Tumgik
#tiba di Indonesia
beritapatriotcom · 10 months
Text
Timnas Argentina Tiba di Jakarta, Langsung Dijemput Bus di Apron Bandara Soetta
Messi – Timnas Argentina akhirnya mendarat di Jakarta pada Jumat 16 Juni 2023. Pasukan Lionel Scaloni tiba di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 21.30 WIB. Mereka datang dari China menggunakan pesawat Garuda Indonesia dengan nomor GIA891. Begitu pesawat mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, para pemain timnas Argentina langsung dijemput menggunakan bus di apron bandara. Skuad Argentina diangkut…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
generasbir · 2 years
Text
Pameran Bola Dunia Raksasa akan hadir di Indonesia
Pameran Balon bumi akan tiba di lapangan bola kaki “Stadion Gelora Bung Karno” tanggal dan hari nya belum dipastikan. Yang lebih jelas hari H nya telah dekat.Semua orang akan menyaksikan Betapa indahnya dunia kita yang bulat seperti kelereng yang mengambang di angkasa.Balon bumi ini akan berputar selayaknya berputar seperti yang kita ketahui.
Stok karcis terbatas.
Segera pesan sebelum Habis, "Buruan" klik disini ⬇️
0 notes
hellopersimmonpie · 6 months
Text
A Cozy Mundane Life
Lama banget nggak buka tumblr karena gue sekarang udah mulai belajar jadi narrative designer di game. Sekalinya buka nemu topik tentang kenapa belum menikah di usia segini?
Di usia 33, gue berada di tengah temen-temen yang anaknya baru masuk SD dan dari kolega gue di kampus, banyak juga yang anaknya udah lulus kuliah dan menikah. Perasaan tertinggal tuh sebenernya udah selesai dari dulu. Makin kesini yang pengen dilakuin ya justeru pengen punya kehidupan sehari-hari yang bisa dinikmati. Bukan yang mentereng banget. Pengen yang hangat aja.
Gue tuh sering banget dapet stigma bahwa perempuan yang belum nikah di atas usia 30 an tuh kalo nggak feminazi, problematik dan galak banget. Meanwhile gue hari ini malah bikin game sama gen Z yang rentang usianya belasan tahun lebih muda dari gue plus gue juga bukan leadnya. Beneran memulai belajar dari nol.
Soal menikah, ketimbang merenungi kenapa di usia segini belum menikah, gue malah berharap bisa pelan-pelan memperbaiki habit aja sih. Khususnya dari sisi mengelola ego dan keuangan.
Sebagai penderita ADHD, mood gue rentan terganggu oleh rutinitas yang berubah-ubah. Dan kalau mood sudah terganggu, belanja juga jadi kurang terkendali karena nggak sempet menyiasati gimana spend money dengan wise selama seminggu.
Instead of punya cita-cita yang tinggi, gue cuma berharap kelak punya lingkungan kerja dan keluarga yang ramah ADHD. Apakah lingkungan kerja gue yang sekarang udah ramah? Jelas belum.
Orang kayak gue cocok kerja di bidang yang gue suka dan banyak deep thinking di situ. Gue menikmati banget menghabiskan malam-malam gue untuk riset tentang konsep game ataupun ngoding. Ngerasa lebih hidup aja.
Sementara jadi dosen di Indonesia tuh ritme kerjanya sering terganggu karena interupsinya banyak sekali. Dulu sering stress banget kalau banyak kerjaan yang nggak selesai. Sekarang beneran mengusahakan yang terbaik. Tapi kalau nggak selesai, udah pasrah aja sambil berharap Allah mengampuni segala keterbatasan gue sebagai manusia.
Di luar belajar jadi narrative designer dan dosen, gue juga kadang masih menikmati drama korea. Pulang ke rumah kalo weekend dan ngasuh ponakan. Atau kadang-kadang random nonton youtube mukbang. Kayak hari-harinya manusia biasa aja.
Makanya kadang-kadang ketika ada judgemen yang gimana banget tentang perempuan yang belum menikah di usia segini, gue merasa perlu bertanya:
"Kenapa tidak memulai segala judgement tersebut dengan praduga yang baik?"
Tentu tidak semua di dunia ini adalah tentang gue and I don't take it personally. Tapi memulai segala penilaian dengan praduga yang kurang baik tuh seringnya menghasilkan stigma yang tidak baik juga. Sebagai orang yang sering banget kena stigma entah karena belum menikah, entah karena fisik yang beda, entah karena gue perempuan...................untuk mengenal manusia lain tuh kita jadinya harus nembus barrier. Kalau kamu bukan di pihak yang kena stigma, kamu nggak akan relate.
Nggak akan relate gimana rasanya ketika kamu cuma menjalani kehidupan sehari-harimu yang biasa banget lalu tiba-tiba orang menilai kamu sebagai orang yang sombong dan seleranya tinggi soal pria. Atau kamu yang lagi berusaha menyelesaikan masalah finansial keluarga lalu tiba-tiba dijudge sebagai orang yang takut menikah karena takut bertanggung jawab.
Gue rasa, ada banyak manusia medioker kayak gue yang sebenernya hanya ingin menjalani mundane life yang nyaman. Kebetulan aja takdir hidupnya nggak kayak orang kebanyakan. Jadinya harus dealing dengan opini orang lain yang embuh banget wkwkwk.
Saling mendoakan saja semoga hidup kita semakin baik dan hati kita semakin tenang.
171 notes · View notes
harriskl2 · 1 month
Text
Cerita Kisah Lucah
Menjalani hidup dengan status janda bukanlah suatu yang menyenangkan, lebih-lebih lagi jika menjada diusia 30an ditambah pula raut wajah yang jelita. Namun semua itu dilalui dengan tabah oleh Haslina. Baginya biarlah orang nak kata apa, asalkan dia tidak melakukan kerja-kerja keji sebagaimana tanggapan sesetengan masyarakat.
Kini genap tiga tahun Haslina melengkapkan status jandanya, mungkin jodohnya tidak ada, memang ramai lelaki bergelar suami orang dan duda tidak kurang lelaki bujang cuba menghimpit untuk memperisterikannya, tidak kurang juga yang hanya mahu berseronok menikmati hubungan seks dengannya semata-mata, semua ditolak oleh Haslina dengan santun, supaya tidak ada yang sakit hati dengannya.
“Betul, I nak menikahi U” Ujar Azrul seorang lelaki duda. Isterinya meninggal dunia setahun yang lalu. Azrul memiliki wajah yang tampan lebih 3 tahun dari usia Haslina. Mereka berkenalan secara tidak sengaja disebuah restoran. Hari demi hari perhubungan mereka kian mesra.
“I tak kisah, jika U sanggup terima I” Ujar Haslina sambil menundukkan mukanya menatap cawan air batu campur. Perasaan remajanya kembali menyelimuti dirinya. Akhirnya mereka telah memutuskan tarikh untuk pernikahan mereka.
“U, berpisah hidup atau mati dengan husband U?” Soal Azrul sambil matanya menatap wajah ayu Haslina.
“Husband I, dah meninggal dunia, kemalangan jalanraya” Ujar Haslina sayu, dikotak fikirannya terbayangkan arwaah suaminya dulu, seorang yang penyayang dan berbudi bahasa.
“Abang, pula…” Haslina ingin tahu mengenai isteri Azrul, Haslina sudah tidak kekok lagi untuk memanggil Azrul ‘abang’.
“Isteri abang kena guna-guna lelaki Lombok, tak ingatkan abang lagi” Ujar Azrul sayu mengenangkan isterinya yang dibawa lari oleh lelaki Lombok ke Indonesia. Memang lelaki Lombok terkenal dengan ilmu perempuan, mana-mana perempuan yang terkena ilmu lelaki Lombok pasti tidak akan ingat lagi pada keluarganya.
Hari yang dijanjikan telah tiba, Azrul dan Haslina dinikahkan, mereka kini sah sebagai suami isteri.
“Has, abang benar2 mencintai Has sepenuh jiwa abang” Ujar Azrul sambil mengucup dahi Haslina dimalam pertama mereka dinikahkan. Diatas katil yang dihias cantik mereka duduk sambil menuturkan kata-kata cinta.
“Abang” Ujar Haslina lemah bila Azrul merangkul tengkuknya dan melepaskan kucupan dibibirnya. Mereka bergomol seketika. Selama tiga tahun ‘perigi’ Haslina kering, malam itu ia kembali berair. Azrul meramas buah dada Haslina sambil sebelah lagi tangannya mengusap akur faraj Haslina.
“Ohhhh aaaabanggggg .” Rintih Haslina kenikmatan di gauli oleh Azrul. Tangan Haslina membukakan butang baju melayu yang dipakai oleh Azrul. Setelah Azrul mekucutkan baju melayunya Haslina mengusap punting susu Azrul. Setelah itu Haslina melondehkan kain pelikat yang dipakai oleg Azrul.
“Besarnyaaaa., banggg” Tegur Haslina apabila tangannya mencapai zakar Azrul. Suaminya hanya tersenyum dengan teguran Haslina.
“Has suka?” Soal Azrul sambil mencumbui buah dada Haslina.
“Takutttttt ” Jawab Haslina perlahan dengan perasaan malu, sambil menarik seluar dalam Azrul hingga terlondeh. Azrul membantu dengan menanggalkan seluar dalamnya dan terus menarik kain batik yang dipakai oleh Haslina dan menanggallan seluar dalannya sekali.
“Nak takut apanya ” Ujar Azrul perlahan sambil mukanya terlekap difaraj Haslina. Lidah Azrul bermain-main diantara lurah faraj dan kelentit Haslina.
“Nanti rabakkkkkka uwwwww ..”Rintih Haslina bila biji kelentitnya dihisap oleh Azrul.
Hampir sepuluh minit mereka beraksi membangkitkan birahi akhirnya Azrul telah bersedia untuk membenamkan. Zakarnya kedalam faraj Haslina. Isterinya hanya pasrah menanti tusukan zakar yang telah lama dia idamkan. Azrul mengesel-gesel kepala zakarnya dialur faraj Haslina yang telah lecak berair.
“Arrrhhh, banggggg.. besarnyaaaa aaarrrhhh” Rintih Haslina bila kepala zakar Azrul mula meneroka kecelah lubang farajnya. Sedikit demi sedikit zakar Azrul tenggelam. Haslina menejamkan maka menikmati tusukan yang belum pernah dirasainya selama bersama bekas suaminya dulu. Terasa setiap liang rongga farajnya dipenuhi oleh zakar Azrul.
“Uhhhhhoooooihhhhhhh” Haslina merintih lagi bila zakar Azrul terpenam sepenuhnya kedalam farajnya. Tusukan zakar Azrul membuatkan pinggul Haslina terangkat dan dia segera kakinya merangkul pinggang Azrrul.
