Tumgik
arianblog · 4 years
Text
Tumblr media
SENJA DI PELUPUK MATA
Dari sejak 44 hari yang lalu kuinjakkan kaki ditempat ini, begitu banyak keluhan yang hinggap kepadaku dan bertemu dengan keluhan ku juga hingga berkumpul menjadi sebuah kritikan, Pukul 14.30 Senin 3 Oktober 2015 siang, aku bergegas menuju Graving Dock milik PT.Industri Kapal Indonesia, ditemani terik yang menusuk langsung kehati dan cemas yang bertahan berhari hari aku mencoba menahan senyum tetap mekar, aku dan beberapa orang dibagian dock akan melakukan pengapungan pertama kalinya untuk kapal penumpang milik PT.Pelni KM.pangrango.
Merasa persiapan siap dan segalanya lengkap dimasukkanlah air kedalam Graving dock untuk menyamakan ketinggian air yang berada diluar dengan didalam kolam tujuannya menstabilkan tekanan saat menggeser pintu graving, untuk mengetahui debit air cukup dan aman aku hanya perlu melihat raut wajah seorang Jufri semua orang memanggilnya Scuba, dari raut , air wajah dan ketajaman matanya aku bisa memperkirakan apa yang sedang terjadi, ilmu yang tak bisa kubahasakan namun mampu kurasakan, aku duduk disampingnya tenang ia hanya diam sesekali menoleh ke laut tanda ada sesuatu yang ia khawatirkan namun ia rahasiakan, kupikir ia sedang memperkirakan kecepatan angin untuk standar aman mengeluarkan kapal dengan GRT 2000 lebih, aku tau itu, tiba tiba matanya berubah tenang dan melepaskan nafas dalam tanda bahwa semua baik2 saja, Scuba menoleh kearahku mengajakku bercerita panjang dari sejarah dicetusnya Galangan Makassar oleh pemerintah tahun 1663 hingga berganti nama pada tahun 1977 menjadi PT.Industri Kapal Indonesia sampai pada Proyek Fishing Vessel Minajaya Tahun 1999, dari nama besar hingga pada saat perusahaan ini tertatih, nahkoda silih berganti namun haluan sang bahtera masih mengarah ke masa yang sama, kita jatuh pada cemas yang sama dan keluhan yang sama. Kupikir, seharusnya orang tua renta dengan dahi dan alis mengernyit tajam tanda terik adalah teman sehari hari, seharusnya Scuba menikmati penghujung masa kerjanya dibalik meja ruang ber AC dengan computer menyala dan ringik printer berirama mendendang kebebasan sederhana walau fana namun cukup adil untuk situasi lucu ini, di matanya aku melihat perjalanan panjang dan luka yang dalam , ilmu yang disembunyikan tanda bahwa ia pernah berjuang namun terabaikan, di guratan-guratan dahinya menyiratkan suka duka dan cerita yang mengajarkan kehidupan sekalipun itu lewat luka itulah scuba yang ku tahu.
