Tumgik
verlinaintan · 5 years
Text
Pindah Lapak
Hai guys!
Dengan berat hati aku memutuskan akan fokus pada blogspot saja. Jadi, buat kalian yang mungkin ingin membaca tulisan - tulisan aku bisa buka di verlintan.blogspot.com
Mohon maaf juga jika didunia per-tumblr-an selama ini aku ada kesalahan, baik kata - kata, maupun yang lainnya.
See yaa on my blogspot! - Verlina
0 notes
verlinaintan · 5 years
Text
Yang Terbaik
Khusyu’ itu sebenarnya sederhana; apa yang kamu katakan selaras dengan apa kata hatimu. Jika dalam shalat, al fatihahmu mengetuk mata hati, jika takbirmu menggetarkan dada, jika tahiyatmu penuh penghormatan; itulah khusyu’.
Doa terbaik pun demikian, yang paling baik adalah yang kamu tahu artinya. “Rabbana aatina”, “Rabbighfir li wa li walidayya”, “Allahumma Antassalam” yang kamu baca mengalir dengan lirih kata dan suara jiwa.
Bacaan Al Quran yang khusyu’ pun begitu. Walaupun membaca tanpa paham saja sudah berpahala, namun sejatinya Al Qur'an diturunkan padamu untuk kau bedah dan kau jelajah. Dan hanya mereka yang berusaha memahamilah yang akan mendapatkan perhatiannya.
Jika kamu bisa lakukan yang terbaik, mengapa bercukup diri dengan yang baik saja?
656 notes · View notes
verlinaintan · 5 years
Text
Dakwah Sesuai Porsinya
@edgarhamas
Yang sudah membaca buku “The Tipping Point” karya Malcolm Gladwell, pasti tidak akan asing dengan tiga tipe changemaker (Agen Perubahan) dalam menggulirkan sebuah perubahan pada masyarakat ataupun sebuah organisasi.
Mereka adalah adalah “Maven”, “Connector” dan “Salesman.” Ketiga karakter ini sangat berbeda, namun saling menguntungkan untuk membawa perubahan. Tidak bisa salah satunya berjalan sendiri, sebab ketiganya saling melengkapi.
“Maven” adalah orang yang menggulirkan perubahan dengan ide-ide dan pengetahuannya. “Connector” adalah orang yang menggulirkan perubahan dengan cara menjadi penghubung manusia. Ia adalah “natural hub”, simpul yang dengan alami bisa mengenal dan dikenal banyak orang. Dan “Salesman” adalah orang yang mengemas ide-ide besar menjadi sesuatu yang renyah dan mudah diterima orang awam.
Begitulah pula dakwah berjalan. Da'i itu variannya macam-macam, dan berbeda cara penyampaiannya, berbeda pula audiensnya. Ada yang audiensnya heterogen, maka ia memilih menggunakan bahasa yang soft dan bisa diterima dengan logika. Ada yang audiensnya sudah kalangan orang sholeh, maka ia gunakan penyampaian lebih detail mengenai Tafsir, Fiqh dan dalil-dalil naqli.
Lebih sederhana lagi, da'i tidak harus menjadi Ustadz, karena tidak semua orang bisa menjadi “Maven”.
Barangkali tugas kita menjadi “Salesman” yang menerjemahkan tausiyah-tausiyah Para Masayikh Dunia Islam menjadi video semenit atau quote sederhana. Atau menjadi “Connector” yang giat membangun komunitas-komunitas dan menjadi ‘gerbang awal’ teman-teman kita untuk belajar Islam.
Namun, sesuai judulnya, aku ingin ingatkan pada diri sendiri dan kita semua; dakwahlah sesuai porsi dan aturannya. Jangan kita bicara dan membahas sesuatu yang bukan kita ahlinya. Jika masalah aqidah, mari kita antarkan teman-teman kita pada Sang Maven yang memakarinya. Jika tentang metode dakwah, maka cobalah datang pada Sang Salesman. Jika tentang membangun solidaritas umat, seringkali Sang Connector lebih tahu kondisi lapangan.
Ketiganya bisa ada dalam satu orang, tapi dalam satu orang tidak menjamin ada ketiganya.
Itulah pentingnya kita menilai diri kita, ada dimana? Menjadi apa dalam dakwah ini? Mari berdakwah sesuai porsinya, sesuai dengan pengetahuan dan keahlian kita, dan jangan kita memaksa diri menjawab dan mengomentari semua pertanyaan yang padahal kita tak benar-benar tahu.
Bahkan, tidak semua yang kita tahu harus diucapkan. Kadang ada yang perlu dipilih untuk diri sendiri, untuk sebagian orang, atau tidak disampaikan sama sekali. “Cukuplah seseorang dianggap pembohong jika ia menceritakan semua hal yang dia tahu”, kata Rasulullah.
366 notes · View notes
verlinaintan · 5 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
577 notes · View notes
verlinaintan · 5 years
Text
Berproses
Menjalani proses itu kadang menyenangkan, tapi kadang juga melelahkan.
Ada naik turunnya. Ada lika - likunya. Tak sedikit orang yang tidak menyukai proses dan lebih mementingkan hasil akhir. Memang kadang berproses memilukan. Kenyataan tak sesuai dengan harapan. Tapi, apa kita sadar kalo nikmatnya berproses bisa bikin kita mendewasa tak terduga?
Untuk kita yang sedang menikmati proses, ada beberapa hal yang ingin ku sampaikan :
- Mari kenali diri sendiri
Mungkin kita sama - sama menghabiskan banyak waktu dengan orang lain, saling bercanda tawa, menceritakan hal menyenangkan maupun menyedihkan, namun pasti ada satu hal yang masih tersimpan dalam diri kita sendiri dan tak akan kita ceritakan ke orang lain. Itulah hal yang benar-benar menjadi jati dirimu. Banyak orang yang membagikan setiap hal dalam dirinya kepada orang lain seperti ide, gagasan, dan pandangan brilian yang tidak terpikirkan oleh orang lain. Secara tidak langsung, mereka merugikan diri sendiri dan membangun ide bagi orang lain. Idenya akan dikembangkan oleh orang lain dan dia tidak mendapat apa-apa. Kenapa bisa begitu? Mereka tidak tahu apa yang mereka punya dan bagaimana menggagasnya dalam sebuah aksi. Jadi, mari kenali diri sendiri, kenali hal yang terkecil sekalipun, hingga hal terbesar dalam dirimu yang sifatnya membangun sekaligus merugikanmu.
