Tumgik
#wundu
looybi · 7 months
Text
Tundu Wundu, Episode 2
ICYMI: https://looybi.com/videos/videos-tundu-wundu-episode-2-looybi-samedi-19-novembre-1670036285587?utm_source=dlvr.it&utm_medium=tumblr
0 notes
drucka · 4 years
Text
Tumblr media
paradies [03/20]
5 notes · View notes
antropodae · 5 years
Text
Alone Wundu
Daun-daun kering berguguran pertanda jika para pohon tengah was-was pada teriknya matahari yang akan menguras persediaan air mereka, daun yang warnanya kuning juga lebih mendominasi ketimbang warna hijau. Hari rasanya semakin panas, itulah yang dirasakan Wundu, si beruang madu belia. Bersandar pada batang pohon, manik coklatnya memandangi pohon yang menghujami tanah dengan daun kering mereka.
Hari begitu panas, Wundu haus tapi ia cukup lelah untuk berjalan terlebih matahari tengah tepat menggantung di cakrawala. Bulu-bulu hitamnya telah basah oleh keringat, untung angin cukup kencang berhembus menghilangkan kegerahannya.
Wundu juga cukup lapar, ia telah berjalan jauh mencari sumber air dan buah-buahan yang dapat ia makan tapi hanya sedikit yang ia dapat. Di depannya banyak biji karet yang berserakan, Wundu pernah melihat kawanan monyet memakan biji-biji itu, beruang sepertinya tidak seharusnya makan biji karet tapi sumber makanan yang biasa ia dan kawananya makan sukar dicari.
Pohon penghasil makannya sudah banyak yang hilang, hanya tersisa bagian batang yang telah ditebang. Wundu pernah sekali melihat para manusia dengan benda yang suaranya berisik. Mereka menumbangkan pohon besar yang buahnya sering ia tunggu jatuh. Mereka tidak menyisakan satu bagian pun untuknya padahal para manusia itu mengambil semuanya.
Itu terus terjadi, dan Wundu serta kawanannya tidak dapat apapun. Hanya bagian pohon yang telah ditebang, pohon-pohon besar yang biasa dijadikan tempat berteduh pun juga hilang. Tempat mereka beristirahat semakin sukar dicari.
Wundu kesepian, kini ia sebatang kara di sini. Ayah, ibu, saudara dan teman-teman sesama beruang madunya telah tiada. Hanya ia yang tertinggal. Hari-hari ia jalani dengan menyusuri hutan; yang beralih fungsi sebagai perkebunan, sendirian sembari mencari makanan.
Ayahnya terbunuh kala berjalan-jalan di kebun karet oleh manusia, beberapa kawannya ada yang ditangkap. Entah, Wundu tidak tahu nasip mereka seperti apa sekarang. Saudaranya juga habis dibantai tanpa tahu alasannya kenapa hingga ia sendiri berhasil melarikan diri dan selamat, ia enggan bertemu manusia. Makhluk jahat yang telah mengambil keluarga dan sumber makannya.
***
Deru mesin mobil yang berlalu-lalang adalah sebuah tontonan sehari-hari untuk Wundu yang bersembunyi di balik semak-semak, mengintip para manusia yang berlalu –lalang. Tepat di seberang jalan sana ada katanya banyak buah-buahan hasil kebun manusia, informasi yang ia dapat dari kawanan monyet. Mereka pernah ke sana dan membawa banyak makanan tanpa ketahuan oleh manusia.
Manik coklat terus mengawasi jalanan, mencari waktu tepat untuk menyebrang. Ia begitu menghindari manusia melihat penmapakan dirinya, dengan hati yang yakin jika tidak akan ada seorang pun lewat. Keempat kakinya ia pacu menyebrang jalan dengan tanah liat keras penuh kerikil, dalam benak Wundu ia harus bergegas dan lekas mengumpulkan makanan.
