahmu. Aku akan memesannya dari pemahat nisan tersohor, ya aku belum tahu siapa itu, tapi aku sudah merencanakannya dengan matang.
Kau tidak akan pernah abadi dalam sajakku, tidak akan.
Kau harus mati berkali-kali, hingga aku bosan membunuhmu. Hingga tak ada lagi cara lebih keji yang bisa kugunakan untuk membuat kau tinggal nama.
Lihat saja, kau akan menjadi tokoh yang selalu mati dalam setiap adegan yang aku punya. Kau akan selalu meregang nyawa dalam setiap sajak yang kutuliskan.
Kau akan selalu menjadi tiada. Lihat saja!
—sebab ini puisi cinta.
67 notes · View notes
by-u · 6 months
Text
Tetes malam kemarin adalah temu, antara harap dan ingin yang tak bisa bersatu. Dinginnya adalah rindu, antara diammu dan sajakku yang saling acuh.
29 notes · View notes
bias-puisisunyi · 9 months
Text
Ra, mungkin kau tak percaya jika tinta yang menetes di sajak-sajakku muasal dari remah-remahan kisah yang jauh dari kata indah ________
Lalu disaat langitku gelap kau datang nyalakan lentera menjadi penjaga, ulurkan lengan menjdi penopang dahan-dahan hatiku yang meradang
Ra, tetaplah disini di hamparan savana dadaku, menjadi perdu sebagai tempat terteduh, menjadi alir sungai tempat larungkan gaduh __
www.gemoy.com
Jember, 23 Juni 2023
11 notes · View notes
miceeel · 5 months
Text
Tumblr media
aku mahir bermain kata layaknya memecahkan teka-teki dalam pikiranku sendiri, layaknya memenangkan judi, melucutkan biruku yang beku menjadi merah darah sebagaimana adanya hatiku dibentuk, pikirku. seperti membawa perang Goliat, sedang dunia tahu bahwa memainkan kata adalah keahliannya; seperti yang kau baca pada paragraf ini.
jika aku adalah Goliat, dalam cerita ini, maka kau akan hidup sebagai Daud. kau tembakkan batu itu tepat pada syaraf di kepalaku yang membesar, kau lumpuhkan bibir dan tanganku, membentuk ruang baru tapa rencana yang dindingnya berisi kalimat-kalimat kecil bak menuang air keruh yang penuh, meskipun aku tahu mereka akan selalu ada dan berputar di sekelilingku.
selain kuning, biru muda, dan putih, kau toreh hitam yang aku tidak tahu apa tujuannya. anak kecil ini mengerutkan alisnya, tanggannya mengepal, ia menggerutu. hitam adalah warna favoritnya, namun entah mengapa kali ini merongga pada dadanya, mencekat tenggorokannya. ternyata hitam banyak bentuknya. ia merangkak, menyeret kakinya bak anjing jalanan yang haus. jemarinya menyentuh setiap titik hitam yang ditangkap oleh matanya dan dibasuhnya. persetan hingga berdarah-darah, masa bodoh.
sajak-sajakku kau bunuh tetapi kau beri kehidupan pada warnaku. anak kecil ini naif, tak pernah paham sosok siapa yang ada dalam cermin, ia melihat dunia kotor sebagaimana tubuhnya dicemooh dan didera tanpa ampun hingga melagu seraya meramu kata menjadi sahabat terbaiknya. kau sulap bahagia kecil-kecilan menjadi perayaan atas diri yang membenci pesta, kau ledakkan kembang api diatas telinga yang membenci bising, dan hebatnya kau sulap seluruh hingar-bingar menjadi gelak tawaku, sedang kau bertepuk tangan sebagaimana aku ingin menarik tanganmu menuju lampu paling terang di kota ini, dan kita akan namai jalan itu namamu. sebagaimana aku pun ingin merayakan hidupmu.
terlepas dari bagaimana caramu menciptakan berjuta-juta kata yang seluruh tubuhku tak mampu untuk merangkainya, hingga merongrong dalam kepalaku, dengan ini, aku ingin memaksa membayar utang. sebab ketika aku ataupun kamu tak lagi ada di bumi, aku ingin engkau selalu hidup dalam ketidakabadian sekalipun, sebagai jejak yang selamanya akan menjadi milikmu.
— mf, 8 Nov 2023
3 notes · View notes
penulispagibutaa · 4 months
Text
Aku menatap lembar baru
Yang ternyata sedang libur
Dari coretan namamu.
