Tumgik
cerminintrover · 5 years
Text
yang harus selesai
gini loh, dek. habis menikah itu, masalah tuh tambah banyaaak, bukan jadi berkurang. kamu harus mikirin keuangan keluarga, kesehatan keluarga, pendidikan anak-anak, aktualisasi masing-masing anggota keluarga. itu dalam lingkup besarnya. dalam lingkup kecilnya? mikirin hari ini mau makan apa, jemuran sudah kering belum, pintu sudah dikunci belum. banyak yang diurus.
jadi, kalau memang niat menikah, ya kamu harus selesai dulu, dek, sama hal-hal dasar yang jadi pasaknya rumah tangga. kepercayaan, percaya nggak sama calon pasangan? kejujuran, bisa nggak kamu jujur sama diri sendiri dan sama calon pasangan? komitmen, kesetiaan, mau menerima, hal-hal seperti itulah.
kalau kamu dan calon pasanganmu sudah selesai sama hal-hal dasar itu, artinya kalian sudah siap untuk mempersiapkan diri untuk menikah. belum benar-benar siap menikah loh. kenapa? karena habis itu yang harus diobrolin masih banyak.
gimana kalian mengatur keuangan keluarga. mau tinggal di mana dengan cara apa, ngontrak kah nyicil rumah kah. gimana caranya bertukar sepatu biar sama-sama baik sebagai menantu. besok kalau punya anak gimana mendidiknya. apa bentuk melayani dan taat menurut masing-masing. rencana jangka panjang masing-masing dan gimana kalau itu harus dilebur. bahkan, bisa sampai seputar mau punya ART apa enggak. suka ngosek kamar mandi enggak. mau punya anak berapa (ini kendali Allah memang tapi bisa juga direncanakan).
juga, yang mungkin tabu diomongin di depan, seperti gimana kalau sampai terjadi masalah dan amit-amit harus berpisah. apa arti kekerasan dalam rumah tangga menurut masing-masing. dan lain-lain.
wajar sih, kalau saat mau menikah, kamu diselimuti kekhawatiran. akan langgeng nggak ya, dia akan setia nggak ya, akan bahagia nggak ya. itu memang tugasnya setan supaya yang mau menikah ragu-ragu dan nggak jadi menikah.
tapi, dek. ada banyak banget yang lebih penting dan utama untuk dipikirkan dan direncanakan daripada itu, apalagi daripada masa lalunya atau kekhawatiran tentang kesetiaan dia di masa depan.
intinya ya dek, setiap orang pasti punya masa lalu sehingga kamu nggak usah mikirin masa lalu calon pasanganmu. nggak usah, nyusahin. sekaligus, kamu jangan berharap deh bahwa kamu bisa mengubah seseorang. kalau sayang ya pasti dia menjadi dirinya yang terbaik. lagian, nggak enak menjalani hubungan yang penuh dengan tuntutan.
dah, selesaikan dulu yang dasar-dasar. kalau sudah siap untuk mempersiapkan diri untuk menikah, persiapkan diri (dan calon pasangan) untuk menikah. baru deh menikah.
prinsipnya kan, nanti gimana bukan gimana nanti. semangat persiapannya!
3K notes · View notes
cerminintrover · 5 years
Text
Ada manusia menyukai manusia lain hanya karena fisik serta status yang melekat pada dirinya. Lalu? Aku mau kau tak begitu.
(Vivi Aramie)
18 notes · View notes
cerminintrover · 5 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
UI/UX menungsa smartphone version 450x1080
455 notes · View notes
cerminintrover · 5 years
Text
Salah Jalan
Hey, pernah merasa “salah jalan”?
Salah jurusan, salah ikut organisasi, salah topik skripsi, salah memilih pekerjaan, salah membangun core competence, atau bahkan rasanya seluruh hidupmu salah sehingga untuk memperbaikinya kamu harus mengulangi hidup sejak bayi lagi?
Sedikit-banyak, saya pun pernah merasakannya.
Setelah sekian lama bergulat dan berefleksi atas perjalanan hidup, pada titik ini, inilah beberapa nasihat saya kepada diri saya sendiri.
1. Bebaskan diri dari ilusi waktu.
Masa lalu hanyalah memori, masa depan hanyalah imajinasi. Hidup yang sesungguhnya adalah apa yang kita jalani saat ini.
Kamu perlu ingat bahwa betapapun salahnya pilihan yang kita ambil di masa lalu atau seberat apapun situasi yang menanti di masa depan, saat ini mereka hanya terjadi di alam pikiran kita.
