aliiiiif

[aliiiiif]

Gak tau kenapa, nangis pas nulis ini "))

[aliiiiif]

Udaaah.. ya?

Berhenti ngarep kalau Lin Yiyang ada versi nyata nya :)

[aliiiiif]

Sebenernya aku tau validasi manusia itu gak perlu. Tapi,

Tapi kek ada yang kurang kalo belum jelasin yang aku maksud 😭😭😭😭😭

[aliiiiif]

Bismillah,

Hari ini, lembut kicauan burung menemani pagiku menekuri beberapa hal dihari yg lalu

Allah, anugrahkan aku kebijaksanaan dalam menghadapai keadaan

Kemarin, panjang ku kirimkan VN pada kawanku, berat rasanya saat tidak dipercayai oleh tim. Terlebih aku baru bergabung

Selalu berkelebat pertanyaan pertanyaan, "apakah mungkin aku memang tidak kompeten" "Kok yang aku sampaikan disanggah melulu, apakah aku dicap pembohong?" "Kenapa aku tidak dibela, atau sekedar ditenangkan dan bantu menjernihkan pandangan jika memang aku salah?" "Kenapa aku dianggap salah, semebtara yg saat itu menghandle aku? Kenapa beberapa orang keukeuh hanya karena tau saat satu tahun yg lalu? Bukan kah beberapa hal bisa berubah dalam kurun waktu yg ada?

Tak berhenti aku menyalahkan diriku, kekuranganku, dan mulai membuat diriku menciut dalam lubuk hati. Aku tak ingin lagi berusaha membetulkan suatu keadaan, toh tak didengar.

Tapi? Apa perasaanku ini playing victim juga?

Sendu dan tangisan kutahan tahan agar tak terdengar oleh orang-orang diluar kamar. Allah...

Namun, lewat jawabannya aku perlahan menenang. Sekali lagi aku diingatkan bahwa validasi manusia adalah tidak perlu

Mau menuntut apa dari mahkluk yang bahkan tidak adil pada dirinya sendiri?

Lewat VN itu aku belajar, bahwa sudut pandang manusia sangat bisa berbeda. Banyak hal yang menjadi sebab, salah satunya goals.

Misal guru mengaji A punya pandangan bahwa selain pintar dan banyak hafalan, anak anak perlu belajar meng implementasikan ayat ayat nya dalam kehidupan

Si guru mengaji B punya pandangan bahwa selama sianak ini pintar dan banyak hafalannya, berarti goalsnya sudah tuntas

Maka saat dihadapkan pada anak yg misal sudah pintar, hafalan banyak, gampang menghafal, rajin, namun tidak sopan pada guru, atau tidak bisa mengolah emosi nya, atau bahkan tidak peduli pada jam istirahat dan makannya,

Guru mengaji A akan paham bahwa si anak perlu dibantu untuk menerapkan ayat ayat al qur'an dalam bab akhlak, waktu, kesehatan, si anak perlu dibantu untuk perlahan memperbaiki diri

Namun guru B, selama si anak mampu dalam hafalannya, yang lain tidak perlu dipermasalahkan. Target tercapai = cukup

Yaps, perbedaan goals membuat pandangan seseorang terhadap suatu masalah menjadi berbeda.

Selanjutnya, aku belajar, bahwa ketika seseorang atau bahkan banyak orang tidak mempercayai apa yg kita rasa, yang kita dengar atau kita lihat, padahal itu terjadi

Tanamkan pada diri kita, bahwa Allah pasti punya maksud atas hal itu. Kenapa kamu melihatnya sendirian dan orang lain malah memungkiri, Allah pasti punya alasan

Dan PR ku adalah mendapatkan hikmah

Aku diingatkan lagi, bahwa tak ada salahnya memegang prinsipku yang berbeda dari orang lain

Aku juga diingatkan lagi, bahwa melibatkan Allah, menyakini bahwa Allah lah maha menyaksikan dan Allah lah sebaik- baik pemberi balasan.

Bahkam meski satu dunia tak mempercayai apa yang terjadi padamu, Allah masih melihat...

Terima kasih, Allah..