Sepertinya
Sajakku mulai kaku
Sejak pertemuan dengan sendu
Kala itu
Mungkin,
Kita hanyalah anak waktu yang semu
Meski musim telah berganti,
Tapi luka masih setia.
-2020
2 notes · View notes
lapartengahmalam · 5 months
Text
Tumblr media Tumblr media
Dari lama kutunggu...
Ternyata, kau yang datang menghampiri sajak-sajakku
Silahkan duduk-duduk di ruang tamu
Atau bahkan tidur di kamarku
Tak perlu sungkan na, aku suamimu.
...........
Kita dipertemukan layaknya anak yang belajar berbicara,
karena kita saling mengerti bahwa jurang paling dalam adalah kesalah pahaman
Kepala harus siap bising, Hati harus siap riuh
Tak apa jika aku terluka
Tapi masalahnya, ada Kau didalamnya.
Bandung, 2022
4 notes · View notes
spidermtio · 6 months
Text
Tumblr media
Untuk Laksamana,
Orang bilang aku ini sang petualang. Mereka mengenalku serdadu tanpa tuan. Kakiku bebas berpijak dimana saja. Tapi yang mereka tahu, aku selalu pulang jika bulan sudah ingin mengekang.
Aku tak membawa senapan yang diselipkan di antara pinggang. Tak juga belati yang tajam menusuk sanubari. Aku hanya membawa dawai sebagai tamengku dari kesepian.
Aku tak mengenal musuh, tak mengenal kawan, tak mengenal apapun yang disebut taktik peperangan. Aku hanya serdadu yang awam dengan kekejaman. Tugasku hanya memastikan penduduk suka cita dengan petikan dawai yang kupunya.
Hari itu, saat rembulan muncul di permukaan angkasa, aku melihat ujung geladakmu yang perdana. Helaian suraimu berkibar bersama alunan angin yang terperangah.
Tumblr media
Tak ada yang mengerti tentang apa arti debaran yang bersarang terbungkus jantung dan terpenjara rusuk. Semua bermain dengan nada yang sembrono serta tidak terpaut kunci yang sesungguhnya. Hanya secarik bibirmu yang melengkung membentuk busur. Kiranya, baru kali ini aku lihat senyum selayak madu yang dihasilkan oleh ratunya.
Manis
Tatkala aku hanya ingin bersikap naif, tak ingin lebih jauh menjamah bahteramu yang berbau air laut itu. Membiarkan sayup tutur puja dari para pujangga yang menggilaimu. Tiap bait yang tercecah tinta itu tersusun rapih membentuk bait-bait puisi. Nyatanya, semua itu hanya untukmu.
Yang dipuja menorehkan kesan luar biasa di tiap hati manusia. Kau memimpin samudra dengan cakap, mengarungi puluhan badai tanpa gegabah. Kau memiliki dunia hanya di atas genggamanmu saja.
Nyaris, aku terpana, terperangah, nan terpesona.
Tumblr media
Kelam yang membujur dari khatulistiwa lantas membuatku menemukan sang pelita, kau, Laksamana. Kedua obsidianmu membidik langsung ke dalam jantung hatiku. Menancapkan panah rindu yang tiada sudahnya. Kelak, ingin aku tabung rindu itu agar engkau tahu bagaimana aku dibuat kaya raya oleh daya pikatmu.
Aku menyerah pada egoku sendiri, ternyata aku memang menggilaimu sepanjang hari tanpa aku sadari. Lain halnya dengan para pujangga itu, sajakku tak pernah ingin lahir dari jemariku. Ia hanya membentuk syair lirih yang sudah berkawin dengan semilir angin. Terkadang kutemani dawaiku untuk mengiringinya. Berharap suatu saat telingamu menangkap kidungnya.
Sial, tampaknya itu tidak berhasil jua. Engkau semakin tenggelam dalam pesona lembayung di ujung samudra. Tak menghiraukan apapun bentuk partikel yang menyapa pancaindramu seutuhnya.
Syairku akhirnya terbit juga
Tumblr media
Kadang kala aku merasa malu dengan para pujangga yang tampak percaya diri melayangkan hasil karyanya kepadamu. Meskipun entah kau lirik atau bahkan berakhir kering dibawa kembali sang burung merpati. Mereka tak gentar jua.