Yang nyata adalah apa yang kamu alami, pilihan yang kamu ambil, dan tindakan yang kamu lakukan saat ini; di sinilah hidupmu.
2. Kamu selalu bisa memulai hidup baru.
Bahkan, hidup itu sendiri memang selalu baru. Pagi ini bukanlah pagi yang sama dengan pagi manapun yang pernah kita lalui, detik ini adalah detik baru yang belum pernah kita isi.
Mengapa menyeret-nyeret memori dan menganggap kita yang hari ini adalah bawaan dari kita di masa lalu, ketika hidup selalu menyajikan kesempatan untuk menjadi seseorang yang baru?
3. Mulai sekarang, hiduplah secara intensional.
Hadirkan selalu kesadaran yang penuh pada setiap tindakan dan keputusan–hingga pada hal-hal yang selama ini tidak kita sadari bahwa ia adalah sebuah keputusan, seperti bagaimana kita mengisi Minggu pagi atau bagaimana kita memanfaatkan uang receh.
Hati-hati dengan mode autopilot–mode di mana kita menjalani hidup tanpa intensi dan tanpa kesadaran penuh, menyerahkan kendali pada naluri alamiah dan alam bawah sadar.
Hadir ke kelas karena otak kita sudah diprogram untuk melakukannya sebagai rutinitas–misalnya.
Melanjutkan studi karena, ya, semua orang melakukannya–bukankah begitu caranya hidup? SD - SMP - SMA - Kuliah - Kerja - Kuliah lagi kalau tidak dapat pekerjaan.
Hidup macam apa yang bisa dicapai dengan mode autopilot? Hidup yang terombang-ambing mengikuti apa pun di luar diri kita: tren yang populer, penilaian orang lain, tuntutan lingkungan, dan seterusnya.
If you don’t know where you are going, any road will get you there.
Lewis Caroll
Sejauh apapun kamu tersesat, sebanyak apapun waktu yang tersia-siakan, kamu selalu bisa berputar arah dan mengawali lagi segalanya.
Hutang bisa dibayar, maaf bisa diberi, dosa bisa dihapus; asal kita tidak berputus asa dan selalu memberikan yang terbaik yang kita mampu saat ini, mulai hari ini dan seterusnya.
686 notes · View notes
cerminintrover · 5 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
by Eyebombing Bulgaria (more)
85K notes · View notes
cerminintrover · 5 years
Text
Kau tahu apa yang sedang dilakukan olehku sedari tadi? Aku sedang berada di dalam roomchat kontakmu. Melihat perubahan-perubahan notif di atas sana. Dari mulai berisikan "terakhir dilihat--" hingga berubah "online"
Namun kau tak kunjung menanyakan, apa yang sedang aku tunggu sedari tadi.
0 notes
cerminintrover · 5 years
Text
Tumblr media
Hanya saja, kamu tidak benar-benar paham dibalik kalimat itu apa?!
Sini, biar aku jelasin baik-baik.
Kau tahu? Bukan notif rangkaian huruf yang sekarang sedang aku rindukan. Aku rindu suara kamu, setidaknya luangin sedikit buat ngobrol, meski 5 atau 10 menit.
Ah! Aku memang terlalu egois. Silahkan, berlarut-larutlah dengan kesibukanmu. Jangan khawatirkan bagaimananya aku.
0 notes
cerminintrover · 5 years
Text
“Dan senyum itu berhenti, sesaat setelah akhirnya tahu, bergantung adalah bunuh diri secara perlahan.”
- Hujan Mimpi
349 notes · View notes
cerminintrover · 5 years
Text
“Jika hanya sekadar menunggu, mendapatkan, kemudian meninggalkan; mungkin kau juga sepakat, angkutan umum pun bisa.”
— ©Abthal Zulwaqar
201 notes · View notes
cerminintrover · 5 years
Text
Kita berupaya menyamakan langkah; agar kita seirama. Namun, seiring berjalannya waktu, persepsi tentang seirama terlalu naif. Sehingga apa yang kita sebut dengan bersama bukan berarti selalu ada.
©Abthal zulwaqar
450 notes · View notes
cerminintrover · 5 years
Text
Siklus
Kau butuh waktu untuk pulih. Aku butuh waktu untuk memilih. Garis waktu memainkan peran, sebagaimana hilir mudik kendaraan; mundur teratur atau maju terstruktur.
Selanjutnya, kau butuh waktu untuk menentukan. Sedangkan aku butuh waktu untuk menyiapkan. Garis waktu menyisihkan keyakinan, serupa lebah dan nektar bunga saling menemukan.