- Fokuslah pada hal-hal yang sifatnya membangun
Terdapat tiga jenis sifat manusia di dunia ini. Pertama, memahami dirinya dan tahu sisi terbaik darinya. Melalui ide dan pemikiran, dia membangun kepercayaan diri dari hal yang menurutnya baik dan membawa keuntungan. Kedua, ciri ini lebih banyak dimiliki oleh manusia yang mampu membaca situasi dan mengambil ide dari hal yang datang dari luar dirinya. Baik dari orang lain ataupun dari sekitar. Tipe ini biasanya gemar bergaul dan melihat hal-hal yang berkembang dan selalu mengikuti perkembangan. Ketiga, ciri ini hanya dimiliki oleh orang-orang yang jeli dan matang dalam pengetahuan dan pengalaman. Mereka yang memadukan ide yang terdapat dari pikirannya, dengan hal luar yang sejalan dan membangun ide yang digagasnya. Biasanya mereka mempunyai sentuhan yang berkesan pada setiap karya ataupun hal yang dihasilkan. Dari ketiga ciri tersebut, tidaklah terlepas dari persoalan menjatuhkan ataupun membangun. Untuk memperkecil sisi kejatuhan, tatalah ruang untuk hal-hal yang sifatnya membangun dan mendewasakanmu.
- Tidak ada orang yang gagal, hanya yang malas dan terlalu takut untuk menghadapi kegagalan
Dalam sebuah usaha ataupun perjuangan, hanya akan sampai pada dua tujuan yaitu gagal dan berhasil. Kedua tujuan tersebut adalah wujud dari proses yang dijalani. Kesetiaanmu dalam setiap proses akan menunjukkanmu pada sebuah keberhasilan dan sebaliknya. Namun, ada hal sederhana yang kadang kita lupa dan terlalu kita takutkan. Bahwa dalam sebuah usaha atau pekerjaan yang kita lakukan terdapat satu hal pasti yang akan kita tuju. Di antara kedua hasil atau tujuan tersebut, sebenarnya kita sudah sampai pada sebuah tujuan meski hanya dalam langkah pertama yaitu kegagalan. Kegagalan ada karena ada keberhasilan sebagai pembandingnya. Jadi, lakukan saja setiap proses dan jangan mengerjakannya dengan setengah-setengah. Sebab kegagalan adalah harga mati, dan keberhasilan adalah fokus yang dikejar dengan diuji.
- Jangan habiskan waktu untuk menghidupi komentar yang tidak membangun
Apapun yang kita lakukan, kita hidup di antara jutaan manusia yang melihat kita. Seorang manusia saja belum tentu memiliki hanya satu pemikiran dan pandangan, apalagi untuk sejuta. Jadi, hal baik dan hal buruk sekalipun yang akan kamu lakukan pasti terdapat orang yang pro dan kontra dengan perlakuanmu. Pandangan atau pemikiran yang sependapat denganmu, akan setuju dan menunjukkan dukungannya akan usahamu. Lalu yang kontra denganmu akan mencibir dan memberi komentar, bahkan kritik yang akan menjatuhkan dirimu. Hanya fokus saja pada hal yang membangun, toh sumbernya dari dirimu sendiri. Jangan menghabiskan waktu untuk mengurusi komentar yang tidak membangun sama sekali. Berusahalah memperbaiki hal yang sudah kamu kerjakan, lalu suguhkan dengan sisi terbaik yang kamu punya.
- Banyak orang yang menginginkan kejatuhanmu, buktikan jika kamu kuat untuk bangkit walau sering jatuh
Dalam memulai sebuah langkah, setiap orang akan menilai kamu, bahkan orang yang tidak kamu kenal sekalipun akan berkata apapun tentangmu. Lalu yang lain akan mencela-cela dan menunjukkan ketidaksenangannya dengan pekerjaanmu. Kejatuhan hanya dialami oleh orang atau hal yang berada di atas. Tidak ada orang yang jatuh apabila dia duduk atau tertidur saja. Bersyukurlah jika kamu jatuh, itu berarti kamu sudah berada di atas. Tekadkan dalam hati bahwa kejatuhan adalah landasan untuk lompatan yang lebih tinggi lagi. Orang atau pribadi yang benar-benar mengenalmu tidak akan melakukan hal yang demikian. Sebab mereka tahu yang kamu lakukan adalah baik dan akan berdiri di belakangmu. Jatuhlah sesering mungkin dan jangan lupa bangkit dan melompat untuk lebih tinggi lagi.
- Allah tidak membawamu sejauh ini untuk sebuah kegagalan
Dalam banyak hal, terkadang kita dihadapkan pada perenungan dan mengutuk keadilan Allah. Bukan hanya karena kita merasa salah arah atau salah diarahkan, tetapi juga karena kita terlalu sibuk mendramatisir kelemahan kita. Banyak pilihan yang diberikan pada kita untuk diperbuat. Hanya saja, kita fokus pada hal yang membuat kita gagal tanpa menoleh pada langkah lain yang mengeluarkan kita dari kegagalan tersebut. Atau mungkin kita sudah melakukan lebih dari satu hal untuk hasil yang ingin kita tuju, namun gagal juga. Janganlah patah keyakinan akan kebesaran Sang Kuasa. Jika Dia ingin kamu gagal, maka Dia tidak akan membawamu sejauh ini untuk hal tersebut.
I am building a house Where the floor is made up of strength Where the walls are crafted of ambition Where the roof is a masterpiece of forgiveness I am building Myself.