Lima belas minit mereka bertarung akhirnya Azrul tewas dia memancutkan spermanya kedalam ronga faraj Haslina. Diikuti klimaks dari Halina. Azrul dapat merasakan kemutan demi kemutan disekeliling zakarnya. Setelah reda Azrul terbaring disebelah Azlina.
“Bekas husband U dulu macam mana” Ujar Azrul sambil memeluk Haslina sambil jarinya mengusap lembut dan mesra buah dada Haslina.
“Tak santak pun, tapi ok saja…” Ujar Haslina manja berbaur malu dengan pertanyaan dari suaminya itu. Fikirannya automatik mengimbau kenangan sewaktu bersetubuh dengan arwah suaminya dulu.
“Eeeeeee.. dah bangunnnn..” Tegur Haslina yang baru menyentuh zakar Azrul.
“Salah ker ‘dia’ bangun?” Balas Azrul separuh bangga kerana zakarnya telah kembali mengeras.
“Teruklah Hass nanti nak layan ” Ujar Haslina sambil mengurut zakar Azrul penuh kemesraan.
“Tu ler pasal, ‘dia’ suka dengan kemutan Hass ” Bisik Azrul sambil menindihkan badannya keatas tubuh Haslina yang memang telah berbogel. Zakar Azrul melunsuri lurah faraj Haslina sambil meluncur zakar Azrul menyentuh kelentit Haslina.
Haslina telah pana, dunia telah hilang yang ada adalah kenikmatan yang tidak pernah diperolehinya sepanjang perkahwinannua dengan bekas suaminya dulu. Waktu mula perkahwinan dengan bekas suaminya dulu dia tidak dapat bersetubuh dua kali dalam satu malam. Acap kali lepas mengeluarkan air mani, zakar arwah suaminya akan lembik hingga ke pagi. Pernah Haslina lepas bersetubuh dia mengusap zakar arwah suaminya, namum masih lembik kadang2 hingga Haslina terlelap zakar bekas suaminya masih tidak mahu mengeras lagi.
Berbanding dengan Azrul, baru sepuluh minit tanpa perlu dirangsang, zakar Azrul dah kembali mengeras. Setelah mencapai klimaks pertama dan persetubuhan kedua dalam selang waktu tidak sampai setengag jam dari persetubuhan pertama membuatkan Azrul mampu bertahan lebih lama. Persetubuhan kedua Azrul terus menggunakan gear lima, dia menghayunkan zakarnya dengan laju. Faraj Haslina yang telah berair berbunyi setiap kali sorong tarik zakar dibuat oleh Azrul.
“Arrrrhh..banggggg…..” Rintih Haslina penuh birahi. Bibir farajnya tertarik keluar sewaktu Azrul menaruk zakar dan kembali tenggelam bila zakar Azrul terbenam. Kemutan berirama didalam faraj Haslina dapat dirasakan dan ini meningkatkan birahi Azrul.
“Senakkk banggg .ohhhhh ssssedappp” Haslina meracau kenikmatan yang tidak terhingga.
“Aaaaaabbbbgggggggaaaaahhhuuuuahhh ahhhh .” Haslina mengerang kuat diikuti tubuhmya bergetar dan kejang. Serentak itu juga Azrul melepaskan airmaninya kedalam faraj Haslina. Azrul dapat rasakan kemutan demi kemutan dizakarnya dan Haslina merasakan ada pancutan yang hangat menghambur deras didinding rahimnya. Mereka akhirnya terkulai layu, mereka tertidur berbogel hingga ke pagi.
Setelah sebulan Haslina bergelar isteri kepada Azrul, dia begitu bahagia. Azrul menyediakan semua kelengkapan keperluannya, bagi dirinya, masalah duit tidak timbul kerana gaji suaminya hampir RM15k sebulan. Duduk dirumah mewah, Haslina rasakan dirinya bagaikan permaisuri. Hinggalah pada satu malam hitam dalam hidup mereka bersuami isteri apabila rumah mereka dimasuki oleh perompak.
“Keluarkan semua barang berharga!!!” Tengking si perompak kepada Haslina, terkejut Haslina bila ditengking dengan kuat. Suaminya yang menyedari rumah mereka dimasuki perompak cuba melawan tapi tidak berjaya. Kepala suami Haslina diketuk di kepala hingga pengsan. Perompak telah mengikat tangan dan kaki suami Haslina.
Sambil menangis teresak-esak Haslina berjalan ke bilik tidur dan membuka alamari solek dana menyerahkan emas yang menjadi pakaiannya seharian. Tidak puas hati dengan hasil rompakan itu, ketiga-tiga perompak telah menyelongkar semua alamari didalam bilik tidur dan menjumpai wang tunai sebanyak RM30k disamping beberapa barang kemas. Semuanya dianggarkan lebih dari RM80k yang berjaya dirompak dirumah Azrul dan Haslina.
Salah seorang perompak menolak Haslina dengan kuat keatas katil, tolakan yang kuat menyebabkan Haslina jatuh terlentang diatas tilam, sewaktu terjatuh, kain yang dipakai oleh Haslina tersingkap.
“Nanti…nanti… kita kenduri dulu” Sahut salah seorang perompak sambil merentap pakaian tidur yang dipakai oleh Haslina hingga terkoyak. Payu dara Haslina terburai dan menjadi tatapan ketiga-tiga orang perompak. Haslina menutup payu daranya dengan tangan. Namun salah seorang dari perompak itu menarik seluar dalam yang dipakainya. Haslina cuba menendang tapi kedua belah kakinya telah dipegang oleh perompak itu. Cubaan Haslina untuk meronta tidak berjaya menandingi kekuatan ketiga-tiga perompak yang sedang memegang tubuhnya.
“Adik beri kerjasama, kita orang tak cederakan adik” Ugut salah seorang perompak itu lagi. Haslina tetap berusaha meronta selagi ada tenaga. Namun perompak itu mahu segera membuatkan Haslina lemah. Salah seorang dari perompak itu terus menjilat kelentit Haslina yang sedang kering. Dia menjilat dan menggintil biji kelentit Haslina dan sesekali melurutkan lidahnya kedalam alur faraj Haslina. Seorang lagi perompak memerah buah dada sambil menggintil punting susunya. Hampir tiga minit akhirnya lurah Haslina mula digenangi air nikmat. Haslina kian terangsang.
Dari luar bilik tidur, Azrul telah mula sedar, dia membuka matanya dan nampak isterinya sedang digomoli oleh ketiga-tiga orang perompak. Azrul cuba mengagaahkan diri untuk bangun tapi tidak berjaya. Ikatan di kaki dan tangannya begitu kuat untuk Azrul bergerak.
“Hoi!!!! jangan apa2kan isteriku” Jerit Azrul dari luar bilik membuatkan salah sorang perompak meninggalkan santapannya dan mendekati Azrul, dia mengheret Azrul dan diletakkan disebelah Haslina. Kemudian dia menarik pakaian yang dipakai oleh Hasrul hingga terkoyak. Azrul meronta untuk melawan, tapi dia masih tidak berjaya melepaskan diri dari ikatan yang mengikatnya.
“Cakap, boleh atau tidak kami rogol bini, kau, cakap!!!!” Jerkah salah seorang perompak sambil memegang pisau sambil menarik zakar Azrul, perompak itu mula mengelar zakar Azrul hingga berdarah. Azrul masih cuba meronta.
“Cakap!!! boleh tidak rogol bini kau!!! Cepat!!!” Jerkah perompak itu lagi kali ini dia menekan pisau lebih kuat menyebabkan Azrul menjerit kesakitan. Dalam rasa sakit itu dia melihat Haslina memberi isyarat supaya dia merelakan dirinya diperkosa.
“Yaaa…..yaaa…..bolehhh….” Jerit Azrul tewas dengan tekanan yang dibuat oleh perompak itu. Darah meleleh dari kulit zakarnya, tapi bukan satu kecederaan yang serious. Haslina menitiskan air mata kerana dia terpaksa melayan tiga orang perompak dihadapan suaminya sendiri.
“Bagus….bagus…, sekarang kau tengok saja, tau” Ujar perompak itu sambil mengangkangkan kaki Haslina seluas-luasnya. Setelah itu perompak itu berdiri dicelah kelangkang Haslina dan menanggalkan seluarnya lalu memaksa Haslina membuka mata. Apabila Haslina membuka mata dia dapat melihat zakar perompak sedang mengeras dan cuba menusuk farajnya. Haslina pasrah dia menantikan saat farajnya ditusuk oleh zakar perompak itu. Nafsu birahinya telah semakin memuncak.
“Aaaaaahhhhhhhhhuuuuuwwww…” Rintih Haslina apabila zakar perompak itu menjalar masuk kedalam farajnya. Kawan perompak yang lain beralih kearah Azrul dan melihat Azrul sedang menangis menyaksikan isterinya diperkosa dihadapan matanya sendiri.
“Kau cakap pada bini kau, berikan kami layanan terbaik” bisik kawan perompak itu kepada Azrul perlahan supaya tidak didengari oleh Haslina yang sedang menikmati hubungan seks dengan kawan mereka.
“beri mereka layanan terbaik” Arah Azrul kepada isterinya dengan berat dan terpaksa. Haslina memberikan isyarat dengan menganggukkan kepala perlahan.
“Wowww….!!!! kemutan bini kau luar biasa” Ujar perompak yang sedang merogol isteri Azrul.
“Ohhh…..macam kena urut…” Puji perompak itu lagi sambil menusukkan zakarnya dengan laju kedalam faraj Haslina.
“aaaahhhh….aaaaaa” Rintih Haslina perlahan.
“Lepaskan suara tu kuat-kuat!!!” Jerkah perompak yang sedang menghenjut faraj Haslina. Perompak itu mencabut zakarnya dan menujahkannya kembali dengan laju terus terbenam kedasar faraj Haslina.
“Auuuwwwww…. yaaaaaaaaahhaaahhhh” Jerit Haslina kuat sambil mengangkat punggungnya tinggi, dia tidak mahu dijerkah lagi, dia memberikan tentangan yang benar-benar diharapkan oleh perompak itu. Haslina mengemut kuat dan sentiasa mengerang untuk membangkitkan lagi birahi perompak itu.
“Uhhhhhhh….uhhhhhh…uhhhhhhhh……aaaaaahhhhhh h…. Keluh perompak yang merogol Haslina sambil memancutkan air maninya kedalam faraj Haslina.