Tumblr media
View On WordPress
942 notes · View notes
cerminintrover · 5 years
Text
Tumblr media
Tua Nanti
Tua nanti bukan harta lagi yang kau butuhkan
Bukan lagi tentang menikmati hidangan lezat
Bukan lagi angan dan cita citamu terdahulu
Tua nanti, tentang anak cucu yang seberapa sering hadir menemani
Sekedar bercerita bersenda gurau
Duduk menikmati secangkir teh hangat dan pisang rebus. Iya.. Sesederhana itu.
Cukup memberi cahaya ditengah sepi lanjut usia.
Tua nanti…
Doa doa kita dinanti anak cucu menganggap sebagai yang dulu lahir yang lebih mengerti akan agama,
Pun kita menanti doa doa dari anak cucu semoga tetap sehat dan bisa bercengkrama bersama
Kenapa aku membayangkan ketika tua nanti mungkin sedikit gambaran dari kakek nenek yang selalu merindukan anak cucunya di kampung halaman sana.
Tua nanti…
Ditulis. Saat masih muda 😊
Tol Kertosuro - Salatiga (27 Desember 2018)
5 notes · View notes
cerminintrover · 5 years
Text
“Untukmu yang selalu berharap, ingatlah bahwa setiap tangan yang menadah ke langit, tidak akan pernah kembali dalam keadaan kosong”
Ia akan membawakan padamu ketenangan hati tersebab doa yang kamu langitkan akan segera terijabah, segera terijabah dalam arti yang sabar. Ia juga akan memberikanmu jawaban atas semua keluh kesahmu saat dahimu menyentuh sajadah dan meneteskan air mata, tersebab karena kemantapan hatimu tidak ada lagi yang bisa membantu kecuali Dia. Dengan jalan yang kamu pun tidak bisa menerkanya.
Tenanglah, Dia mendengar semua doamu
@jndmmsyhd
781 notes · View notes
cerminintrover · 5 years
Photo
Tumblr media
gegara fenomena anak gantengnya ustad nikah umur 17 tahun, fitur explore instagram gue dibanjiri akun-akun (katanya) dakwah pada nyuruh nikah muda, yang di-like entah siapa di list following gue. this is why I do not follow those (katanya) dakwah accounts. baik di line ataupun ig sebagai socmed aktif gue. bukannya mengajak perempuan untuk produktif agar lebih berguna bagi sesama, ini malah kontennya bikin galau dan mendorong perempuan agar buru-buru menikah. meh. apa bedanya akun yang (katanya) dakwah itu sama akun-akun abege labil yang isinya galauin cowok? beda bungkus aja sih. satu pakai bungkus agama, satunya enggak. tapi isinya sama. ngebet pengen berdua-duaan sama lawan jenis.
I mean, yes I believe marriage is completing half of our deen, tapi nikah bukan balapan yang harus diburu-buru kan? kenapa nggak lebih mengarahkan perempuan untuk mengejar pencapaian-pencapaian mereka? karena toh kalau memang yakin dengan takdir Allah, tulang rusuk yang hilang juga akan dipertemukan dengan pemiliknya at the right time, kan? bukannya maksain buru-buru minta dihalalin biar bisa saling pegangan, ciuman, dan ena-ena dengan dalih ibadah. marriage is so much more than making sex halaal.
output gerakan si akun-akun (katanya) dakwah ini bikin jadi banyak perempuan muda ngebet nikah karena ingin segera dihalalkan (duh, tapi kamu kan bukan babi?!?!?) dan ngebet minta dikhitbah. seolah pilihan hidup perempuan muda cuma dua: nikah muda atau pacaran. pacaran (katanya) mendekati zina. jadi daripada dosa mendingan nikah muda.
like… hell-o, man……
picik sekali rasanya kalau para penggerak (apa yang mereka yakini sebagai) dakwah ini berpikir perempuan kalau nggak nikah muda, ya pasti bakal buang-buang waktu dengan pacaran gak ada juntrungan. entah darimana sesat pikir macam ini berawal. mereka kayak lupa perempuan itu adalah madrasah pertama anaknya, yang pastinya seorang perempuan butuh banyak mengeksplor ilmu pengetahuan dan pengalaman supaya anaknya bisa dididik oleh sosok ibu cerdas dan berwawasan luas. jadi apa kalau nggak nikah muda, perempuan pasti akan menghabiskan waktunya cuma buat pacaran? emang otak perempuan isinya cuma lelaki doang?
duh!
gue bisa dibilang super jarang melihat akun (katanya) dakwah yang mendorong perempuan mencari ilmu dan pengalaman sebanyak-banyaknya atau memperluas pergaulan sampai ke kancah global sebagai bekal untuk mendidik anak masing-masing di masa depan nanti.
