Tumgik
#sambun
evan-housecat · 7 months
Text
Tumblr media
He's thinking about the next DnD plot twist c:
2 notes · View notes
sassylover-stuff · 5 years
Text
Tumblr media
@sablelab
Love
22 notes · View notes
rahleeyah · 3 years
Note
First impression: God I don't even remember, but probably something in line with how ofhouseadama viewed you??? the bsg and closer days were so long ago lol. Impression now: I'm never unfollowing you ever lmao also SAMBUN
God it really has been so long lmao ten!!!! years!!!! But wait are you saying I was your mom 🤣🤣🤣 since I officially adopted ofhouseadama a long long time ago lmao
4 notes · View notes
Photo
Tumblr media
TERBAIK, WA +62 812-9627-2689, Jual Bio Septic Tank Bojongsari, Jual Bio Septic Tank Karang Harum, Jual Bio Septic Tank Karang Mekar, Jual Bio Septic Tank Karang Sambun, Jual Bio Septic Tank Kedungwaringin, Jual Bio Septic Tank Mekar Jaya, Jual Bio Septic Tank Waringin Jaya.
Kami adalah Pabrik Bio Septic Tank di Kota Bandung, menyediakan septic tank untuk sekolah, Kantor, Apartemen, Pukesmas, Rumah sakit, dll Dengan teknologi ramah lingkungan tanpa perlu sedot dan kuras. Garansi 5 tahun.
CV. OSCAR NANO FIBERTECH
Jl. Cangkudu No. 7-9 Sukamukti Ranca Manyar - Kab. Bandung JABAR- Indonesia TEL. 0812-9627-2689 (Pak Nino).
#JualBioSepticTankBojongsari  #JualBioSepticTankKarangHarum  #JualBioSepticTankKarangMekar #JualBioSepticTankKarangSambun  #JualBioSepticTankKedungwaringin  #JualBioSepticTankMekarJaya #JualBioSepticTankWaringinJaya.
Posting by: Rivani Khairunisa SMKN 1 DEPOK PKL 1
0 notes
sambun · 7 years
Text
I'm so livid over this, over not being trusted, I'm seething with rage to a point that i feel physically warm.
0 notes
andallthatmishigas · 6 years
Note
Talk about how you and Leah became friends? If you want to?
Alright let me tell you a magical story.
There’s a fic called A Messy Kind of Love and I usually hate chapter fics and AUs but I was desperate for more Jean and Lucien things to read, so I started reading it.  And I’m kidding when I tell you it’s the best thing I’ve ever read.  By like ch19, I was screaming for updates and I would close my door in my office and read as soon as I got a notification for a new chapter.  And I reviewed to say how much I loved it.
And you know what happened? This brilliant author actually responded in late November last year.  Told me she appreciated my enthusiasm and my review made her day.  And then I responded in true insane fangirl fashion telling her she’s a total rockstar in my mind.
We became mutuals on tumblr and started chatting, talking about her fics and my fics. And then The Bad Thing happened in January.  Chaos ensued in the fandom.  I was completely abandoned my most of my friends and made to feel like still enjoying TDBM and wanting to get over it was a bad thing and I was so alone and miserable about everything and I was in a really, really bad place.  And Leah was the only one who was really there for me.  She and I have been on the exact same page through all the madness the last eight months and in a lot of ways the only person we could each talk to about it.  Or at least she was for me.  She was the only one who I never felt like left me or changed how she felt about me.  
My life has been pretty wild this year through all this stuff, and Leah has been the only person I could turn to most of the time.  She keeps me company at work and she takes care of my emotional insanity (which totally isn’t fair to her but she somehow still seems to like me).  And she talks to me about the stories she’s working on and she writes for me, and she gives me amazing ideas and gets really enthusiastic about everything I’m working on.
She made me watch MI-5/Spooks (which ruined my life) and I’m so glad she did because I’ve gotten to share Ruth and Harry with her.  I just love those two and the stories Leah has introduced me to and the stories I’ve been writing for them, thanks to her encouragement.