“AAAAaaaaaahahhhhhhhhhhaaaaahhhhhhhhhhhhuuuuuuhhhh hh” Jerit Haslina panjang sambil badangnya kejang diikuti renjatan beberapa kali. Faraj Haslina mengemut kencang tanpa diarahkan. Haslina dapat rasakan pancutan air mani perompak itu hangat menghambur didinding rahimnya dan Haslina juga dapat rasakan seluruh lubang farajnya penuh dengan zakar perompak itu.
Setelah perompak pertama selesai merogol Haslina, kini giliran perompak kedua dan seterusnya perompak ketiga. Kesemuanya Haslina berikan layanan yang sama, kemutan yang kuat suara ringitan bernafsu, pelukan mesra, kucupan-kucupan dibibir, leher dan dada kesemuanya Haslina lakukan semata-mata kerana dua matlamat iaitu kerana kenikmatan dan yang kedua untuk suaminya selamat dari dicederakan oleh perompak itu.
“Lupa tanya nama, siapa nama adik?” Soal perompak itu yang sedang memakai seluar dalam, Haslina membuka kelopak matanya sedikit, nampak zakar perompak itu yang telah layu.
“Has” Jawab Haslina lemah sambil memejamkan matanya semula. Kelopak matanya amat berat untuk dibuka, dia benar-benar rasa amat letih dan tidak bermaya.
“Ingat, jangan report polis, jika tidak mahu video ini tersebar” Ugut salah seorang perompak sambil menunjukkan video Haslina dirogol depan Azrul, dengan lemah Azrul menganggukkan kepala setuju untuk tidak membuat laporan polis.
“Terima kasih, Has, kerana berikan kami ini..” Ketiga-tiga perompak itu mengucup bibir dan mencium pipi Haslina sambil memasukkan jari telunjuk kedalam faraj yang terbuka besar mengikut acuan zakar ketiga-tiga perompak yang besar dan panjang setanding dengan zakar suaminya. Kemudian perompak itu membuka ikatan tangan Azrul dan mereka terus hilang didalam kegelapan malam membawa hasil rompakan.
Azrul dengan lemah membuka ikatan kakinya dan mendapatkan Haslina yang telah terbaring lena Azrul dapat melihat lubang faraj Haslina ternganga luas, dengan perlahan Azrul merapatkan kaki Haslina dan menyelimutinya dengan penuh kasih sayang. Walaupun isterinya telah dirogol dihadapan matanya, kasih sayangnya tidak berkurangan. Azrul akan membawa isterinya ke klinik untuk cuci air mani ketiga-tiga perompak itu supaya tidak menjadi janin.
87 notes · View notes
yunusaziz · 10 months
Text
Hikmah di Bawah Kaki Gunung Merapi
Tumblr media
Sekali-kali storytelling boleh lah ya...
Ditengah segala kalut pikiran atas beragam rollercoaster kehidupan jelang akhir Juni ini; mulai dari karir, jodoh bahkan tawaran nya***, memutuskan untuk sejenak mengambil jeda, "Akhir pekan ini pokoknya harus lihat pemandangan hijau!" .
Berkontemplasi selama perjalanan, mengevaluasi atas segala kegagalan, dan menyusun ulang rencana hidup adalah hal yang harus saya selesaikan sebelum sampai rumah.
Semua berjalan dengan lancar sampai akhirnya, terbesit dalam pikiran saya untuk berkunjung ke masjid tempat almarhum orangtua Abi dulu tinggal.
Lokasinya berada dibawah kaki gunung Merapi, dari jalan utama perjalanan pulang saya, sebetulnya agak effort karena harus masuk-masuk gang, tapi entah kenapa dorongan hati kian menggebu pokoknya harus kesana.
Setibanya disana, lebih kurang 20 menit sebelum adzan Isya' berkumandang. Tiba-tiba segerombolan bapak-bapak datang, kemudian menyapa saya. Untuk mempersingkat tulisan, saya terjemahkan ulang dari bahasa jawa ke bahasa Indonesia.
"Darimana dan mau pergi kemana mas?" tanya salah satu dari mereka.
Saya jawab, "Habis perjalanan pulang pak, mampir. Sekalian lihat rumah lama kakek saya."
"Loh kakenya tinggal disini, namanya siapa?" tanya mereka.
"Itu pak (sambil nunjuk rumah kakek saya), cucunya mbah Qomaruddin." jawab saya.
"Masyallah, cucunya mbah Qomaruddin." celetuk mereka kegirangan.
Karena penasaran dengan ekspresi mereka, saya bertanya :
"Loh bapak kenal sama mbah saya?" tanya saya.
"Yo kenal to mas-mas, Mbah Qomar dulu yang ngajari saya ngaji. Sebagian besar warga sini, yang seumuran saya, ngaji juga sama beliau. Nenekmu juga dulu yang inisiasi pengajian ibu-ibu." sahut salah satu dari mereka.
Obrolan terus berlanjut, menanyakan kabar keluarga saya, dsb. Tapi saya justru tersita perhatian dengan kisah perjuangan kakek-nenek saya, yang sangat perhatian dalam aktivitas keislaman dan menghidupkan masjid.
Rasa haru, kagum sekaligus iri, karena semasa hidup belum pernah ketemu dengan kakek saya, karena beliau meninggal di umur yang tergolong muda. Beda halnya dengan nenek saya yang masih sempat bertemu sampai saya usia belasan. Sebanyak dan seberkesan itu kakek saya di mata orang-orang yang menyayanginya.
Mendengar kisah itu, seketika menjadi tamparan bagi saya, yang sebelum ini terkesan begitu ambisi mengejar duniawi. Rencana-rencana hidup yang tadi terususun, tidak ada satupun yang berorientasi pada urusan ukhrawi. Astaghfirullah hal adzim..
Selepas sholat saya termenung, apa yang salah dari jiwa ini, kenapa sekarang begitu hausnya dengan duniawi? Diperjalanan, saya termenung dan menghapuskan semua rencana-rencana yang sudah terusun rapih tadi, kemudian menyusun ulang dengan pertanyaan mendasar :
"Kalau Allah panggil kamu besok pagi, kira-kira legacy apa yang akan kamu tinggalkan selepas mati nanti?...."
Maha Besar Allah dengan Segala Kehendak dan Kekuasaan-Nya. Begitu mudahnya membolak-balikkan hati hamba-Nya. Selalu ada cara bagi-Nya, untuk meminta kembali hamba-Nya ke jalur yang semestinya. Alhamdulillah 'ala kulli hal.
88 notes · View notes
yasmijn · 2 months
Text
01
Udah lama ga nulis di Tumblr tapi di H-1 pemilu ini aku merasa perlu banget menulis dan menyatakan bahwa besok aku akan nyoblos 01. Anies-Muhaimin. Dan siapa tau tulisanku bisa meyakinkan kamu-kamu yang masih belum yakin mau coblos siapa tapi jelas gak mau golput. Dan please, for everyone's sake.... jangan coblos 02.
Alasan utama aku pilih 01 sih karena (1) Asal bukan Prabowo, dan (2) Gak mau coblos PDIP. Cuma ya kalau realistis dan gak gengsi untuk mengakui dan diri mau obyektif, Anies Baswedan memang adalah orang yang paling pantas untuk jadi presiden Indonesia di antara ketiga capres yang kita punya sekarang. Secara pendidikan, rekam jejaknya sedari bangku sekolah, kuliah, menjadi rektor termuda Indonesia, menggagas dan menjalankan Indonesia Mengajar, menjadi Mendikbud walau dicopot tak sampai 2 tahun menjabat, dan yang paling baru adalah Gubernur DKI Jakarta.
Tumblr media
Karena dari awal aku memang condong ke Anies, ya otomatis aku memang lebih ingin mengkonsumsi dan mencari konten mengenai beliau. Awalnya tentu aja kemakan ribut-ribut kontroversi deklarasi Cak Imin yang tiba-tiba maju jadi cawapres Anies padahal (1) awalnya AHY digadang-gadang jadi cawapres beliau, dan (2) awalnya Cak Imin akan dipasangkan jadi cawapres Prabowo. Langsung deh dicap dobel oportunis - yang satu "mengkhianati" Demokrat, dan yang satu lihai oportunistik mengambil kesempatan menjadi cawapres di koalisi yang hampir runtuh karena gak sampai 20% presidential treshold.
Kalau mau denger Pak Anies address tuduhan satu ini, bisa tonton di video berikut:
youtube
Cuma asli deh kalau u emang serius pengen tahu kebenaran dan ingin mendengarkan untuk paham, kalau cari di Youtube semua penjelasan mengenai isu-isu Anies dan Muhaimin semuanya ada, kok. Dan semuanya bisa aku terima dengan akal sehat. Balik lagi, semua tergantung niat.
Banyak banget konten Bocor Alus Politik yang udah w konsumsi di sebulan terakhir haha.
Poin kedua yang bikin aku semakin bulat untuk coblos beliau adalah karena pendekatan kampanye-nya yang.... berbeda. Berbasis dialog, sungguh idealis, menyediakan ruang untuk siapapun, di berbagai kota dan berbagai setting, dengan berbagai partisipan yang dengan bersemangat menyampaikan masalah dan kegelisahan apa yang ingin mereka cari jalan keluarnya. Sebenarnya untuk bisa merasa cukup aman dan nyaman untuk angkat suara di sebuah forum sangat besar, itu juga adalah hal yang nggak semua pemimpin dan calon pemimpin bisa ciptakan.
Ada dua episode Desak Anies yang bikin w nangis selama nonton... yang pertama adalah tentang perempuan:
youtube
Dan tentang buruh dan ojol.....
youtube
Pas denger para audiens ngomong w rasanya sedih banget. Banyak banget ragam masalah yang dihadapi banyak lapisan masyarakat... masalah-masalah yang tak terbayang. Bahwa ada banyak yang masih belum mendapatkan keadilan dan kelayakan hidup seperti "mitra" ojol dan juga pekerja rumah tangga.
****
Cara pikir beliau runtut, punya kerangka pikir yang jelas, berbasis nilai, bisa menyampaikan semua ide dengan baik, jelas, sopan, dan memberikan ruang untuk berdialog. Sempet juga liat video dimana Pak Anies menjelaskan gimana akhirnya dia bisa meyakinkan pemilik lahan untuk menjual lahannya ke pemerintah melalui diskusi... gimana akhirnya dia bisa meyakinkan sebuah musholla untuk memberikan persetujuan pendirian gereja dengan berdiskusi juga... bagaimana cara pikir beliau sampai akhirnya beliau kembali memperbolehkan ojek untuk lewat Jl Thamrin. Dimana sebelumnya Ahok mensterilkan ruas jalan itu dari kendaraan roda dua.