[aliiiiif]

Tidak semua kebaikan kita itu harus berbalas kebaikan pula, justru terkadang kebaikan kita bisa berbalas keburukan. Barangkali Tuhan tahu bahwa kebaikan yang kita lakukan itu bukan karena-Nya, tapi karena manusia.

Sebegitu mudah bagi Tuhan meremukkan harapan dan menyakiti hati yang tidak bertumpu pada-Nya. Lakukan saja kebaikan itu karena-Nya, nanti Dia yang akan mengurus soal hati dan balasan dari manusia.

@jndmmsyhd

[aliiiiif]

Ahad, 17 September 2023

Pas nulis ini bahkna tanganku masih gemeteran, perutku rasanya mual dan kepalaku berdenyut nyeri.

Satu lagi perjalanan ku tuntaskan. Melawan ketakutan.

Seperti diatas sana kuceritakan, bahwa aku benar benar selalu berani kemana pun sendirian. Entah mengapa beberapa waktu ini, ah sungguh sering ketakutan. Bahkan saat sendirian dikamar.

Ini mudah bagi sebagian orang, namun sedang sulit kulakukan.

Bagiku, ini menjadi hal besar. Ketakutan mengajarkanku bahwa proses nya memang tak mudah, namun menyelesaikan satu langkah meski menggigil ternyata sangatlah berarti

Untuk diriku terima kasih, kamu melewatinya. Sekarang bersabarlah sedikit karena guncangannya ya, tak apa. Ada Allah..

Ya Allah, hamdalah ku haturkan padamu, terima kasih menjagaku terkendali saar kumulai langkahkan kaki sampai pulang kembali..

-Alif, teruntuk badai. Terima kasih

[aliiiiif]

Untuk aku, setelah sekian lama. Terima kasih

Aku memang tak punya sederet hal mewah untuk diberikan padamu wahai diriku. Aku juga seringkali tak mampu mengungkapkan perasaan ku yang sebenarnya padamu

Aku bangga, aku bahagia, terima kasih telah kuat

Maaf, seringnya aku membawamu pada luka ")

[aliiiiif]

Dalam keadaan seperti ini, seharusnya merasa bersyukur telah banyak diselamatkan. Tapi mengapa masih saja merasa sedih, Allaah? Rasanya perasaan itu belum jua terpenuhi. Entah apa yang sedang dicari, sebetulnya mungkin tak pernah benar-benar paham. Maka jalan terbaik adalah mengembalikan semuanya kepadaMu.

Bahwa bukan pada ranah bahagia atau sedih yang seharusnya menjadi prioritas diri. Melainkan keselamatan akhirat diatas segala-galanya. Sekalipun menyedihkan, sekalipun penuh dengan kesukaran. Maka, izinkanlah diri ini menangis. Menangis perihal sesuatu yang seharusnya disyukuri sebab diselamatkan dari hal-hal haram atas apapun itu. Ampuni ya Allaah, lembutkanlah selalu hati ini agar terus peka dan paham.

[aliiiiif]

Semangat amanah baru/ tahajud setiap malam/ hafalan mutqin 2 juz 1 bulan/ afirmasi positif/ ngga banyak takut sama manusia/ jaga kesehatan/ makanan sehat/ air putih cukup/

Stay happy, stay positive 🔥

#hijrah #muhasabah #inna lillahi wa inna ilayhi raji'un

[aliiiiif]

الحُزْنُ لَا يَرُدّ الغَائِب، والخَوفُ لا يُصلِح المُستَقبَل، والقَلَق لا يُحَقِّق النَّجَاح، بَل النَّفْس السَّوِيَّة والقَلْب الرَّاضِي هُمَا جَنَاحَا السَّعَادَة

"Sedih yang berlarut tidak akan mengembalikan apa yang hilang. Takut yang mendalam tidak akan memperbaiki masa depan. Rasa cemas yang berlebihan juga tidak bisa mengantarkan pada keberhasilan. Namun, jiwa yang lurus serta hati yang ridha-lah yang akan mampu menjadi dua sayap untuk menggapai kebahagian."