So basically Leah has become one of my best friends ever for the simple reason that she’s really nice to me and makes me feel like I matter.  And that’s been a really rare thing for me.  I cannot believe I’ve gotten so lucky to have her.  Where else could I find a friend I can write porn for and who writes porn for me, who genuinely cares about how I’m doing and reminds me to be kind to myself, who shares all the insanity of her life with me and lets me feel like I can help when I’m far away, who understands all my work stuff and can share my legal eagle life, who sends me sweet pictures of Sambun, and who shares the most ridiculously wonderful things in common with me.  Leah is my favorite lesbian disaster and basically the best person ever.  She’s brilliant and gorgeous and wonderful inside and out and I love her.
16 notes · View notes
gamismodern57 · 2 years
Text
TERLENGKAP !!! WA 0812-2827-6212, Gamis Modern Brokat by Afika Store Kebumen
Tumblr media
KLIK https://wa.me/62812-2827-6212, Gamis Modern Brokat Mirit Kebumen, Gamis Brokat Modern 2021 Alian Kebumen, Gamis Brokat Modern Remaja Karang Sambun
Jl.Wadaslintang Km.1 Sidogede RT 02 RW 04 Prembun Kebumen Jawa Tengah
gamis brokat pesta, model baju gamis brokat terbaru 2021 desain modern, gamis pesta brokat mewah, model gamis brokat cantik 2021, model gamis brokat simple elegan, model gamis brokat kombinasi satin terbaru, model baju gamis brokat terbaru 2020 desain modern, gamis brokat santai
0 notes
evan-housecat · 3 years
Photo
Tumblr media
see, it’s ironic because this feeling is a universal existential human emotion.
106 notes · View notes
sassylover-stuff · 6 years
Photo
Tumblr media
#sambuns have my 🧡#samheughan #manbun
65 notes · View notes
kikiamilia-blog · 3 years
Video
TERKUAK! Sikap Alvin Faiz Cuek Saat Dinasihati Oleh Umi Rania Ibu Sambun...
0 notes
rahleeyah · 4 years
Note
you ever think about having a kid or a whole passel of kids? they're just so cute. the little sounds they make and how they run around, their little horns. sambun might be a bit intimidated at first, but i be he could get used to them
Kids are great. I love kids. I have a lot of respect for people who are out here raising kids in a crazy messed up world. I have no interest in having any of my own atm. I love my life too much the way it is. Maybe someday if I had a partner who was really into the idea and I felt like I was in a position to make those sacrifices, maybe. Right now? Lmao no
23 notes · View notes
alangabby77-blog · 6 years
Text
Layan
Selepas kematian suaminya dua tahun yang lepas Amaranlah tempat bergantung hidup bagi Leha. Oleh sebab kemiskinan, mereka dua beranak terpaksa bergantung hidup dengan mengambil upah mengerjakan kebun getah dan bendang Pak Latif antara orang yang berada di kampung tersebut. Kehidupan mereka ibarat kais pagi makan pagi, kais petang makan petang. Dengan tanah sekangkang kera yang diwarisi daripada arwah suaminya, disitulah terbina sebuah pondok usang yang dibina daripada kayu hutan, anyaman buluh dan bertam serta berlantaikan batang pinang yang dibelah dan diraut kemas untuk dijadikan lantai. Rumah kampung yang dibina tinggi bertangga kayu hutan itu hanya mempunyai ruang barenda, sebuah bilik dan dapur yang masih menggunakan dapur kayu bertungkukan batu cegar yang telah dikutip dari sungai di hujung kampung.
Setelah selesai membantu Amran di kebun getah, maka di sebelah petangnya Leha juga terpaksa membantu Amran turun ke bendang untuk mengerjakan sawah padi. Selain dari itu rutin kerjanya ialah memasak untuk mereka dua beranak. Dengan ikan keli atau puyu yang dikail oleh Amran di bendang, Leha mengutip kangkong liar yang tumbuh ditepi sungai bagi menambah lauk hidangan mereka tengah hari itu.
Setelah selesai menyidai getah keping yang telah dimesin di bangsal mesin getah Pak Latif, Amran berehat di barenda sambil menghisap rokok daun nipah yang baru dibelinya semalam. Dengan tembakau cap kerengga yang digulung rapi bersama daun nipah, Amran menyedut asap rokok itu dengan kepuasan sambil memejamkan matanya. Perutnya bergelodak kelaparan setelah penat bekerja sambil menunggu emaknya memanggilnya untuk makan tengah hari.