Aku pun sama, kupaksakan aksara itu terbentang di atas putih. Memainkan segala bentuk guru lagu agar larik ini semakin merdu meski hanya sekadar kau baca. Mungkin ini rasanya akan sangat picisan dan terkesan membual. Aku harap kau sudi membacanya hingga akhir, Laksamana.
Aku, serdadu tak bertuan, seorang amatir yang teguh pendirian. Aku mengaku sudah terjatuh atas pusaran rasa yang kau terbarkan. Menaruh harap pada kepercayaan diri untuk mengabdikan tanggung jawabku setelah sekian waktu memujamu.
Terlalu lama aku kurang ajar dalam mengambil rindu secara diam-diam padamu. Membiarkan rasa pelik yang tak temu titik terangnya menggerayangi tubuhku tanpa ada penawarnya. Semua menemui puncak setelah kau kembali di telan riak air yang menghantarkan pilaumu ke laut lepas. Dawaiku tak menemukan nada yang seharusnya, jemariku hanya semakin membuat goresan tak berarti pada melodinya. Aku kehilangan separuh jiwaku yang kau bawa berlayar di atas deburan ombak.
Namun pilu itu redup, menghilang perlahan tergantikan harapanku yang terbit. Kau kembali ke sini, membiarkan jangkarmu mengakar di dasar dan menuntunmu untuk berdiri di zamin ini. Begitupun dengan mawar di dadaku yang tumbuh mekar, mengundang banyak kupu-kupu untuk bersarang di sekujur tubuh.
Tumblr media
Kurasa, aku telah menemukan tuan baru. Mematahkan segala pendirianku untuk tidak tanduk pada siapapun. Menjaganya dari kejamnya hukum lautan, meski aku tahu kau lebih menguasai dari segalanya. Menanamkan benih merah muda di atas geladak bahteramu. Menyelimuti dirimu sendiri dengan taburan rindu dan kasih yang kupunya. Menjadi teropongmu dalam memaknai kehidupan. Bahkan, aku siap menukarkan jiwaku pada sang penguasa demi bisa melebur bersamamu.
Laksamana,
Sudilah kiranya engkau menarikku ke dalam mahligaimu. Ajak aku dalam menyelami hatimu bersama-sama. Jangan beri aku upah, aku tidak butuh emas dan permata. Lekaslah beri cinta pada serdadu yang dirundung suka, yaitu aku. Ciptakan percikan temaram romantis hingga penghuni nirwana enggan untuk mengutuk kita. Biar aku membawa dawaiku, memetiknya, dan bersenandung merdu untuk kembali membuat syair pujaan atas dirimu.
Sungguh, kaulah Laksamana, sang pelita pujaan hatiku.
Dari aku,
Sang Serdadu penggilamu.
Tumblr media
5 notes · View notes
gajahcilik · 8 months
Text
Sajakku untuk Juli
Di alam fana kita terjalin, kehidupan singkat bagai seuntai benang. Hanya sementara. Ingatkan diri, berusaha tulus jadi kebijaksanaan terang.
Sejuta mimpi di dunia melambai. Laksana debu-debu di angkasa berdendang. Tugas tercipta, jangan berpangku tangan. Berusaha sebaik-baiknya, jadi pesan yang terpahat.
Seperti kembang yang mekar singkat, pada akhirnya akan layu tak terduga datang. Hiasi dunia dengan cinta dan kebaikan, berusaha tulus, hingga akhirnya kembali pulang.
30/07/23
3 notes · View notes
poemstories · 1 year
Text
04.01.23- 14.44
Sajakku Kering
Aku pikir aku tak mampu bersajak lagi
Sejak nyatanya dunia berputar, membuat mataku terbangun
Siapa yang tak ingat?
Pedih dan perih
Air mataku mengucur
Lalu aku coba empat -lima tahun berhenti
Rasanya mungkin tak sama
Sajakku seperti kering kerotang
Saat membacanya tak ada rasa
Lalu pukul lima
Aku coba coba lagi peruntunganku
Kupikir masih ada dua - tiga kata terselip di otakku
Ah nyatanya aku cukup payah
Dan berakhir menuliskan keluh
5 notes · View notes
sebirucinta · 10 months
Text
Tumblr media
Sajakku adalah KAMU berulang tahun ke-8 hari ini!