Tepat Pukul 15.30 KM. Pangrango di tarik keluar dari pintu Graving, pengedokan pertama kapal Milik PT.Pelni di Galangan Kapal terbesar di Indonesia Timur dengan luas 8,4 Ha, sejarah akan segera tercatat namun sebelum itu kami harus melalui rintangan terberat dari perjalan pengedokan yang penuh rintangan nan drama, kita harus mengeluarkan kapal ini berkejaran dengan kondisi pasang surut air dengan toleransi draft yang di izinkan. Scuba memimpin peristiwa besar ini bak Leonidas yang memimpin 300 pasukan Sparta melawan 200.000 pasukan Persia, dari kedalaman samudra yang tenang berubah menjadi petir yang menyambar, dari sikap tenang lagi teduh Scuba berubah menjadi tegas nan garang, begitulah kira-kira tanggung jawab menempa seseorang, menuntut sisi lain dari manusia untuk tetap bertahan hidup. KM. Pangrango ditarik keluar, komando silih berganti dari ujung haluan kembali ke buritan hingga ke anjungan, dari channel 154.625 aku menyaksikan betul bagaimana takdir memberikan pelajaran aku tahu Tuhan punya alasan bagaimana waktu membawaku ke sini. Dengan manuver sang pemandu GKM dan dengan penuh ketelitian sang MasterDock, KM.Pangrango kini berhasil keluar dari Area perairan PT.Industri Kapal Indonesia, semua bersorak riang berangkulan bergantian, kita berhasil mengalahkan keterbatasan, sungguh sebuah hasil yang manis. Kulihat Scuba hanya diam di ujung haluan menatap dikejauhan lautan, kuhampiri ia kuberi selamat dan kulontarkan sedikit pujian, ia tersenyum kecil, mungkin ini hal yang biasa baginya, ia sama sekali tak berlebihan menyikapi keberhasilan ini, Scuba menceritakan seluruh perjalanan karirnya yang panjang sambil menatap di kejauhan tanpa menoleh kepadaku sambil memegang railing haluan, di akhir cerita ia menitipkan pesan yang selalu kuingat, Scuba berkata “Bersikaplah proporsional ala kadarnya agar pujian dan hinaan yang datang juga seadanya, berkatalah yang semestinya dengan kalimat sederhana agar orang orang mudah mencerna siapa diri kita, bekerjalah sebisanya sesuai gaji, agar keluhan dan sanjungan tak berlebihan” kalimat yang selalu kuingat hingga hari ini, aku diam sejenak memaknai kalimat pak Scuba, memaknai keberadaan ku di Perusahaan ini, dari siang pekat nan gerah hingga ke sore yang menakjubkan kupikir ada banyak hal menjanjikan, melihat semangat kebersamaan dan ketulusan orang orang yang bekerja dengan hati, apa salahnya mulai hari ini kutambatkan impian ditempat ini dan mulai berjuang bersama mereka mereka yang memiliki hati teduh dan imaji sederhana, begitulah mungkin kiranya aku menemukan makna hadirku disini, dalam tenang kutatap mata pak Scuba, kulihat refleksi sang surya tenggelam oleh cakrawala di pelupuk matanya, aku membalikkan badan dan kusaksikan.
SENJA TERINDAH YANG PERNAH AKU LIHAT.
*KM.Pangrango Port Of Makassar 03/10/2015
1 note · View note
arianblog · 4 years
Text
Tumblr media
Mungkin saja suatu saat nanti kita berjumpa di caffe yang sama, di meja yang sama , namun dengan perasaan berbeda.
Mungkin, aku tak pernah benar-benar berpisah dengan mu, sebab kenyataannya kita memang tak pernah bersama.
Mungkin, melupakan mu adalah hal yang mustahil, hingga aku menyerah, aku memilih untuk ikhlas saja.
Mungkin, berpisah dengan mu bukanlah hal yang perlu kusesalkan dalam dalam, bukan juga sesuatu yang perlu kutangisi lama, dengan itu aku menemukan diriku yang baru, hingga aku merasa menang terhadap diriku dan keadaan.
Hingga kata yang paling patut kukatakan nanti adalah.
Terima Kasih
0 notes
arianblog · 4 years
Text
And
Bila esok, datang kembali Seperti sedia kala dimana kau bisa bercanda Perlahan kaupun, lupakan aku Mimpi burukmu Dimana t'lah kutancapkan duri tajam ?
Kaupun menangis, menangis sedih Maafkan aku
Bukan maksudku, bukan inginku Melukaimu sadarkah kau di sini 'kupun terluka Melupakanmu, menepikanmu Maafkan aku.
Lupakanlah saja diriku Bila itu bisa membuatmu kembali bersinar Dan berpijar seperti dulu kala
Caci maki saja diriku Bila itu bisa membuatmu kembali bersinar Dan berpijar seperti dulu kala
0 notes
arianblog · 4 years
Text
Tumblr media
Kala hujan sore itu
Kau menatap jauh keluar jendela, seperti ada hal yang kau khawatirkan, ada sesuatu yang kau pikirkan dalam dalam, kemudian kau menarik nafas panjang melepasnya perlahan.
Seketika kau menoleh padaku, dan ku tanya padamu.