Setelah perutnya kenyang bagai ular sawa baru lepas membaham seekor kambing, Amran berbaring sebentar tidur-tidur ayam sambil menunggu hari petang untuk turun ke bendang. Sambil itu fikirannya melayang memikirkan hidup dan masa hadapannya yang tidak menentu itu. Memikirkan nasib emaknya yang terpaksa bekerja keras untuk meneruskan hidup mereka. Amran bersimpati dengan emaknya yang cantik jelita itu hidup dalam serba kekurangan jika dibandingkan dengan mak cik Senah yang tinggal tidak jauh dari rumahnya yang agak terpencil. Hanya dua buah rumah ini sahajalah yang agak terpisah dengan rumah-rumah lain di kampung itu.
Mak cik Senah juga tidak berlaki. Tetapi hidupnya tidaklah sesusah emaknya. Mak cik Senah juga cantik. Macam emak dia juga. Hampir setiap hari apabila Amran pulang dari kebun Pak Latif dia akan melihat makcik Senah yang sedang mandi berkemban di telaga yang di kongsi bersama keluarganya dan keluarga makcik Senah. Telaga itu terletak dilaluan Amran ke kebun Pak Latif. Hanya dia dan emaknya sahaja yang menggunakan laluan itu. Biasanya mak cik Senah memakai kain kemban yang nipis dan tidak bercorak. Apabila air telaga yang dingin itu membasahi kain kemban yang dipakai oleh makcik Senah, jelas pada pandangannya susuk badan makcik Senah yang sungguh menggiurkan. Makcik senah yang berumur sebaya dengan emaknya sekitar 40-an kelihatan amat menarik. Kulit badannya cerah dan berisi jelas berbayang di bawah kain kembannya. Buah dada mak cik Senah yang masih tegang kelihatan menonjol disebalik kain kembannya. Puting buah dada mak cik Senah juga jelas kelihatan disebalik kain kembannya yang basah itu.
Setiap kali Amran menghampiri telaga itu, mak cik Senah pasti menegurnya. Biasanya adalah perkara-perkara yang ditanya oleh mak cik Senah. Amran mengambil kesempatan ini untuk melihat bahagian-bahagian tubuh mak cik Senah yang meng-ghairahkan. Mak cik Senah sedar Amran melihat tubuhnya. Dia sengaja menguak rambutnya yang basah dengan kedua-dua tangannya. Ketiaknya yang putih gebu akan terdedah. Amran menjamu mata melihat mak cik Senah yang mengghairahkan itu sepuas-puasnya. Dia akan melayan perbualan mak cik Senah sehingga selesai mandi kerana hendak melihat tubuh mak cik Senah sepuas-sepuasnya. Setelah mak cik Senah selesai mandi barulah dia beredar. Itulah kerja rutin Amran. Kerja rutin inilah yang menyebabkan mak cik Senah sentiasa menjadi impian dan khayalannya.
Seketika batangnya mengeras apabila dia memikirkan apa yang dilihatnya tengah hari tadi. Semasa dia melalui telaga yang dikongsi bersama itu, mak cik Senah sedang melumur sambun di kepalanya. Dengan tiba-tiba air sabun masuk ke matanya. Ketika mak cik Senah meraba-raba mencari timba, tiba-tiba kain kembannya melorot ke bawah. Maka terdedahlah badan mak cik Senah yang cantik itu. Amran terpegun melihat tubuh mak cik Senah yang tidak dibaluti seurat benang pun. Tubuh mak cik Senah memang cantik dan menggiurkan. Amran mengambil kesempatan ini untuk menatap tubuh mak cik Senah yang sentiasa di dalam khayalannya. Mata Amran tertumpu pada celah kelengkang mak cik Senah. Kemaluan mak cik Senah yang tidak lebat bulunya kelihatan begitu cantik. Alur kemaluan mak cik Senah masih brtaup rapat bagai belum pernah terusik
“Am…! Tolong mak cik!” Inilah kata-kata yang menyebabkan Amran sedar kembali. Dengan segera dia menceduk air dari telaga itu dan menjirus muka mak cik Senah dengan hati-hati.