5 notes · View notes
verlinaintan · 5 years
Text
Sebuah Renungan
Diri ini memang jauh dari kata sempurna Hari ini menyebalkan Besok menjengkelkan Lusa merepotkan Sering banyak maunya Tapi sedikit nolongnya Hati ini juga tak sebersih kertas kosong Banyak ngebully orang Juga ngomongin orang Tak jarang selalu protes Dan mengeluh sama keadaan Aku pikir dengan cara ini bisa lebih mengakrabkan Tapi ternyata bikin memberatkan Aku tahu satu diantara banyak kesalahan Yaitu, Aku selalu melontarkan pertanyaan kenapa kepada orang lain Tanpa mikir bagaimana dengan diriku sendiri Tapi sebenarnya itu hanya sebatas pertanyaan spontan Yang tidak berdampak apapun ke kehidupan Juga tidak aku masukkan ke dalam pikiran Aku tak tahu Apakah diam akan menyelesaikan masalah Aku tak tahu Apakah keadaan akan tetap mengasyikan Tapi jika itu memang yang diharapkan Aku akan mencoba dengan sekuat tenaga Aku akan mematahkan kalimat tidak mungkin bisa Yang kau lontarkan sebelumnya Terima kasih sudah mengingatkan Agar aku tidak keluar dari batasan Mungkin kemarin aku banyak mengecewakan Tapi aku akan berusaha tidak menyusahkan Selamat Tahun Baru Islam, 1 Muharram 1440 H Semoga kita sama - sama menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
1 note · View note
verlinaintan · 5 years
Text
Definisi Bahagia
Apa definisi bahagia versi kamu?
Makan enak, teman banyak, tidur nyenyak, gaji besar, punya pacar, prestasi banyak, punya barang mewah, tak pernah merasa kekurangan, atau yang lainnya ?
Tentunya definisi kebahagiaan setiap individu itu berbeda. Karena setiap orang mendefinisikan bahagia itu dari sudut pandangnya masing - masing. Takaran ukuran kebahagiaan seseorang pun berbeda. Ada yang bahagia karena hal sederhana, ada juga yang baru bisa merasa bahagia setelah mencapai sesuatu yang besar dalam hidupnya.
Seperti halnya diriku, bisa merasakan "me time" dengan melakukan banyak hal adalah suatu kebahagiaan. Sederhana memang. Membuat to do list sebelum tidur ternyata sangat membantu untuk mengefisiensikan 24 jam waktu ke depan. Agar hidup ini tidak banyak gabutnya, agar diri ini bisa bermanfaat bagi banyak orang, dan membiasakan untuk self discipline.
Awalnya memang susah karena belum terbiasa. Tapi kadang tubuh ini memang perlu dipaksa agar bisa disiplin sama waktu, perlu diberi reward juga ketika sudah bekerja keras melakukan hal baru atau hal yang sulit. Ternyata sebuah reward itu memang penting agar diri ini semakin semangat dan bahagia dalam menjalani tantangan selanjutnya.
Bahagia bisa menerapkan hal apapun dengan tepat waktu, tidak malas - malasan, punya kesibukan, dan ada yang sedang diperjuangkan. Ya, aku rindu menjadi mahasiswa. Rindu dengan cara hidupnya. Rasanya dulu setiap hari selalu ada hal baru yang aku lakukan, beberapa buku baru yang aku baca setiap bulan, bisa tidur sampai malam tapi tetap bisa bangun pagi, sering olahraga, melakukan banyak kegiatan, rajin telfon rumah, banyak ngobrol sama teman, ikut kajian, melakukan penelitian, dan yang lainnya.
Pagi ini aku ingin hidup normal seperti itu lagi. Ya meskipun tidak semuanya bisa ku lakukan lagi. Seenggaknya ketika bangun tidur aku tak pernah merasa menyesal di hati, Karena merasa hidupku kadang tak berarti. Gapapa, pelan - pelan asal jalan. Mari memperbaiki cara hidup lagi. Yang jelas, Kebahagiaan hakiki bersumber dari dalam hati kita sendiri
1 note · View note
verlinaintan · 5 years
Text
Ide Banyak Tapi Tak Ada Penggerak
Siang ini, Udara ruangan dingin Topik diskusi semakin panas Memecah keheningan suasana Begitu banyak ide di kepala Pikiran yang bercabang dimana - mana Terasa ingin segera dikeluarkan Ingin diungkapkan Dikatakan dan diceritakan Oh, ternyata begini toh keadaaan yang sebenarnya Sudah ditulis Tapi kapan waktu realisasinya? Hanya berencana tapi belum dilakukan Akan dilakukan namun banyak halangan Apakah sudah menyerah begitu saja? Atau diantara kita yang sudah tak sejalan? Ingin jadi pengikut atau penggerak? Ingin diingat atau dilupakan? Dua pilihan yang mempunyai perbedaan tipis Ya, boleh banyak ide Tapi juga harus mau gerak! Banyak ide tapi gak ada penggerak. Percuma. Gerak juga jangan setengah hati Gerak harus sepenuh hati Gerak sampai tuntas Gerak sampai terealisasi Mungkin ditengah jalan akan terasa lelah Tapi itu tak berarti Lebih baik lelah dan terealisasi Daripada lelah hanya melihat rencana realisasi Sebuah tamparan bagi diri sendiri Kadang bingung mulai darimana Begitu banyak yang harus diperbaharui Direvisi, diperbaiki, dan dibenahi Mungkin sudut pandang kita tidak sama, Tapi aku yakin kalo kita jalan sama - sama akan jadi bisa. Yuk saling menyemangati!
0 notes
verlinaintan · 5 years
Text
Moodbooster
Sometimes you never really realize how much you mean to someone until they tell you. There comes a time when you realize just how thankful you are to have such amazing people in your life, but you never know how to tell them. As I head out into “the real world,” I thought now would be the perfect time to let those people know just how much they truly mean to me.
To my parents,
Thank you for giving me the world. I wouldn’t be where I am today without your constant love and support. Thank you for always being just a phone call away any time of the day to listen to me talk about my day or go through an emotional breakdown. Thank you for providing the words of love and encouragement that I needed to get through the rough patches and assuring me that I was doing the right thing and that everything was going to be okay. Thank you for shaping me into the person I am today, and being my biggest fans. You are always there to make sure that I am chasing my dreams and achieving my goals and I wish there was a way I could repay you for it.
To my friends from my hometown,
Thank you for staying in my life. Once we left high school, I was scared to see what our futures would hold for us, but what that was was each other. Thank you for allowing me to grow and make new friends while you went off and did the same. Although we may not talk every day, it’s always nice to know that we can pick up right where we left off. Thank you for giving me stories and memories to carry me through whenever I get a little homesick. Thank you for teaching me that distance doesn’t matter because no matter how far apart we are, we will always remain friends.
To my college squad,
Thank you for being my home away from home. I couldn’t imagine what the past four years would have been like if I didn’t have you by my side. Thank you for spending long hours studying with me and keeping me on track even when I didn’t feel like doing anything. Thank you for always being my voices of reason and my shoulders to cry on anytime I needed that extra comfort that only a friend could provide. Thank you for the late night talks and the endless laughs whenever I need them, you will never know how much they truly mean to me. Thank you for never judging me no matter what happens. Thank you for the nights we stayed in and watched movies and for the nights we went out on the town. Thank you for just being you. You have become my family and I can’t wait to see what our futures have in store for us.