Anies bilang bahwa Jakarta itu untuk semua orang, inilah demokrasi yang sebenarnya, dimana jalan termahal di republik ini bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, dari yang paling miskin sampai ke yang paling kaya sekalipun. W juga jadi mikir, bahwa ya pernah banget w mikir bahwa motor tuh ganggu di jalan, bikin macet - tapi w melupakan bahwa w dan mereka adalah sama-sama penduduk kota ini. Yang haknya seharusnya sama, tidak dibedakan. (Cuma ya tolong lah tetep tau aturan).
Untuk lengkapnya tonton deh di sini (bisa start di menit ke 40):
youtube
Fyi di tahun 2019 w nyoblos Prabowo. Waktu itu sih karena memang gak suka sama Jokowi sekaligus kasian sama Prabowo karena kok kayaknya pengen banget jadi presiden (kasih lah). Cuma ya di 2019 dan 2024 spirit w tetap sama: mencari perubahan.
Di tahun 2024 ini kita sangat beruntung bisa mendapatkan capres seperti Anies Baswedan, yang bikin anak-anak muda bisa lebih kritis dan berpartisipasi melalui dialog dan juga gerakan-gerakan sangat pop seperti kpopification dari fandomo Pak Anies di @aniesbubble dan juga menggerakkan volunteer untuk bikin event-event independent self-funded juga website yang keren banget seperti ini (harus dibuka di hp):
Inti dari intinya adalah.... w takut sih jujur menyambut pemilu esok hari.
****
Semoga Allah merahmati kita semua.
19 notes · View notes
diakhirmalam · 5 months
Text
Matematika Allah
Agustus kemarin submit manuscript ke dua venue, satu sbg work in progress di Canada dan satu ke doctoral consortium section di Australia. Dari awal submit sebenernya udah ngotret, kalo keterima yg WIP bakal gimana, yang DC bakal gimana, karena sebenarnya tempatnya dua2nya jauh. Waktu itu ngarep seriusnya ke yg WIP, yang DC cuma sebagai cadangan.. kalaupun keterima, kayaknya mau attend online aja krn funding opportunitiesnya gaada, kalo biaya sendiri, mahal cuy. Gataunya yang WIP direject dan keterimanya di yang DC 😂
Disaat semua udah direncanakan, gaada pikiran juga pengen dateng yang DC, tapi cuma dalam waktu singkat tiba-tiba funding opportunities berdatangan... DANNN bukan cuma 1.. Bingung dongg, eh gmn nich? Apa jangan2 disuruh Allah attend in person??!
Asli itu lama banget nimbang-nimbangnya. Karena kalau udah ngefixin mau berangkat trus fundingnya ga tembus, harus pake biaya sendiri.. yang mana gakeotakan lah mahalnya. Pertama, ga nyiapin budget sama sekali (bahkan ada keinginan buat maen ke aussie dlm waktu deket2 aja engga). Kedua, harga satu trip itu bisa dapet trip ke beberapa negara lain. Ketiga, timelinenya keos banget karena kita bakal pulang indo juga di waktu yg berdekatan dengan tanggal konferensnya. Jadi harus reschedule pesawat segala macem kalo mau jadi ke Aussie. Keempat, harus bikin visa australi dengan posisi kita masih di EU dan akan segera pulang ke Indonesia.
Coba, engga, coba, engga.. bener2 rekor, masuk ke salah satu keputusan paling membingungkan 😂 Karena kalo ngeliat dari segi objektif, asa naon teuing gt DC doang segala jauh2 berangkat ke Aussie, takutnya tuh ini cuma hawa nafsu doang pengen main ke Aussie (meski ga boong dari dulu ak beneran pgn bgt bgt ngajak dehan ke aussie setelah nikah fufu tp sadar diri mahal bgt jd ywd kpn2 saza).
Sampe pas itu saking ga mutusin2, dehan akhirnya udah bolak balik ngeencourage "udah ga papa pake uang abe aja, insyaAllah worth it kalo diniatin buat nyari ilmu di conferencenya, selama buat phd bul insyaAllah uang yg dispent berkah." fufufu tp si gamau ngerepotin ini ttp galau lakhhh.
Trus nanya Allah... Masih tetep ga yakin yakin mau milih yg mana. Akhirnya milih untuk berangkat dgn semua resikonya, dan sambil terus minta sm Allah untuk dibimbing supaya bisa milih pilihan2 yang benar dan dijauhkan dari niat yang tidak baik.
Fast forward, eh qadarullah.. dua2nya beasiswa akomodasi ga ada yang dapet 😂😂
TAPI:
Dehan tiba2 dapet bonus dari pemerintah (2x lipat harga total expense dari tripnya),
Dehan naik gaji!! Dan LPDP jerman jg akhirnya naik living allowancenya (setelah dari awal ga pernah naik wkwkkwkw).
Alhamdulillah satu beasiswa financial aid buat biaya conferencenya tembus.
Disaat yang sama:
Visa keluar bener2 TENG di hari sesuai prediksi di website. Yang mana udah mepet bgt jd akomodasi segala macem udah lebih mahal. BUT IT'S still GRANTED anyway!
Dapet rezeki ngereschedule Qatar jadi berangkat lewat Prague. A bit more effort but worth it krn cuma harus nambah dikiiitt.
Allahuakbar. Jadi nih kita berangkat? 🥺🥺🥺
Aku ngerasa dari Allah tiba-tiba ngeberangkatin kita ke Aussie ini, ada hal besar yang Allah simpan, ada pelajaran2 yang Allah pengen kita pelajari (hal ini nanti bakal jadi aku tulis satu post lain!!). Di post ini aku cuma mau nyeritain bahwa bermatematika dgn Allah itu kdg2 bener2 diluar kemampuan akal jasad..
Meski di tengah2 perjalanan banyak tercepot2nya, banyak deg2annya, banyak YA ALLAH YA ALLAH pas bayar ini itu, tapi kalo udah nanya Allah trus Allah ttp bilang berangkat... ya Allah kasih uangnya, Allah kasih jalannya. Meski uangnya, jalannya ternyata bukan dari jalan yang kita rencanakan dgn kemampuan akal jasad kita.
Alhamdulillah.. Makasih banyak ya Allah. Bersihkan hati kami, mampukan kami membaca petunjuk-petunjuk-Mu, jadikan manusia yang senantiasa berdoa dan berjalan di jalan-Mu ya Allah. Aamiin YRA..
Bandung,
13 November 2023.
15 notes · View notes
lacikata · 2 years
Text
Mental Health.
Menambahkan dari reblog-an sebelumnya, "Kapan Harus Menikah?"
Yha, mental health itu nyata dan komentar yang sering kali terdengar terkait isu ini adalah, “Kurang iman tuh.”, padahal hal tersebut dapat menyerang siapa pun dari berbagai macam latar belakang dan usia sekalipun orang tersebut beriman.
Hal yang menarik disampaikan Ust. Bendri Jaisyurrahman hafidzahullah dalam TuturKataPodcast di channel The Sungkar Family hafidzahullah terkait mental health yang dapat memperluas sudut pandang sekaligus sebagai basic pengetahuan.
Sebenarnya cara kita memandang mental health dari setiap orang itu memang dilihat dari tidak sekadar aspek yang selama ini kita lihat, “Wah dia kan orang beriman.”, orang beriman kok tiba-tiba melakukan hal yang dianggap di luar nalar misalnya seorang ibu yang berhijab padahal banyak hal yang dapat dilihat mengapa seseorang itu mental health-nya dapat terganggu sebab mental health itu, pertama: apa yang disebut keimanan sebagai spiritualitas merupakan satu aspek dari tujuh aspek yang dapat membuat seseorang memiliki mental health yang bagus dan ke tujuh aspek tersebut adalah:
Pertama, insight yaitu kemampuan seseorang untuk mengambil ibrah dari setiap kejadian. Ketika seseorang tidak terlatih mengambil sebuah hikmah dari kejadian sejak kecil maka biasanya dalam hal ini dia akan fokus pada hal yang jeleknya dan melupakan sisi positifnya. Salah satu kebaikan pengasuhan di Indonesia ketika banyak orang mengajarkan, “Untung saja.”, kata tersebut sebenarnya mengajarkan insight lain misalnya ketika kehilangan motor, “Haduh, aku kehilangan motor.”, “Untung saja hanya motor.”, sebenarnya hal tersebut secara teknik untuk membuat orang belajar bahwa ada hal yang lebih baik lagi. Pendidikan tentang mental health itu termasuk mengajarkan kita untuk jangan fokus kepada masalah apa yang hilang.
Sering kali kita melihat misalnya ketika gelas itu setengah, orang yang sudah ter-framing bahwa ini setengah kosong akan memikirkan yang hilang, seharusnya dia berpikir setengah isi. Dia tahu bahwa masih ada, alhamdulillah. Untuk itu, di dalam Islam sendiri dilatih dalam keadaan apa pun mengucapkan, “Alhamdulillah ala kulli hal.”, dari sisi itu akhirnya orang belajar.
Itulah mengapa setiap orang walaupun ibadahnya bagus namun cara berpikir insight-nya tidak dilatih maka dia akan memandang sisi yang negatif, “Kok hidup begini banget sih ya.”, sekalipun orang beriman sebab ada situasi di mana salah satu pekerjaan setan itu adalah bukan merusak ibadah namun merusak memori kita akan nikmat Allah Subhanahu Wata’ala.
Jadi ibadah sih kencang tetapi yang terpikirkan adalah, “Kok Allah kasih saya begini ya?”, sengaja memang supaya yang dipikirkan adalah apa yang hilang, atau kemalangan yang kamu rasakan tetapi nikmat Allah Subhanahu Wata’ala yang terhitung itu akhirnya yang tidak didapatkan. Itu sisi pertama, jadi bagaimana seseorang dapat memiliki mental health itu disebabkan memiliki kemampuan insight.
Kedua, independent yaitu ketika seseorang tidak memiliki ketergantungan kepada manusia yang lain. Dia sudah terlatih dari kecil. Anak-anak yang rentan mengalami mental health adalah anak-anak yang kemungkinan besar dari kecil dia dilatih untuk apa-apa orang tua (ketergantungan) sehingga ketika orang tuanya wafat seperti itu.
Cinta kita kepada pasangan tidak boleh mengalahkan cinta kita kepada Allah Subhanahu Wata’ala sebab ada yang saking cintanya menjadi depresi karena kehilangan. Hal itu dapat terjadi sebab dia tidak mengaktifkan sisi independent-nya.
Itulah mengapa seorang wanita yang dalam hal ini mungkin mengalami sisi ketika dia misalnya sendirian (tidak memiliki pasangan) maka memang salah satu latihan dia adalah melatih sisi independent-nya dia misalnya ketika Siti Hajar dalam keadaan sendirian dilepas di negeri tandus dan tidak ada tanam-tanaman, alhamdulillah dia meyakini bahwa ketergantungan dia bukan terhadap pasangan (Nabi Ibrahim ‘alaihis salam) namun kepada Allah Subhanahu Wata’ala.
