Tumgik
#tetapsemangat janganmenyerah selalu tersenyum
andios-notes · 3 years
Text
Kita bertumbuh~
Kita terluka, porak poranda.  Merintih, muak, lalu merasa sengsara. Kita merasa patah, merasa runtuh, dan seringkali merasa putus asa.
Setelah patah berulang kali, setelah tumbang tak terhitung kali. Dan setelah berpeluh peluh air mata yang tak kunjung usai. Setelah merasa begitu sedemikian luruh, nyatanya kamu masih disana.
Kamu masih disana dengan sisa sisa tenagamu. Menahan setiap perih dari luka yang meradang. Kamu disana meneguhkan tekad dengan payah, seakan tidak ada artinya tapi engkau tetap masih saja melakukannya.
Dan setelah gagal berulang kali, kamu juga masih disana. Tidak beranjak bahkan tidak mundur sedikitpun. Kamu merasa kehabisan tenaga, seakan semuanya sirna dan kamu hanya terbaring lemas.
Benar. Bangkit tidaklah mudah.
Namun, apa kamu tahu bahwa kamu bisa mengakhirnya dengan mudah. Dengan cara yang paling sederhana. 
Menyerah.
“Tunggu, aku ingin tertawa saat ada yang bilang bahwa menyerah itu hal yang mudah dan sederhana.”
Menyerah tidak semudah dan sesederhana yang kamu pikirkan. Tidak sama sekali.
Menyerah adalah hal paling sulit dan paling rumit dalam hidup. Menyerah itu sangat menakutkan, sekalipun kamu berulang kali berfikir untuk melakukannya, semua itu hanya tersimpan dengan rapi di dalam benakmu. Kamu tidak pernah berfikir bahwa kamu akan benar benar melakukannya. Percayalah. Menyerah hanya bualanmu yang merasa ingin sudah dan jengah. :D
Seberapapun kamu runtuh dan porak poranda, nyatanya kamu masih disana. Menatap langit, kamu berpasrah dengan segala luka lukamu. Dan sebenarnya disanalah kamu berharap bahwa luka mu akan sembuh entah bagaimana. 
Sekalipun km tidak berusaha menyembuhkannya, kamu masih berharap lukamu akan sembuh. Kamu berusaha bernafas meski tidak mudah. Diam diam kamu menangis disana, merasa tidak berguna dan tidak berusaha. Diam diam kamu menyimpan sendiri ketakutan ketakutanmu. Merasa khawatir bahwa luka mu tidak segera sembuh, merasa bahwa lukamu menghambat dirimu. Sebab disaat kamu runtuh, tumbang, dan berantakan, ada orang orang yang dengan gagahnya melangkah penuh percaya diri.
“Tidak apa apa, kata ku.”
Kamu melihatnya tampak begitu rupawan dan menawan hari ini. Kamu tak pernah tahu bahwa orang itu juga pernah tumbang, runtuh, dan hancur. Kamu juga tak pernah tau bahwa ia diam diam juga pernah menangis dalam hening dan sunyinya malam. Seorang diri. Seperti dirimu saat ini.
“Aku ingin kamu melihat dirimu sekarang.”
Lihat. Kamu sudah sejauh ini. Dengan segala luka dan peluhmu.
“Sakit yaa... Hehehe”
Karena luka luka itulah kamu bisa sejauh ini. Percayalah, kamu bertumbuh melalui luka luka itu. Sedikit demi sedikit luka mu akan sembuh. Kamu akan menemukan caramu sendiri untuk bisa bangkit. Tidak perlu takut dengan orang orang yang terlihat gagah itu.
Kamu juga akan gagah dengan caramu sendiri.
“Hidup mu berantakan yaa ?”
Take it your times. Tidak perlu terburu buru. Kamu hanya perlu menatanya kembali satu persatu. Mengaturnya kembali. Sama seperti kamar mu yang berantakan itu. Berapa kalipun kamu menatanya berapa kalipun kamu mengatur tata letak semuanya, kamu akan kembali menatanya dan kembali mengaturnya. Memang begitu, selagi masih digunakan kamu akan terus menerus melakukannya.
Sama seperti hidup, selagi masih hidup kamu akan terus menata dan mengatur hidupmu lagi lagi dan lagi. Jadi yaaa... akan selalu begitu.
“Apa yang kamu harapkan ?”
Selalu ada hari hari dan hal hal tak terduga, selalu ada luka luka disetiap harinya. Ada harapan yang tumbuh, ada juga harapan yang runtuh. Ada kecewa, kadang juga ada suka. Saat luka luka sembuh, kamu juga harus bersiap untuk luka luka yang lain. 
Ada luka yang berlalu ada juga luka yang menunggu.
Justru dari luka luka itu kita bertumbuh, berproses dan harapannya proses itu menjadikan kita lebih baik dari hari ke hari.
Dan aku ingin kamu tau, tidak ada yang tidak berlalu. Segala keruwetan dalam hidupmu hari ini juga akan berlalu. Dan sejumlah keruwetan lain juga menantimu. Ya..... Gimana dong, selagi kamu masih hidup yaa selalu ada pasang surut.
Bersabarlah. Karena kita bertumbuh.
47 notes · View notes
andios-notes · 7 years
Text
setiap hari layaknya meramu jamu. meneguknya hingga tetes terakhir lalu melupakannya. kadang hingga lidahku kelu mati rasa. dan tak ingin merasakannya lagi. tapi mau bagaimana lagi. toh pahit itu hanya sementara. semua akan terasa manis pada saatnya.
0 notes