"apa kau baik baik saja "
kau jawab " aku baik baik saja" sambil mengusap air matamu.
saat itu kusadari betul kau sedang melepas sesuatu yang sangat berarti di hidupmu sesuatu yg tak mudah kau relakan, kenangan atau ketidaktuntasan ceritamu bersama hujan.
Kau kembali menoleh ke hujan diluar jendela, Seperti mencari sesuatu yg kau lepas tadi dan berkata.
"jun, kamu tau gak, kalau sedih kadang aku ingin sekali bermain hujan, agar tidak ada orang yang tau aku sedang menangis"
"Din, jangan buat aku berdebat dengan hujan"
"hah,, knapa jun "
"karena aku akan memperdebatkan mana air hujan, mana air matamu, aku akan selalu curiga pada hujan"
Andine menoleh kembali padaku.
" knapa kamu berkata seperti itu "
dengan dalam kutatap matanya dan kuraih tangannya, " setelah ini tak ada lagi air mata kesedihan , aku janji ".
cerpen cerita hujan
Arian 2012
0 notes
arianblog · 4 years
Photo
Tumblr media
Akhirnya.. aku merasakan nyaman. atau mungkin sebenarnya aku hanya tak tau memaknai keberadaanku disini. Menyalahkan kata nyaman yang ujung2nya mengorbankan seluruh perasaan, bahkan ikut membawa orang lain kepermasalahan nyaman ini. mungkin aku hanya butuh duduk sejenak, menyelam diantara fiksi fiksi, dan diksi. disalah satu sudut yang tak pernah kurasakan, diantara pelukan desiran angin dan buaian riakan ombak ombak. hingga aku mulai ingat cara menjadi manusia dan cara menikmati rindu. Mungkin.
0 notes
arianblog · 4 years
Text
Heii Gadis
Heii gadis.. tikamlah teman ku dari samping saja. agar ia bisa melihat separuh wajahmu dan tak curiga padaku hei gadis.. atau racuni saja dia biar ia tau sakitnya menjadi penunggu ketidakpastian heii gadis.. atau bawa ia kehutan, janjikan ia petualangan liar, dorong ia ke jurang atau tinggalkan dalam alam belantara Heii gadis.. Jika tak berani.. tinggalkan saja belatinya. biar kutikam ia dari depan, agar ia faham, teman tak pernah menikam dari belakang.
0 notes
arianblog · 4 years
Text
Nyaman.
Nyaman..
Pada kondisi ini kita sebenarnya sedang tidak berkembang
Kita sedang tidak membuat apa-apa, secara fisik kita diam namun pikiran terbuai melayang.
Entah kamu dalam keadaan jatuh cinta atau dalam situasi betah di posisi pekerjaan.
Nyaman
Didalam nya kamu tidak akan pernah faham tentang perjuangan, seperti halnya memperjuangkan cinta, ia akan selalu menuntut perjuangan, hingga kau faham ternyata cinta seperti sebuah pertarungan.
Didalam nya kau tidak akan pernah faham tentang perjalanan, seperti halnya bekerja, seseorang butuh gairah saat bekerja, lelaki akan mati tapi gairah, ia butuh petualangan dan perjalanan rintang, lelaki tak bermain di zona nyaman, mereka butuh tantangan.
Dalam nyaman kau tak akan pernah bertemu orang  orang yang bersikap kelewat batas, orang orang yang menyakiti, mempermalukan kita, dan bahkan mengguncang kepercayaan kita, namun itulah perjalanan menuju bijaksana, saya faham betul menjelaskan sesuatu panjang lebar kepada orang yang tidak benar benar peduli adalah kesia-siaan, namun disitulah kita menemukan sisi kita yang lain.
Kita adalah luar biasa yang disia-siakan, jangan sampai kita terhenti ditempat yang disebut  NYAMAN.
0 notes
arianblog · 4 years
Text
Seni berdamai dengan masa lalu
Masa lalu itu ibarat cermin retak.
Cermin retak, ketika kita bercermin, cermin tersebut akan memperlihatkan wajah yang  buruk karena refleksi cermin yang kurang sempurna akibat permukaan cermin yang retak, seperti halnya masa lalu, tidak ada orang yang sempurna ketika bercermin pada masa lalu.