Ini adalah kali pertama untuknya masuk ke kawasan dekat pemukiman manusia, rasa was-was menghinggap, bisa saja bukan ada yang melihat ia ada di sini. Perasaan takut jika manusia melihatnya terpukul mundur oleh rasa laparnya, memakan biji karet bukanlah pilihan bagus terlebih jika itu ia konsumsi tiap hari, buah itu meninggalkan rasa pahit dan getah yang menempel dalam mulutnya.
Lapar yang menyerang perut menghilangkan rasa takut, semua ini ia lakukan demi makan. Iya demi makanan. Segala resiko Wundu tidak pikirkan, yang ada dalam benaknya hanyalah bagaimana caranya mendapat makanan yang enak.
***
Percobaan pertama Wundu untuk mengambil hasil kebun manusia sukses besar, perutnya telah penuh dan ia sudah cukup lama tidak makan seperti ini. Meski perutnya telah terisi penuh dengan makanan enak, namun Wundu merasa sedih kenapa ia harus mendapatkan makanan dengan cara mencuri.
Meski begitu, Wundu menganggap hal ini wajar. Para manusia itu lebih lagi darinya, mereka membunuh keluarganya dan mengambil sumber makanannya. Untuk kenapa ia merasa masalah, semua ini setimpal bahkan harusnya ia melakukan hal yang lebih dari ini untuk membalas segala tindakan orang –orang kejam itu.
Dengan perut yang telah terisi itu, Wundu terdiam sejenak menatap langit yang menghitam. Awan pekat menghitam menyelimuti langit, serta bunyi guruh nyaring yang mengiringi dan kilat yang sesekali nampak dari balik awan hitam. Wundu yang terpaku tanpa sadar jika titisan air telah menimpa bumi dengan deras.
Wundu menengadahkan kepala dan membuka mulutnya, ia cukup haus sehabis makan besar. Namun, kala air masuk ke mulut dan menyentuh lidahnya. Yang dirasakan adalah rasa asam, ini bukan air hujan yang seperti biasa. Wundu lekas berhenti dan mencari tempat berteduh, hujan ini juga cukup menyakitkan kala menimpa dirinya. Tubuhnya serasa ditusuk-tusuk.
Dengan langkah cepat ia mencari tempat untuk menghindari hujan dan juga sumber air yang dapat ia minum karena sekarang ia cukup haus dan semakin haus setelah mencicipi air hujan yang ternyata asam itu. Entah kemana saja asalkan ia dapat menghindar.
***
Hujan terus turun setelah waktu itu namun Wundu dibuat heran, rasa hujan tetap saja asam. Apa ada yang mengubah rasanya? Ia heran kenapa pula pohon kecil yang nanti jika besar akan menghasilkan buah daunnya menjadi coklat dan banyak yang berguguran. Anak pohon yang tinggal satu-satunya, jika pohon kecil itu hilang tidak akan bisa makan buah kesukaannya, tentu ia akan mencuri lagi dari kebun manusia.
Hari yang panas telah kembali, Wundu masih memiliki persedian buah yang ia curi kemarin dan ia simpan. Ia tidak bisa terlalu sering datang ke tempat manusia, manusia mungkin telah curiga buah mereka telah dicuri. Ia tidak ingin bernasip sama dengan seperti keluarganya.
Menyantap buah-buahan dikala panas terik memang yang terbaik, sisi hujan yang sepi dan belum dijadikan perkebunan oleh manusia adalah tempat persembunyiannya. Para monyet mungkin cukup berani masuk ke kawasan manusia karena mereka berkelompok dan bisa kabur cepat, terlebih mereka tidak dianggap menyeramkan sedangkan binatang sejenisnya dianggap menyeramkan dan membahayakan manusia. Itu karena manusia juga membuat ia dan kawananya terancam jadilah menjadi menyeramkan dilakukan.
Kala tengah duduk santai, Wundu mengangkap gebulan asap hitam yang tidak jauh dari tempatnya berasal mengudari terlihat dari celah dedaunan, dengan rasa penasaran yang menghinggapi diri maka ditengoklah dari mana asap itu hadir.