“Am nampak ya…..?” Tanya mak cik Senah sambil menutup tubuhnya kembali setelah hilang pedih di matanya.
Amran hanya tersenyum mengingat peristiwa itu. Tangannya menjalar memasuki kain pelikatnya dan mula mengurut-urut batangnya. Tak disedari perbuatannya telah diperhatikan oleh emaknya. Leha yang sudah dua tahun menjanda terangsang juga apabila melihat kelakuan anaknya. Sudah banyak kali dia melihat batang anaknya yang mengeras terutama waktu pagi ketika mahu mengejutkan Amran untuk ke kebun. Amran yang tidur berkain pelikat tanpa baju itu selalu sahaja kainnya bergulung hingga ke pusat. Batangnya yang tercacak keras lebih besar dan panjang daripada milik arwah ayahnya. Leha terpaksa menahan nafsunya. Kadang-kadang terfikir juga dihatinya untuk cuba mengusap-usap dan membelai batang milik anaknya itu. Tapi dia berasa malu takut nanti Amran tersedar dan tahu akan perbuatannya.
Keadaan yang sama juga berlaku pada Amran. Dia sudah puas melihat pantat emaknya ketika emaknya tidur terlentang dengan kaki terkangkang luas dengan kain batik yang dipakai terselak hingga ke pangkal peha kerana keletihan setelah penat bekerja di bendang. Pantat emaknya masih cantik. Tidak banyak bulu. Tembam dan bibirnya pantat emaknya masih bertaup rapat macam pantat mak cik Senah. Kedua-dua wanita ini mempunyai paras rupa yang jelita disamping potongan badan yang menggiurkan. Kerja keras di kebun dan bendang tidak mencacatkan kejelitaan dua wanita ini. Dua wanita ini menjadi sumber khayalannya ketika dia melancap.Perbuatan itu pun diketahuinya pada suatu hari apabila dia mengurut-urut batangnya hingga menimbulkan keenakan dan dia memancutkan air maninya buat
pertama kali. Setelah kejadian itu dia menjadi ketagih untuk melakukannya apabila dia merasakan emaknya tiada dirumah atau emaknya bertandang ke rumah makcik Senah.
Pada petang itu dia berkhayal lagi sambil membayangkan tubuh makcik Senah yang diintainya ketika menukar kain basahan selepas mandi. Dia dapat melihat dengan jelas tubuh makcik yang tidak dibaluti kain itu. Tubuh mak cik Senang memang menggiurkan. Kulitnya yang cerah dan bentuk yang menarik telah menambahkan lagi kecantikan tubuh mak cik Senah. Fikirannya juga terbayangkan pantat emaknya yang sering dilihatnya. Dia mula mengurut-urut batangnya yang sudah mengeras. Sambil memejamkan matanya, tangannya bergerak pantas melancapkan batangnya sambil merasai keenakan.
Tanpa disedari dengan secara senyap Leha telah balik ke rumah. Leha sengaja pulang dengan secara senyap kerana mahu melihat apa yang sedang dibuat oleh Amran. Amran yang sedang berbaring di atas tilam kekabu yang telah lusuh meneruskan aksinya. Kain pelikat yang dipakainya telah bergulung hingga ke pusat. Dia terhenti sebentar apabila terdengar tapak kaki emaknya masuk menuju ke bilik. Dia tergamam dan tak sempat untuk menutup dengan kain batangnya yang sedang mengembang keras dan mencanak itu. Leha yang penuh bernafsu setelah melihat perlakuan Amran terus meluru dan memegang batangnya.
“Am, tolong mak ya…!” pinta emaknya dengan suara yang bernafsu. “Mak dah lama tak dapat benda ni. Mak dah tak tahan….”
Apabila anaknya tidak menjawab, Leha terus mengusap-usap dan memgurut-urut batang Amran. Batang Amran yang tadinya mengendur sekejap mulai kembali mengeras apabila merasakan tangan lembut emaknya membelai dan melancapkan batangnya. Dia memejamkan matanya merasai kenikmatan perlakuan emaknya.
“Nak tolong macam mana mak? Am tak pandai.”