Cermin retak, jangan sekali kali meraba atau menyentuh cermin retak, karena permukaan cermin akibat retakan itu menjadi tajam dan dapat melukai, seperti halnya masa lalu, jangan pernah diungkit dan mengungkit jika tak ingin terluka.
Masa lalu ketika diingat akan memberi kesan yang sama ketika kita merasakannya dulu, duka dan luka seperti baru kemarin, begitupun suka dan citanya sama seperti  saat kau rasakan dulu.
Jika masa lalu mu ternoda, kamu jangan sedih, sebab masa depan mu suci dan kau berhak bahagia.
Jika masa lalu yang dihakimi apa guna seorang berubah ?
0 notes
arianblog · 4 years
Text
Cinderella
Cinderalla dan Utang Luar negeri. Cinderella adalah dongeng Fenomenal dengan versi yang dijumpai di banyak negara, dengan berbagai variasi. Versi paling awal dari cerita ini berawal dari Cina pada 860. Dia tercatat di The Miscellaneous Record of Yu Yang oleh Tuan Ch'ing-Shih, Versi paling terkenal ditulis oleh penulis Prancis Charles Perrault pada 1697 berdasarkan cerita rakyat ditulis oleh Giambattista Basile sebagai La Gatta Cennerentola pada 1634, tetapi film animasi dari Walt Disney Production yg menjadi paling terkenal, namun jika diperhatikan kondisi inggris pada pada 1600an adalah masa" dimana kerajaan inggris sedang berbenah mencari sekutu perdagangan hingga membentuk serikat dagang, sebut saja Francis Drake , Sir Henry Middleton hingga James Coke berkeliling ke penjuru dunia mencari Opsi perdangan altrnative. Maka dari itu Saya akan memilih membahas versi Giambattista Basile. Cinderella Belia hidup di abad 17 ditengah aktivitas perdagangan dan kebijakan luar negeri yg masif, Cinderella tinggal bersama seorang Ibu dan Saudara Tirinya, Perlu di ketahui Cinderella tidak sebaik Versi Disney yg di akhir cerita mereka semua hidup bahagia, Ibu tiri dan 2 saudaranya mendapatkan hukuman yg tragis, Jauh dari kisah sebenarnya. Dalam keadaan terhimpit ekonomi dan jaminan kesehatan yg tak karuan, Cinderella melihat sebuah harapan dengan cara menikahi Pangeran Charming agar dapat menjamin masa depannya. Pucuk dicinta wulanpun tiba, Sang pangeran jatuh cinta pada Cinderella pada pandangan pertama saat malam pesta dansa yg di adakan di balai kota yg di selenggarakan oleh Dinas tenaga kerja Inggris bekerja sama dengan East India Company. Menariknya Cinderella sengaja meninggalkan alamat rumahnya, namun karena takut ketinggalan angkutan umum Cinderella terburu buru hingga melupakan salah satu pasang sepatunya. Singkat Cerita esoknya pangeran mencoba mencari alamat yg di serahkan Cinderella, Sialnya Pangeran lupa menaruh dimana kertas alamat yg dituliskan Cinderella semalam, Pangeran tidak habis akal saking cintanya ia kepada Cinderella, Dengan berbekal salah satu pasang sepatu peninggalan Cinderella Ia memulai Proyek pencarian kaki yg pas untuk sepatu tersebut. Sepatu Cinderella berkeliling ke pelosok pelosok negeri Britania Raya, Raja mengeluarkan Titah barang siapa yg mampu memakai sepatu tersebut maka ialah Cinderella dan berhak menikahi pangeran. Singkat cerita Proyek tersebut berjalan namun hasilnya belum kelihatan, Kontraktor kewalahan dan mulai habis dana, Cinderella pun duduk manis dirumah karena merasa yakin akan ada panggilan ke istana atau penjemput yg akan membawanya ke istana mengingat dana transportasi ke istana tidak murah, Sang raja dan pangeranpun tidak patah semangat, Demi memuaskan hasrat asmara pangeran, raja memutuskan meminta bantuan dana pada serikat dagang Inggris untuk tetap menjalankan proyek pencarian kaki sepatu milik Cinderella. Waktu terus berlalu dana pun telah habis namun Cinderella tak kunjung ditemukan, Kontraktor pelaksana menagih upah dan Serikat Dagang pengutang meminta bunga pinjaman. Akhirnya Kerajaan tergadai oleh Serikat dagang dan pangeran merana, Cinderella menikahi kepala desa dikampungnya karena tahu pangeran dan Raja telah bangkrut. Tamat. Seandainya Pengumuman Raja cukup dengan berkata "Barang siapa yg memiliki pasangan dari sepatu ini maka dialah Cinderella dan berhak menikahi pangeran, harap segera menghadap ke kerajaan". Kerajaan bisa hemat dana dan tenaga. Kesalahan kebijakan pemimpin akan berdampak kepada Ekonomi kerajaan, cerita diatas hanya fiksi, jangan di kaitkan dengan negara dan kerajaan manapun.