Ketiga, relationship (inilah yang menjadi masalah) yaitu ketika seseorang tidak dilatih untuk memiliki interaksi secara sosial dan akhirnya dia merasa hidup sebatang kara.
Untuk itu, salah satu mengapa apabila kita melihat ada orang yang sangat rentan mengalami kondisi misalnya seorang ibu tertekan dan suaminya cuek, jadilah orang yang memberikan minimal injeksi kekuatan dengan mengatakan, “Aku bersama kamu.”, sebagai orang lain misalnya tetangga harus aware.
Tetangga atau orang terdekat harus melihat ciri orang tertekan yaitu pertama: susah senyum, kedua: susah menangis (ekspresi datar saking sudah tidak ingin merasa lagi). Adanya tangisan masih bagus di mana masih memiliki keinginan untuk masuk ke dalam emosi namun ada yang tidak mau menangis dan tidak mau merasa, dia menjauhkan perasaan itu.
Nah, apabila kita melihat dari raut wajahnya susah senyum, tidak mau menangis (datar saja atau kaku), kemudian kita mengetahui itu jalinlah relationship sebab orang ini memiliki kesulitan untuk menjalin relationship, kita yang masuk dengan mengatakan, “Boleh saya temani?” (misalnya apabila sesama jenis), ditawarkan dan hal ini membangun kekuatan untuk survive sehingga dia merasa tidak sendiri.
Mengapa ada hadis, “Silaturahmi itu memperpanjang umur.”?, dibahas oleh para ahli otak sebab ketika bersilaturahmi ada hormon happiness yang keluar dan hal tersebut membantu kesehatan mental.
Keempat, kreativitas di mana hal ini mampu membuat seseorang keluar dari masalahnya, dia tidak melihat bahwa solusinya hanya A (kreatif) dan orang kreatif sangat berpeluang untuk survive.
Kelima, inisiatif yaitu kesadaran diri untuk memulai sesuatu. Apabila kreatif berkenaan dengan variasi maka inisiatif berkenaan dengan kemandirian (bagian dari independent).
Keenam, humor di mana mampu membuat orang lebih rileks dalam menghadapi masalah.
Ketujuh, spiritualitas apabila ada yang mengatakan, “Apaan tuh katanya dia orang beriman tetapi kok tidak begini?”, itu artinya banyak aspek dan tidak bisa asal menghakimi. Bisa jadi apabila dialami oleh kita yang rajin salat atau apa pun tidak mampu juga.
Kita harus melihat pertama dari sisi empati sebab ketika seseorang mengalami misalnya seorang ibu terutama ketika dia mengalami tekanan mental, kita harus melihatnya adalah bahwa sang ibu ini pun juga sebenarnya bisa jadi akumulasi dari emosi yang panjang.
Seseorang memiliki kantong jiwa di mana kantong jiwa tersebut memiliki kapasitas menampung emosi negatif yang apabila sudah penuh dia akan keluar dalam sisi yang kadang-kadang di luar nalar kita sampai melakukan hal-hal yang mengerikan.
Untuk itu, kadang kita melihat kasus-kasus tentang ibu yang menzalimi anaknya, apabila sisi pandang sekadar aspek, "Ini orang dewasa melakukan kezaliman, jahat nih.", kita memandang itu tetapi kita tidak melihat bahwa di belakangnya dia sedang menanggung banyak beban misalnya suami yang cuek.
Yang menjadi masalah ternyata kebutuhan dasar istri yang tidak terpenuhi oleh suami adalah kebutuhan terkait kebutuhan emosi. Ada istri yang merasa tidak disayang, dia tidak merasa dicintai bahkan merasa tidak dibutuhkan. Hal ini yang membuat seorang istri tertekan dan sebagai seorang suami (orang terdekat) harus memahami bahwa kesehatan mental istri itu sangat erat hubungannya nanti dengan pola asuh.
Dalam QS. Al-A’raf: 58 Allah Subhanahu Wata’ala membuat perumpamaan, “Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan seizin Allah.”, yang dimaksud tanah dalam ayat ini diwakili dengan makna ibu. Sebagaimana dalam QS. Al-Baqarah: 223, “Istri-istrimu adalah (seperti) tanah tempat kamu bercocok tanam.”, kita lupa rumus ini sejatinya mengajarkan apabila engkau ingin anakmu terdidik dengan baik, sehat maka pikirkan kesehatan mental ibunya sebab happy mom, happy children, happy wife, happy life. Inilah rumus yang harus dipahami.
Oleh sebab itu, masyarakat pun harus concern terhadap hal ini, Alquran ketika berbicara tentang wanita yang sedih, Allah Subhanahu Wata’ala langsung mengutus utusan-Nya malaikat untuk menghibur, tidak boleh wanita sedih sebab apabila wanita sedih dampak paling fatal adalah pada anaknya. Untuk itu, Allah Subhanahu Wata’ala mengutus malaikat Jibril untuk menghibur Siti Maryam pada saat dia hampir merasakan kekecewaan sebab orang memfitnahnya lalu malaikat Jibril mengatakan, “Alla tahzani, janganlah kamu bersedih.”, diperintahkan. Untuk apa? Supaya recovery mental segera dilakukan sebab membiarkan seorang istri sedih berkepanjangan adalah kezaliman dari seorang kepala keluarga.
Oleh sebab itu, seorang kepala keluarga harus aware membaca bahasa tubuh. Di antara pemahaman yang harus dilatih sebagai seorang suami apabila tiba-tiba istri sudah muram, jarang senyum apalagi bahasa tubuh sudah tidak nyaman, suami harus aware, “Wah dia lagi bete nih.”, segera lakukan recovery sebab apabila dibiarkan itulah yang akan menghancurkan.
Dan dari sisi ilmu psikiatri, akhirnya ibu-ibu yang mengalami tekanan ini dia mengalami halusinasi, psikosis, otak kecerdasan atau otak sehatnya sudah tidak nalar lagi, untuk itu ada ibu yang berpikir, “Daripada dia mengalami seperti yang saya rasakan mendingan dia dibunuh saja.”, sebab nalar sehatnya sudah hilang dan masuk kepada pikiran-pikiran yang orang lain pikir, “Ini kan sudah tidak benar.”, namun baginya benar sebab terlalu lama dia dibiarkan berpikir sendiri dan tidak ada yang mengajak obrol dan solusi yang paling mudah untuk setiap ibu yang sedih atau mengalami tekanan adalah dengan memberi ruang untuknya mengobrol, entah suami, adik, tetangga atau siapa pun.
Harus mengajak obrol, buka pembicaraan dan ingat jangan menghakimi dahulu atau langsung menutupi emosi yang diceritakan dengan segudang nasihat, dengarkan dahulu. Teknik yang paling mudah adalah teknik respon, ”Oh.”, “Uhm.” (teknik merasa dipahami) atau apabila perlu menebak perasaannya, “Jadi kamu kecewa sekali ya dengan suami?”, jangan biarkan misalnya tiba-tiba atau seringnya kita mudah mengatakan, “Sudah sabar saja.”, padahal sebenarnya ini bukan konsep tentang sabar.
Ada strategi di dalam Alquran, apabila ingin menasihati sebagaimana dalam QS. Al-Baqarah: 151, sebelum mengajarkan lakukan tazkiyah dahulu (membersihkan jiwa). Di antara cara membersihkan jiwa yaitu dengan mendengarkan dahulu. Ketika istri-istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengalami keluh kesah, beliau tidak mengeluarkan ayat melainkan dengarkan saja dan belajarlah menyimak.
Salah satu strategi atau komunikator yang baik bukan dengan banyak bicara melainkan banyak mendengar. Inilah yang harus dilatih dan juga ini perihal kesadaran kita atau siapa pun yang memiliki orang terdekat apabila memandang bahwa ciri-ciri orang yang mengalami gangguan mental health itu lebih baik kita rangkul atau dekati, apalagi jika sesama jenis misalnya laki-laki rangkulan di bahu, perempuan di punggung, punggung yang diusap akan membuatnya tenang. Pelukan kakak kepada adiknya misalnya, hal ini membantu sekali.
Dan didengarkan adalah salah satu hak seorang istri. Seorang wanita memiliki 20.000 perbendaharaan kata perharinya sehingga jangan pernah katakan, “Istri saya pendiam.”, sebab sejatinya tidak ada wanita pendiam; yang ada adalah wanita yang sedang terluka hatinya.
Dari penjabaran di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa siapa pun dapat terganggu mental health-nya namun siapa pun juga dapat membantu; mendampingi tanpa menghakimi. Yok bisa yok (,^^)9
184 notes · View notes
cornus27florida · 7 months
Text
Day 4 Fashion/Pattern : Batik
Tumblr media
taken from another webtoon which is this :
Batik is an Indonesian technique of wax-resist dyeing applied to the whole cloth. This technique originated from the island of Java, Indonesia. Batik is made either by drawing dots and lines of the resist with a spouted tool called a canting, or by printing the resist with a copper stamp called a cap. 
Also here the collection of the batik after this, from my OC Princess Wreksa from Batik kingdom! Batik kingdom is island-based kingdom that colorful in every aspects
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
13 notes · View notes
khoridohidayat · 1 year
Text
Jika tak berjodoh, mengapa kita harus dipertemukan? 
Aku tahu bahwa setiap pertemuan pasti membawa ibrah yang bisa kita resapi. Tapi terkadang aku berfikir mengapa kita harus dipertemukan jika memang tak berjodoh? 
Aku tak mungkin mengatakan bahwa Allah sedang mempermainkan aku dengan mempertemukanmu kemudian memisahkannya. Tak mungkin Allah yang Maha Rahiim bertindak seperti itu kepada hambanya. Namun, aku hanya terus bertanya kepada diriku, mengapa aku harus dipertemukan kemudian berpisah denganmu?
Pasca kejadian di cafe itu bersama Fathia dan Syifa, duniaku seakan-akan betul runtuh. Harapanku untuk menikah dengan Fathia telah pupus sudah. Aku tak mendapat restu dari orangtuanya. Aku dan Fathia sebetulnya sama-sama saling suka. Oleh karena itulah, sejak beberapa bulan yang lalu aku meminta Syifa untuk menjadi perantaraku untuk mengutarakan maksudku untuk serius dengannya. 
Aku ingat sebuah Hadits bahwa jika kita mempunyai niatan yang baik, niscaya Tuhan akan memudahkannya. Maka dengan modal dasar tersebut, dan dengan proses tesisku yang sudah hampir selesai, aku memberanikan diri untuk menyampaikan maksud tersebut. Tapi tak dinyana, ternyata niatan baik itu ditolak karena beberapa alasan.