To my professors and mentors,
Thank you for teaching me everything I know. Thank you for allowing me to bang down your door when I thought I was having some sort of crisis and working with me to figure it out. Thank you for giving me lessons that I am able to apply outside of the classroom because you taught me things that go beyond what the books say. Thank you for the hours that I have spent in your office going over my future plans and making sure that I was taking the right steps to better myself. Most importantly, thank you for never giving up on me. You have showed me that I can do anything.
To the place that I’m leaving behind,
Thank you for the last four years of my life. When I first stepped foot on campus I was nervous and scared of what would be ahead of me, but that quickly changed. I was welcomed with open arms and knew that I was in the right place. Throughout the four years we’ve spent together, you have helped to shape me into the person that I am today. You have been there to see me laugh, cry, learn and grow. You have given me some of the most amazing opportunities and you helped me meet some of the most amazing people. Now, it’s time for us to go our separate ways.
I have never really been good at goodbyes, but this one is particularly hard. For four years I felt comfortable and at home. Now as I head off on another journey and begin a new life, I have to readjust and make myself at home once again. Thank you for being such a huge part of my life. You have given me the strength and the courage that I need to understand what life will be like once I leave the safety of your campus. I know that no matter which direction life takes me, I can always look back at the four years we’ve spent together and I’ll always feel that sense of home. So while this may be goodbye for now, it won’t be goodbye forever because you will always be a part of me, and for that I can never thank you enough.
0 notes
verlinaintan · 5 years
Text
Bersyukur dan Berbagi
Sebulan pindah di tempat baru.
Aku suka mengamati dan mengobrol  dengan banyak orang. Dari bahasan ringan hingga bahasan berat. Dari bahasan kerjaan hingga kehidupan. Aku memetik banyak pelajaran dari mereka, perihal rasa syukur yang luar biasa.
Aku pikir semua orang menghubungkan rasa syukur itu dengan jumlah materi yang mereka terima. Ternyata tidak semuanya. Aku mendengarkan cerita - cerita dari mereka, cerita susahnya hidup mereka dan kemudian aku lihat pada keadaan hidupku yang sekarang. Dalam hati aku ingin mengucap syukur yang tiada hentinya atas segala nikmat yang banyak tidak aku sadari keberadaannya. Aku belajar banyak, bagaimana orang - orang ini bersyukur dengan berapapun materi yang diterimanya. Sudah merasa senang. Sudah merasa cukup. Tak pernah mengeluh kekurangan. Aku salut dengan pola pikirnya!
Rezeki yang Allah berikan itu banyaaaak, bukan hanya berupa materi. Diberikan kesehatan, dikelilingi orang - orang yang baik, bisa tertawa, tidak banyak masalah, juga merupakan sesuatu yang patut untuk disyukuri. Terkadang kita harus berkumpul dan mengobrol dengan banyak orang untuk tahu arti bersyukur versi mereka. Kalau hidupmu sudah enak tapi kamu masih sering mengeluh kekurangan, coba deh turunkan definisi bersyukur versimu. Lihatlah keadaan disekelilingmu, lebih pekalah terhadap lingkungan sekitarmu.
Coba tanya pada dirimu sendiri,
Apakah gaya hidupmu yang terlalu tinggi sehingga terus merasa tidak tercukupi?
Terkadang nikmat yang sudah kamu miliki ini tak terasa cepat pergi. Contohnya nikmat materi. Hanya sebatas mampir di rekening, dan tak jelas digunakan untuk apa tapi tiba - tiba habis sendiri.
Coba tanya pada dirimu sendiri, Sudahkah kamu berbagi bulan ini? Nikmat yang kita terima harus dibagi agar terus bertambah lagi. Kalaupun kamu belum bisa berbagi materi, mungkin kamu bisa berbagi hal yang lain lagi. Contohnya berbagi cerita inspirasi. Barangkali ceritamu akan memotivasi atau menyadarkan orang lain. Seperti cerita bapak - bapak pekerja kepadaku saat ini.
Di tempat kerjaku ini banyak sekali pekerja yang usianya sudah lanjut. Orang - orang inilah yang sudah merasakan asam garamnya kehidupan. Bagiku anak rantau yang masih seumur jagung di dunia kerja ini, sangat banyak nilai kehidupan yang bisa diambil dari mereka. Bagaimana bijaknya mereka menikmati hidup dan tak banyak mengeluh. Aku sadar ternyata setiap pertemuan selalu ada alasan. Entah mengajarkan tentang kehidupan atau hal - hal menantang lainnya. Dan lebih parahnya, kita baru mengetahui makna dari pertemuan itu diakhir pertemuan yang berarti diawal perpisahan. Awalnya aku sedih dengan perpisahan, tapi ternyata perpisahan inilah yang mengantarkanku bertemu dengan orang - orang yang menginspirasiku.
Terima kasih perpisahan, Karenamu aku bisa memulai pertemuan. Dan bisa mengosongkan gelasku ketika bertemu orang baru. Memang benar, Allah tidak pernah bermain dadu dengan siapa kita bertemu. Mari mengobrol denganku!
0 notes
verlinaintan · 5 years
Text
Apa Kamu Tidak Malu?
Nomaden.
Hari ini aku pindahan kost lagi. Bukan lagi di kota Surabaya, tapi di kota Malang. Ada rasa berat, ada rasa haru terhadap kenangan dua bulan lalu. Tentang bagaimana baiknya orang - orang di Surabaya, tentang hangatnya sebuah percakapan tengah malam dengan rekan kerja, tentang pelajaran baru disana, dan tentang hiruk pikuknya kota. Agak sesak memang pergi meninggalkan ketika lagi nyaman. Tapi, apalah daya itu memang kenyataan dan tuntutan pekerjaan. Satu yang aku harapkan, semoga di tempat baru ini aku bisa menjadi lebih berkembang.
Seperti biasa, di kamar kost baru aku selalu menempel sticky notes yang bertuliskan target dan hal - hal penting yang harus aku kerjakan. Tak sadar, ternyata banyak sekali target yang belum aku selesaikan pasca wisuda perkuliahan. Padahal target tersebut harus tercapai di akhir tahun ini.
