Tumgik
arvsee 6 days
Text
Lily of the Valley
Air langit telah membasahi bumi Yogyakarta dari semalam. Sepertinya tak ada niatan untuk berhenti sejenak. Arum menghirup dalam-dalam udara dari jendela kamarnya. Aroma petrikor mampu menenangkan pikirannya yang kini sedang tak karuan.
"Setelah sekian lama, mengapa kamu kembali. Aku sudah mulai terbiasa tanpa kehadiranmu, namun mengapa semesta mempertemukan kita lagi."
Arum masih tak menyangka jika cinta lamanya kembali lagi. Setelah penolakan laki-laki itu beberapa tahun silam. Lalu menghilang bagaikan ditelan alam. Dan harapannya yang mulai tenggelam, kini kembali ke permukaan.
Pertemuan singkat yang tiba-tiba, membuat Arum hanya menduga-duga. Menerka skenario macam apa yang akan Tuhan berikan kepadanya. Mungkinkah berakhir manis, atau tragis, lagi.
0 notes
arvsee 7 days
Text
Kangen rumah, pengen pulang.
0 notes
arvsee 16 days
Text
Terkadang banyak hal yang perlu dikorbankan untuk sebuah asa masa depan
0 notes
arvsee 27 days
Text
Riak air semakin meninggi
Hujan tak berniat untuk berhenti
Riuh angin kian berisik saling bersahutan
Gemuruh petir bernyanyi dengan suara menggelegar
Mereka semua sedang merayakan patahnya harap seorang anak perempuan
0 notes
arvsee 1 month
Text
Ini hanyalah kenangan, namun mengapa sangat menyakitkan.
0 notes
arvsee 1 month
Text
Ini tentang seorang perempuan. Ia yang selalu gagal dalam asmaranya. Entah apa yang salah darinya, atau mereka yang hanya memanfaatkannya. Ketulusan yang ia berikan hanya dianggap candaan. Tanpa ada keseriusan. Bolehkah jika ia marah dengan takdirnya (?)
Rasa takut untuk memulai sebuah cerita selalu melingkupi hatinya. Kepercayaan yang mulai pudar perlahan, seolah mendukung apa yang ia rasakan. Trauma atas ketidakberhasilan yang pernah ia dapatkan. Lantas adakah orang yang bisa dipercayainya (?)
Dengan gagahnya seorang laki-laki datang kepadanya, namun sayangnya si wanita sudah tak memiliki rasa percaya kepadanya. Walaupun ia tau jika laki-laki itu tulus mencintainya. Namun apa daya, hatinya terlalu kerasa untuk mempercayainya.
Menyembuhkan luka yang tak bisa diraba ternyata sesulit itu. Bagaimana caranya untuk memulihkan segala sakit yang telah ia rasa. Mungkin hanya waktu yang akan menjawabnya.
0 notes
arvsee 1 month
Text
Auto ilang respect anjirrrr
0 notes
arvsee 1 month
Text
Askara tara tampak tenang di awang-awang
Begitu pula dengan sepasang nayanika milik seseorang
Yang kini tengah beradu dengan renjana
Sebuah lengkungan muncul dari bibir ranumnya
Entah apa yang ada di otak cerdiknya
Yang pasti, aku begitu mengagumi setiap yang ada pada dirinya
0 notes
arvsee 1 month
Text
Apa kau juga merasakan segala keresahan ku. Bahkan angin malam pun tahu kegelisahan ku. Dingin dan sesak, menikmati semua nestapa yang merana.
0 notes
arvsee 1 month
Text
Kini aku sadar, bagaimanapun caraku berupaya untuk membersamai mu, akan mustahil untuk bersatu.
0 notes
arvsee 1 month
Text
Aku hanya rindu tertawa bersamamu, menghabiskan malam dengan cerita lucu mu.
0 notes
arvsee 1 month
Text
Banyak aksara yang terbuang sia-sia hanya karena kita tak lagi sama.
0 notes
arvsee 2 months
Text
Bagaimana caraku berpaling darimu, jika kamu selalu memperlakukanku layaknya seorang ratu. Lembutnya tutur katamu mampu membuatku semakin jatuh pada pelukanmu.
1 note View note
arvsee 2 months
Text
Ruang Dialog Hampa: Bagian Tiga
Tumblr media
Di bangku ini, aku terduduk sendiri. Sembari menatap lalu lalang kendaraan di jalanan, seolah mereka saling berebut jalan untuk segera sampai tujuan. Langit yang awalnya berwarna kuning keemasan, kini sedikit demi sedikit berubah menjadi kehitaman. Lampu kota pun satu persatu mulai mengeluarkan sinarnya.
Dalam diam, aku mengulang kenangan. Kenangan yang membuatku tersenyum sendirian. Di sini, di tempat ini pertama kali aku bertemu dengannya. Sosok manis berlesung pipi ketika tersenyum. Ia yang selalu membawakan ku satu cup milkshake oreo. Dan bagaimana cara ia ketika menggodaku untuk tertawa. Bagaikan kaset rusak, bayangan itu terus berputar du dalam kepala.
Dan sekarang aku tak tau keberadaannya. Dia menghilang tiba-tiba. Tak ada salam perpisahan. Tak ada pelukan yang menenangkan. Tak ada lambaian tangan. Dia pergi dengan membawa sebagian perasaan. Banyak pertanyaan di kepalaku saat ini. Aku pun tak tau tujuannya apa. Yang pasti, saat ini aku merindukannya. Rindu segala cerita tentangnya. Dan juga rindu sorot mata tegas itu menatapku dengan lembut.
Hei tuan, kapan kau akan kembali. Aku sangat merindukanmu. Jangan membuatku menunggu terlalu lama. Kau bisa membuatku merasa gila.
1 note View note
arvsee 2 months
Text
Bagaimana bisa aku merindukanmu sehebat ini. Padahal kita belum pernah bertegur sapa, bahkan bertatap muka. Bukankah ini terasa lucu. Aku hanya sekedar menatapmu dari layar kaca, tanpa bisa memeluk ragamu seutuhnya.
1 note View note
arvsee 2 months
Text
Bajingan mana yang telah membuatmu kecewa hingga mati rasa, Puan?
0 notes
arvsee 2 months
Text
Ruang Dialog Hampa : Bagian Dua
Tumblr media
Gadis itu diam menatap pria yang sedang bercanda tawa dengan seseorang di ujung jalan. Ketika pria itu mendekat kearahnya, dia hanya diam membisu. Berpura-pura seolah tak mengetahui kehadirannya. Dan pria itu seakan tak melihat dirinya. Entah apa yang ada dipikiran mereka, hanya mereka dan Tuhan yang tau.
Bukankah aneh ketika dua orang yang saling mencintai, bersikap seolah tak ada rasa yang dimiliki. Sungguh, sikap mereka sangat menggelikan. Sorot mata mereka membuktikan seberapa besar rasa yang mereka punya. Sayangnya, mereka terlalu takut untuk saling mengungkapkan. Takut jika yang mereka dapat hanyalah sebuah penolakan.
Diam bertatapan, lalu saling mendiamkan. Tak ada percakapan, hanya terdengar hembusan nafas yang saling bersahutan. Pada akhirnya mereka memilih untuk menyerah dan saling meninggalkan.
1 note View note