“Nanti mak ajarkan.” Jawab Leha sambil melucutkan pakaian yang dipakainya. Leha sudah bertelanjang bulat dihadapan anaknya. Rasa malu berbogel depan anaknya sudah tiada.
Amran terpegun melihat tubuh ibunya yang terdedah itu. Tubuh emaknya memang cantik. Lebih cantik dari badan mak cik Senah. Tubuh emaknya bersih. Tubuh emaknya padat berisi walau pun dia tidak gemuk. Tubuh emaknya masih tegang. Belum ada yang kendur. Batang Amran semakin tegang dan keras melihat tubuhnya emaknya yang sangat menggiurkan itu.
Kemudian Amran merasakan tangannya ditarik dan diletakkan pada tetek emaknya. Tetek yang pernah dihisapnya dua puluh tahun dahulu masih segar. Masih pejal. Masih tegang. Tidak kendur. Tetek emaknya mulai diramas oleh tangannya yang kasar. Tindakan Amran telah merangsang nafsu berahi Leha. Leha mengubah kedudukan. Tangan kanan Amran ditarik dan diletakkan diatas tundunnya yang sudah sedia terdedah. Dia memandu jari Amran menerokai lurah pantatnya yang sudah digenangi air berahi.
Walaupun pertama kali bagi Amran melakukan perbuatan itu, dengan bantuan Leha jari-jarinya dapat menggentel-gentel biji mutiara berahi milik emaknya dengan baik. Leha mulai mendengus dan mengerang keenakan. Keadaan itu juga menimbulkan berahi pada Amran. Pertama kali dia mendengar perempuan mengerang kesedapan. Batangnya betul-betul keras. Leha sudah tidak dapat menahan gelora nafsunya yang memuncak lalu dia bangun dan mencangkung betul-betul di atas batang Amran. Dia menghalakan batang anaknya yang keras menegang itu kearah alur pantatnya. Leha menekan badannya ke bawah. Batang Amran mulai memasuki lubang pantat emaknya. Mata putihnya kelihatan. Amran merasai kelazatan yang teramat sangat yang belum pernah dirasai selama ini. Dia berasa sangat sedap apabila batangnya dikemut oleh lubang pantat emaknya yang masih sempit.
“Sedap emak!” Amran bersuara sepontan.
Leha juga berkeadaan sama. Batang Amran yang besar itu memenuhi seluruh lubang pantatnya. Padat. Apabila batang anaknya bergerak-gerak di dalam lubang pantatnya Leha berasa lazat yang tidak terhingga, rasa lazat yang sudah dua tahun tidak dinekmati. Namun rasa lazat kali ini mengatasi rasa lazat yang pernah dinekmati ketika bersama arwah suaminya yang juga bapa kepada Amran. Batang anaknya bukan sahaja besar malah keras dan panjang. Mulutnya mengeluarkan bunyi erangan yang tidak dapat difahami biji butirnya oleh Amran bagi melahirkan rasa lazat itu. Bagi Amran inilah pertama kali dia mendengar suara rengekan perempuan yang disetubuhi.
“Am.. sedapnya Am… sedapnya… Besarnya batang Am ni besarnya… besarnyaaa…..”Leha merengek sambil mengayak-ayak punggungnya ke atas, ke bawah, ke kiri, ke kanan sambil mengemut kemas batang anaknya untukl merasai kenikmatan yang sudah lama tidak dirasainya. “Adu.. aduu.. aduuu sedapnya Am… Mak rasa sedap ni… sedapnya…. Sedapnyaaaaa….”Leha melajukan lagi gerakan dan mengemut bagi menambahkan kenikmatan Amran.
Tiba-tiba tubuh Amran mengejang dan terpacul suara Amran antara kedengaran dan tidak.
“Mak….., Am nak pancut niiiii…”
“Pancut…. Pancut… Pancut Am…. Pancutttt…….”
Crrruuuttt… crruuuttt… ccrrruutt… crruuuttt….
“Aaa… aaaaa…. Aaaaaa… sedapnya Am… sedapnya Am…. Sedapnyaaaa………” Leha menjerit sambil memaut tubuh Amran sekuat-kuatnya…..
Beberapa das pancutan air mani Amran menyelinap masuk ke rahimnya. Dalam masa yang sama tubuh Leha juga mengejang dan dia mencengkam kemas badan Amran. Dia terkulai di atas badan anaknya. Dia membisik sesuatu di telinga anaknya tanda kepuasan.