Aku terdiam. Berpikir sejenak. Apa aku ini pantas menulis banyak target sedangkan aku hanya santai - santai saja? Tidur, bangun, makan, kerja, dan main. Hanya sebatas menjalani rutinitas. Tidak ada keinginan lebih untuk berusaha mewujudkan target itu. Hanya berharap, tapi usaha nol. Aku sadar aku salah, apa yang aku lakukan ini tidak benar, aku jadi pemalas, karena rasanya tidak ada yang mentrigger hidupku. Aku sedang tidak baik - baik saja.
Memang benar, kadang manusia itu mengalami up and down kehidupan. Kadang suka kecewa sama diri sendiri. Selalu merasa kurang puas dengan pencapaian selama ini. Sering bertanya pada diri sendiri  "kurang baik apa Allah kepadamu?"
Difase malasmu, mungkin menjalani sholat lima waktu hanya ala kadarnya sebagai pemenuhan kewajiban saja, sholat malam yang sering kau tinggalkan karena lelapnya tidur malam, sholat dhuha yang sering dilewatkan karena alasan sibuk kerjaan, puasa sunnah yang jarang dikerjakan, juga sering menunda membaca AlQuran, dan keburukan - keburukan yang masih banyak lagi.
Difase seperti ini, Allah tetap berbaik hati kepadamu. Tidak memberikan masalah, cobaan, atau hal - hal yang mengecewakan. Selalu memberikan nikmat yang luar biasa. Coba pikir, ini teguran atau sindiran?
Manusia. Minta banyak tapi tak mau berbuat banyak. Apa kamu tidak malu dengan hidup seperti ini? Bisa jadi Allah rindu kamu yang dulu. Tak pernah lelah berusaha dan selalu mendekat dengan doa. Memang istiqomah itu susah, bersyukurlah karena difase seperti ini kamu cepat tersadar. Sadar sudah jauh dariNya. Sadar bahwa semua target itu tak akan tercapai tanpa bantuanNya. Masih mau malas? Masih mau sombong tak mau usaha?
Aku rindu kamu yang secara diam - diam selalu memprioritaskanNya. Yang selalu usaha sampai lelahmu tak terasa. Selagi belum terlambat, ayo segera berbuat!
Self reminder.
Penghuni baru,
5 Agustus 2018
0 notes
verlinaintan · 5 years
Text
Leave
It’s easier to leave because leaving gives you peace of mind. You don’t have to worry about how someone feels about you. You don’t have to question why they’re not calling or texting or showing that they care. You don’t have to ask the questions you’ve been trying to avoid. You don’t want to open old wounds and go back to all the times you gave your heart to someone and it got broken. So you just leave because it’s less painful than staying when you’re unsure.
It’s easier to leave because leaving means you’ve got nothing to lose. You didn’t invest in anyone. You didn’t open up. You didn’t allow yourself to feel any high so you don’t feel any low. You played it safe. Leaving is safe because you don’t risk anything. You always have one foot out the door ready to exit before it’s too late.
It’s easier to leave because leaving makes you feel powerful. You are in control. You don’t have anyone playing mind games or giving you mixed signals or having any sort of grip on your emotions. Leaving sets you free. You’re on your own. You’re the leader. You call the shots. No one can hurt you when you’re alone.
It’s easier to leave because staying hasn’t served you well in the past. Every time you stayed, they showed why you should have left. Every time you stayed, they end up leaving first. Every time you stayed, they took you for granted. Every time you stayed, they eventually kicked you out.
It’s easier to leave because it gives you the illusion that you’re doing the right thing. It makes you wait for the person who magically shows up and stays. You think you’re buying yourself some time by waiting but no matter who you meet or who falls in love with you, at some point you’ll have to learn how to stay even though you’re tempted to leave. You’ll have to stay when things get hard. You’ll have to stay even if it means things could end in heartbreak again. You’ll have to stay because relationships don’t work when both people leave, they work when both people are committed to staying when it’s easier to leave.
So you can learn how to leave all you want. You can be so good at leaving and protecting your heart. You can be stress-free and happily doing everything on your own but there will come a time when leaving will get so old. When you’ll get tired of running and starting over and walking alone without a hand to hold or a shoulder to lean on. You’ll want to rest and you won’t find anyone else to take over because here’s the thing about staying, it’s risky and it’s hard but it’s worth it and here’s the thing about leaving, it’s easy and fun but it stops you from finding love. It stops you from finding the one thing that could truly change your life.
1 note · View note
verlinaintan · 5 years
Text
Koma
Siang ini aku terlalu malas untuk bangun tidur siang. Hal terberat ketika pulang adalah realita harus balik perantauan. Entah mengapa hati ini merasa sangat berat. Mungkin karena jatah liburan yang kurang atau karena ada sesuatu yang hilang.
Kemarin malem, aku belajar suatu hal bahwa kadang yang kita anggap baik ternyata belum tentu baik. Dan kadang yang kita harapkan bisa berujung menyedihkan. Siapa sangka sebuah pertemuan berujung perpisahan? Siapa yang tahu kalo  pertemuan itu ternyata menjadi pertemuan yang terakhir? Ya begitulah. Sometimes we repeat that we dont repair. Aku tahu bahwa harapan yang paling baik hanyalah kepadaNya, permintaan yg terbaik juga kepadaNya. Namun, apakah salah jika manusia ini berusaha mencari dan menemukan yang tepat?
Gapapa terjadi lagi, kamu akan semakin kuat!
Berterima kasihlah pada dirimu sendiri karena sudah sangat kuat untuk menerima banyak keadaan yang tak sesuai keinginan. Bukankah kamu adalah pengendali dirimu sendiri?