Mana kala kedua manik coklatnya menangkap kobaran nyala merahnya api yang tengah menuju ke arahnya. Perlahan keempat kakinya berjalan mundur dan hati yang berkecamuk tidak menyangka melihat kobaran api besar dan siluet manusia yang tidak sengaja ia tangkap oleh pandangan.
Rasa panas Wundu dapat rasakan meski ia tengah berlari, perlahan ia pelankan langkahnya dan berhenti sejenak. Memandang kobaran api yang kini melalap habis tempat iatinggal dan sisa sisi hutan yang dapat membuat ia nyaman, bukankah manusia jahat sekali tidak meninggalkan apapun untuknya.
Kini ia hanyamenatap pasrah kala si jago merah melalap habis tempatnya, Wundu bingung, dimana lagi ia akan tinggal tidak ada hutan yang tersisa. Apakah ia akan selamanya hidup bersembunyi di tengah pemukiman manusia dan mencuri makanan dengan mengendap-endap. Ini bukanlah hal yang nyaman dan tidak mengenakkan.
Wundu yang malang, ia sendirian dan kesukaran. Tidak ada satu pun yang dapat membantu. Yang ia lakukan sekarang adalah berjalan dan mencari, mencari tempat tinggal baru. Tempat tinggal seperti dulu, saat ia dan kelompoknya bersama. Nyaman, aman dan banyak makanan.
Semoga saja Wundu belia mendapatkan impiannya, meski sukar dan bisa saja ia bertemu dengan manusia yang akan ia bernasip sama seperti para kawananya.
Fin!
Tumblr media
1 note · View note
bokaromalibeyinus · 5 years
Note
en beğendiğin blog?
@wundu
0 notes
ayandamngadi · 5 years
Photo
Tumblr media
Mhlaka Wundu (at Umlazi, Kwazulu-Natal, South Africa) https://www.instagram.com/p/BrpvNeWB9rc/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=140b3pmfvll1s
0 notes
looybi · 7 months
Text
Tundu Wundu, Episode 2
https://looybi.com/videos/videos-tundu-wundu-episode-2-looybi-samedi-19-novembre-1670036285587?utm_source=dlvr.it&utm_medium=tumblr
0 notes
drucka · 4 years
Text
Tumblr media
vogelperspektive is a nua wöd untam popo, wundu [04/20]
1 note · View note
looybi · 9 months
Text
Tundu Wundu, Episode 13
ICYMI: https://looybi.com/videos/videos-tundu-wundu-episode-13-looybi-samedi-19-novembre-1670037546848?utm_source=dlvr.it&utm_medium=tumblr
0 notes
looybi · 9 months
Text
Tundu Wundu, Episode 13
https://looybi.com/videos/videos-tundu-wundu-episode-13-looybi-samedi-19-novembre-1670037546848?utm_source=dlvr.it&utm_medium=tumblr
0 notes
looybi · 10 months
Text
Tundu Wundu, Episode 22
ICYMI: https://looybi.com/videos/videos-tundu-wundu-episode-22-looybi-samedi-19-novembre-1670037949177?utm_source=dlvr.it&utm_medium=tumblr
0 notes
looybi · 10 months
Text
Tundu Wundu, Episode 17
ICYMI: https://looybi.com/videos/videos-tundu-wundu-episode-17-looybi-samedi-19-novembre-1670037710312?utm_source=dlvr.it&utm_medium=tumblr
0 notes
looybi · 10 months
Text
Tundu Wundu, Episode 22
https://looybi.com/videos/videos-tundu-wundu-episode-22-looybi-samedi-19-novembre-1670037949177?utm_source=dlvr.it&utm_medium=tumblr
0 notes
looybi · 10 months
Text
Tundu Wundu, Episode 17
https://looybi.com/videos/videos-tundu-wundu-episode-17-looybi-samedi-19-novembre-1670037710312?utm_source=dlvr.it&utm_medium=tumblr
0 notes