isi akun itu melulu cuma: ayo nikah, ayo halalin aku, ayo kasih aku kepastian…
dengan balutan agama.
buat saya efek yang diciptakan akun-akun (katanya) dakwah ini sama mengerikannya dengan (apa yang mereka yakini sebagai) konspirasi yahudi. sudah banyak perempuan yang “teracuni” untuk ngebet dihalalkan, meskipun bisa jadi secara mental belum siap. padahal anak butuh keluarga harmonis dan orangtua yang tidak labil.
all in all, mau nikah umur berapapun, itu pilihan masing-masing individu. tapi mbok ya janganlah menggencarkan nikah muda dengan cara-cara yang salah. dibalutkan agama dan membuat perempuan jadi galau menunggu pangeran berkuda putih datang meghalalkan (padahal si perempuan bukan babi peliharaan). ujung-ujungnya karena ngebet nikah tapi masih labil, banyak juga yang minta cerai karena nggak kuat menerpa badai rumah tangga. gue baca di artikel pikiran rakyat, angka perceraian di Indonesia bahkan mencapai 1000 per harinya, dan sekitar 40 kasus per jamnya. nggak bisa dipungkiri dari angka sebanyak itu banyak mereka-mereka yang menyesali kelabilan akan kengebetan mereka yang dulu ingin buru-buru minta dihalalkan. contoh masalah yang terjadi akibat fenomena ini adalah masalah keuangan. yes. doo-eet. (sumber: buku The Alpha Girl’s Guide by Henry Manampiring)
padahal masa-masa muda itu bisa dipakai dengan melakukan banyak hal di dunia ini. terlalu banyak ilmu pengetahuan, terlalu banyak jenis orang, dan terlalu banyak tempat untuk dieksplor. so please, jangan mendoktrinkan sesat pikir “nikah muda biar lekas halal”. karena kamu bukan babi. eh bukan deng, karena nikah bukan cuma menghalalkan pegangan tangan, ciuman, dan seks. kalau memang sudah siap dengan segala konsekuensinya, oke, itu pilihanmu. tapi gak usah “meracuni” perempuan lain yang merasa belum siap untuk mengikuti jejakmu juga.
karena yang diekspos akun-akun (katanya) dakwah itu juga cuma bagian enaknya nikah muda doang. macam gunung es aja. di bawahnya jelas banyak masalah dan justru malah itu yang esensial tapi nggak pernah dibahas mendalam. entah kenapa. padahal masalah basic seperti problem finansial atau emosi kedua belah pihak yang masih mirip bocah merupakan hal krusial yang penting dibahas kalau mau menikah muda.
jangan berdalih dengan cuma punya modal nekat aja ngelamar dan atau menerima lamaran anak orang. ini pernikahan, bukan mau terjun buat sky diving. nekat doang gak bakal bisa beli susu bayi atau bayar listrik. kecuali situ mau nekat menodong kasir minimarket atau kasir pln buat memenuhi kebutuhan-kebutuhan rumah tangga. yakali banget kan?
buat kamu-kamu yang sudah menikah dalam usia yang terbilang muda: selamat! kamu sungguh sangat berani menempuh hidup baru yang isinya kamu dan pasanganmu (dan juga anak-anak kalian), bukan cuma dirimu sendiri lagi. gue paham, meskipun dua orang yang hidup bersama akan lebih menggandakan masalah daripada satu orang, tapi jelas kebahagiaannya juga berlipat ganda dibandingkan dengan kami-kami yang masih hidup untuk diri sendiri. gue berdoa semoga kalian selalu diberkahi hidup dan pernikahannya.
buat kamu-kamu yang galau-galau pengen dikhitbah: yakinkan hati, beneran udah siap? atau cuma disiap-siapin, padahal sebetulnya cuma pengen bisa punya pasangan halal buat pegangan tangan dan enak-enakan? kalau beneran udah siap, selamat! semoga pangeranmu lekas datang. kalau ternyata belum, ya santai cyin, hidupmu masih panjang. di Pakistan sana, dulu Malala Yousafzai sampai ditembak taliban karena memperjuangkan hak-hak perempuan untuk bersekolah. lah kamu sudah hidup di negara yang tidak mempermasalahkan sekolah bagi anak perempuan, masa galau berkepanjangan hanya karena Allah belum memberi sang pangeran? malu atuh ih sama Malala. padahal akses kamu untuk mendapatkan pendidikan dan memperluas pengetahuan gak sesulit saudara-saudara kita di pakistan. ingat an-nuur 26 laaah. pastinya perempuan cerdas juga untuk lelaki cerdas juga kan?