Meskipun sabar dan ikhlas adalah dua hal yang sangat amat susah dikombinasikan, aku yakin tiap orang punya caranya masing - masing untuk melupakan masalah. Bukan dengan membenci orang dan menyalahkan keadaan, namun dengan introspeksi dan meningkatkan kualitas diri. Seperti sebuah paragraf disetiap alinea, terkadang kita juga butuh koma dalam menjalani hidup. Kalo hidup gapernah ada masalah, darimana kita bisa belajar lebih mendewasa? Kadang kita juga perlu berhenti sejenak, berkontemplasi lebih dalam, menikmati sebuah keadaan yang entah menyenangkan atau menyedihkan. Menyemangati diri sendiri bukan hal yang asing kulakukan. Terkadang tidur lama adalah cara terbaik untuk melupakan permasalahan. Sebulan ke depan, aku akan mencoba social experiment di kehidupanku sendiri. Aku merasa terlalu  bosan dengan media sosial. Aku memutuskan untuk jarang membuka dan update dimedsos seperti instagram, twitter, dll. Saat ini, aku ingin memberi koma pada perjalanan hidupku. Jarang update sosmed, beristirahat dari harapan - harapan romantisme yang mengecewakan, menikmati momen hidup sendirian dan akan mulai merangkai mimpi lagi yang sebulan lalu telah aku lupakan karena kemalasan. Banyak bucket list pencapaian dan liburan yang belum terpenuhi tahun ini. Terkadang terlintas dipikiran, kesempatan itu gak akan datang dua kali. Itulah mengapa kadang manusia terlalu berambisi untuk cepat menyelesaikan segala urusan. Namun lagi dan lagi, aku butuh koma dalam hidup. Setahun ke depan aku memutuskan untuk tidak mencapai sesuatu secara cepat dan ingin satu per satu aku selesaikan sesuai waktunya agar aku bisa menikmati momennya dan memperbanyak bersyukur. Memang banyak sekali keinginan yang ingin ku capai, namun aku akan menyelesaikannya sesuai waktunya agar tidak ada sesuatu lain yang aku tinggalkan begitu saja. Koma dalam hidupku ini juga akan aku dedikasikan untuk keluargaku. Sengaja ingin merasakan family oriented, karena sepanjang kuliah aku jarang pulang rumah. Dan mungkin dalam koma ku ini, aku tidak akan banyak cerita ke orang lain. Mencoba untuk tidak merepotkan orang untuk mendengar keluh kesahku tiap hari. Mencoba untuk tidak menggantungkan kebahagiaan dan kesedihan hidup ke siapapun.
Satu hal yang akan aku tanamkan dibenak pada momen koma ku ini, good things take time. Kita boleh berencana sedetail mungkin, namun rencana terbaik tetap ditanganNya. Kadang apa yang kita harapkan belum bisa terpenuhi karena kita belum selesai dengan diri kita sendiri. Bukankah cara datang ketika sudah benar - benar siap merupakan sesuatu yang terhormat?
Demi mencapai puncak, kita harus terus melangkahkan kaki. Akan ada berbagai jalan menanjak dan ranting besar yang harus dilewati. Kita bisa memilih berhenti dan membalikkan badan untuk kembali atau terus memaksakan diri agar tetap melangkahkan kaki. Jika kita memilih untuk terus berjalan, pelan - pelan puncak pasti terlihat di hadapan.
Mari terus menyibukkan dan memantaskan diri!
Berhubung masih suasana lebaran, aku mau ngucapin Selamat hari raya idul fitri 1439 H. Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin:)
-Selamat menikmati koma, Ver.
0 notes
verlinaintan · 5 years
Text
Setelah Sebulan Kerja
Selamat tanggal 7. Selamat menikmati sebulan di tempat yang baru. Jadi, hari ini ga kerasa baru ngerasain bedanya antara kuliah dan kerja. Mungkin di topik ini aku kebanyakan curhatnya, dan karena ini based on experience jadi tentunya ga bakal sama apa yang sudah aku rasain dengan orang lain hehe
-      Adaptasi dengan lingkungan baru
Hal ini tentunya dirasakan oleh semua orang yang baru kerja. Apalagi seperti aku peralihan lingkungan dari Semarang ke Surabaya. Banyak yang beda. Dari cuacanya, dari orang – orangnya, dari kepadatan lalu lintasnya, dari makanannya, dan yang lainnya. But life must go on guys, we must survive! Bukan lagi lingkungan kampus yang biasa kita lalui, melainkan jalan baru yang masih asing untuk dilalui. Bukan lagi kamar yang biasa untuk nglembur skripsi, melainkan kamar baru yang mungkin hanya jadi tempat tidur ketika malam hari. Ya, seperti itulah. Harus adaptasi dengan lingkungan sekitar dari awal, itulah kenapa ketika weekend aku jarang pulang ke rumah. Setidaknya aku bisa menghafalkan nama jalan dan daerah di perantauan baru ini, biar kemana – mana gausah ribet buka waze wkwk
-      Terkadang kelihatan individualis
Ternyata kerja tuh begini ya. Apa – apa kebanyakan sendiri. Beda sama kuliah yang bisa nugas bareng, kelompokan bareng, kemana – mana bareng, masih kelihatan solid banget deh pokoknya. Mungkin karena dikantorku ini aku yang paling junior, paling muda, dan tidak ada yang seumuran sama aku, jadi yaaa agak susah mencari temen main cewe yang sepemikiran. Yang cewe udah pada nikah semua, gak ada yang ngekost karena rumahnya asli Surabaya. Kalo aku yang gak aktif ngobrol, gak sering nanya, mungkin akan jadi makhluk unsocial karena hanya terpaku dengan pekerjaan dan urusan masing - masing. Jadinya yaa aku malah sering main sama temen – temen SMA yang kuliah di Unair, ITS, dan UPN. Masih bernostalgia dengan kuliah juga, masih sering nongkrong, bahkan kadang ngikut acara kampus mereka. Setiap weekend kadang aku main ke kampus mereka. Berharap bisa mengobati rindu hiruk pikuk kampus dan jaman mahasiswa.
-      Banyak godaan yang tak terduga
Ga enaknya kalo mayoritas karyawan di kantor maupun di site adalah laki – laki yaaa begitu. Kadang tiba – tiba ada nomor baru yang ngechat. Entah ngajak keluar, makan, main, dll. Yah sebagai karyawan baru tentunya harus bisa menempatkan diri sebaik mungkin. Ada kalanya kita mengiyakan dan ada kalanya kita harus menolak secara halus. Its about your priority!