“Sebetulnya aku tak enak menyampaikan ini secara langsung, apa kamu tidak apa-apa?” Tanya Fathia polos kepadaku.
“Ya tak apa. Alasan yang jelas namun pahit akan lebih baik daripada alasan yang manis tetapi tak mendasar” Jawabku.
“Sebetulnya Abi cocok saja dengan niatmu datang untuk mengajakku menjalin hubungan yang lebih serius. Tetapi sepertinya masalahnya adalah . . .” 
Fathia memotong sebentar perkataannya. Sepertinya dia sedang memberikan aku kesempatan untuk mencerna bahwa kalimat setelah ini adalah poin utamanya. Namun sepertinya aku sudah bisa menebak.
“Masalah ekonomi?” Kataku menyerobot.
“Emm, iya, Mas.” Fathia menjawab dengan tergagap.
Aku sudah menduganya. Ayah Fathia memang orang yang terpandang di lingkungannya. Beliau adalah seorang pengusaha tambang di daerahnya. Aku pernah mendapatkan cerita sedikit dari Fathia bahwa ayahnya dulu adalah seseorang yang tak mampu, kemudian karena kerja keras dan keteguhannya membangun bisnis, sekarang dia berhasil memimpin perusahaannya menjadi salah satu perusahaan tambang yang cukup stabil, walaupun tak begitu besar. Namun nampaknya kamu pun tahu, keuntungan tak seberapa dari usaha tambang sudahlah sangat cukup untuk menghidupi anak dan istrinya dengan penghidupan yang nyaman.
Sebetulnya ini juga menjadi issue-ku ketika datang ke rumah Fathia. Tempat tinggal dia bak rumah yang sering menjadi tempat film-film klasik Indonesia. Rumahnya besar dengan gerbang yang megah, tak lupa juga ada satu satpam penjaga dirumahnya karena beberapa aktivitas bisnis seperti rapat juga terkadang dilakukan dirumah Fathia. Hunian yang bergaya klasik ini mempunyai empat pilar besar menjulang ke atas lantai dua. Lantainya terbuat dari marmer, dan juga dilengkapi dengan karpet merah khas hotel bintang lima yang pernah aku kunjungi di daerah Sudirman. 
Rumah yang sangat kontras dengan gubuk sederhana kami di Gresik, Jawa Timur. Tempat tinggal kami sangat sederhana. Hanya satu balok rumah yang dibagi menjadi beberapa bagian. Dua kamar, satu ruang tamu dan ruang makan, dan satu lagi adalah toilet. Rumah Ibu dirumah juga baru saja direnovasi menjadi bangunan yang cukup lama atas bantuan pemerintah, itu pun atas hasil negosiasi yang aku lakukan kepada kepala desa selama dua tahun lamanya. Agak miris, tapi memang begitu adanya. 
Rumah kami, entah apakah layak disebut rumah jika dilihat dari bangunannya. Karena jika musim hujan tiba, tak jarang kami sekeluarga juga harus bergegas mengambil ember-ember kecil bekas cat tembok untuk diletakkan di lantai yang basah karena bocor. Jangan kau bayangkan ember itu hanya ada satu atau dua di tengah ruangan. Kami pernah menghitung, setidaknya ada sembilan titik bocor di rumah kami, sehingga, mau tak mau, ketika hujan lebat tiba, aku, ibu dan adik langsung berubah menjadi pemburu ember untuk diletakkan di titik dimana kebocoran terjadi. 
Memang kami berdua, aku dan Fathia adalah dua insan yang berbeda latar belakang tetapi anehnya kami selalu nyambung ketika berkomunikasi. Bukankah kunci keberhasilan suatu hubungan berada di komunikasinya? 
“Maaf ya Mas, tapi memang begitu adanya jawaban dari Abi.” Kata Fathia lirih.
“Ya nggak apa-apa, Fathia. Berarti memang bukan jodohnya.”
“Terus rencana Mas kedepan gimana?” Tanyanya kembali
“Mungkin aku akan melanjutkan prosesku untuk mengejar beasiswa S3 di UCL London mengambil fokus di clinical child psychology.” Jawabku datar.
“Wahh di London? Bakalan seru tuhh. Andai aja ya Abi merestui pasti aku bisa menemin kamu PhD disana.” Jawab Fathia cukup kegirangan.
“Hush, jangan ngomong gitu. Aku tak ingin memikirkan pernikahan lagi akhir ini. Aku ingin istirahat. Doaku yang dulu aku sampaikan kepadamu perlu aku ganti, yaitu agar kita menemukan seseorang yang cocok, kemudian bisa membangun keluarga masing-masing yang kuat dan berpendidikan tinggi.” 
Aku menjawab respon Fathia dengan diplomatis. Sebetulnya didalam hati, jika aku boleh mengatakan, ya memang mungkin akan sangat seru jika aku dan dia bisa tinggal di London selama 4 tahun sambil menyelesaikan PhD ku disana. Kami bisa mengelilingi bumi Allah yang indah dan fokus memberikan pendidikan terbaik untuk anak di Inggris. Tapi malang bukan kepalang, taaruf kami berhenti di tahap ini. Aku hanya ingin berdoa padanya, semoga dia bisa dipertemukan dengan lelaki yang bertanggung jawab.
“Oh ya Mas, ini ada titipan dari Abi, untukmu.” Perempuan teduh itu berkata sambil menyodorkan satu kertas seukuran undangan.
“Oh apa ini?” Jawabku. Aku mengambil kertas seperti undangan tersebut, dan membukanya secara perlahan. Gila. Ini adalah undangan nikah. Tapi siapa yang akan menikah? Sahabat Fathia? Aku membaca satu per satu informasi yang ada, dan menemukan tulisan “kami yang berbahagia, Fathia dan Aldika”.
“KAMU MAU MENIKAH?” Tanyaku keheranan.
Dia hanya diam, sesekali memandang ke arahku, kemudian membuangnya lagi.
“Tapi, kenapa secepat ini, Fathia? Baru kemarin kita melakukan proses ta'aruf, kemudian hasilnya ternyata aku tak berjodoh denganmu. Tak mungkin ketika proses ta'aruf kemarin kau juga sedang menjalin hubungan dengan yang lain. Aku tahu kau tak seberani itu melanggar kesucian taaruf. Mengotori proses taaruf sama saja mengotori agamamu sendiri, Fathia. Tapi kenapa secepat ini?” Aku mulai tak bisa mengontrol diri. Betapa tidak, wanita yang aku kenal baik-baik menjadi seperti orang yang asing. Dia bukan seperti Fathia yang aku kenal dahulu.
“Maaf Mas, aku hanya menyampaikan pesan Abi. Aku tak berhak menjawab. Saya ijin pamit.” Fathia menjawab pelan dengan menundukkan kepalanya. Dia nampaknya telah berubah, dia bukan Fathia lagi, dia adalah orang yang asing.
Bersambung
Menjadi yang Kaucintai - Bagian 5
@careerclass @bentangpustaka-blog @langitlangit.yk
37 notes · View notes
dhr-ao3 · 1 day
Text
Finding New Home
Finding New Home https://ift.tt/Aklx8o9 by MusangAlbino Terangnya dunia sihir tanpa adanya bayang-bayang kegelapan justru membuatnya asing, tidak nyaman. Bagi seseorang yang sudah terbiasa berdiri di bawah naungan hitam, sinar tiba-tiba yang menyorot justru menjadi sebuah siksaan. Dan dia tidak tahan berada di bawah sorot itu. Draco selalu merasa buruk dan belum sepantas itu untuk bisa bergaul kembali dengan penduduk dunia. Words: 2108, Chapters: 1/15, Language: Bahasa Indonesia Series: Part 1 of Finding New Home Fandoms: Harry Potter - J. K. Rowling Rating: Mature Warnings: Major Character Death Categories: F/M Characters: Draco Malfoy, Hermione Granger, Blaise Zabini Relationships: Hermione Granger/Draco Malfoy via AO3 works tagged 'Hermione Granger/Draco Malfoy' https://ift.tt/Uu91TRm April 23, 2024 at 11:18PM
3 notes · View notes
diahuha · 7 months
Text
Cerita Sebuah Mimpi
Pernah ga sih kalian punya impian tapi kalo lagi lihat keadaan saat itu rasanya mustahil?
Aku pernah ngalamin ini,,aku mau nulis ini buat kenang kenangan kalo mimpi tuh bisa aja dikabulin walaupun jalannya mustahil pada saat itu.
Jadi tuh sekitar taun 2014-2015an aku pernah baca buku travelling soal india dan muslim karangan penulis Indonesia yang juga beliau seorang presenter travelling muslim di trans 7. Nah pas baca tuh aku bergumam gitu suatu hari pengen deh ngunjungin india gatau kapan. Kalo liat posisi aku di tahun tersebut,,aku sudah bekerja cuma ya gajiku pas pasan banget nget,,jadi aku cuma simpen mimpiku ke india dalam hati aja.
Fast forward ke tahun 2017 dari pengajianku bikin acara gitu, eh salah satu narsumnya ternyata si mba penulis ini, kebetulan waktu itu aku jadi LO beliau, jadilah sepanjang jalan pas jemput beliau aku ngobrol banyak,,jadi semakin yakin pengen travelling ke India, tapi aku tau taun itu belom bisa nabung kesana.
Nah di tahun 2019, tiba tiba pas lagi jalan survei buat tempat rihlah anak pengajian, ka mute sm ka rahmi lagi tektokan cerita beli tiket ke India karena promo, terus mereka ngajakin aku, pas waktu itu aku kebetulan belom punya uang, jadi aku belom bisa ikutan beli. Tapi abis itu dari situ aku mikir dan hasil komporan ka mute sm ka rahmii, akhirnya bismillah nekatin kumpulin uang buat beli tiket. Soalnya kapan lagi destinasi yang jarang orang incer, terus pergi rame rame. Alhamdulillah kebeli tiketnya.
Ternyata butuh waktu bertaun taun impian itu jadi nyata,, mungkin kita gatau jalannya, tapi Allah tahu caranya, jangan putus asa dari rahmat Allah yah.
13 notes · View notes
ecoamerica · 20 days
Text
youtube
Watch the American Climate Leadership Awards 2024 now: https://youtu.be/bWiW4Rp8vF0?feature=shared
The American Climate Leadership Awards 2024 broadcast recording is now available on ecoAmerica's YouTube channel for viewers to be inspired by active climate leaders. Watch to find out which finalist received the $50,000 grand prize! Hosted by Vanessa Hauc and featuring Bill McKibben and Katharine Hayhoe!