0 notes
arianblog · 4 years
Text
Untuk Perempuan yang sedang menangis
ketahuilah lelaki adalah Ia yang datang memanjakanmu, membuatmu luar biasa, kemudian menghilang dan kini kau biasa biasa saja. Ia yang pernah kau rindukan diam diam bahkan kau teriakkan lantang di doamu. Kadang kadang kau menangis sesegukan dimalam yg tak kau tahu kabarnya dimana, hingga matamu sembab karena terlalu sesak untuk mu. Lelaki adalah orang yang kau tunggu kabarnya seharian sampai larut malam bahkan terjaga hingga pagi berharap ia memberi kabar diwaktu senggangnya. Lelaki adalah ia yang pernah kau tuliskan pesan namun tak kau kirimkan, kau hapus dan kau tulis kembali dengan hati hati agar tak membuatnya marah hingga akhirnya pesan itu tak pernah kau kirim. Lelaki adalah ia yang pernah membuatmu bodoh mempertahankan hubungan sementara ia mempertahankan egonya. itulah lelaki.. yang kau buat ia nyaman dan ia membuatmu terpesona. ia hanya sekedar nyaman namun kau kini jatuh cinta sendirian.
0 notes
arianblog · 4 years
Text
Naik Gaji.
KOPIKU
 Sambil menatapi jam tangan yang terus beraksi, kopi ini pun tetap setia menggoda untuk kukecup, duduk yang terhitung kerja dan kerja yang terhitung duduk, angin sungguh pandai membawaku ketempat ini,  keruang berAC yang penuh debu disalah satu sudut kantor berkarat dan menyedihkan ini. Sambil tetap menggoda kau pun setia menjadi saksi keluh ku hari ini kopiku, kau yang masih memberi manis saat akupun tak memberi kepastian.
 Hari kedua setelah janji kenaikan gaji tak terlaksana, manusia manusia di tanah ini pun mulai menampakkan raut yang tak ramah, raut yang semestinya tak kasat dimataku, raut yang semestinya tersimpan jauh dalam kenangan perih di tahun tahun menyedihkan saat tempat ini masih tertatih, kelam yang masih menderu deru di hati dan harapan yang hampir habis terkikis  disetiap hari yang hanya menyisakan letih. Lantas siapa yang harus disalahkan? Salahkan dengki yang terlalu hebat dan syukur yang terlalu lemah.
 Sesekali kumengintip jam ditangan ini, seiring berlalu lalang manusia dengan berbagai keluh dan pesan tersirat, ada harap yang tak terartikan diwajah yang hampir putus asa menahan terik yang menusuk langsung ke hati mereka, hati yang setiap jam akan semakin lemah selemah saat mereka masih tertatih dulu. Dulu sebelum merasakan tahun ketiga dari kebangkitan perusahaan yang pernah dikatakan hebat oleh beberapa orang, tahun yang menyajikan pelakon yang berbeda namun dengan alur yang tetap sama, curiga yang tetap sama, dan pengharapan yang masih betah dikepala hingga pada saat hari ini pun berakhir wajah mereka pun masih tetap tak sumringah.