buat kamu-kamu yang masih ingin mengeksplor banyak tentang dunia sebelum menikah: selamat! anak-anak berhak terlahir dari rahim ibu yang cerdas dan suamimu berhak mendapatkan pasangan hidup yang mampu menopang keutuhan rumah tangga dengan pengetahuan dan pengalamannya.
buat kamu-kamu lainnya yang kebetulan baca tulisan gue sampai disini: ini suara hati gue dan beberapa netizen di ask.fm Om Manampiring yang lelah dengan fakta kalau tren nikah muda tapi modal nekat semakin dikuarkan oleh akun-akun (katanya) dakwah. beberapa dari kalian mungkin nggak setuju dengan opini ini dan beberapa mungkin berpikir “liberal amat sih lu jadi cewek”. it’s okay, kita punya sudut pandang masing-masing. saya hargai pendapat kalian bila berbeda dari saya. and i hope you guys do the same thing too.
depok, 9 agustus 2016
-RRF-
sumber gambar: ask.fm/manampiring sumber artikel: Pikiran Rakyat Online sumber buku: The Alpha Girl’s Guide by Henry Manampiring. milik pribadi penulis. worth to read.
#opini
1K notes · View notes
cerminintrover · 5 years
Text
“Doa shalat tahajud adalah laksana anak panah yang tak pernah meleset dari sasarannya”
Imam Syafi’i
Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji. Qs. 17: 79
<
p>(via creativemuslim)
528 notes · View notes
cerminintrover · 5 years
Text
Tumblr media
Perihal Ayah, aku, hujan serta jalanan licin yang ikut andil dalam kenangan.
Ayah tahu? Dari sekian macam kendaraan yang pernah aku tumpangi. Dan dari sekian pengendara yang pernah mendampingi. Motor serta Ayah-lah yang paling aku sukai.
Ayah tanya kenapa?
Diakhir kalimat inilah ceritaku akan dimulai :
Aku rindu hari dimana aku bisa menaiki sepeda motor bersamamu, yah. Iya, benar yah. Sampai saat ini kita masih sempat seperti itu. Tapi tak seseru dulu. Sesuatu yang sangat jauh berbeda dengan hari ini. Saat itu, usiaku baru beranjak 6 tahun, iya kan yah? Dan hujan selalu berhasil membuat kita menepi sebentar di gubuk milik warga. Aku ingat betul, diwaktu itu kau dengan sigap melindungiku. Kau ambil jas hujan berwarna hitam legam dan satunya lagi kuning kemerah-merahan dari jok motormu. Keduanya memiliki ukuran berbeda. Kau pakaikan jas hujan berwarna kuning kemerahan itu pada tubuhku. Lantas, kau memasangkan helm yang tadi kukenakan.
Aku dipersilahkan kembali duduk di paling depan. Menikmati lampu-lampu kendaraan di balik kaca berembun itu. Semuanya tampak pudar. "Apakah ayah merasakan hal yang sama?" Aku tersenyum, sebab hujan tak mempunyai celah untuk membegal kita hingga sampai ditujuan.
Aku rindu hal sederhana bersamamu, yah ❤
👨: Kau tahu nak? Hadirnya hujan adalah hadirnya harapan-harapan kita. Maka, berdoalah seserius mungkin, lantas... yakinilah apa-apa yang kau ingin.
👧: (ya Allah... aku ingin menikmati masakan ibu bersama ibu, ayah, kaka dan juga adik)
:Pict oranglain, entah itu siapa.
0 notes
cerminintrover · 5 years
Text
Muda, Ada, Nyata
Bukankah sejak dahulu pemuda adalah pengubah alur sejarah sebuah bangsa bahkan peradaban? Bukankah yg mendesak Ir. Soekarno dan Bung Hatta untuk segera mendeklarasikan kemerdekaan NKRI adalah golongan pemuda? Bukankah yg mempunyai ide ‘gila’ untuk mengangkat kapal lalu menyeberangi pegunungan dan kemudian membebaskan Konstantinopel adalah seorang pemuda? Dan, bukankah penyokong terbesar dalam berdakwah bagi Rasullullah SAW, adalah golongan pemuda juga? Maka, benar kata Imam Asy Syahid Hasan Al Banna, “Dalam Setiap Kebangkitan, Pemuda adalah Rahasia Kekuatannya” Namun, masalahnya, adakah hari ini pemuda yg mampu menggoncang, mengubah, lalu memberi arah baru bagi sebuah bangsa atau peradaban?
49 notes · View notes