5K notes · View notes
adilemadil · 1 year
Text
Bersua dengan Sang Mursyid, Ulama, Dokter Bedah
Maulana Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Rusydi Sayyid Jabr al-Hasani, Sp. BTKV, Lc.
Zawiyah Yusriyah, Semarang
📍28 Februari 2023
Beberapa waktu lalu, qadarullah kami diberi kesempatan bertemu seorang al-‘Alim ‘Allamah Mesir yang tak dapat disangsikan lagi kebesaran nama dan kontribusinya untuk umat. Beliau Allahu yahfadz Maulana Syaikh Prof. Dr. dr. Yusri Rusydi Sayyid Jabr al-Hasani, Sp. BTKV, Lc. Berangkat dari Solo malam harinya, kami tiba di Zawiyah Yusriyah dini hari; berbekal kerinduan kepada Maulana yang sebelumnya hanya dapat kami simak kajiannya lewat media online.
Tak disangka, subuh harinya Maulana berkenan melaksanakan sholat berjamaah bersama jamaah di aula zawiyah, rasa-rasanya hati ini dipenuhi syukur dapat menikmati lantunan al-Qur’an dalam shalat beliau: pagi itu beliau membaca surah Maryam (dan ternyata surah tersebut adalah penanda dalam tiga hari perjalanan dakwahnya di Indonesia, dari hari pertama surah al-Baqarah, pagi itu muroja’ah beliau sudah sampai surah Maryam😭). Dan dari biografi sebelumnya kami mengetahui bahwa beliau sudah menguasai 10 jenis bacaan al-Qur’an yang berbeda atau Qira’at al-‘Asyrah.
Sebakda subuh, Maulana memimpin wirid-wirid yg diantaranya beliau karang dan himpun dari berbagai wirid salafunasshaleh diantaranya ad-Durar an-Naqiyyah (wirid tarekat Yusriyah Shiddiqiyah). Saya kembali terpesona, selain daripada kedisiplinan beliau dalam muroja’ah hafalan al-Qur’an dalam 1 minggu khatam, wirid-wirid yang beliau himpun dan dawamkan teramat banyak. Bagaimana bisa beliau istiqamah dengan amal-amal tersebut disela kesibukan sebagai pengajar di majelis-majelis al-Azhar dan operasi-operasi beliau di rumah sakit?! Tidak lain inilah bentuk keberkahan paripurna pada waktu yang beliau miliki. Seluruhnya adalah dzikrullah. Seluruhnya adalah pengabdian kepada Allah.
Agenda selanjutnya merupakan daurah ilmiah sekaligus penguatan aqidah melalui kitab karangan beliau, Futuhat Yusriyah di mana kitab tersebut merupakan rangkuman dari kitab-kitab aqidah yang masyhur: Aqidatul Awwam, Kharidah Bahiyyah, dan Risalah Qushairiyyah. Selanjutnya, Maulana menerangkan kepada kami terkait sirah nabawiyyah melalui kitab Nurul Yaqin fi sirati sayyidil mursalin. Sebanyak kekurangan saya, ini merupakan beberapa poin penting yang saya highlight dari yang Maulana sampaikan, yang saya kira perlu untuk menjadi perhatian kita sebagai seorang muslim sejati:
Sebagaimana kita ketahui bahwa iman perlu dikuatkan, maka penting menanamkan ilmu tauhid yang benar. Selain dari kalimat La ilaha illallah, terdapat Muhammadan rasulullah pada dua kalimat syahadat. Baginda Nabi Muhammad SAW adalah ‘pintu Allah’, di mana kita dapati mukjizat terbesar berupa al-Qur’an adalah dengan wasithah (perantara) beliau. Maka sudah seyogianya kita mengenal Baginda Nabi Sang Washilah kita kepada Allah SWT.
Sirah nabawiyyah tak cukup hanya dibaca untuk mengetahui perjalanan kisah beliau seperti kisah orang-orang biasa, karena Baginda Nabi merupakan Sayyidul ‘alamin (penghulu seluruh alam) maka perlu pendalaman sirah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mencakup karakteristik, sifat, perjalanan hidup dan hikmah-hikmah beliau Baginda Nabi diantaranya dengan tiga kitab: Syamail muhammadiyyah karya Imam Tirmidzi, Nurul Yaqin karya Imam Muhammad Khudhori, dan Kitab Syifa’ karya Qadhi ‘Iyadh.
Maulana menyampaikan bahwa dengan mempelajari ketiga kitab tersebut insyaallah kita akan dihindarkan dari kekufuran, sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Ali Imran: 101, “Dan bagaimana kamu (sampai) menjadi kafir, padahal ayat-ayat Allah dibacakan kepada kamu, dan RasulNya (Muhammad) pun berada di tengah-tengah kamu? Barangsiapa berpegang teguh kepada (agama) Allah, maka sungguh, dia diberi petunjuk kepada jalan yang lurus”. Maulana menyampaikan bahwa maksud dari ayat tersebut diantaranya adalah ketika Baginda Nabi hadir ditengah-tengah kita dalam bentuk akhlak beliau dan kita yakini kehadiran ruhaniyyahnya yang selalu menyertai dan menjembatani kita untuk menuju Allah, maka akan terbentuk ‘adamul kufri (terhindar dari kekufuran). Karena bagaimana mungkin manusia yang didalam hatinya terdapat Rasulullah dapat terhinggapi kekufuran?
Maulana meneruskan bahwasanya terkadang manusia hanya memahami Baginda Nabi dari sekedar jasadnya yang sempurna, padahal kita perlu mengetahui hakikat nabi; yang dengannya keimanan tidak akan pernah hilang, meski kita berada di tengah fitnah lautan akhir zaman. “Apakah mereka tidak mengenal nabi sehingga mereka mengingkarinya?”. Maka jika kita dapat memahami, sesungguhnya Baginda Nabi ada di dalam diri kita, ada di dalam alam semesta, ada di dalam kehidupan kita, maka dengan ‘menjiwai’ Baginda Nabi selamanya api neraka tidak akan menyentuh kita. Allahumma aamiin. Hakikat nabi yang Maulana maksud adalah selain jasadiyyah beliau yang paling sempurna diantara makhluk lain, juga ruhaniyyah beliau. Jikasaja para syuhada yang syahid dalam peperangan kita tidak boleh mengatakan bahwasanya mereka mati (QS. Al-Baqarah: 154), maka terlebih maqom para Kekasih-kekasih Allah, para Nabi, para Rasul, Ulul Azmi, apalagi Baginda Nabi Muhammad SAW yang merupakan pemimpin Ulul Azmi?? Baginda Nabi wafat secara basyariyyah namun nubuwwahnya tidak. Nabi bersabda al anbiya ahyau min quburihim, yushallun (para Nabi hidup dalam kubur mereka dan melaksanakan shalat).
Maulana menyampaikan bahwa sebagaimana saat hidupnya Baginda Nabi merupakan sayyidul ‘alamin, begitupula saat wafatnya ketinggian derajat Rasulullah tidaklah berkurang, setiap lahdzhah beliau selalu naik ke derajat yang lebih tinggi. Karena selain sayyid-nya alam manusia, Baginda Nabi juga merupakan sayyid di alam-alam lain seperti alam malakut, alam jabarut, dan lain sebagainya. Salah satu dalilnya adalah Q.S. Adh Dhuha: 4 Walal akhiratu khoirun laka minal ula (dan Sungguh akhirat itu lebih baik bagimu daripada yang permulaan; dunia). Maka Maulana menyampaikan jangan sampai kita seperti saudara-saudara kita yang wahabi; mereka mengingkari maqom Baginda Nabi, menganggap Baginda Nabi mati, mengkafirkan orangtua Baginda Nabi bahkan mengatakan mereka di neraka padahal dalam hadits disebutkan nasab Baginda Nabi sejak Nabi Adam a.s. hingga beliau adalah min ahlil khair seluruhnya tanpa ada satupun dari ahli maksiat apalagi menyekutukan Allah. Saudara kita dari wahabi melarang untuk ziarah, tidak boleh tawassul, mereka (wahabi) menyibukkan diri menghafal al-Qur’an tetapi bodoh dalam mengenal Baginda Nabi. Maka harus taalluq, takholluq, tahaqquq kepada Baginda Nabi dalam setiap pengajaran kita. Maka harus kita ajarkan nabi tidak hanya jasadiyyahnya saja tapi juga ruhaniyyahnya.
Dengan mengenal dan memahami Baginda Nabi, maka sudah sepatutnya kita menjadikan beliau wasilah dalam setiap doa-doa kita kepada Allah, karena tiadalah Nabi Adam a.s. diciptakan kecuali telah diciptakan ruhaniyyah Baginda Nabi Muhammad SAW terlebih dahulu, tidaklah seluruh alam diciptakan kecuali karena beliau, tidaklah surga dan neraka diciptakan kecuali karena beliau, tidaklah syafaat di hari mahsyar didapatkan kecuali melalui beliau. Jika saja seorang bayi dapat lahir dengan perantara ibunya, bagaimana mungkin kita mengingkari Baginda Nabi sebagai perantara kita kepada Allah?
اللهم صل و سلم على سيدنا محمد واله وصحبه❤️
23 notes · View notes
pergimelaut · 2 months
Text
Pesan Ini Kutulis Untuk Mengingatkan Diriku (Dan Dunia) Bahwa Aku Masih Mengingatmu
Why is grief the providence of youth? I don't know. But I'd imagine that age deepens all feelings. —Knives Out
Ketika aku mengunjungi SMA setelah bertahun-tahun lamanya, aku mengingat bangku panjang tempat yang selalu kita pakai untuk berbincang. Di depan Green House. Aku melihat bangku itu dan mendengarkan percakapan kita. Kita bicara tentang apa saja. Dunia yang kita harapkan terbentuk di masa depan. Kondisi yang saat itu terjadi di negara-negara Barat dan permasalahan yang ada. Seolah-olah kita perlu dilibatkan untuk menyelesaikannya.
Aku mengingat obrolan kita tentang negara, ketika kita jalan kaki dari SMA ke UGM---nggak jauh, sih, hahaha, tidak sampai 2 km. Aku mengingat keluhanku saat itu tentang masyarakat Indonesia, yang hingga hari ini tidak pernah kusuarakan lagi bahkan kepada diriku sendiri, karena kamu menyadarkanku bahwa ada hal yang melampaui sikap dan tindak-tanduk masyarakat, yaitu sistem yang membentuk laku mereka. Banyak yang berharap Indonesia akan lebih baik ke depannya, dan jangan putus asa, jangan. Jangan menyerah pada mimpi, dan orang lain.