 Hanya senyum senyum kecil dan kelakar kelakar aneh yang terpaksa disebut penghibur di hari menjelang magrib yang dipenuhi pertanyaan, “ kenapa Cuma segini” ? yang seketika itu juga saya masih bertanya jauh kedalam hati, apa yang terjadi disini, ada apa?,membuat kelakar serta senyum kecil itu ikut meratapi yang terjadi hari ini, hari yang membuat Tuhan menguji kita sebagai manusia, yah kita sebagai manusia. Hingga pada saat hari ini pun masih menyisakan raut resah, kau pun masih setia menjadi saksi keluhku, dengan manis yang masih kurindu walau tak hangat lagi.  Terima kasih kopiku.
0 notes
arianblog · 4 years
Text
Unspoken Dream
Menjadi miskin tak ada cicilan dan otak belum pikun adalah anugrah yang sering terlupakan, Mimpi kadang tidak terakomodasi bahkan terabaikan, kita lupa dengan adanya mimpi di hati kita maka semua bisa dihidupkan, Cinta bahagia dan lain lain boleh jadi hilang namun tidak dengan mimpi.
Memandang Sosial media misalnya, mimpi orang orang kadang mengaburkan mimpi kita, mengalihkan kita dari keinginan sebenarnya, padahal pertanyaan yang sebenarnya ialah bukan apa yang kita punya, tapi apa kita bahagia ?
Apa kamu Bahagia ?
Saya tau cuma orang munafik yang bisa bilang aku bisa bahagia tanpa uang, namun picik juga kalau bilang uang adalah kebahagiaan, 
Nikmati saja iramanya, ikuti langkah langkah angin dan sesekali menangislah
Karena hidup itu bukan soal menerjang badai, tapi bagaimana kita bisa belajar menari di bawah hujan.
tidak perduli kamu seperti apa. 
kamu adalah diri mu dan mimpimu. 
Tumblr media
0 notes
arianblog · 4 years
Text
Pergilah kemana Hati Membawamu.
“Dan kelak, di saat begitu banyak jalan terbentang di hadapanmu dan kau tak tahu jalan mana yang harus kau ambil, janganlah memilih dengan asal saja, tetapi duduklah dan tunggulah sesaat. Tariklah napas dalam-dalam, dengan penuh kepercayaan, seperti saat kau bernapas di hari pertamamu di dunia ini. Jangan biarkan apa pun mengalihkan perhatianmu. Berdiam dirilah, tetap hening, dan dengarkan hatimu. Lalu, ketika hati itu bicara, beranjaklah, dan pergilah ke mana hati membawamu…”-Susan Tamaro (Pergilah Kemana Hati Membawamu”
0 notes
arianblog · 4 years
Text
Malam
Sejam yang lalu aku duduk depan dua pasangan yang menceritakan hidup itu seperti apa, didepanku ada kopi caramel sebagai pengobat disebuah tempat ternama milik Penjajah di jalan Pettarani. Kami bercerita tentang kehidupan dengan wawasan alakadarnya, bukan percakapan tingkat empiris tapi cukup sedap untuk malam panjang ini.Didepanku ada sekumpulan anak muda bertato bersandingkan gadis kekurangan kain, disamping ada 3 pemuda dengan gaya metroseksual ala masa kini, dan didepanku  2 sahabat yang lahap bercerita, aku hanya diam,diam dalam pencerahanku, senyumku sesekali kuberikan
Dalam titik tenang ku tiba tiba aku bertanya dalam hati.
Adakah Tuhan di tempat ini?Adakah Aku membawa Tuhan Bersamaku? Atau Tuhan Membawaku Kesini? Ketika birahi yang juara Etika menguap entah kemana (salah satu bait lirik lagu *efek rumah kaca), dan saya berada dalam bait itu, bait lirih tajam menembus dinding spritualku.