4 notes · View notes
almharshah · 8 months
Text
Rupanya,
Seberapa pun usaha ku menjauh
Kau masih menjadi pemenangnya
Seberapa pun upaya ku mengayuh
Kau masih menjadi peran utamanya
Bayangmu masih selalu hadir
Memenuhi tiap sudut tatap ku
Meski antara kita terhalang tabir
Kau penuh dalam ruang fikiran ku
Harus sejauh apa? Kaki ku melangkah
Pada tanah bumi yang kita pijak berbeda
Harus sekeras apa? Jiwaku melawan resah
Pada ruang hati yang sesaknya penuhi dada
@almharshah_
Senin, 07/08/2023. 06:13
4 notes · View notes
petulangrasa · 1 year
Text
semua sajakku berisi tentang kesepian, menangisi jalan hidup yang nampak begitu kelam.
layaknya sang malam yang merindukan rembulan sebagai penerang, layaknya padang sabana yang mendambakan hujan.
bukankah kesepian salah satu bentuk gersang?
meski ia juga bermakna damai.
hiruk-pikuk yang bergaduh dalam isi kepala nyatanya tak membuat kekosongan itu lantas menghilang, seolah memang terancang untuk mengemis kasih sayang.
kalimat yang terujar memanglah sebuah kebohongan, bahwa sang hati telah mati tanpa ingin diusik kembali.
namun, siapa sebenarnya yang sedang dibohongi? dunia atau dirimu sendiri?
bukankah akan cukup menyenangkan bila memiliki satu orang yang menganggapmu berharga?
tampak menawan meski pakaianmu tak lebih dari hasil rebutan kala cuci gudang.
tidakkah itu cukup menyenangkan saat ada orang yang bisa kau ajak berbincang dihadapan deburan ombak yang membasahi jemari kaki.
bukankah rasanya menyenangkan saat kau tahu kemana harus pulang saat rumah sudah hilang kehangatan?
itu perasaan yang menakjubkan dan mahal.
perasaan yang hanya dimiliki oleh makhluk beruntung dengn segala privilege yang ia punya.
tidak ada Cinderella sayang, itu dogeng yang dibuat agar kau tetap bertahan.
pembohongan publik yang diagung-agungkan.
lantas kembali pada kenyataan, bahwa yang kau butuhkan ialah seorang teman dalam segala hal, yang bisa kau percaya dan selalu mau mempercayaimu meski dunia setuju untuk menudingmu.
dan lagi lagi itu semua memiliki harga yang tidak murah.
4 notes · View notes
by-u · 1 year
Text
Di luar dingin, nona! Sajakku kehilangan ruap romansanya Sedang rinduku tak tahu harus berlabuh ke siapa Di luar dingin, nona! Rasaku tak mampu mengecap dengan jelas Namun tangisku mengiringimu dengan lugas Di luar dingin, nona! Aku yang sendiri terajam gigil sepi Tapi di sana engkau tertawa berapi-api Di luar dingin, nona!
Tertulis kemarin.
34 notes · View notes
eififah · 10 months
Text
Di Balik Sajak
Untaian kata yang mengalir itu berasal dari rasa duka, lara, patah, menyerah, dan kalah. Tapi aku bersyukur dari rasa itu aku bisa menggelombangkan kata demi kata Tuhan Maha Baik ya , menciptakan sejuta kiasan yang bisa digunakan oleh Hamba-Nya Menciptakan laut, hujan, langit dan bumi yang bisa kugunakan dalam setiap sajakku. Aku suka rasa sedihku karena itu menjadikan aku kuat, tapi aku takut kalau rasa sedihku yg teramat akan membuat aku lupa akan rasa syukurku sendiri.
1 note · View note
faridaizda · 2 years
Text
Kamu abadi dalam sajakku
Kamu semu dalam nyataku
Kamu hadir dalam baitku
Tapi alpa dalam hariku
Awan akan berganti
Bintang punya musim rasi
Bulan punya kumpulan hari
Apakah isi hatiku juga akan berganti ?
Bergulir mengukir zaman
Mencatat sebuah peradaban
Rasanya aku harus bersiap
dengan setiap keputusan yang terucap
dengan langkah yang berderap
Bahwa ada yang tinggal dan menetap
Ada pula yang pamit dan hilang dalam gelap
Hidup rasanya terlalu sayang untuk selalu ditangisi...setiap hari...
Rasanya terlalu murah untukku penuhi dengan luka hati
Biarkan aku melepas, jika itu membuat aku bisa bernafas
Biarkan aku kehilangan, jika membuat yang tepat datang dan menetap
7 notes · View notes