Saat ini jadilah tenang, kembalikan semua kepada Pemilik Semesta, tidak ada hal kecil apapun yang terlewat dari-Nya.

[aliiiiif]

Kapan-kapan, Kita saling cerita lagi ya. Tentang hari yang menakutkan, tentang diri yang ketakutan. Tentang tenang yang dipaksakan, tentang riuh yang mati matian dipendam.

Kita cerita lagi ya, persis seperti kemarin,bertukar cerita lewat kata dan mata yang salah paham :))

[aliiiiif]

Pilihan,

Meninggalkanku adalah pilihanmu. Namun, keluar dari setiap kenangan, bertumbuh, membentuk diri yang baru, memaafkan diri, adalah pilihanku.

Aku bisa saja, memilih memeluk masa lalu, membentengi diri, tak ingin keluar dan terus menunggumu. Tapi, aku tak mau.

Ku temukan, bahwa hidup benar benar perjalanan menuju tuhan. Maka segala tentang kenangan, harapan, dan penantian akan dirimu kuputuskan untuk kutinggalkan.

Maafkan aku, sungguh, atas setiap sakit, salah, juga luka. Atas semua tentang dirimu pun purna kumaafkan ^^

[aliiiiif]

Jejak Palet

Apa yang ingin Kau hapus? Cerita yang kemarin? Kenapa? Kelam?

Tak perlu. Tak boleh. Lebih lebih lagi, tak bisa Sayang. Menghapus cerita kemarin sama halnya dengan Kau menghapus dirimu sendiri.

Kau tega membuang dirimu sendiri?

Biarkan. Tak perlu bersusah menghapus warna warna kelam dalam hidup. Yang kau perlu, mengeluarkan warna warna lain yang belum kau sentuh. Biarkan warna warna indah lain berpadu dengan warna kelam Mu.

Hasilnya, jauh lebih indah. Sungguh.

Hingga akhirnya, Kau akan lebih berhati-hati saat memilih warna :))

[aliiiiif]

Bukan tanpa sebab,

Dikumpulkan disuatu tempat, bukan tanpa sebab. Allah ingin aku belajar sesuatu. Dipertemukan dengan seseorang, bukan tanpa sebab. Allah ingin aku belajar sesuatu. Dipisahkan dengan seseorang, bukan tanpa sebab. Allah pun ingin aku belajar sesuatu.

Hanya terkadang, apapun itu, perlu proses memahaminya. Tak apa, nikmati proses menyelemi pesannya. Meski perlu luka dan air mata. Seseorang mengajarkan padaku, apapun itu, ber husnudzan lah selalu pada-Nya, karena semuanya bukan tanpa sebab.

[aliiiiif]

Bermimpi lagi dan lagi, ditengah tengah keterbatasan dan kemungkinan berupa kebuntuan

Namun, pesan darinya, katanya kita hanya perlu memantapkan langkah

Tak perlu sedemikian menggoncangkan bumi,

cukup berupa langkah langkah kecil semaksimal yg kita mampu. Namun pastikan, kita tetap bergerak maju. Sisanya, biar Allah jadi penentu

Kau tak harus menunggu sukses untuk bangga pada dirimu,

Percaya lah, masih bertahan melangkah adalah sebuah hal yang sangat membanggakan :))

[aliiiiif]

Cemburu,

Kenapa kita merasakan cemburu? Sederhana, karena kita merasa memiliki. Cemburu boleh? Boleh. Dalam porsi yang sewajarnya. Juga, berusaha lah cemburu pada hal yang Allah ridho. Misal, cemburu pada orang-orang yang mampu melaksanakan amal kebaikan. Cemburu pada orang orang yang istiqomah.

Kemarin ditampar dengan kalimat,

انّ لله و انّ إليه راجعون

Kita milik Allah, dan akan pulang padanya. Semua hal milik Allah, dan akan kembali padanya. Sejatinya kita ga punya apa apa, bahkan diri kita sendiri pun milik Allah.

[aliiiiif]

I'm selfish, I know, I can't let you go

So find someone great but don't find no one better

I hope you're happy, but don't be happier "))