Aku tersesat. Iman ku jatuh terjungkal ditikungan saat ku menuju kesini,Kutinggalkan jauh dari tubuhnya, dan nafsu pun menari ta’kuasa menahan suka, bernyanyi bersama hasrat yg terkekang berhari hari, terciptalah seorang pemuda yg brutal mencaci hidup, menyalahkan hidup bertubi tubi, mengiyakan caci maki dari kawanku yang labil, dan kami sepakat, inilah kehidupan, jauh dari keadilan, jauh dari kata puas yang sebenarnya hanya omong kosong. Hingga pemeran hidup bertambah ditempat ini, dengan gaya yg jauh lebih santun, namun masih mengherankan, ada apa wanita berjilbab jam 2 pagi ditempat seperti ini?Adakah malam selalu seperti ini?Aku jatuh dalam kondisi yang pernah yang tak dapat jelaskan. Apakah memang kenyataan selalu memenangkan hati manusia daripada iman? Hidup itu keras kata sang wanita didepanku yang baru beberapa menit berkenalan denganku, aku masih mengiyakan, mengajakku merasakan malam yang lebih dingin dari yang kutau, mengajakku menelusuri sisi diriku yang lain. Dan jam tangan pun menunjukkan aksinya, menunjukkan pukul yang ta’ wajar, mengherankan kami bertiga, dan sekejap beranjak keperaduan yang lain, jauh membawaku ketempat yang lebih menjajikan.Namun imanku memanggil ditikungan tempatku menjatuhkannya, aku tersadar, ta’ semestinya aku bersama mereka, aku seharusnya berada dirumah mencuci baju yang rencananya akan kupakai kuliah.Menuliskan sisi malam yang lain bukan malam yang kejam seperti hidup yang kita persalahkan tadi, malam yang lebih nikmat dibawah atap bersama keluarga.
0 notes
arianblog · 4 years
Photo
Tumblr media
Senin 23 Mei 2013
Saya menuju ke kampus yang sudah bosan kusebut kampus, kampus yang enggan disebut kampus oleh bibir yang sudah berkarat, bibir yang telah mencibir sudut sudut indah tempat kebanggaan beberapa orang, namun tetap kusebut ini kampus. Lorong lorong yang mulai berubah raut dari gemerlap suasana kebesaran nama tempat ini hingga pada masa masa akhir ia berdiri, pohon pohon yang mulai hilang satu persatu, dan tongkrongan tongkrongan yang tak riuh lagi, inilah kampus, sepuas hati kusebut kau kampus hari ini. Sesaat saya telah berada di sebuah ruangan kampus ini, mengurusi ujian akhir yang tak kelar-kelar, merupakan siksaan luar biasa, karena harus berjumpa dengan mu. yah kau , kau bangku kuliah, aku sungguh merindukan mu, kurindu saat kau menopang kami bercanda didalam kelas, saat kami bercakap sedap sesedap siang berasap kopi dan rokok, sudah lama itu terjadi dan menatap mu seperti melihat ku duduk diatas mu sambil bercanda bersama sahabat sahabat ku, sudah lama itu terjadi dan hampir saja kulupa jika tak menatap mu, iya kau, kau yang menahan ku sendiri di kampus ini, sendiri menatap mereka pergi satu persatu. Gedung ini juga sudah terlalu tua, terlalu tua hingga melengkapi nelangsa seorang mahasiswa tingkat akhir yang berjalan sendiri dikoridor kampus ini, sekali lagi kau kusebut kampus, tak ada lagi rumput dilapangan itu, tapi rumput itu tak penting, kami tak pernah duduk dibawah pohon sambil bercanda, tak ada kenangan seperti itu, hingga kau masih jadi primadona di kepalaku, iya kau, kau yang ada didalam kelas,Wajah wajah asing sudah berulang kali melewati koridor ini, wajah asing yang sedikit lagi menempati masa yang sama dengan ku, merindukan mu, iya kau, kau yang ada dikelas sana, sebentar lagi kau kan mendapat pengagum baru,.Aku sungguh merindukan mu.
Atau mungkin aku merindukan ia yang duduk disamping mu?
0 notes
arianblog · 4 years
Text
Awan dan Hujan
Kita seperti awan biru dan hujan yang hanya berjumpa di akhir
bertatap dari kejauhan.