-      Harus lebih hemat
Karena sudah bisa merasakan susahnya cari uang, rasanya sayang sekali kalo uang gajian hanya dihabiskan untuk membeli barang – barang yang mungkin kurang dibutuhkan apalagi hanya buat hedon doang. Mungkin ketika kuliah kita gapernah mikir setiap mau beli ini beli itu, ntar kalo uang habis paling ya di transfer orang tua lagi. Tapi kalo udah kerja tuh beda. Hidupmu ya tanggunganmu. Sayang banget kalo udah kerja tapi masih bergantung finansial sama orang tua. Semakin kesini kita harus membedakan mana itu kebutuhan dan mana itu keperluan. Harus pinter – pinter mengatur uang. Jangan lupa nabung buat masa depan hehe. 1/3 untuk biaya hidup bulan berikutnya, 1/3 untuk ditabung, 1/3 terserah deh mau buat apa, yang jelas harus tetap bermanfaat ya misalnya nih gaji pertama dihabisin buat perbanyak sedekah, bagi ke orang tua dan ponakan di rumah hehe
-      Sering pulang ke rumah
Keuntungan kalo dapet tempat kerja yang deket sama rumah yaitu bisa sering pulang. Memang ketika kuliah aku jarang pulang, kalo gak pas ada long weekend dan libur panjang semesteran. Meski aku orangnya gampang kangen, tapi ketika udah telpon atau videocall gitu yaa udah ilang kangennya hehe. Nah karena momen kerja deket rumah ini baru aku rasakan, jadi aku bisa tahu gimana bahagianya orang tua kalo kita sering pulang. So buat kalian yang masih mahasiswa, boleh sibuk dengan kegiatan kampus, tapi jangan lupa sempetin pulang yaa.
-      Harus berani ngambil keputusan secara cepat dan tepat
Hal ini nyambung sih sama kerjaan. Meskipun kita karyawan baru, tentunya kita udah memiliki tanggung jawab yang besar atas apa yang kita kerjakan. Ketika ada masalah yang berhubungan dengan kerjaan, segera pikirkan jalan keluar yang terbaik. Jangan kebanyakan menunda penyelesaian masalah. Dan jangan lupa selalu diskusi dan minta saran dari atasan juga biar kita gak salah langkah.
-      Kadang bosen di kantor
Karena di depan komputer selama 9 jam adalah sesuatu yang menjenuhkan, maka tak ada salahnya jalan – jalan ke site hehehe. Beda banget lingkungan kantor yang serius dengan lingkungan site yang sangat ramai. Tapi ya tetap aja, akan lebih melelahkan di site karena sering keliling lapangan. But its so fun!
-      Kurang produktif, abis kerja langsung tidur
Entah mengapa, pulang kerja itu selalu melelahkan. Padahal yaa kalo di kantor cuma duduk. Pengennya sih setiap pulang kerja masih bisa belajar hal yang lain tapi apalah daya pasti ketiduran dulu huhu
-      Jarang online sosial media
Nah ini nih yang mungkin kerasa banget bedanya. Ketika kuliah aku sering banget on sosmed seperti instagram, dll. Ketika lagi ngelakuin sesuatu sering diupload instastory gitu. Tapi ketika udah kerja baru ngerti kalo gak semua yang kita lakukan harus di ekspose dan di share dimedia sosial. Baru nyadar juga kalo sosial media kebanyakan pamer enaknya aja, gapernah memperlihatkan keadaan yang susah. Itulah kenapa aku jadi jarang on sosmed hehe. Just because u dont share it on social media, doesn’t mean you’re not up to big things. Live it and stay low key. Privacy is everything.
-      Jarang olahraga
Karena pagi – sore di tempat kerja, jadinya ketika weekend kebanyakan dihabiskan dengan tidur atau baca – baca yang lainnya. “Udah ah dikosan aja, capek. Weekend mau istirahat aja” yaaa jadinya jarang olahraga. But dont worry, untungnya ada aplikasi 30 day fitness challenge, jadi bisa tetep workout di dalem kamar wkwk
-      Siap ketika ada hal yang mendadak
Siap ga siap ya harus siap. “Hari ini ke Malang ya, hari ini kota ini ya, hari ini ke tempat ini ya”. Memang harus siap kalo ada tugas mendadak. Siap bermobilitas tinggi. Siap kemana – mana dengan sopir kantor, nyopir sendiri, ataupun naik angkutan umum.  Anggep aja liburan kalo lagi di luar kota hehe melipir dikit ke tempat wisata, nyobain kulinernya, dan ngelakuin hal lain yang belum pernah sebelumnya. Kerja ya kerja, tapi boleh aja diselingi sama berwisata haha
Jadi, kalo ditanya enakan mana kuliah atau kerja? Ada plus minusnya masing - masing. Ga ada salahnya kita mengenang masa suka dukanya kuliah, namun janganlah terlalu larut dengan masa lalu. Your adventure is begin. Welcome to real life. Percayalah,  waktu dan lingkungan yang akan mendewasakan.
Surabaya, 7 Mei 2018
0 notes
verlinaintan · 5 years
Text
Apa yang harus dilakukan setelah sidang skripsi?
Good morning guys!
Hari ini aku mau sedikit sharing tentang hal - hal yang mungkin bisa kalian lakukan sambil menunggu jadwal wisuda. Btw, selamat ya sudah sidang. Selamat jadi job seeker hehe. Mungkin ada dari kalian yang belum ingin langsung bekerja. Ingin liburan dulu, mengikuti kegiatan lain di luar negeri, kursus bahasa inggris, ingin berwirausaha saja atau yang lainnya. Tidak ada yang salah karena hidup memang pilihan. Disini aku hanya share list untuk yang ingin segera bekerja yaaa :
1. Lengkapi syarat yudisium di kampus. Biasanya syarat ini agak ribet, tergantung kebijakan dari fakultas masing - masing.
2. Setelah itu, pastikan kalian sudah mendaftar wisuda dan mempersiapkan keperluan untuk wisuda.
3. Segera membuat akun di jobstreet.com, jobdb.com, dan linkedin.
4. Lengkapi CV di akun tersebut sambil mencari lowongan pekerjaan.
5. Segera apply online jika ada lowongan pekerjaan yang sesuai.
6. Selain apply melalui website online, kalian juga bisa instal telegram dan join ke grup yang sesuai dengan jurusan kalian. Misalnya : HSE Indo, Ahli K3 Umum Indonesia, dll
7. Sambil menunggu panggilan interview, gunakan waktu sebaik mungkin untuk latihan wawancara, memperbaiki CV, dan tentunya tetap belajar materi kuliah yang sekiranya ditanyakan saat interview
8. Perbanyak sharing dengan kakak tingkat ataupun orang yang sudah berpengalaman kerja bertahun - tahun. Hal ini mungkin akan semakin memperluas link dalam dunia kerja
Sekian yang bisa aku share. Semoga kalian dapat memperoleh pekerjaan sebelum wisuda.