Tiap kali gua lagi mau bahagia gitu, yang kayak gini nih … gua tuh seneng, tapi rasanya, kayak gak boleh seneng-seneng banget gitu. Kayak ada yang ngelarang. —Jatuh Cinta Seperti di Film-Film
Malam terakhirku ziarah dari kuburanmu adalah malam yang buruk ketika aku pulangnya nggak bisa menyetir motor dengan benar. Pikiranku yang sempit telanjur panik takut dikejar oleh penjaga kuburan yang terus membentak menagih biaya parkir ketika aku nggak punya uang sama sekali. Aku berhenti di ruko yang sedang tutup dan cuma bisa memarkirkan motorku dan duduk. Bernapas. Bingung. Gelap. Sejak saat itu, aku belum pernah ke kuburanmu lagi.
Aku mengingatmu dalam aksi massa yang kuikuti selama kuliah. Aku mengingatmu selama menerima kenyataan bahwa negeri ini mungkin tak pernah baik-baik saja. Aku mengingatmu dalam hari-hariku yang terlalu bahagia, dalam perjalanan pulangku yang melewati tempatmu berdiam selamanya, dalam keterserahanku ketika aku hanya pengin bertahan dari hari ke hari saja.
Aku mengingatmu dalam kekhawatiranku kalau aku nggak pernah bisa S-2. Aku mengingatmu dalam kesedihan yang datang tiba-tiba bahwa ketika aku ke luar negeri nanti, kamu nggak ada di sana (kamu bahkan udah nggak ada sejak sekarang, sial betul kan). Aku mengingatmu dalam kegiatanku sehari-hari, ketika aku nggak betul-betul sedang sedih, ketika aku nggak betul-betul sedang senang. Lagi begini-begini saja. Tahu-tahu keingat saja.
Hal-hal yang berharga tidak akan singgah untuk waktu yang lama … ia mengenang semuanya karena yang ia miliki hanya kenangan. —The Hen Who Dreamed She Could Fly
Semalam, aku tiba-tiba sedih memikirkan bahwa apa yang kujalani sekarang terkesan melupakanmu. Awalnya begini. Aku sedang berbagi cerita dengan seseorang, bahwa ketika aku kecil, aku diajari untuk nggak sering-sering melakukan ziarah makam. Aku sepakat bahwa makam perlu dibersihkan, dan mengunjungi makam bisa menjadi jalan untuk membersihkannya. Tapi, nggak sering-sering. Jangan diagendakan untuk memperingati momentum tertentu, atau hari peringatan yang ada hitungan-hitungan kelipatannya, atau hari raya. Jangan jadikan bagian dari tradisi, karena, ya, memang bukan tradisi. Kupikir, itu masalah kepercayaan saja. Atau prinsip. Bukan anti berziarah. Tapi mendoakan kan, bisa di mana saja.
Tapi, seseorang menanggapi bahwa cara seperti itu bisa diartikan mudah melupakan orang. Kayaknya, aku salah menyusun kata-kata padanya. Maksudku nggak begitu. Tapi, mungkin memang bisa, kalau disimpulkan kayak gitu. Dan kayaknya, dia nggak bermaksud menuduh sekejam itu. Tapi, penerimaanku begitu, bahwa apa yang kulakukan terkesan melupakan kamu yang telah pergi. Dan aku nggak begitu. Aku nggak begitu kok. Aku nggak lupa. Aku masih ingat sedihnya hari-hari itu, masih, masih. Aku juga nggak mau melupakannya. Dan kalau aku harus mengulang kesedihan itu lagi, aku mau kembali ke hari-hari itu.
Dan, ya, kesedihan itu kembali lagi. Aku sedih lagi.
Of the future we see, does it hold something for me? —Given and Denied
Selama ini, caraku pulih dari racun dari duka karena kepergianmu adalah menyingkirkan apa yang menjalin kita. Kamu ada dalam daftar universitas tujuan untuk studi lanjut, video esai dalam durasi panjang tentang politik atau filsafat, berita-berita internasional di media massa, buku teori dan bacaan berat tentang hasil penelitian, foto salju atau daun yang berguguran. Aku kehilangan minat atas kegiatan yang dulunya kujadikan kesenangan.
Kucari hal lain yang membuatku bahagia tanpa tiba-tiba membayangkan kamu di sana. Mudah senang dengan hal-hal kecil. Bisa merawat keinginan sederhana yang kujalin sendiri. Berhenti peduli pada sistem besar yang membentuk dunia (ini privilege). Kamu nggak ada di sana. Kamu nggak ada dalam serial komik yang kuikuti (banyak, lho!), lagu-lagu pop yang kudengarkan (bisa tiap hari lagu favoritku bertambah satu!), bayanganku tentang tinggal di Jogja hingga sisa usia (percaya nggak?), novel yang sedang kukerjakan (PERCAYA NGGAK?), pekerjaan yang kutekuni saat ini (nggak akan bisa kautebak, pokoknya), keseharian rutin yang kujalani (betul nggak tertebak, deh). Atau, ya, hari ini. Kamu nggak ada di konsep "hari ini". Kita selalu bicara besok. Besok. Yang jauh. Keyakinan bahwa kita (kamu) masih akan hadir di masa depan.
Mereka anak-anak, dan anak-anak tak pernah mati. Kematian adalah urusan orang dewasa. —Seasons Passing in a Blink
Sebagaimana perubahan selalu terjadi di sekitar kita, manusia pun berubah. Tentu, kepergianmu berdampak (besar) padaku, tapi banyak juga kejadian-kejadian yang berkelindan dan berpengaruh untuk membentukku sekarang. Terutama ketika jarak waktu di antara kita semakin besar, dan pertemuan kita menjadi jarang (alias nggak pernah ada lagi), sehingga rantai sebab-akibat antara mengubah-diubah pun tidak seintens sebelumnya. Kadang, di antara rasa sedihku, aku juga merasa buruk karena itu. Kalau aku mengunjungimu, mungkin kamu nggak mengenali orang ini lagi.
Tapi, yah. Ada banyak yang berubah dariku, dan akan kuceritakan nanti.
Hari ini, aku akan ziarah ke kuburanmu.
Dan aku mau beli bunga untuk diriku.
Yogyakarta, 29 Februari 2024
4 notes · View notes
iftea · 2 months
Text
Tumblr media
9 Tahun itu
Duaaar ... Booom...
Terdengar suara bom meriam di berbagai penjuru. Hatiku bergidik ngeri, membayangkan bom itu menyasar rumah kami. Aku baru berusia 9 tahun, tetapi kondisi di sekitarku telah memecutku untuk berjuang lebih.
Kami sekeluarga dan warga sekitar memutuskan untuk mengungsi sementara ke desa lain, karena desa kami sudah tidak aman. Pak Lurah bersekutu dengan tentara Jepang. Kami tidak punya pilihan, mati atau bersekutu. Kami pun memilih mengungsi untuk menghindari dua pilihan sulit itu. Bapak dan ibuku hanya seorang petani. Kebijakan-kebijakan tentara Jepang sangat menyiksa kami.
Aku tidak tau, kapan harapan terbebas dari penjajahan ini akan tiba. Kami hanya membawa barang seadanya dan sebilah bambu runcing. Sesekali kami berjalan mengendap-endap menghindari pandangan tentara Jepang yang sedang berjaga.
Orang-orang yang berani melawan tentara Jepang terus berjuang dari berbagai lini. Aku sebagai anak kecil hanya bisa menunggu angin segar sambil berjaga menyelamatkan jiwa.
***
Sore itu, nenekku bercerita tentang masa kecilnya ketika masa penjajahan Jepang. "Wah, berarti sudah sepuh sekali umur nenekku ini. Lha wong jaman penjajahan Jepang, Beliau sudah berumur 9 tahun." Gumamku dalam hati. Aku mendengarkan nenekku melanjutkan ceritanya sambil membayangkan peristiwanya. Kami mengakhiri kisah masa lalu nenek dengan mengirim bacaan Al Fatihah untuk semua pahlawan yang telah berjasa memperjuangkan kemerdekaan negara Indonesia. Terimakasih para pahlawan. Bung Karno berkata, "Jas Merah. Jangan sekali-kali melupakan sejarah."
2 notes · View notes
milyaaurfa · 10 months
Text
15 Juni 2023, harusnya hari ini aku upload dokumen tesis, tapi ketua peminatan lagi nggak ke kampus.
tiba tiba, ya nggak tiba tiba juga sih sebenernya, sudah tengah Juni aja :)
berarti selama sebulan setengah ini rasanya campur aduk. seneng akhirnya bisa ngerumpi sama temen-temen yang lagi belajar bareng; jadi sebagai jalan aternatif untuk keluar dari lingkar kerja wkwk. lingkar kerja ku alhamdulillah nggak toksik, tapi akunya yang kurasa kurang produktif dan perlu dapat input lain selain referensi dan jurnal-jurnal yang bejibun.
tapi rasanya rewarding juga setelah bisa melewati semua hal di 1.5 bulan ini aja. kalo di kos, aku nempel jadwal pertandingan badminton tiap pekan. kemudian di bagian kosong sampingnya aku tulis deadline pekanan. yang ternyata bikin lebih efektif. kayak atlit badminton dari pekan ke pekan berjuang mati-matian, masak aku gini-gini aja. :’)
tapi sekali lagi selama periode ini juga mengonfirmasi, aku anaknya beneran gampang terpuaskan, tapi gampang bosen juga. nggak bisa gitu-gitu aja hidupnya. karir dari proyek-proyek kayaknya jadi cita-cita yang paling tepat berdasarkan karakter yang udah mendarah daging ini.
Aiman semenjak pengabdian jadi sering nelpon, kayak mis, dia suka nelpon pake bahasa Inggris. aku doakan nanti kita semua berlayarnya nggak terbatas di Indonesia aja. selain itu tiap nelpon bawaannya galau soal studi lanjut, yang bikin aku jadi, ya ampun aku ga boleh jadi percontohan kakak yang buruk. Mido lebih lagi, sekali nelpon personal cuma minta dibeliin beberapa buku sama minta dicetakin foto keluarga. jadi terharu.
selain itu di periode ini aku jadi punya bahan publikasi setelah studi beberapa topik. semoga liburan 1-2 bulan ini semua bisa sampai ke tempat penerbitannya masing-masing hehehehe. dan ikut beberapa seminar offline! akhirnya! dan persiapan summer program! boleh nggak si dibawa ke Japan juga, ayuklah! btw semoga nilai-nilai nya bagus melebihi ekspektasi peneliti senior yang sukanya berkespektasi padaku, padahal aku ngga gimana-gimana, kan jadi terbebani :’) oh ya... semoga bahan tulisan ini bisa menghantarkan ke Prancis, nonton olimpiade langsung lets goo~
7 notes · View notes