Kita seperti awan biru dan hujan sama sama dinantikan namun dari bibir yang berbeda dan doa yang tak sama.
Kita seperti awan biru dan hujan, yang hanya ditakdirkan saling bertatap.
Entah aku atau kamu yang hujan, hujannya deras seperti tangisan anak kecil. tangisnya hanya terhenti ketika menatap awan biru.
Jauh sebelum hujan itu tercipta, awan biru sudah menanti lebih dulu, walaupun tanpa kepastian hujan kan turun atau tidak. namun luka tetap mengalahkan penantian, hujan merasakan itu. Merasakan sakitnya jatuh ke bumi sambil menatap awan biru di kejauhan dan berucap dalam hati, apakah ini takdir kita ?
Apakah kita seperti awan biru dan hujan ?
Jika ya. Kurasa aku adalah hujan.
0 notes
arianblog · 4 years
Text
43
Hari ke 43 .
Hari yang menciptakan riuh seketika menjadi senyap sekedipan mata, semua bisa saja berubah secepat kedipan mata ini, itu katanya, tapi tak secepat seperti ini. Masih terasa letih semalam menghabiskan 2 jam sia-sia, menghabiskan 2 jam hanya untuk menukar lelah, lelah berhari hari dibawah terik dan tekanan, lelah didepan kilatan cahaya monitor komputer  diiringi suara printer yang sedikit mengganggu, ditukar dengan lelahnya tubuh karena mendendang dunia.
Hari ke 43 dari perjalanan meraih pengalaman dan menerjunkan diri dalam kepenatan. Hingga perlahan diri ini lupa siapa dirinya. Apakah aku seorang manusia atau seorang Sarjana? Apakah aku seorang manusia atau aku seorang pegawai? Apakah aku seorang manusia atau aku seorang pembuat kopi dan foto kopi. Apakah aku manusia?
Hari ke 43 dari hari kebebasan tersenyum sedunia berubah jadi hari mengatup bibir, yang tiap hari nya berteman sebelah mata dan terik yang semakin menusuk semangat muda tadi pagi menjadi semangat seadanya, menguap dan terbang tertiup waktu, hilang dibawah terik dan membias bersama hujan.
Hari ke 43 dari mimpi mimpi besar muda dan berbahaya hingga menjulang jauh melampaui batas kenyataan dunia perih industri marine, tempat berkarat ini terpaksa jadi saksi tak bisu dari peluh peluh pemuda yang baru menapaki masa depan abu abu di dunia silat lidah menyedapkan. Biasanya tempat ini berbinar dimata ku, tapi hari ke 43 ini begitu luar biasa memainkan peran nya, tepat pukul 13.15 hujan kecil turun ditempat ini, pengobat atau hanya penunda kerja namun tetap hanya kusebut hujan, sedikit sejuk walau hanya sepintas lalu dan seperti yang lalu lalu.
Hari ke 43 telah melewati separuh waktunya, separuh waktu yang berisi beribu semu, beribu palsu dan dusta, serta beribu kenyataan  pahit hidup, hingga pada putus asa yang betah berhari hari di atas kepala ini, separuh hari ini begitu menusukku, efek dari masalah yang didramatisir dan kelalaian orang yang tak bertangung jawab harus kutanggung jawabpi, kembali lagi, yang muda selalu berada diujung mata dan diujung jari, padahal tubuh ini lebih dari pada ujung jari atasan, lebih dari serapah atasan. Kami memang muda, tapi kami manusia.
Hari ke 43 dari janji hebat masa lalu yang mengebu gebu, beribu kenangan dan pengharapan berjumpa dengan diri yang luar biasa, harapan hidup hebat dari buku buku motivasi palsu hingga pada novel-novel religi menyesatkan dan berubah jadi basi seperti  k-pop yang memuakkan semua pemuda sejati, namun tetap bertahan hingga jadi kesenangan.
Jika hari ini adalah hari yang terburuk sepanjang saya berada di tempat ini, biarlah hanya didalam tulisan ini, hingga bibir masih tersenyum kecut masam dengan akting yang buruk dan hingga pada harapan berjumpa dengan hari ke 44 yang lebih baik.
1 note · View note