Semangat!
41 notes · View notes
verlinaintan · 5 years
Text
Seputar interview kerja
Interview kerja merupakan salah satu tahapan penting dalam proses recruitment karyawan baru.  
Buat job seeker yang akan mengikuti interview kerja, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan yaitu:
1. Pahami profil perusahaan yang di lamar. Informasi ini bisa didapatkan dari website perusahaan.
2. Latihan wawancara dalam bahasa inggris. Kadang multinational company mewajibkan pelamar untuk bisa berbahasa inggris dengan fasih. Kita bisa sharing dengan orang yang sudah berpengalaman di dunia kerja untuk mengajari kita menjawab pertanyaan dengan baik.
3. Pelajari juga tentang job desk posisi yang akan dilamar. Kita harus tahu gambaran pekerjaan secara umum sehingga dapat disesuaikan dengan skill yang kita miliki.
4. Siap kapanpun di minta untuk wawancara. Ketika kita sudah apply kerja, minimal satu hari sekali harus cek email karena terkadang panggilan interview kerja itu mendadak.
5. Jaga kesehatan, penampilan saat wawancara harus rapi, good looking, jaga kontak mata, senyum dan jabat tangan interviewer.
6. Percaya diri boleh tapi jangan terlalu berlebihan. Jawablah semua pertanyaan dengan jujur dan hindari perdebatan dengan interviewer sehingga tidak menimbulkan kesan yang kurang baik.
7. Gunakanlah kesempatan bertanya kepada interviewer di akhir sesi interview. Hal ini menandakan bahwa kita mempunyai ketertarikan yang lebih terhadap perusahaan.
8. Jangan telat. Datanglah 30 menit lebih awal sebelum interview dimulai.
9. Semua hal yang sudah tertulis di curriculum vitae harus dapat dipertanggungjawabkan. Jadi, bawalah berkas yang sekiranya berhubungan dengan CV misalnya sertifikat dan kita juga harus bisa menjelaskan hal - hal yang tercantum di CV secara detail.
10. Jika ada pertanyaan yang kita belum tahu jawabannya, tetap tenang dan jangan panik. Berpikirlah sejenak, jangan sampai memberikan jawaban yang kurang sesuai karena akan menimbulkan pertanyaan baru.
11. Jangan lupa perbanyak doa dan mintalah doa kepada orang tua.
Interview yang pernah saya lakukan ada 2 macam yaitu interview HRD dan user. Perbedaannya yaitu interview HRD lebih menggali diri kita secara pribadi sedangkan interview user lebih ke teknis pekerjaan di lapangan.
Berikut merupakan beberapa pertanyaan interview HRD untuk fresh graduate,
- Jelaskan profil diri - Pengalaman internship - Training dan sertifikasi yang pernah diikuti - Prestasi yang pernah di raih - Kontribusi di organisasi - Konflik organisasi yang paling besar - Kelebihan dan kekurangan (cara mengatasi kekurangan) - Mengapa tertarik melamar di perusahaan ini - Apply melalui apa - Bagaimana jika ditempatkan di luar jawa - dll (aku lupa hehehe)
Sekian yang bisa saya share. Semoga bermanfaat:)
Selamat memasuki dunia kerja ya guys!
Surabaya, 11 Mei 2018
1 note · View note
verlinaintan · 5 years
Text
Tips and trik lulus 3,5 tahun dengan sistem paketan sks
Selamat sore menjelang petang guys!
Terima kasih untuk adik tingkat yang sudah request tulisan ini untuk segera di post.
Banyak pertanyaan dari adik tingkat, "kak bagaimana caranya bisa lulus cepat 3,5 tahun padahal di kampus menganut sistem paketan sks?"
Okay akan aku jawab sesuai pengalamanku yaa...
Seputar Skripsi
Pertama, ketika masuk semester 7 sering - seringlah main ke perpustakaan baca skripsi kakak tingkat dan penelitian sebelumnya supaya punya gambaran mau ambil tema skripsi apa dan memperkirakan dapat dosen pembimbing siapa.
Kedua, pilihlah tema skripsi yang kalian sukai dan buatlah alternatif judul penelitian. Ketika mengerjakan skripsi pasti ada stuck time, nah ketika kalian suka dengan tema itu maka sesulit apapun kendalanya akan bisa memotivasi diri sendiri.
Ketiga, pilihlah jenis penelitian yang kalian kuasai. Bisa kuantitatif atau kualitatif. Kalo kalian tidak menguasai spss, aku saranin pake kualitatif.
Keempat, aku ikut KKN Tematik semester 6. Ketika teman - teman satu angkatan melaksanakan KKN Reguler, aku sudah mulai mengerjakan bimbingan skripsi yang terasa seperti bimbingan private karena tidak perlu antri hehe. Cara ikut KKN Tematik bisa dibaca dipostingan sebelumnya ya:)
Kelima, segera mengerjakan revisi. Jangan sering menunda karena kebanyakan menunda akan cepat lupa. Jadi, ketika bimbingan benar - benar ditanyakan apa yang belum paham, tulis list yang di revisi, dan setelah 3 hari serahkan revisi itu ke dosen pembimbing lagi.
Keenam, carilah partner untuk mengerjakan skripsi biar bisa saling memotivasi.
Ketujuh, perbanyak sharing dengan kakak tingkat ataupun narasumber yang menunjang penelitian kalian untuk mempermudah mendapat literatur maupun informasi lainnya yang berkaitan.
Kedelapan, kurangi jam tidur dan jam nongkrong untuk membaca referensi buku ataupun jurnal online.
Kesembilan, tetap jaga kesehatan dan jangan sampai drop karena penelitian juga menguras banyak tenaga hehe
Kesepuluh, yang terakhir tapi paling utama yaitu minta doa kepada orang tua, teman, dan para responden agar penelitian bisa berjalan dengan lancar dan cepat kelar hehe
Lalu, selain kesepuluh tips ini sebenernya yang mempengaruhi juga faktor keberuntungan. Misalnya faktor pembagian dosen pembimbing, faktor tidak mengulang mata kuliah, faktor tempat penelitian, faktor responden penelitian, dan yang lainnya.
Semangat buat kalian yang mau skripsian!
Sekian dari saya,
Alumni.
Surabaya, 10 Mei 2018
1 note · View note