“Emak puas Am… pandai Am main ya….”
Leha dan Amran terbaring keletihan. Mereka terus berpelukan dalam keadaan bertelanjang bulat.
“Apa Am rasa?” Tanya Leha.
“Sedap mak..”
“Nak lagi..?”
“Nak..”
“Buatlah Am. Buat sampai Am puas. Mak tak kisah.” Kata Leha.
Perlakuan itu berulang buat kali keduanya setelah kelesuan mereka hilang. Kali ini Amran pula yang memacu emaknya. Kali ini lebih lama. Petang itu bukan dua kali, malah berulang kali tanpa henti. Perbuatan itu berterusan sampai ke senja. Sampai kedua-duanya tidak bermaya.
“Am nak lagi ke?” Tanya Leha apabila Amran masih menghisap putting buah dadanya dan meraba-raba pantatnya.
“Am belum puas mak.”
“Sekali saja ya Am. Mak dah tak bermaya ni.”
“Baiklah mak. Lepas ni kita rehat.” Jawab Amran sambil meniarap di atas tubuh semaknya buat kali kelima.
Walau pun sudah letih dan tidak bermaya, Leha tetap melayan anaknya dengan bertenaga. Leha melayan Amran dengan rakus sekali. Leha tidak mahu anaknya tersinggung. Dia mahu biar Amran rasa emak dia juga memang hendakkan batangnya bukan kerana terpaksa. Dia juga mahu anaknya akan mengulangi perbuatan lagi pada masa akan datang.
Permainan kali kelima ini sungguh panjang. Ketika itu azan Maghrib sedang berkumandang. Mereka tidak hiraukan suara bilal yang melaungkan azan. Leha menggunakan segala kepakaran dan pengalamannya supaya Amran cepat memancut. Rupa-rupanya Amran sungguh hebat. Hampir sejam batangnya menujah pantat emaknya barulah dia membuat pancutan air yang pekat dan hangat. Cuma pancutan kali ini tidak sebanyak pancutan yang pertama dan kedua. Walau pun tidak banyak, pancutan kali ini telah menyebabkan Leha terbeliak mata dan membuat jeritan yang sangat kuat. Amran turun dari tubuh emaknya apabila azan Isya’ pula berkumandang.
Suasana dalam bilik tidur itu agak gelap. Rumah mereka tiada bekalan letrik. Mujur ada cahaya bulan. Jadi suasana dalam bilik itu tidaklah gelap sangat.
“Pasang pelita Am. Mak penat ni.” Kata Leha setelah Amran turun dari badannya.
Tanpa banyak bicara Amran keluar bilik dan mencari pelita. Setelah pelita dipasang rumah mereka terang kembali. Amran masuk balik ke dalam bilik tidur mereka. Dia melihat emaknya masih berbaring dalam keadaan telanjang bulat. Leha masih penat. Amran berbaring kembali di sebelah emaknya. Dia peluk emaknya. Kemudian mencium pipi emaknya. Leha membalas pelukan Amran. Apabila Leha
membalas pelukannya, Amran meragut bibir emaknya dengan bibirnya. Mereka berkucup. Berdecit-decit bunyi kucupan mereka.
“Kenapa baru sekarang kita buat kerja ni mak. Kenapa tidak dari dulu lagi?” Tanya Amran setelah puas menyedut bibir dan lidah emaknya. Tangannya merayap mencari pantat emaknya.
“Entahlah Am. Mak pun tak tahu. Cuma masa itu mak takut Am marah. Mak takut Am kata mak ni gatal.”
21 notes · View notes
sambun · 7 years
Text
I cant wait to fucking kill myself. I want to do it in front of my friend too. I want my friends to fucking watch me suffer like the way they make me suffer. I want to slit my fucking wrists and make them feel the pain i feel every single day.
0 notes
mrhashim · 4 years
Link
HONDA ACCORD 2. 0(A) VTI-L BAYAR SAMBUN CAR CONTINUE LOAN car for sale in Bandar Sri Permaisuri for RM 19,900 at CarsInMalaysia.com - ref.id: 49649
0 notes